PDF 2
PDF 2
PENDAHULUAN
Plastik memiliki sifat yang tahan air, fleksibel, harganya relatif murah dan
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Namun, kelemahan sampah plastik
adalah sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga menyebabkan pencemaran
terhadap lingkungan seperti, tercemarnya tanah, air tanah, tersumbatnya saluran air,
dan apabila terjadi pembakaran plastik yang tidak sempurna maka akan terbentuk
senyawa dioksin yang dapat memicu kanker, hepatitis dan gangguan sistem saraf
(Khousal dkk, 2014).
Jenis plastik yang paling banyak dibuang ke lingkungan adalah jenis Polyethylene
Terephtalate (PET), yang biasanya dalam bentuk botol plastik. Plastik PET adalah
jenis polimer yang masuk ke dalam jenis poliester. PET memiliki sifat yang kuat,
kaku, tidak tahan panas, sulit terurai dan berpotensi melepaskan senyawa berbahaya
yang berasal dari sisa monomer polimer dan plastik (Anthony dkk, 2009).
Penggunaan botol plastik PET selain untuk kemasan makanan dan minuman dapat
dijumpai pada kemasan sehari-hari seperti botol plastik kosmetik, obat-obatan,
tinta, pembersih, pembasmi hama dan sebagainya. Menurut Damanhuri (2010)
bahan sehari-hari tersebut merupakan sampah B3 dan apabila telah menjadi limbah
kemungkinan berkategori berbahaya termasuk untuk bekas pewadahannya karena
beberapa limbah tersebut ada yang bersifat korosif, mudah terbakar, mudah
meledak dan beracun. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam
pemanfaatan sampah B3 plastik jenis PET adalah dengan cara solidifikasi/
stabilisasi. Solidifikasi/stabilisasi (s/s) merupakan sebuah proses yang melibatkan
percampuran limbah dengan pengikat untuk mengurangi pelepasan kontaminan
secara fisika dan kimia. Prosesnya adalah dengan merubah limbah berbahaya
menjadi suatu bentuk limbah yang dapat diterima lingkungan agar dapat dibuang
secara aman atau digunakan dalam hal pembangunan (Vaddoriya, 2016).
Pada penelitian ini akan digunakan sampah botol plastik jenis PET yang merupakan
bekas kemasan limbah B3 untuk melihat potensi pemanfaatannya sebagai bahan
campuran s/s dalam pembuatan paving block. Paving block banyak digunakan
sebagai bahan konstruksi bangunan dan sering juga digunakan untuk perkerasan
trotoar, halaman tempat tinggal, fasilitas umum, jalan taman dan berbagai
kebutuhan lainnya. Paving block dapat menahan beban dalam batasan tertentu,
efisien dalam pemasangan, hemat dalam penggunaannya, ekonomis dan merupakan
konstruksi yang ramah lingkungan karena dapat menyerap sebagian besar air hujan
yang masuk ke dalam tanah (Sherliana, 2016).
1.2.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan cacahan sampah
plastik jenis Polyethylene Terephthalate (PET) bekas kemasan limbah B3 sebagai
bahan campuran dalam pembuatan paving block dengan metode solidifikasi/
stabilisasi.
1. 3 Manfaat Penelitian
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah diuraikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN