Contoh Fish Bone 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

D.

Menggali Akar Penyebab Masalah


Setelah penentuan ranking, maka tiap masalah kita analisa akar penyebab masalahnya dengan menggunakan metode Fish bone nalysis.
1. Kematian Ibu

Manusia Metode
Program kelas ibu kurang
Asupan gizi ibu kurang berjalan maksimal
Tingkat Pengetahuan
Penyuluhan untuk
Rendah Kunjungan rumah bumil resti
ibu hamil kurang
Nakes terlatih kurang berjalan maksimal
anemia bumil berjalan maksimal
kurang kompeten
Perdarahan Deteksi ini ibu hamil Pelacakan bumil KEK kurang
resti kurang berjalan berjalan maksimal
maksimal
Kematian
Ibu
Akses ke Transport
Sosial ekomoni
perawatan pelacakan bumil Budaya Percaya
rendah
kesehatan kurang resti kurang Dukun

Sarana tempat Biaya Pelayanan Tingkat


rujukan kurang Kesehatan tinggi pendidikan
rendah

Sarana Dana Lingkungan


2. Kematian Bayi

Manusia Metode

Tingkat Pengetahuan Protap kurang


Bayi lahir prematur dan
Rendah berjalan maksimal
infeksi
Penyuluhan untuk
Nakes kurang Kunjungan neonatal resti
Prevalensi anemia ibu hamil kurang
berkompeten kurang berjalan maksimal
bumil masih tinggi berjalan maksimal

Kematian
Bayi
Transport
Alkes tidak Sosial ekomoni
pelacakan neo resti Percaya
lengkap rendah
kurang Dukun

Sarana tempat Biaya Kesehatan Tingkat


rujukan kurang tinggi pendidikan
rendah

Sarana Dana Lingkungan


3. Cakupan Balita Stunting

Manusia Metode
Pola asuh balita
Asupan gizi kurang yang tidak benar
Balita menderita pada balita
penyakit infeksi Program KIE gizi seimbang
Balita tidak mendapat kurang berjalan optimal
Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
gizi seimbang kurang Kunjungan rumah
Belum tersedianya Pelacakan gizi kurang keluarga rawan gizi belum
tenaga gizi puskesmas belum berjalan optimal berjalan maksimal

Balita Stunting
Transport
Pendapatan
Media informasi pelacakan kasus
Keluarga rendah Sanitasi
tentang gizi terbatas Balita kurang lingkungan jelek

Sarana untuk
Biaya kesehatan tinggi Tingkat pendidikan
pelaksanaan KIE
rendah
kurang

Sarana Dana Lingkungan


4. Cakupan penemuan pneumonia pada balita

Metode
Manusia Ketaatan petugas
melaksanakan deteksi Penemuan suspec
pneumonia kurang belum sepenuhnya
berjalan dengan baik
KIE tentang pneumonia
Sebagian besar nakes
kurang
belum dilatih MTBS
Belum sepenuhnya
Bides/pustu belum merujuk
Pengetahuan rendah ke puskesmas

Pneumonia
Balita
Sarana pelatihan petugas Sosial Ekonomi
tentang deteksi Rendah
pneumonia kurang Sarana untuk
melakukan KIE Kesehatan
pneumonia kurang lingkungan rendah

Sarana alat Penunjang Dana pelaksanaan


belum ada/ lengkap KIE belum ada

Sarana Dana Lingkungan


5. Cakupan Skrining DDHB pada ibu hamil

Manusia Metode

Terbatasnya nakes Kurangnya sosialisasi Kurangnya dukungan


terlatih tentang pemeriksaan dari lintas sektor
Kurangnya kesadaran
DDHB bagi bumil terkait
ibu hamil untuk
Kunjungan ibu hamil
melakukan
ke posyandu masih
pemeriksaan
Tidak semua bumil mau kurang
periksa lab ke puskesmas
Skrining
DDHB pada
Keterbatasan sarana untuk Terlambatnya dana bumil
pemeriksaan DDHB untuk yang mempengaruhi Ekonomi
pemeriksaan pengadaan logistik Rendah

Sarana untuk promosi


kesehatan kurang Nilai-nilai budaya di
masyarakat

Sarana
Dana Lingkungan
6. Cakupan Imunisasi Campak MR 24 bulan

Manusia
Metode

Kuranngnya
Kurangnya pengetahuan Data sasaran Sistem pencatatan dan
dukungan linsek
dan kesadaran kurang riil pelaporan imunisasi kurang baik
masyarakat
Menolak Sweeping Imunisasi
diimunisasi Kurangnya kurang berjalan optimal
Ada beberapa BPS tidak penyuluhan tentang
melaporkan bayi imunisasi Imunisasi
Campak MR 24
bulan

Transport kader
posyandu kurang Sosial Ekonomi Pendidikan
Rendah masyarakat rendah
Kurangnya sarana
penyuluhan imunisasi Transport pendataan
sasaran kurang Sosial budaya
rendah

Sarana Dana Lingkungan


7. Cakupan Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil

Manusia
Metode
Bumil tidak
Kurangnya pengetahuan mengkonsumsi 90 Fe
dan kesadaran Kurang optimalnya pelaksanaan
Penyuluhan gizi seimbang
Adanya penyakit untuk ibu hamil
Asupan Gizi bumil kurang penyerta pada bumil Pelaksanaan pemeriksaan
HB pada K1 & K4 masih
kurang
Anemia
Bumil
Sarana cek HB kurang
Pendapatan
Transport pelacakan Rendah Pendidikan
Sarana tempat penyuluhan bumil anemia kurang masyarakat rendah
kurang
Sosial&Budaya
masyarakat rendah

Sarana
Dana Lingkungan
8. Cakupan Penderita TB Paru di Skrining HIV

Manusia Metode

Koordinasi dengan
Kurangnya pengetahuan Kurangnya linsek dan lintas
masyarakat
2) mengenai bahaya penyuluhan tentang
program kurang
penyakit HIV penyakit HIV

Peran kader TB masih Survey kontak belum


maksimal
kurang Pend. TB Paru
di skrining
Kesehatan
Sarana penyuluhan
kurang
Sanitasi masyarakat
Media promkes Dana untuk pengadaan rendah
3) kurang Transport kader logistik skrining HIV
kurang terlambat
Sosial Budaya
setempat
Sarana Dana Lingkungan
9. Persentase masyarakat Hidup Bersih dan Sehat

Manusia Metode

Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang Penyuluhan kurang
pentingnya PHBS maksimal
Kurang nya kepedulian
masyarakat terhadap
PHBS

Rendah nya cakupan


PHBS di masyarakat
Sarana penyuluhan
kurang
Masyarakat sulit
merubah kebiasaan
Media promkes
kurang Masih banyak yang
merokok

Sarana Lingkungan
10. Jumlah desa melaksanakan STBM

Manusia Metode

Koordinasi lintas Kemauan dan kesadaran


program dan lintas masyarakat kurang Pemicuan belum maksimal
sector belum maksimal
Kualitas penyuluhan
Kades,perangkat,TOMA Peran kader kesehatan masih kurang
dan TOGA belum belum maksimal
memprioritaskan masalah Rendah nya cakupan
desa yang melaksanakn
STBM
Sarana penyuluhan
kurang Banyak yang memiliki
ternak Struktur tanah
Kurang nya kemampuan
Media promkes masyarakat memiliki mempengaruhi sumber air
kurang sarana sanitasi yang
Dukungan dana desa
sehat
belum maksimal Dukungan peran lintas
sector masih kurang
Sarana Dana Lingkungan
1.4 Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis penyebab masalah diatas, maka disusunlah cara pemecahan masalah sebagai berikut:
Tabel 28.
Cara Pemecahan Masalah Puskesmas Pakuan Aji Tahun 2021

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternative pemecahan masalah Pemecahan masalah terpilih
1. Adanya Kematian a. Tingkat pengetahuan rendah a. Meningkatkan kualitas ANC a. Penjaringan dan penanganan bumil resti
Ibu (perdarahan) b. Anemia Bumil b. Pembekalan penolong persalinan b. Sweeping bumil ANC Kontak 1
c. Asupan gizi ibu hamil kurang c. Kemitraan bidan dukun bayi c. Rujukan kemitraan dengan dukun
d. Perdarahan d. Revitalisasi kelas ibu dan KPKIA d. Pelacakan kasus bumil KEK
e. Penyuluhan untuk ibu hamil masih kurang e. Deteksi dini ibu hamil resti e. Penjaringan bumil resti
f. Protap kurang berjalan maksimal f. Kunjungan rumah bumil resti f. Penyuluhan kesehatan dan gizi seimbang
g. Kunjungan bumil resti kurang berjalan maksimal g. Pelacakan kasus bumil KEK bagi ibu hamil
h. Budaya percaya dukun h. Deteksi dini dan penanganan bumil anemia g. Peningkatan sistem rujukan
i. Sosial ekonomi rendah i. Penyuluhan kesehatan dan gizi seimbang bagi ibu hamil h. Pembinaan Kelas Ibu
j. Tingkat pendidikan rendah j. Peningkatan sistem rujukan
k. Biaya pelayanan kesehatan tinggi k. Pembinaan Kelas Ibu
l. Transport pelacakan bumil resti kurang
m.Sarana tempat rujukan kurang
n. Akses perawatan kesehatan kurang
2. Adanya Kematian a.Tingkat pengetahuan rendah a. Meningkatkan kualitas ANC a. Penjaringan dan penanganan bumil
Bayi b.Prevalensi anemia bumil masih tinggi b. Pembekalan penolong persalinan resti
(3 kasus lahir mati) c. Kehamilan < 20 th c. Kemitraan bidan dukun bayi b. Sweeping bumil ANC Kontak 1
d. Nakes kurang kompeten d. Revitalisasi kelas ibu dan KPKIA c. Rujukan kemitraan dengan dukun
2 BBLR, 1 Kelainan
e. Bayi lahir prematur dan infeksi e. Deteksi ibu hamil resti d. Kalakarya ANC 10
Kongenital f. Protap kurang berjalan maksimal f. Pelacakan bumil resti e. Pelacakan kasus bumil KEK
g. Penyuluhan untuk bumil kurang\ g. Deteksi dini dan penanganan bumil anemia f. Pemantauan bumil resti
h. Penanganan bumil resti kurang h. Penyuluhan bumil dan kesehatan reproduksi remaja
i. Alkes tidak lengkap i. Peningkatan sistem rujukan
j. Sarana tempat rujukan kurang
k. Transport pelacakan bayi resti kurangSosial ekonomi
rendah
l. Budaya percaya dukun
m. Tingkat pendidikan rendah
3. Cakupan neonatus a. Pendidikan rendah a. Melakukan penjaringan neo resti a. Penjaringan neo resti
resti ditemukan b. Kurangnya peran kader kesehatan b. Melakukan penyuluhan kelas ibu b. Penyuluhan kesehatan pada kelas ibu
c. Usia pernikahan terlalu muda c. Melakukan kunjungan bayi resti c. Kunjungan bayi resti
d. Pengetahuan masyarakat tentang ANC rendah d. Pengambilan sampel SHK d. Pengambilan sampel SHK
e. Penyuluhan untuk ibu hamil kurang berjalan maksimal
f. Pemantauan neonatus resti kurang optimal
g. Penjaringan neo resti belum maksimal
h. Kunjungan rumah bumil resti belum optimal
i. Sosial budaya dimasyarakat
j. Ekonomi masyarakat menengah ke bawah
k. Transport pelacakan neo resti kurang
l. Sarana untuk pelaksanaan KIE kurang
4. Cakupan prevalensi a. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu hamil a. Melaksanaan KIE gizi seimbang kepada ibu hamil a. Penyuluhan gizi seimbang kepada ibu
anemia ibu hamil b. Ibu hamil tidak mengkonsumsi 90 Fe b. Melakukan pembinaan kelas ibu hamil
c. Adanya penyakit penyerta ibu hamil c. Melakukan penjaringan dan penanganan ibu hamil resti b. Pembinaan kelas ibu
d. Asupan gizi ibu hamil kurang d. Melakukan pelacakan ibu hamil KEK c. Penjaringan dan penanganan ibu hamil
e. Pelaksanaan pemeriksaan HB pada K1 & K4 masih e. Melakukan pendampingan pemantauan status gizi resti
kurang f. Memberikan paket PMT bumil KEK d. Pelacakan ibu hamil KEK
f. Kerjasama dengan BPS kurang g. Pengadaan sarana alat cek HB e. Pendampingan pemantauan status gizi
g. Program KIE belum berjalan maksimal h. Melengkapi sarana penyuluhan f. Pemberian paket PMT bumil KEK
h. Pendapatan rendah a. Melakukan pelacakan bumil anemia g. Pengadaan sarana alat cek HB
i. Pendidikan ibu hamil rendah b. Melaksanakan sweeping Fe3 pada bumil h. Pemeriksaan HB pada ibu hamil K1
j. Sosial budaya masyarakat rendah c. Pemberian paket PMT dan K4
k. Transport pelacakan bumil anemia kurang d. Melaksanakan program penyuluhan i. Sweeping tablet fe 90
l. Sarana cek HB kurang e. Melaksanakan pemeriksaan HB pada K1 dan K4
m. Sarana tempat penyuluhan rendah f. Melengkapi sarana untuk cek HB
5. Persentase Balita a. Balita menderita penyakit infeksi a. Melakukan penyuluhan tentang gizi seimbang dan ASI a. Penyuluhan di Posyandu
Stunting b. Pengetahuan rendah Eksklusif di Posyandu b. Pembinaan kelas ibu balita
c. Asupan gizi pada balita rendah b. Melakukan pembinaan kelas ibu balita c. Pendampingan pemantauan status gizi
d. Belum tersedianya tenaga gizi c. Melakukan pendampingan pemantauan status gizi balita balita
e. Balita tidak mendapatkan ASI Eksklusif d. Melakukan kunjungan rumah kepada keluarga rawan gizi d. Kunjungan rumah kepada keluarga
f. Pola asuh balita tidak baik e. Melakukan pelacakan balita gizi kurang rawan gizi
g. Program KIE gizi seimbanng kurang berjalan f. Melakukan perawatan balita resti e. Pelacakan balita gizi kurang
h. Kunjungan rumah keluarga rawan gizi berjalan belum g. Melakukan pemantauan terhadap balita gizi kurang f. Perawatan balita resti
maksimal h. Memberikan paket PMT kepada balita gizi kurang g. Pemantauan terhadap balita gizi kurang
i. Terbatasnya sarana untuk pelaksanaan KIE dan DDTK i. Memberikan dana transport kepada petugas kesehatan h. Pemberian paket PMT kepada balita
j. Sosial Budaya Masyarakat j. Melakukan pembentukan KP ASI gizi kurang
k. Sanitasi lingkungan buruk i. Pembentukan KP-ASI di desa
l. Pendapatan orang tua rendah
m. Terbatasnya dana transport
6. Cakupan imunisasi a. Kuangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat a. Pelaksanaan KIE imunisasi a. Pendataan sasaran
dasar lengkap b. Kurangnya dukungan lintas sektor b. Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan b. Sweeping imunisasi
c. Bebeapa BPS tidak melaporkan bayi sudah diimunisasi c. Pelaksanaan imunisasi sesuai jadwal c. Pelayanan imunisasi, pemberian
d. Ibu tidak datang ke posyandu d. Mengaktifkan peran kader Posyandu vaksin
e. Menolak untuk diimunisasi e. Melakukan pendataan sasaran d. Kampanye imunisasi
f. Sistem Pencatatan dan Pelaporan kurang baik f. Melakukan kampanye imunisasi e. Sweeping imunisasi
g. Data sasaran kurang riil g. Melakukan sweeping imunisasi f. Investigasi KIPI
h. Program KIE imunisasi kurang h. Melakukan investigasi KIPI
i. Pelaksanaan sweeping imunisasi kurang optimal
j. Transport kader posyandu kurang
k. Sarana untuk pelaksanaan KIE kurang
l. Sosial Budaya Masyarakat
m. Pendidikan rendah
7. Cakuapan penderita a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Infeksi a. Melakukan survey kontak TB a. Survey kontak TB
TB Paru di skrining penyakit menular b. Melakukan koordinasi dengan linsek dan linpro b. Berkoordinasi dengan linsek dan
HIV b. Kurangnya penjaringan Kasus TB Paru c. Melaksanakan pengadaan logistik dari awal tahun linpro
c. Sarana pelaksanaan KIE rendah d. Melakukan KIE penyakit menular (HIV, TB) c. Pengadaan logistik dari awal tahun
d. Peran kader TB masih rendah e. Melakukan mobile visit pada penderita TB d. KIE penyakit menular (HIV, TB)
e. Kurangnya koordinasi dengan linsek dan linpro e. Mobile visit pada penderita TB
f. Survey kontak belum maksimal
g. Dana untuk pengadaan logistik untuk skrining HIV
terlambat
h. Media promosi kesehatan kurang
8. Cakupan penemuan a. Ketaatan petugas dalam melaksanakan deteksi a. Penjaringan kasus ISPA pada bayi dan balita lebih a. Penjaringan kasus ISPA pada bayi dan
pneumonia pada pneumonia kurang dimaksimalkan balita
balita b. Sebagian nakes belum dilatih MTBS b. Pelatihan bagi tenaga Perawat dan Bidan b. Pengadaan alat penunjang
c. Penemuan suspek belum berjalan dengan baik c. Pengajuan Pengadaan alat penunjang c. Sistem Rujukan kasus kasus ISPA
d. Sistem pelaporan dari swasta belum berjalan dengan baik d. Sistem Rujukan ditingkatkan pada kasus kasus ISPA yang d. Pelatihan MTBS bagi tenaga perawat
e. Program KIE pneumonia masih kurang ditangani dan bidan
f. Belum sepenuhnya bides/pustu merujuk ke puskesmas e. Pelaksanaan KIE pneumonia e. Sistem pelaporan dari swasta
g. Dana pelaksanaan KIE pneumonia belum ada f. Peningkatan sistem pelaporan dari swasta
h. Sarana alat penunjang belum lengkap
9. Cakupan skrining a. Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan a. Melakukan penyuluhan mengenai memeriksaan DDHB e. Penyuluhan mengenai memeriksaan
DDHB pada ibu pemeriksaan DDHB b. Melaksanakan pemeriksaan DDHB oleh Pet.laboratorium di DDHB
hamil b. Tidak semua ibu hamil mau periksa lab ke puskesmas posyandu f. Pemeriksaan DDHB oleh
c. Kurangnya nakes terlatih c. Melakukan koordinasi dengan linsek terkait kegiatan Pet.laboratorium di posyandu
d. Kunjungan ibu hamil ke posyandu masih kurang pemeriksaan DDHB untuk ibu hamil g. Berkoordinasi dengan linsek terkait
e. Kurangnya sosialisasi tentang pemeriksaan DDHB untuk d. Mengadakan logistik untuk pemeriksaan DDHB pada awal kegiatan pemeriksaan DDHB untuk ibu
ibu hamil tahun hamil
f. Kurangnya dukungan dari lintas sektor a. Pengadaan logistik untuk pemeriksaan
g. Sosial ekonomi rendah DDHB pada awal tahun
h. Pengadaan logistik yang terlambat
i. Keterbatasan sarana untuk pemeriksaan DDHB
j. Sarana untuk promosi kesehatan kurang
10. Cakupan Perempuan a. Kurangnya pengetahuan perempuan tentang tes IVA a. Melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan pemeriksaan a. Sosialisasi tentang pelaksanaan
usia 30-50 tahun b. Kurangnya kesadaran untuk melakukan pencegahan IVA pemeriksaan IVA
yang dideteksi dini penyakit b. Melakukan sosialisasi tentang penyakit tidak menular b. Sosialisasi tentang penyakit tidak
kanker payudara c. Perempuan merasa tabu/malu untuk diperiksa IVA c. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan IVA ke desa menular
dan leher rahim d. Terbatasnya nakes terlatih d. Mengusulkan pelatihan untuk nakes tentang pemeriksaan c. Pemeriksaan IVA pada tiap desa
IVA d. Pelatihan untuk nakes tentang IVA
e. Larangan suami
e. Mengusulkan dana untuk transport pemeriksa IVA e. Transport pemeriksa IVA
f. Kurangnya sosialisasi tentang pemeriksaan IVA
g. Metode IVA belum berjalan maksimal
h. Kurangnya dukungan lintas sektor
i. Waktu pelaksanaan IVA terbatas
j. Akses layanan IVA belum merata
k. Nilai-nilai budaya masyarakat
l. Ekonomi rendah
m. Belum terdapat transport untuk pemeriksa IVA
n. Keterbatasan sarana untuk deteksi dini
o. Sarana sosialisasi kurang

Anda mungkin juga menyukai