MAKALAH RISET OPERASIONALn

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEKS

DOSEN PENGAMPU :

DISUSUN :
TEDDY MARZEN SETIAWAN (64207085)
BELLA NOVITA (64207305)
HILMA AULIA AZZAHRA (64207178)
HESTI NURMAYASARI (64207140)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


Universitas Bina Sarana Informatika
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,

karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang

“PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEKS”. Kami ucapkan terima

kasih kepada dosen pengampu mata kuliah RISET OPERASIONAL yang telah

menuntun kami untuk menyelesaikan makalah ini. Terakhir kami ucapkan

terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam

diskusi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat

membantu dalam menyelsaikan tugas ataupun pekerjaan yang kita lakukan.


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Operasi riset (operation research) merupakan penerapan beberapa metode
ilmiah yang membantu memecahkan persoalan rumit yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari kemudian di inteprestasikan dalam permodelan
matematika guna mendapatkan informasi solusi yang optimal. Operational
research juga banyak digunakan untuk mengambil keputusan yang logis serta
dapat dijelaskan secara kuantitatif. Pendekatan khusus ini bertujuan
membentuk suatu metode ilmiah dari sistem menggabungkan ukuran-ukuran
faktor-faktor seperti kesempatan dan risiko, untuk meramalkan dan
membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau
pengawasan. Karena keputusan dalam riset operasi dapat berkaitan dengan
biaya relevan, dimana semua biaya yang terkaitan dengan keputusan itu harus
dimasukkan, kualitas baik dipengaruhi oleh desain produk atau cara produk
dibuat, kehandalan dalam suplai barang dan jasa, kemampuan operasi untuk
membuat perubahan dalam desain produk atau kapasitas produksi untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi.
Progam linear secara umum adalah program linear merupakan salah satu
teknik menyelesaikan riset operasi, dalam hal ini adalah khusus
menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau
memininumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat
diubah menjadi fungsi linear. Pemrograman linear berkaitan dengan
penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematika
yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala linear.
Pemrograman linear meliputi perencanaan aktivitas untuk mendapatkan hasil
optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut model
matematika) diantara semua kemungkinan alternatif yang ada.
Karakteristik – karakteristik pada pemrograman linear yaitu : fungsi tujuan
(untuk memaksimumkan dan meminimumkan sesuatu), fungsi pembatas yang
membatasi tingkatan pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif tindakan
yang bisa dipilih, fungsi tujuan dan kendala dalam permasalahan
diekspresikan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan linear.
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya
dan ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan
jumlah iterasi yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu
pemecahan dasar yang optimum dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai
dari fungsi tujuan yang selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah
sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas didalam makalah ini, sebagai
berikut:
1. Bagaimana menyelesaikan permasalahan program linear dengan metode
simpleks?
2. Bagaimana formulasi program linier metode simpleks?
3. Apa saja model pemrograman linier metode simpleks?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana penyelesaian program linier dengan
metode simpleks.
2. Mengerti formulasi permasalahan program linier.
3. Mengetahui dan memahami model Pemrograman Linier Metode
Simpleks.

D. Ruang Lingkup
Penulisan makalah ini terfokus pada :
1. Penyelesaian permasalahan pemrograman linier dengan menggunakan
metode simpleks dan mengelola data secara manual atau menggunakan
rumus untuk mencari jawaban dari permasalahan tersebut.
2. Hasil analisa hasil akan dijadikan bahan pembelajaran metode simpleks
sebagai solusi dari permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan atas sumber
dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan,
ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun modal. Dengan keterbatasan ini
perusahaan perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil
yang ingin di capai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal.
Berbagai cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya
pemrograman linier.
Program linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Pemrograman linier
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industry, militer, social dan lain-
lain. Pemrograman linier berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam
dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi
tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Metode simpleks merupakan salah satu Teknik penyelesaian dalam
program linier yang digunakan sebagai Teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya yang
optimal. Metode simpleks ini digunakan untuk mencari nilai optimal dari
program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak
variable (lebih dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan
besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari
setiap program computer. Istilah Metode Simpleks antara lain :
1) Iterasi : tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu
tergantung dari nilai table sebelumnya.
2) Variable non basis : variable yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi.
3) Variable basis : variable yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi.
4) Solusi atau nilai Nilai Kanan (NK) : nilai sumber daya pembatas yang
masih tersedia.
5) Variable slack : variable yang ditambahkan ke modal matematika
kendala untuk mengkonversi pertidaksamaan < menjadi =
6) Variable surplus : variable yang dikurangkan dari model matematika
untuk mengkonversikan pertidaksamaan > menjadi persamaan =
7) Variable buatan : variable yang ditambahkan ke dalam modal
matematika kendala dengan bentuk > atau = untuk difungsikan sebagai
variable basis awal.
8) Kolom Pivot (Kolom Kerja) :kolom yang memuat variable masuk.
9) Baris Pivot (Baris Kerja) : salah satu baris dari antara variable baris
yang memuat variable keluar.
10) Elemen Pivot ( Elemen Kerja) : elemen yang terletak pada
perpotongan kolom dan baris pivot.
11) Variable masuk : variable yang terpilih untuk menjadi variable basis
pada iterasi berikutnya.
12) Variable keluar : variable yang keluar dari variable basis pada iterasi
berikutnya dan digunakan dengan variable masuk.

Dari berbagai metode penyelesaian program linier, metode simpleks


merupakan metode yang paling ampuh dan terkenal. Metode simpleks
didasarkan atas pengertian bahwa solusi optimal dari masalah program linier,
jika ada, selalu dapat ditemukan disalah satu dari “solusi dasar yang berlaku”.
Oleh sebab itu, dalam metode simpleks, Langkah pertama adalah untuk
memperoleh solusi dasar yang berlaku.

Home Industry Khasanah sari merupakan salah satu pelaku usaha berskala
kecil dalam bidang makanan yang terletak di daerah Cilamaya Wetan,
Karawang. Khasanah Sari menjual berbagai produk roti dan aneka kue dengan
produk utama yang paling laris di pasaran adalah produk roti kasur (roti
sobek) dan bolu gulung. Karena usaha yang dijalankan masih tergolong dalam
bentuk usaha kecil, Khasanah Sari dalam melakukan perencanaan produksi
hanya dengan menggunakan perkiraan sehingga pemilik tidak dapat
mengetahui secara pasti berapa banyak produk roti kasur (roti sobek) dan bolu
gulung yang harus diproduksi dengan optimal untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimum, namun dengan ketersediaan bahan baku yang terbatas,
sehingga hal ini tentunya menjadi masalah optimasi bagi home industry
Khasanah Sari dimana pihak pelaku usaha perlu untuk menerapkan strategi
produksi agar dapat memaksimalkan keuntungan dari penjualannya. Untuk
dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh maka home industry
Khasanah Sari perlu untuk mengoptimalkan jumlah produksi pada produknya
khususnya pada produk roti kasur dan bolu gulung, dimana hal ini dapat
diketahui melalui alternatif linear programming salah satunya yaitu
menggunakan metode simpleks.
Metode simpleks adalah salah satu pendekatan dalam memecahkan
permasalahan linear programming yang memiliki dua atau lebih variabel
keputusan dimana dalam menentukan kombinasi optimal dilakukan melalui
iterasi secara berulang terhadap tabel simpleks sampai ditemukan nilai yang
optimum dalam masalah optimasi yang meliputi memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya.
Alat analisis ini menggunakan metode simpleks dengan alat bantu
Software Lindo. Penelitian ini terdapat tiga variabel keputusan yaitu Bintang
Bakery Rasa (𝑋1), Bintang Bakery Tawar (𝑋2), dan Bintang Bakery Kasur
(𝑋3), dengan tiga fungsi kendala yaitu bahan baku, mesin produksi, dan
tenaga kerja. Hasil penelitian ini memperoleh keuntungan maksimum
(optimal) dari hasil keseluruhan penjualan dalam periode 1 bulan. Selain itu,
penelitian oleh (Rumetna et al., 2020) dengan judul “Menghitung Keuntungan
Maksimal dari Penjualan Roti Abon Gulung Dengan Menggunakan Metode
Simpleks Dan Software POM-QM”. Alat analisis menggunakan metode
simpleks dengan alat bantu Software POM-QM. Penelitian ini terdapat dua
variabel keputusan yaitu Roti Abon Gulung Sapi (𝑋1), dan Roti Abon Gulung
Ayam (𝑋2), dengan dua fungsi kendala yaitu banyak box dan berat box.

B. Pembahasan dan hasil

Tabel 1. Data produksi per unit


Produk
Kapasitas
Bahan Baku Roti Kasur (X1) Bolu Gulung
Maksimum
(X2)
Terigu (A) 200 gram 70 gram 28.000 gram
Mentega (B) 30 gram 125 gram 16.000 gram
Gula Pasir (C) 7 gram 10 gram 2.000 gram
Harga Rp. 15.000 Rp. 25.000

Identifikasi:
Variabel keputusan, yaitu jenis produk yang diproduksi Rasmerry Bakery.
Variabel keputusan dalam studi kasus ini adalah banyaknya roti kasur (roti
sobek) yang harus diproduksi dan diberi simbol 𝑋1 serta banyaknya bolu
gulung yang harus diproduksi dan diberi simbol 𝑋2; Fungsi tujuan, yaitu
untuk mencapai keuntungan maksimum dalam produksi. Koefisien yang
digunakan untuk nilai fungsi tujuan yaitu harga jual per unit dari setiap jenis
produk; dan Fungsi kendala, yaitu tiga bahan baku utama yang digunakan
untuk memproduksi roti kasur dan bolu gulung, diantaranya yaitu terigu,
mentega, dan gula pasir. Langkah penyelesaian : Identifikasi fungsi tujuan dan
fungsi kendala. Fungsi tujuan dalam studi kasus ini yaitu memaksimumkan
keuntungan dengan harga per unit produk sebagai koefisien dari variabel
keputusan banyaknya unit produk roti kasur yang harus diproduksi (𝑋1) dan
banyaknya unit produk bolu gulung yang harus diproduksi (𝑋2). Fungsi tujuan
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis sebagai berikut:
Maksimumkan Z = 15.000𝑋1 + 25.000𝑋2
Fungsi kendala (batasan) dalam studi kasus ini adalah kapasitas
maksimum 3 bahan baku yang tersedia dalam satu kali produksi. Adapun
bahan baku yang menjadi kendala adalah terigu (A), mentega (B), dan gula
pasir (C). Fungsi kendala dinyatakan dalam bentuk pertidaksamaan matematis
sebagai berikut: Kendala bahan baku:
Terigu (A) : 200𝑿𝟏 + 70𝑿𝟐 ≤ 28.00
Mentega (B) : 30𝑿𝟏 + 125𝑿𝟐 ≤ 16.000
Gula pasir (C) : 7𝑿𝟏 + 10𝑿𝟐 ≤ 2.000
Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala menjadi fungsi implisit.
Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit yaitu semuanya bergeser ke
kiri. Sedangkan fungsi kendala diubah menjadi persamaan dengan cara
menambahkan variabel slack. Variabel slack diberi lambang 𝑆1, 𝑆2,... 𝑆𝑛
sesuai dengan banyaknya kendala. Maka fungsi tujuan dan fungsi kendala :
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z - 15.000𝑋1 - 25.000𝑋2 = 0 Fungsi Kendala:
Terigu (A) Mentega (B) Gula pasir (C)
: 200𝑋1 + 70𝑋2 + 𝑆1 = 28.000
: 30𝑋1 + 125𝑋2 + 𝑆2 = 16.000
: 7𝑋1 + 10𝑋2 + 𝑆3 = 2.000, Dengan 𝑋1, 𝑋2 ≥ 0
JURNAL MANAJEMEN - VOL. 13 (3) 2021, 431-438

Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel simpleks


Tabel 2. Tabel simpleks 1
Variabel dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z 1 -15.000 -25.000 0 0 0 0
S1 0 200 70 1 0 0 28.000
S2 0 30 125 0 1 0 16.000
S3 0 7 10 0 0 1 2.000

Keterangan: NK adalah nilai kanan persamaan atau nilai yang berada di


setelah tanda (=) pada tiap fungsi tujuan dan fungsi kendala. Nilai pada kolom
NK tidak ada yang bernilai negatif, maka tabel dinyatakan layak dan dapat
diteruskan untuk dilakukan perhitungan selanjutnya menggunakan metode
simpleks sampai ditemukan solusi nilai yang optimum.
Menentukan kolom kunci, baris kunci, dan elemen pivot.

Tabel 3. Kolom kunci, baris kunci, dan elemen pivot.

Varibel dasar Z X1 (K,kunci) S1 S2 S3 NK RASIO


X2
Z 1 -15.000 0 0 0 0 0
S1 0 200 70 1 0 0 28.00 400
(B,Kunci) 125
S2 0 30 (privot) 0 1 0 16.000 128
S3 0 7 10 0 0 1 2.000 200

Keterangan:
Fungsi tujuan adalah maksimisasi, maka kolom pivot (kolom kunci) adalah
kolom dengan nilai koefisien paling negatif pada baris fungsi tujuan Z di
kolom tersebut. Diketahui nilai koefisien dengan negatif terbesar adalah (-
25.000) maka kolom kunci berada pada kolom 𝑋2;
Nilai rasio didapat dari hasil pembagian antara nilai kanan dengan masing-
masing angka yang bersesuaian pada kolom pivot;
Baris kunci ditentukan berdasarkan baris yang memiliki nilai rasio terkecil.
Dalam tabel dapat diketahui nilai rasio terkecil adalah 128 maka baris kunci
berada pada baris 𝑆2;
Elemen pivot didapatkan dari nilai perpotongan antara kolom kunci dan baris
kunci. Elemen pivot benilai 125; dan
Dengan demikian nilai 𝑆2 pada baris kunci ditetapkan sebagai variabel keluar
dan digantikan oleh nilai 𝑋2 yang bertindak sebagai variabel masuk.
Mengubah nilai-nilai baris kunci
Tabel 4. nilai baru baris kunci
Variabel Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
dasar
Z
S1
X2 0 0,24 1 0 0,008 0 128
S3

Nilai baru baris kunci :


(0/125:30/125:125/125:0/125:1/125:16.000/125)
=(0:0,24;1:0:0,008;0;128)
Keterangan: Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dilakukan dengan cara
membagi tiap-tiap nilai pada baris kunci dengan nilai elemen pivot.
Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci

Tabel 5.Nilai fungsi tujuan


Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z lama 1 -15.000 -25.000 0 0 0 0
X2 0 0,24 1 0 0,008 0 128 X 25.000
Z baru 1 -9.000 0 0 200 0 3.200.000
Tabel 6.Nilai baru S1
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
S1 Lama 0 200 70 0 0 0 28.000
X2 0 0,24 1 0 0,008 0 128 X (-70)
S1 baru 0 183,2 0 0 0,56 0 19.040
Tabel 7.Nilai baru S3
Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
S3 Lama 0 7 10 0 0 1 2.000
X2 0 0,24 1 0 0,008 0 128 X (-10)
S3baru 0 4,6 0 0 -0,08 1 720
Keterangan : mengubah nilai -nilai selain pada baris kunci dilakukan dengan rumus :
Baris baru : baris lama +(koefisien pada kolom kunci X nilai baru baris kunci ).
Menyusun persamaan di dalam tabel simpleks baru (hasil iterasi ke-1)

Tabel 8.Tabel simpleks baru : iterasi ke-1


Variabel Dasar Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z 1 -9000 0 0 200 0 3.200.000
S1 0 183,2 0 1 -0,56 0 19.040
X2 0 0,24 1 0 0,008 0 128
S3 0 4,6 0 0 -0,08 1 720

Keterangan: Tabel simpleks mencapai hasil yang optimal apabila setiap nilai pada
baris Z (fungsi tujuan) tidak memiliki nilai negatif (kasus maksimisasi). Pada tabel
simpleks baru hasil iterasi pertama di atas masih terdapat nilai negatif pada baris
fungsi tujuan sehingga hasil dari tabel tersebut belum merupakan hasil yang optimal,
maka perlu untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada tabel simpleks atau
melakukan iterasi berikutnya sampai baris pada fungsi tujuan Z tidak memiliki nilai
negatif.

Melanjutkan perbaikan-perbaikan
Melanjutkan perbaikan-perbaikan pada tabel simpleks dilakukan dengan cara
mengulangi langkah 4-7. Perubahan baru akan berhenti setelah pada baris
fungsi tujuan tidak memiliki nilai negatif.

Tabel 9. Kolom kunci, baris kunci, dan elemen pivot


Variabel Dasar (K. Kunci) X1 X2 S1 S2 S3 NK Rasio
Z -9000 0 0 200 0 3.200.000
(B. Kunci) 183,2
S1 (Pivot) 0 1 -0,56 0 19.040 103,93
X2 0,24 1 0 0,008 0 128 533,33
S3 4,6 0 0 -0,08 1 720 156,52

Tabel 10. Nilai baru baris kunci


Variabel Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar
Z
X1 0 1 0 0,0054 -0,0031 0 103,93
X2
S3

Nilai baru baris kunci:


(0/183,2; 183,2/183,2; 0/183,2; 1/183,2; -0,56/183,2; 0/125; 19.040/183,2)
= (0; 1; 0; 0,0054; -0,0031; 0; 103,93).

Tabel 11. Nilai baru fungsi tujuan


Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z Lama 1 -9000 0 0 200 0 3.200.00
0
X1 0 1 0 0,0054 -0,0031 0 103,93 X 9.000
Z Baru 1 0 0 48,6 172,1 0 4.135.37
0

Keterangan: Pada tabel simpleks baru hasil iterasi kedua di atas sudah tidak
ada nilai negatif pada baris fungsi tujuan sehingga hasil dari tabel tersebut
sudah merupakan hasil yang optimal, maka iterasi pada tabel simpleks telah
selesai.
Berdasarkan tabel simpleks di atas, didapatkan:
𝑋1 = 103,93 (Roti Kasur)
𝑋2 = 103,0568 (Bolu Gulung)
Z = 15.000𝑋1 + 25.000𝑋2
Z = 15.000 (103,93) + 25.000 (103,0568) Z = 1.558.950 + 2.576.420
Z = 4.135.370

Simpulan
Hasil perhitungan optimasi keuntungan linear programming menggunakan
metode simpleks, didapatkan hasil optimal, bahwa untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimum home industry Khasanah Sari Karawang harus memproduksi roti
kasur (1) sebanyak 103,93 unit dibulatkan menjadi 104 unit dan bolu gulung (2)
sebanyak 103,0568 unit dibulatkan menjadi 103 unit sehingga keuntungan maksimum
yang didapatkan adalah Rp.4.135.370 dari hasil keseluruhan penjualan dalam satu
kali produksi atau per hari, sehingga akumulasi keuntungan maksimum dalam periode
satu bulan (30 hari) adalah sebesar Rp.124.061.100 dari hasil keseluruhan penjualan.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat memaksimumkan
keuntungan dalam optimasi hasil produksi, dapat dilakukan melalui implementasi
linear programming metode simpleks sehingga hasil perhitungan menggunakan
metode simpleks menunjukkan banyaknya jumlah produksi optimum yang dapat
diproduksi untuk mencapai keuntungan yang maksimum.

Anda mungkin juga menyukai