Pengertian Filologi, Sejarah Filologi Dan Perkembangan Filologi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Tema:
Pengertian Filologi, Sejarah Filologi dan Perkembangan Filologi
Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Lingusitik dan Filologi dan
Dipresentasikan di kelas IAT IV– B

DOSEN PEMBIMBING :
APRIA PUTRA,S.Hum, MA.Hum

Oleh : KELOMPOK 6

RAHMAT HIDAYAT NIM : 4120048

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM (lAIN)BUKITTINGGI

TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengertian Filologi,
Sejarah Filologi dan Perkembangan Filologi” ini tepat pada waktunya.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas studi Linguistik dan Filologi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan kita selaku mahasiswa Terkait Filologi serta
sejarah dan perkembangan nya bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya selaku
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Apria Putra,S.hum, M.Hum selaku dosen
studi Linguistik dan Filologi, serta kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Sya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bukittinggi, 11 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filologi ................................................................................................. 2
B. Objek Kajian Filologi ............................................................................................ 3
C. Tujuan Filologi ...................................................................................................... 4
D. Sejarah Perkembangan Filologi ............................................................................. 5
E. Sejarah Perkembangan Filologi di Nusantara ........................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembahasan
Filologi merupakan sebuah ilmu yaang berhubungan dengan dengan karya masa
lampau yang berupa tulisan. Studi ini dilakukan tidak lain adalah untuk menggali nilai-
nilai yang masih relevan terkandung dalam tulisan masa lampau untuk masa kini.
Namun dalam keberadaannya, Filologi dianggap sebagai disiplin ilmu yang kurang
menarik tidak modern dan ketingalan zaman, sehingga banyak alasan yang
memperkuat argument ini. Diantaranya adalah objek kajian filologi dilihat dari bentuk
fisiknya sehingga tidak menarik untuk di pelajari. Isi teksnya yang mengungkapkan
intelektual masa lalu diangap tidak memiliki kontribusi dan tidak menawarkan solusi
yang banyak dihadapi manusia pada masa kini.
Dan hasil kajiannya umumnya setia pada kriik teks-teks yang menyebabkan para
pengkaji filologi terjebak dalam dogma teks tersebut kemudian kajiannya yang menyita
banyak waktu dan tenaga pada gilirannya menjadikan filologi hampir selalu
ketinggalan zaman. Terlepas dari semua itu, menurut Said sejarah manusia harus terus-
menerus dijelaskan melalui tindakan membaca dan interpretasi berdasarkan kata-kata
sebagai manifestasi kenyataan yang tersembunyi. Dalam hal ini, akan dikaji sejarah
filologi dalam perkembangannya dari masa Yunani sampai ke nusantara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Filologi?
2. Apa Objek Penalitian Filologi?
3. Apa tujuan Filologi?
4. Bagaimana sejarah dan perkembangan Filologi?
5. Dan bagaimana sejarah perkembangan Filologi di nusantara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian Filologi
2. Untuk mengetahui Apa Apa Objek Penalitian Filologi
3. Untuk mengetahui Apa Apa tujuan Filologi
4. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan Filologi
5. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan Filologi di nusantara

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filologi
Pada mulanya, istilah ”filologi (philologia)” lahir dan berkembang di kawasan
kerajaan Yunani, yaitu kota Iskandariyah. Pada saat itu filologi diartikan sebagai suatu
keahlian yang diperlukan untuk mengkaji peninggalan berupa tulisan yang berasal dari
kurun waktu beratus-ratus tahun sebelumnya (Baroroh Baried, 1985: 1). Salah satu tujuan
dari diadakannya pengkajian terhadap teks yang ada di dalam naskah lama pada saat itu
adalah untuk menemukan bentuk teks yang asli serta untuk mengetahui maksud dari
pengarangnya dengan jalan menyisihkan kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya.
Secara etimologis, filologi berasal dari bahasa Yunani philologia yang arti asliya
”kegemaran berbincang-bincang”. Makna filologi berkembang lagi menjadi ”cinta kepada
kata sebagai pengejawantahan pikiran, kemudian menjadi ”perhatian terhadap sastra” dan
akhirnya ”studi ilmu sastra” (Wagenvoort,1947: 41 dalam Sulastin-Sutrisno, 1981: 1).
Menurut Saputra (2008: 79), pengertian ”kata” pada ”cinta kepada kata” dapat diperluas
lagi menjadi bahasa dan berkembang lagi menjadi ”kebudayaan”, sehingga studi filologi
berarti studi tentang kebudayaan masa lalu melalui naskah dan teks. 1
Dalam Kamus Istilah Filologi, filologi didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki
perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau yang menyelidiki
kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraannya (SulastinSutrisno, 1981: 7).
Webster’s New International Dictionary memberikan batasan sesuai dengan arti kata
philogia yang diperluas dengan pengertian: ilmu bahasa dan studi tentang kebudayaan-
kebudayaan bangsa-bangsa yang beradab seperti diungkapkan terutama dalam bahasa,
sastra, dan agama (Sulastin-Sutrisno, 1981: 8). Kemudian Darusuprapta (1990: 3)
menambahkan pengertian filologi, yaitu suatu disiplin ilmu yang mendasarkan kerjanya
pada bahan tertulis dan bertujuan mengungkapkan makna teks tersebut dalam segi
kebudayaannya.
Boeckh (dalam Wellek dan Warren, 1956: 27) mendefinisikan filologi sebagai
“knowledge of the known”, artinya bahwa filologi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan tentang segala sesuatu yang pernah diketahui orang. Pendapat tersebut berarti
bahwa pengkajian terhadap teks-teks yang tersimpan dalam peninggalan tulisan masa

1 H.M. Arsyad Almakki “Filologi (Sebuah Pendekatan Mengkaji Kitab


Keagamaan)” Jurnal Ilmiah Al QALAM, Vol. 11, No. 23 .Hal.87-88

2
lampau dapat disebut sebagai pintu gerbang untuk mengungkapkan khazanah masa lampau.
Sebagai suatu disiplin ilmu, filologi lahir disebabkan oleh beberapa faktor.
Menurut Baroroh-Baried (1994: 2), faktor-faktor penyebab lahirnya filologi
sebagai disiplin ilmu adalah sebagai berikut.
a) Munculnya informasi tentang masa lampau di dalam sejumlah karya tulisan.
b) Anggapan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam peninggalan tulisan masa
lampau masih relevan dengan kehidupan sekarang ini.
c) Kondisi fisik dan substansi materi informasi akibat rentang waktu yang panjang.
d) Faktor sosial budaya yang melatarbelakangi penciptaan karya-karya tulisan masa
lampau yang tidak ada lagi atau tidak sama dengan latar sosial budaya pembacanya
masa kini.
e) Keperluan untuk mendapatkan hasil pemahaman yang akurat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa filologi
merupakan salah satu disiplin ilmu atau keahlian yang mengkaji dan mempelajari tentang
hasil budaya dalam arti luas (bahasa, sejarah, sastra, dan kebudayaan) yang tersimpan
dalam peninggalan tulisan masa lampau dengan tujuan untuk mengungkapkan khazanah
budaya serta perkembangan kerohanian suatu bangsa dalam segi kebudayaannya dalam arti
yang luas. Oleh karena itu, filologi dapat digolongkan sebagai disiplin ilmu-ilmu
kemanusiaan yang bertujuan untuk mengungkapkan hasil budaya manusia pada masa
lampau yang termuat di dalam naskah dan teks lama.
Sejak sekitar abad ke-3 S.M. istilah filologi sudah dipakai oleh para ahli di
Aleksandria. Dikatakan bahwa kegiatan mereka adalah berusaha mengkaji teks-teks lama
yang berasal dari bahasa Yunani.Pengkajian mereka terha2dap teks-teks tersebut bertujuan
menemukan bentuknya yang asli untuk mengetahui maksud pengarangnya dengan jalan
menyisihkan kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya.

B. Objek Penelitian Filologi


Setiap kajian ilmu mempunyai objek penelitian. Kajian ilmu filologi juga
mempunyai objek sebagai sasaran untuk penelitiannya. Objek dari penelitian filologi
berupa naskah dan teks.
1. Naskah

2 Ibid. Hal 89-90

3
Naskah adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pemikiran dan
perasaan sebagai hasil budaya bangsa pada masa lampau (BarorohBaried, 1985: 54).
Pendapat tersebut kemudian diperkuat dengan pendapat yang dinyatakan oleh Suyami
(1996: 220), yaitu naskah merupakan salah satu saksi dari suatu dunia berbudaya dan tradisi
peradaban yang menginformasikan budaya manusia pada masanya.
Naskah juga didefinisikan sebagai karangan tulisan tangan baik asli maupun
salinannya, yang mengandung teks atau rangkaian kata-kata yang
merupakan bacaan dengan isi tertentu (Onions dalam Darusuprapta, 1984: 1). Kemudian,
Baroroh-Baried (1985: 55) menyebut naskah lama yang berupa tulisan tangan dengan
istilah handschrift dan manuskrip.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa naskah dapat didefinisikan
sebagai karangan tulisan tangan yang asli maupun salinannya dan merupakan salah satu
saksi dari dunia berbudaya serta tradisi peradaban yang mengandung teks atau rangkaian
kata-kata sebagai hasil ungkapan pemikiran dan perasaan budaya masa lampau. Ungkapan
pemikiran dan perasaan tersebut dapat berupa ide-ide dan gagasan-gagasan nenek moyang
yang bernilai dan dapat digali untuk diterapkan dalam kehidupan masa kini.
2. Teks
Teks artinya kandungan naskah, sesuatu yang abstrak, dan hanya dapat dibayangkan
saja (Baroroh-Baried, 1985: 56). Onions (1974: 913 dalam Darusuprapta, 1984: 1),
mendefinisikan teks sebagai rangkaian kata-kata yang merupakan bacaan dengan isi
tertentu. Pendapat lain diungkapkan oleh Istanti (2010: 14) bahwa teks adalah informasi-
informasi yang terkandung di dalam naskah.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teks merupakan bagian yang abstrak dari
suatu naskah. Teks hanya dapat dibayangkan saja dan dapat diketahui isinya jika sudah
dibaca. Isi dari teks adalah berupa ide-ide, informasi, pesan atau amanat yang akan
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.

C. Tujuan Filologi
Secara rinci dapat dikatakan bahwa Filologi mempunyai tujuan
umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
1. Memahami sejauhmana perkembangan suatu bangsa melalui sastranya, baik
tulisan maupun lisan.
2. Memahami makna dan fungsi teks bagi masyarakat penciptanya/penulisnya

4
3. Mengungkapkan nilai-nilai budaya lama sebagai alternatif pengembangan
kebudayaan.
Tujuan Khusus
1. Menyunting sebuah teks yang dipandang dekat dengan teks aslinya
2. Mengungkapkan sejarah terjadinya teks dan sejarah perkembangannya
3. Mengungkapkan persepsi pembaca pada setiap kurun/zaman penerimaannya
(Baried, 1970 : 5) 3

D. Sejarah Perkembangan Filologi


Ilmu filologi dipandang penting dalam menyajikan kebudayaan Yunani kuno yang
sampai kini berperan dalam memperluas dan memperdalam pengetahuan pengenai sumber
ilmu pengetahuan. Kebudayaan Yunani kuno tidak hanya berpengaruh di dunia Barat,
tetapi juga di seantero dunia sehingga filologi tetap berperan dalam memperluas dan
memperdalam pengetahuan mengenai sumber dari segala ilmu pengetahuan.

1. Filologi di Eropa Daratan


Ilmu filologi berkembang di kawasan kerajaan Yunani, yaitu di kota Iskandariyah
di benua Afrika pantai utara.4
A. Awal Pertumbuhannya
Awal sejarah filologi di kota Iskandaria oleh bangsa Yunani pada abad ke-
3 S.M dengan membaca naskah Yunani lama yang mulai ditulis pada abad ke-
8 S.M dalam huruf Yunani kuno (Huruf bangsa Funisia). Naskah itu berkali-
kali disalin sehingga mengalami perubahan dari bentuk aslinya.
Para penggarap naskah-naskah itu dikenal dengan ahli filologi, di cetus
oleh Eratosthenes. Para ahli filologi memiliki ilmu yang luas karena dalam
memahami isi naskah perlu mengetahui huruf, bahasa, dan ilmu yang
dikandungnya. Dan kemudian menuliskannnya kembali sehingga dapat
diketahui oleh masyarakat pada waktu itu.
Metode yang digunakan untuk menelaah naskah dikenal dengan ilmu
filologi. Metode taraf awal berkembang dari abad ke abad hingga kini. Para

3 Achmad Zaidun, “Filologi” digilib.uinsby.ac.id. Hal 11-12


4 Hilman Hariwijaya, “Sejarah Perkembangan Filologi Menurut Teori Sastra”.
Sastrawacana.Id (https://www.sastrawacana.id/2019/02/sejarah-perkembangan-filologi-
menurut.html?m=1) Diunduh pada tanggal 11 Mei 2022, jam 22.16

5
ahli menguasai ilmu dan kebudayaan Yunani lama yang dikenal dengan aliran
Iskandariyah.
Naskah yang ditulis oleh para budak belian yang diperdagangkan di sekitar
laut tengah ini bertujuan untuk kegiatan perdagangan. Namun sering terjadi
penyimpangan karena tidak memiliki kesadaran terhadap nilai keotentikan
naskah lama.5
Oleh karena itu perlu adanya perbaikan yang musti dilakukan oleh ahli
filologi. Kerusakan atau kekorupan bahasa terjadi karena ketidaksengajaan,
bukan ahli dalam ilmu yang ditulis, atau karena keteledoran penyalin.
Sesudah Iskandariyah jatuh ke dalam kekuasaan Romawi, kegiatan filologi
berpindah ke Eropa selatan, berpusat di kota Roma dengan melanjutkan
filologi Yunani (meneruskan mazhab Iskandariyah) yang tetap menjadi bahan
telaah utama dan bahasa Yunanai tetap digunakan. Pada abad ke-1
perkembangan tradisi berupa pembuatan resensi terhadap naskah
berkelanjutan hingga pecahnya kerajaan Romawi pada abad ke-4 menjadi
kerajaan Romawi Barat dan Romawi Timur. Dan mempengaruhi
perkembangan filologi selanjutnya.6

B. Filologi di Romawi Barat


1. Filologi di Romawi Barat Penggarapan diarahkan kepada naskah-naskah
dalam bahasa latin yang berupa puisi dan prosa, sejak abad ke-3 telah digarap
secara filologi. Bahasa latin menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Adapun telaah
naskah keagamaan yang dilakukan oleh pendeta dan berakibat pada naskah
Yunani yang mulai ditinggalkan, bahkan dipandang naskah yang berisikan
paham jahiliyah sehingga terjadi kemunduran.
2. Filologi di Romawi Timur Telah muncul pusat-pusat teks Yunani, misalnya di
Antioch, Athena, Iskandariyah, Beirut, Konstaninopel, dan Gaza. Selanjutnya
berkembang menjadi perguruan tinggi. Dalam periode itu mulailah muncul
tafsir pada tepi halaman naskah, disebut dengan scholia.
3. Filologi di Zaman Renaisan Renaisans di mulai dari Italia pada abad ke-13,
menyebar ke negara Eropa lainnya dan berakhir pada abad ke-16. Dalam arti

5 Ibid
6 Ibid

6
sempit renaisan adalah periode yang di dalamnya kebudayaan klasik diambil
lagi sebagai pedoman hidup; dan dalam arti luas adalah periode yang di
dalamnya rakyat cenderung kepada dunia Yunani klasik atau kepada aliran
humanisme.7
Pada abad ke-15 jatuhnya kerajaan Romawi Timur ke tangan bangsa Turki
dan ahli filologi berpindah ke Eropa Selatan (Roma). Penemuan mesin cetak
di Gitenberg (Jerman) menyebabkan perkembangn baru dalam bidang filologi.
Di Eropa, filologi diterapkan untuk telaah naskah lama nonklasik. Abad ke-19
ilmu bahasa atau linguistik berkembang menjadi ilmu yag berdiri sendiri,
terpisah dari ilmu filologi. Pada abad ke-20 pengertian filologi di Eropa daratan
tetap seperti semula ialah telaah teks klasik, sedangkan di kawasan Angio-
Sakson berubah menjadi linguistik.

2. Filologi di Kawasan Timur Tengah


Sejak abad ke-4 kota di Timur Tengah memiliki pusat studi berbagai ilmu
pengetahuan yang berasal dari Yunani, seperti Gaza, Belrut, Edessa, dan Antioch.
Abad ke-5 dilanda perpecahan gerejani maka para ahli filologi berpindah ke
kawasan Persia. Dalam lembaga ini naskah Yunani diterjemahkan ke dalam
bahasa Siria dan bahasa Arab. Kota Harra di Mesopotamia pernah menjadi pusat
studi naskah Yunani, penduduknya yaitu Sabean, suku yang tergolong kuno dan
mahir dalam bahasa Arab.
Zaman dinasi Abasiyah, dalam pemerintahan khalifah Mansur (754-775),
Harun Alrasyid (786- 775), dan Makmun (809-833). Puncak perkembangan ilmu
pengetahuan Yunani ada dalam pemerintakahn Makmun. Sebelum kedatangan
agama Islam Persia dan Arab memiliki karya yang terbilang mengagumkan
misalnya Mu’allaqat dan Qasidah. Kegiatan meluas ke kawasan luar Negara Arab
setelah Islam berkembang serta mistik Islam berkembang dengan maju di Persia,
abad ke-10 hingga abad ke-11.
Meluasnya kekuasaan dinasti Umayah ke Spanyol dan Andalusia pada
abad ke-8 hingga abad ke-15 menyebabkan ilmu pengetahuan Yunani yang telah
diserap oleh bangsa Arab kembali masuk ke Eropa dengan baju Islam. Abad ke-
17 telaah teks klasik Arab dan Persia di eropa telah dipandang mantap, di

7 Ibid

7
Cambridge dan Oxford. Dan abad ke-18 didirikan pusat studi kebudayaan
ketimuran oleh Sivester de Sacy dengan nama Ecole des Langues Orientales
Vivantes. Sehingga lahirlah ahli orientalis Eropa, yaitu Etienne Qutremere (1782-
1857), De Slane, De Sacy (bapak para orientalis di Eropa).

3. Filologi di Kawasan Asia: India


India adalah bangsa yang dipandang memiliki cukup dokumen
peninggalan masa silam seperti prasasti dan naskah-naskah. Kontak langsung
dengan bangsa Yunani ada pada zaman Raja Iskandar Zurkarnain yang
mengadakan perjalanan sampai ke India pada abad ke-3 S.M daerah Gadhara
terdapat seni patung, bukti dari pengaruh Yunani. Patung Buddha yang dipahat
seperti patung Apollo. Perpaduan antar budaya Yunani, Hindu, Buddha, dan Jaina
dinamakan kebudayaan Gadhara, dan mencapai puncaknya pada zaman raja
Kaniska Kusana (ke-78 – 100).
Abad ke-1 terjadi kkontak antara India dan Cina. Ada pula yang
menterjemahkan naskah-naskah India ke dalam bahasa Cina, yaitu Fa-hian, Hiuen-
tsing, dan I-tsing. Kontak India dengan bangsa Persi lebih awal dari bangsa-bangsa
sebelumnya. Namun hubungan itu belum memberikan informasi yang mantap.
Masuknya karya sastra India Pancatantra yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Persi. Alberuni, seorang Arab-Persi, pernah mengunjungi India pada tahun 1030
dan mempelajari naskah-naskah India untuk mengetahui kebudayaan bangsa itu.
Sampai pertengahan abad ke-19 telah banyak dilakukan telaah terhadap karya
sastra klasik India. Dengan telah dilakukan studi terhadap weda dan kitab-kitab
agama Buddha lainnya dari segi materi perkembangan filologi di India telah
dipandang lengkap.
Semenjak tahun 1850 banyak dilakukan kajian terhadap sastra klasik India
secara ilmiah, dan diterbitkan sejumlah naskah dengan kritik teks.hingga pada awal
abad ke-20 daftar tersebut sudah meliputi beribu-ribu naskah.8

E. Perkembangan Filologi di Nusantara


Pada perkembangan berikutnya tradisi tulis menulis naskah kuno mulai bermunculan
di Nusantara dan dipengaruhi besar oleh keberadaan agama Hindu yang berasal dari India

8 Ibid

8
sejak abad ke-7 M dengan menggunakan bahasa sansekerta. Ketika itu, Sriwijaya
merupakan pusat pembelajaran agama Budha dan bahasa sansekerta yang terkenal
diwilayah Asia. Hinga abad ke-10, pengaruh agama Hindu-Budha masih sangat kuat
mewarnai tradisi tulis naskah Indonesia di Jawa Tengah, Jawa Tmur dan Pulau bali hingga
tradisi itu berlanjut sampai abad ke-15 M. Dan penulisan naskah diwarnai pula dengan
bahasa jawa kuno .
Salah satu perubahan penting dalam sejarah dan tradisi tulis naskah Indonesia adalah
ketika Islam semakin kuat pada abad ke-13 dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai
bahasa politik, gadang, agama dan budaya. Hingga pada abad ke-14 M tradisi tulis naskah
Melayu dengan menggunakan aksara Jawi mulai mendominasi.
Dalam kajian dan penerjemahan naskah Indonesia, khususnya yang berbahasa
Melayu baru dimulai sejak abad ke-18 M dan itupun bukan dilakukan oleh masyarakat
pribumi, melainkan oleh bangsa Eropa, khusunya Belanda dan Inggris, yang pada awalnya
sedang melakukan ekspansi politik dan perdagangan ke wilayah Timur. sedangkan portugis
meskipun yang pertama kali datang ke Indonesia, umumnya mereka tidak tertarik untuk
membaca ataupun meneliti Khazanah tertulis melayu dan lebih fokus pada aktivitas
perdagangan dan politik.
Pada masa berikutnya, yaitu sekitar pertengahan abad ke-19 M, para ahli filologi
Eropa mulai berupaya untuk menyunting, membahas serta menganalisis isinya, meskipun
pada saat itu masih terbatas pada naskah Melayu dan Jawa. Memasuki abad ke-20 M,
barulah muncul sarjana pengkaji naskah Indonesia dari kalangan pribumi yang dirintis oleh
Hoesein Diningrat dan Poerbatjaraka. Kedua sarjana pribumi ini telah menunjukkan minat
besarnya terhadap kajian naskah Indonesia, meski pada periode setelah itu hingga
pertengahan tahun 1960-an, tidak banyak lagi sarjana yang mengikuti jejaknya. 9

9 Diary.ID “Sejarah Perkembangan Ilmu Filologi Dari Yunani Sampai


Nusantara” (https://diary.co.id/education/sejarah-perkembangan-ilmu-filologi) Diunduh Pada
tanggal 11 Mei 2022, jam 22.37

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filologi merupakan sebuah ilmu yaang berhubungan dengan dengan karya masa
lampau yang berupa tulisan. secara bahasa Filologi yaitu berasal dari bahasa Yunani
Philologia yang merupakan gabungan kata dari Philos yang berarti teman dan Logos
yang berarti pembicaraan atau ilmu, yang kemudian berkembang menjadi senang
belajar, senang kepada tulisan-tulisan yang bernilai tinggi seperti karya sastra.
Sedangkan Filologi secara istilah adalah ilmu yang berhubungan dengan karya masa
lampau dalam rangka mengggali makna yang terkandung didalamnya.
Objek kajian filologi merupakan naskah-naskah masa lampau yang menyimpan
sejumlah informasi berupa buah fikiran, perasaan, kepercayaan dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat pada masa itu. Tujuan filologi secara umum adalah untuk
mengungkap informasi tentang masa lalu melalui peninggalan tulisan termasuk nilai
budaya. Sedangkan tujuan khusus filologi adalah mengunkap asal mula teks tulisan ,
mengungkap sejarah perkembangan teks, mengungkap respon masyarakat terhadap
teks tersebut dan menyajikan teks tersebut kepada masyarakat yang berupa suntingan.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
pokok pembahasan dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
Almakki, H.M. Arsyad. 2017. “Filologi (Sebuah Pendekatan Mengkaji Kitab
Keagamaan)”. Jurnal Ilmiah Al QALAM
Diary.ID 2019 “Sejarah Perkembangan Ilmu Filologi Dari Yunani Sampai Nusantara”
(https://diary.co.id/education/sejarah-perkembangan-ilmu-filologi) Diunduh Pada tanggal
11 Mei 2022, jam 22.37
Hilman Hariwijaya, “Sejarah Perkembangan Filologi Menurut Teori Sastra”.
Sastrawacana.Id (https://www.sastrawacana.id/2019/02/sejarah-perkembangan-
filologi-menurut.html?m=1) Diunduh pada tanggal 11 Mei 2022, jam 22.16
Zaidun, Achmad. 2013, “Filologi”. digilib.uinsby.ac.id

11

Anda mungkin juga menyukai