RPP Pertemuan 16
RPP Pertemuan 16
RPP Pertemuan 16
ANALISIS KORELASI
OLEH:
NPM : 15150036
Grup :A
PEMATANGSIANTAR
2017/2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Semester : V(ganjil)
Standart kompetensi:
Mendiskripsikan pengertian korelasi
Mendiskripsikan koefisien tata jenjang spearman
Melakukan penguijian korelasi
Melakukan operasi hitung bilangan untuk memecahkan soal-soal.
Kompetensi dasar :
Memahami pengertian korelasi, koefisien korelasi product moment
dari pearson, koefisien korelasi data dikelompokkan, koefisisen
korelasi berganda, koefisien korelasi parsial, pengertian koefisien
korelasi tata jenjang spearman, korelasi point biserial, korelasi
biserial, dan koefisien korelasi rank kendall.
Indikator :
Tanya jawab
Diskusi
Ceramah
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Angka koefisien korelasi berada pad selang 0≤r≤1 atau −1≤r≤0 . Dalam
pembahasan regresi telah diberikan pengertian koefisien determinasi yang dalam
hal ini diangkat menjadi defenisi.
D.II.I Defenisi
T. 11. I
Cov ( xy )
r xy =
Sx S y
√
2
r=
∑ b1 g1−(∑ y ) /n atau
∑ y 2−(∑ y ) /n
2
n ∑ xy −∑ x ∑ y
r xy =
√[ n∑ x2−(∑ x )2 ][ n ∑ y2−(∑ y )2]
Jika ada kecendrungan makin meningkat nilai x maka makinm meningkat
y atau makin menurun nilaio x maka makin menurun nilai y, dalam hal ini x dan y
di namakan Berkorelasi Positif ( 0≤r≤1 ) ; atau jika kecendrungannya makin
meningkat nilai x maka makin menurun nilai y atau maka menurun nilai x maka
makin meningkat nilai y, dalam hal ini x dan y dinamakan Berkorelasi Negatif
(−1≤r≤0 ) . Kedua-duanya adalah Korelasi Linier.
2
r=
∑ ( ^y − ȳ )2
=∑
( y− ȳ )2 /n Varians yang dapat dijelaskan
=
∑ ( y − ȳ )2 ( y− ȳ )2 /n Total Varians
S 2 ^y Sy 2 −S 2 yx
2
=
=S y S2 y
1−S2 yx
2
= Varians yang tiodak dapat dijelaskan
= S y
S 2 yx
y
Sedangkan S disebut Koefisien Alienasi.
2
r =
∑ ( ^y − ȳ )
∑ ( y− ȳ )2
= ∑ ( ( a+bx ) − ( a+b x̄ ) )2
= ∑ ( bx +b x̄ ) 2
b2 ∑ ( x− x̄ )2 b 2 ∑ ( x− x̄ )2 /n
=
= ∑ ( y − ȳ )2 ∑ ( y− ^y )2 /n
Maka, r =
b
√ J xx /n
J yy /n
S
=b x
Sy
Selanjutnya dapat diturunkan;
bS x n ∑ xy −∑ x ∑ yS x
r= = 2
Sy n ∑ X 2 −( ∑ x ) S y
nS2x Sy ¿
n ∑ xy−∑ xy−∑ x ∑ y¿ ¿
n∑ xy−∑ x ∑ y
(Lihat T .II. I)¿
= √ [ n ∑ x −( ∑ x ) ] [ n ∑ y −( ∑ y ) ]
2 2 2 2
B. Menguji Korelasi
Sebagaimana uji hipotesis terdahulu maka dikenal juga uji korelasi yang
menguji apakah koefisien korelasi yang dihitung itu berarti atau tidak berarti. Dua
peubah x dan y dikatakan tidak berkorelasi jika nilai koefisien korelasi adalah nol
dan dilambangkan dengan P=0; jika x dan y berkorelasi dilambangkan dengan P
¿ 0.
Jadi harus diuji apakah nilai koefisien yang diperoleh pada sampel mencirikan
korelasi populasi yang berarti.
Hipotesis:
H a : ρ=P0
H a : ρ≠P0 , b. ρ> ρ0 c . ρ< ρ0
1 1+r 1 1+ ρ0
ln − ln
2 1−r 2 1−ρ 0
Z=
1
√ ( n−3 )
a . Z>Z 1 atau Z <−Z 1
( 1−2) ( 1−a )
2 2
b . Z>Z 1
−a
2
c . Z <−Z1
Daerah kritik, 2−a
T.II. 2
n ∑ fu x u y −∑ f x u x . ∑ f x u y
r xy =
√ [ n∑ f u −(∑ f u ) ][ n∑ f
x
2
x x x
2 2
y u y− (∑ f y u y ) ]
2
r 2yx +r 2y 2 −2 r yx r y 2 r x 2
Ry.x2 = 1−r 2x 2
Hipotesis :
H o : ρ=ρ 0
H a : ρ≠ρ0
Statistik uji:
r 2y , 1, 2, ⋯k n−k −1
f hit = .
1−r y , 1 , 2⋯k k
T.11. 3
ρ 1Ψ −ρ1 ρ 12 S
ρ1 , 2=
√ (1− ρ )( 1−ρ
2
2
2
12 )
Menguji korelasi parsial
U. II. 4 menguji korelasi parsial
Hipotesis
Di uji dengan:
r 2y . 12( n−3 )
f hit =
2
T. 11. 4
∞
∑ d 2i
i=1
r s=1 2
, di=Perbedaan ranking datake−i
n(n −1)
Hipotesis:
H o : ρs =o
H a : ρs ≠o
Di uji dengan;
t hit =r s
√ n−2
1−r 2s
Daerah kritik:
1 atau T <t 1
1− α :n−2 1− α ; n−2
a) T>t 2 2
1 atau Z <Z 1
(1−α ) ( 1−α )
b) Z>Z 2 2
Korelasi point biserial dua peubah, dimana salah satu peubah diantaranya
memenuhi asumsi menyebar normal, sedang peubah lainnya terdiri dari dua
katagori atau dua bagian. Katakanlah nilai y dipisahkan atas dua bagian sesuai
dengan katagori yaitu yA dan yB dengan rataan berturut-turut ȳ A dan ȳ B ,
simpangan baku Sy, sedangkan proporsi frekuensi pada katagori A dengan
katagori B adalah P;Z dan koefisien korelasi dilambangkan dengan rpb maka:
T. 11. 5
ȳ A − ȳ B
r ph = √ Pz
Sy
Uji korelasi
Hipotesis:
H 0 : ρ pb=0
H a : ρ pb≠0
Diuji dengan:
t hit =r pb
√ n−2
1−r 2pb
T. 11. 6
ȳ A − ȳ B
rb= ( pz )
Sy
T.11. 7
r b =r pq
√ ( pq )
w
11. 9 Koefisien Korelasi Rank Kendal
T. 11. 8
S S S
τ= = =
(¿ 2 n ) n! 1
n ( n−1 )
( n−2 ) !2! 2
T. 11. 9
S
τ=
√[ 1
2
n ( n−1 )−T x
1
2 ][
n ( n−1 )−T y ]
1 1
T x=
2
∑ t x , ( t x 1−1 ) dan T y= ∑ t yt ( t y 1−1 )
2
dengan
H o :P x =0 τ
Z hit =
Hipotesis:
H a : Pτ≠0
, Diuji dengan: √ 2 ( 2 n+5 )
9 n ( n−1 )
1. Carilah koefisien korelasi rank antara rank tono dan joni di dalam menilai 10
merek rokok;
Rank Tono 8 3 9 2 7 10 4 6 1 5
Rank Joni 9 5 10 1 8 7 3 4 2 6
Selisih rank(d) -1 -2 -1 1 -1 3 1 2 -1 -1
d2 1 4 1 1 1 9 1 4 1 1
Penyelesaian ;
6 ∑ d 2i
1−
Rank= n ( n 2−1 )
6 ( 1+4 +1+⋯+1 )
1−
= 10 ( 100−1 )
= 1-0,1455
= 0,8545
= 0,85
2. Sebuah sampel acak dengan ukuran n=28 telah diambil dari sebuah populasi
normal bervariabel dua. Dari sampel itu didapat r = 0,80. tentukan taksiran
koefisien korelasi ρ untuk populasi.
Penyelesaian ;
Dari rumus:
( )
1 1+ ρ 0
μ z = ln
2 1−ρ0
1
τ z=
√ n−3
Dan
Didapat,
1 ,96 1 , 96
1 , 0986− <μ z <1, 0986+
√ 28−3 √ 28−3
( )
μ z =( 1 ,1513 ) log
1+ ρ
1−ρ
0 , 7066= ( 1, 1513 ) log (
1−ρ )
1+ ρ
log (
1−ρ )
1+ ρ
=0 ,06137 yang menghasilkan ρ=0 , 609
untuk μ z =1 , 4906 Dihasilkan
lawan Ha ; ρ y 1. 2 ≠0 .
Jawab:
H0 ;
ρ y 1. 2 =0 lawan H ρ y 1. 2 ≠0 .
a;
( 0 , 8704 )2 (10−3 )
f hit = =21 , 877
1−( 0 , 804 )2 > f0,01;1,7