Hasil Koreksi 6 Sep - Remed Indraswanti Widya Pratiwi
Hasil Koreksi 6 Sep - Remed Indraswanti Widya Pratiwi
Hasil Koreksi 6 Sep - Remed Indraswanti Widya Pratiwi
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Indraswanti Widya Pratiwi
NIM : 484012010038
Disetujui oleh:
Pembimbing,
i
LEMBAR PERNYATAAN
ii
GAMBARAN PENYIMPANAN VAKSIN DI PUSKESMAS NAGASARI
KARAWANG BULAN JULI 2023
ABSTRAK
Vaksin merupakan salah satu jenis sediaan farmasi yang ada di puskesmas,
proses pemberian vaksin kepada seseorang disebut vaksinasi. Vaksinasi
merupakan suatu proses pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang dengan
bertujuan untuk membentuk antibodi agar kebal dan bisa terlindungi saat terpajan
suatu penyakit sehingga lebih mudah terhindar dari sakit. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Gambaran penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari
Karawang Bulan Juli 2023 dengan berdasarkan 3 kategori penilaian yaitu sarana
dan prasarana, keadaan lemari es dan pengelolaan vaksin. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif. Cara penggumpulan data dengan pengamatan
langsung menggunakan lembar robservasi, kemudian dilakukan pengolahan data,
dihitung dan dinyatakan dalam persentase.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, hampir semua kategori penyimpanan
vaksin memiliki penyimpanan yang baik. Hal ini dilihat dar perolehan persentase
ketiga kategori penyimpanan vaksin yaitu sarana dan prasarana dengan persentase
70%, keadaan lemari es dengan persentase 82% dan pengelolaan vaksin dengan
persentase 88%. Kesimpulan yang diperolah dari profil penyimpanan vaksin di
Puskesmas Nagasari dinyatakan baik dengan persentase 82%.
iii
DESCRIPTION OF VACCINE STORAGE AT THE NAGASARI
KARAWANG HEALTH CENTER IN JULY 2023
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Gambaran
penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari Karawang Bulan Juli 2023”
Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu syarat yang disusun guna memenuhi
persyaratan untuk menempuh tugas akhir sebagai ahli madya farmasi di Program
Studi Diploma III Farmasi Politeknik Bhakti Kartini.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Yusnita Yusfik, S.KM., M.KM Selaku Direktur Politeknik Bhakti Kartini
berserta Para Wadir.
2. Ibu apt. Ayu Fajariyani, S.Farm., M.Farm Selaku Ketua Program Studi Farmasi
Poloteknik Bhakti Kartini dan selaku Dosen Pembimbing.
3. Ibu dr. Niken Rosiana Puspitosari selaku Kepala Puskesmas Nagasari
Karawang.
4. Seluruh Jajaran Dosen Politeknik Bhakti Kartini yang senantiasa selalu
sabar dalam mengajar dan membimbing penulis.
5. Seluruh Staff dan rekan-rekan mahasiswa Program Studi Farmasi.
6. Seluruh Staff dan rekan-rekan di Puskesmas Nagasari Karawang.
Akhir kata penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala bantuan dan dukungan
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
vii
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR DIAGRAM
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
vaksin DPT, vaksin TT, vaksin Polio (Oral PolioVaccine), vaksin Campak,
vaksin Hepatitis B, dan vaksin DPT-HB (Sambara et al., 2017).
Penyimpanan pada sediaan vaksin harus memperhatikan syarat-syarat
penyimpanan antara lain suhu yang harus selalu dipantau, menjaga
kelembapan vaksin dan meletakkan vaksin di tempat yang tidak terpapar
dengan sinar matahari secara langsung. Tujuan penyimpanan sediaan vaksin
adalah untuk menjamin mutu sediaan agar tetap bisa dipertahankan,
potensinya tetap akan maksimal sehingga bisa terhindar dari kerusakan fisik
sediaan. Penyimpanan vaksin yang tidak memenuhi kriteria tentunya akan
memicu ketidaklayakan pada sediaan vaksin sehingga seringkali juga
menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/KIPI (Sambara et al., 2017).
Puskesmas Nagasari sebagai salah satu unit puskesmas yang ada di
Karawang juga perlu menerapkan standar penyimpanan vaksin yang baik dan
sesuai untuk menjaga mutunya. Menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas telah dijelaskan bahwa
penanggung jawab sediaan farmasi dan alat kesehatan yang ada di puskesmas
adalah seorang Apoteker. Namun, berdasakan studi pendahuluan yang telah
dilakukan, diketahui bahwa penanggung jawab pengelolaan vaksin di
Puskesmas Nagasari adalah petugas kesehatan lain. Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan maka peneliti ingin melakukan penelitian di
Puskesmas Nagasari.
5
6
(94 %).
3 Judul Evaluasi Penyimpanan Vaksin Di Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi
Peneliti Septa Pratama (2022)
Subyek Penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat
deskriptif
Hasil Hasil yang diperolah yaitu penyimpanan vaksin di gudang
farmasi dinas kesehatan provinsi jambi memiliki kesesuaian
untuk penyimpanan yaitu 100%, pemeliharaan harian 100%,
pemeliharaan bulanan 83,3%, fasilitas 57,14%, dan indikator
kesesuaian bangunan 100%.
4 Judul Evaluasi Manajement Penyimpanan Vaksin Covid-19 Di Klinik
Pratama Sehati Kabupaten Kudus
Peneliti Yulia Pratiwi (2022)
Subyek Penyimpanan serta pendistribusian Vaksin Covid-19 dengan
petugas Klinik Pratama Sehati Kabupaten Kudus
Metode Penelitian ini mengggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan cross sectional
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indikator yang telah
sesuai aturan yaitu sarana dan prasarana penyimpanan Vaksin
Covid-19 100%, tempat penyimpanan 80%, Suhu Penyimpanan
80%, Prosedur pendistribusian 100%, alat pendistribusian
100%, pelayanan pendistribusian Vaksin 93,33%
5 Judul Evaluasi Manajemen Penyimpanan Sediaan Vaksin Covid-19
Di Gudang Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Mataram
Peneliti Hafni Zuhroh (2021)
Subyek Penyimpanan sediaan vaksin covid19 di gudang instalasi
farmasi Dinas Kesehatan Kota Mataram
Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan cross sectional
Hasil Indikator-indikator yang telah sesuai dengan aturan yaitu,
petugas dan pelatihan sejumlah 67%, bangunan sejumlah 50%,
fasilitas bangunan sejumlah 80%, operasional penyimpanan
77%, pemeliharaan sejumlah 77%, dan kualifikasi, kalibrasi &
validasi sejumlah 0%
2.2 Puskesmas
2.2.1 Pengertian
Puskesmas adalah satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yangmerupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat disamping
7
2.3 Vaksin
2.3.1 Pengertian
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,
masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah
diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi
toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit
infeksi tertentu (Kemenkes RI, 2017).
Vaksin adalah produk biologi yang sangat mudah rusak dan
kehilangan pontensi apabila tidak dikelola dengan baik. Jika terjadi
kerusakan dalam pengeolaan, maka vaksin tidak dapat digunakan lagi.
Vaksin sangat rentan terhadap kerusakan, sehingga pengelolaan
vaksin memerlukan penanganan khusus. Untuk dapat
mempertahankan mutu vaksin, maka penyimpanan dan
pendistribusian harus dalam suhu yang sesuai dari sejak dibuat hingga
9
b) Bakteri : Pertusis
2) Sebagian partikel diambil
a) Murni : Moningococal
b) Gabungan : Hib (Haemofilus Influensa tipe B)
c) Recombian : Hepatitis B
2. Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu
a. Vaksin sensitif beku (Freeze sensitive = FS), yaitu vaksin
yang akan rusak terhadap suhu dingin dibawah 0oC (beku)
seperti : Hepatitis B, DPT-HB, DT dan TT.
b. Vaksin sensitif panas (Heat Sensitive =HS), yaitugolongan
akan rusakterhadap paparan sinar yng berlebihan seperti:
BCG, Polio dan Campak
2.3.4 Pengelolaan Vaksin
Pengelolaan vaksin meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,
penyimpananan dan pendistribusian, penggunaan, pencatatatan dan
pelaporan serta monitoring dan evaluasi.Vaksin hendaklah dikelola
secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jumlah dan jenis
obat, penyimpanan, waktu pendistribusian, dan penggunaan obat serta
terjamin mutunya di unit pelayanan kesehatan.
1. Penerimaan/pengambilan vaksin (transportasi)
a. Pengambilan vaksin dari puskesmas ke kabupaten/kota
dengan menggunakan peralatan vaksin yang sudah
ditentukan. Misalnya cold box atau vaccine carrier.
b. Sebelum memasukan vaksin ke dalam alat pembawa, periksa
indikator vaksin, vaccine vial monitor (VVM). Vaksin yang
boleh digunakan hanya bila indikator VVM tingkat A apabila
kotak segi empat lebih terang dari lingkaran atau tingkat B
apabila kotak segi empat berubah gelap tetapi lebih terang
dari lingkaran. Sedangkan VVM pada tingkat C apabila kotak
segi empat berwarna sama dengan lingkaran dan menunjukan
batas untuk tidak digunakan lagi atau tingkat D apabila kotak
11
3. Pendistribusian vaksin
a. Memilih vaksin yang akan di keluarkan dengan
mempertimbangkan prioritas antara lain : vaksin dengan
VVM yang mempunyai kondisi B di keluarkan terlebih
dahulu.
b. Membuat cold pack dengan mengisi cold pack dengan air
biasa kemudian dimasukan ke dalam lemari es dengan suhu
2°C s/d 8°C selama minimal 24 jam.
c. Menyiapkan kotak vaksin ( cold box/vaccine carrier) jangan
ada yang retak atau pecah dan selalu dibersihkan sebelum
digunakan.
4. Jenis-jenis vaksin Jenis-jenis vaksqin yaitu vaksin BCG, vaksin
DPT (Difteri Pertusis Tetanus), vaksin TT (Tetanus Toxoid),
13
2) Sistem absorpsi
a) Pendingin lebih lambat
b) Dapat dengan listrik AC/DC atau nyala api minyak
tanah/gas
c) Bila terjadi kebocoran pada sistem tidak dapat
diperbaiki.
b. Vaccine carrier / termos Vaccine carrier/termos adalah alat
untuk mengirim atau membawa vaksin dari puskesmas ke
posyandu atau tempat pelayanan imunisasi lainnya yang
dapat mempertahankan suhu 2°C sampai dengan 8°C.
c. Kotak dingin cair (cold pack) Kotak dingin cair atau cold
pack adalah wadah plastik berbentuk segi empat yang diisi
14
17
18
siap untuk disajikan. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah:
1. Editing (Penyuntingan Data)
Editing data adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada proses ini dilakukan pemeriksaan
kembali untuk kelengkapan data. Saat peneliti menemukan ada data yang
belum lengkap maka peneliti mengecek kembali status pasien dan
memastikan kembali bahwa lembar cheklist sudah disi dengan lengkap.
2. Coding
Coding adalah pemberian kode yang sesuai dengan petunjuk yang
telah ditetapkan oleh coding. Pemberian kode ini agar dapat
menyederhanakan data yang diperoleh. Peneliti mengubah data berbentuk
huruf menjadi berupa angka.
3. Entry data
Entry data adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan
ke dalam program atau software komputer. Pada proses ini dilakukan
kegiatan memasukan data variabel kejadian.
4. Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukan apakah ada kesalahan atau tidak.
dapat diukur atau bahkan dapat diuji baik oleh peneliti maupun penelitilain
(Sugiyono, 2017).
Tabel 3.1 Definisi Oprasional
No Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Hasil Skala
Ukur
1 Sarana dan Sarana dan prasarana 1. Ada petugas penaggung jawab 1. Ya Nominal
prasarana untuk mengatur vaksin 2. Tidak
vaksin agar tetap 2. Apakah petugas pernah
aman, baik dan mengikuti pelatihan cold chain
terhindar dari 3. Tersedia Cold pack
kerusakan fisik 4. Tersedia cool pack (kotak dingin
maupun kimia serta cair)
tetap terjamin mutu 5. Tersedia freeze tag atu freeze
vaksin watch
6. Tersedia lemari es penyimpan
vaksin
7. Tersedia vacinne carrier (tutup
rapat, tidak retak dan bersih)
8. Tersedian SOP kebersihan pada
tempat penyimpanan
9. Terdapat termometer dial atau
muller
10. Termometer dikalibrasi setahun
sekali
11. Tersedia suku cadang lemari es
12. Tersedia generator atau genset
jika terjadi pemadaman listrik
13. Terdapat area karantina untuk
vaksin kadaluarsa atau rusak
14. Tersedia alat pemadam kebakaran
15. Gedung tempat penyimpanan
terhindar dari banjir
16. Gedung tempat penyimpanan
dibangun menggunakan bahan
yang kuat
17. Gedung tempat penyimpanan
terhindar dari penumpukan debu
dan sampah
18. Tersedia buku grafik pencatatan
suhu dan VVM
19. Tersedia kartu stok vaksin untuk
setiap jenis vaksin
20. Tersedia thermostat
2 Keadaan Lemari es untuk 1. Ada penanggung jawab lemari es 1. Ya Nominal
lemari es mengatur vaksin agar 2. Terdapat SOP keadaan lemari es 2. Tidak
tetap aman, baik dan (perawatan lemari es)
terhindar dari 3. Lemari es terawat (tidak berkarat)
22
24
25
100%
80%
60%
40%
20%
0%
memenuhi standar Tidak memenuhi standar
Lemari Es
82% 18%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
memenuhi standar Tidak memenuhi standar
Pengelolaan Vaksin
88% 12%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
memenuhi standar Tidak memenuhi standar
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sarana dan prasarana penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari
Berdasarkan data yang di peroleh kategori sarana dan prasarana
masih terdapat beberapa hal yang belum memenuhi persyaratan. Di
lihat dari 20 butir pertanyaan, 70% yang sudah memenuhi persyaratan
dan 30% yang belum memenuhi persyaratan.
Pada aspek personalia, Puskesmas telah memilliki petugas
penangggung jawab vaksin, tetapi petugas penanggung jawab tersebut
belum mengikuti pelatihan penanganan rantai dingin vaksin (cold
chain) sehinggga dalam penyimpanan vaksin petugas penanggung
jawab lebih memperhatikan dan menjamin kegiatan penyimpanan
vaksin yang baik dan benar sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Pada pertanyaan nomor 10 mengenai kalibrasi termometer dari
Puskesmas Ahmad Yani Pulau tidak dilakukan secara rutin kalibrasi
termometer. Kalibrasi termometer perlu dilakukan agar data suhu
penyimpanan vaksin pada lemari es yang diinformasikan benar-benar
tepat dan valid. Termometer tidak dikalibrasi setahun sekali hal ini
dikarenakan Puskesmas menunggu termometer pembanding yang
dikalibrasi langsung oleh tim kalibrasi dari pusat.
Pada pertanyaa 11 Puskesmas nagasari tidak memiliki suku
cadang lemari es. Suku cadang lemari es sangat diperlukan untuk
mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada lemari es
maka dapat dilakukan perbaikan segera agar lemari es selalu berfungsi
dengan baik dan benar sehingga kegiatan penyimpanan vaksin tetap
terlaksana sesuai dengaan standar.
Pada pertanyaan 13 Puskesmas nagasari tidak memiliki area
karantina untuk vaksin kadaluarsa atau rusak dikarenakan kondisi
gedung yang kurang memadai dan ruangan yang terbatas.
4.2.2 Lemari ES penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari
29
lebih diutamakan, untuk itu bila terdapat vaksin dengan kondisi VVM C
dan VVM D harus segera dikeluarkan dari penyimpanan dan dipisahkan
tersendiri bersama vaksin rusak lainnya walaupun belum sampai pada
tanggal kadaluarsa vaksin tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapat dilapangan pemenuhan stok
vaksin pada Puskesmas dilakukan setiap bulan dengan pengambilan
vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten dan disesuaikan dengan jadwal
dan jenis imunisasi yang akan dilakukan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan tentang Gambaran
penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari Karawang Bulan Juli 2023 dengan
berdasarkan 3 indikator baik dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sarana prasarana dalam penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari di
kategorikan cukup dengan nilai 70%
2. Keadaan lemari es dalam penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari di
kategorikan baik dengan nilai 82%
3. Pengelolaan vaksin di Puskesmas Nagasari di kategorikan baik dengan
nilai 88%
5.2 Saran
1. Disarankan agar pihak Puskesmas lebih memperhatikan ketersediaan
sarana dan prasarana penunjang kegiatan penyimpanan vaksin serta
perawatan dan pemeliharaannya agar dapat terus berfungsi dengan baik
dalam menjaga kualitas mutu vaksin dalam penyimpanan.
2. Disarankan agar petugas pengelola vaksin untuk terus meningkatkan
keterampilan serta pengetahuan agar dapat melakukan kegiatan
penyimpanan vaksin yang lebih baik lagi
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Amalia, L., Irwan, I., & Hiola, F. 2019. Analisis Gejala Klinis Dan
Peningkatan Kekebalan Tubuh Untuk Mencegah Penyakit Covid-19.
Jambura Journal of Health Sciences and Research, 2(2).
12. Sambara, J., Yuliani, N. N., Lenggu, M., & Ceme, Y. 2017. Profil
Penyimpanan Vaksin Di Puskesmas Di Kota Kupang. Seminar Nasional
Poltekkes Kupang, 375–384.
33
34
16. Tahir & Asis, 2022. Mengukur Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Publik Pemerintah Daerah Gorontalo Utara. Sumatera Barat: Insan
Cendikia Mandiri.
Berkenan dengan tugas akhir saya dalam penyusunan karya tulis ilmiah,
saya mohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian saya tentang
“Gambaran penyimpanan vaksin di Puskesmas Nagasari Karawang Bulan
Juli 2023”.
Semua data yang diberikan dipergunakan untuk keperluan penyusunan
karya tulis ilmiah dengan data yang lain, dan tidak akan mempengaruhi
keberadaan ibu serta dijaga kerahasiannya. Atas kesediaan dan perhatian saya
ucapkan terimakasih.
Bekasi,
……………………..2023
Mahasiswa Menyetujui,
35
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
LEMBAR OBSERVASI PENYIMPANAN VAKSIN
36
37
.
1 Dilakukan perawatan lemari es secara berkala
4
.
1 Lemari es dilengkapi dengan alarm otomatis
5 jika terjadi penyimpanan vaksin
.
1 Lemari es tidak dibuka lemari 2 kali sehari
6
.
1 Tidak terdapat bunga es dalam lemari es
7 (jikaada tebalnya tidak lebih dari 2cm)
.
1 Lemari es tidak di gunakan untuk
8 menyimpan barang lain selain vaksin
.
1 Pada freeze tag masih menunjukan tanda
9 centang
.
2 Lemari es yang digunakan type RCW 42
0 EK/RCW 50 EK
.
2 Termostat diatur secara berkala
1
.
2 Termostat diberi selotip
2
.
C. Penyimpanan Vaksin
Lemari ES
Pengamatan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P 15 P 16 P 17 P 18 P 19 P 20 P 21 P 22 TOTAL PERSENTASE KATEGORI
Hari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Hari 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 18 82,00 Baik
Pengelolaan Vaksin
Pengamatan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P 15 P 16 P 17 P 18 TOTAL PERSENTASEKATEGORI
Hari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
Hari 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,00 Baik
40
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian
41
42
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
43