Article 5662-0102

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

JDMIS: Journal of Data Mining and Information Systems

Vol. 1, No. 2, 2023, p. 56~62


e-ISSN: 2986-3473 | p-ISSN 2986-5271
DOI: 10.54259/jdmis.v1i2.1611

Manajemen Layanan Teknologi Informasi Perusahaan Perseroan


Menggunakan Information Technology Infrastructure Library Service
Operation: Literature Review
Callista Tjonadi1, Khellyn Viorensa W2, Vanesia Roselin3, Vellyn Natalie4, Ade Maulana5
1,2,3,4,5Sistem Informasi, Universitas Pelita Harapan, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected],


[email protected], [email protected]

ABSTRAK
Pada saat ini, informasi teknologi sangat berkembang pesat di berbagai bidang usaha. Untuk memberikan layanan yang baik, maka
diterapkan IT Service Management. Service Management dapat memberikan nilai yang akan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan,
salah satunya dengan diterapkannya framework ITIL yang terdiri dari beberapa service tetapi dalam jurnal ini akan berfokus pada service
operation. Metode penelitian yang diterapkan adalah dengan penelitian kualitatif yang menganalisis data secara mendalam. Dari hasil
penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat beberapa perusahaan yang belum menerapkan service operation dengan maksimal,
meskipun begitu service operation tetap memiliki peran di dalam perusahaan tersebut. Proses-proses yang terdapat dalam service
operation seperti Event Management, Problem Management, Incident Management, Request Fulfillment, dan Access Management ini
memiliki peran yang penting agar sistem dalam perusahaan-perusahaan perseroan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan keinginan
pelanggan. Ada penerapan yang dilakukan untuk menilai operasional layanan TI yang akan menunjukkan maturity level dari proses yang
ada, ada juga yang membuat strategi dengan menggunakan Customer Relationship Management, ada juga yang membuat SOP
menggunakan metode PDCA, dan ada juga yang menerapkan service operation dengan meningkatkan layanan.

Kata Kunci: Service Operation, ITIL, Perusahaan Perseroan

ABSTRACT
At this time, information technology is growing rapidly in various business fields. To provide good service, IT Service Management is
implemented. Service Management can provide value to be implemented by companies, one of which is by implementing the ITIL
framework which consists of several services but in this journal will focus on Service Operations. The research method applied is
qualitative research which analyzes the data in depth. From the results of the research conducted, it is known that there are several
companies that have not implemented Service Operations optimally, even so Service Operations still have a role within the company. The
processes contained in Service Operations such as Event Management, Problem Management, Incident Management, Request Fulfillment,
and Access Management have an important role so that the systems within the company's companies run according to the goals and
wishes of customers, there are implementations made to assess IT service operations which will show the maturity level of existing
processes, some create strategies using Customer Relationship Management, some create SOPs using the PDCA method, and some
implement Service Operations by improving services.

Keywords: Service Operation, ITIL, State-Owned Companies

Penulis Korespondensi:
Ade Maulana
Email: [email protected]

Article Info
Diterima: 9 Mei 2023
Direvisi: 15 Mei 2023
Disetujui: 5 Juni 2023

This is an open access article under the CC BY license.

1. PENDAHULUAN
Informasi teknologi saat ini menjadi salah satu dari banyak hal di dunia yang paling dibutuhkan dalam perkembangan bisnis
di dunia, yang dimana teknologi dapat membantu dalam peningkatan nilai bisnis dan mendukung proses bisnis pada suatu

Journal homepage: https://journal.yp3a.org/index.php/jdmis


JDMIS: Journal of Data Mining and Information Systems
Vol. 1, No. 2, 2023, p. 56~62 57

organisasi. Indonesia menjadi salah satu negara yang mengikuti perkembangan teknologi tersebut [1]. Tujuan dari penerapan
informasi teknologi pada perusahaan yaitu untuk mendekatkan produk kepada konsumen, memberikan layanan yang baik
sehingga ketika dapat dimanfaatkan dengan baik, maka nilai bisnis akan berkembang menjadi lebih baik. Kesalahan dari
pelayanan sendiri akan mempengaruhi suatu nilai bisnis seperti kerusakan infrastruktur dan lainnya [2]. IT Service Management
(ITSM) merupakan pemberian pelayanan teknologi informasi dengan konsep manajemen yang berhasil dan baik kepada
pelanggan. Sehingga terdapat kemampuan organisasi yang dapat mengantar value kepada pelanggan dalam bentuk pelayanan
atau disebut sebagai Service Management [3]. ITIL (Information Technology Infrastrucutre Library) adalah kerangka kerja
dengan best practices dan IT Service Management (ITSM) yang memberikan panduan kepada penyedia layanan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya, dikareankan fungsi serta kemampuan dalam pelayanan TI sangat
berperan penting dalam meningkatkan nilai bisnis pada perusahaan [4]. Manfaat dari penerapan ITIL pada suatu organisasi yaitu
untuk meningkatkan ketersediaan dalam pelayanan dan berdampak pada peningkatan pendapatan bisnis, meningkatkaan
kepuasaan pelanggan pada layanan TI, menghemat waktu, keuangan dan lainnya yang dimana tidak memerlukan pekerjan yang
berulang dan pemborosan dana, pengenalan produk kepada pengguna yang dapat dilakukan dengan cepat, mengurangi risiko
dari pengambilan keputusan yang dilakukan lebih tepat [5]. ITIL terdiri dari beberapa tahapan layanan TI atau disebut sebagai
domain yang berisikan Service Strategy (Strategi Layanan), membantu organisasi untuk membangun keseimbangan antara
strategi dan bisnis guna megembangkan pelayanan sebagai aset strategis. Service Design (Desain Layanan), menyediakan
panduan perancangan layanan dan proses TI, proses yang terlibat yaitu Availability Managament, Catalog Management,
Capacity Management, Information Security Management, Supplier Management. Service Transisition (Transisi Layanan),
memberikan gambaran untuk memberikan gambaran bagaimana pelayanan yang baik untuk pengguna, mengatur transisi dari
pelayanan yang baru, dan memodifikasi proses layanan TI. Service Operation (Operasional Layanan), menyediakan proses dari
penyaluran efektif dan konsistensi dari tingakat pelayanan pada penggunan, proses yang terlibat yaitu Event Management,
Incident Management, Reques Fulfillment, Access Management, Problem Managament dan Problem Management. Continual
Service Improvement (Perbaikan Layanan Berkelanjutan), memberikan panduan yang dimana memperkirakan kebutuhan dari
end-user dan merancang perubahan layanan sewaktu-waktu dibutuhkan, proses yang terlibat yaitu Service Improvement,
Reporting Management, Measurement Management [6]. Layanan-layanan tersebutlah yang akan membantu dalam
meningkatkan kepuasan pengguna, mengurangi biaya layanan, dan meminimalisir risiko terhadap pelanggan maupun pelaku
bisnis [7].

Gambar 1. ITIL Best Practice

Jurnal ini akan membahas peranan framework ITIL V-3 domain service operation pada perusahaan besar Perseroan. Proses
service operation ITIL V-3 apa saja yang diimplementasikan oleh perusahaan Perseroan? Apakah perusahaan Perseroan telah
mengimplementasikan service operation secara maksimal? Bagaimana peran domain service operation pada perusahaan
Perseroan? Pemberian pelayanan yang baik menjadi salah satu hal yang penting bagi perusahaan dalam meningkatkan nilai bisnis
pada perusahaan. Perusahaan dapat melakukan pengembangan pengelolaan infrastruktur pada perusahaan dengan menerapkan
ITIL V-3, salah satunya domain service operation, berfokus pada pengelolaan aktivitas harian dan infrastruktur yang digunakan
dalam service yang digunakan. Selain itu, dalam service operation nilai maupun manfaat dari pelayanan TI dapat terlihat dari
pencapaian kemampuan pelayanan dan kemampuan dalam meminimalisir masalah yang dihadapi dalam aktivitas harian [8].
Service operation, memiliki panduan pengelolaan layanan teknologi informasi dan dijadikan pedoman dalam menjaga kestabilan
operasional pelayanan, pengelolaan perubahan pada desain, target kinerja, dan lainnya [9]. Selain itu, terdapat juga analisis
kondisi layanan yang dimana diharapkan dapat memberikan hasil analisis untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi di dalam
pengembangan pelayanan [10]. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan proses-proses seperti Event Manangement
(mengevaluasi setiap kendala yang terjadi), Problem Management (analisis untuk mengetahui penyebab dari kendala yang
terjadi), Incident Management (kendala berupa gangguan yang tidak terencana pada layanan), Request Fulfillment (akses untuk
dapat mengembangkan pelayanan), Access Management (pemberian izin kepada user untuk dapat mengembangkan layanan)
[11]. Penerapan dan pengelolaan dari proses-proses service operation akan menjadi pembahasan pada jurnal ini. Diharapkan
dapat menemukan hasil akhir, apakah service operation dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan pada perusahaan.

Manajemen Layanan Teknologi Informasi Untuk Perusahaan Perseroan Indonesia Menggunakan Information Technology
Infrastructure Library Service Operation (Callista Tjonadi)
JDMIS: Journal of Data Mining and Information Systems
Vol. 1, No. 2, 2023, p. 56~62 58

2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif merupakan pendekatan penelitian
yang menginvestigasi dan memahami fenomena dalam kehidupan riil. Tujuannya adalah agar dapat mendeskripsikan secara rinci
dan mendalam mengenai fenomena yang sebenarnya terjadi [12]. Sedangkan, metode deskriptif merupakan pendekatan
penelitian yang digunakan untuk memberikan gambaran yang sistematis, aktual, dan akurat tentang suatu fenomena berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel yang ada [13]. Jadi, metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran yang
aktual dan akurat untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai fenomena yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang merupakan proses dan pengenalan masalah. Kemudian,
penelitian dilanjutkan dengan pengkajian kembali literarur-literatur dan teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang sedang
dikerjakan sebagai acuan dalam penelitian. Lalu, data dikumpulkan melalui studi literatur dari Google Scholar, di mana peneliti
mendapatkan informasi melalui jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 4 perusahaan perseroan berskala besar yang menerapkan service operation. Perusahaan-perusahaan
tersebut dipilih dari seluruh populasi perusahaan perseroan yang ada di Indonesia. Data yang telah didapatkan akan diolah dan
dianalisis menggunakan Framework ITIL V3 Domain Service Operation menjadi sebuah informasi. Kemudian, dari informasi-
informasi hasil temuan yang telah didapatkan akan dibuat suatu kesimpulan.

Gambar 2. Alur Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Penjelasan Perusahaan Perseroan di Indonesia dengan Service Operation
a. Analisis Layanan TI Pada Domain Service Operation Dengan Menggunakan Framework ITIL
Jurnal ini melakukan penelitian di PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau yanideng merupakan perusahaan yang
menyediakan layanan listrik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner terhadap
71 orang yang terdiri dari admin (client) dan pelanggan [14]. Data dianalisis dengan metode deskriptif untuk melihat
keefektifan pelayanan pada PT ini dalam domain service operation. Layanan yang diberikan oleh PT ini adalah sistem
informasi berbasis website. Dalam pengimplementasiannya, terdapat beberapa masalah, yaitu keterbatasan pemahaman
masyarakat, kurangnya sosialisasi terhadap website PT. PLN, dan penggunan website terhadap kebutuhan pelanggan
belum maksimal. Solusinya adalah membuat fitur tambahan untuk memperbaiki sistem dan membuat standar layanan TI
untuk menjaga operasional bisnis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi dan solusi terhadap
masalah yang terjadi pada PT PLN (Persero) Lubuklinggau berdasarkan analisis layanan TI yang berfokus pada
framework ITIL V3 domain service operation.

b. GraPARI Information Technology Service Analysis of Telkomsel Salatiga Using ITIL V3 Domain Service Operation
Jurnal ini melakukan penelitian di GraPARI Company of Telkomsel Salatiga yang merupakan pusat layanan pelanggan
Telkomsel [15]. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi pada proses GraPARI, wawancara terhadap
karyawan yang bersangkutan, dan studi literatur. Data dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil wawancara
menunjukkan adanya masalah dalam layanan TI, yaitu maintenance pada jam kerja dan pemadaman listrik. Tetapi, hal
ini telah diantisipasi dengan menyediakan genset. Layanan yang diberikan oleh perusahaan ini adalah Aplikasi Digital
Smart Care (DSC) yang digunakan untuk melayani pelanggan. Dalam pengimplementasiannya, terdapat beberapa

Manajemen Layanan Teknologi Informasi Untuk Perusahaan Perseroan Indonesia Menggunakan Information Technology
Infrastructure Library Service Operation (Callista Tjonadi)
JDMIS: Journal of Data Mining and Information Systems
Vol. 1, No. 2, 2023, p. 56~62 59

masalah, yaitu munculnya bug. Tetapi, hal ini telah diantisipasi dengan dilakukannya perekaman apabila sewaktu-waktu
terjadi masalah maka bisa langsung dicari penyebab dan solusinya. Perusahaan ini juga melakukan monitoring aplikasi
secara berkala dan informasi yang masuk ke dalam aplikasi otomatis di backup dan disimpan di database pusat sehingga
kemungkinan terjadinya masalah dapat dihindari. Adapun masalah lain yaitu belum adanya ahli IT di kantor sehingga
ketika terjadi masalah masih membutuhkan bantuan dari pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis layanan
TI pada GraPARI Salatiga yang berfokus pada framework ITIL V3 domain service operation.

c. Analisis dan Perancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Service Operation Menggunakan ISO 20000 Dan ITIL
V3 Dengan Metodologi PDCA (Plan, Do, Check, Act) Pada Unit Kerja Sistem Informasi Bagian IT Support PT Len
Industri (Persero)
Jurnal ini melakukan penelitian di PT Len Industri (Persero) yang merupakan unit kerja yang menangani pemeliharaan
perangkat komputer dan jaringan yang digunakan oleh karyawan [16]. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
studi literatur, studi lapangan, dan PDCA (Plan, Do, Check, Act). Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Layanan yang diberikan oleh PT ini adalah ticketing system. Masalah yang dialami pada PT ini adalah belum
maksimalnya sistem pemeliharaan perangkat komputer dan jaringan dan belum adanya prosedur baku dalam pelaporan
dan pencatatan masalah perangkat, sehingga data-data tidak tercatat dengan baik karena masih ditulis secara manual.
Solusinya adalah membuat rancangan prosedur baku untuk mengelola pelaporan pencatatan dan prosedur baku untuk
penggunaan sistem agar proses dapat berjalan dengan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis layanan
TI yang berfokus pada framework ITIL V3 domain service operation.

d. Analisis Kualitas Layanan Teknologi Informasi Menggunakan Framework Information Technology Infrastructure
Library Version 3 Domain Service Operation Pada PT PLN Rayon Manado Utara
Jurnal ini melakukan penelitian di PT PLN (Persero) Area Manado Utara yang merupakan perusahaan yang memberikan
layanan listrik [11]. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara dengan 2 petinggi yang
bersangkutan, dan observasi secara langsung ke PT PLN (Persero) Area Manado Utara. Data dianalisis dengan metode
deskriptif kualitatif untuk mengetahui fakta keadaan yang ada dalam perusahaan. Layanan yang diberikan oleh PT ini
adalah AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpadu) yang memberikan kemudahan dalam sistem pelayanan. Tetapi,
dalam pengimplementasiannya terdapat beberapa masalah, yaitu belum mempunyai divisi IT dan layanan sering down
karena traffic user yang tinggi dan pengiriman data terhambat akibat pemadaman listrik dadakan. Solusi yang bisa
didapatkan dari masalah tersebut adalah menambahkan divisi IT agar aplikasi dapat dioperasikan lebih efisien karena
langsung diatur oleh professional. Selain itu, penambahan server yang lebih besar dan pengadaan UPS untuk
menghindari layanan down dan mencegah hilangnya data. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis layanan TI pada
PT PLN (Persero) Rayon Manado Utara untuk memperbaiki kelemahan yang berfokus pada framework ITIL V3 domain
service operation.

3.2. Perbandingan Beberapa Perusahaan Perseroan di Indonesia dari Berbagai Aspek


Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap keempat jurnal, didapatkan perbedaan dari berbagai aspek, yaitu dari jenis
perusahaan, bagaimana implementasi proses-proses pada service operation di perusahaan tersebut, dan bagaimana implementasi
service operation di perusahaan secara keseluruhan. Proses-proses pada service operation terdiri dari 5, yaitu event management,
incident management, problem management, request fulfillment, dan access management [17].
Hasil analisis pada jurnal pertama jika dilihat dari aspek yang pertama, yaitu jenis perusahaannya maka jurnal pertama
menganalisis layanan TI di PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau, jurnal kedua menganalisis layanan TI di GraPARI Salatiga,
jurnal ketiga menganalisis layanan TI di PT Len Industi (Persero), dan jurnal keempat menganalisis layanan TI di PT PLN Rayon
Manado Utara. Keempat perusahaan tersebut merupakan Perusahaan Perseroan di Indonesia.
Selanjutnya, analisis dari jurnal dilakukan dengan membandingkan bagaimana keempat perusahaan mengimplementasikan
proses pada service operation yang pertama, yaitu event management. Event management adalah suatu proses dalam domain
service operation dimana dalam proses ini akan dilakukan pendeteksian akan suatu peristiwa, memahami peristiwa tersebut, dan
memutuskan tindakan kontrol apa yang akan diambil [18]. PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau telah membuat adanya sistem
pemberitahuan jika terjadi masalah terhadap sistem dalam proses pelayanannya tetapi mereka belum mengadakan fitur komentar
untuk pelanggan jika sewaktu-waktu terjadi error pada sistem. GraPARI Salatiga telah menerapkan audit terhadap aplikasi secara
rutin dan membuat sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk aplikasi. Berbeda dengan GraPARI Salatiga, PT Len
Industri (Persero) belum membuat adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dapat mengatur jalannya sebuah event.
Untuk perusahaan yang terakhir, PT PLN Rayon Manado Utara telah menyediakan layanan TI berupa AP2T untuk sistem
pelayanan yang cepat dan mudah. Mereka juga telah melakukan jadwal aktivitas seperti melakukan proses backup secara rutin
ataupun restore.
Setelah dilihat implementasi dari segi proses event management, selanjutnya ada incident management. Incident
management adalah suatu proses yang berguna untuk mengatasi segala insiden yang ada sehingga aktivitas layanan sistem dapat
kembali berjalan seperti biasanya [19]. PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau belum secara penuh memiliki prosedur untuk
menangani insiden. GraPARI Salatiga telah mendukung layanan TI-nya dengan memasang UPS pada seluruh komputer di
perusahaan untuk menangani insiden terhadap pemadaman listrik secara tiba-tiba. Lalu, PT Len Industri (Persero) telah

Manajemen Layanan Teknologi Informasi Untuk Perusahaan Perseroan Indonesia Menggunakan Information Technology
Infrastructure Library Service Operation (Callista Tjonadi)
JDMIS: Journal of Data Mining and Information Systems
Vol. 1, No. 2, 2023, p. 56~62 60

melaksanakan proses untuk menangani insiden, tetapi mereka tidak memiliki prosedur secara tertulis. PT Len Industri (Persero)
juga tidak memiliki layanan berupa aplikasi yang dapat melakukan pencatatan dan pelaporan untuk insiden yang ada. Untuk
perusahaan yang terakhir, PT PLN Rayon Manado Utara mengadakan kegiatan maintenance terhadap server untuk menangani
masalah server ketika banyak pengunjung yang mengakses website secara bersamaan dan membuat server down. Selain, itu
mereka juga menyediakan generator untuk mengatasi insiden terkait pemadaman listrik secara mendadak yang dapat
menyebabkan kegagalan dalam proses pengiriman data.
Proses ketiga dalam service operation, yaitu problem management. Problem management adalah sebuah kegiatan analisis
yang dilaksanakan dengan tujuan mengatasi penyebab pada insiden sampai selesai dengan cara menemukan akar
permasalahannya. Dengan begitu, proses ini dapat meminimalisir dampak negatif dari sebuah insiden dan dapat menghidar dari
insiden [19]. Dalam proses ini, manajemen atas masalah oleh PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau belum maksimal dikarenakan
tidak adanya prosedur untuk membantu pelanggan dalam memahami dan menjalani layanan. Kemudian, GraPARI Salatiga telah
melaksanakan proses problem management dengan mendokumentasikan masalah yang telah terjadi sebelumnya agar mencegah
masalah yang sama terjadi lagi di masa depan. Kekurangannya, GraPARI Salatiga masih kekurangan sumber daya untuk dapat
menangani klaim asuransi. Lalu, PT Len Industri (Persero) belum memiliki layanan aplikasi yang dapat mencatat masalah yang
terjadi dan membuat perusahaan sulit untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah tersebut. Mereka juga belum menerapkan
Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk analisis aktivitas. Untuk perusahaan yang terakhir, PT PLN Rayon Manado Utara
telah menerapkan cara penanganan masalah yang akan dilakukan oleh PT ICON+. Tetapi PT PLN Rayon Manado Utara masih
memiliki kendala terhadap pengadaan hardware dan belum memiliki solusi.
Proses keempat dalam service operation, yaitu request fulfillment. Request fulfillment adalah proses untuk memastikan
pelaksanaan akan permintaan pelanggan [17]. Dalam hasil analisis, PT PLN (Persero) ULP belum melaksanakan proses request
fulfillment ini. Mereka belum menyediakan fitur bagi pelanggan untuk melakukan request. Pada GraPARI Salatiga, mereka telah
mengimplementasikan proses ini dan berusaha untuk memenuhi permintaan pelanggan agar puas terhadap layanan perusahaan
tersebut. PT Len Industri (Persero) juga terlihat belum melaksanakan proses ini seperti PT PLN (Persero) ULP. PT Len Industri
(Persero) tidak mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk aktivitas pemenuhan permintaan pelanggan terhadap
layanan. Untuk perusahaan yang terakhir, PT PLN Rayon Manado Utara telah melaksanakan proses ini dengan menyediakan
layanan kepada pegawai berupa layanan lupa kata sandi. Mereka juga memberikan layanan TI berupa call center, e-mail, dan
web PLN yang beroperasi selama 24 jam.
Proses kelima dalam service operation, yaitu access management. Access management adalah proses dalam memberikan
hak untuk dapat menggunakan layanan kepada pengguna [11]. Access management juga dapat mencegah hak akses yang tidak
sah terhadap layanan dan mencegah layanan disalahgunakan oleh pihak yang tidak memiliki akses [20]. Dalam hasil analisis,
proses access management pada PT PLN (Persero) ULP tidak diceritakan. Pada GraPARI Salatiga mereka melakukan proses ini
dengan cara memberikan akses sesuai dengan posisi karyawan dan tampilan UI kepada setiap user berbeda-beda, akses terhadap
aplikasi dilakukan melalui internet yang mempunyai SSL, akses terhadap aplikasi dibatasi dari jam 7 pagi hingga 6 sore, dan
informasi yang diterima oleh aplikasi akan di back-up secara otomatis dan nantinya akan disimpan ke dalam database yang dapat
diakses dimana saja. Kemudian, pada PT Len Industri (Persero), proses ini belum diimplementasikan. Kemudian untuk
perusahaan yang terakhir, PT PLN Rayon Manado Utara sudah menerapkan hak akses hanya dapat dimiliki oleh pihak yang
berwenang dan akses disesuaikan dengan bidangnya.
Terakhir, analisis dari jurnal dilakukan dengan membandingkan bagaimana implementasi keempat perusahaan terhadap
service operation secara keseluruhan. PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau belum mengimplementasikannya secara maksimal
karena mereka tidak meningkatkan sistem website mereka agar sesuai dengan permintaan pelanggan. Kemudian, implementasi
service operation pada GraPARI Salatiga sudah baik secara keseluruhan dan hanya memiliki kekurangan berupa kurangnya akan
sumber daya. PT Len Industri (Persero) belum mengimplementasikan service operation secara maskimal dimana hal ini dapat
dilihat dari perusahaan belum membuat Standar Operasional Prosedur (SOP). Perusahaan terakhir, yaitu PT PLN Rayon Manado
Utara sudah mengimplementasikan service operation dengan baik. PT PLN Rayon Manado Utara telah menjalankan kelima
proses yang ada dalam service operation.

3.3. Hasil Pembelajaran dari Perusahaan Perseroan di Indonesia


Dari hasil analisis layanan TI di PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau, didapatkan bahwa permasalahan yang ada di layanan
TI tidak hanya muncul dari sisi internal perusahaan, tetapi juga dari sisi eksternal. Hal ini dapat kita lihat pada masalah yang ada
di PT PLN (Persero) ULP, yaitu masyarakat yang memiliki kekurangan atas pengetahuan untuk menggunakan sistem online
yang disediakan perusahaan. Hal ini membuat PT PLN (Persero) ULP Lubuklinggau tidak bisa memaksimalkan cara kerja dari
layanan TI mereka. Kemudian dari hasil analisis layanan TI di GraPARI Salatiga, didapatkan bahwa walaupun layanan TI dalam
perusahaan telah digunakan sejak lama, hal itu tidak membuat jaminan bahwa tidak akan ada masalah yang timbul dari layanan
tersebut. Aplikasi DSC yang digunakan GraPARI Salatiga selama bertahun-tahun pun mengalami adanya masalah. Masalah
yang terjadi dalam layanan TI ini juga membuktikan bahwa problem management sebagai salah satu proses dalam service
operation memiliki peran yang sangat penting untuk mengatasi masalah yang terjadi. Lalu, dari hasil analisis layanan TI di PT
Len Industri (Persero), didapatkan bahwa walaupun PT Len Industri (Persero) yang tergolong perusahaan yang besar tetap ada
kemungkinan dalam mengalami masalah, seperti tidak ada prosedur baku dalam perusahaan. Hal ini menjadikan sebuah
pembelajaran bagi PT Len Industri (Persero) agar dapat memiliki prosedur yang terstandarisasi dan memiliki prosedur yang jelas
mengingat PT Len Industri (Persero) merupakan perusahaan BUMN. Terakhir, dari hasil analisis layanan TI di PT PLN Rayon

Manajemen Layanan Teknologi Informasi Untuk Perusahaan Perseroan Indonesia Menggunakan Information Technology
Infrastructure Library Service Operation (Callista Tjonadi)
JDMIS: Journal of Data Mining and Information Systems
Vol. 1, No. 2, 2023, p. 56~62 61

Manado Utara, didapatkan bahwa divisi TI memiliki peranan yang sanagt penting dalam perusahaan. Walaupun perusahaan
tersebut tidak bergerak dalam bidang TI, perusahaan manapun memerlukan adanya divisi TI untuk mendukung keberlangsungan
dari kelima proses dari service operation dan mendukung layanan yang ada di perusahaan.

4. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa proses service operation ITIL v3 yang
diimplementasikan dalam perusahaan-perusahaan perseroan terdiri dari Event Management, Incident Maagement, Problem
Management, Request Fulfillment, dan Access Management. Dari proses-proses yang ada, beberapa perusahaan sudah
mengimplementasikan service operation dengan maksimal dan ada yang belum juga. Seperti di PT PLN ULP Lubuklinggau,
penerapan service operation masih belum maksimal karena kinerja website masih belum optimal. Lalu, pada GraPARI Salatiga,
penerapan service operation sudah diterapkan secara maksimal, namun hanya kurang sumber daya IT. Kemudian, dalam PT Len
Industri, penerapan service operation masih belum maksimal karena belum menerapkan access management. Terakhir, dalam
PT PLN Rayon Manado Utara, penerapan service operation sudah maksimal karena sudah menerapkan semua proses yang ada
dalam serviceoOperation. Dari penerapan yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perseroan tersebut, dapat dilihat
bahwa peran yang dilakukan oleh service operation pada PT PLN Lubuklinggau adalah untuk menambahkan fitur tambahan
bagi pelanggan dalam sistem, dalam GraPARI Salatiga adalah dengan menerapkan layanan kontrol aplikasi secara berkala, dalam
PT Len Industri dengan membangun rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengelola pelaporan pencatatan, dan
dalam PT PLN Rayon Manado Utara adalah dengan menambahkan sumber daya dalam bidang IT.

REFERENSI
[1] S. S. Utami, “PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERKEMBANGAN BISNIS Setyaningsih Sri Utami Fakultas
Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta,” J. Akuntasi dan Sist. Teknol. Inf., vol. 8, no. 1, pp. 61–67, 2010.
[2] A. Limanto et al., “A study of Information Technology Infrastructure Library (ITIL) framework implementation at the various
business field in Indonesia,” 2017 5th Int. Conf. Cyber IT Serv. Manag. CITSM 2017, pp. 1–4, 2017, doi:
10.1109/CITSM.2017.8089244.
[3] Khairina F. Hidayati, “Memahami IT Service Management dan Mengapa Ia Penting,” Glints, 2021.
https://glints.com/id/lowongan/itsm-it-service-management-adalah/#.ZFpbVXbP25d.
[4] D. Mahdalena and W. Cholil, “Penilaian It Service Management Pada Infrastruktur Teknologi Informasi Pt. Telkom Kota Bengkulu
Menggunakan Itil V3,” Gema Teknol., vol. 21, no. 1, pp. 34–41, 2020, doi: 10.14710/gt.v21i1.33082.
[5] F. Effendy and E. Hariyanti, “Manajemen Masalah Teknologi Informasi Berdasarkan Kerangka Kerja ITIL V3 dan COBIT 5,” J. Sist.
Inf. Bisnis, vol. 8, no. 2, p. 157, 2018, doi: 10.21456/vol8iss2pp157-165.
[6] Y. Handoko, “Pemanfaatan ITIL v3 untuk Mengatasi Masalah Layanan TI pada Sistem Terintegrasi di Perguruan Tinggi Using ITIL
v3 to Solve IT Service Problem in Integration System at Universities,” Pros. SAINTIKS FTIK UNIKOM, vol. 2, 2017.
[7] R. Sheikhpour and N. Modiri, “A best practice approach for integration of ITIL and ISO/IEC 27001 services for information security
management,” Indian J. Sci. Technol., vol. 5, no. 2, pp. 2170–2176, 2012, doi: 10.17485/ijst/2012/v5i3.1.
[8] A. M. Arifin and R. Hanafi, “ANALISIS TATA KELOLA DAN PERANCANGAN SOP SERVICE OPERATION PADA
LAYANAN AKADEMIK INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN) DENGAN MENGGUNAKAN
FRAMEWORK ITIL VERSI 3,” vol. 2, pp. 53–58, 2019.
[9] S. Hanief and I. W. Jefriana, “Framework Itil V3 Domain Service Operation Dalam Analisis Pengelolaan Teknologi Blended
Learning,” J. Teknol. Inf. dan Komput., vol. 4, no. 1, pp. 59–65, 2018, doi: 10.36002/jutik.v4i1.395.
[10] F. Fransiska, M. Murahartawaty, and A. Karma, “Perancangan Service Operation Pada Layanan Ti Pusair Dengan Menggunakan
Framework Itil Versi 3,” Sisfo, vol. 05, no. 04, pp. 5079–5093, 2015, doi: 10.24089/j.sisfo.2015.09.004.
[11] M. N. N. S. Maria Laurie Kuhu, Augie David Manuputty, “ANALISIS KUALITAS LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI
MENGGUNAKAN FRAMEWORK INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY VERSION 3 DOMAIN
SERVICE OPERATION PADA PT PLN RAYON MANADO UTARA,” vol. 8, no. 5, p. 55, 2019.
[12] M. R. Fadli, “Memahami desain metode penelitian kualitatif,” Humanika, vol. 21, no. 1, pp. 33–54, 2021, doi:
10.21831/hum.v21i1.38075.
[13] H. S. Tanjung and S. A. Nababan, “Pengaruh penggunaan metode pembelajaran bermain terhadap hasil belajar matematika siswa
materi pokok pecahan di kelas III SD Negeri 200407 Hutapadang,” J. Bina Gogik, vol. 3, no. 1, pp. 35–42, 2016, [Online]. Available:
https://www.ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/pgsd/article/view/26.
[14] W. Nugraha and E. S. Negara, “Analisis Layanan Ti Pada Domain Service Operation Dengan Menggunakan Framework Itil V3,”
JUSIM (Jurnal Sist. Inf. Musirawas), vol. 6, no. 2, pp. 123–136, 2021, doi: 10.32767/jusim.v6i2.1476.
[15] D. A. Santoso and A. Wijaya, “Grapari Information Technology Service Analysis of Telkomsel Salatiga Using ITIL V3 Domain
Service Operation,” J. Inf. Technol. Ampera, vol. 1, no. 3, pp. 144–154, 2020, doi:
10.51519/journalita.volume1.isssue3.year2020.page144-154.
[16] I. Muhlisin, I. Darmawan, U. Yunan, and K. Septo, “Analisis Dan Perancangan Standar Operasional Prosedur ( Sop ) Service
Operation Menggunakan Iso 20000 Dan Itilv3 Dengan Metodologi Pdca ( Plan , Do , Check , Act ) Pada Unit Kerja Sistem Informasi
Bagian It Support Pt Len Industri ( Persero ) Analysis and,” Proceeding Eng., vol. 5, no. 3, pp. 7097–7105, 2018.
[17] S. Hastini and W. Cholil, “Analisa Komponen ITSM Pada E-learning Perguruan Tinggi Di Kota Palembang Menggunakan ITIL V.3,”
J. Tekno Kompak, vol. 15, no. 1, p. 79, 2021, doi: 10.33365/jtk.v15i1.955.
[18] M. A. Prisetiahadi, L. Abdurrahman, and R. A. Nugraha, “Penilaian Layanan Teknologi Informasi Berdasarkan Survey Kepuasan
Pengguna Dengan Framework Informasi Technologi Informasi Infrastructure Library (ITIL) V3 di PT. Transpotasi Jakarta
(TRANSJAKARTA),” vol. 8, no. 5, pp. 9488–9496, 2021.

Manajemen Layanan Teknologi Informasi Untuk Perusahaan Perseroan Indonesia Menggunakan Information Technology
Infrastructure Library Service Operation (Callista Tjonadi)
JDMIS: Journal of Data Mining and Information Systems
Vol. 1, No. 2, 2023, p. 56~62 62

[19] A. Imron, W. Cholil, and L. Atika, “Perancangan Helpdesk Sistem Model Berbasis Itil Versi 3 Domain Problem Management Dan
Incident Management,” J. Ilm. Inform. Glob., vol. 11, no. 1, pp. 1–8, 2020, doi: 10.36982/jig.v11i1.1065.
[20] M. A. Pratiwi and A. R. Tanaamah, “Analysis of IT Service Management in the Salatigaku Application Using the Framework
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) V3,” J. Inf. Syst. Informatics, vol. 2, no. 1, pp. 33–43, 2020, doi:
10.33557/journalisi.v2i1.38.

Manajemen Layanan Teknologi Informasi Untuk Perusahaan Perseroan Indonesia Menggunakan Information Technology
Infrastructure Library Service Operation (Callista Tjonadi)

Anda mungkin juga menyukai