Keripik Singkong - PUP 5A
Keripik Singkong - PUP 5A
Keripik Singkong - PUP 5A
Disusun oleh:
Bagus Arya Wicaksono (202010220311054)
Nafidzah Nur (202010220311005)
Nurul Hidayati (202010220311009)
Fadia Adilah Maharani (202010220311027)
Dewi Rahmawati M. (202010220311039)
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Daftar Pustaka
Kontribusi
Dewi Rahmawati / 202010220311039
BAB II
ANALISIS PASAR
2.1 Observasi Produk di Pasar
Pada kegiatan analisis pasar, kami memilih 3 produk keripik singkong dengan merk
dagang. Diantaranya adalah Kusuka, Qtela, dan Cazva. Berikut adalah perbandingan hasil
observasi ketiga produk keripik singkong sebagai berikut :
Tampilan Produk
Kandungan Gizi Energi Total 100 Energi Total 100 Energi Total 100
kkal, Lemak Total kkal, Lemak Total 5 kkal, Lemak Total 5
4,5 g, Protein 0 g, g, Lemak Jenuh 3 g, g, Lemak Jenuh 3 g,
Karbohidrat total 14 Protein 0 g, Protein 0 g,
g, Serat Pangan 1 g, Karbohidrat total 14 Karbohidrat Total 14
Gula 1 g, Natrium 45 g, Gula 1 g, dan g, Gula 1 g, Natrium
mg. Natrium 95 mg 75 g.
Hasil survey pasar yang telah dilakukan dari ketiga produk keripik singkong di atas kami
memilih produk keripik singkong Kusuka, Qtela, dan Cazva. Ketiga produk keripik singkong
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada keripik singkong Kusuka ternyata
memiliki ketebalan singkong yang tipis sehingga memudahkan konsumen untuk
menikmatinya. Selain itu juga Kusuka memiliki rasa yang lebih gurih, dan bumbunya lebih
pas ketika dimakan, memiliki lebih dari 3 varian rasa yaitu balado, barbeque, original, dll.
Qtela memiliki rasa yang cenderung asin dan rasa bumbunya yang cukup kuat dari kedua
produk keripik singkong lainnya, namun memiliki tekstur yang renyah dan ketebalan sedikit
tebal, serta memiliki 3 varian rasa keripik singkong yaitu original, balado, barbeque.
Sedangkan Cazva memiliki tekstur yang berbeda dari dua produk lainnya yang kami survey.
Cazva memiliki ketebalan keripik singkong yang tebal serta tekstur yang keras sehingga
sedikit menyusahkan konsumen ketika menikmatinya. Dari segi rasa pun Cazva memiliki
rasa yang kurang gurih dengan cita rasa bumbu yang kurang.
Dari hasil survey tersebut, dari segi cita rasa Qtela lebih memiliki rasa bumbu yang kuat,
namun untuk keripik singkong merk Kusuka lebih unggul dari kedua produk lainnya, hal ini
dikarenakan dari segi cita rasa, tekstur, ketebalan yang lebih baik. Maka dari itu, kami
berencana membuat produk olahan keripik singkong bertekstur renyah, dengan ketebalan
keripik yang tipis, serta rasa yang gurih seperti produk keripik singkong merk Kusuka. Dari
ketiga produk keripik singkong tersebut memiliki kandungan gizi yang sama, hanya saja pada
keripik singkong merk Kusuka memiliki kandungan lemak total lebih rendah dari dua produk
lainnya yaitu sebesar 4,5 g dan memiliki serat pangan sebesar 1 gr. Qtela memiliki
kandungan Natrium paling banyak yaitu sebesar 95 mg.
Berdasarkan grafik diatas, dari 126 responden diperoleh data responden yang mengisi
kuesioner produk keripik singkong ini adalah 59,5% berjenis kelamin perempuan dan 40,5%
berjenis kelamin laki-laki.
c). Profesi
Berdasarkan grafik diatas, dari 126 responden diperoleh data responden yang mengisi
kuesioner produk keripik singkong pada tingkat profesi ada 86,5% mahasiswa, 4,8% pelajar
dan ada juga karyawan, serta ibu rumah tangga.
Kontributor :
Nafidzah Nur (202010220311005)
Fadia Adilah Maharani (202010220311027)
BAB III
RANCANGAN PRODUK
3.1 Bahan Baku
3.1.1 Klasifikasi Singkong
Singkong merupakan bahan pangan alternatif sebagai pengganti beras. Singkong
termasuk dalam famili Euphorbiaceae atau suku jarak – jarakan. Singkong dipilih sebagai
bahan pangan alternatif karena produksi singkong di Indonesia melimpah yaitu mencapai 21
juta ton (BPS, 2015 dalam Harsita & Aman, 2019). Singkong juga mampu beradaptasi pada
wilayah marginal dengan tingkat curah hujan yang rendah, sehingga bisa ditanam di hampir
seluruh wilayah di Indonesia. Secara umum klasifikasi singkong sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosperma
Classis : Dicotyledoneae
Sub classis : Apetalae (Monoclamydeae)
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Sub famili : Crotonoideae
Tribe : Manihoteae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta Crantz atau Manihot utilissima
Singkong (Manihot esculenta) merupakan tanaman perdu penghasil umbi yang
memiliki daya tahan tinggi terhadap berbagai jenis kondisi pH tanah sehingga menjadikan
tanaman singkong dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun pada daerah tropis (Amanah,
2020). Singkong dicirikan oleh batang bulat dan bergerigi yang terbentuk dari pangkal asli
tangkai daun. Singkong mencapai ketinggian 3 cm atau lebih. Warna batangnya bervariasi
tergantung pada kulit luarnya, tetapi batang muda umumnya berwarna hijau, dan seiring
bertambahnya usia, mereka menjadi abu-abu keputihan dan memiliki tekstur yang lembut
seperti gabus (Amanah, 2020). Varietas-varietas ketela pohon unggul yang biasa ditanam,
antara lain: Valenca, Mangi, Betawi, SPP, Muara, Mentega, Andira 1, Gading, Andira 2,
Malang 1, Malang 2, dan Andira 4 (Jurni, 2020). Tanaman singkong tidak butuh tanah subur
hanya memerlukan tanah yang cukup gembur sehingga hasilnya memuaskan.
Masyarakat Indonesia menjadikan singkong sebagai bahan pangan pokok setelah
beras dan jagung. Hampir keseluruhan singkong dapat dimanfaatkan. Pada tahun 2015, di
Indonesia produksi singkong mencapai 21.801.415 ton. Penggunaan singkong di Indonesia
dapat mencapai sebanyak 18,9 juta ton per tahun . Produksi singkong di Provinsi Jawa Timur
pada tahun 2016 mencapai 3.161.573 dan pada tahun 2017 produksi singkong mencapai
3.919.854 ton (BPS, 2017 dalam Amanah, 2020). Dalam penggunaanya, singkong dapat
diolah menjadi berbagai macam makanan seperti keripik singkong, kolak singkong, kue lupis
singkong, getuk singkong dan lainnya.
3.1.2 Kandungan Nutrisi Singkong
kandungan gizi yang cukup lengkap. Kandungan kimia dan zat gizi pada singkong
adalah karbohidrat, lemak, protein, serat makanan, vitamin (B1, C), mineral (Fe, F, Ca), dan
zat non gizi, air (Lumanu, et al. 2020). Menurut widyastuti (2012) dan Depkes RI (1992)
dalam Jurni (2020) menyatakan bahwa singkong mengandung berbagai macam nutrisi yaitu
protein,lemak,asam amino,karbohidrat dan berbagai macam vitamin dan mineral. Menurut
Irianto et al., (2022) Nutrisi yang terkandung dalam 100 gram umbi singkong antara lain
protein 0,3-3,5 gram, lemak 0,003-0,5 gram, serat 0,1-3,7 gram, dan karbohidrat 35-38 gram
dan daun singkong yang tumbuh di dataran tinggi (>700 m dpl) memiliki kandungan nutrisi
tertinggi, yaitu bahan kering 31,87%, serat C 23,39%, dan P 0,62%. Sedangkan Menurut
widyastuti (2012) dan Depkes RI (1992) dalam Jurni (2020) Kandungan nutrisi singkong
dalam 100 gram bahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Kandungan Senyawa Singkong
Komponen Kadar
Energi 154 kal
Air 61,4 g
Protein 1,0 g
Lemak 0,3 g
Karbohidrat 36,8 g
Kalsium 77 mg
Serat 0.9 g
Abu 0,5 g
Fosfor 24 mg
Besi 1,1 mg
Niasin 0,5 mg
Natrium 2 mg
Kalium 394,0 mg
Tembaga 0,30 mg
Seng 0,4 mg
Vitamin C 31 mg
Sumber : DKBM.
3.1.3 Supplier dan Harga Bahan Baku
Perusahaan kecil maupun besar sebagian besar ingin mengembangkan usahanya. pada
dasarnya setiap perusahaan mempunyai orientasi bisnis yang sama yaitu ingin mendapat
keuntungan yang maksimal dengan mengeluarkan biaya atau modal yang sedikit. Tujuan
tersebut bisa terwujud jika dilakukan pemilihan supplier yang tepat. Supplier atau pemasok
adalah mitra bisnis yang berperan dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang
dibutuhkan oleh suatu perusahaan (Wulandari., N. 2014). Selain itu Supplier atau pemasok
juga merupakan salah satu rantai yang paling penting bagi keuntungan dan kelangsungan
hidup sebagian besar perusahaan. Suatu perusahaan kelas dunia mengetahui bahwa mutu
dari suatu produk dan layanan mereka sangat bergantung pada mutu supplier atau pemasok
dan produk serta layanan yang mereka berikan (Fernandez, dalam Wulandari, N. 2014).
Pemasok secara intensif sangat mendukung proses operasi perusahaan, biasanya dalam
bentuk bahan baku yang belum jadi, sehingga kualitas dari pemasok dapat dilihat dari produk
akhir yang nantinya akan dijual oleh perusahaan untuk pelanggan. Harga yang diberikan oleh
pemasok memiliki dampak pada biaya produksi dan akan berdampak pada harga yang akan
diberikan kepada pelanggan. Pemasok bahan utama pembuatan keripik singkong berasal dari
lahan yang ada di daerah Jawa Tengah. Harga bahan baku keripik singkong berkisar antara
Rp. 1.600 / kg - Rp. 2.000 / kg (Ardhy & Maria, 2021).
Tabel 3.2 Karakteristik Singkong
Warna Putih
Bentuk Panjang
Rasa Hambar
Tekstur Keras
Kontribusi
Nurul Hidayati 202010220311009
Arya Bagus Wicaksono 202010220311054
BAB 2
ANALISIS PASAR
Kontribusi
BAB 3
RANCANGAN PRODUK
Daftar Pustaka
Kontribusi