Profil Kesling 2023
Profil Kesling 2023
Profil Kesling 2023
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan tahunan program kesehatan
lingkungan tahun 2022 dalam bentuk profil yang berjudul “PROFIL KESEHATAN
LINGKUNGAN”.
Dalam penulisan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak terutama lintas program dan lintas sektor serta kader kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Riau Silip yang telah banyak membantu pelaksanaan kegiatan kesehatan
lingkungan di Puskesmas Riau Silip. Penulis menyadari profil ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, namun kami tetap berharap semoga hasil pembuatan profil ini
dapat memenuhi harapan kita semua dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dimasa
depan.
Segala saran dan koreksi yang akan disumbangkan, akan kami sambut dengan
dua belah tangan dan teriring dengan rasa terima kasih.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Puskemas Riau Silip adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui Sekretaris Dinas. Dalam
melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar secara komprehensif berkesinambungan dan bermutu, Puskesmas
mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan
keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip koordinasi
dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan pencatatan baik rekam medik
dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan dan senantiasa meningkatkan kompetensi petugas. Puskesmas juga berfungsi
sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun
fungsional terkait.
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adanya pemantauan pencapaian program, penyebab masalah sebagai
pembuatan rencana pelaksanaan kegiatan pada tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan
kesehatan lingkungan tahun 2022, mendapatkan informasi analisis kinerja
3
program kesehatan lingkungan tahun 2022, didapatkannya hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan kesehata lingkungan tahun 2022.
b. Didapatkannya bahan masukan dalam penyusunan rencana usulan kegiatan
kesehatan lingkungan pada tahun 2023.
c. Didapatkannya bahan masukan dalam penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan kesehatan lingkungan pada tahun 2023.
C. Dasar Hukum
1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 Tentang
Pengendalian Vektor;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 Tentang
Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1096/Menkes/Per/Vi/2011
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Tenaga Sanitarian
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
876/Menkes/Sk/Viii/2001 Tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan.
D. Kegiatan Pokok
1. Kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan puskesmas dilaksanakan di dalam
gedung dan luar gedung puskesmas, meliputi:
a. Konseling
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
c. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
2. Upaya-upaya kesehatan yang termasuk didalam program kesehatan lingkungan
antara lain:
a. Penyehatan Air
4
Melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan /IKL terhadap Sarana
Air Bersih (SAB) / Sarana Air Minum (SAM),yaitu yang meliputi :
1) Jaringan perpipaan (PDAM)
2) Bukan jaringan perpipaan komunal (sumur pompa tangan, sumur bor
dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa)
3) Depot Air Minum (DAM)
4) Perlindungan Mata Air (PMA)
5) Penampungan Air Hujan (PAH)
6) Sistim Penyediaan Air Bersih/Minum (SPAM) di wilayah kerja puskesmas
selama kurun waktu tertentu.
b. Penyehatan Makanan dan Minuman
Melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP) dengan sasaran:
1) Jasa Boga/ Katering
2) Rumah Makan/ Restoran
3) DAM (Depot Air Minum)
4) Kantin/ Sentra Makanan Jajanan
5) Makanan Jajanan
6) pada kurun waktu tertentu Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
7) Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
8) Melakukan monitoring/ Inspeksi Sanitasi/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan
(IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat kesehatan wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu.
c. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TFU)
Melakukan monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang meliputi
rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jawab dan petugas. TFU
Prioritas (Puskesmas, SD, SLTP) di wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu.
d. Yankesling (Klinik Sanitasi)
Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada pasien/
penderita Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL), yaitu ISPA, TBC, DBD,
Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit,
Keracunan Makanan dan Pestisida di wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu.
e. STBM (Santasi Total Berbasis Masyarakat) STBM merupakan suatu upaya
kesehatan berbasis masyarakat yang meliputi 5 pilar yaitu:
1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
2) Cuci Tagan Pakai Sabun (CTPS)
3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM RT)
5
4) Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS RT)
5) Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT)
E. Sasaran
1. Lintas Sektor Peran lintas sektor adalah sebagai sasaran untuk bekerja bersama
dalam meningkatkan kinerja kesehatan lingkungan dengan peran masing-masing
sebagai berikut:
a. Dalam mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam:
1) Penyusunan peraturan dan kebijakan teknis
2) Fasilitasi pengembangan teknologi tepat guna
3) Fasilitasi pengembangan penyelenggaraan STBM
4) Pelatihan teknis bagi tenaga pelatih dan/atau
5) Penyediaan panduan media komunikasi, informasi, dan edukasi.
b. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah berperan:
1) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program
2) Menyiapkan materi pelatihan teknis bagi tenaga pelatih
3) Melakukan pemantauan dan evaluasi; dan
4) Melakukan kajian, penelitian, dan pengembangan.
c. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah daerah provinsi
berperan:
1) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja, dan
kemitraan
2) Melaksanakan pelatihan teknis bagi tenaga pelatih kabupaten/kota
3) Melakukan pemantauan dan evaluasi kabupaten/kota
4) Menetapkan skala prioritas pembinaan wilayah kabupaten/kota dalam
penerapan STBM
5) Menyediakan materi media komunikasi, informasi, dan edukasi.
d. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah daerah
kabupaten/kota berperan:
1) Menetapkan skala prioritas wilayah untuk penerapan STBM
2) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja, dan
kemitraan dalam rangka pengembangan penyelenggaraan STBM
3) Melaksanakan pelatihan teknis bagi petugas dan masyarakat
4) Kecamatan dan/atau desa/kelurahan
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi dan
6) Menyediakan materi media komunikasi, informasi, dan edukasi.
e. Untuk mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah daerah
kabupaten/kota berperan:
6
1) Menetapkan skala prioritas wilayah untuk penerapan STBM
2) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja, dan
kemitraan dalam rangka pengembangan penyelenggaraan STBM
3) Melaksanakan pelatihan teknis bagi petugas dan masyarakat
4) Kecamatan dan/atau desa/kelurahan
5) Melakukan pemantauan dan evaluasi dan
6) Menyediakan materi media komunikasi, informasi, dan edukasi.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Geografis
Berlokasi di Jalan Raya Belinyu, Desa Riau, Kecamatan Riau Silip, Puskemas
ini dibangun sejak tahun 1987. Terdapat 6 PUSTU (Puskesmas Pembantu) dan 9
POSKESDES (Pos Kesehatan Desa) di wilayah kerja Puskemas Riau Silip. Wilayah
kerja Puskesmas Riau Silip terdiri dari 9 Desa, yaitu : Desa Deniang, Desa Cit, Desa
Pugul, Desa Silip, Desa Riau, Desa Berbura, Desa Pangkal Niur, dan Desa
Banyuasin.
B. Demografis
Kecamatan Riau Silip adalah salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten
Bangka. Dengan luas wilayah 513,63 km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 28.124
jiwa. Kecamatan Riau Silip berbatasan langsung dengan kecamatan Belinyu dan
Laut Cina Selatan di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan laut Cina
Selatan dan Kecamatan Sungailiat, di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Kelapa dan Kecamatan Belinyu.
Pada tahun 2017 ada 9 desa dan 27 dusun di seluruh Kecamatan Riau Silip.
Pada tahun 2018 jumlah desa di Kecamatan Riau Silip ada 9 desa dengan 27 dusun.
Pada Tahun 2019 juga sama jumlah dusun ada 27 dusun . Pada Tahun 2020 juga
sama berjumlah 27 dusun. Pada Tahun 2021 juga sama berjumlah 27 dusun.
8
NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1. 3,42
Riau 1,770 1,659 9
2. 3,34
Pangkal Niur 1,728 1,617 5
3. 3,67
Pugul 1,880 1,793 3
4. 4,82
CIT 2,496 2,330 6
5. 3,37
Deniang 1,699 1,672 1
6. 3,11
Silip 1,620 1,491 1
7. 3,30
Mapur 1,718 1,583 1
8. 1,59
Banyu Asin 848 750 8
9 1,64
Berbura 839 804 3
9 Desa 14,598 13,699 28,297
Sumber Data : Data Dasar Kesling 2021 Puskesmas Riau Silip
9
d. Ruang Komprehensif ( Ruang no.3 )
e. Ruang Sanitasi ( Ruang no.4 )
f. Ruang MTBS ( Ruang no.5 )
g. Ruang Asi ( Ruang no.6 )
h. Klinik PTM ( Klinik Berhenti Merokok dengan Ruang No.7 )
i. Ruang Laboratorium ( Ruang no.8 )
j. Poli Lansia ( Ruang no.9 )
k. Poli Gigi ( Ruang no.10 )
l. Ruang Obat ( Ruang no.11)
m. Gedung Rawat Jalan Lantai 2
1) Ruang Pertemuan ( Ruang Graha Raflesia )
2) Ruang UKM
3) Ruang Akreditasi
4) Ruang Bendahara
5) Ruang Administrasi
6) Ruang Kepala Tata Usaha
7) Ruang Kepala Puskesmas
10
e. Ruang Keladi (Rawat Inap Laki-Laki)
f. Ruang Mushola
g. Ruang Gudang
h. IPAL
i. Gudang Oksigen
j. Parkiran
Jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip ada 25
buah dengan 23 Pratama 2 madya. Tenaga kader kesehatan berjumlah 125
orang. Dukun bayi terlatih berjumlah 7 orang. Tenaga pengobatan tradisional
berjumlah 70 orang.
11
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. Tugas Pokok
Melaksanakan Pengawasan Kesehatan Lingkungan Perumahan (jamban,
sarana air bersih,Sampah,limbah) KesehataLigkunganTempat Pengelolaan Makanan
dan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum.
B. Fungsi
Sebagai Pengelola Program Kesehatan Lingkungan ,dalam melaksanakan
upaya kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip, sanitarian
memiliki lima (5) fungsi, antara lain :
1. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan lingkungan.
2. Menginterpretasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia
3. Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia
4. Mengorganisir penaggulangan masalah kesehatan lingkungan
5. Mengevaluasi hasil penanggulangan.
C. Tugas Integrasi
1. Lintas Program
2. Lintas Program
3. Keterlibatan Masyarakat
Ditempat Kerja Bersama Lintas Program dan Lintas sektor berkerjasama dalam
kegiatan Kesehatan Lingkungan semua yang terkait dengan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat.
12
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Pengawasan Pemukiman
1. Pengawasan Rumah Sehat
RUMAH SEHAT
76.06
77.11
83.23 80
83.46 89.24
86.06
59.77 63.95
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA S I
AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022
Dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip belum mencapai 100%
karena bentuk bangunan belum memenuhi standar kesehatan dan perilaku
masyarakat yang belum menerapkan PHBS.
2. Jamban Sehat
JAMBAN SEHAT
U R L IT G P R IN A
IA IU G
U
C N ILI U S R
R N
PU
IA S AP A BU
L EN M YU R
KA D BE
N
G
B AN
PA
13
3. Akses Air Minum Layak
99.91 99.63
97.60
95.73 96.16
95.07
91.33
88.61
87.06
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
SEKOLAH DASAR
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
14
2. Sekolah Menengah Pertama
100
50
0
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
Sumber: Laporan Kesehatan Lingkungan Tahun 2022
Dari 5 Sekolah Menengah Pertama di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip
terdapat 2 Sekolah Menengah Pertama yang belum memenuhi syarat sekolah
sehat karena beberapa faktor terutama sarana sanitasi, sampah, ventilasi, dan
pencahayaan ruang kelas.
100 100
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
15
4. Puskesmas
PUSKESMAS
100
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
5. Tempat Ibadah
TEMPAT IBADAH
66.666666666667571.42857142857 66.66666666666
14
62.5 67 67
16
C. Tempat Pengolahan Pangan
1. Rumah Makan
RUMAH MAKAN
66.66666666666
67
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
75 75
50 50
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
17
3. Penyelenggara Air Minum
50.00 50.00
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA S I
AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
18
Stop Buang Air Besar Sembarangan sudah 100% ODF Tingkat Kecamatan.
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
3. Pilar 3 Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM RT)
98.01 93.00
82.51 86.76 86.29 86.69
77.61 79.67 79.61
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
19
4. Pilar 4 Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS RT)
100.00 100.00
94.69
89.60 85.66 89.45
73.25
68.35
54.41
U R L IT G P R IN A
IA IU U N LI U R
R N G C IA SI AP AS BU
L PU EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
U R L IT G P R IN A
IA IU G
U
C N ILI U S R
R N
PU
IA S AP A BU
L EN M YU R
KA D BE
G B AN
N
PA
20
Dari kegiatan diatas bisa di rangkum dalam table berikut:
21
BAB V
ANALISA MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Cakupan Melakuka
Masih adanya rumah yang n
Penyehatan
192 192 100% belum memenuhi syarat kemabali
Pemukiman
penilaian rumah sehat kunjunga
Rumah Sehat
n rumah
Riau 24 24 100% Tercapai di tahun
Tidak adanya pemilik rumah berikutny
atau sedang berada di a
Pangkal Niur 20 10 50%
kebun saat kunjungan ke
rumah
Tidak adanya pemilik rumah
atau sedang berada di
Pugul 20 10 50%
1. kebun saat kunjungan ke
rumah
Cit 20 20 100% Tercapai
22
Berbura 24 24 100% Tercapai
23
Urutan Prioritas Masalah:
1. Penyehatan Pemukiman Rumah Sehat
2. Tempat Pengolahan Pangan
3. Tempat Fasilitas Umum
Pemukiman
tidak sehat
Hygiene
Sanitasi TPP
tidak Sehat
24
Manusia / Man : Metode / Method :
Pengelola TFU belum Kurangnya pembinaan,
berperilaku hidup bersih monitoring evaluasi, dan
dan sehat advokasi stakeloder
Hygiene
sanitasi TFU
tidak sehat
D. Pemecahan Masalah
ALTERNATIF PEMECAHAN
PRIORITAS
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASLAH
MASALAH TERPILIH
1. Kurangnya 1. Manusia / Man: 1. Pembinaan Kegiatan inspeksi
Pengawasan Rendahnya 2. Pengawasan kesehatan
Rumah Sehat kesadaran lingkungan
masyarakat akan terhadap rumah
hygiene dan sehat sarana
sanitasi sanitasi dan air
bersih
2. Metode/Method:
Kurangnya
monitoring dan
evaluasi
3. Dana / Money:
Keterbatasan
kemampuan
ekonomi sebagian
masyarakat
4. Sarana/Material:
Bangunan rumah
belum memenuhi
syarat Kesehatan
5. Lingkungan /
Environment :
Keterbatasan luas
atau lahan
2. Hygiene 1. Manusia / Man: 1. Pembinaan Intervensi
sanitasi TPP Terbatasnya 2. Pengawasan kesehatan
tidak sehat pengetahuan 3. Intervensi lingkungan tempat
25
personal hygiene kesehatan pengelolaan
pengelola TPP lingkungan pangan (TPP)
2. Metode/Method :
Kurangnya
intervensi dan
advokasi
3. Dana / Money :
Keterbatasan
kemampuan
ekonomi sebagian
pengelola TPP
4. Sarana/Material:
Tidak ada tempat
cuci peralatan,
tempat cuci tangan,
dan tempat sampah
5. Lingkungan /
Environment :
Keterbatasan luas
atau lahan
3. Hygiene 1. Manusia / Man : 1. Pembinaan Intervensi
Sanitasi TFU Pengelola TFU 2. Pengawasan Kesehatan
tidak sehat belum berperilaku 3. Intervensi lingkungan tempat
hidup bersih dan kesehatan fasilitas umum
sehat lingkungan (TFU)
2. Metode/Method :
Kurangnya
pembinaan,
monitoring
evaluasi, dan
advokasi
stakeholder
3. Dana / Money :
Keterbatasan biaya
pengelola TFU
untuk melakukan
pemeliharaan
4. Sarana/Material :
Tidak ada saluran
pembuangan air
limbah, Tempat
sampah, dan
sarana transportasi
sampah
5. Lingkungan /
Environment :
Keterbatasan luas
atau lahan
26
BAB VI
PERENCANAAN
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya
guna. Perencanaan tingkat puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
27
BAB VII
KESIMPULAN
28