Teori Atom
Teori Atom
Teori Atom
1. DALTON
Pada tahun 1803, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, John Dalton
(1766– 1844), menyampaikan gagasannya tentang model atom. Model atom
menurut Dalton adalah sebagai berikut.
Suatu unsur tersusun atas atom, yaitu partikel-partikel terkecil yang menyerupai
bola pejal dan bersifat identik, serta tidak dapat dibagi lagi.
Atom-atom dari unsur yang sama akan memiliki berat, ukuran, serta bentuk
yang sama (identik). Atom-atom dari unsur berbeda akan memiliki sifat yang
berbeda.
Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Dua atom unsur atau lebih dapat bergabung membentuk senyawa.
1
Kelemahan Teori Atom Dalton
Kelemahan teori atom Dalton dapat diketahui dari munculnya penemuan-penemuan
atau teori-teori berikut.
Atom tersusun atas partikel yang lebih kecil lagi yaitu subatom yang terdiri atas
proton, neutron, dan elektron.
Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda (isotop).
Atom dari suatu unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi nuklir.
2. THOMSON
Pada tahun 1879, J.J. Thomson (1856-1940), menyampaikan gagasannya
tentang model atom. Model atom menurut Thomson adalah sebagai berikut:
Atom merupakan partikel kecil menyerupai bola pejal yang bermuatan positif
dan di dalamnya terdapat elektron-elektron bermuatan negatif yang tersebar
merata.
Model atom Thomson diumpamakan seperti roti kismis. Roti diibaratkan sebagai
bola pejal dan kismis yang tersebar merata sebagai elektron-elektronnya.
2
3. RUTHERFORD
Pada tahun 1909, Ernest Rutherford (1871-1937), ilmuwan asal Selandia Baru
menyampaikan gagasannya tentang model atom yang didasarkan pada
percobaan penembakan sinar alfa. Hasil percobaan tersebut menghasilkan
model atom Rutherford sebagai berikut:
Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-
elektron yang bergerak pada lintasannya.
Hampir seluruh massa atom berasal dari massa intinya.
Atom bersifat netral sehingga jumlah elektron sama dengan jumlah muatan
inti atom.
nukleus
elektro
orbit
n
3
4. BOHR
–
+ –
4
5. MEKANIKA KUANTUM
Teori atom mekanika kuantum diprakarsai oleh penemuan-penemuan beberapa
ilmuan berikut.
1. Max Planck
Menurut Max Planck, atom-atom hanya dapat menyerap atau memancarkan
energi pada paket-paket gelombang tertentu yang disebut kuanta. Energi
setiap kuanta bergantung pada frekuensi radiasi yang dipancarkan atau
diserap.
E = hv
Keterangan:
E = energi (J);
h = ketetapan Planck (6,63 x 10-34 Js); dan
v = frekuensi radiasi (Hz).
mc2 = hv
c
mc2 = h
h
m = c
Keterangan:
m = massa partikel (kg);
h = ketetapan Planck (6,63 x 10–34 Js);
= panjang gelombang (m); dan
c = kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
5
3. Asas ketidakpastian Heisenberg
Werner Heisenberg menyatakan bahwa posisi dan momentum elektron tidak
dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah probabilitas
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom (orbital elektron).
4. Erwin Schrödinger
Erwin Schrödinger berhasil mengemukakan teori atom modern atau teori
atom mekanika kuantum, yaitu keadaan elektron pada saat tertentu tidak
dapat ditentukan secara pasti, yang ada hanyalah peluang atau
probabilitasnya.
Gerakan elektron pada lintasannya menyerupai gelombang. Erwin
Schrödinger telah berhasil menyusun persamaan gelombang untuk
elektron dengan menggunakan prinsip mekanika kuantum.
Menurut Erwin Schrödinger, elektron yang mengelilingi ini terdapat pada
suatu orbital, yaitu daerah dengan kemungkinan terbesar ditemukannya
elektron. Orbital digambarkan sebagai awan elektron atau pola titik-titik.
Semakin rapat titik-titiknya, semakin besar kemungkinan elektron
ditemukan.
6
B. PARTIKEL PENYUSUN ATOM
Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu proton dan neutron yang
berada di inti atom, serta elektron yang mengelilingi inti atom.
1. ELEKTRON
Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson pada tahun 1897. Sejarah penemuan
elektron tersebut diawali oleh penemuan-penemuan ilmuwan sebelumnya
sebagai berikut.
a) Sir Humpry
Pada tahun 1821, seorang ahli fisika Inggris, Sir Humpry berhasil
menemukan bahwa gas dapat menjadi penghantar yang lebih baik pada
tekanan rendah.
b) William Crookes
Tahun 1879, William Crookes berhasil menyempurnakan susunan tabung
pengawan muatan. Pada bagian ujung tabung, terdapat dua pelat logam
yang berfungsi sebagai elektroda (sambungan listrik). Pada tekanan rendah
dan tegangan tinggi, gas dalam tabung akan berpijar dengan warna sesuai
jenis gasnya. Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah depan katoda akan
menjadi gelap, tetapi bagian depan katoda berpendar kehijauan. Hal ini
disebabkan oleh adanya radiasi yang memancar dari katoda menuju anoda.
Radiasi ini disebut sinar katoda.
Anoda
+
Sinar katoda
Sinar terusan
Katoda
–
Tegangan Tinggi
Sumber: belajarkimia.com
7
Super (Solusi Quipper)
KNAP
Katoda Negatif, Anoda Positif
Pada tahun yang sama dengan penemuan Karl Ferdinand Braun, yaitu tahun
1897, J.J. Thomson berhasil menemukan elektron. Thomson memperjelas
penemuan sinar katoda dengan menentukan simpangan sinar katoda dalam
medan listrik. Selain itu, Thomson juga telah berhasil menentukan nilai
e
perbandingan muatan terhadap massa ( ) partikel sinar katoda yaitu sebesar
m
1,76 x 108 Cg–1. Partikel sinar katoda selanjutnya oleh Thomson disebut
dengan elektron yang dilambangkan dengan e.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan sifat-sifat dari sinar katoda/elektron:
1. Bergerak lurus dari katoda menuju anoda.
2. Dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik ke kutub positif,
sehingga membuktikan sinar katoda muatannya negatif.
3. Sifat sinar katoda tidak dipengaruhi oleh kawat elektroda maupun gas
yang digunakan dalam tabung.
4. Muatan elektron = –1,6 x 10–19 coulomb.
5. Massa elektron = 9,107 x 10–28 gram (berdasarkan percobaan tetes minyak
Millikan).
2. PROTON
Proton ditemukan oleh Goldstein pada tahun 1886. Goldstein memodifikasi
tabung sinar katoda dengan melubangi bagian tengah lempengan katoda. Pada
percobaan tersebut, ditemukan sinar yang arahnya berlawanan dengan sinar
katoda dan menembus lubang kanal pada lempengan katoda. Oleh karena itu,
sinar tersebut dinamakan sinar kanal/ sinar terusan/sinar positif. Sinar kanal
yang bermuatan positif itu selanjutnya dinamakan proton yang dilambangkan
dengan p.
Muatan proton = +1,6 10–19 coulomb
Massa proton = 1,6726 10–24 gram
8
3. NEUTRON
Pada tahun 1919, Aston menemukan alat spektrometer untuk menentukan massa
atom atau molekul. Melalui alatnya, Aston mengetahui bahwa massa atom tidak
sama dengan jumlah protonnya sehingga diduga ada partikel tidak bermuatan
(netral) dalam atom yang jumlahnya dapat berbeda meski unsurnya sama, yang
kemudian disebut isotop. Dugaan Aston ini terbukti benar, karena pada tahun
1932, James Chadwick, fisikawan asal Inggris berhasil menemukan neutron.
Dalam percobaannya, James Chadwick menggunakan inti atom berilium yang
ditembak dengan partikel alfa sehingga menghasilkan radiasi partikel yang memiliki
daya tembus tinggi. Radiasi dengan daya tembus tinggi membuktikan bahwa
partikel tersebut tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa yang hampir sama
dengan massa proton. Partikel itulah yang selanjutnya disebut sebagai neutron (n).
Neutron merupakan partikel dasar penyusun inti atom dengan karakteristik berikut.
Muatan neutron = 0
Massa neutron = 1,6750 × 10-24 gram
O
S
I
L
L
Po
I
Be ruang gas O
G
R
A
F
Parafin
Polonium Berillum
sumber sinar alfa
9
C. PENEMUAN INTI ATOM
Inti atom ditemukan oleh Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya,
Hans Geiger dan Ernest Marsden melalui percobaan hamburan sinar alfa.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan lempeng emas tipis yang
ditembaki dengan sinar alfa yang berenergi tinggi (nomor atom 2 dan nomor
massa 4). Hasil percobaan tersebut sebagai berikut.
Hampir semua partikel alfa diteruskan. Ini menunjukkan bahwa sebagian
besar bagian atom merupakan ruang hampa (kosong), bukan bola pejal.
Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh muatan positif dan hampir seluruh
massa atom ada dalam inti atom.
Sebagian kecil partikel alfa ada yang dipantulkan. Ini menunjukkan bahwa
sebagian kecil dari bagian atom merupakan bola pejal.
10
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa atom terdiri atas:
Inti atom yang tersusun dari neutron (netral) dan proton (bermuatan positif)
Elektron yang bermuatan negatif berada di sekeliling inti atom (kulit atom)
Proton
Inti Nukleon
atom
Neutro
n
Atom
Kulit atom Elektron
11