Makalah Persepsi Sosial
Makalah Persepsi Sosial
Makalah Persepsi Sosial
Persepsi Sosial
Disusun Oleh:
Aldi Munawir
Aldo Erico 12240412865
Amelia Zahuri 12240423516
Ayu Wandira 12240422998
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Psikologi Sosial dengan tepat
waktu tanpa kurang suatu apapun.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Nur Alhidayatillah,
M.Kom.I selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas makalah sehingga
menambah wawasan dan pengetahuan penulis.
Penulis memahami dalam penulisan makalah ini tentu jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan
guna menyempurnakan makalah ini dan untuk makalah-makalah diwaktu yang
akan datang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persepsi merupakan proses aktif memilah, menata dan menafsirkan orang,
obyek, kejadian, situasi dan aktivitas (Wood, 1997: 47). Manusia memilah hanya
hal-hal tertentu dalam hidup mereka, lalu menata dan menafsirkannya secara
selektif. Persepsi membentuk bagaimana manusia memahami orang lain dan
dunianya sekaligus berbagai pilihan yang diambil dalam hidup mereka.
Contohnya, bila seseorang beranggapan (perceive) orang lain sebagai bermusuhan
atau menentangnya, maka ia bisa berinteraksi secara defensif atau meminimalkan
komunikasi. Dengan sendirinya, persepsi memotivasi seseorang untuk bersikap
dan bertindak dalam sebagian besar aktivitas hidupnya.
Persepsi merupakan proses menginterpretasi yang dilakukan seseorang
terhadap stimulus. Apabila yang dipersepsi diri sendiri maka akan dikenal adanya
persepsi diri atau self-perception. Oleh karena itu, persepsi diri dapat dimaknai
sebagai interpretasi seseorang terhadap diri sendiri.1
Persepsi manusia antara satu individu dengan individu yang lain pasti akan
sangat berbeda ditambah dengan manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus
sebagai makhluk individu maka dalam kehidupannya pun memiliki perbedaan
antara yang satu dengan yang lain. Adanya perbedaan inilah yang menyebabkan
mengapa seseorang menyenangi suatu objek, sedangkan orang lain tidak senang
bahkan membenci objek tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Persepsi Sosial?
2. Bagaimana proses terbentuknya persepsi?
3. Apa hubungan persepsi dengan perilaku seseorang?
4. Bagaimana pengaruh persepsi terhadap orang lain?
1
Suryanto dkk, Pengantar Persepsi Sosial, (Surabaya, Airlangga University Press, 2012), hal. 29.
1
C. Tujuan
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah persepsi sosial juga untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Persepsi Sosial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ibid.
3
B. Proses Terbentuk Persepsi
Persepsi di dalam prosesnya memiliki beberapa bentuk dalam menerima
informasi sebagai stimulus. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terbentuknya persepsi sosial, yaitu: (1) keadaan stimulus , dalam hal ini wujud
yang akan dipersepsi berwujud manusia; (2) situasi dan keadaan sosial yang
melatarbelakangi stimulus; (3) keadaan orang yang memersepsikan sebuah
stimulus (Branscombe, 2017).
Proses terbentuknya persepsi sosial dapat dimulai dari objek yang
menimbulkan stimulus mengenai alat Indera atau pancaindra manusia. Persepsi
seseorang sebagai proses yang relatif rasional dalam mengambil informasi tentang
orang lain dan mengorganisasikannya berdasarkan prinsip tertentu (Walgito,
2003). Tujuan dan perasaan kita terhadap orang lain juga memengaruhi
pandangan kita terhadap informasi yang kita kumpulkan mengenai orang lain.3
Persepsi tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan ada proses penting yang
membentuk persepsi. Wood (2016) menyebutkan bahwa persepsi dikatakan
sebagai proses yang aktif yang dimulai dari pengenalan sampai interpretasi. Hal
tersebut identik dengan proses persepsi. Proses persepsi dapat dibedakan menjadi
tiga proses, yaitu selection, organization, dan interpretation. Seperti yang telah
disebutkan oleh Wood, persepsi dikatakan sebagai sebuah proses aktif memilih,
mengatur dan menafsirkan orang, objek, peristiwa, situasi, dan aktivitas. Dengan
demikian, hal pertama yang harus diperhatikan dalam definisi ini adalah persepsi
itu merupakan proses aktif.4
Adapun proses terbentuknya Persepsi sebagai berikut.5
1. Selection
Pada tahap ini seseorang lebih cenderung memilih atau mengenal hal- hal
yang lebih menarik atau hal yang diinginkan, dan lain-lain, untuk ditafsirkan
3
Imammul Ihsan, Pengantar Psikologi Sosial, Cet Ke- 1, (Yogyakarta, Zahir Publishing, 2023),
hal. 24.
4
I Ketut Swarjana, Konsep Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Persepsi, Stres, Kecemasan, Nyeri,
Dukungan Sosial, Kepatuhan, Motivasi, Kepuasan, Pandemi Covid-19, Akses Layanan Kesehatan-
Lengkap Dengan Konsep Teori, Cara Mengukur Variabel Dan Contoh Kuesioner, (Yogyakarta,
CV. Andi Offset, 2022), hal. 28.
5
Ibid, hal. 29-30.
4
atau diinterpretasi. Dalam suatu waktu kita sering jumpai banyak hal dalam
waktu yang bersamaan. Misalnya kita mendengar ada musik, bahkan
beberapa musik kita dengarkan dari beberapa tempat berbeda. Selanjutnya,
kita berpikir mungkin ada konser musik di beberapa tempat atau ada orang
yang mendengarkan atau menikmati musik di beberapa tempat berbeda, atau
kadang kita berada di ruangan yang dingin, atau panas atau bahkan lembap.
Selanjutnya, kita berpikir bahwa ruangan tersebut mungkin nyaman atau tidak
nyaman, dan lain- lain, atau bisa jadi kita melihat di sekitar kita ada sampah,
lantai kotor, dan lain-lain. Selanjutnya, kita berpikir akan ada petugas
kebersihan yang akan membersihkannya, atau akan ada kerja bakti oleh
masyarakat untuk membersihkannya. Mengingat begitu banyaknya hal-hal
yang terjadi disekitar kita, umumnya seseorang akan memilih hal tertentu
untuk diperhatikan, yang biasanya sangat tergantung pada kebutuhan,
ketertarikan dan motif.
2. Organization
Pada tahap ini seseorang mengatur persepsi dengan baik menggunakan
struktur kognitif. Dalam teori konstruktivisme, seseorang mengatur dan
menafsirkan pengalamannya menggunakan struktur kognitif.
3. Interpretation
Interpretasi adalah proses yang subjektif dalam membuat penjelasan-
penjelasan tentang apa yang kita amati dan alami. Pada tahap ini, seseorang
akan menafsirkan stimulus yang dia terima atau menafsirkan objek, kejadian,
dan lain-lain. Interpretasi ini muncul setelah adnaya pertanyaan terhadap
objek, kejadian atau peristiwa tertentu.
5
melalui individu lain, juga individu bisa mengetahui maksud individu lain pula.
Dan perilaku adalah bahasa tubuh individu yang dapat diinterpretasikan sebagai
segala keinginan individu yang sudah terealisasikan ke dalam perbuatan.
Oleh sebab tersebut, perilaku merupakan aspek kedua setelah lisan atau
persepsi komunikasi yang individu lakukan melalui individu individu yang ada di
lingkungan. Maka, melalui sebuah persepsi komunikasi pulalah individu dapat
berinteraksi melalui baik, berikut 12 Hubungan antara Persepsi Komunikasi dan
Perilaku.6
1. Persepsi Komunikasi menentukan Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku individu selalu melalui proses berperilaku atau dikenal
melalui istilah perubahan perilaku seusai persepsi komunikasinya. Tiga
persepsi berperilaku yang sangat dominan dilakukan melalui Visualisasi/
Imajinasi, Auditori, Kinestetik juga lazimnya diawali melalui berpersepsi.
2. Persepsi Komunikasi Membentuk Pola Pikir
Terbentuknya pola pikir individu, sebab yang bersangkutan mempunyai akal
atau daya pikir, yakni potensi yang disiapkan untuk menerima ilmu
pengetahuan. Pola pikir dapat menjadi sumber daya bagi perilaku diri atau
rintangan yang mengurangi dampaktifitas perilaku diri.
3. Keadaan Perilaku dapat Dilihat dari Persepsi Komunikasi
Perilaku yang dimiliki individu di setiap persepsi komunikasi berbeda juga
memiliki keadaan yang dibawa saat perkembangan individu berlangsung
dimana potensi, bakat, atau sifat dasar, kematangan, atau perangsangan oleh
lingkungan, menjadi muncul juga lebih terlihat oleh persepsi komunikasi
setiap individu.
4. Persepsi Komunikasi Ada di Lingkungan Keluarga Terkecil
Keluarga bisa dikatidakan sebagai salah satu faktor perubahan perilaku yang
dimiliki individu, sebab keluarga adalah lingkungan yang setiap hari ditemui
oleh setiap individu. Keluaraga dapat menjadi penyebab perubahan perilaku
sebab perubahan perilaku juga perkembangan setiap manusia didapat oleh
6
Arby Suharyanto. (2018, September 21). 12 Hubungan antara Persepsi Komunikasi dan
Perilaku. DosenPsikologi.com; Diakses melalui https://dosenpsikologi.com/hubungan-antara-
persepsi-komunikasi-dan-perilaku pada tanggal 20 September 2023.
6
keluarga yang beraktifitas bersama setiap harinya sehingga tidak heran
menjadi cerminan bagi setiap persepsi komunikasi yang berperilaku baik atau
buruknya.
5. Lingkungan Sosial Terbentuk dari Persepsi Komunikasi
Lingkungan sosial tempat berkomunikasi juga temasuk penyebab atau bisa
dibilang sebagai kunci perubahan perilaku yang terjadi pada individu. Melalui
segala perilaku juga banyaknya anggota sebuah persepsi komunikasi di dalam
suatu lingkungan sosial tempat berkomunikasi bisa merubah perilaku individu
melalui sangat drastis, sebab pengaruh apa yang diajarkan juga dipelajari di
dalam suatu persepsi komunikasi/ lingkungan sosial tempat berkomunikasi
tersebut sangat jelas juga, individu harus mengikutinya agar individu dapat
selalu mengikuti segala rangkaian perilaku yang ada di dalam suatu
lingkungan sosial tempat berkomunikasi tersebut.
6. Persepsi Komunikasi adalah Proses Penyampaian Pikiran atau Perasaan
Yakni oleh individu kepada individu lain melalui menggunakan persepsi
persepsi yang bermakna bagi kedua pihak, di dalam persepsi komunikasi
menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku sejumlah
individu sehingga ada dampak tertentu yang diharapkan. Persepsi komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian di dalam bentuk gagasan, persepsi
komunikasi oleh individu ke individu lain.
7. Sebagai Peranan Monitor
Di dalam melakukan hubungannya sebagai monitor, persepsi komunikasi
lingkungan sebagai sumber persepsi komunikasi. Perilaku mengajukan
berbagai pertanyaan kepada sekitarnyanya atau kepada bawahannya, juga
perilaku menerima persepsi komunikasi pula oleh individu tanpa diminta cara
persepsi komunikasinya yang selalu dibinanya.
8. Hubungan Penyebar
Di dalam hubungannya sebagai penyebar, perilaku menerima juga
menghimpun persepsi komunikasi oleh luar yang penting artinya juga
bermanfaat bagi perilaku diri, untuk kemudian disebarkan kepada yang
lainnya. Hubungan ini memiliki kesamaan melalui hubungan penghubung,
7
yakni di dalam hal mengkomunikasikan persepsi komunikasi kepada
khalayak luar.
9. Hubungan Penghubung
Di dalam hubungan sebagai penghubung, individu dengan persepsi
komunikasi melakukan persepsi komunikasi melalui individu individu di luar
jalur komando vertikal, baik sepersepsi formal maupun sepersepsi tidak
formal.
10. Hubungan Penentu Sumber
Individu persepsi komunikasi bertanggung jawab untuk memutuskan
pekerjaan apa yang harus dilakukan, individu yang akan melaksanakan, juga
bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan. Persepsi komunikasi juga
mempunyai hubungan mengenai pengambilan perilaku penting sebelum
implementasi dijalankan. Melalui hubungan tersebut, persepsi komunikasi
dapat memastikan bahwa perilaku perilaku yang berkaitan semuanya berjalan
melalui persepsi komunikasi tunggal.
11. Persepsi Komunikasi Sebagai Alat Pemersatu di Dalam Masyarakat
a. Segala perilaku perilaku diri tidak terlepas oleh mengpersepsi
komunikasikan juga memperilakukan masyarakat di dalam perilaku diri.
b. Antara perilaku Masyarakat melalui Perilaku diri merupakan hal yang
akan menjadi tepat sasaran, apabila persepsi komunikasi di di dalamnya
dampaktif juga efisien.
c. Hubungan persepsi komunikasi melalui perilaku masyarakat adalah
sebuah kerjasama yang membentuk pola satu kesatuan oleh SDM yang
berkecimpung di di dalam perilaku diri tersebut.
12. Peranan Perunding
Individu melakukan peranan persepsi komunikasi untuk merundingkan bukan
saja mengenai perilaku perilaku yang resmi dan langsung berhubungan
dengan lingkungan, melainkan juga tentang perilaku perilaku yang tidak
resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekayaan. Bagi individu, persepsi
komunikasi untuk merundingkanan merupakan gaya hidup karena hanya yang
mempunyai persepsi positif untuk menanggapi sumber sumber lingkungan
8
pada waktu yang tepat, dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan
informasi yang sangat diperlukan bagi persepsi komunikasi untuk
merundingkan yang penting.
7
Swarjana, Op.Cit, hal. 30-32.
9
cara terbatas untuk memahami atau memersepsikan orang lain. Demikian
pula, orang yang fokus pada data konkret cenderung memiliki pemahaman
yang kurang canggih daripada orang yang juga memahami data psikologis.
4. Social Roles
Peran sosial juga dapat memengaruhi persepsi seseorang. Misalnya, tokoh
masyarakat memersepsikan masyarakatnya berdasarkan peran sosialnya.
Guru memersepsikan muridnya berdasarkan peran sosialnya sebagai
pendidik, dan lain-lain.
5. Membership in Cultures dan Social Communities
Keanggotaan dalam suatu budaya dapat memengaruhi persepsi. Seperti yang
kita ketahui bahwa budaya terdiri dari kepercayaan, nilai, pemahaman,
praktik, dan cara menafsirkan pengalaman yang dimiliki bersama oleh suatu
kelompok orang. Selain budaya secara keseluruhan, orang mungkin termasuk
dalam komunitas sosial yang membentuk pengalaman, perspektif, dan
pengetahuan sosial adalah sekelompok orang yang merupakan bagian dari
masyarakat secara keseluruhan dan juga berbeda dari keseluruhan
masyarakat, di mana mereka memegang nilai-nilai, pemahaman, dan praktik
yang tidak dimiliki oleh orang-orang di luar kelompok. Gender, ras, agama,
dan orientasi seksual sering mendefinisikan sosial masyarakat serta dapat
memengaruhi bagaimana anggota masyarakat bertindak.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam
memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan. penciuman, perasaan dan penghayatan. Persepsi
terbentuk dari stimuli lingkungan luar individu, melalui proses observasi dan
evaluasi penerjemahan kenyataan yang mengasilkan prilaku individu yang
responsi dan sikap. Apabila persepsi digunakan untuk menginterpretasikan
penyebab perilaku orang lain dinamakan Atribusi internal dan jika digunakan
untuk mengintepretasikan penyebab terjadinya situasi, disebut Atribusi Eksternal.
Persepsi di dalam prosesnya memiliki beberapa bentuk dalam menerima
informasi sebagai stimulus. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terbentuknya persepsi sosial, yaitu:
1. Keadaan stimulus , dalam hal ini wujud yang akan dipersepsi berwujud
manusia.
2. Situasi dan keadaan sosial yang melatarbelakangi stimulus
3. Keadaan orang yang memersepsikan sebuah stimulus.
B. Saran
Penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, diharapkan kritik serta saran
yang membangun guna untuk menyempurnakan makalah-makalah yang akan
dating. Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca khususnya bagi penulis sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
12