Makalah Model Dan Organisasi Kurikulum
Makalah Model Dan Organisasi Kurikulum
Makalah Model Dan Organisasi Kurikulum
Disusun Oleh:
Kelompok 5 :
Nuralfi hafifah
Rusmania
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Model Dan Organisasi Kurikulum ini sesuai dengan apa yang di harapkan.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan terutama rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Made Subaowo, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah kurikulum dan perencanaan pembelajaran matematika
Kami berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk bisa menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai model dan organisasi kurikulum
Kolaka, 01 oktober
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, kurikulum berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan serta mengatur segala kegiatan yang berlangsung.
Kurikulum tercipta dari pemikiran para tokoh sehingga ada masanya kurikulum
akan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan pemikiran para
tokoh dan kebutuhan yang mendasari. Pengembangan kurikulum tidak lepas dari
berbagai aspek yang berkaitan dengan nilai-nilai, moral, budaya, cara berfikir,
pengembangan kurikulum, kebutuhan peserta didik, dan kebutuhan masyarakat.
Berbagai aspek tersebut menjadi dasar untuk mengembangkan model kurikulum.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari model-model pengembangan kurikulum?
2. Apa saja model-model pengembangan kurikulum?
3. Apa pengertian Organisasi Kurikulum?
4. Bagaimana Pemilihan dan Penentuan Isi Kurikulum ?
5. Bagaimana Prosedur dalam Organisasi Kurikulum?
6. Apa saja Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari model model pengembangan kurikulum
2. Mengetahui model-model pengembangan kurikulum
1
3. Mengetahui pengertian dari Organisasi Kurikulum.
4. Mengetahui Pemilihan dan Penentuan Isi Kurikulum
5. Mengetahui Prosedur dalam Organisasi Kurikulum.
6. Mengetahui Jenis-jenis Organisasi Kurikulum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Model-Model Kurikulum
1. Model Kurikulum Bermuatan Lokal
Secara umum, pengertian muatan lokal adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang disusun oleh
satuan pendidikan sesuai dengan keragaman potensi daerah, karakteristik
daerah, keunggulan daerah, kebutuhan daerah dan lingkungan masing-
masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Arifin.2012).
Model kurikulum bermuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi
bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus
menjadi mata pelajaran tersendiri. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal
merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai
upaya agar penyelenggaraan pendidikan disetiap daerah lebih meningkat
relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
3
Dalam pengembangan isi muatan lokal diperlukan kriteria pemilihan bahan
atau materi pembelajaran bermuatan lokal, yaitu :
Sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan fisik, sosial dan mental
peserta didik.Tidak bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
Tidak bertentangan dengan upaya pelestarian lingkungan alam, sosial dan
budaya.Berguna bagi kehidupan peserta didik dan pembangunan daerahnya.
2. Model Kurikulum Kecakapan Hidup
Pengertian Model Pengembangan Kurikulum (Arifin.2012.244)
kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk mau
dan berani mengahadapi problem hidup secara wajar tanpa merasa tertekan,
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Model kurikulum berorientasi kecakapan hidup merupakan suatu
program kegiatan dan pengalaman belajar yang berisi tentang berbagai
kecakapan hidup untuk meningkatkan kemampuan, kesanggupan, dan
keterampilan yang diperlukan oleh seseorang dalam menghadapi msalah-
masalah kehidupan agar dapat menjaga kelangsungan hidup dan
pengembangan dirinya.
4
Mengklasifikasi materi atau bahan dalam bentuk topik atau tema dari mata
pelajaran yang sesuai dengan kecakapan hidup. Menyusun skenario
pembelajaran termasuk pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran.
Merancang bentuk dan jenis penilaian.
5
Sebabnya, masyarakat senantiasa terus berubah dan berkembang, sehingga
banyak bermunculan masalah kehidupan baru yang perlu dipecahkan. Selain itu,
muncul pula berbagai macam perbedaan dan perubahan minat, kebutuhan, dan
masalah yang dihadapi anak-anak atau remaja. Berbagai perubahan dalam
bidang sosial, ekonomi, budaya, politik, dan yang lainnya, ikut pula
memengaruhi peentuan isi kurikulum.
6
b. Apakah isi kurikulum yang direncanakan tersebut berhubungan dengan
masalah-masalah kehidupan
c. Apakah isi kurikulum tersebut akan memajukan perkembangan dan
pertumbuhan yang seimbang pada anak-anak, sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan (sikap, kemampuan, kebiasaan, dan
sebagainya)
d. Apakah isi kurikulum yang diajukan tersebut memang penting, dalam
artian memberikan sumbangan yang berharga pada berbagai peran
kurikulum (konservatif, evaluatif, kreatif, dan sebagainya) serta bermakna
bagi pengalaman manusia.
2. Kriteria yang berhubungan dengan sifat para siswa, yaitu apakah isi
kurikulum tersebut berguna dalam memuaskan minat dan keingintahuan
siswa.
7
Pemilihan isi kurikulum didasarkan atas materi yang terkandung di dalam
buku pelajaran atau sejumlah buku pelajaran yang telah dipilih oleh sebuah
panitia tertentu.
2. Prosedur Survei Pendapat
Pemilihan dan pengorganisasian isi kurikulum dilakukan dengan jalan
mengadakan survei atau penelitian terhadap pendapat berbagai pihak.
3. Prosedur Studi Kesalahan
Prosedur ini dilakukan dengan jalan mengadakan analisis terhadap kesalahan,
kekeliruan, kelemahan atau kebaikan atas hasil-hasil atau pengalaman.
4. Prosedur Mempelajari Kurikulum Lainnya
Prosedur ini dapat disamakan dengan mempelajari metode sekolah lain, guru
atau sekolah dapat menetapkan dan menentukan isi kurikulum untuk
sekolahnya sesuai dengan tujuan.
5. Analisis Kegiatan Orang Dewasa
Melalui prosedur ini terlebih dahulu diadakan studi terhadap kegiatan-
kegiatan dalam kehidupan untuk menemukan sejumlah kegiatan yang
diperkirakan berguna untuk dipelajari oleh para siswa di sekolah. Kegiatan
yang dianalisis adalah yang berkenaan dengan pekerjaan atau jabatan
6. Prosedur Fungsi Sosial
Prosedur ini berkaitan dengan prosedur analisis kegiatan masyarakat.
Masyarakat melakukan banyak fungsi sosial dalam kehidupannya yang
beraneka ragam.
7. Prosedur Minat Kebutuhan
Dalam prosedur ini, minat dan kebutuhan juga melibatkan persistent
problem tetapi scope dan squencenya didasarkan atas siswa dan berkenaan
dengan fungsi-fungsi personal dan sosial.
8
1. Saparated Subject Curriculum
Saparated Subject Curriculum adalah kurikulum yang terdiri atas mata
pelajaran yang terpisah-pisah, terlepas dan tidak mempunyai kaitan sama
sekali sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya.
2. Correlated Curriculum
Correlated Curriculum adalah suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan
suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya, tetapi
tetap memperhatikan ciri atau karakteristik tiap bidang studi tersebut.
Didalam kurikulum sekolah sekarang ini dikenal ada enam, yaitu:
a. Pendidikan Agama Islam (Al-Quran dan al-Hadits, Akidah, Akhlak,
Sejarah Kebudayaan Islam dan Fiqh).
b. Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah, Geografi, dan Ekonomi).
c. Bahasa (Tata Bahasa, Mengarang, Menyimak, Kesusasteraan dan
Pengaturan Bahasa).
d. Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia dan Biologi).
e. Matematika (Berhitung, Aljabar, Geometrid an Aritmatika).
f. Kesenian (Seni Tari, Seni Lukis, Seni Suara, Seni Pahat dan SEni Drama).
9
3. Integrated Curriculum
Integrated curriculum adalah kurikulum yang menyajikan bahan
pembelajaran secara unit dan keseluruhan tanpa mengadakan batas-batas
antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya.
Sedangkan menurut Hamalik jenis-jenis organisasi Kurikulum diantaranya,
yaitu:
1. Kurikulum mata pelajaran
Kurikulum mata pelajaran (isolated subjects atau subjectmatter
curriculum) ini digunakan sebagai bentuk kurikulum yang masih tradisional.
Kurikuulum ini sejak lama diterapkan pada sekolah-sekolah kita, sampai
dengan munculnya kurikulum tahun 1968 dan kurikulum tahun 1975.
Kurikulum ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain, dan
masing-masing berdiri sendiri.
b. Tiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan dalam kotak tersendiri dan
diberikan pada waktu tetentu.
c. Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan
mengabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya.
d. Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan masalah yang ihadapi para
siswa.
e. Bentuk kurikulum yang tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah,
dan tuntutan dalam masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang.
f. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan adalah sistem
penuangan (imposisi) dan menciptakan perbedaan individual dikalangan
para siswa.
g. Guru berperan paling aktif, dengan pelaksanaan sistem guru mata
pelajaran dan mengabaikan unsur belajar aktif dikalangan para siswa.
h. Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum
secara kooperatif.
10
Ciri-ciri diatas memperlihatkan dengan jelas berbagai kelemahan yang
terdapat dalam bentuk kurikulum ini. Oleh karena itu, muncul usaha untuk
memperbaikinya dengan mengajukan bentuk kurikulum yang lebih baru.
11
pembahasan topik tersebut. Jadi, ciri-ciri kurikulum ini diantaranya adalah
sebagai berikut :
12
e. Guru berperan selaku guru bidang studi.
f. Minat, masalah, serta kebutuhan siswa dan masyarakat dipertimbangkan
sebagai dasar penyusunan kurikulum, walaupun masih dalam batas-batas
tertentu.
g. Dikenal berbagai jenis bidang studi seperti Mateatika, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa, Pendidikan Moral Pancasila,
Pendidikan Keterampilan, Pendidikan Kesehatan dan Olahraga, Ilmu
Keguruan, dan sebagainnya.
4. Kurikulum Terintegasi
Dalam kurikulum terintegrasi atau terpadu (Integrated curriculum) ini,
batas-batas diantara semua mata pelajaran sudah tidak terlihat sama sekali,
karena semua mata pelajaran sudah dirumuskan dalam bentuk masalah atau
unik. Jadi semua mata pelajaran telah terpadu sebagai satu kesatuan yang
bulat.
13
Kendatipun bentuk kurikulum ini banyak sekali mengalami kemajuan
dibandingkan bentuk kurikulum sebelumnya, namun dengan berbagai alasan
sampai sekarang penggunaannya masih terbatas.
5. Kurikulum Inti
Dalam studi kurikulum akan kita temukan berbagai pengertian tentang apa
yang dimaksud dengan istilaha kurikulum inti (core curriculum atau core
program) ini. Romine Ia menyatakan bahwa:
“ the core curriculum, core program, or core course may be defined as the part
of the total curriculum objectivies, which is scheduled for proportionally
longer blocks of time”
"Kurikulum inti, program inti, atau inti saja dapat didefinisikan sebagai bagian
dari total tujuan kurikulum, yang dijadwalkan untuk blok proporsional lebih
lama"
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan kurikulum merupakan ulasan teoritis tentang suatu proses
kurikulum secara meyeluruh. Model-model kurikulum antara lain model
kurikulum bermuatan lokal dan model kurikulum kecakapan hidup.
Organisasi Kurikulum merupakan struktur program kurikulum yang berupa
kerangka umum pendidikan atau pembelajaran yang hendak disampaikan kepada
peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran yang
ditetapkan
Kurikulum memilki bermacam-macam bentuk dan organisasinya, bentuk yang
paling dikenal dan sangat meluas adalah:
1. Saparated Subject Curriculum
2. Correlated Curriculum
3. Broad Field Curriculum
4. Integrated Curriculum
Sedangkan menurut Hamalik jenis-jenis organisasi Kurikulum diantaranya, yaitu:
1. Kurikulum mata pelajaran
2. Kurikulm dengan Mata Pelajaran Berkolerasi
3. Kurikulum Bidang Studi
4. Kurikulum Terintegasi
5. Kurikulum Inti
B. Saran
Demikian makalah dari kami, semoga bisa memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca. Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah
ini masih terdapat kekurangan, sehingga kami meminta kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga kami dapat menyusun makalah yang lebih baik
lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://habapendidikan.blogspot.co.id/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
16