Makalah PVBP Kel 2
Makalah PVBP Kel 2
Makalah PVBP Kel 2
“Pengertian Vektor dan Binatang Pengganggu, Peranan Vektor dan Binatang Penggan
ggu Dalam Kesehatan, Konsep Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu”
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 2
Mia Fandini P21335121052
Millifica Kirey Lantidatika P21335121053
Mutiara Pasha Rahmadina P21335121059
Raihan Taufikurohman P213351210
Salma Alifah P21335121070
Sri Permatasari P21335121077
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada m
ata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu. Selain itu, makalah ini juga bert
ujuan untuk menambah wawasan mengenai dasar ilmu dari vektor dan binatang
pengganggu bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih ke
pada Bapak Drs Pangestu, M.Kes selaku dosen mata kuliah Pengendalian Vektor dan
Binatang Pengganggu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat lebih memahami
konsep dan teori bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kesempatan untuk mengakses beberapa media informasi dan pengetahuan sehingga kami d
apat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
Vektor dapat memindahkan atau menularkan agent penyakit yang berada di dalam ata
u pun yang menempel dan terdapat di bagian luar tubuh vektor tersebut. Suatu makhluk hi
dup terutama manusia dapat tertular penyakit melalui vector yang membawa agent penya
kit misalnya dengan menggigit dan menghisap darah dari orang yang sakit lalu kepada or
ang yang rentan sehingga ia pun dapat tertular dan menjadi sakit. Mekanisme penularan p
enyakit oleh vektor terbagi menjadi dua macam yaitu penularan penyakit melalui vektor
secara mekanik dan penularan penyakit melalui vektor secara biologis.
2. Plague/Penyakit Pes/Sampar/La Peste. Pes atau sampar atau plague atau la peste mer
upakan penyakit zoonosis yang timbul pada hewan pengerat dan dapat ditularkan pa
da manusia. Penyakit tikus ini menular dan dapat mewabah. Penyebaran penyakit pl
ague/pes. Plague, disebut juga penyakit pes, adalah infeksi yang disebabkan bakteri
Yersinia pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis.
4. Murine typhus. Murine typhus adalah penyakit yang disebabkan oleh Rickettsian typ
hi atau R. mooseri yang dapat ditularkan melalui gigitan pinjal tikus.
5. Rat-Bit Fever atau demam gigitan tikus. Rat-bit fever (RBF) adalah penyakit sistemik
yang disebabkan oleh bakteri Moniliformis Streptobacillus yang dapat diperoleh me
lalui gigitan atau goresan dari binatang pengerat atau menelan makanan atau air yan
g terkontaminasi dengan kotoran tikus dan biasanya dialami anak-anak di bawah 12
tahun dan penyakit ini memiliki masa inkubasi selama 1 hingga 22 hari.
6. Sindrom hantavirus paru (PS). Hantavirus sindrom paru (HPS) adalah penyakit mema
tikan yang ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui urin, kotoran, atau air liur.
7. Rabies. Rabies merupakan penyakit yang menyerang sistem syaraf pusat dan memilik
i gejala khas yaitu penderita jadi takut terhadap air dan karena inilah rabies juga seri
ng disebut hidrofobia. Tikus menyebarkan penyakit ini melalui gigitan.
Adapun prinsip dasar dalam pengendalian vektor yang dapat dijadikan sebagai
pegangan sebagai berikut:
Sedangkan konsep dasar dalam penerapan pengendalian vektor menurut Dr. Adi Heru
Sutomo (1993) adalah sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vektor adalah arthtopoda yang dapat memindahkan atau menularkan suatu inf
ectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan ( suspectible hos
t). Dalam Kesehatan makhluk hidup terutama manusia dapat tertular penyakit melalui
vector yang membawa agent penyakit misalnya dengan menggigit dan menghisap dar
ah dari orang yang sakit lalu kepada orang yang rentan sehingga ia pun dapat tertular
dan menjadi sakit.
Tikus berperan sebagai tuan rumah perantara untuk beberpa jenis penyakit ya
ng dikenal Rodent Borne Disease. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kont
ak secara langsung maupun tidak langsung dengan vektor dan binatang pembawa pen
yakit yaitu dengan melakukan pengendalian. Strategi pengendalian vektor dan binata
ng pembawa penyakit secara garis besar meliputi pengamatan, penyelidikan, menent
ukan metode pengendalian, serta monitoring dan evaluasi.
3.2 Saran
Dari materi tersebut dapat kita lihat terdapat beberapa nama penyakit akibat
vektor dan binatang pengganggu. Penyakit tersebut dapat timbul dengan sikap kita
yang kurang baik atau tidak perduli terhadap kebersihan baik dalam lingkungan atau
untuk diri sendiri. Hal ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk mencegah
terjadinya penyakit akibat vektor dan binatang pengganggu.
DAFTAR PUSTAKA
PERMENKES RI Nomor 374/Menkes/Per/III/2010. (diakses pada tanggal 5 Februari 2023)
Siti Nur Karima. Modul Pengendalian Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu. 2020.
Diakses dalam https://idoc.pub/documents/modul-pengendalian-vektor-penyakit-dan-
binatang-pengganggu-x4e6grq0k9n3. (diakses pada tanggal 5 Februari 2023)
Kirniwardoyo, Santio. 1992. Pengamatan dan pemberatasan vektor malaria, sanitas. Jakart
a
: Puslitbang Kesehatan Depkes Rl