722 1713 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Sabilarrsyad Vol. IV No.

01 Januari-Juni 2019

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF,


KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM)

Ahmad Jais
Penulis adalah Guru SD Negeri 132409 Tanjunbalai

Abstrak
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam
membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif
dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang
kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya
dan orang lain.

Kata Kunci: Strategi, PAIKEM

PENDAHULUAN
Dewasa ini, para penggiat pendidikan selalu berusaha untuk
mengembangkan metode-metode dan model-model pembelajaran yang
baik dan efektif untuk dapat membantu guru dalam menyampaikan
materi kepada siswa. Pengembangan ini telah dilakukan sejak dulu
hingga sekarang secara kontinyu dan terus menerus, mengikuti
perkembangan teknologi dan juga permasalahan-permasalahan yang
timbul dalam dunia pendidikan.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap baik dan
layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran salah satunya adalah
PAIKEM, singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan. Di era kontemporer ini, PAIKEM sangat dianjurkan
mengingat semakin kompleksnya permasalahan di dunia pendidikan dan
juga besarnya tuntutan yang dibebankan kepada guru dalam
mensukseskan pembelajaran di tingkat sekolah ataupun para dosen di
tingkat perguruan tinggi.
Pelatihan-pelatihan tentang PAIKEM pun juga telah banyak
diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas guru/dosen. PAIKEM kini
telah menjadi salah satu bagian dari usaha sebuah unit pendidikan dalam
meningkatakan kualitas pembelajarannya. Selain itu, yang paling

113
Ahmad Jais: Strategi, PAIKEM

mendasar tujuan penerapan PAIKEM adalah agar siswa-siswa menjadi


lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, lebih enjoy dalam
belajar, tentu saja menjadi lebih mudah dalam menyerap materi
pembelajaran yang diberikan, dan yang tidak kalah penting adalah tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Namun pada kenyataanya, belum semua guru maupun para
penggiat pendidikan dapat memahami dengan sebenarnya pendekatan
PAIKEM ini. Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami berusaha dan
mencoba membantu memberikan pemahaman tentang PAIKEM yang
lebih komprehensif dan mudah untuk dipelajari.

KAJIAN TEORETSI
Konsep PAIKEM
Dewi dkk, (2009:259) menyatakan bahwa pendekatan PAIKEM
adalah sebuah strategi dan terobosan pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka
mengembangkan ketrampilan dan pemahamannya, dengan penekanan
peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan
lingkungan), supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan
efektif.
Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran,
memiliki 5 (lima) kriteria yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Aktif
Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru
kemudian menyimpannya dalam otak. Mengapa demikian? Karena
salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah
faktor kelemahan otak manusia itu sendiri.Hisyam dkk, (2002:14)
Sedangkan Trianto, (2011:164) meyatakan pembelajaran Aktif
adalah bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif secara fisik dan
mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan
yang satu dengan yang lain, mengkomunikasikan
ide/gagasan,mengemukakan bentuk representasi yang tepat, dan
menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah. Hal yang paling
utama yang menjadi keaktifan siswa di dalam kelas adalah munculnya
rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa terhadap hal yang sedang
dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi teknik dan metode, guru harus
berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana sedemikian rupa

114
Sabilarrsyad Vol. IV No. 01 Januari-Juni 2019

guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya, mempertanyakan


mengemukakan gagasan.
Peran aktif siswa dalam pembelajaran sangatlah penting. Karena
pada hakikatnya, pembelajaran merupakan suatu proses aktif dari
pembelajar (siswa) dalam membangun pemikiran dan
pengetahuannya. Peran aktif siswa dalam pembelajaran ini akan menjadi
dasar pembentukan generasi kreatif, yang berkemampuan untuk
menghasilkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri,
tetapi juga bagi orang lain.
2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif dapat dilakukan dengan cara mengadaptasi
model-model pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa
terbebas dari kejenuhan-kejenuhan pembelajaran. Melalui model
pembelajaran inovatif, peserta didik harus terbebas dari perasaan
bosan, malas, ketakutan akan kegagalan atau perasaan tertekan
dikarenakan tenggang waktu tugas dll.
Banyak sekali inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang dapat
diterapkan. Misalnya saat ini tengah ramai pembelajaran dengan
computer atau lebih dikenal dengan Pembelajaran Berbasis Komputer
(PBK) bermodel Drill, tutorial atau simulasi. Materi pelajaran yang
tadinya disampaikan secara lisan oleh guru, dapat dibaca sendiri oleh
siswa melalui layar komputer maupun ketika diproyeksikan secara visual
di depan kelas. Dewi dkk, (2009:260-262)
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik
pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang,
membuat kerajinan tangan, mempraktekkan kesenian dll) maupun
pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Pembelajaran di SD/MI
pada umumnya masih mengupayakan pengembangan kemampuan
berpikir rasional logis. Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator dituntut
untuk senantiasa kreatif dalam merancang pembelajaran, serta
memiliki beragam strategi pembelajaran yang digunakan agar
pembelajaran tersebut memenuhi beragam tingkat kemampuan siswa
di kelas. Pengetahuan siswa yang diperoleh dalam hal ini berdasarkan
pengalamannya sendiri, bukan ditransfer pengetahuan dari guru.
Endang Mulyatininsih, (2010:4)
4. Pembelajaran Efektif
Efektif artinya adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan. Dengan kata lain, dalam pembelajaran telah terpenuhi apa

115
Ahmad Jais: Strategi, PAIKEM

yang menjadi tujuan dan harapan yang hendak dicapai. Trianto,


(2011:165)
Aspek efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam
setiap pembelajaran. Suatu pembelajaran disebut efektif manakala
pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan yang
diinginkan dalam pembelajaran itu mencakup pembentukan kemampuan,
sikap, keterampilan, pengembangan kepribadian, serta kemampuan
penguasaan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni).
Dalam konteks pembelajaran di SD/MI, suatu pembelajaran dapat
dinilai efektif bila pembelajaran itu telah mencapai tujuan khusus yang
telah ditetapkan dalam kurikulum, yang pada dasarnya tujuan khusus
tersebut telah mengacu kepada Tujuan Umum Pendidikan Nasional yang
tertulis dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
pasal 3:
”Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.”
5. Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang didesain
sedemikian rupa sehingga memberikan susana penuh keceriaan,
menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan peserta
didik. Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih
terfokus dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
perhatian terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Salah satu upaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
adalah dengan menggunakan permainan edukatif (belajar sambil
bermain). Melalui keterlibatan dalam permainan, mereka dapat
mengembangkan dirinya serta mulai memahami status dan perannya
dalam kelompok teman sebayanya, yang akan sanngat bermanfaat untuk
memahami dan menunaikan status dan perannya dalam masyarakat kelak
setelah beranjak dewasa. Terdapat satu prinsip utama dalam pemilihan
permainan edukatif ini dalam pembelajaran, yakni harus terdapat
keselarasan dan keseimbangan antara aspek menyenangkan dengan aspek
pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran menyenangkan juga dapat dilakukan secara terpadu.
Misalnya guru mengkombinasikan antara mata pelajaran pendidikan

116
Sabilarrsyad Vol. IV No. 01 Januari-Juni 2019

jasmani dan matematika, sehingga peserta didik dapat memperoleh lebih


dari satu pengetahuan secara sekaligus.Azizah Arkama, (2010:4)

Prinsip-prinsip PAIKEM dalam Pembelajaran


Berikut ini dikemukakan prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM,
yaitu:
1. Mengalami
Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional.
Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi
makna kepada siswa daripada hanya mendengarkan. Misalnya pada
mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga, supaya siswa dapat
mengetahui tentang bagaimana melakukanserve dalam permainan bola
voli, maka guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
melakukan serve bola.
2. Komunikasi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara
guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang baik adalah proses
komunikasi dimana antara unsur komunikator dan komunikan
terdapat satu arah yang sama.
3. Interaksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.
Interaksi multi arah yang diharapkan terjadi adalah interaksi
transaksional, dimana proses komunikasi antara guru dengan siswa,
siswa antara guru, siswa dengan siswa, bahkan siswa dengan
lingkungan sekitar memiliki kesiapan yang cukup baik.
4. Refleksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik memikirkan
kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses
pembelajaran. Kegiatan refleksi ini dilakukan secara bersama antara
guru dengan siswa. Media Edukasi, 2011, (http://www.m-
edukasi.web.id/2011/12/konsep-pembelajaran-paikem.html)

Implementasi Strategi Pembelajaran PAIKEM


1. Landasan Teoritis Strategi Pembelajaran PAIKEM
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan
lingkungan sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada
empat dinding kelas. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan

117
Ahmad Jais: Strategi, PAIKEM

menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta


lingkungan.
Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan
pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap
penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan
membekas dalam ingatannya. Konsep-konsep sains dan lingkungan
sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan
pada situasi yang konkret. Media Edukasi, 2011, (http://www.m-
edukasi.web.id/2011/12/konsep-pembelajaran-paikem.html).
Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang
diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan
dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang
melatarbelakangi pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.
Empat pilar pendidikan, yakni learning to know (belajar untuk
mengetahui),learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to
do (belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar
untuk bekerja sama) dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang dikemas efektif
untuk pencapaian kompetensi yang diharapkan.Untuk itu, menjadi tugas
guru untuk merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan kompetensi siswa secara optimal.
2. Skenario Pembelajaran PAIKEM
Secara garis besar, penerapan strategi pembelajaran PAIKEM dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Guru berusaha untuk membangkitkan semangat dengan menggunakan
berbagai alat bantu. Misalnya, menggunakan lingkungan sebagai
salah satu sumber belajar yang dapat diolah sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan suasana pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan, dan sesuai dengan kompetensi siswa yang ingin
dicapai;
b. Guru mengatur kelas sedemikian rupa agar lebih kondusif untuk situasi
pembelajaran dan membuat siswa merasa betah
di kelasnya. Misalnya, dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar menarik. Juga menyediakan pojok baca. Guru juga bisa
memajang hasil-hasil karya anak didiknya di seluruh penjuru kelas.
Sehingga siswa dapat merasa bangga, karyanya bisa diapresiasi
oleh teman-temannya;

118
Sabilarrsyad Vol. IV No. 01 Januari-Juni 2019

c. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan


interaktif. Contohnyamelalui belajar kelompok atau memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya;
d. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, mengemukakan gagasannya, dan melibatkan
siswa dalam menata lingkungan belajarnya.
3. Teknik Pelaksanaan Strategi PAIKEM
Berikut ini adalah contoh beberapa kegiatan yan dapat dilakukan
oleh guru dalam pelaksanaan strategi PAIKEM:
Kemampuan Guru Pembelajaran
Guru menggunakan alat bantu Sesuai mata pelajarannya, guru
dan sumber belajar yang dapat menggunakan beragam alat
beragam. bantu belajar/media
pembelajaran, misalnya:
· Gambar;
· Lingkungan;
· Alat peraga dll.
Guru memberi kesempatan · Guru mengajak diskusi;
kepada siswa untuk · Guru melontarkan pertanyaan –
mengungkapkan gagasannya pertanyaan yang memancing
sendiri secara lisan atau tulisan. jawaban siswa;
· Guru memberikan
kepercayaankepada siswa untuk
memaparkan gagasannya kepada
teman- teman kelasnya dll.
Guru menyesuaikan bahan dan · Guru mengelompokkan siswa
kegiatan belajar dengan sesuai dengan kriteria tertentu,
kemampuan siswa. kemudian memberikan bahan
pelajaran yang sesuai dengan
anggota-anggota kelompok
tersebut;
· Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memperbaiki
nilai/kemampuannya melalui
tugas tambahan/pengayaan.
Guru mengaitkan pembelajaran · Guru memberikan kesempatan
dengan pengalaman siswa sehari- kepada siswa untuk menceritakan
hari. pengalamannya sehari-hari;
· Guru memberikan contoh
aplikasi nyata dalam kehidupan
sehari- hari dari materi pelajaran
yang sedang diterangkan.
Guru menilai pembelajaran dan · Guru memantau dan

119
Ahmad Jais: Strategi, PAIKEM

kemajuan belajar siswa secara megevaluasi kinerja siswa;


terus menerus. · Guru memberikan bimbingan,
nasihat, motivasi dan saran- saran
kepada siswa untuk dapat
meningkatkan prestasinya.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Strategi PAIKEM


Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru agar strategi
PAIKEM dapat dilaksanakan dengan baik. Hal-hal tersebut adalah :
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Ada dua sifat yang mendasar yang pasti dimiliki oleh setiap anak
dimanapun, yaitu kesukaan berimajinasi dan rasa ingin tahu yang
besar. Guru bisa menggunakan berbagai cara yang (tentunya) dapat
membuat siswa senang/merasa dihargai, seperti memuji hasil
karyanya, mengajukan pertanyaaan yang menantang, atau mendorong
siswa untuk melakukan percobaan.
2. Mengenal anak secara perorangan
Setiap siswa pasti memiliki karakteristik yang berbeda. Ada siswa
yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap materi pelajaran,
ada juga siswa yang agak lambat dalam menyerap materi
pelajaran. Dengan mengenal kekurangan dan kelebihan dari tiap siswa
didiknya, guru bisa merumuskan perlakuan khusus yang harus
diberikan kepada setiap siswa. Misalnya, siswa yang memiliki
kemampuan lebih bisa diarahkan untuk membantu temannya yang
memiliki kemampuan kurang dalam belajarnya.
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisaian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan
dalam pengorganisasian belajar. Berdasarkan pengalaman, anak akan
menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk
berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk
berinteraksi dan bertukar pikiran.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
Untuk memancing siswa agar mengeluarkan daya nalarnya, guru bisa
melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka, semisal
“Apa yang terjadi bila tanaman tidak mendapat sinar matahari ?” atau “Apa
yang terjadi di saat gerhana matahari ?”. Pertanyaan-pertanyaan terbuka
semacam itu akan memicu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif demi
menemukan pemecahan masalah.

120
Sabilarrsyad Vol. IV No. 01 Januari-Juni 2019

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang


menarik
Ruangan kelas sebagai lingkungan utama tempat berlangsungnya
pembelajaran, merupakan salah satu aspek yang harus mendapat
perhatian lebih dalam strategi PAIKEM. Salah satu hal yang bisa
dilakukan adalah memajang karya-karya siswa. Selain hasil-hasil
karya siswa, dinding kelas juga bisa ditempeli oleh beragam media
pembelajaran, seperti poster, diagram, peta, alat peraga dll. Benda-
benda tersebut sekaligus dapat dijadikan rujukan saat kegiatan
pembelajaran.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Salah satu sumber belajar yang sangat kaya bagi kegiatan
pembelajaran peserta didik adalah lingkungan. Contohnya, siswa
diajak mengamati pertumbuhan tanaman di taman atau kebun
sekolah. Namun, demi efektifitas waktu dan biaya, tidak selamanya
siswa diajak ke lingkungan untuk belajar. Guru bisa mengambil salah
satu bagian dari lingkungan belajar ke dalam kelas, contohnya
membawa contoh tanaman ke dalam ruang kelas atau membawa
foto/gambar dari lingkungan belajar ke dalam kelas.
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih
mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara
memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini
dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-
tugas belajar selanjutnya. Catatan dan komentar yang berkaitan
dengan pekerjaan siswa jauh lebih bermakna daripada sekedar angka-
angka.
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa
kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja
diatur berkelompok serta duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut
bukanlah cirri yang sebenarnya dari PAIKEM. Sering bertanya,
mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengemukakan merupakan
tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah
tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut
disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Peran guru dalam hal ini
guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik

121
Ahmad Jais: Strategi, PAIKEM

yang datan dari guru itu sendiri maupun dari temannya.


Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan aspek
Menyenangkan dari strategi PAIKEM.[10]

KESIMPULAN
Dari uraian materi di atas dapat kami simpulkan bahwa strategi
pembelajaran PAIKEM terbentuk atas unsur berikut.
1. Pembelajaran Aktif
2. Pembelajaran Inovatif
3. Pembelajaran Kreatif
4. Pembelajaran Efektif
5. Pembelajaran Menyenangkan
Ada beberapa prinsip yang harus ditaati dalam melaksanakan
strategi pembelajaran PAIKEM, yaitu antara lain:
 Prinsip Mengalami
 Prinsip Komunikasi
 Prinsip Interaksi
 Prinsip Refleksi
Dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran PAIKEM,
terdapat landasan teoritis yang mendasarinya. Secara garis besar,
pembelajaran PAIKEM dapat dilaksanakan dengan scenario sebagai
berikut.
a. Guru berusaha untuk membangkitkan semangat dengan
menggunakan berbagai alat bantu.
b. Guru mengatur kelas sedemikian rupa agar lebih kondusif untuk
situasipembelajaran dan membuat siswa merasa betah di kelasnya.
c. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif.
d. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, mengemukakan gagasannya, dan
melibatkan siswa dalam menata lingkungan belajarnya.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
strategi pembelajaran PAIKEM antara lain sebagai berikut.
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah

122
Sabilarrsyad Vol. IV No. 01 Januari-Juni 2019

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang


menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

DAFTAR PUSTAKA
Arkarna, Azizah. (2011). Pengertian dan Strategi PAIKEM (file
pdf)(http://azkiyatunnufus.blogspot.com/2011/12/strategipembel
ajaran-paikem.html)
Dewi, Laksmi dan Masitoh. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Media Edukasi. (2011). (http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/konsep-
pembelajaran-paikem.html)
Mulyatininsih, Endang. (2010). Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Depok: Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik ( Bagi Anak Usia
Dini, TK /RA & Anak Usia Kelas Awal SD / MI ). Jakarta: Prenada
Media Group
Zaini, Hisyam, dkk. (2002). Strategi Pembelajaran Aktif Di
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD (Center
for Teaching Staff Development)

123

Anda mungkin juga menyukai