Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut
Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut
Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut
OLEH:
SUJIANTO, S.Pd., M.Pd.
NIP. 197808152003121008
Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Diklat Calon Kepala Sekolah yang
disusun oleh:
Mengetahui,
Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah Bondowoso
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Rencana Tindak
Lanjut (RTL) ini. Penyusunan Laporan RTL merupakan rangkaian dari kegiatan
On the Job Training 2 (OJT-2) dalam program Pendidikan dan Pelatihan Calon
Kepala Sekolah moda luar jaringan tahun 2021.
Proses penyusunan laporan RTL ini dipandu oleh Pengajar Diklat (PD)
pada saat pelaksanaan In Service Training 1 (IST-1) di Lembaga Pengembangan
dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LP2KS-PS) Solo dan
pendampingan sebanyak 3 kali yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur Surabaya.
iii
6. Drs. Faturrahman, M.MPd. selaku Kepala SMK Negeri 3 Bondowoso
sekaligus Mentor 1 yang telah memberikan motivasi, informasi dan
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan.
7. Anik Sudiartini, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Panji Situbondo
seklaigus sebagai Mentor 2 yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk belajar dan meningkatkan kompetensi di Sekolah Magang.
8. Keluarga besar SMK Negeri 3 Bondowso dan SMK Negeri 1 Panji Situbondo
yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu atas dukungan dan
partisipasinya selama pelaksanaan RPK, Kajian Manajerial, dan PK
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ........................................................................................... 4
C. Hasil yang Diharapkan .................................................................. 4
v
C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi (PK) ................................. 72
1. Persiapan ................................................................................ 72
2. Pelaksanaan ............................................................................ 75
3. Hasil ........................................................................................ 81
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 92
B. Saran ........................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan antara Buku Pelajaran dan Buku dalam Bidang Pendidikan … 56
3.1 61
3.2 62
3.3 64
3.4 67
3.5 69
3.6 72
4.1 74
4.2 75
4.3 76
4.4 77
4.5 78
4.6 79
4.7 80
4.8 81
4.9 82
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
5.1 84
5.2 85
5.3 87
5.4 88
5.5 101
5.6 102
5.7 104
5.8 105
5.9 119
5.10 121
5.11 122
5.12 123
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
4. 173
Matrik RPK
Monev RPK
Instrumen RPK
Rapot Mutu
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna pemimpin pendidikan diterangkan sebagai orang yang bertanggung
jawab dalam kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan pendidikan dalam
pengertian ini adalah proses mempengaruhi semua personel yang mendukung
pelaksanaan aktivitas pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di
sekolah. Para pemimpin pendidikan harus memiliki komitmen terhadap perbaikan
mutu dalam fungsi utamanya. Oleh karena itu, fungsi dari kepemimpinan
pendidikan haruslah tertuju pada kualitas pembelajaran serta semua staff yang
mendukungnya. Keberadaan anggota atau staff juga penting dalam organisasi.
Dalam hal ini adalah di sekolah Syafaruddin dalam Sayuti (2016).
Kepala sekolah adalah orang yang berada di garis terdepan yang
mengkoordinasikan upaya meningkatkan pembelajaran yang bermutu. Kepala
sekolah diangkat untuk menduduki jabatan yang bertanggung jawab
mengkoordinasikan upaya bersama mencapai tujuan pendidikan pada level
sekolah masing-masing. Dalam praktiknya, di Indonesia kepala sekolah adalah
guru senior yang dipandang memiliki kualifikasi menduduki jabatan tersebut
(Dharma, 2012).
Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi suatu institusi sekolah. CEO
yang merupakan singkatan dari Chief Executive Officer adalah pemimpin tertinggi
suatu organisasi bisnis atau dengan kata lain adalah pemimpin tertinggi suatu
perusahaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama berperan sebagai
pemegang fungsi manajerial tertinggi. Merekalah yang memiliki dan membuat
visi, misi dan pembuat kebijakan suatu organisasinya. Visi dan misi inilah
nantinya yang akan dieksekusi di tingkat bawah dalam bentuk operasional
lapangan. Kebijakan yang dibuat merupakan wajah dari suatu organisasi yang
dipimpinnya.
1
2
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan OJT 2 dalam bentuk RPK, KM
dan PK adalah:
1. Untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah dengan memberikan
pengalaman belajar yang terpadu antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan
pada dimensi kompetensi manajerial, kewirausahaan, dan supervisi dengan
pengalaman empirik (kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah.
2. Untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan calon kepala sekolah
dalam menggerakkan warga sekolah untuk membantu penyelesaian masalah
pembelajaran di sekolah, yang bermuara pada terwujudnya student wellbeing.
3. Untuk meningkatkan kemampuan calon kepala sekolah dalam menentukan
strategi penyelesaian masalah sehingga dapat membangun budaya belajar
sekolah dalam satu ekosistem sekolah.
4. Untuk meningkatkan kompetensi supervisi calon kepala sekolah aspek kajian
berbagai masalah pada supervisi akademik.
6
7
Gambar 2.2 Program Keahlian Ganda di Pusat Belajar SMK Negeri 3 Bondowoso
Gambar 2.3 Pembelajaran Berbasis STEM di Pusat Belajar SMK Negeri 3 Bondowoso
berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan
penyusunan KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan
secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP. Diakui bahwa
silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil
pemikiran sendiri namun sebagian masih mencontoh silabus dari sekolah-sekolah
lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.
Gambar 2.6 Program Incubator Entrepreneur SMK Negeri 3 Bondowoso di tahun 2019
Gambar 2.7 Kegiatan Uji Sertifikasi Siswa SMK Negeri 3 Bondowoso dengan PUPR
14
SMK Negeri 1 Panji dengan area seluas 15.275 m² terletak di dekat kota,
dengan jarak tempuh 2 km dari pusat kota. SMK Negeri 1 Panji mudah dijangkau
menggunakan transportasi darat dengan lokasi sekolah di jalan Gunung Arjuno
No. 17 Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo.
15
Misi SMK Negeri 1 Panji adalah: a) Menciptakan tenaga kerja yang siap
kerja, mandiri, cerdas, kompetitif dan berkarakter bangsa, b) Melaksanakan sistem
pendidikan dan pelatihan menengah kejuruan, yang beradap, taqwa dan
berwawasan global, c) Mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan menengah
kejuruan yang berwawasan keunggulan, profesional dan berorientasi masa depan,
d) Mewujudkan layanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan
masyarakat, e) Mengembangkan iklim belajar yang berakar pada norma dan nilai
budaya bangsa Indonesia, f) Mewujudkan lingkungan sekolah yang berbudaya
SANTRI (Sehat, Aman, Nyama, Tertib, Rapi, Indah)
16
a. Sruktur Organisasi
Menjaga roda SMK Negeri 1 Panji berjalan efisien, efektif dan optimal,
maka sebuah organisasi yang telah mempekerjakan sejumlah tenaga kerja
tentunya akan membagi sumber daya manusia tersebut dalam bagian-bagian yang
sesuai dengan keahliannya, sehingga masing-masing individu memiliki gambaran
yang jelas tentang posisi, fungsi dan haknya.
Dalam menjalankan visi dan misi organisasi, kepala SMK Negeri 1 Panji
dibantu dengan 4 wakil kepala sekolah yang profesional di bidangnya, yaitu: 1)
wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang diamanahkan kepada ibu Nur
Fitryazizah DH, S.Si., 2) wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Bapak M. Hasan
Ainul Yakin, M.Pd., 3) wakil kepala sekolah bidang sarana & prasarana Bapak
Joni, S.Pd., 4) wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat ibu Dr. Lusi
Endang Sri Darmawati, M.Pd.
sekolah juga dibantu seorang wakil manajemen mutu, koordinator tata usaha,
urusan manajemen, koordinator BP/BK, ketua Bursa Kerja Khusus (BKK), ketua
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), ketua Teaching Factory, serta komite sekolah
yang berperan sebagai lembaga pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam
penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan sebagai
mana tertuang dalam Permendikbu No.75 Tahun 2016. Secara lengkap struktur
organisasi SMK Negeri 1 Panji dapat dilihat pada Lampiran 1.
orang. Kondisi ini tentu merupakan keunggulan tersendiri ditinjau dari aspek
potensi sumber daya manusia.
Laki-laki 41 24 65
Perempuan 73 9 82
Total 114 33 147
(Sumber: https://dapo.kemdikbud.go.id/sekolah/10DC555EF9560E5823E3)
Sampai tahun 2021 SMK Negeri 1 Panji telah memiliki 14 (empat belas)
Kompetensi Keahlian diantaranya: 1) Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, 2)
Akuntansi dan Keuangan Lembaga, 3) Perbankan dan Keuangan Mikro, 4) Bisnis
Daring dan Pemasaran, 5) Perhotelan, 6) Tata Buga, 7) Tata Kecantikan Kulit dan
Rambut, 8) Tata Busana, 9) Rekayasa Perangkat Lunak, 10) Teknik Komputer
dan Jaringan, 11) Multimedia, 12) Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, 13)
Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan, 14) Desain Komunikasi Visual.
keahlian ini dapat melanjutkan keperguruan tinggi, namun juga bisa melamar
pekerjaan di bidang multimedia, pembuatan website, televisi dan radio, 5)
melakukan entry data (multimedia) dengan menggunakan image scanner (level 2).
tempat belajar, media belajar, dan inspirator pembelajaran bagi siswa, guru,
karyawan serta segala lapisan masyarakat.
Menjadi SMK Pusat Keunggulan bukan pencapaian yang instan bagi SMK
Negeri 1 Panji. Sejarah mencatat SMK Negeri 1 Panji selalu menjadi inspirasi
bagi sekolah sekitar. Pada tahun 2014 SMK Negeri 1 Panji merupakan satu dari
sepuluh SMK Rujukan (Model) di Indonesia (Arifka, 2014). SMK Rujukan
merupakan suatu model sekolah yang dapat dijadikan rujukan bagi sekolah-
sekolah menengah kejuruan di sekitarnya, dan wajib memiliki 3 sampai dengan 4
aliansi sekolah kejuruan. Sebagai sekolah rujukan sekolah menengah kejuruan
tersebut harus memiliki kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola
institusi, serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses
pembelajaran bermutu.
Peran dan fungsi dari keberadaan SMK rujukan ini sebagai gambaran
SMK yang unggul, efektif, dan memiliki banyak akses industri. Selanjutnya juga
memiliki fungsi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan ujian teori kejuruan
secara daring, sebagai pusat SMK berbasis TIK, sebagai pusat pengembangan
bahan ajar SMK, sebagai pusat promosi lulusan SMK. SMK Rujukan juga
memfasilitasi pendampingan peningkatan mutu guru SMK aliansi, dan
memberikan pendampingan bagi Unit Sekolah Baru (USB) SMK Negeri dan
Swasta (www.Jendela.kemdikbud.go.id, 2021).
Uji kompetensi melalui LSP adalah salah satu ujian yang hampir sama
dengan Uji Kompetensi Keahlian (UKK), namun memiliki perbedaan pada bentuk
penilaiannya dimana LSP ini lebih mengutamakan nilai kompetensi dari pada nilai
26
berupa angka. Sertifikat Kompetensi diberikan oleh LSP yang diakui oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Gambar 2.3 Kegiatan Uji Sertifikasi LSP SMK Negeri Panji Situbondo
Pada tahun yang sama SMK Negeri 1 Panji menjadi ikon satu satunya
sekolah berprestasi di Kota Santri Situbondo melalui program revitalisasi.
Keberadaan revitalisasi SMKN 1 Panji masuk dalam 125 SMK se-Indonesia juga
tercatat 5-10 SMK se-Provinsi Jatim. Potret ini sangat menggembirakan karena
SMKN 1 Panji menjadi sekolah kejuruan satu satunya yang berhasil menjalin
kerjasama dengan pihak perbankan untuk pembuatan kartu pelajar yang sekaligus
berfungsi sebagai kartu ATM yang multi fungsi (Bhirawa, 2018).
27
Tahun 2019 SMK Negeri 1 Panji tercatat sebagai satu satunya sekolah
menengah kejuruan di Kabupaten Situbondo yang berhasil menyandang status
Balai Layanan Umum Daerah (BLUD) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Melalui BLUD, SMK Negeri 1 Panji yang memiliki produk-produk unggulan
dapat mengelola proses produksi di teaching factory secara lebih fleksibel tanpa
melanggar peraturan (Majid, 2020).
SMK Negeri 1 Panji sekarang di nahkodai oleh ibu Anik Sudiartini, S.Pd.,
M.Pd. yang memiliki predikat kepala sekolah dengan segudang prestasi.
Dibuktikan dengan menjadi juara 1 kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi
tingkat Jawa Timur pada tahun 2015, 2017 dan 2018. Juara Best Practice Kepala
SMK tingkat nasional tahun 2017, dan menjadi Kepala SMK inspiratif tingkat
nasional tahun 2018 (Bahri, 2020). Selain itu ibu Anik Sudiartini S.Pd., M.Pd.
juga menjadi instruktur nasional Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
Keteladanan pemimpin menjadi magnet tersendiri bagi siswa dan guru untuk
selalu berprestasi.
Ibu Siti Juwariyah M.Pd. adalah salah satunya, guru Fisika SMK Negeri 1
Panji yang berhasil meraih predikat guru berprestasi tingkat Kabupaten Situbondo
tahun 2018 (Bhirawa, 2018). Selain itu masih banyak guru lain yang berprestasi
dengan mendapatkan Beasiswa S2 kuliah kerjasana di Universitas Negeri Malang
dan Hangzhou Normal University China dan Beasiswa S2 dari Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan Kementrian (LPDP). Menjadi instruktur guru
pembelajar dan finalis lomba inovasi pembelajaran SMK/SMA tingkat nasional.
Prestasi juga ditorehkan oleh peserta didik SMK Negeri 1 Panji dengan
menjadi juara 1 di berbagai bidang lomba diantaranya: 1) Lomba Keterampilan
Siswa (LKS) bidang lomba bahasa jerman, 2) lomba kampung kelir tingkat
Provinsi Jawa Timur, 3) Speech Contest Tingkat SMK Se-Tapal Kuda, 4)
Business Plan Giat Prestasi Penegak Tingkat Daerah Jawa Timur. Data prestasi
siswa SMK Negeri 1 Panji dapat dilihat pada Lampiran 1.
Berikut pada gambar 2.5 dapat dilihat rekap lulusan SMK Negeri 1 Panji
berdasarkan keterserapan di DUDIKA tahun 2020.
TIDAK TERDATA 72
LAIN- LAIN 59
KULIAH 61
Gambar 2.5 Grafik Penelusuran Tamatan SMK Negeri Panji Situbondo Tahun 2020
Berdasarkan data di atas, jumlah peserta didik lulusan SMK Negeri 1 Panji tahun
2020 adalah 664 siswa yang terdiri dari 64 siswa yang tersebar kedalam 14
kompetensi keahlian. Dari 664 siswa lulusan tahun 2020, sebanyak 351 siswa
telah bekerja linier dengan kompetensi keahliannya. Sebanyak 121 siswa bekerja
tidak linier dengan komopetensi keahliannya. Sebanyak 61 siswa melanjutkan ke
perguruan tinggi atau kuliah. Artinya, sebanyak 71% lulusan SMK Negeri 1 Panji
sudah terserap di DUDIKA dan sebanyak 9% melanjutkan studi.
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
32
33
2. Judul RPK
Peningkatan kompetensi bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
berorientasi produk atau proyek melalui In House Training (IHT) Project Based
Learning (PjBL) Model Transdisciplinary di SMK Negeri 3 Bondowoso.
3. Tujuan RPK
Kegiatan RPK memiliki tujuan unutk meningkatkan kemampuan guru
SMK Negeri 3 Bondowoso dalam merencanakan pembelajaran berbasis produk
atau proyek.
4. Indikator Keberhasilan RPK
Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dikatakan berhasil
jika memenuhi kriteria sesuai indikator keberhasilan sebagai berikut: 1) guru
memahami konsep pembelajaran berbasis proyek, 2) guru memahami konsep
model transdisciplinary (lintas disiplin bidang), 3) guru mampu mendesain
pembelajaran berbasis proyek model transdisciplinary.
Indikator keberhasilan RPK didapat melalui 5 instrumen, yaitu: 1)
instrumen monitoring pelaksanaan IHT. Keberhasilan keterlaksanaan kegiatan
IHT ditunjukkan dengan rata–rata hasil penilaian observer tentang keterlaksanaan
kegiatan IHT mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan monev, minimal bernilai 71
dengan predikat Baik/Memadai.
2) instrumen peningkatan kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil
AKPK. Peningkatan kompetensi kepribadian, kewirausahaan, dan sosial calon
kepala sekolah ditunjukkan oleh meningkatnya masing-masing kompetensi
dengan nilai minimal 71 dengan predikat Baik pada indikator sesuai dengan Tabel
3.1.
Tabel 3.1 Indikator Peningkatan Kompetensi Hasil AKPK
No Uraian Indikator
A. Kompetensi Kepribadian
1 Cara dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku diteladani oleh warga sekolah dan
masyarakat.
2 Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah-masalah terkait pekerjaan
dengan baik
3. Memiliki pengalaman dalam mengarahkan dan menggerakkan rekan sejawat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
B. Kompetensi Kewirausahaan
34
berbagai mata pelajaran di dalam satuan pendidikan, d) pendidik dan peserta didik
dapat merefleksikan dan mendiskusikan perkembangan bersama, e) kegiatan
proyek mampu meningkatkan partisipasi belajar seluruh peserta didik dalam
serangkaian kegiatan yang sedang dilaksanakan, f) kegiatan proyek sebagai media
berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus
kemampuan berempati, g) kegiatan proyek memicu untuk menghasikan produk
atau aksi selama proses pembelajaran, dan h) pemahaman menjadi utuh karena
semua materi pembelajaran mengarah pada tema proyek.
5) instrumen pencapaian student’s wellbeing (kebahagiaan murid).
Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) di SMK Negeri 3 Bondowoso juga
diharapkan bermuara pada terwujudnya Student Wellbeing dengan indikator
sebagai berikut: a) mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yang ada dapat
menciptakan suasana saling mendukung dan bukan berkompetisi, b) aktivitas
pembelajaran menjadi lebih terpadu karena melibatkan berbagai disiplin ilmu, c)
kegiatan proyek dapat menjalin kerja sama dengan berbagai mata pelajaran di
dalam satuan Pendidikan, d) pendidik dan peserta didik dapat merefleksikan dan
mendiskusikan perkembangan bersama, e) kegiatan proyek mampu meningkatkan
partisipasi belajar seluruh peserta didik dalam serangkaian kegiatan yang sedang
dilaksanakan, f) kegiatan proyek sebagai media berkolaborasi dalam melatih daya
pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati, g) kegiatan proyek
memicu untuk menghasikan produk atau aksi selama proses pembelajaran, h)
pemahaman menjadi utuh karena semua materi pembelajaran mengarah pada tema
proyek
5. Sumber Daya
Sumber daya yang dimiliki dalam rangka mendukung kegiatan IHT, yaitu:
a) Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi kepala sekolah, nara sumber. b)
Keuangan, biaya yang dikeluarkan pada siklus 1 dari dana Bantua Opersional
Sekolah (BOS) 2021 dan siklus 2 berasal dari dana mandiri. c) Sumber daya non
manusia, berupa ruang meeting, ruang praktek, foto, video, dokumen, jaringan
internet, proyektor, alat dan perangkat yang mendukung keterlaksanaan kegiatan
RPK.
36
b. Pelaksanaan
Kegiatan IHT dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, 10 dan 11
September 2021, pukul 07.30 - 15.30 WIB bertempat di ruang meeting SMK
Negeri 3 Bondowoso. Kegiatan Pelaksanaan dilaksanakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Mengecek Kesiapan Sarana dan Prasarana Kegiatan IHT
39
menemukan ide produk atau proyek untuk pembelajaran. dan aplikasi digital
untuk membuat proyek jadilebih menarik. Seluruh peserta tampak antusias
mendengarkan penyampaian materi dari narasumber, yang diselingi dengan
kegiatan ice breaking. Selanjutnya moderator mempersilakan peserta
menyampaikan pertanyaan kepada narasumber. Moderator dan narasumber
memandu pelaksanaan praktik dan melakukan pendampingan hingga peserta
mampu melaksanakan langkah-langkah penyusunan Instrumen Asesmen
Diagnostik dengan benar. Pelaksanaan IHT hari kedua dilaksanakan pada hari
Sabtu, 11 September 2021, dengan metode dalam jaringan asinkronus yang
dipandu oleh pemateri.
Struktur program kegiatan pelaksanaan IHT ditampilkan pada Tabel 3.2
berikut:
Tabel 3.2 Struktur Program Kegiatan Pelaksanaan IHT
4) Diskusi
Pada saat pelaksanaan IHT terjadi interaksi antara narasumber dengan peserta
IHT. Beberapa peserta masih belum mengerti saat narasumber menyampaikan
materi. Narasumber memberi kesempatan bertanya pada peserta IHT baik
pada saat penyampaian materi maupun pada saat praktik.
5) Pendampingan
Pendampingan di lakukan di hari kedua melalui diskusi daring dengan
pemateri.
41
ANGKA HURUF
KETERANGAN
(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 - 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai
adalah KS, guru, dan tendik yang terlibat dalam kegiatan RPK. Peserta IHT
melakukan evaluasi diri mengukur kemampuan yang dimiliki setelah mengikuti
kegiatan IHT.
Berdasarkan hasil monitoring diperoleh peningkatan kompetensi guru
setelah mengikuti kegiatan IHT mencapai nilai 95 dengan kategori Sangat Baik.
Sehingga secara umum pelaksanaan peningkatan kompetensi bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran berorientasi produk atau proyek melalui In House
Training (IHT) Project Based Learning (PJBL) Model Transdisciplinary di SMK
Negeri 3 Bondowoso Tahun 2021 mampu mengembangkan guru dalam membuat
desain pembelajaran berbasis proyek. secara langusng tujuan RPK tercapai sesuai
dengan indicator keberhasilan.
d. Refleksi/Tindak Lanjut
Refleksi dilaksanakan dengan maksud menganalisa hasil yang telah
dicapai dan yang belum dicapai dalam kegiatan IHT berdasarkan data yang telah
tekumpul. Apabila dalam tindakan yang dilakukan masih terdapat kelemahan atau
kekurangan, maka perlu dilakukan perbaikan atau penguatan kegiatan pada siklus
2. Berdasarkan hasil analisis Rekapitulasi Data Monitoring dan Evaluasi (Monev)
RPK pada siklus 1, diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.4.
43
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pendampingan pembimbingan pembelajaran berbasis
proyek, calon kepala sekolah bertindak sebagai pendamping sedangkan peserta
yang sudah dianggap mahir dan mampu bertindak sebagai tutor sebaya terhadap 2
(dua) peserta tersebut. Siklus 2 dilaksanakan selama 2 hari, yakni Kamis tanggal
30 September 2021 dan hari Rabu tanggal 13 September 2021.
Materi disampaikan dalam bentuk praktik secara langsung. Metode
partisipatif digunakan dalam membahas materi kegiatan sehingga peserta secara
langsung mempraktikkannya. Kegiatan berorientasi pada proses sehingga output
maupun outcome dari pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Peran aktif peserta sangat diharapkan. Pada akhir setiap kegiatan,
panitia melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan.
d. Refleksi/Tindak Lanjut
Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh instrument observasi dan
monitoring serta evaluasi yang telah diisi dan memeriksa hasil kerja peserta.
Berdasarkan hasil analisis kompetensi guru setelah pelaksanaan siklus 2 terhadap
dua orang peserta yang belum mencapai nilai standar minimal, maka didapatkan
nilai rata rata 90 dan mendapatkan kategori amat baik. Pada siklus 1 (pertama)
sebelum pembimbingan 2 orang peserta tersebut nilai yang didapatkan 75. Ini
berarti telah mengalami peningkatan sekitar 20 %.
mengacu kepada isian Matrik RPK. Responden untuk instrumen ini adalah
peserta didik yang terlibat dalam kegiatan implementasi IHT. Data yang
diperoleh dari Analisa data dapat dilihat pada Tabel 3.5.
b. Pelaksanaan
Kajian manajerial dilaksanakan dengan cara calon kepala sekolah
melakukan wawancara dengan kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan,
dan studi dokumen. Calon kepala sekolah mengisi instrumen observasi
berdasarkan wawancara tersebut untuk mengetahui kondisi nyata di SMK Negeri
3 Bondowoso. Setelah mempertimbangkan kondisi ideal, capaian rapor mutu
tahun 2019 dan 2020, dan kondisi nyata di SMK Negeri 3 Bondowoso, calon
kepala sekolah dapat mengetahui potensi dan tantangan yang ada di SMK Negeri
3 Bondowoso. Dengan mempertimbangkan hasil capaian rapor mutu, kondisi
nyata, potensi, dan tantangan di SMK Negeri 3 Bondowoso, calon kepala sekolah
merekomendasikan strategi peningkatan SNP berupa program atau kegiatan.
c. Hasil
1. Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan rapor mutu tahun 2019 capaian mutu SMK Negeri 3
Bondowoso pada aspek kompetensi dimensi sikap berada pada kategori SNP. Sub
indikator pada dimensi sikap menunjukkan bahwa siswa SMK Negeri 3
Bondowoso memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter yakni:
menghargai dan menjaga keragaman dan kekayaan budaya bangsa, rela
48
2. Standar Isi
Berdasarkan rapor mutu tahun 2019 capaian mutu SMK Negeri 3
Bondowoso untuk standar isi berada pada kategori SNP. Aspek standar isi
tersebut diantaranya adalah: a) perangkat pembelajaran sesuai rumusan
kompetensi lulusan, b) kurikulum sekolah dikembangkan sesuai prosedur, c)
sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan.
Namun kondisi nyata SMK Negeri 3 Bondowoso jika dilihat dari standar
isi, menunjukkan bahwa mitra DUDIKA belum terlibat dalam semua tahapan
pengembangan kurikulum (PDCA) SMK Negeri 3 Bondowoso, alokasi waktu
pembelajaran praktik belum terkelompok. Sementara SMK Negeri 3 Bondowoso
memiliki potensi dantaranya: memiliki mitra DUDIKA di masing-masing
50
3. Standar Proses
Berdasarkan rapor mutu tahun 2019, capaian mutu SMK Negeri 3
Bondowoso untuk standar proses berada pada kategori SNP. Aspek standar proses
tersebut diantaranya adalah: a) Sekolah merencanakan proses pembelajaran
sesuai ketentuan dengan kondisi ideal sekolah mendapatkan evaluasi dari kepala
sekolah dan pengawas sekolah, b) Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
dengan kondisi ideal sekolah melaksanakan pembelajaran menuju pada
keterampilan aplikatif, c) Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam
proses pembelajaran dengan kondisi ideal sekolah menindaklanjuti hasil
pengawasan proses pembelajaran.
Namun kondisi nyata jika dilihat dari aspek sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan, SMK Negeri 3 Bondowoso masih belum
menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar penyusunan program. Sementara SMK
51
4. Standar Penilaian
Capaian mutu SMK Negeri 3 Bondowoso untuk standar penilaian berada
pada kategori SNP. Aspek standar penilaian tersebut adalah: a) penilaian sesuai
ranah kompetensi dengan kondisi ideal memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan
ranah, b) Teknik penilaian obyektif dan akuntabel dengan kondisi ideal
menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel, c) Penilaian
pendidikan ditindaklanjuti dengan kondisi ideal menindaklanjuti hasil pelaporan
penilaian, d) Instrumen penilaian menyesuaikan aspek dengan kondisi ideal
menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan, e) Penilaian dilakukan
mengikuti prosedur dengan kondisi ideal menentukan kelulusan siswa
berdasarkan pertimbangan yang sesuai.
Secara keseluruhan kondisi ideal sudah sesuai dengan kondisi nyata.
Dimana pelaporan sekolah sudah menggunakan aplikasi E raport dan guru-guru
sudah melaksanakan penilaian sesuai prosedur. Selain itu pelaporan penilaian di
sekolah sebagai dasar keniakan, kelulusan dan pengembangan diri siswa. Guru
sudah menggunakan instrument penilaian sesuai dengan SOP, begitu juga dengan
Uji Kompetensi Keahlian Kelulusan siswa sudah mengikuti SOP dari kementrian.
Potensi yang dimiliki SMK Negeri 3 Bondowoso pada standar penilaian
adalah: a) adanya aplikasi e Raport siswa, b) Melaksanakan penilaian pengetahuan
berbasis computer, c) Memiliki program Penilaian Tengah Semester (PTS) dan
Penilaian Akhir Semester (PAS), d) Adanya rapat pleno kelulusan, e)
Melaksanakan melaksanakan uji kompetensi keahlian dengan DUDIKA yang
relevan, f) Masing-masing kompetensi keahlian memiliki 2 assesor kompetensi, g)
Adanya Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Sedangkan tantangan yang ada pada standar penilaian adalah: a) E raport
masih dalam jaringan intra net (hanya bisa di akses di lingkungan sekolah), b)
penilaian sesuai dengan kurikulum penggerak, c) belum semua guru melayani
peserta didik untuk perbaikan dan pengayaan secara baik, benar dan konsisten, d)
adanya Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), e) masa berlaku sertifikat asesor
uji kompetensi dari BSNP hanya berlaku 2 tahun, f) Keterserapan lulusan
(Bekerja, melanjutkan, wirausaha).
53
Berdasarkan potensi dan tantangan yang ada pada standar penilaian, calon
kepala sekolah dapat merekomendasi peningkatan SNP melalui: a) mengadakan E
rapor bisa diakses melalau jaringan internet (bisa di akses dimana saja), b) aplikasi
penilaian yang dilakukan masing-masing guru terintergrasi ke e raport, c)
meningkatkan kompetensi guru tentang teknik penilaian, d) menambah jumlah
asesor di masing-masing kompetensi keahlian untuk penilaian ranah kompetensi
keterampilan.
daya tampung sekolah dan keragaman peralatan tersebut diatas calon kepala
sekolah merekomendasikan strategi peningkatan SNP dengan a) memaksimalkan
program bantuan pemerintah pusat, b) perluasan lahan sekolah melalui komite dan
pemerintah daerah, c) mengadakan kelas isndustri (Sahring Sarana Prasarana), d)
program PKL sebagai solusi alternatif mengatur populasi sekolah.
Capaian rapor mutu pada aspek Sekolah memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan layak SMK Negeri 3 Bondowoso berada pada
kategori menuju SNP 1 dengan indicator memiliki tempat bermain/lapangan
sesuai standar. Sedangkan kondisi nyata di SMK Negeri 3 Bondowoso
menunjukkan bahwa sekolah memiliki ruang sirkulsi sekolahan sedikit.
Sementara potensi yang dimiliki sekolah adalah. Komite sekolah memberikan
dukungan terhadap pengadaan sarana pembelajaran. Sedangkan tantangan nya
adalah program Student Wellbeing. Berdasarkan potensi dan tantangan Sekolah
memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak calon kepala
sekolah merekomendasikan strategi peningkatan SNP dengan Mengadakan sport
center outdoor.
Capaian rapor mutu pada aspek sekolah memiliki sarana dan prasarana
pendukung yang lengkap dan layak SMK Negeri 3 Bondowoso berada pada
kategori menuju SNP 2 dengan indicator memiliki ruang guru sesuai standar.
Sedangkan kondisi nyata di SMK Negeri 3 Bondowoso menunjukkan bahwa
sekolah ruang guru masih menggunakan ruang kelas yang beralih fungsi menjadi
ruang guru. Sementara potensi yang dimiliki sekolah adalah Sekolah memiliki
Komite sekolah memberikan dukungan terhadap pengadaan sarana pembelajaran.
Sedangkan tantangan nya adalah Lahan kosong sudah tidak ada. Berdasarkan
potensi dan tantangan kapasitas daya tamping sekolah dan keragaman peralatan
ersebut diatas calon kepala sekolah merekomendasikan strategi peningkatan SNP
melalui komite sekolah dengan pembangunan ruang guru kearah vertikal.
sekolah perlu pengadaan server dan aplikasi SIM dengan dana BOS dan
menjadikan SIM sebagai big data sekolah. Sekolah juga perlu memaksimalakan
pemanfaatan SIM misalkan dengan program Labour Market System.
8. Standar Pembiayaan
Berdasarkan rapor mutu tahun 2019, capaian mutu SMK Negeri 3
Bondowoso untuk standar pembiayaan berada pada kategori SNP. Capaian rapor
mutu standar pembiayaan pada aspek sekolah memberikan layanan subsidi silang
berada pada kategori SNP. Sesuai dengan kondisi nyata di SMK Negeri 3
Bondowoso bahwa sekolah memberi keringanan biaya bagi siswa kurang mampu
melalui rekomendasi komite sekolah. Kondisi ini didukung dengan adanya
kebijakan keringanan bagi siswa yang memiliki saudara kandung yang juga
sekolah di SMK Negeri 3 Bondowoso. Sementara potensi yang dimiliki sekolah
dalam memberikan layanan subsidi silang adalah adanya program Kartu Indonesia
Pintar (KIP). Sedangkan tantangan dalam layanan subsidi silang adalah sirkulasi
dana dan kegiatan terkadang tidak sinkron (waktu) dengan kegiatan sekolah.
Berdasarkan potensi dan tantangan sekolah dalam memberikan layanan subsidi
silang, calon kepala sekolah merekomendasikan strategi peningkatan SNP sekolah
dengan sekolah perlu: a) mengembangkan UPJ sekolah sampai di masing-masing
kompetensi keahlian, b) progam investasi wali murid yang dikelolah komite
sekolah untuk biaya pendidikan anak, dan c) mengadakan expo karya siswa
berbayar dan menjual karya siswa.
Capaian rapor mutu standar pembiayaan pada aspek beban operasional
sekolah sesuai ketentuan berada pada kategori SNP, dengan indikator memiliki
biaya operasional non personil sesuai ketentuan. Sesuai dengan kondisi nyata di
SMK Negeri 3 Bondowoso bahwa sekolah telah melakukan perencanaan dan
realisasi anggaran dalam pengelolaan keuangan sekolah telah dilaksanakan
dengan adil dan efisien dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Sementara
potensi yang dimiliki sekolah dalam aspek beban operasional sekolah adalah
sekolah menyelenggarakan Unit Produksi dan Jasa (UPJ) atau business center.
Sedangkan tantangannya adalah sirkulasi dana dan kegiatan terkadang tidak
60
sinkron (waktu) dengan kegiatan sekolah serta rencana penerapan Badan Usaha
Layanan Umum Daerah (BLUD) disekolah. Berdasarkan potensi dan tantangan
sekolah dalam aspek beban operasional sekolah sesuai ketentuan, calon kepala
sekolah merekomendasikan strategi peningkatan SNP dengan sekolah perlu: a)
mengembangkan UPJ sekolah sampai di masing-masing kompetensi keahlian, b)
progam investasi wali murid yang dikelolah komite sekolah untuk biaya
pendidikan anak atau program komite sekolah berwirausaha, dan c) mengadakan
expo karya siswa berbayar dan menjual karya siswa. d) mengarahkan UPJ sekolah
menjadi BLUD
Capaian rapor mutu standar pembiayaan pada aspek sekolah melakukan
pengelolaan dana dengan baik berada pada kategori SNP dengan indikator sekolah
memiliki laporan pengelolaan dana. Sesuai dengan kondisi nyata di SMK Negeri
3 Bondowoso bahwa sekolah semua laporan pengelolaan dana terselesaikan
dengan baik. Sementara potensi yang dimiliki sekolah dalam memberikan
pengelolaan dana adalah: a) sekolah memiliki sumber anggran dari BOS, BPOPP,
dan Masyarakat yang disertai dengan petunjuk teknis penggunaannya, b)
pengelolaan anggaran dengan dibantu aplikasi, c) adanya program bimbingan dari
dinas pajak. Sedangkan tantangan dalam layanan subsidi silang adalah adanya
batas waktu pelaporan dan adanya kegiatan isidental yang terkadang belum masuk
dalam anggaran sekolah. Berdasarkan potensi dan tantangan sekolah dalam aspek
sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik, calon kepala sekolah
merekomendasikan strategi peningkatan SNP sekolah dengan sekolah perlu
monitoring secara periodik buku kas umum sekolah oleh pimpinan melalui rapat
tim bendahara.
b. Pelaksanaan
c. Hasil
1. Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan rapor mutu tahun 2020 yang dikeluarkan tim penjaminan
mutu Direktorat Pembinaan SMK, capaian mutu standar kompetensi lulusan
berada pada kategori SNP. Siswa SMK Negeri 1 Panji memiliki kemampuan
teknis standar DUDIKA. Kondisi ini didukung dengan Sekolah melakukan
kegiatan 1) Praktik Sekolah (Teaching Factory); 2) Praktik Kerja Lapangan; 3) Uji
Kompetensi PKL oleh DUDIKA; 4) Sertifikasi Kompetensi Teknis oleh
DUDIKA; 5) Kunjungan Industri. Siswa/lulusan memiliki sertifikasi kompetensi
berbasis LSP/BNSP. Selain itu keterserapan lulusan SMK Negeri 1 Panji juga
sangat baik, dari 664 jumlah lulusan hanya 72 tidak terdata, sebanyak 351 lulusan
bekerja linier dengan kompetensi keahlian, sebanyak 121 tidak linier, dan
sebanyak 61 kuliah.
62
2. Standar Isi
Berdasarkan rapor mutu tahun 2020 yang dikeluarkan tim penjaminan
mutu Direktorat Pembinaan SMK, capaian mutu standar isi berada pada kategori
menuju SNP 1. Menurut observasi calon kepala sekolah data ini tidak sesuai
dengan situasi di SMK Negeri 1 Panji. Kondisi nyata di sekolah saat ini
menunjukkan bahwa: a) sekolah memiliki kurikulum berbasis industri di setiap
63
Kondisi nyata ini didukung dengan potensi yang dimiliki SMK Negeri 1
Panji diantaranya: a) sekolah memiliki kerja sama dan dukungan DUDIKA berupa
pemyelarasan kurikulum dan pelasanaannya, b) sekolah memiliki kelas industri, c)
sekolah menyusun kurikulum bersama DUDIKA, d) tim kurikulum didukung
dengan SDM yang kuat.
Berdasarkan potensi dan tantangan sekolah yang ada pada standar isi SMK
Negeri 1 Panji, calon kepala sekolah merekomendasikan strategi peningkatan SNP
sebagai berikut: a) sekolah perlu mengembangkan kurikulum berbasis industri di
semua kompetensi keahlian, b) sekolah perlu mengembangkan kurikulum yang
mengacu pada skema KKNI/SKKNI di setiap kompetensi keahlian, c) sekolah
perlu memaksimlakan program SMK PK sebagai media peningkatan kualifikasi
lulusan sesuai kebutuhan DUDIKA, d) sekolah perlu meningkatkan keterlibatan
pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum melalui sinkronisasi
kurikulum dengan DUDIKA.
3. Standar Proses
64
4. Standar Penilaian
Berdasarkan rapor mutu tahun 2020 yang dikeluarkan tim penjaminan
mutu Direktorat Pembinaan SMK, capaian mutu standar penilaian berada pada
kategori menuju SNP 4. Kondisi nyata sekolah saat ini menunjukkan bahwa
penilaian proses maupun hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk perbaikan
dan dilaksanakan secara sistematik. Sekolah juga melaksanakan uji kompetensi
dengan DUDIKA yang relevan atau dengan LSP P1.
workshop Pasar, b) mempromosikan siswa yang sudah lulus uji sertifikasi kepada
DUDIKA melalui jaringan internet pasar tenaga kerja nasional.
Sementara potensi yang dimiliki sekolah adalah a) guru memiliki etos atau
budaya kerja DUDIKA sangat baik dalam pembelajaran, b) sekolah pernah
menjadi Pusat Belajar STEM, SMK Rujukan, SMK Revitalisasi, SMK CoE, dan
SMK PK, c) kepala sekolah memiliki banyak prestasi, d) kepala sekolah menjadi
instruktur nasional Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), e) sekolah memiliki
jaringan CCTV, f) sekolah memiliki tenaga teknisi di masing-masing
laboratorium, g) sekolah memiliki koordinator bidang Sumber Daya Manusia
(SDM), h) sekolah memiliki mitra DUDIKA di setiap kompetensi keahlian
Unit Produksi dan Jasa (UPJ) atau business center, f) anggaran sekolah bersumber
dari BOS, BPOPP, dan Masyarakat.
7. Standar Pengelolaan
Berdasarkan rapor mutu tahun 2020 yang dikeluarkan tim penjaminan
mutu Direktorat Pembinaan SMK, capaian mutu standar pengelolaan berada pada
kategori menuju SNP 3. Kondisi nyata sekolah saat ini kepala sekolah memahami
dan mengimplementasikan kompetensi supervisi pembelajaran, Sekolah
menyelenggarakan kelas industri atau kewirausahaan di setiap kompetensi
keahlian, Sekolah melaksanakan program pengembangan SDM guru yang
meliputi: a. Pengembangan Menyusun RPP, b. Kemampuan melakukan evaluasi
diri refleksi, c. Kemampuan melaksanakan penilaian haisl belajar, d. Kemmapuan
melaksanakan usaha inovatif dan kreatif.
8. Standar Pembiayaan
Berdasarkan rapor mutu tahun 2020 yang dikeluarkan tim penjaminan
mutu Direktorat Pembinaan SMK, capaian mutu standar pembiayaan berada pada
kategori SNP. Kondisi nyata saat ini sekolah menyelenggarakan unit produksi
atau business center dengan 6 (enam) kriteria kegiatan yang meliputi 1)
70
Selain itu, promosi dan kampanye untuk menarik siswa baru yang
potensial pun bisa dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan finansial
sekolah. Mengembangkan UPJ sekolah sampai di masing-masing kompetensi
keahlian yang mengarah pada BLUD, menjual karya siswa, mengadakan expo
karya siswa berbayar. Kegiatan sederhana ini bisa menjadi alternatif untuk
membudayakan sekolah dalam kratifitas memenuhi pembiayaan sekolah.
72
1 Kepribadian 91.67
2 Manajerial 73.21
3 Kewirausahaan 90
4 Supervisi 66.67
5 Sosial 80
F. Program RTL
E. Umpan Balik
D. Mengkaji Masalah 2
C. Pelaksanaan
B. Teknik
A. Perencanaan 2
0 1 2 3 4
Langkah kedua persiapan PK adalah memahami materi dan data yang akan
dikaji selama kegiatan PK. Kegiatan PK dilaksanakan ketika calon kepala sekolah
melaksanakan kegiatan magang 2. Dalam kegiatan magang 2 selain meningkatkan
kompetensi berdasarkan AKPK terendah, calon kepala sekolah juga harus
membuat profil sekolah berdasarkan keunggulan dan melakukan kajian manajerial
terhadap sekolah magang 2 (SMK Negeri 1 Panji). Untuk menyelaraskan agenda
kegiatan PK dengan kepentingan magang 2 sesuai dengan tuntutan dalam laporan
RTL, calon kepala sekolah membuat peta konsep materi dan data yang
dibutuhkan. Peta konsep kegiatan magang 2 dapat dilihat pada Lampiran 1. Materi
dan data yang akan dikaji dalam kegiatan magang 2 dan PK dapat dilihat pada
Tabel 3.6.
Keunggulan Sekolah
a. Lembaga (SMK Pusat Keunggulan/CoE), BLUD dan Tefa,
Sistem Manajemen Mutu)
b. Tenaga Pendidik (Prestasi Kepala Sekolah dan Guru)
c. Peserta Didik (Prestasi akademik dan non akademik siswa)
tentang latar belakang, tujuan, hasil yang diharapkan, struktur program kegiatan,
waktu dan tempat, dan jadwal pelaksanaan. Buku panduan kegaitan magang 2
dapat dilihat pada Lampiran 1.
Langkah keempat persiapan PK adalah menentukan metode yang akan
digunakan dalam pengambilan data. Hasil yang diharapkan dalam PK adalah 1)
mengetahui dokumen pelaksanaan supervisi akademik (program, pelaksanaan,
teknik, umpan balik dan rencana tindak lanjut), 2) mampu mengidentifikasi
masalah terkait pelaksanaan supervisi, 3) mampu menganalisa hasil pelaksanaan
supervisi akademik, 4) mampu memberikan rekomendasi program berdasar
permasalahan yang terkait dengan supervisi akademik. Melihat dari hasil yang
diharapkan maka metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara,
observasi dan telaah dokumen. Instrumen observasi dan pendoman wawancara
dapat dilihat pada Lampiran 1 dan deskripsi secara ringkas persiapan PK dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Persiapan Program Peningkatan Kompetensi (PK) di SMK Negeri 1 Panji
2. Pelaksanaan
a. Struktur Progam dan Alokasi Waktu
Keterangan:
A : Profil Sekolah
B : Kajian Manajerial
C.1 : Perencanaan dan Pelaksanaan Supervisi (langkah, Tujuan, jadwal, pendekatan, teknik)
C.2 : Evaluasi dan Analisa Data Hasil Supervisi
(mengkaji masalah yang terkait dengan supervisi)
C.3 : Umpan Balik
C.4 : Rencana Tindak Lanjut dan Laporan Supervisi
1 Jp : 45 Menit
Catatan: jadwal sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti sekolah magang
b. Mekanisme Pelaksanaan
Panji untuk dipelajari dan dijadikan bahan laporan hasil peningkatan kompetensi
supervisi di sekolah magang 2.
Berdasarkan jadwal kegiatan magang 2 dan PK, hari pertama kegiatan PK
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 September 2021. Kegiatan ini dilakukan
melalui studi dokumen supervisi yang didapat dari Ibu Siti Juwariyah, M.Pd.
selaku Koordinator Bidang SDM, yang menangani kegiatan supervisi akademik di
SMK Negeri 1 Panji. Dokumen supervisi menunjukkan bahwa kegiatan supervisi
dirancang dengan baik. Indikator perencanaan yang baik adalah adanya dokumen
perencanaan supervisi yang mencakup: tujuan kegiatan supervisi dan kriteria
pencapaian tujuan serta jadwal pelaksanaan supervisi. Dokumen perencanaan
supervisi dapat dilihat pada Lampiran 1. Dalam kajian studi dokumen
perencanaan supervisi SMK Negeri 1 Panji ada yang menarik bagi calon kepala
sekolah, yaitu dokumen pengajuan proposal kegiatan supervisi.
Hari kedua dan ketiga calon kepala sekolah belajar berkaitan dengan
evaluasi dan analisa data hasil supervisi. Hari kedua dan ketiga kegiatan PK
dilaksanakan pada hari senin dan selasa tanggal 27 dan 28 September 2021. Calon
kepala sekolah mengamati dokumen rekapitulasi hasil supervisi SMK Negeri 1
Panji. Dokumen Analisa tersebut mencakup tentang komponen pengamatan,
kelebihan dan kelemahan guru, faktor penyebab, dan prioritas perbaikan. Calon
kepala sekolah mengkaji data tentang berbagai permasalahan terkait dengan
supervisi. Pengambilan data juga dilakukan melalui wawancara dengan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum Ibu Nur Fitryazizah DH, S.Si. dan salah satu
guru SMK Negeri 1 Panji. Kegiatan PK di hari ketiga calon kepala sekolah
mendapatkan data tentang masalah supervisi diantaranya masalah yang bersumber
dari peserta didik, pendidik, fasilitas, pengawas SMK, budaya supervisi,
intervensi dari pihak luar mengenai hasil supervisi.
79
Gambar 3.5 Kegiatan Bersama dengan Koordinator SDM dan Waka Kurikulum
SMK Negeri 1 Panji
Hari keempat yang dilaksanakan pada hari Rabu 29 September 2021, calon
kepala sekolah belajar tentang umpan balik hasil supervisi. Dari hasil penilaian
supervisi terhadap guru SMK Negeri 1 Panji, dibuat rekapitulasi yang isi nya
berkaitan dengan hal-hal apa yang harus diperbaiki, rekomendasi, dan alternatif
pemecahan masalah. Rekapitulasi untuk menentukan kelompok, materi dan
strategi bimbingan. Strategi bimbingan dapat dilakukan melalui pembinaan klinis,
kelompok, IHT, diklat atau strategi lainnya yang dianggap relevan dan efisien.
Hari kelima yang dilaksanakan pada hari Kamis 30 September 2021 calon
kepala sekolah belajar tentang rencana tindak lanjut hasil supervisi. Salah satu
prinsip supervisi pembelajaran adalah obyektif, artinya dalam penyusunan
program tindak lanjut supervisi akademik harus didasarkan pada kebutuhan nyata
pengembangan keprofesian berkelanjutan guru.
Setelah melakukan supervisi akademik, kepala sekolah akan mendapatkan
Gambaran terkait dengan profil kompetensi guru. Gambaran ini diperoleh
berdasarkan hasil analisis dari instrumen yang digunakan pada saat melakukan
supervisi akademik. Berdasar pada profil kompetensi guru tersebut kepala sekolah
melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik. Secara ringkas pelaksanaan
kegiatan PK dapat di lihat pada Gambar 3.6.
80
Hari Ke 1
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN SUPERVISI
Hari ke 2 dan 3
EVALUASI DAN ANALISA DATA HASIL SUPERVISI
Wawancara dengan wakil Wawancara dengan salah Bersama dengan tim
Studi dokumen rekap hasil kepala sekolah bidang
kurikulum Ibu Nur Fitryazizah satu guru SMK Negeri 1 supervisi mengkaji
supervisi
DH, S.Si. Panji berbagai masalah supervisi
Hari ke 4
UMPAN BALIK
Hari ke 5
RENCANA TINDAK LANJUT DAN LAPORAN SUPERVISI
Wawancara dengan Wakil Kepala
Observasi dan wawancara kegiatan Wawancara dengan Kepala Sekolah
Sekolah Bidang Kurikulum Ibu Nur
yang dilakukan Ibu Anik Sudartiini, S.Pd., M.Pd.
Fitryazizah DH, S.Si. dan
3. Hasil
lain, seperti rapat-rapat dinas, ikut diklat/workshop, dan kegiatan lainnya baik di
tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi. Selanjutnya disebabkan jumlah
guru sasaran supervisi yang banyak, kadangkala jadwal kunjungan kelas
bersamaan dengan kegiatan yang lain.
Menurut wakil kepala sekolah bidang kurikulum kelemahan program
surpervisi yang lain ada pada sistem dokumentasi atau admnistrasi yang masih
kurang. Kegiatan selalu berjalan namun terkadang tertunda dalam evaluasi dan
tindak lanjut, karena sudah ditunggu dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Masih
menurut wakil kepala sekolah bidang kurikulum, sebanyak enam SDM
pendukung kurikulum masih belum mampu mendukung kegiatan yang ada pada
bidang kurikulum karena instesitas kegiatan yang padat.
Pendidik
Peserta didik Contoh: kurang disiplin Fasilitas
Contoh: Perbedaan gaya kurang terampil dalam Contoh: tidak lengkapnya
belajar pada peserta didik pengelolaan kelas alat dan bahan
kurangnya motivasi belajar jarang memberikan tidak nyamannya fasilitas
REKOMENDASI: penguatan pada materi ruangan KBM
Tim Cyber Academic yang diajarkan admnistrasi lambat
berfungsi sebagai kontrol monoton dan REKOMENDASI:
aktivitas peserta didik membosankan Memaksimalkan mitra
terhadap penggunaan ITE DUDIKA
REKOMENDASI:
inovasi rekap data, inovasi
membentuk tim Cyber analisis data, supervise
Academic yang online
bertugas sebagai Digitalisasi admniistrasi
patroli terhadap KBM
Menggunakan Big Data
Supervisi sebagai
penentu kebijakan
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dan pembahasan selama kegiatan OJT 2 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan OJT 2 dalam bentuk Rencana Proyek Kompetensi (RPK), Kajian
Manajerial (KM), dan Proyek Kompetensi (PK) mampu meningkatkan
kompetensi calon kepala sekolah melalui pengalaman belajar yang terpadu
antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi
manajerial, kewirausahaan, dan supervisi dengan pengalaman empirik
(kontekstual) sesuai karakteristik calon kepala sekolah.
2. Rencana Proyek Kompetensi (RPK) mampu meningkatkan kemampuan
kepemimpinan calon kepala sekolah dalam menggerakkan warga sekolah
untuk membantu penyelesaian masalah pembelajaran di sekolah, yang
bermuara pada terwujudnya student wellbeing.
3. Kajian Manajerial (KM) di sekolah magang 1 dan magang 2 mampu
meningkatkan kemampuan calon kepala sekolah dalam menentukan strategi
penyelesaian masalah dengan menggunakan pendekatan data dan fakta,
sehingga dapat membangun budaya belajar sekolah dalam satu ekosistem
sekolah.
4. Peningkatan Koompetensi (PK) di sekolah magang 2 secara langsung mampu
meningkatkan kompetensi supervisi calon kepala sekolah dengan aspek
kajian berbagai masalah pada supervisi akademik.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan tersebut diatas, maka dapat
dikemukakan saran-saran kepada unsur yang terkait dengan program Diklat
Penyiapan calon kepala sekolah.
1. Bagi LPPKSPS, dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk
membuat kriteria sekolah yang dijadikan tempat mangang 2. Sekolah dan
92
93
mentor 2 yang terbaik saja yang bisa menjadi tempat magang 2 calon kepala
sekolah.
2. Bagi Dinas Pendidikan Provinsi, gagasann inovasi yang dijalankan oleh
semua calon kepala sekolah dalam RPK dan rekomendasi strategi
peningkatan SNP hasil dari kajian manajerial dapat dikemas dalam bentuk
buku ber ISBN.
3. Bagi Peserta Diklat CKS pada umumnya, laporan RTL dapat dijadikan bahan
rujukan dalam menjalankan kepemimpinan di lembaga masing-masing.
DAFTAR RUJUKAN
Bahri, M. 2020. Lahir Dari Keluarga Buruh Las, Anik Sudiartini Kini Jadi
Kepsek Segudang Prestasi, (Online),
(https://www.timesindonesia.co.id/read/news/286565/lahir-dari-keluarga-
buruh-las-anik-sudiartini-kini-jadi-kepsek-segudang-prestasi), diakses 7
Oktober 2021.
Bhirawa, D. 2018. Raih Predikat Guru Inovasi Nasional Siap Rebut Guru
Berprestasi Jatim, (Online), (https://www.harianbhirawa.co.id/raih-
predikat-guru-inovasi-nasional-siap-rebut-guru-berprestasi-jatim/ ),
diakses 7 Oktober 2021.
Majid, M.A. 2020. Menjadi BLUD SMK Lebih Memacu Kompetensi Anak Didik,
(Online), (http://smk.kemdikbud.go.id/konten/4701/menjadi-blud-smk-
lebih-memacu-kompetensi-anak-didik ), diakses 7 Oktober 2021.