Makalah Manajemen Organisasi
Makalah Manajemen Organisasi
Makalah Manajemen Organisasi
MANAJEMEN KEORGANISASIAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
MASWAR : 1602110038
AYU LESTARI : 1602110080
CAHAYA YASINTA : 1602110006
ALDRIAN SAPUTRA : 1602110037
MOHD. RIZKY F : 1602110061
DOSEN PENGASUH;
AIDA FITRI, SE,M.S.M
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang berjudul "Manajemen Keorganisasian ".
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen matakuliah yang bersangkutan, yaitu mata kuliah “Studi Kelayakan
Bisnis”. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, oleh
karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Kelompok VII
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Landasan Teoritis .............................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penulisan ............................................................................... 3
Bab II Pembahasan
2.1 Pengorganisasian dan Organisasi ...................................................... 4
2.2 Struktur Organisasi ............................................................................ 4
2.3 Bentuk-Bentuk Organisasi ................................................................. 5
2.4 Macam-macam organisasi ................................................................. 8
2.5 Organisasi Formal dan Organisasi Informal ...................................... 9
2.6. Departementisasi ............................................................................... 10
Bab III Kesimpulan ........................................................................................ 14
Daftar Pustaka .................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Landasan Teori
v Definisi Organisasi (Organization)
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan
pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
Macam-macam pengertian organisasi :
1. James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama, “ sedang Chester I. Bernard
memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat
bahwa:
“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan
oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri”.
3. Jhon D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa
orang diselengarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
4. Chester L Bernard
Organisasi adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau
lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian
besar bagian silaturahmi.
5. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan
bersama
6. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2
`Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk
mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu suatu wadah atau tempat sekelompok
orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan
kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
5
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh
Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil,
jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu
tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan
langsung dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat
segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam
kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang
tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf
yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran
dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun
tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan
menjadi suatu spesiali-sasi.
6
d. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan
dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal
kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.
d. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi
ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan
jelas.
Kebaikannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi Panitia
7
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka
selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang
dalam dan terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang
menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena
faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
8
Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam
masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group
diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu
sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar anggota dalam satu sub
group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub kelompok dengan
pemimpin utama tim.
3. Controlled Centralized (CC)
Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan
ditangani langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap
suatu masalah berada di tangan pimpinan utama.
Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus
bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama.
Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.
9
· Organisasi Informal :
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir
untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama,
dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
2. Departemen Devisional
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses,
dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk
10
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan.
Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat
berbeda.
b. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau
menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku,
tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama
dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.
11
d. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud
saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling
tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan dan Hambatan Koordinasi yang Efektif
Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar
bagian.
b. Tiap bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi
pencapaian tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat
memberikan saran dan komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian
antar bagian.
c. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat
pada waktunya.
Kelemahan :
a. Perbedaan tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu
c. Perbedaan orientasi antar pribadi
d. Perbedaan dalam formalitas struktur
3. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
1. Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa
hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
2. Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu
dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat
ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan
organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2) Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan
dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa
hubungan lateral :
· Hubungan langsung
· Hubungan Kelompok langsung
12
· Hubungan silang
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://organisasi.org/
bentuk_jenis_macam_badan_usa_organisasi_bisnis_perusahaan_pengertia
n_dan_definisi_ilmu_sosial_ekonomi_pembangunan
http://organisasi.org/
arti_pengertian_definisi_fungsi_dan_peranan_koperasi_koprasi_indonesia
_dan_dunia_ilmu_ekonomi_koperasi_ekop
www.Wikipedia.org
15