ARAH PERUBAHAN SOSIAL - Aqili
ARAH PERUBAHAN SOSIAL - Aqili
ARAH PERUBAHAN SOSIAL - Aqili
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perubahan Sosial”
Dosen Pengampu:
Andhita Risko Fristiana, S.Pd, M.A
Disusun oleh:
Muh Widan Zakky Asrori (302230115)
Ilfatunnur Himmatul Aliyah (302230090)
Aqili Qurrotul Umam (302230120)
Kelas: KPI A
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah ini dengan baik tanpa kendala apapun.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah
ini, terutama dosen pengajar ibu Andhita Risko Fristiana, S.Pd, M.A. kedua orang
tua dan teman-teman seperjuangan.
Makalah berjudul “Arah Perubahan Sosial “ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perubahan Sosial.
Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini.
Penulis juga menerima kritik serta saran dari pembaca agar dapat membuat
makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.
Penulis berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar
sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.
Penyusun
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................- 1 -
1.1. Pendahuluan........................................................................................- 1 -
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................- 2 -
1.3. Tujuan..................................................................................................- 2 -
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................- 3 -
A. Pengertian Perubahan Sosial.............................................................- 3 -
B. Arah Perubahan Sosial.......................................................................- 5 -
C. Faktor-Faktor Perubahan Sosial.......................................................- 9 -
D. Tantangan dan Dampak Perubahan Sosial....................................- 11 -
BAB III PENUTUP.....................................................................................................- 15 -
3.1. KESIMPULAN.................................................................................- 15 -
Daftar Pustaka.............................................................................................................- 16 -
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
1
Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi: Dasar Analisis, Teori & Pendekatan Menuju
Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial, & Kajian-Kajian Strategis (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2010), 25.
2
Jelamu Ardu Marius, “Kajian Analitik,” Jurnal Penyuluhan 2, no. 2 (2006): 126.
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Marius, 125.
3
kehidupan sosial, dengan tujuan mencapai kehidupan yang lebih baik. Berikut
adalah pandangan beberapa pakar tentang perubahan sosial:
4
melalui sistem keluarga berencana (KB). Contoh perubahan sosial yang tidak
direncanakan termasuk konflik bersenjata, bencana alam, dll.4
a. Teori Evolusi
Teori ini memandang bahwa perubahan sosial terjadi secara bertahap
dan berkelanjutan, menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan ini terjadi
melalui proses adaptasi dan integrasi terhadap kondisi baru. Contohnya
adalah teori evolusi unilinear yang dikemukakan oleh Herbert Spencer,
yang menyatakan bahwa semua masyarakat akan melalui tahap-tahap
perkembangan yang sama dari primitif ke modern.
Gagasan tentang evolusi sosial telah ada sejak zaman Yunani Kuno,
dengan filsuf seperti Heraclitus dan Plato yang mendiskusikan tentang
perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Namun, teori evolusi sosial
modern pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 oleh para sosiolog
seperti Herbert Spencer, Auguste Comte, dan Lewis Henry Morgan.
b. Teori Siklus
Teori ini menyatakan bahwa perubahan sosial terjadi dalam siklus
yang berulang, di mana masyarakat mengalami masa kejayaan dan masa
kemunduran. Contohnya adalah teori siklus Pitirim Sorokin yang
membagi sejarah menjadi tiga fase: ideational, sensate, dan idealistic.
Ide tentang siklus perubahan sosial telah ada sejak zaman Yunani
Kuno, dengan filsuf seperti Plato dan Polybius yang mendiskusikan
tentang naik turunnya peradaban. Namun, teori siklus modern pertama
4
Lorentius Goa, “Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat,” SAPA: Jurnal
Kateketik dan Pastoral 2, no. 2 (2017): 56–57.
5
kali dikembangkan pada abad ke-19 oleh para sosiolog seperti Pitirim
Sorokin, Arnold J. Toynbee, dan Oswald Spengler.
c. Teori Fungsional
Teori ini berfokus pada bagaimana perubahan sosial menjaga stabilitas
dan integrasi sosial. Menurut teori ini, perubahan sosial terjadi untuk
menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru dan untuk mengatasi disfungsi
dalam masyarakat. Contohnya adalah teori fungsionalisme Talcott
Parsons, yang menyatakan bahwa setiap elemen dalam masyarakat
memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan sosial.
Teori fungsional berakar dari karya Emile Durkheim, seorang sosiolog
Prancis yang menekankan pentingnya solidaritas sosial untuk menjaga
stabilitas masyarakat. Durkheim berpendapat bahwa masyarakat terikat
bersama oleh nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang sama.
d. Teori Konflik
Teori ini memandang bahwa perubahan sosial terjadi melalui konflik
dan kontestasi antar kelompok yang berbeda kepentingannya. Menurut
teori ini, perubahan sosial terjadi ketika kelompok yang dirugikan
memiliki kekuatan yang cukup untuk menantang kelompok yang
berkuasa. Contohnya adalah teori konflik Karl Marx, yang menyatakan
bahwa perubahan sosial terjadi melalui perjuangan kelas antara borjuis
dan proletar.
Teori konflik berakar dari karya Karl Marx dan Friedrich Engels, dua
pemikir komunis yang menganalisis perubahan sosial melalui lensa
materialisme dialektika. Mereka berpendapat bahwa sejarah manusia
adalah sejarah perjuangan kelas antara kelas borjuis (pemilik modal) dan
kelas proletar (buruh).
e. Teori Gerakan Sosial
Teori ini berfokus pada peran gerakan sosial dalam mendorong
perubahan sosial. Menurut teori ini, gerakan sosial muncul ketika orang-
orang bersatu untuk mencapai tujuan bersama dan mengejar perubahan
sosial. Contohnya adalah teori mobilisasi sumber daya Alain Touraine,
6
yang menyatakan bahwa gerakan sosial muncul ketika orang-orang
memiliki sumber daya yang cukup untuk memobilisasi diri dan bertindak
kolektif.
Akar teori gerakan sosial dapat ditelusuri dari berbagai aliran
pemikiran, termasuk:
Teori Marxis: Karl Marx dan Friedrich Engels memandang gerakan
sosial sebagai alat yang digunakan oleh kelas tertindas untuk
melawan penindasan dan mencapai perubahan revolusioner.
Sosiologi Klasik: Max Weber dan Emile Durkheim menekankan
peran ideologi, norma, dan nilai-nilai dalam membentuk dan
menggerakkan gerakan sosial.
Psikologi Sosial: Gustave Le Bon dan William McDougall
mempelajari dinamika psikologis dalam gerakan sosial, seperti
penularan emosi dan konformitas.
Arah perubahan sosial merujuk pada orientasi atau tujuan utama dari
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Beberapa ahli
menunjukkan bahwa arah perubahan sosial bisa beragam, tergantung pada
faktor-faktor seperti nilai-nilai budaya, kebijakan pemerintah, atau tekanan-
tekanan eksternal. Secara umum, arah perubahan sosial dapat dilihat dalam
dua konteks:
7
ekonomi, atau politik suatu masyarakat. Ini bisa terjadi sebagai
dampak dari konflik, bencana alam, atau kebijakan yang merugikan.5
Selain arah perubahan progresif dan regresif, ada juga yang mengacu
pada konsep perubahan sosial yang bersifat transformasional. Perubahan
Transformasional merujuk pada perubahan yang menyebabkan transformasi
mendasar dalam struktur atau paradigma masyarakat. Perubahan ini tidak
hanya membawa perubahan inkremental atau evolusioner, tetapi mengubah
secara fundamental cara masyarakat berfungsi dan berinteraksi.6
5
Rameshwar Prasad Misra, Sociology of Development (New Delhi: Atlantic Publisher,
2005), 247.
6
Manuel Castells, The Power of Identity (Chichester: John Wiley & Sons., 2011), 115.
7
Chris Barker, Cultural Studies: Theory and Practice (London: SAGE Publications, 2016),
283.
8
3) Kemajuan Teknologi: Inovasi dan penemuan baru terus
bermunculan, merevolusi berbagai sektor kehidupan. Teknologi
informasi, bioteknologi, dan nanoteknologi membawa transformasi
yang fundamental pada cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
4) Kesadaran Lingkungan: Isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim,
polusi, dan kelangkaan sumber daya alam semakin mendapat
perhatian. Masyarakat kian sadar akan pentingnya kelestarian
lingkungan dan mendorong transisi menuju pembangunan
berkelanjutan.
5) Pergeseran Nilai dan Norma: Nilai-nilai dan norma sosial terus
berkembang seiring waktu. Kesetaraan gender, hak asasi manusia,
dan toleransi antar budaya menjadi beberapa isu yang semakin
mengemuka.8
Dinamika sosial budaya bagaikan aliran sungai yang tak henti mengalir,
membawa perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Di balik arus perubahan ini, terdapat berbagai faktor yang menjadi
pendorongnya. Faktor-faktor ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama:
1. Faktor Internal
8
Wikipedia, “Sosial Change,” WIKIPEDIA The Free Encyclopedia, diakses 21 Mei 2024,
https://en.wikipedia.org/wiki/Social_change.
9
Perkembangan teknologi: Penemuan baru, inovasi, dan adopsi
teknologi dapat mengubah cara masyarakat hidup, bekerja, dan
berkomunikasi, yang berdampak pada struktur sosial dan budaya.
Konflik dan pergolakan sosial: Perang, revolusi, dan gerakan sosial
dapat menantang tatanan sosial yang ada dan membuka peluang bagi
perubahan nilai, norma, dan institusi.
Ketidakpuasan sosial: Kesenjangan ekonomi, ketidakadilan sosial,
dan diskriminasi dapat mendorong masyarakat untuk menuntut
perubahan dan reformasi.
Dinamika budaya internal: Evolusi nilai, norma, dan tradisi budaya
secara alami dapat terjadi seiring waktu, menghasilkan perubahan
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
2. Faktor Eksternal
10
yang dapat memengaruhi opini publik, nilai, dan perilaku
masyarakat.
Perubahan iklim: Bencana alam dan perubahan iklim dapat memaksa
masyarakat untuk beradaptasi dengan cara hidup baru, yang dapat
berdampak pada budaya dan tradisi.
Faktor internal dan eksternal saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
Keterkaitan ini menciptakan dinamika sosial budaya yang rumit dan bervariasi di
tiap masyarakat karena hubungan yang kompleks di antara mereka. Memahami
faktor-faktor ini dapat memberikan wawasan tentang proses perubahan sosial
budaya dan membantu kita mengantisipasi dampaknya. Beberapa contoh
keterkaitan faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut:
9
Selvie M Tumengkol, “Masalah Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial dan Upaya
Pemecahannya (Studi Kasus Masalah Kemiskinan)” (Manado, Universitas Sam Ratulangi, 2012),
18–22.
11
Ketidakpastian: Arah dan kecepatan perubahan yang tak terduga dapat
menimbulkan kebingungan dan kecemasan di masyarakat.
Ketimpangan: Manfaat dari perubahan sosial tidak selalu terdistribusi
secara merata, sehingga memperparah kesenjangan sosial dan ekonomi.
Konflik: Perbedaan nilai dan norma dapat memicu konflik dan
ketegangan antar kelompok masyarakat.
Penyesuaian: Adaptasi terhadap perubahan sosial membutuhkan waktu
dan sumber daya yang tidak selalu tersedia.
Menavigasi Masa Depan: Menuju Masyarakat yang Lebih Inklusif,
Berkelanjutan, dan Adil
12
yang tepat, kita dapat membangun masa depan yang lebih inklusif,
berkelanjutan, dan adil bagi semua.10
13
dalam norma dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan kualitas
hidup mereka, disiplin, dan juga kebersihan lingkungan mereka.
Dampak negatif12:
12
Tumengkol, 23.
14
BAB III
PENUTUP
1.4. KESIMPULAN
15
Daftar Pustaka
Barker, Chris. Cultural Studies: Theory and Practice. London: SAGE
Publications, 2016.
Castells, Manuel. The Power of Identity. Chichester: John Wiley & Sons., 2011.
Goa, Lorentius. “Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat.” SAPA:
Jurnal Kateketik dan Pastoral 2, no. 2 (2017).
Marius, Jelamu Ardu. “Kajian Analitik.” Jurnal Penyuluhan 2, no. 2 (2006).
Misra, Rameshwar Prasad. Sociology of Development. New Delhi: Atlantic
Publisher, 2005.
Soyomukti, Nurani. Pengantar Sosiologi: Dasar Analisis, Teori & Pendekatan
Menuju Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial, & Kajian-
Kajian Strategis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.
Sztömpka, Piotr. Sosiologi Perubahan Sosial/The Sociology of Social Change.
Diterjemahkan oleh Alimandan. Jakarta: Kencana, 2017.
Tumengkol, Selvie M. “Masalah Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial dan
Upaya Pemecahannya (Studi Kasus Masalah Kemiskinan).” Universitas
Sam Ratulangi, 2012.
Wikipedia. “Sosial Change.” WIKIPEDIA The Free Encyclopedia. Diakses 21
Mei 2024. https://en.wikipedia.org/wiki/Social_change.
16