Proposal Penelitian Isnaeni Amalia (1994042005)
Proposal Penelitian Isnaeni Amalia (1994042005)
Proposal Penelitian Isnaeni Amalia (1994042005)
A. Latar Belakang
karena pendidikan bagi manusia adalah acuan dimana acuan ini digunakan
mengajar. Tempat untuk mengajar dan belajar adalah kesuksesan yang dicita-
citakan kebanyakan orang dalam studi mereka. Dengan kegiatan belajar yang
baik tentunya juga akan mempengaruhi minat belajar siswa, dan sekaligus
1
Saat ini, pendidikan di dunia dianggap lemah karena satu alasan, proses
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik saat ini hanya berfokus
pada kemampuan memori siswa, dan siswa dipaksa untuk menghafal dan
metode, pendekatan, strategi, dan model pembelajaran yang tepat agar peserta
layaknya langkah-langkah dalam metode ilmiah (Umar, 2017). Namun saat ini
tetapi penerapan yang dilakukan guru di dalam kelas jauh berbeda dengan
2
dalam (Anggreni et al., 2019) menyatakan bahwa proses pembelajaran
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran (Iswari et al.,
kognitif, kemampuan dalam dunia nyata, dan berakhlak mulia serta lebih aktif
3
Oleh karena itu, perlu adanya pembenahan atau perbaikan proses
itu perlu adanya proses pembelajaran yang lebih bermakna, agar pembelajaran
bermakna merupakan suatu hal yang harus diupayakan oleh setiap pengajar
(Jeklin et al., 2016). Ketika siswa mempelajari sesuatu dan dapat menemukan
makna, makna itu memberi mereka alasan untuk belajar. Oleh karena itu, salah
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Oleh karena itu, ketika mengajar
4
pertanyaan yang menantang atau permasalahan yang melibatkan para siswa di
investigasi, memberi peluang para siswa untuk bekerja secara otonomi dengan
nyata (Yulianto et al., 2017). Selain itu, pembelajaran berbasis proyek adalah
(Yulianto et al., 2017). Para siswa bekerja secara nyata, seolah-olah ada di
dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara realistis. PjBL merupakan
dengan beberapa tahapan yang berpusat pada siswa dan kolaboratif yang
5
Setiap metode pembelajaran memegang peranan penting dalam
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satunya adalah studi ekonomi yang
didik untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang
memberi mereka pengertian dan implikasi baru (Iffah Nisrina, 2021). Hal ini
siswa didorong untuk memiliki kemampuan berpikir yang tinggi dalam studi
ekonomi, tetapi juga akuntabilitas di pasar modal dan proses ekonomi. Banyak
siswa tidak menyukai ekonomi. Dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh
SMA Negeri 11 Jeneponto. Telah diamati bahwa masalah yang paling umum
6
memahami atau memperhatikan penjelasan guru. Rata-rata siswa SMA Negeri
kemampuan berpikir siswa yang lebih tinggi. Kemampuan berpikir ini sangat
berfikir kritis siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran aktif yang
(PjBL).
sekolah, dalam proses pembelajaran, siswa dilatih untuk berpikir kritis pada
7
Pembelajaran mengarah pada pembelajaran mandiri sehingga siswa dapat
berasal dari siswa itu sendiri (Yuliana & Widjaja, 2021). Model pembelajaran
yang diberikan guru akan membantu siswa belajar secara mandiri dan menarik
masalah yang terjadi di sekitarnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat
Widjaja, 2021).
et al., 2020). Dengan pembelajaran berbasis proyek (PjBL), siswa dapat lebih
sehingga kualitas siswa meningkat ketika berpikir kritis berada pada level
saintifik dan berpikir tingkat tinggi saat pembelajaran di dalam kelas salah
8
satunya yaitu model project based learning (PjBL) (Rusydiana et al., 2021).
kehidupan nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara
siswa, dan guru dapat menerapkan model pembelajaran yang melibatkan siswa
Dan siswa juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran secara langsung,
namun dapat dilihat bahwa umpan balik siswa masih kurang, artinya sebagian
besar siswa dapat menjawab pertanyaan guru tetapi sangat sulit untuk
guru besar ekonomi pada siswa SMA Negeri 11 Jeneponto masih kurang,
Oleh karena itu peneliti mengambil judul tersebut kepada siswa SMA Negeri
9
11 Jeneponto untuk meningkatkan kualitas siswa yang baik, meningkatkan
tingkat tinggi siswa. Penelitian ini menggunakan studi kasus kelas X dan XI
materi yang diberikan guru dan disampaikan sebagai informasi kunci sehingga
tinggi siswa. Siswa cenderung belajar bagaimana menjawab soal tes dengan
hadapi sehari-hari, sehingga cara berpikir mereka tidak terarah. SMA Negeri
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut terhadap analisis Project Based Learning yang akan
10
ekonomi terkhusus di kelas X dan XI IPS sehingga diambil judul penelitian
Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X dan XI IPS SMA Negeri 11
Jeneponto”.
B. Rumusan Masalah
(HOTS) (Y) ?
HOTS ?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
11
D. Manfaat Penelitian
penelitian tersebut dapat memberikan manfaat bagi semua yang terkait dalam
biaya, tenaga, waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu, penelitian ini
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
yaitu:
a. Peniliti
b. Siswa
Dari hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa guna untuk melatih
agar dapat berfikir tingkat tinggi dan berfikir kritis dalam memecahkan
12
masalah. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerja
c. Guru.
E. Sistematika Penulisan
penelitian ini secara menyeluruh, maka secara singkat diuraikan isi dari
I. PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
Pada bab ini terdiri landasan teori (kajian teoritis) yang terkait dengan
hipotesis penelitian.
13
Pada bab ini terdiri dari jenis dan lokasi penelitian, pendekatan
V. DAFTAR PUSTAKA
Pavlov pada awal tahun 1930 kemudian teori ini dikembangkan lagi oleh
Gagne dan Skinner sekitar tahun 1984. Teori belajar behavioristik adalah
sebuah teori tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
yang dicetuskan oleh Gagne dan Berliner. Teori ini lalu berkembang menjadi
1. Model Pembelajaran
sistem atau proses pengajaran siswa sehingga siswa dapat mencapai tujuan
14
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
bahwa model pembelajaran adalah kerangka atau pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas guna
15
2) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
d) sistem pendukung.
tersebut meliputi :
ciri-ciri dari model pembelajaran yaitu mempunyai tujuan yang ingin dicapai
16
Maka dari itu, dengan penggunaan model pembelajaran yang kurang
fokus dalam menikmati pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan model
pembelajaran yang baik juga berdampak baik pada siswa dan tujuan yang
1) Prosedur ilmiah
sistematik untuk mengubah tingkah laku murid atau memiliki sintaks yang
murid.
17
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar secara
4) Kriteria penampilan
5) Cara-cara pelaksanaannya
Learning )
18
pembelajaran berbasis proyek didefinisikan “sebagai suatu pengajaran yang
berfokus pada konsep inti dan prinsip bidang pembelajaran. Ini memberi siswa
produk dunia nyata. Fokus pembelajaran pada prinsip dan konsep dari suatu
komponen baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan (Ayu et al.,
salah satu alternatif pembelajaran yang bisa digunakan tidak hanya untuk
menilai aspek kognitif, tetapi juga unjuk kerja siswa (Jannatu et al., 2015).
19
Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi besar untuk melatih
proses berpikir siswa yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.
gaya belajar siswa secara lebih individual dengan menaikkan motivasi belajar,
melatih berpikir kritis, dalam menyikapi suatu masalah yang dihadapi di dunia
kelebihan dalam memotivasi peserta didik untuk berpikir secara orisinil dalam
guru dianggap memiliki kendali paling besar atas materi dan oleh karena itu
dan sumber belajar bisa luas. Ini berbeda dari kelas "kontrol", yang terbiasa
dengan situasi kelas individu, di mana penilaian mendominasi dalam hal hasil
daripada pembelajaran, dan sumber daya cenderung mandek. Oleh karena itu,
20
kegiatan kontekstual terbuka yang merupakan bagian dari proses pembelajaran
memberikan siswa asosiasi kerja yang mandiri (Yuliana & Widjaja, 2021).
Learning )
membuat keputusan tentang suatu konteks, ada masalah atau tantangan yang
atas masalah atau tantangan yang disajikan, siswa memiliki tanggung jawab
21
pembelajaran akan dinilai kualitasnya, situasi belajar sangat rawan kesalahan
Education, 1999 dalam (Yuliana & Widjaja, 2021) adalah peserta didik
secara kontinu, peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka
kerjakan dan hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya. Terdapat
serta penilaian.
terdorong lebih aktif di dalam proses belajar, instruktur dalam hal ini adalah
22
prinsip otonomi dan prinsip realistis (Yuliana & Widjaja, 2021). Project Based
diterapkan pada Kurikulum 2013 karena dalam hal ini peserta didik lebih
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain menjadi aktif, peserta didik
berlatih untuk berpikir kritis tentang solusi yang diberikan untuk lingkungan
sekitar dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia suatu bangsa akan
Proyek
Tabel 2.1
Langkah Kerja (Sintak) Project Based Learning
23
yang akan dihasilkan alat, bahan, media dan
sumber yang dibutuhkan
Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik Siswa dapat Menyusun
membuat kesepakatan jadwa penyelesaian proyek
tentang jadwal pembuatan dengan memperhatikan batas
proyek (tahapan-tahapan waktu yang telah ditentukan
dan pengumpulan) bersama
Memonitoring Guru memantau keaktifan Siswa melakukan pembuatan
Keaktifan dan siswa selama melaksanakan proyek sesuai jadwal,
Perkembangan proyek, memantau mencatat setiap tahapan,
Proyek perkembangan proyek dan mendiskusikan masalah yang
membimbing jika muncul selama proses
mengalami kesulitan penyelesaian proyek dengan
Guru
Menguji Hasil Guru berdiskusi tentang Membahas kelayakan proyek
prototipe proyek, yang telah dibuat dan
memantau keterlibatan membuat laporan produk/
peserta didik, mengukur karya untuk dipaparkan
ketercapaian standar kepada orang lain
Evaluasi Guru membimbing proses Setiap peserta didik
Pengalaman pemaparan proyek, memaparkan laporan, peserta
Belajar menanggapi hasil, didik yang lain memberikan
selanjutnya guru dan tanggapan, dan bersama guru
peserta didik merefleksi/ menyimpulkan hasil proyek
kesimpulan
(Purnomo, Halim dan Ilyas, 2019)
Penerapan project based learning sebagai berikut:
1) Topik/ materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat
menarik
2) Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja, (satu
24
5) Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan,
dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan
2) Relevansi
3) Keaslian
yaitu:
Tabel 2.2
Rancangan Tugas Proyek
25
kemudian disajikan dalam bentuk laporan 1 – 4 Kali Pertemuan
tertulia !
dalam (Niswara et al., 2019) yaitu: Membutuhkan guru yang terampil dan mau
peralatan dan bahan yang memadai, Tidak sesuai untuk siswa yang mudah
26
metode untuk transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan memecahkan masalah
(Iffah Nisrina, 2021). HOTS bukan sekedar model soal tetapi juga mencakup
didik untuk menguasai pada level C-4 menganalisis, C-5 mengevaluasi, dan
C-6 menciptakan (Kiswara et al., 2019). HOTS juga merupakan salah satu
(Suparman, 2021).
27
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Berpikir Kritis Tingkat
berpikir kritis, semakin banyak keterampilan dan peluang yang miliki untuk
28
dan interpretasi, penerapan multiple criteria (banyak kriteria), dan bersifat
dunia saat ini terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan
29
kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata (Setiawati
et al., 2018).
Penilaian HOTS tidak digunakan berkali-kali pada peserta tes yang sama
kemampuan peserta tes (Fanani, 2018). Hal ini penting diperhatikan oleh
30
biasa, soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga
Di samping itu, ruang lingkup tersebut harus tegas dan jelas tergambar
soal-soal HOTS merupakan soal yang membuat murid berfikir kritis dan
c. Manfaat HOTS
31
Secara garis besar, paling tidak ada tiga manfaat HOTS itu seperti
dengan menggunakan HOTS, maka sikap positif mereka terhadap apa yang
mereka pelajari atau masalah yang mereka hadapi menjadi positif. Sikap
positif amat sangat penting dalam proses pembelajaran, karena sikap positif
tersebut akan mendorong peserta didik untuk mencari solusi terhadap masalah
yang tengah dihadapi dengan dorongan dari dalam, bukan dorongan dari luar,
2021).
2) Meningkatkan Motivasi
HOTS bisa menngkatkan motivasi peserta didik (Suparman, 2021). Selain itu,
meskipun motivasi itu bersifat abstrak, namun rasa senang belajar para peserta
didik meningkat sangat tajam melalui HOTS tersebut, karena mereka tidak
32
belajar dengan hanya sekedar mengingat dan menghapal seperti apa yang
proses belajar. Sebab manakala prestasi belajar peserta didik meningkat secara
menurun atau lebih rendah dibandingkan dengan peserta didik lain di sekolah
tergantung pada banyak faktor, salah satunya cara berpikir peserta didik.
yang akan diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar
(Supriadi, 2020).
33
Berikut dipaparkan langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS
Dari pendapat diatas maka dapat dianalisis bahwa pada awalnya harus
lalu menyusun kisi-kisi untuk merencanakan indikator apa saja yang akan
dicapai, lalu menulis pertanyaan dan juga membuat pedoman penskoran serta
kunci jawabannya.
Tabel 2.3
Indikator Penilaian HOTS
34
Sumber : (Fanani, 2018)
B. Tinjauan Empiris
yang akan dilakukan yaitu konsep yang terkait dengan model pembelajara
berbasis proyek untuk menumbuhkan High Order Thinking Skills (HOTS) dan
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu
35
(t-test) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan nilai kemampuan berpikir kritis
peserta didik sebelum diberikan
pembelajaran dengan nilai kemampuan
berpikir kritis peserta didik setelah
diberikan pembelajaran dengan model
Project Based Learning. Nilai rerata mean
diperoleh bahwa rata-rata nilai postes
(81,44) lebih tinggi daripada nilai pretes
(61,41), sehingga dapat disimpulkan
bahwa kemampuan berpikir kritis peserta
didik semakin baik atau mengalami
peningkatan.
Rika Niswara, Muhajir & Mei Fita Asri Hasil penelitian memperoleh bahwa ada
Untari (2019) “Pengaruh Model Project pengaruh penerapan model Project Based
Based Learning Terhadap High Order Learningberbantu media Puzzle terhadap
Thinking Skill” (Niswara et al., 2019) High Order Thinking Skill kriteria
berpikir kritis siswa. Dibuktikan pada
hasil analisis uji normalitas dan uji
hipotesis (uji-t)yang menunjukkan bahwa
berdistribusi normal, kemudian data
hipotesis diterima.
Ade Fitriyani, Toto & Euis Erlin (2020) Hasil penelitian menghasilkan bahwa
“Implementasi Model PjBL Untuk terdapat pengaruh yang sangat signifikan
Meningkatkan Keterampilan Berfikir penerapan model PjBL-STEM terhadap
Tingkat Tinggi” (Fitriyani et al., 2020) keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
pada materi bioteknologi.
C. Kerangka Konseptual
36
Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 11 Jeneponto sangat minim
ceramah. Hal ini tidak meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh
karena itu, model pembelajaran SMA Negeri 11 Jeneponto perlu direvisi agar
pembelajaran berpusat pada siswa. Hal ini memungkinkan siswa ini untuk
memiliki produk.
menjadi lebih sukses. Hal ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang diterapkan
berpikir tingkat rendah hingga keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini
37
muncul dari pedoman penilaian aspek kognitif meliputi kemampuan
tersebut perlu untuk ditingkatkan agar cara berfikir tersebut sama di erah abad
Sehingga pada penelitian ini peneliti akan mengukur cara berfikir tingkat
dan XII IPS 1 pada SMA Negeri 11 Jeneponto. Kelas XI IPS 1 sebagai kelas
38
Peniliti akan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
pada kelas XI IPS 1, dan untuk kelas X IPS 1 akan menerapkan model
HOTS pada siswa kelas XI IPS 1, dan post-test juga tetap diberikan kepada
kelas X IPS 1 sebagai kelas kontrol agar peneliti lebih mudah membandingkan
antara kelas yang diterapkan-nya dan yang tidak diterapkan-nya PjBL, ini
pada murid.
MODEL
PEMBELAJARAN
39
Pre-Test Pre-Test
Model Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Project Based
Konvensional
Learning (PjBL)
Post-Test Post-Test
Temuan
D. Hipotesis Penelitians
fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis
Dyah Ratih Sulistyastuti, 2017). Dengan adanya hipotesis dalam penelitian ini
peneliti hanya pada data yang diperlukan yaitu pengujian hipotesis pada
40
peneliti beranggapan bahwa “ Terdapat pengaruh model pembelajaran Project
Keterangan:
1. Jenis Penelitian
41
karena pengontrolan variabel hanya dilakukan terhadap satu variabel yang
karena data yang dibutuhkan adalah data yang berupa angka-angka dan
Sugiyono, 2018). Maka dari itu penelitian ini menggunakan penelitian dengan
2. Lokasi Penelitian
1. Variabel
42
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik
perhatian dalam suatu penelitian tersebut. Dalam penelitian ini terdiri dari dua
variabel yaitu:
2. Desain Penelitian
rancangan ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian
diberi tes awal untuk mengetahui keadaan awal agar terlihat ada atau tidaknya
Sugiyono, 2018). Dalam desain ini terdapat dua kelompok diambil sebagai
43
sampel. Mereka diberi tes untuk mengetahui adakah perbedaan antara
tabel berikut:
Tabel. 3.1
Desain Penelitian
Eksperimen O1 X O2
Konrol O3 - O4
Keterangan:
X : Perlakuan
O1 : Nilai pre-test kelompok eksperimen
O2 : Nilai post-test kelompok eksperimen
O3 : Nilai pre-test kelompok kontrol
O4 : Nilai post-test kelompok kontrol
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2018). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS dan XI
IPS SMA Negeri 11 Jeneponto sebanyak 2 kelas, dengan jumlah siswa lak-laki
dan perempuan .
44
2. Sampel
populasi (Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, 2017). Subyek ini diambil
karena dalam banyak kasus tidak mungkin peneliti meneliti seluruh populasi.
Oleh karena itu diperlukan perwakilan populasi. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa(i) kelas X IPS dan XI IPS SMA Negeri 11 Jeneponto. Teknik
sampling total. Teknik penarikan sampel jenuh, yaitu sampel yang mewakili
jumlah populasi. Artinya semua populasi digunakan sebagai sampel (Prof. Dr.
Sugiyono, 2018). Jadi pada penelitian ini akan menggunakan semua siswa
Tabel 3.2
Jumlah Siswa X IPS dan XI IPS SMA Negeri 11 Jeneponto
Jumlah Siswa
Kelas Total
Laki-Laki Perempuan Siswa
X IPS 18 Siswa 6 Siswa 24 Siswa
45
beraktivitas secara nyata. Adapun indikator dari model pembelajaran berbasis
proyek yaitu:
c. Menyusun jadwal
bermakna ganda
E. Sumber Data
46
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini
subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu
benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Dengan demikian
data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari sumber yang
Rappang.
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain). Dalam hal ini, data sekunder yang bersifat internal didapati
laporan, artikel dan sejenisnya yang terkait dengan subjek penelitian yang
dipublikasikan di internet.
1. Observasi
47
Observasi merupakan upaya pengumpulan data melalui indera
merupakan kegiatan mengamati gejala sosial yang terjadi dalam dunia nyata
2. Tes
aspek kognitif subjek yang diteliti (Prof. Dr. Sugiyono, 2018). Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan tes uraian untuk mengukur sebarapa besar
tingkat tinggi siswa tersebut. Menurut Zainul dan Noehl Nasoetion (1997)
dalam (Prof. Dr. Sugiyono, 2018), tes uraian adalah butir soal yang
tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes. Tes
uraian yang akan diberikan adalah berupa tes essay yang memuat beberapa
berbasis proyek terhadap HOTS tersebut. Berikut adalah tes uraian yang akan
Tabel 3.3
Tes Uraian HOTS
48
X IPS XI IPS
SOAL
Bagaimana menurut anda tentang bank ? Bagaimana menurut anda tentang
pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
Apakah yang akan terjadi jika ekonomi Apakah yang akan terjadi jika nilai
di Indonesia melemah ? inflasi mengalami penurunan?
Perubahan apakah yang mesti dilakukan Perubahan apa yang mesti dilakukan
terhadap ekonomi yang mengalami terhadap kualitas tenga kerja yang
krisis moneter ? belum baik?
3. Angket
mengenai suatu hal dalam suatu bidang. Angket juga dapat diartikan sejumlah
Dalam hal ini angket yang di gunakan adalah angket tertutup, yaitu
49
b. Sering (SR) skor 3
4. Studi Dokumentasi
melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan
proses penelitian (Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, 2017). Metode ini
digunakan untuk memperoleh data tentang letak geografis, profil, dan sejarah
berdirinya SMA Negeri 11 Jeneponto, keadaan guru, dan siswa(i). Begitu juga
G. Instrumen Penelitian
digunakan dalam angket ini adalah likert, yang mana tiap-tiap pertanyaan
a. Selalu (4)
50
b. Sering (3)
c. Kadang-kadang (2)
dahulu diujicobakan (try out) terhadap non responden penelitian. Uji coba ini
1. Uji Validitas
kuisioner (Prof. Dr. Sugiyono, 2018). Suatu koesioner dikatakan valid, jika
Dimana validitas data diukur dengan r hasil dengan r tabel (r produc moment),
jika:
2. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang
51
seseorang terhadap kenyataan konsisten dari waktu ke waktu (Prof. Dr.
proses pengujian dengan uji statisticcronbach alpha > 0, 7. Dan sebalikya jika
cronbach alpha diketemukan angka koefisien < 0,7, maka instrumen tersebut
dikatakan reliabel.
dan Dyah Ratih Sulistyastuti, 2017). Melalui kegiatan analisis inilah data atau
1. Uji F
52
Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan bahwa variabel bebas yang
a. Apabila nilai sig dari F hitung kurang dari 0,05 berarti variabel bebas
b. Apabila nilai sig dari F hitung lebih dari 0,05 berarti variabel bebas secara
2. Uji t
a. Apabila nilai sig dari t hitung kurang dari 0,05 berarti variabel X
b. Apabila nilai sig dari t hitung lebih dari 0,05 berarti variabel X tidak
JADWAL KEGIATAN
53
Agar penelitian ini lebih terarah dan terjadwal maka dibuatlah jadwal
2022 – 2023
1 Persiapan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Penelitian
5 Penyusunan Skripsi
6 Seminar Hasil
7 Ujian Tutup
DAFTAR PUSTAKA
54
Anggreni, Y. D., Festiyed, & Asrizal. (2019). Meta-Analisis Pengaruh Model
Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik SMA. Pillar of Physics Education, 12(4), 881–888.
Ayu, I., Wayan, I., & Muderawan, I. W. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan
Berfikir Kritis. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha, 3(2).
Dinantika, H. K., Suyanto, E., & Nyeneng, I. D. P. (2019). Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kreativitas Siswa
Pada Materi Energi Terbarukan. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences,
11(2), 73–80. https://doi.org/10.30599/jti.v11i2.473
Fanani, M. Z. (2018). Strategi Pengembangan Soal Hots Pada Kurikulum 2013.
Edudeena, 2(1), 57–76. https://doi.org/10.30762/ed.v2i1.582
Fitriani, R., Surahman, E., & Azzahrah, I. (2019). Implementasi Pembelajaran
Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
Quagga : Jurnal Pendidikan Dan Biologi, 11(1), 6.
https://doi.org/10.25134/quagga.v11i1.1426
Fitriyani, A., Toto, T., & Erlin, E. (2020). IMPLEMENTASI MODEL PjBL-
STEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI. Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi, 8(2), 1.
https://doi.org/10.25157/jpb.v8i2.4375
Hijrawati, Arsyad, M., & Dara, B. (2019). Jurnal Pendidikan Fisika Universitas
Negeri Makassar Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Jurnal
Pendidikan Fisika. http://eprints.unm.ac.id/17730/1/Jurnal Tesis
Hijrawati.pdf%0Ahttp://eprints.unm.ac.id/17730/
Iffah Nisrina. (2021). Penerapan Pembelajaran High Order Thinking Skills
(HOTS) pada Mata Pelajaran SKI Kelas VIII Di MTs Daarul Hikmah
Pamulang. Skripsi Program Sarjana. Jakarta. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
Pasca Sarjana: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 3(March), 6.
Ismawati, I., & Ngazizah, N. (2021). Kaitan Antara Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Dengan Kemampuan Collaborative. Seminar Nasional …, 853–860.
http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/semnaspgsd/article/view/1591
Iswari, A. P., Sunarsih, E. S., & Tamrin, A. G. (2016). Perbandingan hasil belajar
antara model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran
kooperatif tipe team accelerated instruction (TAI) pada mata pelajaran
mekanika teknik kelas X TGB di SMK negeri 2 surakarta. Journal UNS, 1–9.
Jannatu, N. N., Supartono, & Wardani, S. (2015). Penerapan Pembelajaran
55
Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 9(2), 1566–1574.
Jeklin, A., Mulyadi, E., Siswa, L., Di, X. I., Negeri, S. M. K., Sei, P., Ta, T.,
Lestyoningsih, N., Hidayati, L., Dwiantoro, A., Basuki, I., AFRIANSYAH,
Y., Putri Afista Indriya, W. T., Ermawati, A., & Syam, A. N. (2016).
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Di Kelas Viii Mts Madani Alauddin
Paopao. Jurnal Idaarah, Vol. I, No. 1, Juni 2017, 1(1), 3–9.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7671/1/Skripsi Andi Nurannisa Syam.pdf
Jumrodah, J., Liliasari, L., Adisendjaja, Y. H., & Sanjaya, Y. (2021). Keterampilan
berpikir kreatif mahasiswa calon guru biologi pada konsep biota laut menuju
pembangunan berkelanjutan melalui pembelajaran berbasis proyek. Edu
Sains Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, 9(1), 98–106.
https://doi.org/10.23971/eds.v9i1.2993
Kiswara, A. B., Murwaningsi, T., & Susantiningrum. (2019). Analisis Penerapan
Pembelajaran Berbasis HOTS Pada Program Keahlian Otomatisasi Tata
Kelola Perkantoran SMK Negeri Surakarta. Jurnal Informasi Dan
Komunikasi Administrasi Perkantoran, 123(4), 46–52.
Muh.Irfan, & N. I. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Project Bsed Learning
(PjBL) Berbasis Etnomatematika Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif
Siswa. Proximal: Jurnal Penelitian Matematika Dan Pendidikan
Matematika, 5, 1–7.
Niswara, R., Muhajir, M., & Untari, M. F. A. (2019). Pengaruh model project
based learning terhadap high order thinking skill. Mimbar PGSD Undiksha,
7(2), 85–90.
Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. In Nizmania
Learning Center.
Panjaitan, J., Simangunsong, I. T., & Sihombing, H. B. M. (2020). Penerapan
Project Based Learning Berbasis HOTS untuk Menciptakan Media
Pembelajaran yang Inovatif. Jurnal Pendidikan Fisika, 9(2), 78–90.
Pratama, H., & Prastyaningrum, I. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Project
Based Learning Berbantuan Media Pembelajaran Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Penelitian Fisika
Dan Aplikasinya (JPFA), 6(2), 44. https://doi.org/10.26740/jpfa.v6n2.p44-50
Prof. Dr. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. In Bandung:Alfabeta.
Purnomo, Halim dan Ilyas, Y. (2019). Tutorial Pembelajaran.
Purnomo, P. (2016). Penilaian Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking
Skill). 1–23.
Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif
56
(3rd ed.). WIDYA GAMA PRESS STIE WIDYA GAMA LUMAJANG.
Refualu, B., & Suriani, N. W. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Advent Tondano.
SCIENING : Science Learning Journal, 2(1), 24–29.
https://doi.org/10.53682/slj.v2i1.666
Rusydiana, M., Nuriman, & Wardoyo, A. A. (2021). Pengaruh Model Project
Based Learning Terhadap Higher Order Thinking Skills Pada Siswa Kelas V
Sekolah Dasar. Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar, V.
Samsudin, C. M. (2020). Pengaru Model Pembelajaran Problem Based Learning
terhadap Hihg Order Thinking Skills (HOTS) Mata Pelajaran Matematika
pada Murid Kelas V SDN 13 Padanglampe. Konstruksi Pemberitaan Stigma
Anti-China Pada Kasus Covid-19 Di Kompas.Com, 68(1), 1–12.
http://dx.doi.org/10.1016/j.ndteint.2014.07.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.ndteint.2017.12.003%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.matdes.2017.02.024
Setiawati, W., Asmira, O., Ariyana, Y., & Bestary, R. (2018). Buku Penilaian
Berorientasi Higher Order Thinking Skills: Program Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru Dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 1, 39.
Suparman, U. (2021). Bagaimana Meningkatkan Kemampuan BERPIKIR
TINGKAT TINGGI (HOTS) PESERTA DIDIK.
Supriadi, G. (2020). Penilaian Berbasis Higher Order Thinking Skill ( Hots ).
Umar, M. A. (2017). Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Metode
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) dalam Materi
Ekologi. BIOnatural, 4(2), 1–12.
https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/bio/article/view/194
YaskinulAnwar, Alvin Fadillah, & Syam Muliati. (2021). Pengaruh Model Project
Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 11
Samarinda The Effect of Project-Based Learning Model on the Learning
Outcomes of Students Class X at SMA Negeri 11 Samarinda. Jurnal
Pendidikan, 30(3), 399–408.
Yuliana, L. M., & Widjaja, S. U. M. (2021). Implementasi pembelajaran berbasis
proyek (project-based learning) untuk peningkatan high order thinking skills
siswa sma pada pembelajaran ekonomi. Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan …,
1(12), 1195–1207. https://doi.org/10.17977/um066v1i122021p1195-1207
Yulianto, A., Fatchan, A., Asnita, I., & K. (2017). Pembelajaran Projekct Based
Learning Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Keaktifan. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(2), 448–453.
57