Makalah Sosiologi Vivishindy - Pede'ep

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH
“PERUBAHAN SOSIAL”
Dra. Lies Tati

Disusun oleh :
Shindy Nurpadillah
Vinola Islamia Azzahra

SMAN 17 BANDUNG
Jl. Caringin, Babakan Ciparay, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat 40223
2

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatNya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah dengan sebaik
baiknya.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah tentang “Perubahan Sosial”,
yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari
berbagai macam dan bentuk perubahan sosial.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Dengan ini, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat untuk
semua pihak. Amin.

Bandung, Agustus 2022

Penyusun
3

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Pembahasan ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 6
2.1 Pengertian Perubahan Sosial ....................................................................................... 6
2.2 Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan Sosial .............................................................. 6
2.3 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial …………..…………………………...……………………...7
2.4 Pendorong ……………………………………………………………………………………………..9
2.5 Penghambat ..........................................................................................................................................9
2.6 Dampak ………………………………………………………………………………………………10
2.7 Modernisasi …………………………………………………………………………………………10

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 11


3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 11
3.2 Saran............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12
4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia selalu mengalami perubahan. Siklus perubahan yang dialami manusia
dimulai sejak lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan mati. Perubahan terjadi pada
setiap individu dalam lingkungan masyarakat, dan masing-masing individu juga sekaligus
menjadi unsur dari sistem sosial dalam masyarakat tersebut. Sebagaimana konsep
kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa manusia, maka kebudayaan dapat dibedakan
menjadi dua hal, yaitu kebudayaan materiil dan immateriil. Demikian pula perubahan sosial
yang terjadi dalam masyarakat juga dapat dikategorikan menjadi perubahan yang bersifat
materiil dan immateriil. Perubahan yang menyangkut manusia dan masyarakat inilah yang
dinamakan perubahan sosial.
Segala hal yang berkaitan dengan kehidupan pasti mengalami perubahan, artinya
bahwa perubahan terjadi karena adanya kehidupan. Tanpa kehidupan, maka tidak akan terjadi
perubahan. Setiap masyarakat dengan sendirinya pasti mengalami perubahan. Kita dapat
mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan sosial kita, dari keluarga, kampung, desa,
kecamatan, kabupaten, dan seterusnya. Perubahan dalam masyarakat dapat berupa perubahan
nilai-nilai sosial, norma-norma, pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan sosial, kekuasaan, dan sebagainya. Perubahan pada zaman modern seperti sekarang
ini cenderung lebih cepat daripada zaman tradisional. Salah satu penyebabnya adalah dampak
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan sosial bergerak ke dua arah, yaitu ke arah yang positif dan ke arah yang
negatif. Perubahan ke arah positif dinamakan perkembangan atau dinamika. Sedangkan
perubahan ke arah yang negatif terdapat banyak istilah seperti halnya degradasi, kemunduran,
dan lain sebagainya. Setiap perubahan sosial baik yang positif maupun negatif membawa
akibat atau dampak bagi masyarakat. Dampak dari suatu perubahan pada umumnya
berlangsung lama meskipun penyebabnya sederhana saja. Dengan demikian, sebagai individu
dan anggota masyarakat kita harus menyadari arti penting perubahan, dan memaknainya
untuk kelangsungan hidup yang lebih baik. Ini berarti perubahan yang diharapkan adalah
perubahan ke arah positif atau berupa perkembangan.
Kemajuan pembangunan di berbagai sektor telah menyebabkan tingginya partisipasi
pendidikan dan kemajuan teknologi. Tingginya tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan contoh perubahan yang berdampak
positif. Kemajuan positif tersebut di sisi lain dapat menyebabkan perubahan negatif.
Sebagai contoh, kemajuan teknologi informasi menyebabkan terjadinya globalisasi.
Semua kejadian dunia bisa mempengaruhi masyarakat setiap saat. Pengaruh asing masuk,
nilai-nilai sosial, agama, dan budaya asli luntur. Gejala ini sebagai contoh perubahan negatif.
Kita tidak bisa menolak perubahan positif dan negatif. Pada zaman globalisasi, kita hanya
bisa meminimalisir terjadinya perubahan negatif, dan memperkuat perubahan positif.
5

Perubahan sosial ke arah yang positif adalah harapan kita semua, maka dari itu diperlukan
kearifan sikap dalam zaman yang serba berubah ini.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian perubahan sosial ?


2. Apa saja faktor-faktor terjadinya perubahan sosial ?
3. Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial ?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial


2. Untuk mengetahui faktor-faktor perubahan sosial
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial
4. Untuk mengetahui ciri-ciri perubahan sosial
5. Untuk mengetahui arah perubahan sosial
6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan Sosial


Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan
bermasyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial, berbudi, dan selalu merasa tidak
puas, perubahan dalam bermasyarakat akan terus terjadi. Meski demikian, kadang ditemukan
pula masyarakat statis yang perubahan di lingkungannya berjalan lebih lambat.
Dalam kajian sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai perubahan kehidupan
masyarakat yang berlangsung tanpa henti. Ini akan terjadi sepanjang masa. Hakikat
perubahan ini adalah keinginan setiap orang untuk selalu berubah agar keadaan menjadi lebih
baik sesuai dengan kebutuhan.
Sosiolog Selo Soemarjan merumuskan, pengertian perubahan sosial adalah perubahan
di lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat tersebut.
Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika ingin melihat
perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara cermat. Hasil
pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu untuk mendapatkan
gambaran perubahan sosial yang terjadi.
Meski begitu, perubahan sosial memiliki ciri tersendiri yang khas. Setidaknya ada 4
ciri perubahan sosial yang paling umum diketahui.
Pertama, setiap masyarakat merasakan adanya perubahan sosial dalam
lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti.
Kedua, saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan maka akan terjadi
perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain.
Ketiga, disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat
dalam suatu kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya sementara.
Keempat, perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun spiritual.
Kedua bidang ini memiliki kaitan timbal-balik.

2.3 Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan Sosial


Kita pasti sudah mengenal hukum sebab-akibat, di mana ada sesuatu pasti ada
penyebabnya. Ada langit dan bumi, pasti ada kausa prima yang menciptakannya. Begitu pula
ada gejala-gejala sosial pasti ada penyebabnya. Penyebab dari perubahan sosial itulah yang
dinamakan sebagai sumber perubahan. Sumber-sumber perubahan sosial merupakan faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor tersebut
dapat dikategorikan menjadi faktor intern dan ekstern. Keduanya faktor ini yang menjadi
7

dasar dari terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Di samping itu juga ada faktor
individual yang disebut agent of change.
1. Faktor Internal
Faktor internal ini disebut juga dengan istilah faktor sosiogenik yang artinya masyarakat
itu sendirilah yang merupakan sumber perubahan sosial. Adapun dimaksud dengan
masyarakat di sini dapat kolektif dan dapat pula individual. Faktor internal ini masih dapat
dibedakan lagi menjadi faktor internal manifes atau yang disengaja (intended), dan yang laten
atau tidak disengaja (unintended). Adapun faktor-faktor internal tersebut dapat berupa
fenomena-fenomena sosial sebagai berikut.

 Pertumbuhan Penduduk
 Penemuan-penemuan Baru
 Pertentangan (Conflict)
 Revolusi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang terdapat di luar masyarakat yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Yang termasuk dalam faktor eksternal yaitu:
lingkungan alam, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
 Lingkungan Alam
 Peperangan
 Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

2.4 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial


Hampir semua gejala-gejala sosial dalam masyarakat merupakan perubahan sosial.
Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan tidak mungkin ada kebudayaan
yang tidak diciptakan masyarakat. Tidak ada garis tegas yang membedakan perubahan sosial
dan perubahan budaya, meskipun fokus pelajaran kita adalah perubahan sosial. Sehingga
kalau kita membicarakan perubahan sosial, pasti membicarakan perubahan budaya.
Walaupun demikian, dapat saja terjadi sebuah perubahan kebudayaan tidak
mempengaruhi perubahan sosial. Misalnya perubahan model pakaian, bentuk kesenian, atau
perubahan tari-tarian tanpa mengubah lembaga kemasyarakatan dan sistem sosial yang telah
ada. Kesimpulannya adalah bahwa perubahan sosial dan budaya selalu berjalan beriringan.
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk perubahan,
yakni sebagai berikut.
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan ini
merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat. Adapun
proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan sendirinya tanpa
rencana atau kehendak tertentu.
8

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan-rentetan perubahan


kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan
terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi
karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Rentetan
perubahan-perubahan tersebut, tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa di
dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Sedangkan Revolusi yakni suatu perubahan sosial yang terjadi secara cepat yang
mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat atau lembaga
kemasyarakatan serta dikehendaki oleh masyarakat. Revolusi juga disebut perubahan secara
besar-besaran dalam aspek yang mendasar. Waktu berjalannya revolusi bukan diukur oleh
berapa bulan atau tahun berlangsung, melainkan ditentukan oleh tingkat revolusi yang terjadi.
Misalnya, revolusi industri di Eropa abad XVIII, diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun
untuk melakukan sebuah perubahan dalam bidang industri. Namun perubahan yang terjadi di
Eropa tersebut dianggap cepat, karena kita membandingkan dengan perubahan teknologi
umat manusia pada masa sebelumnya. Contoh terbaru adalah kudeta militer Thailand bulan
September 2006, merupakan perubahan cepat terhadap tatanan pemerintahan Thailand, yang
menghendaki cara-cara baru dalam kepemerintahan.

Unsur-unsur pokok revolusi adalah adanya perubahan yang cepat, dan perubahan
tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Di dalam
revolusi, perubahan-perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa
rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan yang dinamakan revolusi, sebenarnya bersifat
relatif, karena revolusi dapat memakan waktu yang lama. Misalnya, revolusi industri di
Inggris sebagaimana telah disebutkan di atas, di mana perubahan-perubahan terjadi dari tahap
produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi menggunakan mesin. Perubahan tersebut
dianggap cepat, karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem
kekeluargaan, hubungan antara buruh dengan majikan, dan seterusnya.
3. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Sebagai contoh: pengaruh
mode pakaian, tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat dalam
keseluruhannya karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan.
4. Perubahan Besar
Sementara bentuk-bentuk perubahan sosial berikutnya ialah perubahan besar. Ini
adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya. Seperti
sistem kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.
5. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan
9

Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau direncanakan (palnned change)


merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-
pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat.
Contoh yang paling baru adalah keinginan masyarakat mengubah sistem politik di
Indonesia pada era Orde Baru. Beberapa kelompok masyarakat memelopori keinginan
membentuk sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Para pemimpin perubahan (agent of
change) memelopori berbagai gerakan untuk menuntut perubahan melalui berbagai cara.
Akhirnya terjadi era reformasi pada tahun 1998, terjadi perubahan sosial politik yang telah
direncanakan oleh masyarakat.
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Untuk perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change) atau tidak
direncanakan (unplanned change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan
pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan
timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.
Perubahan yang tidak direncanakan misalnya menyangkut adat-istiadat. Di Tapanuli,
ada tradisi berupa pembagian hak waris. Menurut tradisi, hanya pihak laki-laki yang berhak
mendapatkan warisan. Tetapi karena perkembangan pengetahuan dan pendidikan, masyarakat
akhirnya merubah hukum waris adat tersebut. Dalam perubahan yang tidak direncanakan
tersebut akhirnya masyarakat secara sadar mengubah hukum adat, dengan memberikan hak
waris yang sama dengan keluarga perempuan.
7. Perubahan Struktural
Perubahan Struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan
timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.

2.5 Pendorong
1. Adanya Penemuan Baru
2. Pengaruh Jumlah Penduduk
3. Munculnya Konflik
4. Terjadi Revolusi
5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat
6. Motivasi Berprestasi
7. Sistem Pendidikan Maju

2.6 Penghambat
1. Kehidupan Masyarakat yang
2. Kelompok Tradisional
10

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Belum Merata


4. Adat Istiadat
5. Prasangka Terhadap Hal Baru
6. Hambatan Bersifat Ideologis

2.7 Dampak
Dampak positif
1. Munculnya nilai dan norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
2. Berkembangnya lembaga-lembaga sosial baru.
3. Pesatnya perkembangan teknologi.
Dampak Negatif
1. Proses melemahnya nilai dan norma dalam suatu masyarakat akibat terjadinya perubahan.
2. Cultural Shock atau guncangan budaya.
3. Cultural Lag atau kesenjangan budaya.

2.8 Modernisasi
Masyarakat senantiasa berubah, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat
merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari, walaupun perubahan pada masyarakat
yang satu akan berbeda dengan perubahan pada masyarakat yang lain. Demikian halnya
dengan proses modernisasi. Modernisasi pada masyarakat tertentu akan berbeda dengan
masyarakat yang lain baik dari prosesnya maupun pada penerimaannya, tergantung dari
kebutuhan dan keinginan dari masyarakatnya. Perubahan yang terjadi karena proses
modernisasi akan membelenggu masyarakat pada budaya konsumtif, hedonisme, dan lain
sebagainya. Modernisasi merupakan salah satu bentuk perubahan sosial masyarakat dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju mengikuti perkembangan masyarakat
lainnya yang dianggap lebih dahulu maju. Masyarakat pun harus cerdas dalam memilih mana
dari proses modernisasi tersebut yang akan dapat merubah masyarakat ke arah yang lebih
baik, sehingga manfaat dari modernisasi tersebut dapat dirasakan.
11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perubahan sosial merupakan perubahan lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-
sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial
mempunyai ciri-ciri di antaranya: tidak ada masyarakat yang stagnan atau statis, sebab setiap
masyarakat pasti mengalami perubahan, entah cepat atau lambat, proses perubahan sosial
bersifat mata rantai, dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu, akan
diikuti dengan perubahan-perubahan sosial budaya lainnya, perubahan-perubahan sosial yang
cepat, biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang sementara sifatnya.
Perubahan sosial memiliki bentuk yang bermacam-macam, yakni: perubahan yang
terjadi secara lambat dan cepat, perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang pengaruhnya
besar, perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan. Kemudian
faktor-faktor penyebab atau sumber perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat
(faktor internal) adalah: pertumbuhan penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan
(conflict), dan revolusi. Sedangkan perubahan-perubahan yang bersumber dari luar
masyarakat (faktor eksternal) yakni: lingkungan alam, peperangan, dan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan sosial budaya
yakni: kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang maju, sikap menghargai hasil
karya orang lain, toleransi, sistem terbuka, penduduk yang heterogen, dan kekurangpuasan
masyarakat. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat proses perubahan sosial budaya
adalah: kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, masyarakat terkungkung pola-pola
pemikiran tradisional, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat
yang tradisionil, status quo, perasaan takut, sikap apriori, ideologis, serta adat dan kebiasaan.
Sedangkan proses-proses perubahan sosial meliputi penyesuaian masyarakat terhadap
perubahan yang dapat dilakukan dengan cara penyesuaian dari lembaga-lembaga
kemasyarakatan, penyesuaian dari individu yang ada di masyarakat, saluran-saluran
perubahan sosial, organisasi, disorganisasi, dan reorganisasi. Perubahan sosial ini mengarah
kepada apa yang disebut dengan modernisasi. Modernisasi merupakan proses mengubah
sikap hidup dan tujuan hidup sesuai dengan tuntutan kehidupan masa kini dalam bentuk
perubahan sosial yang terarah, didasarkan pada perencanaan yang menyangkut berbagai
bidang.

3.2 Saran
Di zaman sekarang, perubahan sosial di dalam masyarakat begitu cepat. Baik berubah
ke arah yang positif maupun ke arah yang negatif. Oleh karena itu, sebaiknya jangan mudah
terpengaruh dengan perubahan sosial yang berdampak buruk bagi kita.
12

DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/pengertian-perubahan-sosial-ciri-ciri-dan-faktor-penyebabnya-f8pX
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-perubahan-sosial/
https://www.bola.com/ragam/read/4725149/pengertian-perubahan-sosial-ciri-ciri-faktor-
pendorong-dan-penghambat-serta-dampaknya
Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Anggota IKAPI Rineka Cipta.
J.C. Bruce. 1972. Sosiologi Suatu Pengantar. Alih Bahasa: Sahat Simamoro. Jakarta: Rineka
Cipta.
Lawang, Robert M.Z. 1999. Pengantar Sosiologi Modul 1-9. Jakarta: Universitas Terbuka.
Richard, L.P. 1965. Social Change. Tokyo: Kogakusho Coy.
Shadily, Hasan. 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 1984. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Cetakan ke-2. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Soelaeman, M. Munandar. 1998. Dinamika Masyarakat Transisi: Mencari Alternatif Teori
Sosiologi dan Arah Perubahan. Yogyakarta: Anggota IKAPI Pustaka Pelajar.
Soemardi, Soelamean dan Selo Sumarjan. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Edisi ke-1. Jakarta: Prenada.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alAdyan/article/view/1423#:~:text=Modernisasi%2
0merupakan%20salah%20satu%20bentuk,yang%20dianggap%20lebih%20dahulu%20maju.
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-dampak-perubahan-sosial-terhadap-masyarakat
https://katadata.co.id/agung/berita/622f106190c92/perubahan-sosial-budaya-pengertian-
faktor-penghambat-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai