FIX Poli 1 PPDH 38 Tandem 4 - Laporan Ujian Praktikum Bedah OH Prof Komang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN UJIAN BEDAH

OVARIOHYSTERECTOMY PADA
KUCING
DOSEN PENGUJI : Prof. Dr. I Komang Wiarsa Sardjana, DEA,
drh.

Disusun
Oleh: Poli 1

Miftachul Abdillah Azhar, S.KH 062123143022


Nia Masitah, S.KH 062123143048
Rekasni Adallin Morgan, S.KH 062123143112
Sylvia Anggraini, SKH 062123143068

DEPARTEMEN KLINIK PENDIDIKAN


PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2023
1. Signalement

Pemilik : Nn.Arshanty
Alamat : Jl. Simo Gunung Kramat Temperature : 39oC
Timur III /16
Nama Hewan : Merry Membran Mukosa : Pink
Jenis Kelamin : Betina CRT : < 2 detik
Umur : Kucing Pulsus : 78 kali/menit
Ras/Breed : Domestik Respirasi : 48 kali/menit
: 1 Tahun 6 bulan Turgor : < 2 detik

2. Pemeriksaan Fisik
a. Body Condition b. Otic c. Optalmic d. Musculoskeletal
Normal Normal Normal Normal
e. Nervus f. Cardiovaskular g. Repiration h. Digest
Normal Normal Normal Normal
i. Integumentary j. Reproduction k. Urinaria
Normal Normal Normal

3. Persiapan Alat dan Bahan


3.1 Alat
a. Clipper
b. Duke clamp
c. Arteri clamp (klem bengkok besar kecil dan klem lurus besar kecil)
d. Groove Director
e. Abdominal Retractor
f. Needle holder
g. Spuit 1 cc
h. Tampon dan Kasa steril
i. Scalpel dan Blade
j. Pinset (Anatomis dan Chirurgis)
k. Gunting lurus tajam-tumpul, tumpul-tumpul
l. Catgut chromic 3.0 dan silk 2.0
m. Needle
n. IV catheter 24G
o. Infus set adult
p. Gown, nurse cap dan masker
q. Drape
r. Hypafix

3.2 Bahan
a. Seekor kucing betina dengan berat badan 3,3 kg
b. Acepromazine dosis 0,025 - 0,2 mg/kg BB dan konsentrasi 2mg per ml
= 0,2 mg x 3,3 kg = 0,66 mg/2mg/ml = 0,33 ml
c. Atropin dosis 0,02 - 0,04 mg/kg BB dan konsentrasi 0,25 mg per ml,
maka 0,02 mg x 3,3 kg = 0,066 mg /0,25 mg/ml =0,26 ml
d. Ketamin dosis 2 – 25 mg/kg BB dan konsentrasi 100 mg per ml, maka
20mg x 3,3 kg = 66 mg/100mg/ml = 0,66 ml
e. Meloxicam dosis 0,3 mg/kg BB dan konsentrasi sediaan 5 mg per ml, maka
0,3 mg/kg BB x 3,3 kg = 0,99 mg/5mg/ml = 0,198 ml = 0,2 ml
f. Alkohol 70%
g. Betadine
h. Ringer Laktat
i. Nebacetin

4. Premedikasi dan Anestesi

Obat Golongan Dosis Konsentrasi Volume Rute


Obat (mg/kg (mg/ml) Obat Pemberian
BB) (ml)
Acepromazine Premedikasi 0,2 2 0,33 IV

Atropin Premedikasi 0,03 0,25 0,33 IV

Ketamin Anastesi 20 100 0,66 IV


Umum

5. Metode Operasi
5.1 Pra Operasi
- Kucing dipuasakan selama 8 jam sebelum dilakukan operasi ovariohisterektomi
- Setelah itu dilakukan pemeriksaan temperature, frekuensi pulsus dan respirasi
pada pasien sebelum operasi di mulai
- Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dengan inspeksi, palpasi, dan auskultasi
mulai dari mata, telinga, mulut, sistem pencernaan, respirasi, urogenital,
muskuloskeletal, saraf dan dinyatakan sehat dan dapat dilanjutkan untuk tindakan
operasi OH.
- Dilakukan pemotongan bulu dengan clipper pada daerah abdomen dan kaki depan bagian
dexter
- Kemudian dilakukan pemasangan infus secara intravena menggunakan infus set
type adult dan IV catheter 24G dengan menggunakan larutan RL dengan
kecepatan 1/15
- Kemudian diberikan premedikasi acepromazine 0,33 ml secara IV sebelum
operasi dimulai
- Kemudian berikan premedikasi atropin 0,26 ml secara IV
- Setelah itu dilakukan sterilisasi operator dengan mencuci tangan dan kran air
dibuka oleh operator non steril, basahi tangan dari ujung jari sampai di atas siku di
bawah air mengalir, kemudian sabun alirkan ke seluruh permukaan tangan sampai
di atas siku, kemudian bilas dibawah air mengalir, kemudian posisikan tangan
lebih tinggi atau sejajar dengan bahu.
- Gunakan pakaian operasi yangs udah disterilisasi sesuai urutan yaitu masker,
nursecap, kemudian gown dan tali pada gown diikatkan oleh operator nonsteril.
- Setelah siap, operator nonsteril memberikan ketamin 0,66 ml secara IV melalui infus
5.2 Operasi
- Siapkan obat anestesi, alat dan bahan operasi, hewan posisikan dorsoventral.
- Kemudian, kaki depan dan belakang difiksasi atau diikat dengan menggunakan
tali jarak yang sama.
- Lalu, daerah ventral abdominal disiapkan sebagai daerah operasi, yaitu dari cranial
midline pada proc. xiphoideus sampai caudal midline pada regio pubis.
- Setelah itu, siapkan kasa steril dengan povidone iodine di usapkan pada daerah
operasi mulai dari bagian tengah (daerah yang ingin di insisi) sampai ke bagian
tepi.
- Lalu, siapkan dan letakkan drape pada mulai bagian bawah, atas, kiri, dan kanan
dari daerah operasi.
- Kemudian pasangkan duke clamp atau towel clamp pada tepi daerah operasi
dengan menjepit drape. Setelah itu, posisikan umbilicus dengan mengukur jarak 2
jari dari umbilicus untuk memperkiran daerah incisi, lalu dilakukan incisi pada
bagian tersebut.
- Kemudian, corpus uteri pada kucing mengarah bagian caudal, sehingga dilakukan
incisi menggunakan scalpel dan blade mulai dari 1/3 bagian tengah abdominal.
- Lalu, lakukan incisi pada kulit dan subcutan kira-kira sepanjang 4-8 cm untuk
membuka line alba.
- Setelah itu, lakukan preparasi tumpul menggunakan gunting prepair untuk
memisahkan subcutan agar line alba terlihat lebih jelas.
- Kemudian, linea alba di pegang dan diangkat dengan menggunakan pinset
chirurgis untuk dapat melakukan incisi dengan bagian scalpel dan blade yang
tajam mengarah ke atas.
- Lalu, incisi pada bagian linea alba dilebarkan ke arah cranial dan caudal
menggunakan groove director untuk membuka rongga abdomen.
- Setelah itu, organ pertama yang harus ditemukan yaitu vesica urinaria, kemudian
angkat dan keluarkan vesica untuk menemukan cornua uteri yang terletak dibawah
vesica urinaria tersebut, untuk memastikan cornua uteri, ditelusuri ke caudal untuk
menemukan bifurkasio uteri dan ke cranial untuk menemukan ovarium
- Kemudian, jika ovarium telah ditemukan, lalu dipalpasi adanya ligamentum
suspensarium pada ujung proksimal ovarium. Ligamentum ditelusuri dengan jari
telunjuk, ditarik dan dilakukan pemutusan tanpa merobek pembuluh darah.
- Lalu, lakukan pemasangan dua clamp di dekat ovarium untuk persiapan
melakukan ligasi
- Kemudian arteri clamp paling (dalam) digunakan untuk tempat ligasi, lakukan
fiksasi menggunakan arteri clamp ditengah digunakan untuk memegang saat
melakukan ligasi, sedangkan clamp paling (luar) digunakan untuk mencegah
kembalinya aliran darah setelah dilakukan transeksi
- Setelah itu, lakukan ligasi pada pembuluh darah ovarium menggunakan bentuk
“8” atau transeksi dengan menggunakan benang absorbable cromic catgut 3.0
- Lalu, buat ikatan atau ligasi kedua diatas ikatan pertama untuk mencegah
perdarahan
- Kemudian, lakukan pemotongan ovarium dengan scalpel dan blade dan amati
adanya perdarahan sebelum memasukkan sisa potongan tersebut.
- Setelah itu, ovarium diangkat penggantungnya dipotong dan kontrol terjadinya
perdarahan
- Lalu, cornua uteri ditelusuri sampai pada bifurkasio uterus untuk mendapatkan
cornua dan ovarium disebelahnya, kemudian, pasangkan arteri clamp dan
dilakukan ligasi seperti langkah sebelumnya.
- Setelah itu, kedua ovarium terpotong, uterus ditarik keluar dan dilakukan ligasi
pada arteri uterina mediana di kiri dan kanan corpus uteri. Seluruh corpus uteri
juga diligasi. Ligasi menggunakan benang chromic catgut 3.0
- Lalu, lakukan pemotongan corpus uteri diantara dua clamp yang terpasang dan
amati jika terdapat perdarahan. Setelah dipastikan tidak ada perdarahan maka
sisa potongan uterus dimasukkan ke dalam rongga abdominal.
- Kemudian, dinding abdominal ditutup dan dilakukan penjahitan dengan tiga
lapisan, setelah itu linea alba dan peritoneum dengan pola jahitan matras silang
menggunakan benang chromic catgut 3.0.
- Kemudian di atas linea alba yang sudah tertutup ditabur bubuk nebacetin
- Setelah itu, pada bagian subcutan dan fascia dengan pola jahitan menerus
sederhana (subcuticular) menggunakan benang chromic catgut 3.0.
- Kulit dengan pola jahitan matras horizontal menggunakan benang silk 2.0.
5.3 Post Operasi
- Luka jahitan operasi dibersihkan dengan iodine sebagai antiseptik, lalu ditabur
bubuk nebacetin
- Kemudian ditempelkan kasa steril pada luka jahitan dan direkatkan menggunakan
hypafix setelah kering.
- Pakaikan gurita sebagai safety untuk luka jahitan post operasi.
 Kemudian diberikan injeksi Meloxicam dosis 0,33 mg/kg BB dan
konsentrasi sediaan 5 mg per ml, maka 0,33 mg/kg BB x 3 kg = 0,99
mg/5mg/ml = 0,198 ml= 0,2 ml
- Temperature pasca operasi: 38,2oC
- Pulsus pasca operasi : 192
- Respirasi pasca operasi : 54

Anda mungkin juga menyukai