Bab I Pertumbuhan Dan Perkembangan
Bab I Pertumbuhan Dan Perkembangan
Bab I Pertumbuhan Dan Perkembangan
GURU MAPEL
AMINAH AMALIA,S.Pd
B. TUJUAN
Setelah mempelajari buku modul ini, diharapkan siswa dapat:
menunjukkan sikap kagum terhadap ciptaan tuhan setelah mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dan hewan.
menunjukkan sikap ilmiah dalam aktivitas sehari-hari.
membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan hewan.
menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang pertumbuhan dan
membuat laporan tentang percobaan tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan
secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
C. RUANG LINGKUP
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
KD 1.1 : Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel
jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
KD 2.1 : Berperilaku ilmiah: teliti, dan jujur terhadap data dan fakta dalam melakukan pengamatan,
berani dan santun dalam mengajukan argumentasi dan tindakan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
KD 3.1 : Menganalisa hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan percobaan.
KD 4.1 : Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar.
Kegiatan Belajar 1
Pertumbuhan dan Perkembangan bag. 1
A. Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan selalu berjalan beriringan pada setiap makhluk hidup yang ada di
muka bumi ini. Pada kegiatan belajar pertama ini yang akan dibahas adalah pengertian pertumbuhan
dan perkembangan serta perbedaannya, dan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
B. Ruang Lingkup
C. LATIHAN I
Pertanyaan
1. Amatilah salah satu tanaman yang ada disekitar lingkungan kalian. Jelaskan pendapatmu
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman tersebut!
2. Tuliskan ciri-ciri pertumbuhan pada suatu makhluk hidup!
3. Tuliskan ciri-ciri perkembangan pada suatu makhluk hidup!
4. Gambarkan perkecambahan epigeal dan hipogeal!
5. Apakah ukuran tubuhmu dari kecil menjadi besar bertambah? Hal ini disebut …
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pertumbuhan itu?
7. Selama masa pertumbuhan anak mengalami perubahan misalnya dari tidak bisa jalan menjadi
bisa, dari tidak bisa berbicara menjadi bisa, Hal ini disebut …
8. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?
9. Jelaskan perkembangan bakal biji dan bakal buah?
10. Jelaskan perbedaan perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal!
Kegiatan Belajar 2
Pertumbuhan dan Perkembangan bag. 2
A. Pendahuluan
Tumbuhan mengalami pertumbuhan primer dan sekunder dan terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Pada hewan pertumbuhan dan perkembangan
dimulai saat tahapan embrionik dan pasca embrionik. Sejalan dalam siklus hidupnya terdapat hewan
yang mengalami metamorfosis dan mampu beregenerasi.
B. Ruang Lingkup
1. Pertumbuhan:
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuha sekunder.
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem
primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih
berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan
ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang. Daerah pembelahan
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus-menerus
dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis. Daerah
pemanjangan Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel
hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah
yang mengalami pemanjangan. Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-
sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami
diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim.
Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh
jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam
membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu.
Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar.
Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak mengalami pertumbuhan
sekunder. Bila kamu perhatikandiameter batang palem, bambu, tebu, dan kelapa hampir selalu sama
dari kecil hingga dewasa. Berbeda dengan tumbuhan dikotil seperti mangga, jati, jambu, asam,
cemara, dan pinus.
Bila kamu menjumpainya, coba perhatikan dengan seksama! Aktivitas pertumbuhan
kambium tidak selalu sama antara musim penghujan dengan musim kemarau. Di musim penghujan,
air dan zat hara terlarut tersedia dengan melimpah sehingga pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya
di musim kemarau, ketersediaan air berkurang sehingga aktivitas pembelahan sel berkurang.
Aktivitas kambium pembuluh yang memperbesar diameter batangtidak dapat diimbangi oleh
aktivitas epidermis (kulit) dan korteks bagianluar. Akibatnya, dibentuk lapisan gabus yang
menggantikan fungsiepidermis. Lapisan gabus dewasa merupakan sel mati dan memiliki
dindingtebal yang berlilin. Lapisan ini melindungi jaringan batang di bawahnyadari penguapan,
kerusakan fisik, dan patogen. Lapisan gabus diproduksioleh jaringan kambium gabus dari sel
parenkim di korteks. Pada beberapapermukaan batang terdapat lentisel Karena lapisan gabus tidak
memungkinkanterjadinya pertukaran gas.Aktivitas pembelahan yang berbeda ini tampak sebagai
cincin-cincin konsentris pada batang yang disebut lingkaran tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Kedua proses
tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal (faktor lingkungan).
Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh
makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri
dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu,
rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki
gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan
dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola
pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang
mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat,
lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di
lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi
kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan
yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai
proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup beragam jenisnya. Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh.
Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan
mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada
tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat.
Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan
menyebabkan penuaan daun.
Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah
sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan
tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada
awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada
musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan
baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi
lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua
proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan
sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada
ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu
akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-
kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari
untuk membantu pembentukan vitamin D.
Pembelahan (cleavage). Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel
menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya. Pembelahan
sel tersebut berlangsung cepat dan akan menghasilkan sel-sel anak yang tetap terkumpul menjadi satu
kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya, morula
akan menjadi blastula yang memiliki suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula
disebut blastulasi.
Morula adalah suatu bentukan sel seperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus.
Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula.
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula
ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di
dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya
blastula.
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata
dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa hewan
tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan
dinding tubuh embrionya. Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio,
berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang
mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan
tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula
Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula. Proses pembentukan
gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan
embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian
dalam (endoderm). Jadi gastrulasi merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam
perkembangan selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
menghasilkan berbagai organ tubuh.
Organogenesis. Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ
seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Ektoderm akan mengalami diferensiasi
menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indera. Mesoderm akan mengalami diferensiasi
menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah. Dan alat
ekskresi. Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar yang berhubungan
dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan. Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks.
Pada mammalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan
alantois. Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap kekeringan, goncangan, membantu
pernapasan, ekskresi, serta fungsi penting lainnya selama berada di dalam rahim induknya.
E. LATIHAN 2
Pertanyaan
1. Tuliskan perbedaan pertumbuhan primer dengan sekunder!
2. Jelaskan pengaruh faktor fisiologis dan faktor lingkungan bagi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan
3. Tuliskan perbedaan metamorfosis dengan regenerasi!
4. Hormon yang digunakan pada tumbuhan untuk memacu pemanjangan sel adalah...
5. Hormon yang berfungsi mempercepat pertumbuhan akar dan tunas adalah...
6. Hormon yang menghambat dominasi apikal adalah...
7. Hormon yang merangsang pembelahan...
8. Tumbuhan yang mengalami perontokan daun disebabkan oleh hormon...
9. Perhatikan gambar daur perkembang biakan pada katak atau pada serangga pada bukumu!
Apakah dalam masa paertumbuhan nya dari berudu menjadi katak ia mengalami perubahan
bentuk tubuh? Perubahan ini disebut …
10. Jelaskan perbedaan metamorfosis dengan regenerasi!
11. Mengapa tumbuhan monokotil batangnya tidak dapat membesar dibandingkan dengan
tumbuhan dikotil?
12. Bagaimanakah pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman?
13. Apa kesimpulan anda mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tanaman?