Laporan PKP Full. Fiks

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 100

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PELAJARAN IPS MENERAPKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD


PADA MATERI PAHLAWAN REVOLUSI KELAS IV MI
TARBIYATUL ISLAMIYAH KEDUMULYO
KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN
PATI TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
Disusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP)
PDGK4501 Prodi S1 PGSD FKIP UNIVERSITAS TERBUKA
Oleh
NAMA : Fatia Maimanati
NIM : 857752552
POKJAR / KAB : PERMATA/PATI.

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI UPBJJ-UT SEMARANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama Mahasiswa : Fatia Maimanati

NIM : 857752552

Program Studi : S1 PGSD-UT.

Tempat Mengajar : MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (dua).

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Pra siklus, Senin, 1 Mei 2023.

Siklus 1, Sabtu , 06 Mei 2023.

Siklus 2, Sabtu, 13 Mei 2023.

Masalah yang merupakan fokus perbaikan:

1. Pembelajara dengan metode Kooperative type STAD dapat meningkatkan


pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
pahlawan revolusi

Pati, 17 Mei 2023

Menyetujui;

Supervisor 1, Mahasiswa,

KASTOWO, S.Pd, M.Pd. Fatia Maimanati

NIP. 196709171991031010 NIM. 857752552

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka
(UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian
tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain
telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan
etika penulisan karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau
sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi
dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk
pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.

Pati, 17 Mei 2023


Yang membuat pernyataan,

Fatia Maimanati
857752552

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir mata kuliah Pemantapan Kemampuan Professional (PKP) ini. Tugas
membuat laporan ini sebagai wujud nyata dari segala ilmu yang penulis dapat
selama mengikuti pendidikan program S1-PGSD di Universitas Terbuka, UPBJ
Semarang, Pokjar Pati.

Penulis telah mencurahkan segala daya dan usaha serta pikiran secara
maksimal dalam penyusunan laporan PKP ini. Penulis sangat terbuka dan siap
menerima kritik serta saran dari semua pihak demi kemajuan penulis dan
penyempurnaan laporan PKP ini. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, utamanya tutor dan
supervisor. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Kastowo, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing (supervisor 1).


2. Ibu Yuniroh, S.Pd. selaku pembimbing (supervisor 2).
3. Bapak Suliyono S.Pd., selaku Kepala MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo
Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
4. Pihak-pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.

Besar harapan penulis agar laporan PKP ini dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan guru dan berbagai pihak yang perduli terhadap pendidikan untuk
mengembangkan profesionalitasnya.

Pati, 17 Mei 2023.

Fatia Maimanati

iv
DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………….
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA ...................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT..................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
Latar Belakang .....................................................................................................1
Rumusan Masalah ................................................................................................4
Tujuan Penelitian ..................................................................................................4
Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................7
A. Hasil Belajar ..................................................................................................7
1. Hakikat Hasil Belajar ................................................................................7
2. Faktor-Faktor Yang Mempengauhi Hasil Belajar ......................................9
STAD ..................................................................................................................13
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ...20
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ..........................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT ................................40
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................42
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................43

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian 15


Tabel 4.1. Perolehan Hasil Belajar Pra Siklus 25
Tabel 4.2. Lembar Observasi dan Tingkah Laku Siswa 26
Tabel 4.3. Perolehan Hasil Belajar Pra-siklus dan Siklus I 28
Tabel 4.4. Perolehan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II 33
Tabel 4.5. Presentase Perolehan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II 35
Tabel 4.6. Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Pra-Siklus, Siklus I
dan Siklus II 35

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus PTK Arikunto 16


Gambar 4.1 Grafik Nilai Hasil Rata-rata Hasil Belajar Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II 32

vii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan


kelangsungan hidup bangsa, dengan demikian pendidikan harus terlaksana
dengan baik sesuai dengan perkembangan dan tuntutan yang menghasilan SDA
yang berkualitas. Melalui Pendidikan manusia dapat mengembangkan berbagai
potensi yang terdapat di dalam dirinya secara optimal yaitu pengembangan
potensi individu yang setinggi-tingginya baik dalam aspek fisik, intelektual,
emosional dan spiritual sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik
sosial budaya pada lingkungan dia hidup (Mikarsa, 2008 : 1.2).
Menurut Brunner dalam Sugandi (2007 : 36) “ada empat hal pokok
penting yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur
pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi dan cara membangkitkan
motivasi belajar”. Guru dituntut untuk bisa menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi nyaman dan
senang dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru . Siswa
yang merasa nyaman dan senang, akan berani untuk aktif dalam pembelajaran
dan akan mempunyai motivasi lebih untuk terus belajar.
Siswa yang mempunyai motivasi lebih untuk belajar biasanya akan
mendapatkan prestasi belajar yang baik. Sedangkan prestasi belajar yang baik
juga dipengaruhi oleh proses belajar yang baik. Proses pembelajaran yang baik
harus disesuaikan dengan karakteristik siswa agar siswa dapat menangkap
materi yang diajarkan dengan baik. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru
juga harus kreatif dan tidak boleh monoton sehingga siswa tidak bosan. Usaha
guru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan
yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan materi pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan
berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang akan dicapai. Salah satu mata
pelajaran yang menuntut penggunaan model pembelajaran yang sesuai adalah

1
mata pelajaran. Dalam mengidentifikasi masalah tersebut, berdasarkan masalah
yang dirasakan sehari-hari oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleks
semuanya berasal dari masalah siswa, daripada proses pembelajaran, karena
aspek ini merupakan aspek yang stategis dan merupakan kunci keberhasilan
pendidikan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan berpengaruh
terhadap hasil pembelajaran yang akan dicapai. Salah satu mata pelajaran yang
menuntut penggunaan model pembelajaran yang sesuai adalah mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di kelas IV Mi
tarbiyatul Islamiyah Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati diketahui bahwa
pembelajaran IPS materi Sejarah masih bersifat klasikal dan kurang variatif.
Metode yang digunakan masih berupa metode konvensional berupa ceramah
murni, sehingga pembelajaran masih berpusat pada guru yang menyebabkan
siswa merasa jenuh dan kurang berminat pada pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru. Akibatnya banyak siswa yang mengobrol sendiri pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Melalui observasi terhadap peserta didik kelas IV Mi tarbiyatul
Islamiyah Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati diperoleh keterangan bahwa
hasil belajar siswa pada materi sejarah masih rendah dan kurang berhasil.
Mengakaji proses pembelajaran IPS kelas IV dalam model pembelajaran
kooperatif dengan tipe STAD ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan
siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo. Berdasarkan hasil
pengamatan diketahui bahwa setiap tes niai rata-rata rendah dan siswa tidak
begitu antusias pada saat pembelajaran. Oleh karena itu, hal tersebut patut
mendapatkan kepedulian yang sungguh-sungguh dalam memecahkan masalah
tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, dibutuhkah inovasi pembelajaran dari
guru. Inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan dari guru yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran yang inovatif yang disertai dengan
penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk merangsang minat belajar
peserta didik. Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan

2
guru adalah model pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti terinspirasi untuk
mengadakan penelitian yang berjudul ”Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran
IPS Menerapkan Model Pembelajaran Kooperative Dengan Tipe STAD Pada
Materi Pahlawan Revolusi Kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Kecamatan
Sukolilo Kabupaten Pati “
1. Identifikasi Masalah.
Dari hasil pengamatan dalam pembelajaran IPS materi pahlawan
proklamasi teridentifikasi masalah yang timbul dalam proses pembelajaran.
Dari hasil pengamatan terungkap berbagai masalah yang dialami oleh siswa
dalam proses pembelajaran, antara lain :
a. Siswa kurang aktif dan termotivasi dengan desain dan strategi
pembelajaran sebelumnya
b. Siswa merasa bosan dengan metode yang diterapkan dalam
pembelajaran metode menjelaskan saja sehingga membuat hasil belajar
siswa kurang memuaskan (tidak mencapai nilai KKM).
2. Analisis Masalah.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang dialami
oleh siswa dalam proses pembelajaran IPS materi pahlawan proklamasi
diantaranya :
a. Kondisi kelas pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode
teacher centered sangat tidak nyaman. Siswa banyak yang mengantuk
dan bermain dengan temannya sendiri. Hal ini dikarenakan strategi
teacher centered tidak memotivasi siswa.
b. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi kurang tertarik
dengan proses pembelajaran maupun materi pembelajaran karena hanya
belajar dari buku tematik dan tidak ada kontribusi siswa sehingga hasil
belajar siswa tidak mencapai nilai KKM yang ditentukan.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah.
Untuk mengatasi masalah yang dialami siswa dari hasil pengamatan
pembelajaran IPS materi pahlawan proklamasi di atas, yaitu :

3
a. Melakukan pembelajaran dengan tanya jawab dan diskusi kelompok
dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD untuk
meningkatkan keaktifan dan motivasi serta ketertarikan siswa dalam
proses pembelajaran IPS pada materi pahlawan revolusi sebagai alternatif
pemecahan masalah dalam proses pembelajaran.
b. Dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran
kooperatif dengan tipe STAD diharapkan mampu meningkatkan
pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS
khususnya materi pahlawan revolusi ditingkatkan dan mencapai nilai
KKM.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalah yang dapat dirumuskan


sebagai berikut:
1. Bagaimana cara penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe
STAD untuk meningkatkan hasil belajar kelas IV pada pembelajaran IPS
pahlawan revolusi ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumuluo
Kecamatan Sukoilo , Kabupaten Pati pada mata pelajaran IPS materi
pahlawan revolusi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
dengan tipe STAD ?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai peneliti dalam kegiatan perbaikan


pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe
Student Team Achievment (STAD) adalah sebagai berikut :

4
1. Menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD untuk
meningkatkan keaktifan dan motivasi serta ketertarikan siswa kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada proses
pembelajaran IPS materi pahlawan revolusi
2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada mata pelajaran IPS materi
pahlawan revolusi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
dengan tipe STAD

Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sesuai dengan tujuan penelitian perbaikan pembelajaran di atas,


diharapkan perbaikan ini dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak,
diantaranya :

1. Bagi Siswa.
a. Meningkatkan minat, motivasi dan keaktifan siswa kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
dalam proses pembelajaran IPS materi pahlawan revolusi
b. Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
dalam proses pembelajaran IPS materi pahlawan revolusi
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran.
b. Meningkatkan daya kreativitas guru untuk melakukan inovasi di dalam
proses pembelajaran.
c. Meningkatkan penguasaan guru tentang berbagai metode, model dan
media pembelajaran.
d. Meningkatkan kerjasama antar guru di dalam mengatasi masalah
pembelajaran.
e. Meningkatkan kepercayaan diri guru dalam mengembangkan alternativ
untuk mengatasi kelemahan pembelajaran di dalam kelas.

5
3. Bagi Sekolah.
a. Memberi kontribusi bagi peningkatan mutu lulusan sekolah.
b. Mendukung tercapainya visi dan misi sekolah dalam bidang akademik.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru di
sekolah agar dapat meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar

1. Hakikat Hasil Belajar


Belajar adalah suatu proses yang kompleks pada semua orang dan
terjadi seumur hidup yaitu sejak masih bayi hingga mati. Tanda-tanda
terjadinya pembelajaran bagi seseorang adalah terjadinya perubahan
tingkah laku dari tidak tahu menjadi lebih tahu, dan dari tidak bisa menjadi
bisa baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Menurut
Hamalik (2013 : 30) bukti bahwa sesorang telah belajar ialah terjadinya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Tingkah laku memiliki unsur
subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah
sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah.
Menurut Sanjaya belajar adalah proses perubahan perilaku akibat
dari pengalaman dan latihan. Perubahan yang terjadi meliputi dari yang
tidak tahu, menjadi tahu, tidak paham menjadi paham dan sebagainya.

Menurut Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan


seseorang untuk memperpoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar
akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun
aspek-aspek tersebut, antara lain :
a. Pengetahuan.
b. Pengertian.
c. Kebiasaan.
d. Keterampilan
e. Apresiasi, dsb.
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah
hasil belajar yaitu

7
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan
bertindak, ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan
dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik,
ketrampilan komplek dan komunikasi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Sudjana, melalui proses belajar
mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah
dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau
setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang
tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan
lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari
aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan
mengembangkan kreativitasnya.

8
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),
yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah
afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil
belajar, Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal
sesuai dengan ciri-ciri tersebut di atas.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengauhi Hasil Belajar
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu :

a. Faktor Jasmani
1. Faktor Kesehatan bahwa proses belajar seseorang akan terganggu
jika kesehatan seseorang terganggu, sehat itu juga ia akan cepat
lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya
lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan/ kelainan-
kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
2. Cacat tubuh bahwa keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi
belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini
terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau
diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi
pengaruh kecacatannya itu.
b. Faktor Psikologis
1. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam
situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang
tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat
intelegensi rendah.
2. Perhatian, Untuk mendapat hasil belajar yang baik, maka siswa
harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika

9
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah
kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar
3. Untuk mendapat hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan
pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,
sehingga ia tidak lagi suka belajar
4. Bakat atau apitude menurut Hilgard adalah: “ The capacity to
learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk
belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata sesudah belajar atau berlatih
Faktor eksternal merupakan faktor yang ada di luar individu yaitu
faktor :
c. Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :

1. Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap


belajar anaknya. Hal ini jelas dan dan dipertegas Wirowidoo dengan
pertanyaan yang menyatakan bahwa: keluarga adalaha lembaga
pendidikan yang pertama dan utama
2. Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang
tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau
anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak
3. Suasana rumah maksudnya sebagai situasi atau kejadian-kejadian
yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan
belajar
4. Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhhi kebutuhan
pokoknya. Misalnya makanan, pakaian, perlindungan, kesehatan
dan lain-lainnya.
d. Faktor Sekolah diantaranya yaitu :

10
1. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Murid atau siswa dan mahasiswa, yang dalam
proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih
mengembangkan bahan pelajaran itu. Maka cara-cara mengajar
serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefisien serta
seefektif mungkin
2. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan
kepada siswa. Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan
pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan
bahan pelajaran itu; Relasi Guru dengan Siswa Di dalam relasi
(Guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga
akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa
berusaha mempelajari sebaik-baiknya.
e. Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat diantaranya :
1. Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam
kegiatan masyarakat yang terlalu banyak. Misalnya berorganisasi,
kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lai, belajarnya
terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur
waktunya
2. Taman Bergaul, Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih
cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman
bergaul yang baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman
bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga
3. Bentuk Kehidupan Masyarakat, Kehidupan masyarakat di
sekitarnya siswa juga terpengaruh terhadap belajar siswa.
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar,
penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik
akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berbeda disitu.

11
A. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Khanifatul (2013 : 19) cooperative learning adalah strategi


pembelajaran yang menekankan pada proses kerja sama dalam suatu
kelompok untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai
tuntas. Dan Hartono (2013 : 100) mengemukakan pembelajaran kooperatif
adalah bentuk pengajaran yang membagi siswa dalam beberapa kelompok
yang bekerja sama antara satu siswa dengan lainnya untuk memecahkan
masalah.
Dalam bukunya Cooperative Learning, Huda (2011 : 29),
pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang
diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada
perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar
yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggungjawab atas pembelajarannya
sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota
yang lain. Sedangkan Isjoni (2009 : 62) pembelajaran kooperatif diartikan
sebagai suatu motif kerjasama, yang setiap individunya dihadapkan pada
prsposisi dan pilihan yang harus diikuti apakah memilih bekerja bersama-
sama, berkompetisi, atau individualistik.
Strategi belajar kooperatif STAD (Student Teams-Achievement
Division) yang berlandaskan psikologi behavioristik merupakan kelompok
belajar yang beranggotakan empat orang siswa berkemampuan campur
1. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran
Tradisional
Proses pembelajaran tradisional lebih cenderung berpusat pada
guru, sehingga sering disebut kegiatan belajar-mengajar. Pada umumnya
pembelajaran tradisional menggunakan cara-cara sederhana, yaitu dengan
ceramah. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran secara terus
menerus justru dapat membuat peserta didik menjadi bosan, sehingga
materi yang disampaikan guru tidak dapat diserap oleh siswa secara
optimal.

12
Untuk mengatasi kekurangan dari pada metode ceramah,
diperkenalkanlah suatu model pembelajaran kelompok atau sering disebut
dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang berfokus pada pemberdayaan kelompok kecil siswa
untuk melakukan kerjasama secara optimal sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran.
Menurut Anitah, et.al. (2011 : 3.9) perbedaan antara belajar
kooperatif dengan belajar tradisional dapat dilihat pada tabel berikut.
Belajar Kooperatif Belajar Tradisional
Mtergantung memiliki Hanya memiliki satu model, yaitu
beragam model dan teknik beberapa siswa bergabung dalam
satu kelompok
Memiliki struktur, jumlah dan Memiliki satu cara, yaitu
teknik tertentu menyelesaikan tugas tertentu
bersama-sama
Mengaktifkan semua anggota Menimbulkan gejala
kelompok untuk berperan serta ketergantungan antara anggota
dalam menyelesaikan tugas kelompok
tertentu
Belajar kooperatif menggalang Sangat tergantung dari niat baik
potensi sosialisasi diantara setiap anggota kelompok.
anggotanya

STAD

Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang
digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan
memberi petunjuk kepada pengajar di dalam kelas dalam setting pengajaran.
Menurut Hasanah (2013 : 103) model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

13
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu.
1. Model Pembelajaran STAD
Model pembelajaran yang melibatkan “kompetisi” antar kelompok.
Menurut Huda (2011 : 116) siswa dikelompokkan secara beragam,
dilanjutkan dengan siswa mempelajari materi bersama dengan teman
sekelompoknya, kemudian mereka diuji secara individual melalui kuis-
kuis.
Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh
kelompok mereka. Jadi setiap anggota berusaha memperoleh nilai
maksimal dalam kuis. Jika kelompok mereka ingin mendapatkan skor
yang tinggi.
2. Karakteristik Pembelajaran STAD
Menurut Hartono (2013 : 105) secara akademik strategi kooperatif
mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan
masalah serta menajari siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan dengan
keterampilan sosial.
Karakteristik mendasar pembelajaran kooperatif STAD, antara lain :
a. Pembelajaran secara tim.
b. Berlandaskan manajemen kooperatif.
c. Hasrat bekerja sama
d. Keterampilan bekerja sama.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran STAD
Dalam bukunya Pembelajaran Kooperatif, Isjoni (2009 : 74) pada
proses bembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima
tahapan yang meliputi :
a. Tahap penyajian materi.
b. Tahap kegiatan kelompok.
c. Tahap tes individual.
d. Tahap perhitungan skor perkembangan individu.
e. Tahap pemberian penghargaan kelompok.

14
Dalam implementasinya di kelas, antara lain :
1) Pembelajaran dibuka dengan menyajikan informasi akademik oleh
guru berupa informasi verbal atau teks.
2) Presentasi oleh guru dapat dilakukan melalui presentasi audio-visual
dan dibarengi dengan diskusi kelas. Siswa dalam satu kelas dibagi
menjadi kelompok-kelompok heterogen yang beranggotakan 4 atau 5
orang. Heterogenitas kelompok dicirikan oleh perbedaan kemampuan
akademik (prestasi belajar), jenis kelamin, ras/suku/etnis.
3) Dalam kelompok yang heterogen tersebut, masing-masing siswa harus
memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelompok dan saling
membantu satu sama lainnya untuk mencapai tujuan kelompok atau
memahami materi ajar.
4) Kegiatan siswa dalam kelompok meliputi tutorial, diskusi kelompok,
kuis (saling memberi pertanyaan), membandingkan jawaban, dan
mengoreksi miskonsepsi/kesalahan konsep rekan satu kelompok.
Pelaksanaan kegiatan tersebut diarahkan oleh guru sebagai fasilitator
dalam pembelajaran.
5) Setelah satu atau dua kali periode presentasi yang dilakukan oleh guru
dan satu atau dua periode kegiatan/latihan kelompok, setiap siswa
secara individual diberikan tes (kuis) untuk mengetahui perkembangan
belajarnya. Dari hasil kuis ini, setiap siswa akan memiliki skor
peningkatan individual, yang juga mencerminkan seberapa besar siswa
berkontribusi pada skor kelompok (pencapaian tujuan kelompok). Skor
peningkatan individual tersebut merupakan skor perkembangan, yang
didasarkan pada seberapa jauh skor tersebut meningkat, melampaui
rata-rata skor sebelumnya dari pelaksanaan kuis yang sama (tidak
didasarkan pada skor mutlak siswa).
6) Setelah pelaksanaan kuis ini juga, dengan mengacu pada beberapa
kriteria, atau lembar penilaian singkat, atau dengan cara lain, setiap
kelompok (bisa juga anggota tim) diberikan pengakuan atau
penghargaan berupa sertifikat.

15
7) Guru sebaiknya mengumumkan kelompok yang mendapatkan skor
tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tertinggi, dan/atau
siswa yang memperoleh skor sempurna pada kuis-kuis tersebut.
4. Kelebihan Pembelajaran STAD
Menurut Anitah, et.al. (2011 : 3.9) pembelajaran kooperatif
mempunyai manfaat, antara lain.
a. Meningkatkan hasil belajar pebelajar.
b. Meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif memberi
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan
teman satu tim untuk mencerna materi pelajaran.
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar, belajar kooperatif
dapat membina sifat kebersamaan, peduli satu sama lain dan tenggang
rasa, serta mampunyai rasa andil terhadap keberhasilan tim.
d. Menumbuhkan realisasi kebutuhan pebelajar untuk belajar berpikir,
belajar kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi ajar, seperti
pemahaman yang rumit, pelaksanaan kajian proyek, dan latihan
pemecahan masalah.
e. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
f. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas.
g. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khsus untuk
menerapkannya.
5. Kelemahan Pembelajaran STAD
Menurut Anitah, et.al. (2011 : 3.9-3.10) pembelajaran kooperatif
mempunyai keterbatasan, antara lain :
a. Memerlukan waktu yang cukup tinggi setiap siswa untuk bekerja
dalam tim.
b. Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dalam tim.
c. Model kooperatif yang diterapkan harus sesuai dengan pembahasan
materi ajar, materi ajar harus dipilih sebaik-baiknya agar sesuai dengan
misi belajar kooperatif.
d. Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda.

16
e. Memerlukan kemampuan khusus bagi guru untuk mengkaji barbagai
teknik pelaksanaan belajar kooperatif.

B. Pahlawan Revolusi
Pahlawan adalah sebuah kata benda. Secara etimologi kata Pahlawan
berasal dari bahasa Sansekerta “phala”, yang bermakna hasil atau buah.
Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia) orang yang berani
mempertahankan Negara, orang yang menonjol karena keberanian dan
pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani
(Gunawan, 2013).
Menurut RH Wijaya (2016:2,5) pahlawan Revolusi adalah gelar pahlawan
yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur pada peristiwa
G30S tahun 1965. G30S merupakan kepanjangan dari Geraka 30 September
atau sering juga di sebut GESTAPU gerakan september tiga puluh, gelar ini
diakui juga sebagai Pahlawan Nasional.
Ada beberapa contoh pahlawan revolusi sebagai berikut :
1. Jenderal Achmad Yani
Jenderal Achmad Yani yang lahir di Jenar, Purworejo pada tanggal
19 Juni 1922, ini adalah putra dari Sarjo bin Suharyo (ayah) dan Murtini
(ibu). Pendidikan formal diawalinya di HIS (setingkat Sekolah Dasar)
Bogor, yang diselesaikannya pada tahun 1935. Ia kemudian mengikuti
pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang dan secara
lebih intensif lagi di Bogor. Dari sana ia mengawali karier militernya
dengan pangkat Sersan. Kemudian setelah tahun 11 1942 yakni setelah
pendudukan Jepang di Indonesia, ia juga mengikuti pendidikan Heiho di
Magelang dan selanjutnya masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di
Bogor. Berbagai prestasi pernah diraihnya pada masa perang
kemerdekaan, antara lain berhasil melucuti senjata Jepang di Magelang.
Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, dirinya diangkat
menjadi Komandan TKR Purwokerto. Selanjutnya karier militernya pun
semakin cepat menanjak. Prestasi lain diraihnya ketika Agresi Militer

17
Pertama Belanda terjadi. Pasukannya yang beroperasi di daerah Pingit
berhasil menahan serangan Belanda di daerah tersebut. Maka saat Agresi
Militer Kedua Belanda terjadi, ia dipercayakan memegang jabatan
sebagai Komandan Wehrkreise II yang meliputi daerah pertahanan Kedu.
Setelah Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan, ia diserahi tugas
untuk menghancurkan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia)
yang mengacau di daerah Jawa Tengah. Ketika itu dibentuklah pasukan
Banteng Raiders yang diberi latihan khusus. Alhasil, pasukan DI/TII pun
berhasil ditumpasnya. Seusai penumpasan DI/TII tersebut, ia ditarik ke
Staf Angkatan Darat. Pada tahun 1955, ia disekolahkan pada Command
and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA selama
sembilan bulan. Dan pada tahun 1956, ia juga mengikuti pendidikan
selama dua bulan pada Spesial Warfare Course di Inggris. Pada tahun
1958 saat 12 pemberontakan PRRI terjadi di Sumatera Barat, Achmad
Yani yang masih berpangkat Kolonel diangkat menjadi Komandan
Komando Operasi 17 Agustus, untuk memimpin penumpasan
pemberontakan PRRI tersebut. Ia juga berhasil menumpas
pemberontakan tersebut. Sejak itu namanya pun semakin cemerlang.
Hingga pada tahun 1962, ia yang waktu itu berpangkat Letnan Jenderal
diangkat menjadi Men/Pangad menggantik.
2. Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto
Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto lahir di Purwokerto, 20
Juni 1920, ini boleh dibilang hampir seusia dengan Panglima Besar
Sudirman. Usianya hanya terpaut empat tahun lebih muda dari sang
Panglima Besar. Pendidikan formalnya setelah tamat MULO (setingkat
SLTP) adalah AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta yang
diselesaikannya pada tahun 1941. Sekitar tahun itu pemerintah Hindia
Belanda mengumumkan milisi sehubungan dengan pecahnya Perang
Dunia Kedua. Ketika itulah ia memasuki pendidikan militer pada
Koninklijke Militaire Akademie di Bandung. Pendidikan ini tidak bisa
diselesaikannya sampai tamat karena pasukan Jepang sudah keburu

18
mendarat di Indonesia. Oleh Jepang, ia ditawan dan dipenjarakan, tapi
kemudian ia berhasil melarikan diri. Selepas pelariannya dari penjara, ia
mengisi waktunya 13 dengan mengikuti kursus Pusat Latihan Pemuda,
latihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai. Dan setelah itu, ia bekerja
di Kantor Pendidikan Masyarakat. Di awal kemerdekaan, ia merupakan
salah seorang yang turut serta berjuang dan berhasil merebut senjata
pasukan Jepang di Cilacap.
3. Mayor Jendral. D.I. Panjaitan
Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan (lahir di
Balige, Sumatera Utara, 19 Juni 1925 – meninggal di Lubang Buaya,
Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 40 tahun) adalah salah satu pahlawan
revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Panjaitan
lahir di Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925. Pendidikan formal diawali dari
Sekolah Dasar, kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama, dan
terakhir di Sekolah Menengah Atas. Ketika ia tamat Sekolah Menengah
Atas, Indonesia sedang dalam pendudukan Jepang. Sehingga ketika
masuk menjadi anggota militer ia harus mengikuti latihan Gyugun.
Selesai latihan, ia ditugaskan sebagai anggota Gyugun di Pekanbaru,
Riau hingga Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Ketika 17
Indonesia sudah meraih kemerdekaan, ia bersama para pemuda lainnya
membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi
TNI. Di TKR, ia pertama kali ditugaskan menjadi komandan batalyon,
kemudian menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di
Bukittinggi pada tahun 1948. Seterusnya menjadi Kepala Staf Umum IV
(Supplay) Komandemen Tentara Sumatera. Dan ketika Pasukan Belanda
melakukan Agresi Militernya yang Ke II, ia diangkat menjadi Pimpinan
Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

19
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang Membantu

1. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas IV (Empat)
dengan jumlah 25 peserta didik (Laki-laki =9, Perempuan = 16)
Tahun Pelajaran 2022/2023.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di MI Tarbiyatul Islamiyah
Kedumulyo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2023 s.d.
13 Mei 2023, tahun pelajaran 2022/2023.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tanggal Materi
No Kegiatan Kelas Keterangan
Pelaksanaan Pelajaran

Pahlawan
1 Prasiklus 01 Mei 2023 IV
Revolusi

Pahlawan
2 Siklus I 06 Mei 2023 IV
Revolusi

Pahlawan
3 Siklus II 13 Mei 2023 IV
Revolusi

4. Pihak yang Membantu


Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dibantu
oleh Bapak Suliyono S.Pd selaku Kepala Sekolah Tempat Praktik PKP
dan Ibu Yuniroh S.Pd selaku teman sejawat yang bertugas mengamati
kegiatan pembelajaran.

20
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen


pokok penelitian kelas, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (action)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)

1. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan penulis sebelum membuat
rencana perbaikan, meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merancang model pembelajaran
4. Mendiskusi kan metode dan media yang akan digunakan
5. Menyiapkan instrumen.

21
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap yang berisi kegiatan di dalam kelas.
Secara umum kegiatan yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup, dimana kegiatan-kegiatan yang
dilakukan guru maupun siswa terdapat di dalam rencana pelaksanaan
pemelajaran (RPP). Dalam tahap pelaksanaan ini, penulis melakukan
kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan
2. Menggunakan media gambar pada kegiatan pembelajaran
3. Melakukan pengamatan setiap langkah-langkah kegiatan
pembelajaran
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan kegiatan yang
dilaksanakan
5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kedala
saat melakukan tahap tindakan.
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran
pada siklus I berlangsung dan setelah pembelajaran tersebut selesai.
Penulis dibantu teman sejawat yaitu Yuniroh, S.Pd melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Melakukan diskusi mengenai rencana perbaikan pembelajaran
2. Yuniroh, S.Pd selaku teman sejawat melakukan observasi terhadap
penerapan media pembelajaran yang digunakan.
3. Yuniroh, S.Pd mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
saat pelaksanaan pembelajaran.
4. Melakukan diskusi dengan Yuniroh, S.Pd tentang kelemahan dan
kelebihan yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran
berikutnya.
d. Refleksi

22
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan
aktivitas guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator
kinerja, maka peneliti mengubah strategi pembelajaran pada siklus
berikutnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

2. Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi. Rincian kegiatan
pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus sebelumnya, yaitu :
a. Perencanaan
1. Hasil refleksi pada siklus I di evaluasi, didiskusikan dengan
Yuniroh, S.Pd selaku teman sejawat dan mencari upaya perbaikan
untuk diterapkan pada pembelajaran.
2. Mencatat kelemahan dan kelebihan pada saat pembelajaran
berlangsung
3. Merancang skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I
b. Pelaksanaan
1. Melakukan analisis pemecahan masalah
2. Melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan
memaksimalkan penerapan media gambar.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif dengan
melibatkan Yuniroh, S.Pd untuk mengamati kegiatan pembelajaran
dengan berfokus pada :
1. Media gambar yang digunakan
2. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru
d. Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas
guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian tujuan pembelajaran,
apabila tujuan pembelajaran belum tercapai, maka peneliti tetap

23
melanjutkan pembelajaran pada siklus berikutnya sampai tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
C. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran


perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga
untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta
aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa


setelah proses belajar mengajar setiap siklus dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran siklus.

Hasil tes tertulis dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑xn

Keterangan :

Nilai rata-rata kelas

∑x= Jumlah semua nilai siswa

n = Banyak siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus


sebagai berikut :

P =siswa yang tuntas belajarsiswa x 100

Keterangan :

P = Persentase ketuntasan belajar

∑ = Jumlah

24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil penelitian tindakan kelas IV semester IV MI Tarbiyatul


Islmaiyah Kedumulyo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati ini diperoleh dari
hasil tes dan non tes yang dilaksanakan baik pada pra siklus, siklus I maupun
siklus ke II. Hasil tes diperoleh dari lembar kerja siswa pelajaran IPS tentang
sejarah pahlawan revolusi . Sedangkan hasil non tes diperoleh dari data
kualitatif yang dikumpulkan oleh pengamat (supervisor 2) melalui keaktifan
siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Metode STAD
membagi kelompok, tanya jawab dan angket. Pelaksanaan pembelajaran yang
telah dilaksanakan memperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pra Siklus
a. Perencanaan

Perencanaan telah disusun dengan baik dan dijelaskan secara


terperinci pada Bab III serta terdapat dalam halaman lampiran berupa
RPP.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pra siklus pada hari Senin 1 Mei 2023


pukul 07.00 – 08.10 WIB. Langkah – langkah dalam kegiatan
pembelajaran terlampir dalam RPP pra siklus.

c. Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada waktu
proses pembelajaran berlangsung pada pra siklus. Siswa belum aktif
dalam pembelajaran, pada waktu dijelaskan siswa belum bisa menerima
materi dengan baik, waktu diberi penjelasan oleh guru ada siswa yang
bermain sendiri dan berbicara dengan teman dan ada yang mengantuk.
Sedangkan hasil pengamatan terhadap guru yaitu guru belum bisa

25
mengelola kelas dengan baik, guru belum bisa memotivasi keaktifan
siswa, guru belum menggunakan alat peraga, sehingga siswa kurang
memahami materi.
d. Refleksi
Dari hasil refleksi yang dilakukan guru melalui diskusi dengan
Kepala Sekolah sebagai supervisior 1 dan guru senior sebagai
supervisior 2 diperoleh beberapa kekurangan selama proses
pembelajaran berlangsung. Sebelum pelajaran dimulai guru tidak
mengelola kelas terlebih dahulu dan mengkondisikan siswa untuk
menerima pelajaran, sehingga siswa belum siap menerima pelajaran.
Guru tidak member motivasi siswa untuk belajar. Pada waktu pemberian
materi guru hanya ceramah, belum ada umpan balik antara guru dan
siswa sehingga siswa belum banyak mengerti. Dari refleksi itu guru
menyadari banyak kekurangan dalam proses pembelajarannya oleh
karena itu guru akan melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus
berikutnya.
Adapun hasil perolehan nilai hasil evaluasi pada pembelajaran
Pra Siklus adalah sebagai berikut :
Tabel 4.0

Perolehan Nilai Evaluasi Prasiklus

Nomor Nilai
Nama siswa
Urut Prasiklus
1. Aqilatul Laila nMulida 50
2. Assayidati Mazida Rumi 60
3. Dhika Azka Luthfi Sanjaya 60
4. Fatihah Nur Jannah 75
5. Finka Fara Fauzana 60
6. Inarotul Wafiroh 65
7. Inaya Azmi Lathifa 77
8. Lyana Zahira 75

26
9. Maysalwa Salsabilla Putri 75
10. M. Kenzie Nuri Al Faruq 50
11. M. Kenzo Nuri Al Faruq 55
12. Mohammad Alvin Pradita 75
13. Muhammad Raditya Aji Putra 60
14. Muhammad Yoga Aditiya Prasasti 75
15. Nadila Fahrotun Ni'Mah 60
16. Nailah Aufiah Azwa 77
17. Naila Syarifa Zahrana 75
18. Nur Natania Putri 60
19. Nur Zahira Nadifa 75
20. Rafi Adyatma Aryasatya 65
21. Rio Putra Pratama 65
22. Siti Ifada Alika Adinda 75
23. Umi Zahro Sulistiya 75
24. Natasya staningrum Saerozi 75
25. Nizam Airlanga 50

Rata -rata 66

Nilai diatas KKM 10 Orang


(40%)
15 Orang
Nilai di bawah KKM
(60% )

Ketarangan :

Batas Nilai KKM = 75

2. Siklus 1
a. Perencanaan

27
a) Menyusun rencana pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus I.
b) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu: pembelajaran guru dan
siswa, angket siswa guru, dan LKS
c) Mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk proses
pembelajaran yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran.
d) Mengembangkan skenario pembelajaran dengan Metode
Kooperative tipe STAD
e) Guru menggunakan model Metode Kooperative tipe STAD
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sifat-
sifat bagun ruang sederhana
f) Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas guru beserta
indikatornya.
b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 6


Mei 2023 di kelas IV. Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang
tertulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Pengamatan

Pada tahap ini pengamat mencatat apa yang terjadi


selamapembelajaran perbaikan siklus I berlangsung dengan menggunakan
lembar observasi. Berikut hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
pada siklus 1

28
Tabel 4.1

Lembar observasi data tingkah laku siswa

Siklus awal Siklus I


No. Prilaku siswa Jml Jml
presentase presentase
Siswa Siswa
Siswa tidak termotivasi
1. 5 20% 3 12%
mengikuti pelajaran
Siswa bingung tentang
2. 4 16% 2 8%
materi pelajaran
Siswa tidak aktif pada
3. 4 16% 2 8%
saat demontrasi
Siswa tidak berani
4. 5 20% 2 18%
bertanya jika belum jelas
Siswa aktif dan dapat
5. 6 24% 10 40%
menjawab pertanyaan
6. Siswa dapat mengikuti 1 4% 6 24%

Dari data di atas dan pengamatan yang dilakukan oleh Supervisior


masih banyak kekurangan yang dimiliki oleh guru di antaranya:

1) Kurangnya menariknya media yang digunakan sehingga kurangnya minat


anak pada materi yang di ajarkan.
2) Masih ada sebagian siswa yang belum mengerti dengan penjelasan guru.
3) Pengelolaan kelas belum tepat.
4.2

Perolehan Nilai Tes Formatif Prasiklus dan Siklus 1

Nomor Nilai
Nama siswa
Urut Prasiklus Siklus 1
1. Aqilatul Laila Maulida 50 80
2. Assayidati Mazida Rumi 60 75
3. Dhika Azka Luthfi Sanjaya 60 70
4. Fatihah Nur Jannah 75 85

29
5. Finka Fara Fauzana 60 75
Inarotul Wafiroh
6. 65 80
Inaya Azmi Lathifa
7. 77 90
Lyana Zahira
8. 75 80

9. Maysalwa Salsabilla Putri 75 80


M. Kenzie Nuri Al Faruq
10. 50 70
M. Kenzo Nuri Al Faruq
11. 55 70
Mohammad Alvin Pradita
12. 75 85
Muhammad Raditya Aji Putra
13. 60 80
Muhammad Yoga Aditiya Prasasti
14. 75 85
Nadila Fahrotun Ni'Mah
15. 60 75
Nailah Aufiah Azwa
16. 77 90
Naila Syarifa Zahrana
17. 75 80
Nur Natania Putri
18. 60 75
Nur Zahira Nadifa
19. 75 80
Rafi Adyatma Aryasatya
20. 65 70

21. Rio Putra Pratama 65 70


Siti Ifada Alika Adinda
22. 75 80
Umi Zahro Sulistiya
23. 75 85

24. Natasya staningrum Saerozi 75 85


25. Nizam Airlanga 50 65

Rata -rata 66 76

10 Orang 20 Orang
Nilai diatas KKM
(40%) ( 80%)

30
15 Orang 5 Orang
Nilai di bawah KKM
(60% ) (20%)

Ketarangan :

Batas Nilai KKM = 75

Dari hasil perolehan Pra Siklus, ada 15 orang siswa yang belum
mencapai KKM dari jumlah 25 siswa, atau 60%. Sedangkan siswa yang
telah mencapai KKM sebanyak 10 siswa, atau 40%. Setelah diadakan
tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1, ternyata ada peningkatan
nilai evaluasi siswa 5 orang siswa yang belum mencapai KKM atau (20%)
dari jumlah 25 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM
sebanyak 20 siswa atau (80%). Maka persentase kenaikan dari nilai
evaluasi pra siklus ke siklus 1 yaitu 40%.

d. Refleksi

Dari hasil lembar observasi / pengamatan yang dikumpulkan dan


dianalisis ternyata masih ada siswa yang belum aktif dan berani bertanya,
hal tersebut menjadi dasar guru melakukan refleksi untuk mengetahui
kekurangan, hambatan dan kendala yang terjadi selama proses
pembelajaran. Dari hasil lembar kerja siswa menunjukkan adanya
peningkatan pada siklus I, namun untuk mencapai ketuntasan baru 70 %
yang tercapai. Maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran siklus II
yang menjadi fokus perbaikan adalah sebagai berikut.

1. Memberikan materi yang jelas dan lengkap sehingga mudah dipahami


siswa
2. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
3. Menggunakan model pembelajaran demonstrasi secara sungguh –
sungguh
4. Menggunakan KIT alat perga yang mampu menarik minat siswa.

31
3. Siklus 2
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana perbaikan pelaksanaan pembelajaran dengan
kompetensi dasar sejarah pahlawan revolusi
2) Menyiapkan instrument
3) Menyiapkan sumber belajar.
4) Guru memberi tugas siswa untuk membaca materi di rumah.
g) Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan guru dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Menerapkan Metode
Kooperative tipe STAD secara optimal.
h) Menggunakan Metode Kooperative tipe STAD
5) Membuat lembar observasi aktifitas siswa dan guru.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
a. Apersepsi : guru menanyakan tugas yang diberikan.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a. Memberikan penjelasan tentang menetukan sifat – sifat bangun ruang
datar sederhana
b. Guru menerapkan model pembelajaran kooperativ type STAD dengan
fase-fase sebagai berikut :
1. Mengelola kelas dengan mengatur tempat duduk siswa agar
dapat memusatkan perhatianya pada saat pembelajaran.
2. Mengajak siswa ikut berpartisipasi pada waktu demonstrasi
berlangsung.
3. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
4. membagikan lembar kerja siswa, dan membimbing siswa
pada saat mengerjakan lembar tugas
3.) Kegiatan Akhir
a. Guru mengevaluasi hasil lembar kerja
b. Memberikan pujian dan penghargaan.

32
c. Guru melakaukan refleksi
c. Pengamatan
1. Mengamati kegiatan siswa pada saat demonstrasi sedang
berlangsung dengan bantuan supervisior dan teman sejawat.
2. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dari keaktifan siswa
bertanya.
3. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan instrumen tes
4. Data kemampuan siswa melalui lembar observasi selama
pengamatan dan data hasil belajar dengan cara memberi tes
setelah tindakan.
5. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan instrumen
observasi kegiatan untuk siswa dan guru.
6. Data refleksi di ambil berdasarkan catatan dari pengamatan
supervisor dan teman sejawat pada tiap-tiap siklus yang
dilakukan guru.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus II


ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, bila dibandingkan
dengan sebelum perbaikan. Ini terlihat pada hasil belajar lembar kerja
siswa yang diperoleh dengan nilai rata-rata 85 dan tingkat ketuntasan
siswa mencapai 94 %.

d. Refleksi

Berdasarkan catatan dari hasil pengamatan supervisor 2 diperoleh


refleksinya adalah RPP dan proses KBM sudah ada perbaikan dan
peningkatan sesuai dengan petunjuk dan standar penyusunan. Berdasarkan
hasil pengamatan siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan
minimal 94 % setelah pembelajaran perbaikan siklus II dilakukan, penulis
memutuskan untuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus
berikutnya.

e. Keberhasilan

33
Setelah memperbaiki kegiatan pembelajaran di siklus 1 maka
pelaksanaan pada siklus 2 guru membuat rancangan yang lebih baik
sehingga prestasi siswa mengalami kemajuan dan peningkatan. Hal ini
terbukti dengan perbandingan nilai evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2.

4.3

Perolehan Nilai Tes Formatif Siklus 1 dan Siklus 2

Nomor Nilai
Nama siswa
Urut Siklus 1 Siklus 2
1. Aqilatul Laila Maulida 80 85
2. Assayidati Mazida Rumi 75 80
Dhika Azka Luthfi Sanjaya
3. 70 75

4. Fatihah Nur Jannah 85 90


5. Finka Fara Fauzana 75 80
Inarotul Wafiroh
6. 80 85
Inaya Azmi Lathifa
7. 90 95
Lyana Zahira
8. 80 85

9. Maysalwa Salsabilla Putri 80 85


M. Kenzie Nuri Al Faruq
10 70 75
M. Kenzo Nuri Al Faruq
11. 70 75
Mohammad Alvin Pradita
12. 85 90
Muhammad Raditya Aji Putra
13. 80 85
Muhammad Yoga Aditiya Prasasti
14. 85 90
Nadila Fahrotun Ni'Mah
15. 75 85
Nailah Aufiah Azwa
16. 90 95
Naila Syarifa Zahrana
17. 80 85

34
Nur Natania Putri
18. 75 80
Nur Zahira Nadifa
19. 80 85
Rafi Adyatma Aryasatya
20. 70 85

21. Rio Putra Pratama 70 70


Siti Ifada Alika Adinda
22. 80 85
Umi Zahro Sulistiya
23. 85 90

24. Natasya staningrum Saerozi 85 85


25. Nizam Airlanga 65 70

Rata -rata 76 91

20 23
Nilai diatas KKM Orang Orang
( 80%) (92%)
5 Orang 2 Orang
Nilai di bawah KKM
(20%) (8%)
Keterangan :

Batas Nilai KKM = 75

Dari hasil perolehan siklus 1, ada 5 orang siswa yang belum


mencapai KKM dari jumlah 25 siswa, atau 20%. Sedangkan siswa yang
sudah mencapai KKM sebanyak 20 siswa, atau 80%. Setelah dilakukan
Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, ternyata ada peningkatan
nilai evaluasi siswa hanya 2 orang siswa yang belum mencapai KKM atau
(8%) dari jumlah 25 siswa. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM
sebanyak 23 siswa atau (92%). Maka persentase kenaikan dari nilai
evaluasi siklus 1 ke siklus 2 yaitu 12%.

Berikut persentase perolehan nilai evaluasi pada siklus 1 dan 2


dapat dilihat dari tebel di bawah ini :

35
Tabel 4.4

Persentase Perolehan Nilai evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2
No. Nilai Jml Jml
Presentase(%) Presentase(%)
Siswa Siswa

1. 95 - 0 2 8

2. 90 2 8 4 16

3. 85 5 20 11 44

4. 80 8 32 3 12

5. 75 4 16 3 12

6. 70 5 20 2 8

7. 65 1 4 - -

8. 60 - - - -

9. 55 - - - -

10. 50 - - - -

Jumlah 25 100 25 100

Adapun perbandingan perolehan nilai evaluasi mulia dari pra siklus, siklus
1, siklus 2 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.5

Rekapitulasi Perolehan Nilai Evaluasi pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Nomor Nilai
Nama siswa
Urut Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

36
1. Aqilatul Laila Maulida 50 80 85
2. Assayidati Mazida Rumi 60 75 80
Dhika Azka Luthfi Sanjaya
3. 60 70 75

4. Fatihah Nur Jannah 75 85 90


5. Finka Fara Fauzana 60 75 80
Inarotul Wafiroh
6. 65 80 85
Inaya Azmi Lathifa
7. 77 90 95
Lyana Zahira
8. 75 80 85

9. Maysalwa Salsabilla Putri 75 80 85


M. Kenzie Nuri Al Faruq
10 50 70 75
M. Kenzo Nuri Al Faruq
26. 55 70 75
Mohammad Alvin Pradita
27. 75 85 90
Muhammad Raditya Aji Putra
28. 60 80 85
Muhammad Yoga Aditiya Prasasti
29. 75 85 90
Nadila Fahrotun Ni'Mah
30. 60 75 85
Nailah Aufiah Azwa
31. 77 90 95
Naila Syarifa Zahrana
32. 75 80 85
Nur Natania Putri
33. 60 75 80
Nur Zahira Nadifa
34. 75 80 85
Rafi Adyatma Aryasatya
35. 65 70 85

36. Rio Putra Pratama 65 70 70


Siti Ifada Alika Adinda
37. 75 80 85
Umi Zahro Sulistiya
38. 75 85 90

39. Natasya staningrum Saerozi 75 85 85

37
40. Nizam Airlanga 50 65 70

Rata -rata 66 76 91

20 23Ora
10
Nilai diatas KKM Orang ng
Orang
( 80%) (92%)
(40%)
15 5 2
Nilai di bawah KKM Orang Orang Orang
(60% ) (20%) (8%)
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibagi menjadi 2, yaitu siklus 1 dan


siklus 2. Adapun tujuan dilakukannya perbaikan pembelajaran yaitu untuk
meningkatkan Prestasi belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah pada mata
pelajaran IPS tentang “Sejarah pahlawah Revolusi” dengan menggunakan metode
Kooperativ tipe STAD Penulis sebagai peneliti melakukan penelitian perbaikan
pembelajaran di kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah dengan menerapkan prinsip-
prinsip Penelitian Tindakan Kelas. Menurut I.G.A.K Wardani, Kuswaya Wihardit;
Noehi Nasution merumuskan pengertian penelitian tindakan kelas sebagai berikut
: “penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Sekolah sebagai penilai I dan guru
senior sebagai supervisor 2, dalam perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
sudah menunjukan adanya peningkatan prestasi dilihat dari perolehan nilai hasil
evaluasi siswa mulai dari pra siklus, siklus 1, dan siklus Dari nilai evaluasi pada
pra siklus (KKM 75) Ada 10 siswa (40%) dari 25 orang siswa yang menempuh
KKM dan 15 siswa (60%) belum mencapai KKM dengan rata – rata nilai 66, pada
saat ini guru belum menggunakan metode Kooperative tipe STAD. Setelah
diadakan perbaikan pada siklus 1, siswa yang mencapai KKM menjadi 15 siswa
(60%) dari 25 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 10 siswa (40%) dengan
nilai rata- rata 76 pada saat ini guru sudah menggunakan metode cooperative type
STAD dan adanya peningkatan hasil belajar 30%. Merasa masih banyak siswa
yang belum mencapai ketuntasan maka guru melaksanaan perbaikan siklus 2 hasil

38
evaluasi siswa bertambah menjadi 23 siswa (92%) yang mencapai KKM dan
hanya 2 siswa yang belum mencapai KKM dengan rata – rata kelas 91 dengan
peningkatan 12% dari siklus I. Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas tersebut
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar yang merupakan kulminasi dari
suatu proses pembelajaran yang dilakukan disekolah. Penggunaan metode
Kooperativ dalam proses pembelajaran IPS tentang “Sejarah Pahlawan
Proklamasi” mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas Karena metode ini
mampu menarik siswa untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Peran guru dalam pembelajaran matematika yaitu menumbuhkan rasa senang dan
kesadaran tentang pentingnya kekuatan IPS pada siswa, yaitu dengan ketekunan,
keuletan, minat, pengetahuan, dan ketelitian yang tinggi. Maka guru harus
profesional dan berkompeten, artinya guru harus mempunyai wawasan dan
landasan yang dapat dicapai dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
matematika. Wawasan ini digunakan untuk mengembangkan atau perbaikan
pembelajaran.

39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas melalui penerapan model


pembelajaran Kooperatif type STAD yang dilakukan melalui dua siklus
terhadap mata pelajaran IPS materi pahlawan revolusi kepada peserta didik
kelas IV MI Tarbiyatul Islmaiyah Kedumulyo Kecamatan Sukolilo kabupaten
Pati dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran Kooperatif type STAD dapat


meningkatkan pemahaman tentang pelajaran IPS materi sejarah pahlawan
proklamasi
2. Hasil belajar peserta didik pada materi ciri-ciri khusus pada tumbuhan
mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran
Kooperatif type STAD
3. Selama proses pembelajaran yang dilakukan, secara kualitatif menjadi lebih
baik, guru dapat mengatasi secara professional dengan menganalisa serta
berdiskusi dengan teman sejawat tentang apa yang menjadi kekurangan
atau kelemahan pada proses belajar mengajar

B. Saran dan tindak lanjut

Pembelajaran IPS lebih mendorong rasa ingin tahu kepada peserta


didik, namun tidak menutup kemungkinan tuntutan materi dan standar
menjadikan peserta didik harus paham dan mengingat tentang materi, hal ini
mengharuskan bagi guru untuk mengoptimalkan potensi anak dengan
menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan di kelas.
Kooperatif type STAD adalah salah satu model yang dapat mengoptimalkan
potensi peserta didik dalam belajar. Dalam penelitian ini, terdapat saran tindak
lanjut bagi guru, diantaranya adalah :

40
1. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru
untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik, sehingga pemahaman
dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat
2. Model pembelajaran Kooperatif type STAD sangat membantu peserta
didik dalam hal proses pembelajaran
3. Kooperatif type STAD membantu perserta didik karena dapat
meyederhanakan materi yang disampaikan. Selain itu, Kooperatif type
STAD juga memberikan keasyikan dalam belajar bagi peserta didik.
Sehingga model Kooperatif type STAD ini dapat diterapkan dalam kelas.
4. Pengunaan alat peraga yang sesuai sangat berdampak terhadap hasil
belajar peserta didik.
5. Refleksi dan diskusi dengan teman sejawat sangat membantu dalam
mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
6. Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam
pembelajaran akan berdampak positif terhadap keberhasilan belajar peserta
didik.

41
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2015. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.

Dimyati dan Mujiono. (2014). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Esminarto, dkk. 2016. Implementasi Model STAD dalam Meningkatkan


Hasil Siswa. Jurnal Riset dan Konseptual, 1 (1): 20-21.

Gusniar. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student


Teams Achievment Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN No. 2 Ogoamas II.
Jurnal Kreatif Tadulako Online, 2 (1): 220.

Hamalik, Oemar. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Hastuti, Eka. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat. Jurnal Pesona, 3
(2):143.
Hidayah, Nurul. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komik
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV MI Nurul
Hidayah Roworejo Negerikaton Pesawaran. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar, 4 (1): 45-46.

Sari, Annisa Herlida. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika ssMelalui


Media Realia Pada Siswa Kelas 2 SD. Jurnal Pg-Paud Trunojoyo : Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 7, Nomor 1.
doi: Https://Doi.Org/10.21107/Pgpaudtrunojoyo.V7i1.6835.

Supriyanto. (2016). Teknik Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas.


Pati:Penerbit Hartamedia.

Wardani, IG.A.K. Wihardit, Kuswaya. (2020). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit


Universitas Terbuka

42
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing PKP.


2. Perencanaan PTK (dentifikasi Masalah, Analisis Masalah, Alternatif
Pemecahan Masalah, Rumusan Masalah).
3. Berkas RPP Pra siklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II.
4. Berkas Hasil Penilaian Praktek Pembelajaran di Kelas (APKG1-PKP dan
APKG2-PKP).
5. Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2.
6. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk Per Siklus.

43
Lampiran 1
Kepada
Kepala UPBJJ UT Semarang
Di Semarang
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yuniroh, S. Pd.
NIP : 196412041987032004
Tempat Mengajar : MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo
Alamat Sekolah : Jl. Gua Wareh Puri Kedumulyo
Telepon : 085876197234
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas:
Nama : Fatia Maimanati
NIM : 857752552
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tempat Mengajar : MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo
Alamat Sekolah : Jl. Gua Wareh Puri Kedumulyo
Telepon : 082325451844
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Pati, 4 Mei 2023


Kepala Sekolah Supervisor 2,

Suliyono, S.Pd.I Yuniroh, S. Pd.I


NIP- NIP. 19631111199003200

Lampiran 2

44
Perencanaan PTK
4. Identifikasi Masalah.
Dari hasil pengamatan dalam pembelajaran IPS materi pahlawan
proklamasi teridentifikasi masalah yang timbul dalam proses pembelajaran.
Dari hasil pengamatan terungkap berbagai masalah yang dialami oleh siswa
dalam proses pembelajaran, antara lain :
c. Siswa kurang aktif dan termotivasi dengan desain dan strategi
pembelajaran sebelumnya
d. Siswa merasa bosan dengan metode yang diterapkan dalam
pembelajaran metode menjelaskan saja sehingga membuat hasil belajar
siswa kurang memuaskan (tidak mencapai nilai KKM).
5. Analisis Masalah.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang dialami
oleh siswa dalam proses pembelajaran IPS materi pahlawan proklamasi
diantaranya :
c. Kondisi kelas pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode
teacher centered sangat tidak nyaman. Siswa banyak yang mengantuk
dan bermain dengan temannya sendiri. Hal ini dikarenakan strategi
teacher centered tidak memotivasi siswa.
d. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi kurang tertarik
dengan proses pembelajaran maupun materi pembelajaran karena hanya
belajar dari buku tematik dan tidak ada kontribusi siswa sehingga hasil
belajar siswa tidak mencapai nilai KKM yang ditentukan.
6. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah.
Untuk mengatasi masalah yang dialami siswa dari hasil pengamatan
pembelajaran IPS materi pahlawan proklamasi di atas, yaitu :
c. Melakukan pembelajaran dengan tanya jawab dan diskusi kelompok
dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD untuk
meningkatkan keaktifan dan motivasi serta ketertarikan siswa dalam
proses pembelajaran IPS pada materi pahlawan revolusi sebagai alternatif
pemecahan masalah dalam proses pembelajaran.

45
d. Dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran
kooperatif dengan tipe STAD diharapkan mampu meningkatkan
pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS
khususnya materi pahlawan revolusi ditingkatkan dan mencapai nilai
KKM.
7. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalah yang dapat


dirumuskan sebagai berikut:
3. Bagaimana cara penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe
STAD untuk meningkatkan hasil belajar kelas IV pada pembelajaran IPS
pahlawan revolusi ?
4. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
Kedumuluo Kecamatan Sukoilo , Kabupaten Pati pada mata pelajaran
IPS materi pahlawan revolusi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif dengan tipe STAD ?

46
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN


(RPP) PERBAIKAN
( PRA- SIKLUS)
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo
Kelas / Semester : IV ( Empat)
Materi : Pahlawan Proklamasi
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 :Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan Islam
serta pengaruhnyapada kehidupan masyarakat masa kini
di lingkungan daerah setempat.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan
Islam serta pada kehidupan masyarakat masa kini di
lingkungan daerahsetempat.
C. Indikator

47
3.4.1 Menyebutkan peninggalan kerajaan masa Hindu,Buddha
dan Islam pada masa kini dan pengaruhnya bagi
mastarakat di wilayah setempat.
3.4.2 Membuat laporan peninggalan kerajaan masa Hindu, Buddha
dan Islam pada masa kini dan pengaruhnya bagi masyarakat
di wilayah setempat dalam bentuk peta pikiran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks tentang Raja Purnawarman, siswa mampu
menjawabpertanyaan dengan benar.

2. Setelah menjawab pertanyaan berdasarkan teks, siswa mampu


menceritakan kembali isi cerita dengan menggunakan
bahasanya sendiri secara rinci.

3. Setelah mengamati informasi yang disajikan pada PPT, siswa


mampu mengidentifikasi peninggalan kerajaan di masa Hindu,
Budha dan Islam serta pengaruhnya bagi wilayah setempat
dengan benar.

4. Setelah berdiskusi, siswa mampu mengomunikasikan


peninggalan kerajaan di masa Hindu, Budha dan Islam dan
pengaruhnya di wilayah setempat dengan menggunakan peta
pikiran.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

Setelah mengikuti perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan minat


belajar siswa pada materi sejarah menggunakan model pembelajaran
cooperative tipe Student Team Achievment (STAD) adalah sebagai
berikut :

3. Menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD


untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi serta ketertarikan siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
pada proses pembelajaran IPS materi sejarah

48
4. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada mata pelajaran IPS materi
sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
tipe STAD

F. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi peninggalan sejarah masa Hindu, Budha
dan Islamserta pengaruhnya bagi masyarakat sekitar
G. Pendekatan, Model dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan : Cooperative learning
2. Model : Saintifik-TPACK

49
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan ◾ Guru memberikan salam dan mengajak semuasiswa 10


berdo’a menurut agama dan keyakinan menit
masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisilembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikandengan
kegiatan pembelajaran.
◾ Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Pahlawanku
◾ Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari
sebelumnya. Apersepsi
◾ Guru menyampaikan informasi kepada siswabahwa
mereka akan banyak belajar tentang nilai-

3. Metode : Tanya jawab, Unjuk kerja dan diskusi

H. Media Pembelajran dan Sumber Ajar


1. PPT dan Modul ajar
2. Buku Pedoman Guru Tema : Pahlawanku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
3. Buku Siswa Tema : Pahlawanku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
I. Kegiatan Pembelajaran

50
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
nilai kepahlawanan dari Raja-Raja di masa Hindu,
Budha dan Islam melalui PPT. Communication

Inti ▪ Sebelumnya guru menempelkan gambar seorang anak 45


yang membantu kakek menyeberang jalan. menit
(Mengamati)
▪ Guru meminta pendapat siswa tentang kejadian yang
ada di dalam gambar. Guru membuat kesimpulan
bahwa anak tersebut memiliki sikap kepahlawanan
yaitu berkorban untuk membantu orang lain yang
membutuhkan. Communication
▪ Guru melanjutkan kegiatan dengan meminta siswa
membaca teks pada layar LCD tentang Raja
Purnawarman dalam hati. ICT, Literasi
▪ Setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dan
secara klasikal guru membahas jawabannya. Seorang
siswa bisa diminta untuk menyampaikan jawaban dan
siswa lain bisa mempertanyakannya.(Menanya)
▪ Siswa kemudian memperbaiki jawabannya apabila
perlu. Berdasarkan jawaban tersebut, setiap siswa
kemudian menceritakan kembali isi bacaan dengan
memperhatikan fakta-fakta yang ada, runtut dan
menggunakan ejaan yang benar.
▪ Guru menyampaikan rubrik penilaian kepada siswa.
Communication
▪ Siswa menyimak materi tokoh dan peninggalan
kerajaan pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam
pada PPT yang disajikan. ICT
▪ Guru memberi contoh bahwa peninggalan bukan hanya
benda bersejarah saja tetapi juga pemikiran atau nilai-
nilai yang bisa mempengaruhi hidup masyarakat,
misalnya Raja Purnawarman memiliki nilai melindungi
orang lain, dalam hal ini rakyatnya. Nilai tersebut
dimiliki oleh beberapa tokoh di sekitar mereka dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Critical
Thinking and Problem Solving

51
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Guru meminta siswa untuk memberikan beberapa
contoh sikap kepahlawanan dari Raja-Raja tersebut
yang terlihat di sekitar mereka. Creativity and
Innovation
▪ Guru membimbing diskusi, berjalan berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan
bahwa setiap anggota berpartisipasi aktif.
(Mengkomunikasikan)
▪ Guru mengajak satu atau dua siswa untuk
menyampaikan hasil diskusinya, lalu memberi
penguatan kepada seluruh siswa mengenai jawaban
yang diharapkan. Guru dapat memberi kesempatan
kepada seluruh siswa untuk memberikan komentar dari
jawaban yang ada. Guru tidak menjawab langsung
namun memberi kesempatan kepada siswa lain untuk
mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
temannya. Guru dapat menguatkan jawaban- jawaban
yang ada. Collaboration
▪ Siswa menuliskan nilai-nilai perjuangan atau
peninggalan lainnya dari para raja yang mempengaruhi
masyarakat atau daerah di mana mereka tinggal.
Tulisan bisa memuat semangat perjuangan, nilai
pendidikan, ajaran positif, maupun benda-benda
bersejarah. Nasionalis
▪ Siswa menyimak percobaan pada video
https://www.youtube.com/watch?v=BvHizhTOer8,,
guru mempersiapkan perlengkapan percobaan.
Perlengkapan dikelompokkan berdasarkan kelompok.
Gotong Royong
▪ Guru meminta satu perwakilan untuk mengambil
perlengkapan percobaan.
▪ Siswa dan guru membuat kesepakatan tentang
percobaan agar kegiatan bisa berjalan denganbaik.
▪ Kelompok melakukan percobaan sesuai dengan
prosedur yang ada pada buku pelajaran.Collaboration
▪ Setiap siswa mencatat hasil percobaan pada tabel
yang telah disiapkan. Mandiri

52
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Di akhir laporannya siswa menuliskan kesimpulan.
Siswa menyampaikan hasil laporannya di kelompok
masing-masing dan perwakilan bisa
menyampaikannya di depan kelas. Guru menambah
informasi yang dibutuhkan sebagai
penguatan. Integritas
Penutup ◾ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas menit
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
◾ Melakukan penilaian hasil belajar
◾ Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran) Religius

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Lembar Observasi Pembelajaran IPS

Perubanan tingkah laku


Tanggung
Jujur Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst

Siklus 1
Siklus 1
Tugas dinilai dengan ceklis

Indikator penilaian Ada Tidak ada


Memuat minimal 2 benda peninggalan sejarah
Menyebutkan minimal 2 ajaran positif yang diwariskanraja-
raja
Menyebutkan minimal 2 nilai-nilai sikap
kepahlawanan yang diwariskan para raja
Menyebutkan pengaruh dari peninggalan raja-raja
terhadap masyarakat setempat

Lembang Kerja Siswa


Siklus 1
Soal Pilihan Ganda

1.Di bawah ini yang merupakan kerajaan bercorak Buddha di Indonesia adalah ....
a. Tarumanegara
b. Majapahit
c. Kalingga
d. Singosari

2.Pemberontakan
8 Sora terjadi pada tahun ... Masehi.
.
a. 1309
b. 1311
c. 1316
d. 1319

3.Kerajaan
9 Tarumanegara terletak di ....
.
a. Aceh
b. Palembang
c. Bogor
d. Makassar

1 “Bhinneka Tunggal Ika” terdapat dalam Kitab Sutasoma karangan ....


4.Istilah
0
.

a. Mpu Kanwa
b. Mpu Prapanca
c. Mpu Tantular
d. Mpu Sindok

K. Remidial
Muatan pelajaran IPS
• Peserta didik dibelajarkan kembali terkait tokoh dan peninggalan
kerajaan padamasa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam.
• Peserta didik diberikan latihan-latihan mengenai
nilai perjuanagn danpeninggalan dari para raja.
• Setelah siswa diberi kesempatan untuk refleksi dan
pengendapan kegiatanremediasi di atas, maka siswa diberi
evaluasi hasil pembelajaran remedial
L. Pengayaan

• Siswa membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang terkait


dengan ceritapahlawan yang mereka pilih.
Contoh :
o Perjuangan apa yang dilakukan oleh Pattimura?
o Apa senjata yang digunakan oleh Pattimura?

Mengetahui Sukolilo, 2 Mei 2023


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Suliyono, S.Pd Fatia Maimanati


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN
(RPP) PERBAIKAN
( SIKLUS 1)
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo
Kelas / Semester : IV ( Empat)
Materi : Pahlawan Revolusi
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 2x 35 menit

M. Kompetensi Inti

KI 1 :Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
N. Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan Islam
serta pengaruhnyapada kehidupan masyarakat masa kini
di lingkungan daerah setempat.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan
Islam serta pada kehidupan masyarakat masa kini di
lingkungan daerahsetempat.
O. Indikator
3.5.1 Menyebutkan peninggalan kerajaan masa Hindu,Buddha
dan Islam pada masa kini dan pengaruhnya bagi
mastarakat di wilayah setempat.
3.5.2 Membuat laporan peninggalan kerajaan masa Hindu, Buddha
dan Islam pada masa kini dan pengaruhnya bagi masyarakat
di wilayah setempat dalam bentuk peta pikiran.
P. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks tentang Raja Purnawarman, siswa mampu
menjawabpertanyaan dengan benar.

2. Setelah menjawab pertanyaan berdasarkan teks, siswa mampu


menceritakan kembali isi cerita dengan menggunakan
bahasanya sendiri secara rinci.

3. Setelah mengamati informasi yang disajikan pada PPT, siswa


mampu mengidentifikasi peninggalan kerajaan di masa Hindu,
Budha dan Islam serta pengaruhnya bagi wilayah setempat
dengan benar.

4. Setelah berdiskusi, siswa mampu mengomunikasikan


peninggalan kerajaan di masa Hindu, Budha dan Islam dan
pengaruhnya di wilayah setempat dengan menggunakan peta
pikiran.

Q. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

Setelah mengikuti perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan minat


belajar siswa pada materi sejarah menggunakan model pembelajaran
cooperative tipe Student Team Achievment (STAD) adalah sebagai
berikut :

5. Menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD


untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi serta ketertarikan siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
pada proses pembelajaran IPS materi sejarah
6. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada mata pelajaran IPS materi
sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
tipe STAD

R. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi peninggalan sejarah masa Hindu, Budha
dan Islamserta pengaruhnya bagi masyarakat sekitar
S. Pendekatan, Model dan Metode Pembalajaran
1. Pendekatan : Cooperative learning
2. Model : Saintifik-TPACK
3. Metode : Tanya jawab, Unjuk kerja dan diskusi

T. Media Pembelajran dan Sumber Ajar


1. PPT dan Modul ajar
2. Buku Pedoman Guru Tema : Pahlawanku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
3. Buku Siswa Tema : Pahlawanku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
U. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan ◾ Guru memberikan salam dan mengajak semuasiswa 10


berdo’a menurut agama dan keyakinan menit
masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisilembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikandengan
kegiatan pembelajaran.
◾ Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Pahlawanku
◾ Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari
sebelumnya. Apersepsi
◾ Guru menyampaikan informasi kepada siswabahwa
mereka akan banyak belajar tentang nilai-
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
nilai kepahlawanan dari Raja-Raja di masa Hindu,
Budha dan Islam melalui PPT. Communication

Inti ▪ Sebelumnya guru menempelkan gambar seorang anak 45


yang membantu kakek menyeberang jalan. menit
(Mengamati)
▪ Guru meminta pendapat siswa tentang kejadian yang
ada di dalam gambar. Guru membuat kesimpulan
bahwa anak tersebut memiliki sikap kepahlawanan
yaitu berkorban untuk membantu orang lain yang
membutuhkan. Communication
▪ Guru melanjutkan kegiatan dengan meminta siswa
membaca teks pada layar LCD tentang Raja
Purnawarman dalam hati. ICT, Literasi
▪ Setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dan
secara klasikal guru membahas jawabannya. Seorang
siswa bisa diminta untuk menyampaikan jawaban dan
siswa lain bisa mempertanyakannya.(Menanya)
▪ Siswa kemudian memperbaiki jawabannya apabila
perlu. Berdasarkan jawaban tersebut, setiap siswa
kemudian menceritakan kembali isi bacaan dengan
memperhatikan fakta-fakta yang ada, runtut dan
menggunakan ejaan yang benar.
▪ Guru menyampaikan rubrik penilaian kepada siswa.
Communication
▪ Siswa menyimak materi tokoh dan peninggalan
kerajaan pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam
pada PPT yang disajikan. ICT
▪ Guru memberi contoh bahwa peninggalan bukan hanya
benda bersejarah saja tetapi juga pemikiran atau nilai-
nilai yang bisa mempengaruhi hidup masyarakat,
misalnya Raja Purnawarman memiliki nilai melindungi
orang lain, dalam hal ini rakyatnya. Nilai tersebut
dimiliki oleh beberapa tokoh di sekitar mereka dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Critical
Thinking and Problem Solving
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Guru meminta siswa untuk memberikan beberapa
contoh sikap kepahlawanan dari Raja-Raja tersebut
yang terlihat di sekitar mereka. Creativity and
Innovation
▪ Guru membimbing diskusi, berjalan berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan
bahwa setiap anggota berpartisipasi aktif.
(Mengkomunikasikan)
▪ Guru mengajak satu atau dua siswa untuk
menyampaikan hasil diskusinya, lalu memberi
penguatan kepada seluruh siswa mengenai jawaban
yang diharapkan. Guru dapat memberi kesempatan
kepada seluruh siswa untuk memberikan komentar dari
jawaban yang ada. Guru tidak menjawab langsung
namun memberi kesempatan kepada siswa lain untuk
mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
temannya. Guru dapat menguatkan jawaban- jawaban
yang ada. Collaboration
▪ Siswa menuliskan nilai-nilai perjuangan atau
peninggalan lainnya dari para raja yang mempengaruhi
masyarakat atau daerah di mana mereka tinggal.
Tulisan bisa memuat semangat perjuangan, nilai
pendidikan, ajaran positif, maupun benda-benda
bersejarah. Nasionalis
▪ Siswa menyimak percobaan pada video
https://www.youtube.com/watch?v=BvHizhTOer8,,
guru mempersiapkan perlengkapan percobaan.
Perlengkapan dikelompokkan berdasarkan kelompok.
Gotong Royong
▪ Guru meminta satu perwakilan untuk mengambil
perlengkapan percobaan.
▪ Siswa dan guru membuat kesepakatan tentang
percobaan agar kegiatan bisa berjalan denganbaik.
▪ Kelompok melakukan percobaan sesuai dengan
prosedur yang ada pada buku pelajaran.Collaboration
▪ Setiap siswa mencatat hasil percobaan pada tabel
yang telah disiapkan. Mandiri
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Di akhir laporannya siswa menuliskan kesimpulan.
Siswa menyampaikan hasil laporannya di kelompok
masing-masing dan perwakilan bisa
menyampaikannya di depan kelas. Guru menambah
informasi yang dibutuhkan sebagai
penguatan. Integritas
Penutup ◾ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas menit
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
◾ Melakukan penilaian hasil belajar
◾ Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran) Religius

V. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Lembar Observasi Pembelajaran IPS

Perubanan tingkah laku


Tanggung
Jujur Peduli
No Na Jawab
ma K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
Dst
Siklus 1

Siklus 1
Tugas dinilai dengan ceklis

Indikator penilaian Ada Tidak ada


Memuat minimal 2 benda peninggalan sejarah
Menyebutkan minimal 2 ajaran positif yang diwariskanraja-
raja
Menyebutkan minimal 2 nilai-nilai sikap
kepahlawanan yang diwariskan para raja
Menyebutkan pengaruh dari peninggalan raja-raja
terhadap masyarakat setempat

Lembang Kerja Siswa


Siklus 1
LKPD Pahlawan Revolusi
Jelaskan Tindakan Heroik Pahlawan dalam Mendukung
Proklamasi

1. Peristiwa Heroik di Semarang

2. Peristiwa Heroik di Surabaya


3. Peristiwa Heroik di Bali

W. Remidial
Muatan pelajaran IPS
• Peserta didik dibelajarkan kembali terkait tokoh dan peninggalan
kerajaan padamasa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam.
• Peserta didik diberikan latihan-latihan menge
nilai perjuanagn danpeninggalan dari para raja.
• Setelah siswa diberi kesempatan untuk refleksi dan
pengendapan kegiatanremediasi di atas, maka siswa diberi
evaluasi hasil pembelajaran remedial
X. Pengayaan

• Siswa membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang terkait


dengan ceritapahlawan yang mereka pilih.
Contoh :
o Perjuangan apa yang dilakukan oleh Pattimura?
o Apa senjata yang digunakan oleh Pattimura?

Mengetahui Sukolilo, 6 Mei 2023


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Suliyono, S.Pd Fatia Maimanati


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN
(RPP) PERBAIKAN SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo
Kelas / Semester : IV ( Empat)
Materi : Pahlawan Revolusi
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 :Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.6 Mengidentifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan Islam
serta pengaruhnyapada kehidupan masyarakat masa kini
di lingkungan daerah setempat.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan Hindu, Buddha dan
Islam serta pada kehidupan masyarakat masa kini di
lingkungan daerahsetempat.
C. Indikator
3.6.1 Menyebutkan peninggalan kerajaan masa Hindu,Buddha
dan Islam pada masa kini dan pengaruhnya bagi
mastarakat di wilayah setempat.
3.6.2 Membuat laporan peninggalan kerajaan masa Hindu, Buddha
dan Islam pada masa kini dan pengaruhnya bagi masyarakat
di wilayah setempat dalam bentuk peta pikiran.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah membaca teks tentang Raja Purnawarman, siswa
mampu menjawabpertanyaan dengan benar.

b. Setelah menjawab pertanyaan berdasarkan teks, siswa


mampu menceritakan kembali isi cerita dengan
menggunakan bahasanya sendiri secara rinci.

c. Setelah mengamati informasi yang disajikan pada PPT,


siswa mampu mengidentifikasi peninggalan kerajaan di
masa Hindu, Budha dan Islam serta pengaruhnya bagi
wilayah setempat dengan benar.

d. Setelah berdiskusi, siswa mampu mengomunikasikan


peninggalan kerajaan di masa Hindu, Budha dan Islam dan
pengaruhnya di wilayah setempat dengan menggunakan
peta pikiran.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

Setelah mengikuti perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan minat


belajar siswa pada materi sejarah menggunakan model pembelajaran
cooperative tipe Student Team Achievment (STAD) adalah sebagai
berikut :

7. Menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD


untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi serta ketertarikan siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
pada proses pembelajaran IPS materi sejarah
8. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah
Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada mata pelajaran IPS materi
sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
tipe STAD
F. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi peninggalan sejarah masa Hindu, Budha
dan Islamserta pengaruhnya bagi masyarakat sekitar
G. Pendekatan, Model dan Metode Pembalajaran
a. Pendekatan : Cooperative learning
b. Model : Saintifik-TPACK
c. Metode : Tanya jawab, Unjuk kerja dan diskusi

H. Media Pembelajran dan Sumber Ajar


a. PPT dan Modul ajar
b. Buku Pedoman Guru Tema : Pahlawanku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
c. Buku Siswa Tema : Pahlawanku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian
Pendidikan danKebudayaan, 2017).
I. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan • Guru memberikan salam dan mengajak semuasiswa 10


berdo’a menurut agama dan keyakinan menit
masing-masing.
• Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisilembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan
• pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikandengan
kegiatan pembelajaran.
• Guru memberikan motivasi kepada siswa yang
kurang aktif dalam pembelajaran siklus I agar
lebih serius dalam mengikuti pembelajaran, serta
tetap memberikan semangat kepada siswa yang
sudah berhasil dalam pembelajaran pada siklus I.
• Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Pahlawanku
• Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
• Guru memberi kesempatan kepada siswa
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari
sebelumnya. Apersepsi
• Guru menyampaikan informasi kepada siswabahwa
mereka akan banyak belajar tentang nilai-
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
nilai kepahlawanan dari Raja-Raja di masa Hindu,
Budha dan Islam melalui PPT. Communication

Inti ▪ Sebelumnya guru menempelkan gambar seorang anak 45


yang membantu kakek menyeberang jalan. menit
(Mengamati)
▪ Guru meminta pendapat siswa tentang kejadian yang
ada di dalam gambar. Guru membuat kesimpulan
bahwa anak tersebut memiliki sikap kepahlawanan
yaitu berkorban untuk membantu orang lain yang
membutuhkan. Communication
▪ Guru melanjutkan kegiatan dengan meminta siswa
membaca teks pada layar LCD tentang Raja
Purnawarman dalam hati. ICT, Literasi
▪ Setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dan
secara klasikal guru membahas jawabannya. Seorang
siswa bisa diminta untuk menyampaikan jawaban dan
siswa lain bisa mempertanyakannya.(Menanya)
▪ Siswa kemudian memperbaiki jawabannya apabila
perlu. Berdasarkan jawaban tersebut, setiap siswa
kemudian menceritakan kembali isi bacaan dengan
memperhatikan fakta-fakta yang ada, runtut dan
menggunakan ejaan yang benar.
▪ Guru menyampaikan rubrik penilaian kepada siswa.
Communication
▪ Siswa menyimak materi tokoh dan peninggalan
kerajaan pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam
pada PPT yang disajikan. ICT
▪ Guru memberi contoh bahwa peninggalan bukan hanya
benda bersejarah saja tetapi juga pemikiran atau nilai-
nilai yang bisa mempengaruhi hidup masyarakat,
misalnya Raja Purnawarman memiliki nilai melindungi
orang lain, dalam hal ini rakyatnya. Nilai tersebut
dimiliki oleh beberapa tokoh di sekitar mereka dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Critical
Thinking and Problem Solving
▪ Guru meminta siswa untuk memberikan beberapa
contoh sikap kepahlawanan dari Raja-Raja tersebut
yang terlihat di sekitar mereka. Creativity and
Innovation
▪ Guru membimbing diskusi, berjalan berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan
bahwa setiap anggota berpartisipasi aktif.
(Mengkomunikasikan)
▪ Kelompok yang dibentuk pada siklus II ditata
kembali disesuaikan dengan kondisi/kendala yang
dijumpai pada siklus I.
▪ Guru mengajak satu atau dua siswa untuk
menyampaikan hasil diskusinya, lalu memberi
penguatan kepada seluruh siswa mengenai jawaban
yang diharapkan. Guru dapat memberi kesempatan
kepada seluruh siswa untuk memberikan komentar dari
jawaban yang ada. Guru tidak menjawab langsung
namun memberi kesempatan kepada siswa lain untuk
mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
temannya. Guru dapat menguatkan jawaban- jawaban
yang ada. Collaboration
▪ Siswa menuliskan nilai-nilai perjuangan atau
peninggalan lainnya dari para raja yang mempengaruhi
masyarakat atau daerah di mana mereka tinggal.
Tulisan bisa memuat semangat perjuangan, nilai
pendidikan, ajaran positif, maupun benda-benda
bersejarah. Nasionalis
▪ Guru meningkatkan pengawasan agar diskusi
dapat berjalan lebih baik dibandingkan dengan
siklus I. Bantuan individual diberikan kepada siswa
yang mengalami masalah dalam penguasaan materi
▪ Kelompok melakukan percobaan sesuai dengan
prosedur yang ada pada buku pelajaran.Collaboration
▪ Setiap siswa mencatat hasil percobaan pada tabel
yang telah disiapkan. Mandiri
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
▪ Di akhir laporannya siswa menuliskan kesimpulan.
Siswa menyampaikan hasil laporannya di kelompok
masing-masing dan perwakilan bisa
menyampaikannya di depan kelas. Guru menambah
informasi yang dibutuhkan sebagai
penguatan. Integritas
Penutup ◾ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas menit
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
◾ Melakukan penilaian hasil belajar
◾ Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran) Religius

J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Lembar Observasi Pembelajaran IPS
Siklus 2
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Jujur Peduli
No Na Jawab
ma K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..

4 ……………..
……………..
5
……………..
Dst

Siklus 2
Tugas dinilai dengan ceklis

Indikator penilaian Ada Tidak ada


Memuat minimal 2 benda peninggalan sejarah
Menyebutkan minimal 2 ajaran positif yang diwariskanraja-
raja
Menyebutkan minimal 2 nilai-nilai sikap
kepahlawanan yang diwariskan para raja
Menyebutkan pengaruh dari peninggalan raja-raja
terhadap masyarakat setempat

Lembang Kerja Siswa


Siklus 2

LKPD Pahlawan Revolusi


Jelaskan Tindakan Heroik Pahlawan dalam Mendukung
Proklamasi
1. Peristiwa Heroik di Semarang

2. Peristiwa Heroik di Surabaya


3. Peristiwa Heroik di Bali

K. Remidial
Muatan pelajaran IPS
• Peserta didik dibelajarkan kembali terkait tokoh dan peninggalan
kerajaan padamasa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam.
• Peserta didik diberikan latihan-latihan mengenai
nilai perjuanagn danpeninggalan dari para raja.
• Setelah siswa diberi kesempatan untuk refleksi dan
pengendapan kegiatanremediasi di atas, maka siswa diberi
evaluasi hasil pembelajaran remedial
L. Pengayaan

• Siswa membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang terkait


dengan ceritapahlawan yang mereka pilih.
Contoh :
o Perjuangan apa yang dilakukan oleh Sultan Hasanudin?
o Apa senjata yang digunakan oleh Sultan Agung Tirtayasa?

Mengetahui Sukolilo, 6 Mei 2023


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

Suliyono, S.Pd Fatia Maimanati


Lampiran APKG
Lampiran 5: Jurnal Bimbingan PKP

JURNAL BIMBINGAN PKP-SEMESTER 2023

Nama Mahasiswa : Fatia Maimanati


NIM : 857752552
Tempat Mengajar : Mi Tarbiyatul Islamiyah Kedumulyo
Judul Perbaikan Pembelajaran : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PELAJARAN IPS MENERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD
PADA MATERI PAHLAWAN
REVOLUSI KELAS IV MI
TARBIYATUL ISLAMIYAH
KEDUMULYO KECAMATAN
SUKOLILO KABUPATEN PATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

No. Hari/ Kegiatan Hasil/ Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan


Tanggal Pembimbingan
1 Senin, 1 Refleksi Identifikasi Perbaikan
terhadap masalah, refleksi
Mei 2023
pelaksanaan analisis terhadap
pembelajaran masalah, proses
pra-siklus dan alternative dan pembelajaran
merencanakan prioritas adan
PTK (identifikasi pemecahan identifikasi
masalah, masalah, masalah,
analisis rumusan analisis
masalah, masalah kurang masalah,
alternative dan sejalan alternative dan
prioritas prioritas
pemecahan pemecahan
masalah, masalah,
rumusan rumusan
masalah) masalah

2 Kamis, 4 Supervisi Instrument Perbaikan alat


perencanaan penilaian harus penilaian dan
Mei 2023
PTK dan disesuaikan lembar
mendiskusikan dengan pengamatan
RPP perbaikan indicator
pembelajaran - Lembar
IPS siklus 1 pengamatan yang
beserta dengan digunakan harus
lembar disesuaikan
observasi dengan focus
masalah
3 Sabtu, Mengamati Siswa sudah Maksimalkan
pelaksanaan mulai aktif dalam
06 Mei media yang
perbaikan pembelajaran
2023 pembelajaran namun lama- digunakan
matematika kelamaan terlihat
siklus 1 bosen karena
media yang
digunakan tidak
maksimal
4 Sabtu, Mengamati - Siswa sudah Perbaikan
13 Mei pelaksanaan aktif dalam pembelajaran
2023 perbaikan kegiatan yang dicukupkan
pembelajaran dilakukan dengan 2 siklus
- Siswa dilatih lagi
matematika
dalam
siklus 2 pengorganisasian
kelompok
- Pengalaman
siswa secara
kangsung dalam
kegiatan
berdampak baik
terhadap
pemahaman
siswa
5

Mengetahui Sukolilo, 17 Mei 2023


Supervisor 1 Supervisor 2

Yuniroh, S.Pd.I
NIP
Lampiran 6

Anda mungkin juga menyukai