BASEMERC 2022 - Ns. Setyawan
BASEMERC 2022 - Ns. Setyawan
BASEMERC 2022 - Ns. Setyawan
Presented by:
SETYAWAN. S.Kep, Ners
Emergency Nurse in
Universitas Gadjah Mada Academic Hospital
[email protected]
• Bantuan hidup dasar (basic life saving) terdiri dari pengenalan
dini terhadap henti jantung dan aktivasi sistem penanggulangan
gawat darurat terpadu (SPGDT), RJP segera, dan defibrilasi
segera menggunakan automated external defibrillator (AED).
• Prinsip dasar teknik resusitasi jantung paru (RJP) adalah
kompresi jantung dari luar dan bantuan napas sesegera
mungkin, dengan interupsi seminimal mungkin. Pada penolong
yang tidak terlatih, cukup lakukan kompresi tanpa pemberian
napas buatan
• BLS berdasarkan guideline American Heart Association (AHA)
tahun 2020, terdiri atas 3 komponen, yaitu kompresi dada
(circulation), jalan napas (airway), dan pernapasan (breathing)
atau disingkat menjadi C-A-B.
• Sedangkan pada bantuan hidup tingkat lanjut (advanced
cardiac life support), resusitasi jantung paru dilakukan
menggunakan bantuan obat-obatan.
Chain of survival di AHA
(Rantai Keselamatan)
In-hospital cardiac arrest
Out-of-hospital cardiac
arrest
-OHCA-
CPR in COVID era
1. Awam Terlatih
2. Tim Medis Primer
3. Tim Medis Sekunder
Respon cepat dan Optimal
Tim Sekunder < 5 menit
URUTAN PEMBERIAN BHD
D-R-C-A-B
DANGER
Ketika kita menemukan korban, pastikan :
1.AMAN DIRI (penolong wajib menggunakan APD)
2.AMAN KORBAN
3.AMAN LINGKUNGAN
RESPON
Menilai Tingkat Kesadaran Korban (GCS/ Glasgow Coma Scale)
Tepuk/goyang/cubit bahu dan panggil namanya (pak/bu), jika
tidak ada jawaban & tidak buka mata, serta tangan kaki tidak
gerak -> disebut Tidak Sadar -> ambil AED ( jika dapat tersedia
segera) sebelum memulai RJP
CEK RESPON
PEMERIKSAAN NADI
• Pemeriksaan nadi dengan cepat dilakukan
dengan meraba denyut arteri karotis atau
arteri radialis. Penolong tidak boleh
memeriksa denyut nadi >10 detik. Jika nadi
tidak terasa dalam waktu tersebut,
penyelamat harus memulai kompresi dada
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
• Pemeriksaan frekuensi dan pola pernapasan
dilakukan dengan metode look-listen-feel.
Metode ini dilakukan dengan melihat gerakan
dada pasien, sambil mendekatkan telinga
penolong ke hidung dan mulut pasien untuk
mendengar dan merasakan hembusan udara
dari sistem pernapasan
CIRCULATION
1. Lakukan kompresi dada dengan ketentuan :
2. Atur posisi korban
3. Korban telentang di atas permukaan yang kerasa dan
datar
4. Penolong berlutut di samping kanan korban
5. Letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan
dada dengan telapak tangan di tumpuk dengan jari
ditautkan
6. (Posisi tangan pada lower half of sternum)
7. Perbandingan antara kompresi dada dan bantuan
nafas 30:2
8. Lakukan kompresi (Kedalaman 5-6 cm ke dalam dada)
9. Kecepatan 100x/menit
10. Dilakukan selama 5 siklus
Teknik Kompresi dada
• This information is intended to help find the right balance between providing timely,
high-quality resuscitation to patients and protecting rescuers
Ersilia M. DeFilippis. Circulation. Cardiopulmonary Resuscitation During the
COVID-19 Pandemic, Volume: 141, Issue: 23, Pages: 1833-1835, DOI:
(10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047260) © 2020 American Heart Association, Inc.
BHD di ERA COVID 19
Pasien Tidak Sadar
(APD disesuaikan dengan
status pasien , level 1,2,3)
TRIASE
• Nondisaster: Untuk menyediakan perawatan sebaik
mungkin bagi setiap individu pasien
• Disaster: Untuk menyediakan perawatan yg lebih
efektif untuk pasien dalam jumlah banyak
KONSEP TRIASE
• Triage merupakan proses formal dalam penilaian
dan pemilahan pasien yang sifatnya segera.
• Sistem triage bertujuan untuk memastikan pasien
yang ingin mendapatkan perawatan emergensi
akan menerima perhatian yang tepat, di lokasi
yang tepat, yang sesuai dengan derajat
kegawatannya sehingga nyawa korban dapat
diselamatkan
• Sistem triage IRD yang ideal secara akurat
memprioritaskan pasien berdasarkan intervensi
kegawatannya untuk menghindari under-triage
atau over-triage
PRINSIP TRIASE
Penyelamatan
hidup dan
stabilisasi
Respon time :
Cepat, Tepat,
Aman
TUJUAN TRIASE
TRIASE
TRIASE
BENCANA/
RS/IGD
diluar RS
• START (Simple Triage And
Rapid Treatment)
• SIEVE Triage (Emergency
Severity Index)
START (Simple Triage And Rapid Treatment)
-TRIASE UNTUK BENCANA-
ASSESS RESPIRATIONS
• Jika pasien tidak bernafas maka Buka Airway
• Jika pasien masih tidak bernafas lalu tandai
mereka sebagai MATI (HITAM)
• Pindah ke pasien berikutnya ... tidak
menghabiskan terlalu banyak waktu pada
satu pasien.
• Bergerak cepat dari satu pasien ke pasien
berikutnya.
• Nilai RPM setiap pasien
One Patient at a Time
ASSESS RESPIRATIONS
• Jika ada pernapasan maka Kaji
Kecepatannya
• Jika laju napasnya lebih besar dari> 30 lalu
tag mereka sebagai IMMEDIATE (MERAH)
• Lanjut ke pasien berikutnya…
• Jika laju napasnya kurang dari <30
kemudian menilai PERFUSI
One Patient at a Time
ASSESS PERFUSION
• Jika denyut radial tidak ada (atau) pengisian
kapiler lebih besar dari > 2 detik, maka
tandai sebagai IMMEDIATE (MERAH)
• Lanjut ke pasien berikutnya…
• Jika ada denyut radial (atau) pengisian
kapiler kurang dari <2 detik maka nilai
STATUS MENTAL
ASSESS MENTAL STATUS
• Jika pasien tidak dapat mengikuti
perintah sederhana (atau) memiliki
status mental yang berubah (atau) tidak
sadar lalu tag mereka sebagai
IMMEDIATE (MERAH)
• Lanjut ke pasien berikutnya…
• Jika pasien dapat mengikuti perintah
sederhana maka tandai sebagai
DELAYED (KUNING)
• Lanjut ke pasien berikutnya…
ESI (Emergency Severity Index)
-TRIASE IGD/RS-