Proposal PKL - Nurul Hidayati - Tp6a - 009
Proposal PKL - Nurul Hidayati - Tp6a - 009
Proposal PKL - Nurul Hidayati - Tp6a - 009
oleh :
NURUL HIDAYATI
202010220311009
TEKNOLOGI PANGAN
teknologi-pangan.umm.ac.id | [email protected]
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum...........................................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus..........................................................................................................2
1.3 Manfaat.......................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................3
2.1 PT. Aerofood Indonesia.............................................................................................3
2.2 Jasa Cathering Maskapai Penerbangan..................................................................4
2.2 Roti...............................................................................................................................4
2.2 Karakteristik Roti......................................................................................................6
2.2 Penjaminan Mutu.......................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
METODE PELAKSANAAN...................................................................................................9
3.1 Tempat dan Waktu.........................................................................................................9
3.2 Metode Pengumpulan Data............................................................................................9
3.3 Jadwal dan Rancangan Kegiatan................................................................................10
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................................................10
BAB IV.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
LAMPIRAN.............................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek kerja lapangan (PKL) dapat dilakukan diberbagai perusahaan salah satunya
yaitu PT. Aerofood ACS Lombok. Perusahaan ini bergerak dalam bidang inflight catering.
Inflight catering mengolah makanan siap jadi yang kemudian dipasarkan pada penumpang
jasa maskapai penerbangan. produk makanan sangat rentan terhadap resiko kerusakan dan
lainnya yang disebabkan oleh bahan makanan yang cepat rusak sehingga adanya penanganan
khusus terhadap produk makanan. Produk makanan yang cepat rusak salah satunya yaitu roti,
sehingga pada saat proses pengolahan diperlukan penanganan khusus mulai dari pemilihan
bahan baku, proses produksi yang harus steril sampai dengan proses paackaging, sehingga
tercipta produk roti yang berkualitas baik dan dapat memberikan kesan yang baik terhadap
konsumen karena berpengaruh terhadap nama baik maskapai penerbangan.
Oleh karena itu, topik mengenai penjaminan mutu produk roti di PT. Aerofood ACS
Lombok merupakan hal yang penting sebagai upaya dalam memperoleh roti yang berkualitas
baik. Diharapkan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Aerofood ACS Lombok
dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih lanjut mengenai proses pembuatan roti
yang berkualitas baik.
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata-1 Progam Studi
Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh selama perkuliahan
dengan realitas yang ada dilapangan serta dapat mengetahui berbagai permasalahan
yang ada dan kemungkinan dapat menyelesaikannya
3. Mempersiapkan mental mahasiswa yang profesional dan kompoten dalam menghadapi
dunia kerja
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengetahui secara umum sejarah, perkembangan, struktur organisasi dan
tenaga kerja di PT. Aerofood ACS Lombok
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami serangkaian proses pembuatan serta
penjaminan mutu produk roti yang ada pada
3. Mempelajari seluruh aspek ilmu dan teknologi pangan yang diterapkan di PT.
Aerofood ACS Lombok
1.3 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman didunia kerja
2. Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan serta
kreativitas
3. Sebagai studi banding antara teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan praktek
yang diperoleh di instansi tempat PKL.
b. Bagi Program Studi
1. Sebagai tolak ukur pencapaian kinerja program studi khususnya untuk menegvaluasi
hasil pembelajaran oleh instansi tempat PKL.
2. Program studi dapat menjalin kerjasama dengan Instansi tempat PKL
c. Bagi Perusahaan
1. Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan bantuan praktikan tanpa perlu
mengeluarkan biaya operasional yang besar
2
2. Sebagai bahan masukan bagi instansi untuk menentukan kebijakan perushaaan dimasa
yang akan datang berdasarkan pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh mahasiswa
selama melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PT. Aerofood Indonesia
PT. Aerofood Indonesia merupakan anak perusahaan PT. Garuda Indonesia yang
bergerak dalam bidang produksi makanan katering dan penyedia layanan pendukung
penerbangan lainnya seperti selimut, majalah dan lain-lain. Perkembangan pesat terhadap
industri penerbangan menyebabkan PT. Aerofood Indonesia didirikan pada tahun 1970,
namun sebelum menjadi PT. Aerofood Indonesia usaha catering ini terkenal dengan nama
branding Aerowisata Catering Service (ACS). Nama ini mengalami perubahan pada tanggal
22 September 2011 menjadi PT Aerofood Indonesia. Holding Company dari PT. Aerofood
Indonesia adalah PT. Aerowisata yang memiliki beberapa unit divisi perusahaan di bawah
pengawasannya, yaitu divisi hotel (Hotel Irian, Pool Villa Club, Villa Teratai, dsb.), divisi
travel and freight (Aerotravel, Aerojasa Perkasa, dsb.), divisi transportasi (Mandira Erajasa
Wahana), dan divisi catering (Aerowisata Catering Service/ACS/Aerofood Indonesia). 100%
saham dari PT Aerowisata dimiliki oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
PT. Aerofood Indonesia memiliki visi untuk menjadi penyedia jasa makanan dan
kebutuhan lainnya seperti pelayanan kabin dan laundry yang berkualitas premium di Asia
Tenggara. Sehingga, lingkup kegiatan perusahaan meliputi pengelolaan, penyiapan, sampai
dengan pelayanan perbekalan untuk pesawat. Produksi makanan yang dilakukan di PT.
Aerofood Indonesia ini dilakukan selama 24 jam dengan 3 kali pergantian shift setiap 8 jam
sekali. PT. Aerofood Indonesia menyediakan berbagai jenis makanan seperti Asian Cuisine,
Japanese / Korean Cuisine, Western Cuisine, pastry / bakery dan lain-lain untuk para
penumpang pesawat. PT. Aerofood Indonesia tidak hanya menyediakan catering makanan
untuk maskapai Garuda, tetapi juga untuk maskapai-maskapai penerbangan. PT. Aerofood
Indonesia mempekerjakan lebih dari 5.500 profesional dan dianggap sebagai pemimpin di
bidangnya, dengan menghasilkan produk-produk berkualitas premium dan melayani lebih dari
40 maskapai penerbangan baik domestik maupun internasional termasuk Garuda Indonesia,
Qantas, Cathay Pacific,Singapore Airline (SQ), Air China, Japan (JAL), Emirates, Saudi
3
Arabia, dll. Selain itu Aerofood ACS melayani permintaan meal untuk pesawat charter, VVIP
termasuk Presiden RI dan Wapres RI dan penerbangan khusus seperti Haji. Perusahaan ini
beroperasi di berbagai kota di Indonesia antara lain Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Medan,
Cengkareng, Bandung, Bali, yogyakarta, Lombok dan Pekanbaru.
PT. Aerofood Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya kerja I-FRESH yaitu
Integrity, Fast, Reliable, Effective and Efficient, Service Excellent dan Hygiene (Salsabila,
2018). Produksi makanan yang dilakukan di PT. Aerofood Indonesia ini menggunakan bahan-
bahan terbaik produk pertanian segar yang menghasilkan makanan berkualitas baik dan
dipastikan sehat untuk dikonsumsi. Selain menghasilkan makanan yang berkualitas baik dan
menyehatkan, PT. Aerofood Indonesia juga menjunjung tinggi kehalalan produk yang
dihasilkan dibuktikan dengan PT. Aerofood Indonesia telah memiliki sertifikat halal dari
MUI. Perusahaan ini juga menerapkan sistem HACCP, ISO 9001-2008 untuk manajemen
mutu pangan dan ISO 22000 : 2005 untuk manajemen keamanan pangan (Sumarmi dkk.,
2017). Hal tersebut diterapkan guna mencegah terjadinya bahaya yang akan ditimbulkan
setelah mengkonsumsi makanan.
Katering biasanya dikenal dengan kegiatan memasak yang dimulai dari persiapan
bahan baku, pengolahan bahan baku, penyajian sampai dengan pendistribusian makanan.
Tingginnya permintaan jasa transportasi udara menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap
penyedia jasa makanan (jasa boga). Layanan jasa boga disebut sebagai inflight catering
(Sahrevi dkk., 2022). Inflight catering bertujuan untuk melayani penumpang dengan
menyajikan produk makanan selama perjalanan penerbangan. Makanan yang diproduksi
langsung didistribusikan ke bandar udara setelah melewati proses packaging. Makanan yang
disajikan harus memiliki kualitas dan keamanan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan
guna memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pemakai jasa penerbangan tersebut.
2.3 Roti
Roti pertama kali berkembang di wilayah Mesir 10.000-12.000 tahun lalu. Roti adalah
produk olahan pangan yang melalui proses pemanggangan adonan setelah proses fermentasi.
Roti mengandung zat seperti beta karoten, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2),
niasin, serta sejumlah mineral berupa zat besi, iodium, kalsium dll. Roti juga mengandung
asam amino yang digunakan sebagai peningkatan mutu protein dalam tubuh. Kandungan
4
protein yang terdapat dalam roti yaitu mencapai 9,7%. Bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan roti adalah tepung terigu, gula, margarin, ragi, pelembut, susu bubuk, telur dan
garam. Roti yang biasa di produksi oleh perusahaan roti memiliki berbagai macam rasa
yaitu roti rasa coklat, keju, kacang, meises dll. Roti banyak diminati baik dari kalangan
remaja hingga dewasa, selain rasanya yang enak dan memiliki jenis yang beragam roti
memiliki kandungan gizi yang cocok untuk dijadikan sebagai konsumsi makanan sehari-hari.
Seiring perkembangan zaman roti memiliki berbagai macam jenis yaitu roti manis, roti
tawar dan roti soft dough (Sitepu, 2019). Dalam pembuatan roti memerlukan 3 jenis bahan
yaitu bahan utama, bahan perasa dan bahan tambahan lainnya. Mikroba yang digunakan
dalam pembuatan roti yaitu Saccharomuces cereviceae. Penambahan ragi tersebut
menghasilkan gas karbondioksida yang mengakibatkan roti menjadi mengembang. Proses
produksi roti adalah suatu kegiatan yang menggabungkan berbagai faktor produksi yang ada
untuk menciptakan roti. Berdasarkan Arwini (2021) secara garis besar prinsip pembuatan roti
sebagai berikut:
a. Pencampuran
Pencampuran bahan baku bertujuan untuk mengembangkan daya rekat gluten
yang tidak terdapat dalam tepung. Proses pencampuran bahan tidak boleh dilakukan
terlalu lama karena dapat merusak susunan glutein, menyebabkan adonan menjadi panas
dan proses fermentasi semakin lambat. Proses pencampuran secara tradisional terdiri
dari 2 macam yaitu sponge and dough method (metode babon) dan straight dought
method (cara langsung). Sponge and dough methode adalah sebagian besar tepung dan
air, semua ragi, garam dan pengemulsi dicampur menjadi babon, babon difermentasi
selama 3-6 jam, kemudian dicampurkan dengan bahan yang lainnya. sedangkan straight
dought method yaitu bahan dicampur sekaligus menjadi adonan sebelum difermentasi.
b. Peragian
Peragian atau biasa di sebut dengan proses fermentasi bertujuan untuk
pematangan adonan sehingga mudah dilakukan proses pembentukan dan memperoleh
produk yang berkualitas baik. Selain itu, proses fermentasi juga berperan dalam
pembentukan cita rasa roti. Pada saat proses fermentasi berlangsung enzim-enzim ragi
bereaksi dengan pati dan gula untuk menghasilkan gas karbondioksida. Gas
karbondioksida ini sendiri menyebabkan adonan menjadi mengembang, lebih ringan
5
dan lebih besar. Suhu untuk proses fermentasi yaitu kurang lebih 35 °C dengan
kelembapan 70-75%.
c. Pembentukan
Adonan yang sudah difermentasi selanjutnya dilakukan proses pembentukan
dengan cara dibagi dan dibulatkan. Pembentukan adonan dilakukan dengan cara adonan
yang sudah diistirahatkan digilong menggunakan roll pin, kemudian dibentuk sesuai
dengan jenis roti yang diinginkan. Untuk membentuk roti dengan ukuran yang sama
perlu dilakukan penimbangan adonan. Setelah itu roti dimasukkan kedalam cetakan
kemudian dilakukan proofing diruang hangat selama 3-25 menit. Setelah itu adonan
dimasukkan ke dalam loyang yang telah diolesi margarin supaya roti tidak lengket pada
loyang. Selanjutnya dilakukan fermentasi akhir yaitu bertujuan supaya adonan mencapai
volume dan struktur yang optimum. Biasanya proses fermentasi dilakukan pada suhu 38
C dengan kelembapan 75-85%.
d. Pemanggangan
Setelah proses pemebentukan selesai dilanjutkan dengan proses pemanggangan.
Proses pemanggangan roti menggunakan suhu sebesar 205°C selama 14-18 menit.
Sebelum pemanggangan selesai pintu oven dibuka selama 2-3 menit. Peningkatan
volume adonan akan berlangsung cepat pada awal pemanggangan. Setelah itu
metabolisme khamir meningkat mencapai 600 C. khamir trus melakukan metabolisme
hingga mati akibat suhu yang terlalu tinggi. Alkohol hasil metabolisme khamir
menguap menyebabkan tekanan sekitar oven meningkat bersamaan dengan gelatinisasi
dan kerusakan struktur gluten yang menimbulkan crust pada permukaan roti yang
dihasilkan. pemanggangan menghasilkan warna roti yang kecoklatan akibat adanya
reaksi maillard dan karamelisasi gula.
Karakteristik roti merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu produk roti.
Karakteristik roti secara umum dipengaruhi oleh aroma, rasa, warna, tekstur dan volume
pengembangan. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dipengaruhi oleh bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan roti, proses pembuatan adonan serta waktu dan teknik fermentasi
yang digunakan. Sifat-sifat eksternal roti yang bermutu baik yaitu memiliki bentuk yang
6
simetris, tidak bersudut tajam, kulit permukaan berwarna cokelat kemerahan dan mengkilap,
kulit atas mengembang dengan baik dan tidak retak dan ukuran volume roti besar (Savitri,
2022). Sedangkan untuk sifat internal roti yang baik antara lain memiliki warna yang cerah
pada bagian dalam roti, tekstur roti lembut, lentur dan tidak mudah hancur, pori-pori seragam
dan tersebar merata, bau roti harum khas roti dan tidak berasa adonan yang belum matang.
Roti banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki karakteristik dari segi
aroma yang rasanya enak, warnanya menarik, tekstur yang remah serta volume
pengembangan yang baik. Menurut SNI (1995), syarat mutu roti menurut SNI 01-8340-1995
dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
7
dkk., 2015). Dalam sistem ini, tidak hanya inpeksi dan kontrol saja, tetapi melakukan
penetapan standar kuliatas suatu produk mulai dari proses produksi hingga pendistribusian
produk ke konsumen. penjaminan mutu tidak hanya fokus pada penjagaan mutu suatu produk
tetapi juga berperan dalam peningkatan mutu dan pengembangan produk-produk baru yang
lebih inovatif dan dapat diterima oleh konsumen. Standar mutu yang ditetapkan di Indoensia
yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI). Produk yang sudah memenuhi Standar SNI tentu
memliki kualitas yang baik. Good manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis and
Critical Control Points (HACCP & CCP) merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan
untuk penajminan mutu suatu porduk pangan.
1.
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
a. Observasi
Mahasiswa melakukan observasi untuk pengambilan data mengani kondisi, tata letak
dan fasilitas yang terdapat pada PT. Aerofood ACS Lombok. Kemudian pengambilan
dokumentasi apabila diizinkan oleh pihak instansi.
b. Wawancara
Mahasiswa melakukan wawancara untuk memperoleh data terkait dengan perlaatan
dan bahan baku yang digunakan, cara pengolahan produk serta Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang diterapkan oleh PT. Aerofood ACS Lombok baik secara
terstruktur maupun tidak terstruktur kepada karyawan maupun pihak yang berwenang.
c. Studi Literatur
Mahasiswa melakukan studi literatur untuk pengumpulan data sekunder dan informasi
dari literatur yang berhubungan dengan perusahaan. Pengambilan data secara literatur
dilakukan untuk memperoleh data mengenai sejarah berdiri instansi, visi dan misi
instansi, struktur organisasi, serta data lain yang telah ada pada arsip data PT.
Aerofood ACS Lombok.
9
d. Pengukuran dilapangan
Mahasiswa melakukan pengukuran langsung dilapangan untuk memperoleh data
umum mengenai proses produksi dan standar kualitas produk yang dihasilkan.
Keterangan: Rencana ini dapat berubah karena menyesuaikan dengan peraturan perusahaan yang bersangkutan,
dimana dapat diubah sesuai dengan perencanaan yang ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
10
BAB IV
PENUTUP
Demikian laporan ini saya susun sebagai salah satu syarat dalam melaksanakan
Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Aerofood ACS Lombok. Semoga terjalin hubungan
kerjasama yang baik antara mahasiswa sebagai civitas akademika dengan instansi terkait,
sehingga praktek kerja lapang ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang
direncanakan dan mendapatkan hasil yang maksimal baik mahasiswa PKL maupun instansi
yang bersangkutan. Akhir kata, hanya dengan Ridho Allah SWT dan partisipasi dari semua
pihak Praktek Kerja Lapang ini dapat berjalan dengan baik. Atas semua kesempatan, bantuan
serta bimbingan dari Bapak/Ibu, saya mengucapkan terimakasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arwini, N. P. D. (2021). Roti, Pemilihan Bahan Dan Proses Pembuatan. Jurnal Ilmiah
Vastuwidya, 4(1), 33-40.
Nindyasari, A., Mahmudiono, T., & Sumarmi, S. (2017). Monitoring Proses Pengolahan
Makanan Moslem Meal Di PT. Aerofood Indonesia, Tangerang, Banten. Amerta
Nutrition, 1(4), 318-330.
Sahrevi, A. S. N., Wijayanthi, D. G. P., & Anggriani, R. (2022). Penerapan Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP) Pada Proses Produksi Hot Meal Dori Woku Belanga
Untuk Maskapai Garuda Indonesia di PT. Aerofood ACS Denpasar. Food Technology
and Halal Science Journal, 5(2), 206-219.
Salsabila, K. S. 2018. Analisis Penerapan Lintas Budaya Dalam Kegiatan Negosiasi Bisnis
Pada Perusahaan Multinasional.
Saparianti, E., Wahyunanto, A., Nugroho & Sucipto. 2015. Introduksi Cara-cara Pengolahan
Pangan Yang Baik (CPPB) dan Peralatan Mekanis Untuk Perbaikan Proses Produksi
UKM Rotterdam Bakery (Introduction Of Good Manufacturing Practices (Gmp) And
Mechanical Equipment To Improve Production Process Of Sme Rotterdam Bakery).
Journal of innovation and applied technology. 1(2).
Sitepu, K. M. (2019). Penentuan Konsentrasi Ragi pada Pembuatan Roti (Determining of
Yeast Concentration on Bread Making). Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Agrokompleks, 71-77.
Savitri, Y. D., Sulaiman, H., & Marfu'ah, I. (2022). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Roti Dengan Kualitas Terbaik Menggunakan Algoritma Simple Additive Weighting
(SAW). JRKT (Jurnal Rekayasa Komputasi Terapan), 2(03).
12
LAMPIRAN
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
Jenjang Tempat Tahun
SMP SMPN 1 Selong 2014-2017
SMA SMAN 1 Labuhan Haji 2017-2020
S1 Teknologi Pangan – Universitas 2020-sekarang
Muhammadiyah Malang
C. Pengalaman Organisasi
Nama Organisasi Jabatan Tahun
Badan Eksekutif Staff Muda Divisi Sosial 2021-2022
Mahasiswa Fakultas dan Ekonomi
Pertanian dan Peternakan
Badan Eksekutif Kepala Departemen Sosial 2022-sekarang
Mahasiswa Fakultas dan Ekonomi
Pertanian dan Peternakan
13
D. Kemampuan Lain
Kemampuan lain
Bahasa Bahasa Indonesia
Teknologi Informasi Microsoft Word
14