Modul Pelajaran BTQ Kelas IX
Modul Pelajaran BTQ Kelas IX
Modul Pelajaran BTQ Kelas IX
Oleh:
Ikmal Algifari
KABUPATEN BANDUNG
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Besar harapan kami tentang adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun bagi perbaikan atas kekurangan yang ada pada modul ini. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat
serta lindungan-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
SEMESTER 1
BAB 1
Hamzah Qotho' dan Hamzah washol merupakan bagian penting yang harus
diketahui oleh setiap pembaca Alquran untuk mencapai tilawah yang baik dan
benar. Pembahasan ini menjadi lebih dibutuhkan karena adanya perbedaan cetakan
mush-haf antara satu negeri dengan negeri yang lain, khususnya pada penulisan
hamzah washol di awal kalimat. Mush-haf cetakan Indonesia dalam penulisan
semua hamzah telah dilengkapi dengan harokat-harokatnya, sedangkan mush-haf
cetakan timur tengah, yang juga banyak beredar di masyarakat Indonesia, tidak
dilengkapi dengan harokat karena mengikuti kaidah penulisan yang aslinya,
sehingga menimbulkan masalah bagi pembaca Alquran yang tidak faham bahasa
Arab.
A. Hamzah Qatho
Hamzah qatha' adalah hamzah yang selamanya dibaca dan ditulis; baik di awal,
di tengah maupun di akhir kata Isim (kata benda), Fi'il (kata kerja) dan Harf
(kata sambung) karena ia bagian dari kalimat tersebut.
a. Contoh hamzah qotho' pada Isim:
ِم
ُأْخٌت – َأ ْيٌر- َأٌخ
b. Contoh hamzah qotho’ pada fi’il:
Hamzah qotho’ pada fi’il madhi tsulatsi:
1
Adapun ciri-ciri yang terdapat di dalam mush-haf cetakan Timur Tengah ialah
tanda hamzah ( ). Sedangkan cara membacanya sesuai dengan harokat yang
tertulis (fathah, kasroh, dhommah atau sukun) dan tidak boleh
menggugurkannya di awal atau di tengah kalimat. Contoh:
B. Hamzah Washol
Hamzah washol adalah hamzah tambahan yang harus terbaca pada awal kalimat
dan tidak dibaca di tengah kalimat atau apabila sebelumnya terdapat huruf hidup.
Contoh hamzah washol di awal kalimat:
Adapun ciri yang terdapat di dalam mush-haf Timur Tengah adalah hamzah
ditulis dengan huruf alif disertai huruf shod diatasnya yaitu .
Hamzah washol diawal kalimat dapat dibaca dengan harokat fathah, dhomah, dan
kasroh sesuai dengan kaidah yang berlaku.
a. Kaidah hamzah washol yang dibaca fathah:
1. Ketika berada di isim yang di ma’rifatkan dengan alif lam. Contoh:
2. Apabila hamzah istifham (kata tanya) masuk pada hamzah washol, maka
hamzah washol di buang, sehingga yang ditulis dan yang dibaca hanya
hamzah istifham. Adapun yang demikian terdapat pada tujuh tempat
dalam Al-Qur’an:
2
3. Apabila hamzah istifham masuk pada hamzah washol yang sesudanya ada
huruf mati, maka hamzah washol diganti mad. Contoh terdapat dalam
surat-surat berikut:
b. Kaidah hamzah washol yang dibaca dhommah:
1. Apabila berada di fi'il Amr Tsulatsi, sedangkan huruf yang ketiga
berharokat dhommah. Contoh:
3
2. Apabila berada di lafadz-lafadz berikut ini:
3. Apabila hamzah terdapat pada Fi’il Madhi, fi'il Amr dan Mashdar dari
fi’il Khumasi dan Sudasi. Contoh hamzah washol yang terdapat pada fi'il
Madhi, fi'il Amr dan Mashdar:
4
BAB 2
1. Al-Jauf ( )
Yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad yakni:
a. (Wawu) pengucapannya dengan memonyongkan 2 bibir
b. (Iya) pengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah
5
c. - (Kho’ dan Ghoin) keluar dari tenggorokkan atas.
3. Al-Lisan ( )
Huruf-huruf yang keluar dari lidah adalah sebagai berikut:
6
d. (Dhod) keluarnya dari sisi lidah atau salah satunya bertemu dangan
gigi geraham.
7
i. (Tsa’, Dzal, Dho’) keluar dari ujung lidah, ujung lidah
keluar sedikit dan bertemu dengan ujung gigi depan bagian atas.
4. As-Syafatani ( )
Huruf yang keluar dari dua bibir adalah sebagai berikut:
a. (Fa’) keluarnya dari bibir bawah bagian dalam yang bertemu dengan
ujung gigi seri atas.
b. (Wawu, Mim, Ba’) huruf Mim dan Ba keluar dari dua bibir
yang dirapatkan, sedangkan Wawu keluar dengan memonyongkan dua
bibir.
8
5. Al-Khaisyum ( )
Yang keluar dari ronnga hidung adalah huruf-huruf ghunnah (dengung),
yang terdapat pada tujuh tempat berikut:
a. Ghunnah musyaddadah (Mim dan nun bertasydid)
b. Idgham bighunnah
c. Lafadz irkam ma’ana (Idgam Mutajanisain)
d. Idgham mislain
e. Iqlab
f. Ikhfa haqiqi
g. Ihfa syafawi
9
SEMESTER II
BAB 3
SIFAT HURUF
A. Sifat-sifat Huruf
Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari
mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Alquran itu sendiri.
Huruf yang sudah tepat makhrojnya belum dapat dipastikan kebenarannya
sehingga sudah sesuai dengan sifat aslinya.
Ketika seseorang men-sukunkan huruf pada suatu lafadz boleh jadi
lidahnya sudah tepat pada posisinya, namun belum dikatakan benar sehingga ia
mengucapkannya sesuai dengan sifatnya. Contoh pengucapan lafadz Masjid
baru sesuai dengan sifatnya apabila huruf Dal sudah di-Qalqalah kan. Sifat-
sifat huruf dalam Alquran terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Sifat yang memiliki lawan kata.
2. Sifat yang tidak memiliki lawan kata.
10
dimatikan berdesis (nafas terlepas). Huruf-hurufnya berjumlah 10
yaitu:
11
c. (Rukhawah) menurut bahasa adalah lemah/kendor.
Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang disertai
terlepasnya suara dengan bebas, karena terlalu bergantung kepada
makhrojnya. Maksudnya ialah huruf apabila diucapkan atau
dimatikan suaranya terlepas atau masih berjalan beserta huruf itu.
Huruf-hurufnya berjumlah 15, selain huruf-huruf pada Syiddah dan
Tawasut.
12
b. (Infitah) menurut bahasa artinya terpisah/terbuka.
Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai dengan
menjauhnya dari langit-langit. Maksudnya ialah lidah merenggang
dari langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya
berjumlah 23, yaitu selain huruf-huruf Itbaq.
13
B. Sifat-sifat yang tidak memiliki lawan kata
Sifat ini jumlahnya ada 7 yaitu:
1. (Shafir)
Menurut bahasa artinya suara yang mirip burung atau suara seruit
bagaikan siul burung atau belalang. Sedangkan menurut istilah adalah
tambahan suara yang keluar dari dua bibir. Huruf-hurufnya ada 3 yaitu:
2. (Qalqalah)
Menurut bahasa artinya bergetar/goncangan. Sedangkan menurut istilah
adalah pengucapan huruf yang sukun yang disertai dengan getaran
suara pada makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat.
Huruf-hurufnya ada 5, yaitu:
3. (Lin)
Menurut bahasa artinya lembut/lunak. Sedangkan menurut istilah
adalah pengucapan huruf yang lembut tanpa harus memaksakan. Yaitu
pengucapan pada huruf Wau ( )وdan Ya ( )ىsukun/mati sebelumnya
huruf berharokat fathah, seperti:
4. (Inhiraf)
14
Menurut bahasa artinya miring/condong. Sedangkan menurut istilah
adalah huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung
lidah. Hurufnya Ro ( )رdan Lam ()ل. Ro ( )رmiring kebagian punggung
lidah, sedangkan Lam ( )لmiring kebagian permukaan lidah.
5. (Takrir)
Menurut bahasa artinya mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai bergetarnya ujung lidah. Sifat ini hanya
dimiliki oleh huruf Ro ()ر.
6. (Tapasyi)
Menurut bahasa artinya menyebar/meluas. Sedangkan menurut istilah
adalah pengucapan huruf yang disertai menyebarnya angina di dalam
mulut. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf Syin ()ش.
7. (Istithalah)
Menurut bahasa artinya memanjang. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi
lidah sampai akhirnya. Sifat ini hanya di miliki oleh huruf Dhod ()ض.
Dari uraian sifat-sifat huruf di atas, dapat terlihat bahwa setiap huruf
hijaiyah memiliki sifat huruf yang tidak kurang dari lima sifat dan tidak
lebih dari tujuh sifat. Contohnya sifat huruf yang dimiliki oleh huruf
adalah sebagai berikut:
1. Dari segi nafas, ia bersifat Jahr
2. Dari segi suara ia bersifat Syiddah
3. Dari segi terangkatnya pangkal lidah ia bersifat Isti’la
4. Dari segi pertemuan lidah dengan langit-langit ia bersifat Itbaq
5. Dari segi mudah dan susah mengeluarkannya ia bersifat Ismat
6. Sifat lainnya adalah memantulnya suara Qalqalah.
BAB 4
15
SIMPULAN
Hamzah qatha' adalah hamzah yang selamanya dibaca dan ditulis; baik di awal, di
tengah maupun di akhir kata Isim (kata benda), Fi'il (kata kerja) dan Harf (kata
sambung) karena ia bagian dari kalimat tersebut. Sedangkan Hamzah washol
adalah hamzah tambahan yang harus terbaca pada awal kalimat dan tidak dibaca
di tengah kalimat atau apabila sebelumnya terdapat huruf hidup.
Secara global makhroj huruf ada lima tempat:
1. Al-Jauf ( ) artinya Rongga Mulut/Lubang tenggorokan dan mulut
2. Al-Halq ( ) artinya Tenggorokan
3. Al-Lisan ( ) artinya Lidah
b. Sifat-sifat yang tidak memiliki lawan kata. Sifat ini jumlahnya ada 7 yaitu:
16
Daftar Pustaka
https://hahuwa.blogspot.com/2019/12/hamzah-qatha-dan-hamzah-washal.html
17