MAKALAH RISET OPERASIONALn
MAKALAH RISET OPERASIONALn
MAKALAH RISET OPERASIONALn
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN :
TEDDY MARZEN SETIAWAN (64207085)
BELLA NOVITA (64207305)
HILMA AULIA AZZAHRA (64207178)
HESTI NURMAYASARI (64207140)
karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah RISET OPERASIONAL yang telah
terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam
diskusi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas didalam makalah ini, sebagai
berikut:
1. Bagaimana menyelesaikan permasalahan program linear dengan metode
simpleks?
2. Bagaimana formulasi program linier metode simpleks?
3. Apa saja model pemrograman linier metode simpleks?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana penyelesaian program linier dengan
metode simpleks.
2. Mengerti formulasi permasalahan program linier.
3. Mengetahui dan memahami model Pemrograman Linier Metode
Simpleks.
D. Ruang Lingkup
Penulisan makalah ini terfokus pada :
1. Penyelesaian permasalahan pemrograman linier dengan menggunakan
metode simpleks dan mengelola data secara manual atau menggunakan
rumus untuk mencari jawaban dari permasalahan tersebut.
2. Hasil analisa hasil akan dijadikan bahan pembelajaran metode simpleks
sebagai solusi dari permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan atas sumber
dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan,
ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun modal. Dengan keterbatasan ini
perusahaan perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil
yang ingin di capai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal.
Berbagai cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya
pemrograman linier.
Program linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Pemrograman linier
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industry, militer, social dan lain-
lain. Pemrograman linier berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam
dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi
tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Metode simpleks merupakan salah satu Teknik penyelesaian dalam
program linier yang digunakan sebagai Teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya yang
optimal. Metode simpleks ini digunakan untuk mencari nilai optimal dari
program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak
variable (lebih dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan
besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari
setiap program computer. Istilah Metode Simpleks antara lain :
1) Iterasi : tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu
tergantung dari nilai table sebelumnya.
2) Variable non basis : variable yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi.
3) Variable basis : variable yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi.
4) Solusi atau nilai Nilai Kanan (NK) : nilai sumber daya pembatas yang
masih tersedia.
5) Variable slack : variable yang ditambahkan ke modal matematika
kendala untuk mengkonversi pertidaksamaan < menjadi =
6) Variable surplus : variable yang dikurangkan dari model matematika
untuk mengkonversikan pertidaksamaan > menjadi persamaan =
7) Variable buatan : variable yang ditambahkan ke dalam modal
matematika kendala dengan bentuk > atau = untuk difungsikan sebagai
variable basis awal.
8) Kolom Pivot (Kolom Kerja) :kolom yang memuat variable masuk.
9) Baris Pivot (Baris Kerja) : salah satu baris dari antara variable baris
yang memuat variable keluar.
10) Elemen Pivot ( Elemen Kerja) : elemen yang terletak pada
perpotongan kolom dan baris pivot.
11) Variable masuk : variable yang terpilih untuk menjadi variable basis
pada iterasi berikutnya.
12) Variable keluar : variable yang keluar dari variable basis pada iterasi
berikutnya dan digunakan dengan variable masuk.
Home Industry Khasanah sari merupakan salah satu pelaku usaha berskala
kecil dalam bidang makanan yang terletak di daerah Cilamaya Wetan,
Karawang. Khasanah Sari menjual berbagai produk roti dan aneka kue dengan
produk utama yang paling laris di pasaran adalah produk roti kasur (roti
sobek) dan bolu gulung. Karena usaha yang dijalankan masih tergolong dalam
bentuk usaha kecil, Khasanah Sari dalam melakukan perencanaan produksi
hanya dengan menggunakan perkiraan sehingga pemilik tidak dapat
mengetahui secara pasti berapa banyak produk roti kasur (roti sobek) dan bolu
gulung yang harus diproduksi dengan optimal untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimum, namun dengan ketersediaan bahan baku yang terbatas,
sehingga hal ini tentunya menjadi masalah optimasi bagi home industry
Khasanah Sari dimana pihak pelaku usaha perlu untuk menerapkan strategi
produksi agar dapat memaksimalkan keuntungan dari penjualannya. Untuk
dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh maka home industry
Khasanah Sari perlu untuk mengoptimalkan jumlah produksi pada produknya
khususnya pada produk roti kasur dan bolu gulung, dimana hal ini dapat
diketahui melalui alternatif linear programming salah satunya yaitu
menggunakan metode simpleks.
Metode simpleks adalah salah satu pendekatan dalam memecahkan
permasalahan linear programming yang memiliki dua atau lebih variabel
keputusan dimana dalam menentukan kombinasi optimal dilakukan melalui
iterasi secara berulang terhadap tabel simpleks sampai ditemukan nilai yang
optimum dalam masalah optimasi yang meliputi memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya.
Alat analisis ini menggunakan metode simpleks dengan alat bantu
Software Lindo. Penelitian ini terdapat tiga variabel keputusan yaitu Bintang
Bakery Rasa (𝑋1), Bintang Bakery Tawar (𝑋2), dan Bintang Bakery Kasur
(𝑋3), dengan tiga fungsi kendala yaitu bahan baku, mesin produksi, dan
tenaga kerja. Hasil penelitian ini memperoleh keuntungan maksimum
(optimal) dari hasil keseluruhan penjualan dalam periode 1 bulan. Selain itu,
penelitian oleh (Rumetna et al., 2020) dengan judul “Menghitung Keuntungan
Maksimal dari Penjualan Roti Abon Gulung Dengan Menggunakan Metode
Simpleks Dan Software POM-QM”. Alat analisis menggunakan metode
simpleks dengan alat bantu Software POM-QM. Penelitian ini terdapat dua
variabel keputusan yaitu Roti Abon Gulung Sapi (𝑋1), dan Roti Abon Gulung
Ayam (𝑋2), dengan dua fungsi kendala yaitu banyak box dan berat box.
Identifikasi:
Variabel keputusan, yaitu jenis produk yang diproduksi Rasmerry Bakery.
Variabel keputusan dalam studi kasus ini adalah banyaknya roti kasur (roti
sobek) yang harus diproduksi dan diberi simbol 𝑋1 serta banyaknya bolu
gulung yang harus diproduksi dan diberi simbol 𝑋2; Fungsi tujuan, yaitu
untuk mencapai keuntungan maksimum dalam produksi. Koefisien yang
digunakan untuk nilai fungsi tujuan yaitu harga jual per unit dari setiap jenis
produk; dan Fungsi kendala, yaitu tiga bahan baku utama yang digunakan
untuk memproduksi roti kasur dan bolu gulung, diantaranya yaitu terigu,
mentega, dan gula pasir. Langkah penyelesaian : Identifikasi fungsi tujuan dan
fungsi kendala. Fungsi tujuan dalam studi kasus ini yaitu memaksimumkan
keuntungan dengan harga per unit produk sebagai koefisien dari variabel
keputusan banyaknya unit produk roti kasur yang harus diproduksi (𝑋1) dan
banyaknya unit produk bolu gulung yang harus diproduksi (𝑋2). Fungsi tujuan
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis sebagai berikut:
Maksimumkan Z = 15.000𝑋1 + 25.000𝑋2
Fungsi kendala (batasan) dalam studi kasus ini adalah kapasitas
maksimum 3 bahan baku yang tersedia dalam satu kali produksi. Adapun
bahan baku yang menjadi kendala adalah terigu (A), mentega (B), dan gula
pasir (C). Fungsi kendala dinyatakan dalam bentuk pertidaksamaan matematis
sebagai berikut: Kendala bahan baku:
Terigu (A) : 200𝑿𝟏 + 70𝑿𝟐 ≤ 28.00
Mentega (B) : 30𝑿𝟏 + 125𝑿𝟐 ≤ 16.000
Gula pasir (C) : 7𝑿𝟏 + 10𝑿𝟐 ≤ 2.000
Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala menjadi fungsi implisit.
Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit yaitu semuanya bergeser ke
kiri. Sedangkan fungsi kendala diubah menjadi persamaan dengan cara
menambahkan variabel slack. Variabel slack diberi lambang 𝑆1, 𝑆2,... 𝑆𝑛
sesuai dengan banyaknya kendala. Maka fungsi tujuan dan fungsi kendala :
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z - 15.000𝑋1 - 25.000𝑋2 = 0 Fungsi Kendala:
Terigu (A) Mentega (B) Gula pasir (C)
: 200𝑋1 + 70𝑋2 + 𝑆1 = 28.000
: 30𝑋1 + 125𝑋2 + 𝑆2 = 16.000
: 7𝑋1 + 10𝑋2 + 𝑆3 = 2.000, Dengan 𝑋1, 𝑋2 ≥ 0
JURNAL MANAJEMEN - VOL. 13 (3) 2021, 431-438
Keterangan:
Fungsi tujuan adalah maksimisasi, maka kolom pivot (kolom kunci) adalah
kolom dengan nilai koefisien paling negatif pada baris fungsi tujuan Z di
kolom tersebut. Diketahui nilai koefisien dengan negatif terbesar adalah (-
25.000) maka kolom kunci berada pada kolom 𝑋2;
Nilai rasio didapat dari hasil pembagian antara nilai kanan dengan masing-
masing angka yang bersesuaian pada kolom pivot;
Baris kunci ditentukan berdasarkan baris yang memiliki nilai rasio terkecil.
Dalam tabel dapat diketahui nilai rasio terkecil adalah 128 maka baris kunci
berada pada baris 𝑆2;
Elemen pivot didapatkan dari nilai perpotongan antara kolom kunci dan baris
kunci. Elemen pivot benilai 125; dan
Dengan demikian nilai 𝑆2 pada baris kunci ditetapkan sebagai variabel keluar
dan digantikan oleh nilai 𝑋2 yang bertindak sebagai variabel masuk.
Mengubah nilai-nilai baris kunci
Tabel 4. nilai baru baris kunci
Variabel Z X1 X2 S1 S2 S3 NK
dasar
Z
S1
X2 0 0,24 1 0 0,008 0 128
S3
Keterangan: Tabel simpleks mencapai hasil yang optimal apabila setiap nilai pada
baris Z (fungsi tujuan) tidak memiliki nilai negatif (kasus maksimisasi). Pada tabel
simpleks baru hasil iterasi pertama di atas masih terdapat nilai negatif pada baris
fungsi tujuan sehingga hasil dari tabel tersebut belum merupakan hasil yang optimal,
maka perlu untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada tabel simpleks atau
melakukan iterasi berikutnya sampai baris pada fungsi tujuan Z tidak memiliki nilai
negatif.
Melanjutkan perbaikan-perbaikan
Melanjutkan perbaikan-perbaikan pada tabel simpleks dilakukan dengan cara
mengulangi langkah 4-7. Perubahan baru akan berhenti setelah pada baris
fungsi tujuan tidak memiliki nilai negatif.
Keterangan: Pada tabel simpleks baru hasil iterasi kedua di atas sudah tidak
ada nilai negatif pada baris fungsi tujuan sehingga hasil dari tabel tersebut
sudah merupakan hasil yang optimal, maka iterasi pada tabel simpleks telah
selesai.
Berdasarkan tabel simpleks di atas, didapatkan:
𝑋1 = 103,93 (Roti Kasur)
𝑋2 = 103,0568 (Bolu Gulung)
Z = 15.000𝑋1 + 25.000𝑋2
Z = 15.000 (103,93) + 25.000 (103,0568) Z = 1.558.950 + 2.576.420
Z = 4.135.370
Simpulan
Hasil perhitungan optimasi keuntungan linear programming menggunakan
metode simpleks, didapatkan hasil optimal, bahwa untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimum home industry Khasanah Sari Karawang harus memproduksi roti
kasur (1) sebanyak 103,93 unit dibulatkan menjadi 104 unit dan bolu gulung (2)
sebanyak 103,0568 unit dibulatkan menjadi 103 unit sehingga keuntungan maksimum
yang didapatkan adalah Rp.4.135.370 dari hasil keseluruhan penjualan dalam satu
kali produksi atau per hari, sehingga akumulasi keuntungan maksimum dalam periode
satu bulan (30 hari) adalah sebesar Rp.124.061.100 dari hasil keseluruhan penjualan.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat memaksimumkan
keuntungan dalam optimasi hasil produksi, dapat dilakukan melalui implementasi
linear programming metode simpleks sehingga hasil perhitungan menggunakan
metode simpleks menunjukkan banyaknya jumlah produksi optimum yang dapat
diproduksi untuk mencapai keuntungan yang maksimum.