Tugas Resume
Tugas Resume
Tugas Resume
PERENCANAAN KEUANGAN
faktor mentalitas keuangan yang keliru biasanya terbentuk sejak masa kanak-kanak.
Orang tua dengan dalih menyayangi anak memberikan apapun yang diminta oleh anak dengan
segera sehingga memunculkan kebiasaan yang serba instan dalam diri anak. Anak tidak dilatih
untuk menunda kesenangan yang menjadi kunci keberhasilan mereka di masa dewasanya. Ketika
mereka menjadi dewasa dan berstatus sebagai karyawan tidak memiliki kemampuan untuk
menundah keinginan atau kesenangan sehingga mereka akan segera menghabiskan gajinya
dengan cepat untuk dibelikan barang baik secara tunai ataupun dengan cara berutang.
berasuransi dan semakin banyaknya masyarakat yang tertipu oleh investasi bodong menunjukkan
modal Indonesia yang cukup fantastis dalam 15 tahun terakhir ini lebih dinikmati oleh orang-
orang asing dibandingkan oleh warga negara Indonesia sendiri.kurangnya pengetahuan dalam
mengelola dan merencanakan keuangan dengan baik. Hal ini terjadi karena para karyawan
memang tidak pernah diajarkan secara formal bagaimana cara mengelola keuangan yang baik
dan benar.
Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam investasi, minimnya kesadaran untuk
berasuransi dan semakin banyaknya masyarakat yang tertipu oleh investasi bodong menunjukkan
modal Indonesia yang cukup fantastis dalam 15 tahun terakhir ini lebih dinikmati oleh orang-
Aspek eksternal karyawan ada 2 hal yang sangat dominan berkontribusi yaitu faktor
inflasi dan kemudahan untuk berutang. faktor inflasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kenaikan gaji karyawan. Harus diakui bahwa rata-rata perusahaan hanya mampu memberikan
kenaikan gaji sekitar 5-10% saja per tahunnya, coba bandingkan dengan tingkat inflasi
sesungguhnya yang terjadi di masyarakat setiap tahunnya ? Apakah inflasi kita di bawah 10% ?
Ternyata dalam banyak sektor inflasi kita jauh di atas 10%. Saya sering melakukan survei kecil-
pecel lele tahun lalu dan tahun ini di setiap kelas training saya.
Penyakit masyarakat akan utang. Saya sering mengidentikkan utang itu dengan obat yang
notabene sebenarnya adalah racun. Artinya utang ini kalau salah konsumsi dan salah dosis bisa
berakibat fatal bagi kehidupan karyawan. Para perencana keuangan profesional selalu
menyarankan klien untuk mengurangi yang namanya utang pada batas yang paling minimum tapi
pada aktualnya utang karyawan bukannya semakin berkurang malah semakin bertambah dan
bertambah setiap tahunnya. Celakanya ini terjadi karena kita sangat dimanjakan dengan yang
namanya kemudahan untuk berutang, coba kita lihat toko-toko online saat ini semua barang bisa
dibeli dengan utang bahkan mentega dan permen seharga 10 ribu saja bisa diutang selama 12
lebih baik mencegah daripada mengobati dan yang kedua segala permasalahan manusia terjadi
karena kurangnya pengetahuan. Maka membekali karyawan sejak dini tentang mentalitas
keuangan yang sehat dan membekali mereka pengetahuan dan ketrampilan untuk mengelola dan
merencanakan keuangan yang benar akan memberikan sistem imun yang baik untuk menghadapi
setiap godaan keuangan dan mampu menatap masa depan yang lebih prestatif.