1786 4241 1 PB
1786 4241 1 PB
1786 4241 1 PB
Puji Ingtiyasningsih
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah
Purworejo, Indonesia
[email protected]
Nur ngazizah
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah
Purworejo, Indonesia
[email protected]
Abstract
Abstrak
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan (Feni Sariyati dan Siska Giyan Kurniasari 2020,537).
Dunia pendidikan saat ini menggunkan kurikulum 2013, dimana kurikulum ini
mengupayakan guru mampu menggunakan bahan ajar, model pembelajaran, media
pembelajaran atau mampu mengembangkan pendekatan pembelajaran. Hal ini seiring
dengan perkembangan psikologi peserta didik, dinamika sosial, serta dinamika sistem
pendidikan pada negara yang terus berubah. Oleh karena itu, perancangan dan
perkembangan pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan IPTEK, serta
mampu memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan, agar menciptakan kreativitas
siswa dan pengalaman bagi peserta didik. Perkembangan teknologi berdampak pada
bidang pendidikan Proses belajar mengajar di sekolah saat ini belum memberi
kesempatan maksimal kepada siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (Febry Hidayanto, dkk 2016,24). Suasana dan
lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman untuk pembelajaran itu beragam, tetapi
dalam salah satu sudut pandang, misalnya dalam sudut pandang konteks, peserta didik
akan lebih tepat jika mengoptimalkan kearifan lokal. Pengetahuan peserta didik
mengenai kearifan lokal daerah tempat tinggalnya masih kurang. Penerapan kearifan
lokal dibutuhkan agar peserta didik dapat mengenal kebudayaan daerah dan mampu
untuk tetap melestarikannya. Kearifan lokal sendiri pada dasarnya adalah nilai-nilai
kebaikan dari budaya lokal dan sudah mendapat pengakuan oleh mayoritas
masyarakat tentang kebaikannya. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah sebuah
investasi yang penting untuk memberikan siswa keterampilan, kemampuan dan
kualitas diri dalam menghadapi dunia global tanpa meninggalkan identitas diri
ataupun identitas bangsa. Menurut Nafia Wafiqni dan Siti Nurani (2018,258)
Pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang mampu mengangkat nilai-nilai
kearifan lokal yang dapat membantu siswa dalam proses pengembangan diri guna
memperkuat identitas dan jati diri kebangsaan yang telah dimilikinya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Tilaar (dalam Nafia Wafiqni dan Siti Nurani 2018,258) yang
mengatakan bahwa pemahaman kearifan lokal dalam perspektif pendidikan menjadi
modal dasar bagi proses pertumbuhan pendidikan. Senada dengan pendapat
tersebut, Utari (2016) mengatakan bahwa untuk mengkontekstualkan pembelajaran
salah satunya bisa dilakukan melalui penanaman nilai-nilai kearifan lokal di mana
siswa berada. Pengenalan kearifan lokal yang ada di sekitar, penting sebagai bentuk
pelestarian budaya lokal
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam inovasi pembelajaran berkearifan
lokal adalah dengan menggunakan media ramah lingkungan. Media ramah lingkungan
dirasa mampu membantu peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran. Media
juga merupakan salah satu sumber pendukung yang cukup besar kontribusinya dalam
pelaksanaan pembelajaran, tetapi terdapat beberapa guru yang hanya menggunakan
buku sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Selain itu juga, pengggunaan
media ramah lingkungan dan model pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2021
salah satu faktor ekstern yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keefektivan
belajar mengajar. Media juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam
menunjang kegiatan belajar. Selain itu, Pemilihan media dan sumber belajar
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan salah satunya yaitu biaya dan
ketersediaan sumber setempat. Menurut (Feni Sariyati dan Siska Giyan Kurniasari
2020,539) pembuatan media pembelajaran menggunakan bahan ramah lingkungan
akan meminimalisir pengeluaran biaya, karena sebagian besar bahannya diperoleh
dari barang bekas. Selain itu, mampu meningkatkan kreativitas siswa. karena siswa
lebih termotivasi untuk belajar dan mengenal hal baru yang terkait dengan
penggunakan bahan ramah lingkungan. Tujuan media pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran yaitu untuk membantu siswa agar lebih cepat mengetahui, memahami,
dan upaya terampil dalam mempelajari sebuah materi yang dipelajari, juga untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, aktif, efektif, dan efisien (Fadlillah:
2014). Supriyono (2018) mengemukakan, media pembelajaran mempunyai peran
penting untuk meningkatkan minat belajar siswa, teruatama siswa sekolah dasar, hal
tersebut disebabkan siswa sekolah dasar belum mampu berfikir abstrak. Oleh karena
itu dengan adanya media pembelajaran, tujuan pembelajaran akan tercapai dengan
mudah. Media pembelajaran mempunyai dua fungsi utama yakni media pembelajaran
sebagai alat bantu dalam pemebelajaran dan sebagai sumber belajar (Gafur: 2016).
Media pembelajaran dapat dibuat dari bahan bekas yang ada di sekitar rumah (Siarni,
2015). Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam media pembelajaran ini
menggunakan barang bekas, salah satunya botol plastik, plastik bening dll.
Berdasar latar belakang diatas maka didapat rumusan masalah dalam
penulisan ini bagaimana inovasi pembelajaran berkearifan lokal melalui media ramah
lingkungan. Tujuan dari penulisan ini untuk untuk mengetahui inovasi pembelajaran
berkearifan lokal melalui media ramah lingkungan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2021
B. Pembahasan
1. Metode Penulisan
Metode penulisan artikel ini adalah studi literatur dari hasil penelitian
yang sudah dipublikasikan dalam jurnal maupun prosiding baik nasional ataupun
intrnasional. Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah
bahan penelitian (Dwitri Pilendia 2020,3). Studi literatur merupakan mencari
acuan teori yang relefan dengan kasus atau Permasalahan yang ditemukan.
Referensi ini dapat dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs
situs di internet. Hasil akhir dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi
yang relefan dengan perumusan masalah.
2. Kajian Teori
a. Inovasi Pembelajaran
b. Kearifan Lokal
telah mampu dipecahkan dan memungkinkan mata ajaran apapun diajarkan dan
dijelaskan dengan sebaik-baiknya. Untuk mengembangkan atau memunculkan
kreativitas guna memanfaatkan barang bekas yang ada, berikut disajikan
beberapa cara yang harus dilakukan seperti sebelum menentukan media
sederhana yang akan dikembangkan dari barang bekas maka rencanakannlah
terlebih dulu program pengembangan yang akan dilakukan berdasarkan garis-
garis besar program pengajaran, mengalisis kematangan dan kemampuan peserta
didik yang akan mengikuti pelajaran, mengamatilah lingkungan sekolah dan
rumah peserta untuk menemukan barang bekas yang bisa digunakan (Siarni dkk
2015,96)
Guru dapat menggunakan barang-barang bekas seperti botol plastik,
plastik bekas, dan lain sebagainya. Dengan kreativitas guru, benda-benda
tersebut akan lebih memiliki nilai guna dan daya tarik yang lebih dalam
pembelajaran. Pemanfaatan barang bekas sederhana sebagai media bukanlah hal
yang baru dalam pembelajaran. Sebelum media modern hadir, para guru telah
menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri dalam
pembelajaran. Para guru terdahulu mungkin lebih banyak memiliki kreativitas
karena dipaksa oleh keadaan yang masih serba terbatas. Mereka harus bekerja
keras agar siswanya bisa belajar dan menyerap materi pelajaran semaksimal
mungkin (Siarni, Marungkil Pasaribu, dan Amran Rede, 2015: 94).
Beberapa cara yang efektif untuk merancang media pembelajaran yang
baik. Antara lain, (1) media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga jelas
dan mudah dipahami oleh siswa; (2) media hendaknya dirancang sesuai dengan
pokok bahasan yang akan diajarkan; (3) media hendaknya dirancang tidak terlalu
rumit dan tidak membuat anak-anak menjadi bingung; (4) media hendaknya
dirancang dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat, tetapi tidak
mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri; (5) media dapat dirancang
dalam bentuk model, gambar, bagan berstruktur, dan lain-lain, tetapi dengan
bahan yang murah dan mudah didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam
merancang media dimaksud.
Tujuan dari penggunaan media pembelajaran supaya dapat memenuhi
kebutuhan siswa sesuai dengan karakteristik siswa. Media yang digunakan oleh
siswa tentu menjadikan siswa terlibat secara langsung, sehingga dapat
mengoptimalkan potensi dan kemampuan siswa.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu untuk
mengajar yang akan menarik perhatian peserta didik, mengunggah emosi dan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2021
C. Simpulan
Hasil dari kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa inovasi
pembelajaran berkearifan lokal melalui media ramah lingkungan mampu
menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, meningkatkan efektifitas
belajar siswa, serta mempersiapkan generasi muda yang tanggap akan
keunggulan lokal daerahnya.
Penulis berharap guru dapat menerapkan pembelajaran berbasis
pembelajaran berkearifan lokal melalui media ramah lingkungan pada peserta
didik. Guru juga perlu menambah wawasan tentang kearifan lokal yang dimiliki
oleh daerahnya bias melalui media pembelajaran yang dibuat dari bahan-bahan
yang ramh lingkungan, sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan inovatif.
Pembelajaran yang demikian akan dapat mendorong minat siswa untuk mencintai
budaya mereka.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2021
DAFTAR PUSTAKA
Denico, A. (2020). Media Pembelajaran Ramah Lingkungan Sekolah Dasar Negeri Inklusi
Di Pekanbaru Di Era Revolusi Industri 4.0. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan
Kajian Sosial Keagamaan, 17(1), 62-74.
Gaol, R. L., & Sitepu, A. EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BERANG BEKAS
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK. JGK
(Jurnal Guru Kita), 4(4), 51-57
Hidyanto, F., Sriyono, S., & Ngazizah, N. (2016). Pengembangan Modul Fisika SMA
Berbasis Kearifan Lokal Untuk Mengoptimalkan Karakter Peserta Didik. RADIASI:
Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, 9(1), 24-29.
Istiana, I., & Fathir, A. (2020, November). Media Pembelajaran Dari Bahan Bekas Pada
Materi Cahaya Dan Sifat-Sifatnya. In Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat (Vol. 4, No. 1, pp. 296-300).
Mario, M., Zaki, A., & Thamrin, M. I. (2019, December). Upaya meningkatkan kompetensi
profesional guru dan pendampingan pengembangan media pembelajaran berbasis
ramah lingkungan pada program PKM. In Seminar Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat (Vol. 2019, No. 7)
Pilendia, D. (2020). Pemanfaatan Adobe Flash Sebagai Dasar Pengembangan Bahan Ajar
Fisika: Studi Literatur. Jurnal Tunas Pendidikan, 2(2), 1-10.
Priyatna, M. (2017). Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 5(10).
Puspitarini, Y. D., & Hanif, M. (2019). Using Learning Media to Increase Learning
Motivation in Elementary School. Anatolian Journal of Education, 4(2), 53-60
Qomah, I., Andini, D. W., & Rahayu, A. (2020). BOJAR HURIKA MEDIA PEMBELAJARAN
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2021
Khotimah, R., & Ngazizah, N. (2019, March). BAHAN AJAR TEMATIK INTEGRATIF
BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENANAMKAN KARAKTER PADA SISWA
SEKOLAH DASAR. In SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR (Vol. 1).
Siarni, S., Pasaribu, M., & Rede, A. (2015). Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule
Mamuju Utara. Jurnal Kreatif Online, 3(2).
Utari, Unga. (2016). Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurnal Teori Dan Praksis
Pembelajaran IPS. Vol. 1 No. 1 April 2016, Issn 2503 – 1201.
Utari, U., & Degeng, I. N. S. (2017). Pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal di
sekolah dasar dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurnal Teori
dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1), 39-44
Afcariono, M. (2008). Penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan
kemampuan berpikir siswa pada mata pelajaran biologi. Jurnal Pendidikan
Inovatif, 3(2), 65-68.
Arif, A., & Mukhaiyar, R. (2020). Pengembangan Multimedia Interaktif pada Mata
Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di
SMK Muhammadiyah 1 Padang. JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), 6(1),
114-119.
Astuti, P., Ashari, A., & Kurniawan, E. S. (2018). Pengembangan Handout Fisika Berbasis
Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik SMA. Radiasi: Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, 11(1), 11-16.
Husein, S., Herayanti, L., & Gunawan, G. (2017). Pengaruh penggunaan multimedia
interaktif terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada
materi suhu dan kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 1(3), 221-225.
Kurnia, K., & Ngazizah, N. (2019, March). Strategi Kontruktivisme Berbasis Lingkungan
Dalam Keterampilan Berpikir Siswa. In Seminar Nasional Pendidikan Dasar (Vol. 1).
Pilendia, D. (2020). Pemanfaatan Adobe Flash Sebagai Dasar Pengembangan Bahan Ajar
Fisika: Studi Literatur. Jurnal Tunas Pendidikan, 2(2), 1-10.
Pujiana, P., & Taali, T. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Teknik
Digital menggunakan Software Adobe Flash. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 1(1),
126-129.
Pramuji, L., Permanasari, A., & Ardianto, D. (2018). Multimedia interaktif berbasis stem
pada konsep pencemaran lingkungan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa. Journal of Science Education and Practice, 2(1), 1-15.
Rezeki, S. (2018). Pemanfaatan adobe flash cs6 berbasis problem based learning pada
materi fungsi komposisi dan fungsi invers. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(2), 856-
864.
Wahyuningsih, Y., & Ngazizah, N. (2020, March). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Dan Karakter Siswa Pada Materi Perpindahan Panas Dengan Pembelajaran
Kooperatif Kelas V Sd. In Seminar Nasional Pendidikan Dasar (Vol. 2).
Yuniati, N., Purnama, B. E., & Nugroho, G. K. (2017). Pembuatan Media Pembelajaran
Interaktif Ilmu Pengetahuan Alam Pada Sekolah Dasar Negeri Kroyo 1 Sragen.
Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(4).
Zulhelmi, Z., Adlim, A., & Mahidin, M. (2017). Pengaruh media pembelajaran interaktif
terhadap peningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia (Indonesian Journal of Science Education), 5(1), 72-80 Pada Sekolah Dasar
Negeri Kroyo 1 Sragen. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(4).
Anindita Trinura Novitasari, Indah Purnama Sari, & Zaeni Miftah. (2020). Pelatihan
Membuat Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal
Pengabdian UntukMu NegeRI, 4(1), 66–73.
https://doi.org/10.37859/jpumri.v4i1.1848
Elmawati, B. I., Priyono, A., & Saihul Atok AH. (2020). Educatio and Management Studies
BERBASIS ADOBE FLASH CS3 PROFESSIONAL. Journal of Educatio n and
Management Studies, 3((3)), 25–32.
Hidayanto, F., Sriyono, & Ngazizah, N. (2016). Pengembangan Modul Fisika Sma Berbasis
Kearifan Lokal Untuk Mengoptimalkan Karakter Peserta Didik. RADIASI: Jurnal
Berkala Pendidikan Fisika, 9(1), 24–29.