Pedoman Organisasi Kamar Bedah
Pedoman Organisasi Kamar Bedah
Pedoman Organisasi Kamar Bedah
2022
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
RSUD DR. Eko Maulana Ali adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangka yang beralamat di Jalan Raya Belinyu – Riau Silip,
Dusun Simpang Cangkum, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu,
Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan
Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. 188.44/866/I/2013
tanggal 11 Oktober 2013 tentang Penetapan Lokasi Rumah Sakit DR. Eko
Maulana Ali yang terletak di Desa Riding Panjang Belinyu Kabupaten
Bangka dengan Luas tanah ± 42.136,028 M2 (Kurang lebih empat puluh
dua ribu seratus tiga puluh enam ribu dua puluh delapan meter persegi).
RSUD DR. Eko Maulana Ali mendapatkan izin operasionalnya pada tanggal
10 Desember 2014 berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Nomor: 188.4/3176/Kes/2014 dan diresmikan oleh
Bupati Bangka Bapak H. Tarmizi Saat pada tanggal 20 Desember 2014
sebagai Rumah Sakit Type D Pratama. Pada bulan Januari 2015 hanya
melayani pasien Rawat Jalan kemudian pada bulan Februari 2015 RSUD
DR. Eko Maulana Ali Belinyu mulai melayani Rawat Inap pasien umum saja
dengan kapasitas 6 Bed (Tempat tidur) dan dengan adanya MOU dari BPJS
tepatnya tanggal 1 September 2015 RSUD DR. Eko Maulana Ali mulai
melayani pasien BPJS Kesehatan.
Pada tanggal 13 September 2017 RSUD DR. Eko Maulana Ali
mendapatkan Izin Operasional dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah
Kabupaten Bangka Nomor: 441.7/01/OP.RS/DINPMP2KUKM/ IX/2017.P
tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit dan menetapkan Kelas
Rumah Sakit menjadi Type D. RSUD DR. Eko Maulana Ali telah melalui
proses penilaian akreditasi pada tanggal 20 s.d 22 November 2019 oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan dinyatakan lulus Akreditasi
Dasar.
Kamar Operasi di RSUD DR.EKO Maulana Ali mulai beroperasi Januari
2022, dengan Kepala Instalasi seorang dokter spesialis bedah. Untuk
sementara hanya melayani operasi elektif.
BAB III
VISI
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
MISI
1. Mengembangkan sarana dan prasarana Rumah Sakit yang berpedoman
pada masterplan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Memberikan pelayanan dengan usaha peningkatan mutu berkelanjutan.
3. Mengutamakan penerapan aspek keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan yang dilakukan.
4. Menjunjung tinggi pelaksana kegiatan sesuai peraturan
perundangundangan yang berlaku.
5. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia setinggi-tingginya untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
6. Meningkatkan jenis dan mutu pelayanan RSUD secara
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Motto
Motto RSUD Dr. Eko Maulana Ali mengusung kata R.I.P.A.N:
R : RELIGIUS - Bertaqwa dan berakhlak sesuai agama dan kepercayaan
masing– masing.
I : INOVASI - Semua pegawai RSUD memiliki pemikiran/ ide – ide yang
kreatif untuk kemajuan serta pengembangan Rumah Sakit.
P : PROFESIONALISME - Semua pegawai RSUD dapat bekerja secara
Profesional berdasarkan Standar Prosedur Operasional yang berlaku.
A : AMAN - Menciptakan lingkungan RSUD yang tenang, tentram, tertib
serta bersih sehingga memberi rasa nyaman kepada pegawai RSUD dan
pasien serta pengunjung.
N : NORMATIF - Memberi pelayanan yang santun sesuai dengan norma
yang berlaku.
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS
Direktur
Penunjang Medis Penunjang Non Medis IGD Obgyn Poliklinik OK HCU Rawat Rawat
UUU Inap Inap
IPSRS Dewasa Anak
Radiologi
Sanitasi
Laboratorium
Farmasi Gizi
Security
CSSD
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Kepala Instalasi
Perawat Pelaksana
BAB VI
URAIAN JABATAN
h. Tugas umum
1) Berperan serta dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
pembedahan dalam lingkup keperawatan.
2) Meningkatkan keterampilan dalam pengetahuan dibidang
keperawatan maupun bidang lain yang menunjang pengetahuan
perawat.
3) Mengikuti rapat yang diadakan oleh kepala unit kamar operasi .
i. Ukuran keberhasilan
1) Terlaksananya pelayanan pembedahan dalam lingkup
keperawatan yang optimal.
2) Terciptanya disiplin kerja yang tinggi.
3) Tidak adanya keluhan terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan pada klien.
4. Penata Anestesi
a. Nama jabatan : Perawat anestesi
b. Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi
wewenang dan tanggung jawab dalam membantu terserenggaranya
pelaksanaan tindakan pembiusan di kamar operasi.
c. Persyaratan
1) Pendidikan : berijazah pendidikan formal minimal D III
Keperawatan anestesi.
2) Mempunyai bakat dan minat
3) Berdedikasi tinggi
4) Berbadan sehat
5) Berkepribadian mantap
6) Dapat bekerjasama dengan anggota tim
7) Cepat tanggap
d. Tangung jawab
Secara administratif dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab
kepada kepala ruangan kamar operasi dan secara operasional
bertanggung jawab kepada ahli anestesi atau bedah dan kepala
ruangan kamar operasi.
e. Uraian tugas
1) Sebelum pembedahan
a) Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik
pasien sebatas wewenang dan tanggung jawabnya.
b) Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi.
c) Menyiapkan alat dan mesin anestesi dan kelengkapan formulir
anestesi.
d) Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anestesi dan alat
monitoring.
e) Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain :
1. Meyiapkan meja operasi
2. Standar tangan
3. Kunci meja operasi
4. Book kepala
5. Standar infus
f) Menyiapkan botol suction.
g) Mengatur posisi meja operasi sesuai dengan tindakan operasi.
h) Memasang infus atau transfusi darah bila diperlukan.
i) Memberikan premedikasi sesuai dengan program dokter
anestesi.
j) Mengukur tanda vital dan menilai kembali kondisi fisik pasien.
k) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh dan aspirasi.
l) Memindahkan pasien ke meja operasi dan memasang sabuk
pengaman.
m) Menyiapkan obat bius dan membantu ahli anestesi dalam
proses pembiusan.
2) Saat pembedahan
a) Membebaskan jalan nafas , dengan cara mempertahankan
posisi kepala tetap extensi, mengisap lendir, mempertahankan
posisi endotracheal tube.
b) Memenuhi keseimbabgan O2 dan Co2 dengan cara memantau
flowmeter pada mesin anestesi
c) Mempertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur
dan memantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan
antara lain:
1. Cairan lambung
2. Cairan rongga tubuh
3. Urine
4. perdarahan
d) Mengukur tanda vital.
e) Member obat-obat sesuai program pengobatan.
f) Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter ahli anestesi /
bedah.
g) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh.
h) Menilai hilangnya efek obat anestesi pada pasien.
i) Melakukan resusitasi pada henti jantung.
3) Setelah pembedahan
a) Mempertahankan jalan nafas pasien.
b) Memantau tanda-tanda vital untuk mengetahui sirkulasi,
pernafasan dan kesimbangan cairan.
c) Memantau tingkat kesadaran dan refleks pasien.
d) Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien pre
operatif.
e) Menilai respon pasien terhadap refleks obat anestesi.
f) Memindahkan pasien ke RR / ruang rawat, bila kondisi stabil
atas ijin ahli anestesi.
g) Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama
dan sesudah pembiusan.
h) Mengembalikan alat-alat anestesi ke tempat semula agar siap
pakai.
i) Membersihkan kamar operasi sesuai prosedur yang berlaku.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA.
Unit Rawat
Jalan
OK IGD
FARMASI HCU
VK Aset IPSRS
Keterangan :
Kasie Keperawatan : Hubungan kerja kamar operasi dengan kasie
keperawatan lebih banyak dalam hal fungsional, ketenagakerjaan, dan
laporan.
Komite Keperawatan : Hubungan kerja kamar operasi dengan komite
keperawatan lebih dititik beratkan pada hubungan struktural di bidang
kewenangan klinis, kredensial.
Instalasi Gawat Darurat : Hubungan kerja kamar operasi dengan IGD
berhubungan dengan pasien yang akan melakukan tindakan pembedahan
emergency.
High Care Unit : Hubungan kerja kamar operasi dengan HCU
berhubungan dengan kondisi pasien yang memerlukan perawatan khusus
dan observasi ketat sebelum operasi atau sesudah operasi.
Aset : Hubungan kerja kamar operasi dengan bagian alkes
berhubungan dengan pengadaan barang untuk kamar operasi, alat rumah
tangga dan ATK.
VK : Hubungan kerja kamar operasi dengan VK berhubungan
dengan kegiatan operasi obgyn.
Farmasi : Hubungan kerja kamar operasi dengan bagian farmasi
berhubungan dengan pengadaan obat-obatan anesetesi dan pembedahan.
Unit Rawat Jalan : Hubungan kerja kamar operasi dengan unit rawat
jalan berhubungan yang pasien yang membutuhkan tindakan
pembedahan tanpa memerlukan persiapan sebelum operasi.
Unit Rawat Inap : Hubungan kerja kamar operasi dengan unit rawat
inap berhubungan dengan persiapan pasien sebelum operasi dan
perawatan lanjutan yang dibutuhkan pasien pasca operasi.
IPSRS : Hubungan kerja kamar operasi dengan IPSRS berhubungan
dengan kalibrasi dan juga perawatan /maintenance alat-alat OK.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
POLA KETENAGAAN
Pengaturan jadwal dinas bisa fleksibel sesuai jam operasi untuk mengurangi
jam dinas yang berlebih. Jadwal di buat sebulan sekali
Sedangkan kulifikasi tenaga perawat di kamar operasi :
1. Pendidikan S1 keperawatan atau DIII keperawatan
2. Sudah bekerja di Rumah Sakit minimal 1 tahun.
3. Memiliki setifikat pelatihan mahir bedah. Bedah dasar, bedah lanjutan
(diutamakan )
4. Memiliki sertikat pelatihan BHD, PPGD, BTCLS.
5. Untuk perawat anestesi minimal DIII anestesi, atau yang di akui.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Belinyu,……………..2022
Mengetahui,
a. Laporan harian
Sebuah laporan yang dilakukan setiap hari, isi laporan biasanya antara
lain tentang jumlah tindakan operasi setiap harinya ,serta masalah
yang timbul.
b. Laporan bulanan
Sebuah laporan yang dilakukan atau di laporkan setiap bulan nya
dalam bentuk format laporan bulanan,isi laporan berisi tentang :
1. Jumlah tindakan operasi setiap bulannya.
2. Masalah–masalah yang berhubungan dengan pelayanan
keperawatan.
3. Masalah Ketenagaan baik mutasi, rotasi, sakit, dirawat, dll
4. Laporan program orientasi perawat baru bila ada.
c. Laporan tahunan
Sesuai dengan peran dan fungsi sebagai bagian dari pelayanan Rumah
Sakit tentu evaluasi pelayanan harus di lakukan,dan biasanya lewat
sebuah laporan yaitu laporan tahunan .
Laporan tahunan biasanya beririsi antara lain :
1. Laporan evaluasi program ruang ok
2. Laporan evaluasi kinerja karyawan
3. Laporan mutu pelayanan keperawatan maupun medis
4. Rencana program tahun berikutnya