Modul Pelajaran BTQ Kelas IX

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MODUL PELAJARAN

BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ)


KELAS IX

Oleh:

Ikmal Algifari

MTs ASSALAM MAJALAYA

KABUPATEN BANDUNG
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah S.W.T. yang telah


memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita sekalian. Semoga sholawat
serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
S.A.W. beserta keluarga dan para sahabatnya.

Modul ini penulis susun dengan mempertimbangkan adanya pelajaran


Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dimaksudkan sebagai pelengkap dalam bahan ajar
dan sebagai pembelajaran bagi siswa/siswi dalam mempelajari pelajaran tersebut.
Semoga dengan adanya modul ini dapat membantu pelaksanaan pembelajaran,
menambah ilmu dan pengetahuan serta wawasan terhadap pelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an (BTQ).

Besar harapan kami tentang adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun bagi perbaikan atas kekurangan yang ada pada modul ini. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat
serta lindungan-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB 1 HAMZAH QATHO DAN HAMZAH WASHOL ..................................1

BAB 2 TEMPAT KELUARNYA HURUF .......................................................5

BAB 3 SIFAT HURUF ........................................................................................10

BAB 4 SIMPULAN ….........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17

ii
SEMESTER 1

BAB 1

HAMZAH QATHO DAN HAMZAH WASHOL

Hamzah Qotho' dan Hamzah washol merupakan bagian penting yang harus
diketahui oleh setiap pembaca Alquran untuk mencapai tilawah yang baik dan
benar. Pembahasan ini menjadi lebih dibutuhkan karena adanya perbedaan cetakan
mush-haf antara satu negeri dengan negeri yang lain, khususnya pada penulisan
hamzah washol di awal kalimat. Mush-haf cetakan Indonesia dalam penulisan
semua hamzah telah dilengkapi dengan harokat-harokatnya, sedangkan mush-haf
cetakan timur tengah, yang juga banyak beredar di masyarakat Indonesia, tidak
dilengkapi dengan harokat karena mengikuti kaidah penulisan yang aslinya,
sehingga menimbulkan masalah bagi pembaca Alquran yang tidak faham bahasa
Arab.

A. Hamzah Qatho
Hamzah qatha' adalah hamzah yang selamanya dibaca dan ditulis; baik di awal,
di tengah maupun di akhir kata Isim (kata benda), Fi'il (kata kerja) dan Harf
(kata sambung) karena ia bagian dari kalimat tersebut.
a. Contoh hamzah qotho' pada Isim:
‫ِم‬
‫ ُأْخٌت – َأ ْيٌر‬- ‫َأٌخ‬
b. Contoh hamzah qotho’ pada fi’il:
Hamzah qotho’ pada fi’il madhi tsulatsi:

‫ َأَخ َذ – َأَمَر‬- ‫أََك َل‬


Hamzah qotho’ fi’il madhi rubai’i:

‫ ِإْح َس اًنا – َأْك َر َم – ِإْك َر اًما‬- ‫َأْح َس َن‬


c. Contoh hamzah qotho’ pafa haraf:

‫ ِإْن – ِإَلى‬- ‫ َأْن‬- ‫َأْو‬

1
Adapun ciri-ciri yang terdapat di dalam mush-haf cetakan Timur Tengah ialah
tanda hamzah ( ). Sedangkan cara membacanya sesuai dengan harokat yang
tertulis (fathah, kasroh, dhommah atau sukun) dan tidak boleh
menggugurkannya di awal atau di tengah kalimat. Contoh:

tidak boleh dibaca

Kecuali pada kata: (Qs. 41:44)


Menurut Imam Hafs, hamzah pertama harus dibaca dan hamzah kedua dibaca
tashil.

B. Hamzah Washol
Hamzah washol adalah hamzah tambahan yang harus terbaca pada awal kalimat
dan tidak dibaca di tengah kalimat atau apabila sebelumnya terdapat huruf hidup.
Contoh hamzah washol di awal kalimat:

Contoh hamzah washol di tengah kalimat:

Adapun ciri yang terdapat di dalam mush-haf Timur Tengah adalah hamzah
ditulis dengan huruf alif disertai huruf shod diatasnya yaitu .
Hamzah washol diawal kalimat dapat dibaca dengan harokat fathah, dhomah, dan
kasroh sesuai dengan kaidah yang berlaku.
a. Kaidah hamzah washol yang dibaca fathah:
1. Ketika berada di isim yang di ma’rifatkan dengan alif lam. Contoh:

2. Apabila hamzah istifham (kata tanya) masuk pada hamzah washol, maka
hamzah washol di buang, sehingga yang ditulis dan yang dibaca hanya
hamzah istifham. Adapun yang demikian terdapat pada tujuh tempat
dalam Al-Qur’an:

2
3. Apabila hamzah istifham masuk pada hamzah washol yang sesudanya ada

huruf mati, maka hamzah washol diganti mad. Contoh terdapat dalam
surat-surat berikut:
b. Kaidah hamzah washol yang dibaca dhommah:
1. Apabila berada di fi'il Amr Tsulatsi, sedangkan huruf yang ketiga
berharokat dhommah. Contoh:

2. Apabila berada di Fi 'il Mabni Majhul. Contoh:

c. Kaidah hamzah washol yang dibaca kasroh:


1. Apabila berada pada fi’il amr tsulatsi, sedangkan huruf yang ketiga
berharokat kasroh atau fathah. Contoh:

3
2. Apabila berada di lafadz-lafadz berikut ini:

3. Apabila hamzah terdapat pada Fi’il Madhi, fi'il Amr dan Mashdar dari
fi’il Khumasi dan Sudasi. Contoh hamzah washol yang terdapat pada fi'il
Madhi, fi'il Amr dan Mashdar:

Contoh hamzah washol pada fi’il sudasi:

Contoh hamzah washol dari fi’il khumasi:

‫ اْنَطاَل ًقا‬- ‫ اْنَطِلْق‬- ‫اْنَطَلَق‬

4
BAB 2

TEMPAT KELUARNYA HURUF

A. Tempat-tempat keluarnya huruf


untuk membantu agar lebih cepat dan tepat dalam mempelajari makhroj huruf,
ulama Qira'at menuangkan pengucapan setiap huruf dalam bentuk tulisan.
Dengan mengetahui makhroj huruf dan ditopang dengan latihan secara terus
menerus dalam mengucapkannya, maka akan dapat memperlancar lidah dalam
mengucapkan huruf dengan baik dan benar. MAKHORIJUL HURUF artinya
tempat atau letak dari mana huruf-huruf itu dikeluarkan.
Secara global makhroj huruf ada lima tempat:
1. Al-Jauf ( ) artinya Rongga Mulut/Lubang tenggorokan dan mulut
2. Al-Halq ( ) artinya Tenggorokan
3. Al-Lisan ( ) artinya Lidah

4. As-Syafatani ( ) artinya dua bibir


5. Al-Khaisyum ( ) artinya Rongga Hidung/Dalam hidung

Sedangkan secara terperinci berjumlah 17 yaitu:

1. Al-Jauf ( )
Yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad yakni:
a. (Wawu) pengucapannya dengan memonyongkan 2 bibir
b. (Iya) pengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah

c. (Alif) pengucapannya dengan membuka mulut


2. Al-Halq ( )
Yang keluar dari tenggorokkan adalah huruf-huruf sebagai berikut:
a. - (Ha dan Hamzah) keluar dari tenggorokkan bawah.

b. - (Ha’ dan ‘Ain) keluar dari tenggorokkan tengah.

5
c. - (Kho’ dan Ghoin) keluar dari tenggorokkan atas.

3. Al-Lisan ( )
Huruf-huruf yang keluar dari lidah adalah sebagai berikut:

a. (Qaf) keluarnya dari pangkal lidah (dekat tenggorokkan) dengan


mengangkatnya keatas langit-langit.

b. ( Kaf) keluarnya seperti makhroj huruf Qaf namun pangkal lidah


diturunkan.

c. (Jim, syin, Iya) keluar dari tengah lidah bertemu dengan


langit-langit.

6
d. (Dhod) keluarnya dari sisi lidah atau salah satunya bertemu dangan
gigi geraham.

e. (Lam) keluarnya dengan menggerakkan semua lidah dan bertemu


dengan ujung langit-lagit.

f. (Nun) keluarnya dari ujung lidah di bawah makhroj huruf Lam.

g. (Ro’) keluarnya dari ujung lidah, hampir sama dengan memasukkan


punggung lidah.

h. (Ta, Dal, Tho’) keluar dari ujung lidah yang bertemu


dengan gigi bagian atas.

7
i. (Tsa’, Dzal, Dho’) keluar dari ujung lidah, ujung lidah
keluar sedikit dan bertemu dengan ujung gigi depan bagian atas.

j. (Shod, Sin, Shod) keluar dari ujung lidah yang hampir


bertemu dengan gigi depan bagian bawah.

4. As-Syafatani ( )
Huruf yang keluar dari dua bibir adalah sebagai berikut:
a. (Fa’) keluarnya dari bibir bawah bagian dalam yang bertemu dengan
ujung gigi seri atas.

b. (Wawu, Mim, Ba’) huruf Mim dan Ba keluar dari dua bibir
yang dirapatkan, sedangkan Wawu keluar dengan memonyongkan dua
bibir.

8
5. Al-Khaisyum ( )
Yang keluar dari ronnga hidung adalah huruf-huruf ghunnah (dengung),
yang terdapat pada tujuh tempat berikut:
a. Ghunnah musyaddadah (Mim dan nun bertasydid)
b. Idgham bighunnah
c. Lafadz irkam ma’ana (Idgam Mutajanisain)
d. Idgham mislain
e. Iqlab
f. Ikhfa haqiqi
g. Ihfa syafawi

9
SEMESTER II

BAB 3

SIFAT HURUF

A. Sifat-sifat Huruf
Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari
mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Alquran itu sendiri.
Huruf yang sudah tepat makhrojnya belum dapat dipastikan kebenarannya
sehingga sudah sesuai dengan sifat aslinya.
Ketika seseorang men-sukunkan huruf pada suatu lafadz boleh jadi
lidahnya sudah tepat pada posisinya, namun belum dikatakan benar sehingga ia
mengucapkannya sesuai dengan sifatnya. Contoh pengucapan lafadz Masjid
baru sesuai dengan sifatnya apabila huruf Dal sudah di-Qalqalah kan. Sifat-
sifat huruf dalam Alquran terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Sifat yang memiliki lawan kata.
2. Sifat yang tidak memiliki lawan kata.

A. Sifat-Sifat yang Memiliki Lawan Kata


Sifat yang memiliki lawan kata ada lima, yaitu:

1. (Hams dan Jahr )

a. (Hams) menurut bahasa adalah suara yang samar/tidak


terang. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan yang disertai
keluarnya nafas. Maksudnya ialah huruf apabila diucapkan atau

10
dimatikan berdesis (nafas terlepas). Huruf-hurufnya berjumlah 10
yaitu:

Agar lebih mudah dirumuskan dalam kalimat:

b. (Jahr) menurut bahasa artinya jelas, tampak, atau terang.


Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang tidak
disertai dengan keluarnya nafas. Maksudnya ialah huruf apabila
diucapkan atau dimatikan tidak mengeluarkan desis (nafas tertahan).
Huruf-hurufnya ada 18, selain huruf-huruf Hams diatas.

2. , , (Syiddah, Tawasut, dan Rukhawah)

a. (Syiddah) menurut bahasa artinya kuat. Sedangkan menurut


istilah artinya adalah pengucapan huruf dalam keadaan suara yang
tertekan karena sangat bergantung kepada makhrojnya. Maksudnya
ialah huruf apabila diucapkan atau dimatikan suaranya tertahan atau
terhenti. Huruf-hurufnya berjumlah 8 yaitu:

Agar lebih mudah dirangkai menjadi:

b. (Tawasut) menurut bahasa artinya sedang/tengah-tengah.


Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan suara yang tidak
terlalu tertahan sehingga terdengar agak lemah. Maksudnya apabila
diucapkan atau dimatikan suaranya antara tertahan dan terlepa,
yakni antara syiddah & Rukhawah. Hurufnya berjumlah 5 yaitu:

Agar lebih mudah, dirangkai menjadi:

11
c. (Rukhawah) menurut bahasa adalah lemah/kendor.
Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang disertai
terlepasnya suara dengan bebas, karena terlalu bergantung kepada
makhrojnya. Maksudnya ialah huruf apabila diucapkan atau
dimatikan suaranya terlepas atau masih berjalan beserta huruf itu.
Huruf-hurufnya berjumlah 15, selain huruf-huruf pada Syiddah dan
Tawasut.

3. (Isti’la dan Istifal)

a. (Isti’la) menurut bahasa artinya terangkat/naik. Sedangkan


menurut istilah adalah pengucapan huruf yang disertai terangkatnya
lidah ke atas langit-langit. Maksudnya ialah ketika mengucapkan
huruf, lidah terangkat atau naik ke atas langit-langit mulut. Setiap
huruf Isti’la selalu disertai dengan suara tebal (Tafkhim). Hurufnya
berjumlah 7, yaitu:

Agar lebih mudah dihafal, dirangkai menjadi:

b. (Istifal) menurut bahasa artinya menurun/kebawah.


Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan hurut disertai
turunnya lidah dari langit-langit. Maksudnya ialah huruf ketika
diucapkan, lidah turun kedasar mulut. Huruf-hurufnya berjumlah
21, yaitu selain huruf-huruf Isti’la.

4. (Itbaq dan Infitah)

a. (Itbaq) menurut bahasa artinya lengket/melekat. Sedangkan


menurut istilah adalah pengucapan huruf dalam keadaan
bertemunya lidah dengan langit-langit. Maksudnya ialah lidah
melekat pada langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf. Huruf-
hurufnya ada 4, yaitu:

12
b. (Infitah) menurut bahasa artinya terpisah/terbuka.
Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai dengan
menjauhnya dari langit-langit. Maksudnya ialah lidah merenggang
dari langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya
berjumlah 23, yaitu selain huruf-huruf Itbaq.

5. (Idzlaq dan Ishmat)

a. (Idzlaq)Menurut bahasa artinya bagian lancip lidah/ujung.


Sedangkan menurut istilah adalah huruf yang pengucapannya
mudah keluar karena makhrojnya dari ujung lidah dan bibir.
Maksudnya ialah huruf-huruf yang keluar dari ujung lidah atau
ujung bibir, karena itu cepat terucapkan. huruf-hurufnya ada 6,
yaitu:

Agar mudah dihafal, dirangkai menjadi:

b. (Ishmat) menurut bahasa artinya tertahan/diam.


Sedangkan menurut istilah adalah huruf yang pengucapannya
keluar dengan tertahan, karena relatif sulit. Biasanya huruf-huruf ini
selalu berada pada kata ruba’i (yang terdiri dari empat huruf} atau
khumasi (yang terdiri dari lima huruf) bersama huruf idzlaq. Kata
yang hanya terdiri dari huruf Ishmat saja, biasanya bukan dari

bahasa Arab asli, seperti lafadz: . Adapun huruf-hurufnya


selain huruf-huruf Idzlaq.

13
B. Sifat-sifat yang tidak memiliki lawan kata
Sifat ini jumlahnya ada 7 yaitu:

1. (Shafir)
Menurut bahasa artinya suara yang mirip burung atau suara seruit
bagaikan siul burung atau belalang. Sedangkan menurut istilah adalah
tambahan suara yang keluar dari dua bibir. Huruf-hurufnya ada 3 yaitu:

2. (Qalqalah)
Menurut bahasa artinya bergetar/goncangan. Sedangkan menurut istilah
adalah pengucapan huruf yang sukun yang disertai dengan getaran
suara pada makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat.
Huruf-hurufnya ada 5, yaitu:

Agar mudah dihafal dirangkai menjadi:


Harus kelihatan lebih jelas dan kuat ketika waqaf pada huruf yang
bertasydid, seperti:

3. (Lin)
Menurut bahasa artinya lembut/lunak. Sedangkan menurut istilah
adalah pengucapan huruf yang lembut tanpa harus memaksakan. Yaitu
pengucapan pada huruf Wau (‫ )و‬dan Ya (‫ )ى‬sukun/mati sebelumnya
huruf berharokat fathah, seperti:

4. (Inhiraf)

14
Menurut bahasa artinya miring/condong. Sedangkan menurut istilah
adalah huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung
lidah. Hurufnya Ro (‫ )ر‬dan Lam (‫)ل‬. Ro (‫ )ر‬miring kebagian punggung
lidah, sedangkan Lam (‫ )ل‬miring kebagian permukaan lidah.

5. (Takrir)
Menurut bahasa artinya mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai bergetarnya ujung lidah. Sifat ini hanya
dimiliki oleh huruf Ro (‫)ر‬.

6. (Tapasyi)
Menurut bahasa artinya menyebar/meluas. Sedangkan menurut istilah
adalah pengucapan huruf yang disertai menyebarnya angina di dalam
mulut. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf Syin (‫)ش‬.

7. (Istithalah)
Menurut bahasa artinya memanjang. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi
lidah sampai akhirnya. Sifat ini hanya di miliki oleh huruf Dhod (‫)ض‬.

Dari uraian sifat-sifat huruf di atas, dapat terlihat bahwa setiap huruf
hijaiyah memiliki sifat huruf yang tidak kurang dari lima sifat dan tidak
lebih dari tujuh sifat. Contohnya sifat huruf yang dimiliki oleh huruf
adalah sebagai berikut:
1. Dari segi nafas, ia bersifat Jahr
2. Dari segi suara ia bersifat Syiddah
3. Dari segi terangkatnya pangkal lidah ia bersifat Isti’la
4. Dari segi pertemuan lidah dengan langit-langit ia bersifat Itbaq
5. Dari segi mudah dan susah mengeluarkannya ia bersifat Ismat
6. Sifat lainnya adalah memantulnya suara Qalqalah.

BAB 4

15
SIMPULAN

 Hamzah qatha' adalah hamzah yang selamanya dibaca dan ditulis; baik di awal, di
tengah maupun di akhir kata Isim (kata benda), Fi'il (kata kerja) dan Harf (kata
sambung) karena ia bagian dari kalimat tersebut. Sedangkan Hamzah washol
adalah hamzah tambahan yang harus terbaca pada awal kalimat dan tidak dibaca
di tengah kalimat atau apabila sebelumnya terdapat huruf hidup.
 Secara global makhroj huruf ada lima tempat:
1. Al-Jauf ( ) artinya Rongga Mulut/Lubang tenggorokan dan mulut
2. Al-Halq ( ) artinya Tenggorokan
3. Al-Lisan ( ) artinya Lidah

4. As-Syafatani ( ) artinya dua bibir


5. Al-Khaisyum ( ) artinya Rongga Hidung/Dalam hidung
 Sifat huruf terbagi kedalam 2 bagian
a. Sifat yang memiliki lawan kata ada lima, yaitu:

b. Sifat-sifat yang tidak memiliki lawan kata. Sifat ini jumlahnya ada 7 yaitu:

16
Daftar Pustaka

Abdur Rauf, Abdul Aziz. Pedoman Dauroh Al-Qur’an. Kalisari PasarRebo:


Markaz Al-Qur’an

Sayuti. Ilmu Tajwid Lengkap. Team Redaksi: Sangkala

https://hahuwa.blogspot.com/2019/12/hamzah-qatha-dan-hamzah-washal.html

17

Anda mungkin juga menyukai