LK Imunisasi BCG

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN ”R” USIA 1 BULAN


DENGAN IMUNISASI BCG DI POSYANDU DESA JURANG
WILAYAH PUSKESMAS GONDOSARI KUDUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik


Stase Asuhan Kebidanan Bayi dan Balita

Oleh:
ESTI NURSANTI
NIM. 2202218003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN ”R” USIA 1 BULAN


DENGAN IMUNISASI BCG DI POSYANDU DESA JURANG
WILAYAH PUSKESMAS GONDOSARI KUDUS

Oleh :

ESTI NURSANTI

2202218003

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )

Mengetahui,

Ketua Program Studi Profesi Bidan

(Bdn. Indah Puspitasari,SSiT,M.Keb)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, anugrah, serta
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Komprehensif
pada stase Asuhan Kebidanan Pada Bayi dan Balita yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada
An ”R” Usia 1 Bulan Dengan Imunisasi BCG Di Posyandu Desa Jurang Wilayah Puskesmas
Gondosari Kudus”
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
perkenankan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing,
pembimbing lahan dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Laporan yang telah kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga laporan ini dapat menjadi
bahan referensi dan bermanfaat bagi kita semua.

Kudus, 27 September 2023

Esti Nursanti
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................4
BAB II TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data......................................................................................................5
II. Interpretasi Data.....................................................................................................10
III. Intervensi ............................................................................................................11
IV. Implementasi..........................................................................................................11
V. Evaluasi ............................................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN
I. Pengkajian Data......................................................................................................15
II. Interpretasi Data.....................................................................................................16
III. Intervensi ............................................................................................................16
IV. Implementasi dan Evaluasi.....................................................................................17
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................................................19
B. Saran................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien
dalam mencegah penyakit dan menurunkan angka kematian seperti cacar, polio,
tubercolosis, hepatitis B, difteri, BCG, rubella dan sindrom kecacatan bawaan akibat
rubella (congenital rubella syndrome/CRS), tetanus, pneumonia (radang paru) serta
meningitis (radang selaput otak). Pelaksanaan imunisasi pada balita menyelamatkan
sekitar 2–3 juta nyawa di seluruh dunia setiap tahun dan berkontribusi besar pada
penurunan angka kematian bayi global dari 65 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
1990 menjadi 29 pada tahun 2018 (Nandi & Shet, 2020).
Pelaksanaan imunisasi diharapkan dapat menurunkan jumlah balita yang
meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) (InfoDatin
Kementerian Kesehatan, 2016). Namun dalam beberapa tahun terakhir, angka
kematian balita akibat penyakit infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi
masih terbilang tinggi. Laporan WHO tahun 2020 menyebutkan bahwa terdapat 20 juta
anak belum mendapatkan pelayanan imunisasi untuk balita di seluruh dunia secara rutin
setiap tahun. Tingginya jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi
mengakibatkan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan
kematian, yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin, muncul kembali di negara
maju dan berkembang. Penyakit tersebut antara lain BCG, pertusis, difteri dan
polio (Hidayah et al., 2018; UNICEF, 2020).
Gambaran cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia tahun 2016-2018 yaitu
pada tahun 2016 sebesar 91,58%. Pada tahun 2017 cakupan imunisasi dasar lengkap
mengalami penurunan menjadi 85,41%. Pada tahun 2018 cakupan imunisasi dasar
lengkap kembali mengalami penurunan dari tahun 2017 yaitu 57,95% (Azis et al., 2020;
Riskesdas, 2018). Data pada tahun 2019 cakupan imunisasi rutin di Indonesia masih
dalam kategori kurang memuaskan, dimana cakupan Pentavalent-3 dan MR pada tahun
2019 tidak mencapai 90% dari target. Padahal, program imunisasi dasar diberikan
secara gratis oleh pemerintah di Puskesmas serta Posyandu (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020; WHO, 2020).
Pada bulan Januari-Agustus 2023 cakupan imunisasi BCG di Puskesmas
Gondosari mencapai target 95 %.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan “Bagaimana Memberikan
Asuhan Kebidanan Pada An ”R” Usia 1 Bulan Dengan Imunisasi BCG Di Posyandu
Desa Jurang Wilayah Puskesmas Gondosari Kudus”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi sehat dengan imunisasi BCG di
puskesmas Gondosari Kudus
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data pada bayi dengan imunisasi BCG
b. Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah
pada bayi dengan imunisasi BCG
c. Mampu menyusuin rencana asuhan pada bayi dengan imunisasi BCG
d. Mampu melaksanakan rencana asuhan pada bayi dengan imunisasi BCG
e. Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada bayi dengan imunisasi BCG

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan stase Asuhan Kebidanan Pada Bayi
dan Balita Program Studi Pendidikan Profesi Kebidanan Universitas Muhammadiyah
Kudus.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman secara langsung
sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama di
akademik, serta menambah wawasan dalam penerapan proses manajemen
Asuhan Kebidanan pada bayi dengan imunisasi BCG.
b. Bagi Profesi
Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembelajaran asuhan kebidanan serta meningkatkan
ketrampilan dalam Asuhan Kebidanan bayi dengan imunisasi BCG.
c. Bagi Rumah Sakit
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi dengan imunisasi BCG.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan referensi perpustakaan Universitas Muhammadiyah
Kudus dalam Stase Asuhan Kebidanan Pada Bayi dan Balita Program Studi
Pendidikan Profesi Kebidanan.
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN ”R” USIA 1 BULAN


DENGAN IMUNISASI BCG
DI PUSKESMAS GONDOSARI KUDUS

I. PENGKAJIAN DATA
Dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senin, 25 September 2023
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Posyandu Desa Jurang
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama anak : An. “R”
Umur : 1 bulan
Jenis kelamin: Laki-laki
Anak ke :1
2. Identitas orang tua
Nama ibu : Ny.”S” Nama ayah : Tn.”S”
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Desa Jurang RT. 03/RW. 03 Gebog Kudus
3. Alasan datang ke poyandu
Ibu mengatakan anaknya berumur 1 bulan dan waktunya mendapatkan
imunisasi BCG
4. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan
5. Riwayat Kesehatan
a. Imunisasi, ibu mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi HB 0
pada waktu umur 1 hari
b. Riwayat penyakit lalu
Ibu mengatakan anak pernah menderita demam satu minggu yang lalu,
tetapi dapat sembuh setelah berobat ke puskesmas
c. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya tidak sedang mengalami sakit.
d. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun
seperti: hipertensi, DM dan jantung, kemudian penyakit menular seperti:
TBC, Hepatitis
6. Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi : ASI eksklusif
b. Eliminasi
1) BAB 1x sehari konsistensi lembek, warna kuning.
2) BAK 5-6x sehari warna jernih kekuningan
c. Istirahat
Lama tidur 16 – 17 jam dalam sehari dengan pola tidur yang belum
beraturan, kadang tidur hampir sepanjang hari dan terbangun selama
beberapa jam hanya untuk menyusu.
d. Aktivitas
Bayi tidur sepanjang hari dan terbangun pada saat menyusu, BAB dan
BAK.
e. Personal hygiene
Mandi 2x/hari, ganti baju setelah mandi dan setiap kali basah atau kotor.

7. Riwayat Psikososial dan Budaya


a. Riwayat Psikologis : Anak tidak rewel
b. Sosial : Anak tinggal serumah dengan orang tuanya, hubungan
keluarga harmonis
c. Budaya : Ibu mengatakan keluarga tidak percaya tahayul,
kebiasaan berobat jika sakit ke petugas kesehatan, ibu
juga tidak pernah minum jamu.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- BB : 3,5 Kg PB : 52 cm
- Tanda-tanda vital :
RR : 36x/menit, reguler
Nadi : 100 x/menit, reguler
Suhu : 36.2 C
2. Pemeriksaan fisik
- Kepala : Mesocephal, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam
menyebar merata.
- Wajah : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning
- Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak anemis
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung
- Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak ada
labiopalatoschisis, lidah bersih
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
.- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran
limfe.
- Dada : Simetris, gerak nafas teratur.
- Perut : Tidak ada benjolan abnormal.
- Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil
Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil
Reflek : +/+
- Integumen : Bersih, turgor baik
- Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum
- Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada atresia
rekti.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
DX : An.”R” umur 1 bulan dengan imunisasi BCG
DS : Ibu mengatakan anaknya berumur 1 bulan dan sudah waktunya diberi imunisasi
BCG
DO :
- Ada KMS anak pada buku KIA
- Umur anak 1 bulan
- BB anak 3,5 Kg
- TB anak 52 cm
- Jadwal imunisasi pada KMS

I. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
2. Lakukan penimbangan BB anak dan catat dalam KMS
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
4. Siapkan spuit 1 cc dan vaksin yang akan digunakan
5. Larutkan vaksin kering dengan pelarutnya
6. Lakukan pengambilan vaksin dengan spuit sebanyak 0,05 ml
7. Atur posisi anak
8. Bersihkan lokasi yang akan disuntik pada lengan kiri atas dengan kapas yang telah
dibasahi dengan air hangat
9. Lakukan penyuntikan secara subkutan pada lengan atas
10. Buang spuit pada sampah medis
11. Cuci tangan di bawah air mengalir sesudah tindakan
12. Beritahu ibu bahwa bekas suntikan akan timbul bengkak dan mungkin nantinya akan
bernanah, hal ini wajar dan tidak perlu diberi apa-apa
13. Catat dalam KMS dan tentukan kunjungan imunisasi berikutnya

VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu bahwa anaknya akan diberikan imunisasi BCG
2. Menimbang BB yaitu dengan hasil 9.700 gram dan mencatatnya pada KMS
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan melakukan tindakan bayi.
4. Mempersiapkan alat-alat dan vaksin
 1 ampul vaksin kering
 Pelarut ( Nacl 0,9 % )
 Gergaji ampul
 Semprit 0.5 cc
 Kapas
 Air steril/Aquades
 Spuit 5 cc untuk mengoplos vaksin
5. Melarutkan vaksin dengan pelarutnya
6. Melakukan pengambilan vaksin sebanyak 0.5 cc
7. Mengatur posisi bayi yaitu posisi bayi dipangku ibu
8. Melakukan disinfeksi dengan kapas basah
9. Menyuntikkan vaksin BCG secara subkutan dan usahakan sedikit mungkin melukai
kulit, pertahankan jarum sejajar lengan atas bayi dan masukan ke dalam kulit,
kemudian masukan vaksin seluruhnya dan cabut jarum
10. Membuang sampah ketempat sampah medis
11. Mencuci tangan dengan sabun dan cuci di bawah air mengalir
12. Memberitahu ibu agar lokasi penyuntikan tidak ditekan
13. Menganjurkan ibu untuk control bila terjadi keluhan
14. Mencatat ke dalam KMS tanggal diberikan imunisasi BCG dan memberitahu ibu
bahwa imunisasi selanjutnya adalah DPT Lanjutan pada usia 18 Bulan serta
menganjurkan ibu agar tetap rutin pergi ke posyandu menimbang BB anak untuk
mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

VII. EVALUASI
Dx : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi BCG
S : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisi BCG
O : - Tampak ada luka bekas suntikan pada lengan kiri atas anak
- Sudah tercatat dalam KMS
A : By.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi BCG
P : - Memberitahu ibu untuk tidak mengusap-usap bekas luka suntikan
- Memberitahu ibu bahwaselanjutnya imunisasi DPT lanjutan pada usia 18
bulan dan selalu rutin datang ke posyandu untuk menimbang BB anaknya.
- Menganjurkan ibu untuk kontrol bila terdapat keluhan
BAB III
PEMBAHASAN

Pada bagian ini, penulis membahas tentang studi kasus Asuhan Kebidanan An. “B”
Usia 9 bulan dengan imunisasi BCG yang dilaksanakan pada tanggl 26 September 2023 serta
melihat kesesuaian atau kesenjangan antara teori dan praktik.

I. PENGKAJIAN DATA
Identifikasi data dasar merupakan proses asuhan kebidanan yang ditujukan untuk
pengumpulan informasi baik fisik, psikososial dan spritual. Informasi yang diperoleh
mengenai data-data tersebut penulis dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung
dari klien dan keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Pengkajian
data dasar pada pemberian imunisasi BCG di posyandu desa Jurang wilayah Puskesmas
Gondosari Kudus. Pengkajian meliputi anamnesis langsung kepada pasien. Adapun
sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian
Kesehatan, anak berusia 9 bulan bisa menerima imunisasi BCG / MR. Sebaiknya
dilakukan imunisasi ulangan pada usia 18 bulan (vaksin MR)
Pengumpulan data ini diperoleh melalui anamnesa serta pemeriksaan fisik yang ada
dan terfokus pada kasus pemberian imunisasi BCG pada an. “B” di posyandu Desa
Jurang. Data yang diperoleh adalah an. “B” lahir 14 Januari 2023 dengan BBL 3.000 gr
PB : 50 cm lahir spontan di puskesmas.

II. INTERPRETASI DATA


Pada langkah kedua dilakukan identifikasi diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data tersebut kemudian
diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menurut diagnosa kebidanan. Pada
kasus ini interpretasi data meliputi masalah dan kebutuhan. Pada An. B umur 9 bulan
dengan imunisasi BCG adapun masalah yang dihadapi klien tidak ada, sehingga
kebutuhan pada kasus ini adalah juga tidak ada, sehingga pada langkah interpretasi data
ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Setelah dilakukan asuhan kebidanan yang tepat dan cermat serta didukung
kerjasama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri maka pada kasus An. B
umur 9 bulan dengan imunisasi BCG tidak muncul demam ringan, infeksi ringan pada
saluran nafas dan diare karena antisipasi yang tepat.
Diagnosa potensial yang terjadi pada balita dengan setelah imunisasi BCG
menurut Hidayat (2018) adalah demam dan ruam merah karena antisipasi yang tepat,
maka diagnosa potensial tidak muncul. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

IV. KEBUTUHAN SEGERA


Kebutuhan yang dapat dilakukan adalah pemberian Parasetamol syrup 120 ml
untuk mengantisipasi demam (Achmadi, 2016). Pada langkah ini penulis melakukan
antisipasi yang sama dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek. Pada kasus An. B umur 9 bulan dengan imunisasi BCG diberikan tablet
paracetamol 125 mg sebagai antisipasi jika timbul demam setelah imunisasi BCG.
Dengan demikian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

V. INTERVENSI / RENCANA ASUHAN KOMPREHENSIF


Langkah ini merupakan lanjutan dari manajemen asuhan kebidanan terhadap
diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi. encana asuhan disusun berdasarkan
diagnosa atau masalah aktual dan pencegahan masalah atau diagnosa potensial. Membuat
rencana tindakan asuhan kebidanan hendaknya menentukan tujuan tindakan yang akan
dilakukan dan terdapat sasaran target serta hasil yang akan dicapai dalam penerapan
asuhan kebidanan sesuai dengan kasus (Ersinta, 2019)
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
2. Lakukan penimbangan BB anak dan catat dalam KMS
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
4. Siapkan spuit 0.5 cc dan vaksin yang akan digunakan
5. Larutkan vaksin kering dengan pelarutnya
6. Lakukan pengambilan vaksin dengan spuit sebanyak 0,5 ml
7. Atur posisi bayi dengan digendong
8. Bersihkan lokasi yang akan disuntik pada lengan kiri atas dengan kapas yang telah
dibasahi dengan air panas
9. Lakukan penyuntikan secara subkutan pada lengan atas
10. Buang spuit pada sampah medis
11. Cuci tangan dibawah air mengalir sesudah tindakan
12. Beritahu ibu bahwa bekas suntikan akan timbul bengkak dan mungkin nantinya akan
bernanah, hal ini wajar dan tidak perlu diberi apa-apa
13. Catat dalam KMS dan tentukan kunjungan imunisasi berikutnya
Dari penjelasan di atas tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan studi kasus
pada an. “B” dengan imunisasi BCG
.
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada An. B dengan riwayat
imunisasi BCG merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan asuhan menyeluruh
(Febi, 2017). Pada langkah pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai
dengan rencana asuhan yang telah dibuat dan adanya dukungan dari keluarga.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan dalam
mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang dikumpulkan dengan
kriteria yang diidentifikasi, memutuskan apakah tujuan telah dicapai atau tidak dengan
tindakan yang sudah diimplementasikan.
Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manajemen asuhan kebidanan pada
tahap ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan pada evaluasi.
Tanggal 26 September 2023 didapatkan hasil yaitu anak “B” telah mendapatkan
imunisasi BCG, pendokumentasian telah dilakukan dengan melengkapi askeb dan
menganjurkan ibu melakukan kunjungan ke posyandu tiap bulan untuk memantau
tumbuh kembang anaknya.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada By. “B” Umur 9 bulan dengan
Imunisasi BCG, penulis menyimpulkan :
1. Pada pengkajian data baik data subyektif dan obyektif, asuhan yang diberikan
sudah komprehansif untuk menegakkan diagnosa.
2. Pada identifikasi masalah / diagnosa, asuhan yang diberikan sudah sesuai dan dapat
menegakkan diagnosa
3. Pada identifikasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya
masalah potensial.
4. Pada identifikasi kebutuhan segera, tidak dilakukan secara komprehensif pada
kasus ini tidak memerlukan kebutuhan segera yang harus dilakukan jika terjadi
masalah potensial.
5. Pada intervensi / perencanaan, asuhan yang diberikan sudah sesuai dan
menyeluruh sesuai teori dan prakteknya.
6. Pada Implementasi/penatalaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai dengan dengan
intervensi yang telah dibuat . Asuhan dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.
7. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.
8. Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai data yang sudah didapat dari
asuhan yang diberikan.

B. SARAN
1. Mahasiswa
Mahasiswa harus meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya agar dapat
melakukan atau memberikan konseling kepada klien dan mampu memberikan
pelayanan khususnya imunisasi sesuai dengan kebutuhan klien
2. Pasien
Bagi orang tua supaya melakukan imunisasi secara teratur dan untuk
mengoptimalkan tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anaknya.
3. Tenaga Kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memiliki pola fikir
manajemen asuhan kebidanan varney dalam menyelesaikan masalah kebidanan dan
senantiasa mengembangkan mutu pelayanan sesuai kemajuan iptek, serta dapat
memberikan pelayanan yang komprehensif walaupun dalam waktu yang mungkin
sangat singkat
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, A. (2015). Pengaruh Kompetensi, Tingkatan Situation Awareness Dan


Pengambilan Keputusan Bidan Desa Terhadap Penjaringan Neonatus Komplikasi di
Puskesmas Poned Kabupaten Gresik (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
AIRLANGGA).

Andriani, F.,Dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita. Sidoarjo: Indomedia
Pustaka.

Fauziah, Z., Estiwidani, D., & Kurniati, A. (2020). Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Memiliki
Bayi Tentang Imunisasi Dasar di Kelurahan Purbayan Kecamatan Kotagede Kota
Yogyakarta Tahun 2019 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Hadianti, N, D., Dkk. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Hamidah, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak PraSekolah.
Jakarta:Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Indriyani., & Moudy, E, U. 2016. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta Timur :
CV Trans Info Media. Kemenkes RI. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta : Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementerian


Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia.
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12


Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.

Kurniarum, A. 2016. Asuhan Kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir, Jakarta selatan:
Pusdik SDM Kesehatan.

Lubis, E. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Ny. Ra di Puskesmas Amplas
Kecamatan Amplas Kota Madya Medan Tahun 2018.

Maryanti, D., Dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta : CV. Trans Info
Media.

Murdiana, E. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny" S"
dengan Hipotermia Sedang di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa
Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Sembirinng, J, Br. 2019. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah. Yogyakarta :
CV Budi Utama.

Anda mungkin juga menyukai