Makalah Al-Islam 3 Kel 10
Makalah Al-Islam 3 Kel 10
Makalah Al-Islam 3 Kel 10
OLEH:
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Pemikiran Filsafat Pendidikan
Islam Ibnu Maskawayh" ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah AL-ISLAM 3.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Yenni Yunita S.PdI., M.PdI, selaku
dosen mata kuliah al – islam 3 (filsafat pendidikan islam ) yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ibnu Miskawaih (330-421 H atau 940-1030 M). Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-
Kasim Ahmad [Muhammad] bin Yakub binMiskawaih. Ia lahir di Rayy, belajar
danmematangkan pengetahuannya di Baghdad, sertawaft di Isfahan. Setelah menjelajahi
banyak cabang ilomu pengetahuan dan filsafat, ia akhirnyalebih memusatkan perhatian pada
sejarah damakhlak. Gurunya dalam bidang sejarah adalah Abu Bakar Ahmad bin Kamil Al-
Qadhi, sedangkan dalam bidang filsafat adalah Ibnu al-Khamar. Ahmad bin Muhammad bin
Yakub yang nama keluarganya Miskawaih, disebut pula Abu Ali Al-Khazim. Belum dapat
dipastikan apakah Miskawaih itu dia sendiri atau dia itu putra(Ibn) Miskawaih. Beberapa
orang seperti Margolioth dan Bergstrasser, menerima alternatif kedua. Yaqut berkata bahwa
ia mula-mula beragama Majusi kemudian memeluk islam. Akan tetapi, hal ini barangkali
benar bagi ayahnya, karena Miskawais sendiri, sebagai mana tercermin pada namanya adalah
putra seorang muslim, yang bernama Muhammad. Ia belajar sejarah, terutama Tarikh At-
Thabari, kepada Abu Bakar Ibn Kamil Al-Qadhi (350 H/960 M). Ibn Al-Khammar, mufasir
keenam karya-karya Aristoteles, adalah gurunya dala ilmu-ilmu filsafat.
Miskawaih mengkaji alkimia bersama Abu Ath-Thayyib Ar-Razi, seorang ahli
alkimia. Dari beberapa pernyataan Ibnu Sina dan At-Tauhidi tampak bahwa mereka
berpendapat bahwa ia tak mampu berfilsafat. Iqbal, sebaliknya, menganggapnya sebagai
salah seorang pemikir teistis, moralis, dan sejarawan.Miskawaih pernah bekerja selama
puluhan tahun sebagai pustakawan dengan sejumlah wazir dan amir bani Buwaihi, yakni
bersama Abu-Fadhl ibn Al-‘Amid (360 H/970 M) sebagai pustakawannya. Setelah wafatnya
Abu Al-Fadhl (360 H/970 M), ia mengabdi kepada putranya Abu Al-Fath Ali ibn Muhammad
ibn Al-‘Amid, dengan nama keluarga putranya Dzu Al-Kifayatain. Ia juga mengabdi kepada
Adud Ad-Daulah, salah seorang Buwaihiah, kemudian kepada beberapa pangeran yang lain
dari keluarga terkenal itu. Miskawaih meninggal 9 Safar 421/16 Februari 1030. Tanggal
kelahirannya tak jelas. Menurut margoliouth, ia meninggal tahun 330 H/941 M, tetapi
menurut kami, ia meninggal kira-kira tahun 320 H/932 M, bila bukan pada tahun-tahun
sebelumnya, karena ia biasa bersama Al-Mahalladzi, yang menjabat sebagai wajir pada 339
H/590 M dan meninggal pada 352 H/963 M, yang pada masa itu, paling tidak, ia telah berusia
2
19 tahun. Ahmad Ibn Miskawaih (w.421 H/1030 M) adalah salah seorang anggota kelompok
pemikir terkemuka yang berkarier politik dan beraktifitas filsafat. Sebagai bendahara
penguasa dinasti Buwaihiyyah ‘Adhud Ad-Daulah, ia banyak terlibat dalam segi praktis
masyarakatnya, sementara sebagai anggota kelompok intelektual termasuk At-Tauhidi dan
As-Sijistam, ia banyak memberikan andil bagi perdebatan teoretis pada masa itu. Meskipun
banyak orang sezamannya meremehkan karya-karyanya, belulm lagi orangnya, ia adalah
seorang pemikir menarik yang banyak memperlihatkan ragam gaya masanya. Miskawaih
menulis sejumlah topik yang luas, seperti dilakukan oleh banyak orang sezamannya,
meskipun pasti muncul pertanyaan mengapa karyanya kurang terkenal dibandingkan dengan
karya-karya Ibnu Sina, apa yang kita ketahui tentangnya sekarang ini memberikan bukti
sejumlah sumbangan menariknya bagi perkembangan pemikiran filsafat. Dalam filsafat
sendiri, klaim utama Miskawaih yang perlu diperhatikan terletak pada sistem etiknya yang
tersusun dengan baik.
1. Tajarih Al-Umam
2. Ta'qub Al-Himam
3. Thabarat Al-Nafs
4. Adab Al-'Arab wa Al-Fisr
5. Al-Fawz Al-Aghsar fi ushul Al-Dinayat
6. Al-Fawz Al-Akbar
7. Kitab Al-Siasat
8. Mukhtar Al-Asy'ar
9. Nadim Al-Farid
10. Nuzhat Namah 'Alaiy
11. Jawidan Khird (kumpulan ungkapan bijak)
12. Tartib Al-Sa'adat, kitab ini berisi tentang akhlak dan politik.
13. Al-Adwiyah Al-Mufridah
14. Al-Asyribah (tentang minuman).
15. Tahdzib al-Akhlak wa Tathir al-A'raq
3
Tahdzibul achlaq wa tathhirul a'raaq merupakan karya terkenal milik Ibnu Miskawaih
Ibnu Maskawayh dikenal sebagai seorang penulis yang produktif. Jumlah buku dan
artikelnya ada 41 buah. Tulisan-tulisan dan karya beliau banyak dipengaruhi oleh Filsafat
Yunani, plato, aristoteles, forforius, enbadgless, dan filsuf Yunani serta kaum Platonis. Beliau
menulis 41 buah buku dan artikel yang selalu berkaitan dengan filsafat akhlak. Konsep
pemikiran pendidikan Islam Ibnu Maskawayh antara lain :
1. Ketuhanan, menurut Ibnu Maskawayh Tuhan adalah dzat yang berjisim, azali, dan
pencipta. Tuhan esa dalam segala aspek tidak ada yang sebanding dengannya, ia telah
meciptakan alam ini dari tidak ada, karena penciptaan hanya benar dan sah jika dari
tidak ada.. Menurutnya membuktikan adanya Tuhan adalah mudah karena
4
kebenarannya tentang ada Tuhan telah teebukti pada dirinya sendiri dengan sangat
jelas.
2. Kenabian, menurut Ibnu Maskawayh nabi adalah seorang muslim yang memperoleh
hakikat-hakikat atau kebenaran karena pengaruh akal aktif atas dasar daya
imajinasinya. Kebenaran seperti ini diperoleh oleh para filosof. Filosof mendapatkan
kebenaran tersebut dari bawah keatas yakni dari daya indrawi menarik ke daya hayal
lalu daya berpikir yang dapat berhubungan dengan akal aktif sebagai sumber segala
hakikat. Jadi sumber kebenaran adalah satu yaitu akal aktif.
3. Jiwa, menurut Ibnu Maskawayh jiwa adalah sebuah inti yang sangat halus dan rohani
yang tidak hancur kekal dengan sebab kematian jasad. Ia dapat dirasakan oleh salah
satu indra manusia dan kesatuan yang tidak terbagi-bagi. Ia akan hidup selalu tidak
dapat diraba dengan panca indeea karena ia bukan jisim dan bagian dari dari jisim.
Ibnu Maskawayh juga membedakan antara pengetahuan jiwa dan panca indera secara
tegas ia katakan bahwa panca indera tidak dapat menangkap selain apa yang dapat
diraba. Sementara jiwa dapat menangkap apa yang dapat ditangkap panca indera yaitu
yang dapat diraba dan juga yang tidak dapat diraba.
4. Akhlak, menurut Ibnu Maskawayh akhlak adalah suatu sikap mental atau keadaan
jiwa yang mendorongnya untuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Beliau
mengatakan kemungkinkan perubahan akhlak itu harus melalui pendidikan. Ibnu
Maskawayh juga menjelaskan sifat-sifat utama yang erat kaitannya dengan jiwa yang
memiliki tiga daya yakni daya berpikir, daya marah, dan daya keinginan.
5. Etika teori etika Ibnu Maskawayh beesumber pada filsafat Yunani, peradaban Persia
ajaran syariat Islam dan pengalaman pribadi. Karya etika Ibnu Maskawayh sangat
berbeda dan karya etika itu menunjukkan bukti pemahamannya mengenai kesulitan
konseptual dalam bidang tersebut. Karya salah satunya adalah Tahdzib Al-Akhlaq,
karya ini mencoba menunjukkan bagaimana dapat memperoleh watak-watak yang
lurus dalam menjalankan tindakan yang secara moral benar terorganisasi.
5
6. Teori evolusi secara mendasar sama dengan teori Ikhwan Ash-Shifa. Teori tersebut
terdiri atas empat tahapan evolusi yaitu mineral, tunbuhan, binatang, dan manusia.
Prinsip evolusi berlangsung dari alam mineral ke alam tumbuh-tumbuhan selanjutnya
ke alam manusia .
6
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
https://atibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-filsafat-islam-ibnu-maskawaih.html
https://www.academia.edu/42447856/Makalah_Filsafat_Ibnu_Misakwaih
https://www.academia.edu/36951366/BIOGRAFI_DAN_KARYA_IBNU_MISKAWAIH
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=karya+karya+ibnu+miskawaih