Materi Ilmu Komunikasi
Materi Ilmu Komunikasi
Materi Ilmu Komunikasi
Gangguan semantik (semantic noise), yaitu bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak. Lebih banyak kekacauan penggunaan bahasa, pengertian suatu
istilah atau konsep terdapat perbedaan antara komunikator dengan komunikan.
Gangguan personal (personnel noise), yaitu bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau
komunikator yang sedang kelelalahan, rasa lapar, atau sedang ngantuk. Juga kondisi psikologis,
misalnya tidak ada minat, bosan, dan sebagainya.
– Kepentingan (Interest). Interest akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang yang ada kaitannya
dengan kepentingannya yang juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran, dan
tingkah laku yang akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak
bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
– Motivasi
Motif atau daya dorong dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya.
Pada umumnya motif seseorang berbeda-beda jenis maupun intensitas dengan yang lainnya,
termasuk intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi. Semakin komunikasi
sesuai motivasinya semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh
pihak komunikan.
– Prasangka (Prejudice)
Sikap seseorang terhadap sesuatu secara umum selalu terdapat dua alternatif like and dislike,
atau pun simpati dan tidak simpati.
Emosi sering membutakan pikiran dan pandangan terhadap fakta yang nyata, tidak akan berpikir
secara objektif dan segala yang dilihat selalu akan dinilai negatif.
– Evasi Komunikasi
Evasion of communication adalah gejala mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi
untuk kemudian mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi.
Menurut E. Cooper dan M. Johada yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam buku “Ilmu,
Teori Dan Filsafat Komunikasi” menyatakan beberapa jenis evasi :
Menyesatkan pengertian (understanding derailed), contoh : Apabila seorang mahasiswa
menyerukan pada teman- temannya untuk meningkatkan prestasi belajar dengan jalan rajin
masuk kuliah, rajin membaca, dan menghormati dosen maka oleh mahasiswa lain mungkin akan
diangggap sebagai usaha mencari muka.
pesan bisa saja tidak tersampaikan dikarenakan adanya hambatan pada internal dan eksternal
A. HAMBATAN INTERNAL
Berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Seperti : Seseorang yang
mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami hambatan komunikasi.
Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan
komunikasi dengan baik.
B. HAMBATAN EKSTERNAL
Berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Seperti: Suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan
lancar. Perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.
A. Perspektif Transmisionis
• Perspektif Transmisionis (Model Harold Laswell)
• Who Says What in Which Channel To Whom and With What Effect
• Perspektif ini sangat memperhatikan efek dan saluran penerimanya
• bahwa komunikasi berfungsi sebagai pertukaran makna.
B. Perspektif Display
• Mengutamakan hasil dari komunikasi. Hasil ini tidak lain adalah
perhatian (attention), ciri-cirinya:
• Perhatian yang diberikan untuk hal-hal tertentu tidak dapat diukur
• Perhatian dipusatkan pada masa sekarang
• Perolehan perhatian merupakan tujuan yang berdiri sendiri
• Contoh: Iklan yang menarik ukurannya apa?
Bagaimana membuat poster yang bagus?
E. Perspektif Ritual
Bahwa komunikasi diartikan sebagai cara/bagian dari ritual, di dalamnya terdapat:
• Sharing
• Partisipasi
• Asosiasi
• Persahabatan (Fellowship) yang mewakili keyakinan yang sama, Penekanannya: Usaha dalam
memelihara komunitas
Efek mempunyai tujuan yang mempengaruhi komunikan setelah atau sebelum menerima pesan.
Pengaruh tersebut bisa mencangkup banyak hal, tergantung dari komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikan.
Pengaruh dapat dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama dengan
tujuan (T) yang di inginkan oleh komunkator (P=T), atau seperti rumus yang dibuat oleh Jamias
(1989), yakni pengaruh (P) sangat ditentukan oleh sumber, pesan, media, dan penerima (P=S/P/
M/P)
6. PERTEMUAN 9 - KOMUNIKAN
– Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Komunikan (penerima pesan) merupakan sasaran dalam
komunikasi. Penerima dapat juga disebut sebagai publik, khalayak, masyarakat, dan lain
lain.
– Keberhasilan komunikator adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui saluran/
medium diterima oleh khalayak sasaran, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif,
dalam arti sesuai dengan harapan komunikator.
A. KONDISI KEPRIBADIAN DAN FISIK AUDIENS
•Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan,
•Kemampuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan,
•Pegetahuan khalayak terhadap perbendaharaan kata-kata yang digunakan,
pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma kelompok dan masyarakat
yang ada
•Situasi di mana khalayak itu berada
D. JENIS KHALAYAK
berdasarkan asal pesan :
● Khalayak yang didefinisikan oleh pengirim pesan
● Khalayak yang didefinisikan oleh khalayak sendiri
● Khalayak yang didefinisikan berdasarkan media yang mereka gunakan
berdasarkan fungsi khalayak :
● Khalayak sebagai pasar
● Khalayak sebagai partner dialog
● Khalayak sebagai klien
● Khalayak sebagai komunikator atau pengirim pesan
berdasarkan fungsi khalayak:
● Khalayak sebagai penerima pesan. Kelompok pasif
● Khalayak sebagai pencipta pesan (sense making). Sangat aktif.
● Khalayak emansipatoris. Khalayak yang kritis.
Dari aktivitasnya dalam menerima pesan:
● Khalayak sebagai penggarap informasi
● Khalayak sebagai pemecah masalah (problem solver)
● Khalayak sebagai penengah (mediator)
● Khalayak sebagai pencari pembelaan
● Khalayak sebagai anggota kelompok
● Khalayak sebagai kelompok itu sendiri
● Khalayak sebagai selera
● Khalayak sebagai sebuah medium
Berdasarkan segementasi khalayak:
● Segmentasi berdasarkan karakteristik demografi (umur, pekerjaan, Jenis kelamin,
pekejaan, keluarga, dan lain lain)
● Segmentasi berdasarkan kepercayaan
● Segmentasi berdasarkan sikap
● Segmentasi berdasarkan perilaku
● Segmentasi berdasarkan prinsip kemudahan akses
● Segmentasi berdasarkan sumber-sumber yang dimiliki khalayak (berkaitan dengan kondisi
ekonomi khalayak)
● Segmentasi berdasarkan prinsip kemudahan akses
● Segmentasi berdasarkan sumber-sumber yang dimiliki khalayak
● Segmentasi berdasarkan proses hubungan
● Segmentasi berdasarkan penggunaan media
F. 5 kelompok kebutuhan dalam mengkonsumsi media (Menurut Katz, Gurevitch dan Hass ) :
– Kebutuhan kognitif
– kebutuhan afektif
– kebutuhan integratif
– kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga
– kebutuhan untuk melepaskan ketegangan
Untuk bisa merumuskan strategi komunikasi yang tepat, maka sangat penting untuk mengenal
khalayak. komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak dalam
pesan, metoda dan media.
7. PERTEMUAN 7 - PESAN
A. pesan dalam komunikasi
Wilbur Schram menganggap pesan sebagai “the condition of success in communication”,
rumusannya:
1.Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian
komunikan.
2.Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara
komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
3.Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4.Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi
situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan
tanggapan yang dikehendaki.