Tugas Fiqih PBL Poligami
Tugas Fiqih PBL Poligami
Tugas Fiqih PBL Poligami
No Komponen Deskripsi
1. Identifikasi Masalah (berbasis Salah satu masalah yang sejak dahulu
masalah yang ditemukan di sampai sekarang tetap menjadi
lapangan) perdebatan hangat di kalangan ahli hukum
Islam adalah status poligami
Mayoritas ilmuan klasik dan
pertengahan berpendapat bahwa poligami
adalah boleh secara mutlak. Sementara
mayoritas pemikir kontemporer dan
perundang- undangan muslim modern
membolehkan poligami dengan syarat-
syarat dan dalam kondisi tertentu yang
sangat terbatas
2. Penyebab Masalah Dalam Islam, poligami diyakini sebagai salah
(dianalisis apa yang satu solusi ketika istri tidak bisa memberikan
menjadi akarmasalah keturunan atau pertimbangan sosial lain.
yang menjadi pilihan
Walaupun demikian, pembolehan poligami
masalah)
diharuskan dengan mengutamakan sikap adil
di antara para Istri. Jika dirasa kurang mampu
untuk berbuat adil, maka dilarang melakukan
poligami.
3. Solusi
"Surat An-Nisa Ayat 3,
a. Dikaitkan dengan َ ّل ت ُ ْق ِّسطُواِ فِّىِ ٱ ْل َي َٰتَ َم َٰىِ فَٱن ِّك ُحواِ َما
َ ِّاب لَكُم ِّمنَِ ٱلن
ِِّسآء َِ ط َِ َن خِّ ْفت ُ ِْم أ
ِْ َو ِّإ
teori/dalilyang
ِْ َِّى َوث ُ َٰلَثَِ َو ُر َٰ َب َعِِِ فَإ
ِْن خِّ ْفت ُ ِْم أَ َّلِ تَ ْع ِّدلُواِ فَ َٰ َوحِّ دَةِ أَ ِْو َما َملَكَت َِٰ َمثْن
relevan
َِى أَ َّلِ تَعُولُوآِ َٰ أَ ْي َٰ َمنُكُ ِْمِۚ َٰذَلِّكَِ أَ ْدن
b. Sesuaikan dengan
langkah/prosedur
Artinya: "Dan Jika kamu takut tidak akan
yang sesuaidengan
dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
masalah yang akan
perempuan yang yatim (bilamana kamu
dipecahkan
mengawininya), maka kawinilah wanita-
wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga,
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak
akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu
miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat
kepada tidak berbuat aniaya."
(1) Menyamakan giliran antara beberapa
isteri adalah wajib, bahkan tidak
diperbolehkan masuk pada isteri yang
tidak mendapat giliran tanpa ada
keperluan;
(2) perimbangan atau keadaan seimbang, tidak
pincang. Jika suatu kesatuan itu terdiri dari
bagian-bagian yang kesemuanya itu secara
bersama-sama dalam kesatuan tersebut
menuju kepada tujuan yang sama, maka
dituntut beberapa syarat tertentu bahwa
masing-masing bagian itu mempunyai ukuran
yang tepat dan berada dalam kaitan yang
tepat pula antara satu dengan yang lainnya
dan antara setiap bagian itu dengan
keseluruhan kesatuan.