02 Bahan Seminar Daerah - DBH Sawit - DJPB BKL
02 Bahan Seminar Daerah - DBH Sawit - DJPB BKL
02 Bahan Seminar Daerah - DBH Sawit - DJPB BKL
PERKEBUNAN SAWIT
Sesuai dengan PP 38 Tahun 2023
Kab/
10 Kota
1.341 Desa 2.010.670 jiwa 19.919,33 km2
ISU 1
40% wilayah
merupakan
BLU BLU Penduduk produktif
kawasan
Konservasi Alam
bagian dari
4 Pusat 41 Daerah 70.74%
101 jiwa/km2
Taman Nasional
Kerinci Seblat
Pasal 123
Ayat Batang Tubuh Penjelasan
(1) Selain DBH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111 ayat Jenis DBH lainnya antara lain dapat
(1), Pemerintah dapat menetapkan jenis DBH lainnya berupa bagi hasil yang terkait dengan
perkebunan sawit
(2) DBH lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Cukup jelas
bersumber dari penerimaan negara yang dapat diidentifikasi
Daerah penghasilnya
(3) DBH lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Cukup jelas
digunakan untuk mendanai kegiatan tertentu sesuai dengan
kewenangan Daerah dan/atau prioritas nasional
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai DBH lainnya sebagaimana Cukup jelas
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah
setelah berkonsultasi dengan komisi yang membidangi
keuangan pada Dewan Perwakilan Rakyat
3. Besaran porsi DBH Sawit • Paling rendah 4% dan dapat disesuaikan memperhatikan kemampuan keuangan negara
5. Dasar perhitungan alokasi • Alokasi Formula : Luas lahan, tingkat produktivitas lahan, dan/atau indikator lainnya
per Daerah • Alokasi Kinerja : penurunan tingkat kemiskinan, pembangunan kelapa sawit berkelanjutan,
dan/atau kinerja lainnya
7. Sumber Data Data bersumber dari Kementerian Keuangan dan/atau Kementerian/Lembaga terkait
Catatan:
* Penyaluran dalam 2 tahap masing-masing 50%, untuk TA 2024 dst. Untuk TA 2023 penyaluran dalam 1 tahap.
** Penetapan alokasi minimum
o Alokasi minimum DBH Sawit TA 2023 per daerah provinsi/kabupaten/kota sebesar Rp 1 miliar
o Alokasi minimum DBH Sawit TA 2024 secara nasional sebesar Rp 3 triliun
Period II Nov-22
Nov-15
Nov-16
Nov-17
Nov-18
Nov-19
Nov-20
Nov-21
Jul-17
Mar-20
Jul-15
Mar-16
Jul-16
Mar-17
Mar-18
Jul-18
Mar-19
Jul-19
Jul-20
Mar-21
Jul-21
Mar-22
Jul-22
Period II Sep-22
(triliun Rp)
BK
17,2 11,2 12,8 0,6 0,1 0,8 0,3 0,4 1,2 28,5 32,4
(triliun Rp)
Harga CPO (USD/MT) Tarif PE (USD/MT) Tarif BK (USD/MT) Tahun 2019 tidak adanya penerimaan BPDPKS dikarenakan peniadaan PE atas
kelapa sawit.
• Selama 2022, tarif PE dan BK mengalami 4 kali perubahan. • Penerimaan BK dari tahun 2015 – 2020 sangat rendah dikarenakan tarif BK
• terdapat peniadaan pungutan PE pada periode 15 Juli s.d 16 November 2022. dan harga CPO rendah.
• Penerimaan PE dan BK yang mencapai puncaknya pada 2021.
Sumber: Kemenkeu
a. Pajak Dalam Negeri 2018,29 1.551,69 76,88 2.575,48 1.690,69 65,65 8,9
BELANJA APBN
b. Pajak Perdagangan Inter. 3,50 3,50 99,92 3,76 6,66 177,23 90,6
7,16% (yoy)
2. PNBP 330,3 294,77 89,24 334,08 338,50 101,32 14,8
Belanja Pemerintah Pusat (K/L)
II. Hibah - - - - - - -
tumbuh dengan disokong oleh
B. BELANJA NEGARA 14.525,34 8.945,02 61,58 15. 275,40 9.585,80 62,75 7,16 kenaikan realisasi Belanja Modal
sebesar Rp422,43 Miliar (46,17% yoy).
I. Belanja Pemerintah Pusat 4.331,11 2.443,00 56,41 5.167,20 2.867,55 55,50 17,38
II. Transfer ke Daerah & Dana Desa 10.194,2 5.921,14 58,08 10.108,20 6.207,68 61,41 4,84 Kinerja realisasi TKDD menguat akibat
4,5 kenaikan realisasi Dana Bagi Hasil
1. Transfer ke Daerah 9.184,93 5.194,11 56,55 9.064,50 5.429,17 59,90
yang signifikan, yaitu sebesar
2. Dana Desa 1.009,28 727,03 72,03 1.043,69 778,51 74,59 7,08 Rp209,34 Miliar (109,84% yoy)
Penerimaan Pajak Berdasarkan Komoditas Utama Penerimaan Pajak Berdasarkan Jenis Capaian s.d. 31 Agustus
(Rp Miliar)
PPh Non Migas PPN & PPnBM
Jenis Komoditas Kontribusi Growth
873,46 M 753,73 M
Sawit 29,59% 1,25 %
26,27% (yoy) 5,89% (yoy)
Batu Bara 15,82% 18,56 %
1690,69
PBB & BPHTB Pajak Lainnya
Tren Penerimaan Komoditas Batubara Tren Penerimaan Komoditas Sawit 37,18 M 26,33 M
1551,69
(dalam Miliar) (dalam Miliar)
72,16% 17,5% (yoy) 3,91% (yoy)
236,1 700, 80,00%
250, 160,00%
123,94% 140,00%
600,
2022 2023
200, 187,03 510,79 60,00%
120,00% 500,
50,00%
425,57
40,00%
26,38%
100,00%
340,44
150, 400,
58,64% 80,00%
289,31
30,00%
100,19 300,
269,39 271,32 1. Pertumbuhan Penerimaan Pajak di Provinsi Bengkulu s.d Agustus 2023 adalah sebesar
20,00%
209,83
100,
76,85 60,00%
221,48
200,
160,53 10,00%
8,96%.
44,74 49,07 40,00%
31,98
0,00%
20,87 28,2 -12,85% 2. Pertumbuhan PPh Non Migas sebesar 26,27%. Pertumbuhan positif PPh Non Migas
50,
23,34 20,00%
100,
59,55 69,12
7,33 12,76
-10,00%
, 0,00% , -20,00%
mencerminkan bahwa terdapat peningkatan kegiatan ekonomi pasca pandemi.
2020 s.d. 2021 s.d. 2022 s.d. 2023 s.d. 2020 s.d. 2021 s.d. 2022 s.d. 2023 s.d. 3. Jenis pajak PPN Dalam Negeri mengalami kontraksi sebesar -5,89% yang dipengaruhi
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
oleh penurunan harga di sektor sawit
PPh PPN Total Growth PPh PPN Total Growth
PENERIMAAN BEA CUKAI
172,08
346%
338,50 M
350%
18.000.000.000
14.000.000.000
300%
250%
109 166,81
200%
177%
masuk, Bea Keluar dan cukai.
10.000.000.000
100%
14,8%(yoy)
6.000. 000. 000
50%
0%
PNBP LAINNYA PNBP BLU
Tren Realisasi Penerimaan Bea & Cukai 2020 - 4.000. 000. 000
-50%
15
400%
300%
Realisasi Growth PNBP Lainnya tumbuh konsisten PNBP BLU kembali menguat
5,16
10
21,60
5
100%
0 0%
growth 62%
Provinsi: 20%
Persentase DBH Sawit minimal 4% dan dapat disesuaikan dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara.
RKP adalah rencana kegiatan yang dapat dibiayai oleh DBH Sawit sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan diselaraskan
dengan program kerja Pemerintah Daerah.
LUAS LAHAN
Sumber data: BPS
PERBATASAN WILAYAH
Sumber data: Kementerian Dalam Negeri
Bengkulu: 334.881 ha, Sumatera: 8.339.918 ha (2022)
PRODUKTIVITAS CPO
Sumber data: Kementerian Pertanian
Produksi Bengkulu : 1.190.068 ton, Produktivitas; 3,5 ton/ha (2022)
Produksi Sumatera: 25.472.593 ha, produktivitas: 3,05 ton/ha (2022)
Penganggaran, penggunaan,
pengalokasian, penyaluran, dan
pemantauan dan evaluasi.
Pokok-pokok
yang diatur Alokasi DBH Sawit menurut daerah
provinsi/kabupaten/kota TA 2023
dalam PMK