Syarat Dan Cara Pengajuan + Lampiran

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 34

Syarat & Cara Pengajuan:

1. Registrasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Pengajuan layanan terkait registrasi B3 dilakukan secara online melalui laman
ptsp.menlhk.go.id dengan alur proses sebagai berikut:

Persyaratan Registrasi B3 (Lampiran 1) :


a. Surat Permohonan
b. Formulir Registrasi B3
c. Akta Pendirian Perusahaan/Akta Perubahan Nomor Induk Berusaha (NIB) (sebagai
pengganti API,TDP,NIK)
d. SIUP/TDUP/IUI/ IUP/IUT
e. NPWP
f. Bill of Lading (B/L)
g. Purchase of Order
h. Commercial Invoice dan Packing List
i. Lembar Data Keselamatan (LDK) / Material Safety Data Sheet (MSDS)
j. Sertifikat Analisis / Certificate of Analysis (CoA)
k. Foto Gudang Penyimpanan
l. Surat Persetujuan Notifikasi dari Direktorat Pengelolaan B3 KLHK untuk B3 Terbatas
Dipergunakan
m. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan/Rekomendasi UKL UPL dan Izin Lingkungan
+ Dokumen

Sumber : PTSP Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI - PTSP Kementerian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (menlhk.go.id)
2. Nomor Pendaftaran Barang (NPB) (Post Border)
Mekanisme Pendaftaran :
1) Sertifikasi produk (SPPT-SNI) di LPK terdaftar
2) Pendaftaran NIB di OSS
3) Pengajuan NPB baru di OSS (untuk NPB perubahan di SIMPKTN)
4) Proses verifikasi NPB oleh DIT.STANDALITU Kemendag
5) Penerbitan NPB dengan digital signature di OSS (NPB Baru) atau di SIMPKTN (NPB
Perubahan)
6) Cetak mandiri NPB Bru oleh pelaku usaha di OSS (untuk NPB perubahan dicetak di
SIMPKTN)

Alur Pendaftaran Nomor Pendaftaran Barang (NPB) di OSS :


https://simpktn.kemendag.go.id/index.php/download/link/USER_MANUAL_NPB
Detail ada di LAMPIRAN 2

Dokumen Persyaratan :
• SPPT-SNI
• Surat Pernyataan untuk Menyimpan Dokumen Teknis (Untuk Produk Elektronika)

Jangka Waktu Layanan :


• Maksimal 3 hari kerja sejak dokumen diterima lengkap dan benar.

Sumber : Infografis-NPB.jpg (800×1156) (kemendag.go.id)

3. Laporan Surveyor Prekursor Non Farmasi (X.08)


Mekanisme pengajuan LS secara keseluruhan sama, untuk ID dan password berbeda tiap
jenisnya. Untuk meminta id dan password untuk jenis barang yang berbeda dapat email ke
[email protected] dengan Subjek ‘Permintaan ID dan Password untuk LS (jenis ls
yang diinginkan)’ dengan mengirimkan dokumen lampiran diantaranya :
▪ NPWP
▪ SIUP/NIB
▪ KTP Penanggung Jawab
▪ PI

Cara Pengajuan :
1) Importir melakukan pengiriman atau pengajuan Verification Request (VR) secara
Online setelah mendapatkan User Login dan Password dari KSO Sucofindo Surveyor
Indonesia.
2) Apabila VR yang diterima lengkap dan benar, KSO SCISI dalam waktu 1x24 jam akan
menerbitkan Verification Order (VO) dan mengirimkan konfirmasi penerbitan VO
kepada importir berikut dengan proforma invoice fee verifikasi sebesar 50% sesuai
pengajuan sementara nilai barang yang tercantum dalam VR.
3) KSO SCISI akan mengirim VO tersebut kepada kantor cabang/perwakilan KSO di
negara asal barang untuk diteruskan kepada eksportir.
4) Dalam estimasi waktu 1x24 jam setelah diterimanya VO, kantor KSO SCISI LN akan
mengirimkan RFI (Request for Information) kepada eksportir untuk diisi dan
dilengkapi dengan dokumen penunjang kepentingan inspeksi seperti proforma
invoice, detail packing list, dan keterangan teknis lainnya tentang produk terkait,
berikut informasi tanggal kesiapan barang dan lokasi pemeriksan.
5) Konfirmasi permohonan verifikasi fisik barang beserta dokumen penunjang
disampaikan oleh eksportir kepada KSO SCISI LN.
6) Setelah dokumen lengkap dan benar dalam waktu 3x24 jam KSO SCISI LN akan
memberikan jadwal verifikasi kepada importir.
7) Setelah proses verifikasi fisik di negara/pelabuhan muat selesai dan sesuai dengan
dokumen pendukungnya, importir diwajibkan mengirim dokumen final kepada KSO
SCISI melalui web (commercial Invoice, Packing List dan B/L atau AWB).
8) Pengiriman dokumen final tersebut juga dilakukan oleh eksporter kepada KSO SCISI
LN.
9) Selanjutnya dalam estimasi waktu 2x24 jam KSO SCISI akan menerbitkan Laporan
Surveyor sesuai dengan hasil verifikasi fisik yang dilakukan oleh KSO SCISI LN.
10) Importir dapat download Laporan Surveyor melalui web VPTI setelah melakukan
pelunasan invoice dari KSO SCISI.

Data-data yang diperlukan meliputi data atau keterangan paling sedikit mengenai :
• Nama dan alamat eksportir;
• Negara pembuat;
• Uraian barang dan pos tarif / HS;
• Jenis dan spesifikasi teknis;
• Komposisi kimia prekursor;
• Jumlah prekursor yang akan diimpor; dan
• Ketentuan lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan.

Sumber :
Prekursor Non Farmasi (X.08) - KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia (scisi.co.id)
Seperti apa mekanisme pengurusan LS? - KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia
(scisi.co.id)
4. Laporan Surveyor Bahan Berbahaya - B2 (X.21)
Data-data yang diperlukan meliputi data atau keterangan paling sedikit mengenai :
• Identitas (nama dan alamat) importir dan eksportir;
• Jumlah / volume atau berat, jenis, spesifikasi, pos tarif atau nomor HS 10 digit dan
uraiannya;
• Keterangan tempat atau negara/pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan;
• Data atau keterangan mengenai negara asal barang;
• Tanda pemeriksaan surveyor sebagai hasil pemeriksaan segel pada kemasan angkutan
sejenis FCL atau tanda pemeriksaan surveyor dalam bentuk label pada barang atau
kemasan angkutan sejenis lainnya;
• Keterangan lainnya yang diperlukan; dan
• Ketentuan lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan.

Sumber :
Bahan Berbahaya - B2 (X.21) - KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia (scisi.co.id)
Seperti apa mekanisme pengurusan LS? - KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia
(scisi.co.id)

5. Surat Keterangan Impor (SKI)/Special Access Scheme (SAS)


Permohonan SKI melalui aplikasi website e-bpom dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pendaftaran
Setiap importir dapat melakukan registrasi elektronik melalui subsite Badan Pengawas
Obat dan Makanan yaitu http://e-bpom.pom.go.id untuk mendapatkan user name dan
password.
2. Pengajuan permohonan melalui aplikasi e-bpom:
o untuk Bahan Baku Obat dan Obat Jadi
o untuk Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
o untuk Produk Pangan Olahan
3. Komunikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen melalui aplikasi e-bpom
4. Verifikasi dan validasi dokumen
Badan Pengawas Obat dan Makanan akan melakukan verifikasi dan validasi secara
elektronik terhadap kelengkapan dokumen
5. Konfirmasi dan Penelusuran status permohonan/dokumen melalui aplikasi e-bpom
6. Apabila semua tahap 1 s/d 5 telah dilaksanakan, maka SKI dapat diterbitkan dalam
waktu satu hari kerja.
7. Untuk dokumen pendukung yang belum dapat dipenuhi secara elektronik, harus
diserahkan dalam bentuk hardcopy, antara lain: Sertifikat (Analisa, Kesehatan)
Persyaratan Pengajuan SKI :
o Pemohon memiliki NIB melalui Online Single Submission.
o Pemohon memiliki kode izin untuk SKI BPOM pada system Online Single Submission.
o Pemohon melakukan pendaftaran untuk mendapatkan nama pengguna dan kata
sandi dengan mekanisme single sign on di laman resmi pelayanan SKI Badan
Pengawas Obat dan Makanan atau laman resmi lembaga national single window.
o Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa maka penerima kuasa harus
mendapatkan surat kuasa yang disahkan oleh notaris.
o Pemohon mempersiapkan dokumen-dokumen yang dipindai dari dokumen asli yang
diperlukan dalam pendaftaran akun perusahaan dan pengajuan permohonan SKI
secara daring.
o Pemohon membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak setelah mengajukan
permohonan SKI.

Special Access Scheme (SAS)


Dokumen Persyaratan Pengajuan SA
▪ Surat Permohonan
▪ Surat Pernyataan (bermeterai)
▪ Informasi Produk yang Diimpor
▪ Invoice
▪ Certificate of Analysis /Justifikasi pengganti CoA
▪ Sertifikat GMP (Good Manufacturing Process) Produsen
Prosedur Pengajuan SAS

Sumber :
https://drive.google.com/file/d/1PwnepQcQD7djjd_I7hQErs1mvGrkdcgk/view?usp=drivesd
k
Badan Pengawas Obat dan Makanan - Republik Indonesia (pom.go.id)

6. Surat Keterangan Impor (Bahan Suplemen Kesehatan)


Permohonan SKI melalui aplikasi website e-bpom dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pendaftaran
Setiap importir dapat melakukan registrasi elektronik melalui subsite Badan Pengawas
Obat dan Makanan yaitu http://e-bpom.pom.go.id untuk mendapatkan user name dan
password.
2. Pengajuan permohonan melalui aplikasi e-bpom:
o untuk Bahan Baku Obat dan Obat Jadi
o untuk Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
o untuk Produk Pangan Olahan
3. Komunikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen melalui aplikasi e-bpom
4. Verifikasi dan validasi dokumen
Badan Pengawas Obat dan Makanan akan melakukan verifikasi dan validasi secara
elektronik terhadap kelengkapan dokumen
5. Konfirmasi dan Penelusuran status permohonan/dokumen melalui aplikasi e-bpom
6. Apabila semua tahap 1 s/d 5 telah dilaksanakan, maka SKI dapat diterbitkan dalam
waktu satu hari kerja.
7. Untuk dokumen pendukung yang belum dapat dipenuhi secara elektronik, harus
diserahkan dalam bentuk hardcopy, antara lain: Sertifikat (Analisa, Kesehatan)

Dokumen administratif meliputi:


▪ surat pernyataan;
▪ faktur/invoice; dan
▪ bukti pembayaran penerimaan negara bukan pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dokumen teknis berupa:
▪ sertifikat analisis;
▪ persetujuan izin edar/pendaftaran untuk produk jadi;
▪ nama obat tradisional, suplemen kesehatan, serta kemasan produk yang tercantum
pada faktur/invoice harus sama dengan nama dan kemasan produk yang tercantum
pada izin edar;
▪ material safety data sheet untuk bahan baku;
▪ Dalam hal nama produk pada dokumen impor tidak sama dengan yang tercantum
pada Izin Edar, selain harus memenuhi persyaratan, Pelaku Usaha juga harus
memenuhi persyaratan berupa surat keterangan dari produsen.

Sumber data:
Peraturan Badan POM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik Sektor Obat dan Makanan.
INFORMASI PUBLIK - Surat Keterangan Impor dan Ekspor - Persyaratan (pom.go.id)
Badan Pengawas Obat dan Makanan - Republik Indonesia (pom.go.id)

7. IP Prekusor Non Farmasi


Dokumen Persyaratan
1. Surat permohonan
2. Formulir isian perusahaan, sesuai format yang telah disediakan
3. NIB
4. Laporan Produksi dan realisasi serta rencana kebutuhan prekursor (realisasi 3
tahun terakhir dan rencana)
5. Salinan Perizinan Berusaha terkait
6. Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP)
7. Realisasi Impor Prekursor/Kartu kendali impor
8. Surat Pernyataan sesuai dengan format di atas kertas bermaterai Rp 6.000,-
9. Surat Pernyataan untuk tidak memindahtangankan barang yang akan diimpor
(bermaterai Rp. 10.000 dan tanda tangan dari penanggung jawab perusahaan)
10. Uraian dan diagram alir proses produksi serta penjelasan kegunaan prekursor
dalam proses produksi
11. Surat kuasa
12. Pengakuan sebagai IP-Prekursor Non-Farmasi sebelumnya (untuk rekomendasi
perpanjangan Ijin impor)
13. Izin Usaha Industri (IUI)/Tanda Daftar Industri (TDI) atau izin usaha lainnya yang
setara dari instansi yang berwenang
14. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P)
15. Tanda daftar Perusahaan (TDP)
16. Hasil peninjauan lapangan, bila diperlukan
17. Keterangan lain yang dianggap perlu

Prosedur Pengajuan

Sumber : SOP-IKD-SOP-Penerbitan-Rekomendasi-Sebagai-Importir-Produsen-
Prekursor-IP-Prekursor-Non-Farmasi.pdf (kemenperin.go.id)

8. IP/IT Bahan Berbahaya


Dokumen Persyaratan
A. Dokumen Surat Asli
1. Surat Permohonan Penerbitan Rekomendasi
2. Surat Pernyataan Sesuai dengan format di atas kertas bermaterai Rp 6.000
3. Formulir isian perusahaan,sesuai format yang telah disediakan
4. Laporan Produksi dan realisasi serta rencana kebutuhan prekursor (realisasi 3
tahun terakhir dan rencana)
5. Uraian dan diagram alur proses produksi serta penjalasan kegunaan prekursor
dalam produksi
B. Dokumen Surat Salinan (Copy)
1. Izin Usaha Industri (IUI)/ Tanda Daftar Industri (TDI) atau izin usaha lainnya yang
setara dari instansi yang berwenang
2. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P)
3. Tanda Daftar Perushaan (TDP)
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5. Pengakuan sebagai IP/IT B2 (Bahan Berbahaya) sebelumnya (untuk rekomendasi
perpanjangan ijin impor) dan kartu kendali

Prosedur Pengajuan

Sumber : SOP-IKD-SOP-Penerbitan-Rekomendasi-Sebagai-Importir-Produsen-atau-
Importir-Terdaftar-Bahan-Berbahaya-IP-atau-IT-B2.pdf (kemenperin.go.id)

9. IP Bahan Peledak Industri Komersial / IT Bahan Peledak Industri Komersial


Dokumen Persyaratan
1. Memiliki sarana prasarana serta fasilitas produksi.
2. Memiliki struktur organisasi SDM dan SDM yang terdokumentasi dengan uraian tugas
dan pembagian kewenangan dalam organisasi usaha.
3. Menyediakan pelayanan minimal kepada konsumen.
4. Memiliki sistem manajemen usaha perusahaan
5. Berkomitmen untuk melaksanakan Peraturan Menteri Perindustrian mengenai Keadaan
Darurat Bahan Kimia dalam Kegiatan Usaha Industri Kimia;
6. Memiliki Izin sebagai Badan Usaha di Bidang Bahan Peledak dari Kementerian
Pertahanan RI; 7. Memiliki Izin Kuota Produksi Bahan Peledak Komersil dari Kementerian
Pertahanan RI;
7. Memiliki Izin Produksi Bahan Peledak Komersil dari Kementerian Pertahanan RI;
8. Komitmen melaksanakan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
9. Persyaratan 6-9 dapat dikecualikan bagi industri bahan peledak phyrotechnic (bahan
peledak dengan daya ledak rendah seperti kembang api dan petasan) yang termasuk
dalam industri kecil.

Sumber : Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Ber KBLI Sektor Perindustrian ( Industri Bahan
Peledak) (menpan.go.id)

Prosedur Pengajuan

1. Pemenuhan persyaratan perizinan berusaha dengan tingkat risiko menengah tinggi dan
tinggi sektor perindustrian oleh pemohon di Sistem OSS-RBA
2. Notifikasi (permintaan verifikasi) dari Sistem OSS-RBA untuk perizinan berusaha dengan
tingkat risiko menengah tinggi dan tinggi sektor perindustrian
3. Verifikasi pemenuhan persyaratan perizinan berusaha oleh OPD / Tim Teknis, bila
disetujui maka akan dilanjutkan verifikasi oleh Bidang Perizinan Non Perizinan. Bila
kurang lengkap atau ditolak maka Sistem OSS-RBA akan menyampaikan permintaan
untuk melengkapi kekurangan atau penolakan kepada pemohon
4. Verifikasi oleh Bidang Perizinan Non Perizinan, bila disetujui maka akan dilanjutkan
verifikasi oleh Kadin PMPTSP dan bila kurang lengkap atau ditolak maka akan
disampaikan informasi kekurangan atau penolakan
5. Verifikasi oleh Kadin PMPTSP, bila disetujui dilanjutkan dengan penerbitan perizinan
berusaha dan bila kurang lengkap atau ditolak maka akan disampaikan informasi
kekurangan atau penolakan melalui Sistem OSS-RBA
6. Penerbitan Perizinan Berusaha oleh Sistem OSS-RBA dan dapat dicetak langsung oleh
pemohon menggunakan user OSS-RBA

Sumber : Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Ber KBLI Sektor Perindustrian ( Industri Bahan
Peledak) (menpan.go.id)

10. SPI Prekusor Farmasi , SPI Narkotika, SPI Psikotropika


Dokumen Persyaratan
1. Surat Pesanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
2. Surat Pernyataan Kebutuhan Psikotropika atau Prekusor Farmasi yang
ditandatangani oleh pimpinan Lembaga Ilmu Pengetahuan
3. Fotokopi Surat Pesanan (Purchasing Order) kepada eksportir
4. Fotokopi surat Izin IT Psikotropika atau IT Prekursor Farmasi
5. Protokol Penelitian untuk keperluan penelitian
6. Surat Pernyataan belum pernah melakukan Impor Psikotropika atau Prekursor
Farmasi untuk keperluan Lembaga Ilmu Pengetahuan yang bersangkutan atau
laporan realisasi Impor terakhir dan stok akhir
7. Analisa Hasil Pengawasan

Sumber : PP102013.pdf (kemkes.go.id)


Prosedur Pengajuan
Alur Proses Penerbitan SPI (Surat Persetujuan Impor) Narkotika,Psikotropika dan
Prekursor Farmasi

SOP Prosedur Permohonan Perizinan Impor (SPI) Narkotika, Psikotropika dan Narkotika
1. Pemohon mengisi permohonan SPI/SPE di website www.e-pharm.kemkes.go.id;
2. Selambat-lambatnya 1 (satu) had kerja, dokumen pendukung permohonan
SPI/SPE harus sudah diserahkan ke loket Pelayanan;
3. Petugas melakukan verifikasi administrasi terhadap permohonan. Jika data
pendukung dinyatakan lengkap, permohonan melakukan pembayaran PNBP
4. Dokumen permohonan disampaikan ke BPOM paling lambat 1 (satu) hari kerja;
5. BPOM menerbitkan analisa hasil pengawasan selambat- lambatnya 4 (empat)
hari kerja setelah data pendukung lengka diterima oleh BPOM;
6. Setelah mendapat analisa hasil pengawasan dari BPOM, petugas melakukan
verifikasi teknis:
7. Petugas verifikasi meneruskan Permohonan ke tahap tindak lanjut (oleh Pejabat
Eselon 4 dan Eselon 3)
8. Pejabat Eselon 4 dan Eselon 3 meneruskan permohonan ke tahap rekomendasi
(oleh Pejabat Eselon 2/ Direktur)
9. Direktur meneruskan permohonan ke tahap penanda tanganan (oleh Pejabat
Eselon I/ Dirjen)
10. Jumlah yang disetujui untuk di impor adalah jumlah hasil dari analisa hasil
pengawasan dari BPOM
11. Dirjen menyetujui permohonan SPI/SPE:
12. Waktu yang diperlukan untuk proses penerbitan izin SPI/SPE adalah paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima lengkap.

Sumber : https://www.yumpu.com/id/document/read/47941183/surat-persetujuan-
impor-surat-persetujuan-ekspor-direktorat-

11. PI Prekursor Non Farmasi


Dokumen Persyaratan :
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
2. Importir Terdaftar (IT) Prekursor Non Farmasi
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Rencana Pendistribusian Prekursor Non Farmasi ke Industri Pengguna Akhir berupa
Soft Copy (Disket) dan Print Out (Tanda Tangan dan Stempel)
5. Rekomendasi Kepala Badan Narkotika Nasional – Prekursor Non Farmasi
6. Rekomendasi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri – Prekursor Non Farmasi
7. NIB (Nomor Induk Berusaha)

Sumber : .:: INATRADE - Kementerian Perdagangan ::. (kemendag.go.id)

12. PI Bahan Berbahaya


Dokumen Persyaratan :
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
3. Bukti Penguasan sarana distribusi yang dimiliki dan/atau dikuasai untuk melakukan
penyimpanan yang memenuhi syarat keamanan, keselamatan, kesehatan pekerja
dan lingkungan hidup
4. Surat pernyataan bermaterai cukup mengenai kemampuan dan kelayakan fasilitas
penyimpanan dan sarana transportasi;
5. rekomendasi Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk
Komplemen, Badan POM
6. NIB (Nomor Induk Berusaha)
7. Rekomendasi Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kementrian
Peerindustrian

Sumber : .:: INATRADE - Kementerian Perdagangan ::. (kemendag.go.id)


13. PI Bahan Peledak Industri Komersial
Dokumen Persyaratan :
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
2. IT (Importir Terdaftar) Bahan Peledak Industri (Komersial)
3. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
4. TDI (Tanda Daftar Industri)
5. IUT – PMA (Izin Usaha Tetap)
6. Izin Perluasan
7. IUT – BKPM (Izin Usaha Tetap)
8. Rekomendasi Kepala Badan Intelijen Keamanan POLRI – Bahan Peledak
9. Rekomendasi Direktur Jenderal Sarana Pertahanan – Penunjukan sebagai Badan
Usaha di bidang badan peledak
10. Rekomendasi Menteri Pertahanan - Pemberian izin jenis dan jumlah kuota bahan
peledak berikut pelengkapannya
11. Keputusan Menteri Pertahanan - Penunjukan sebagai badan usaha di bidang bahan
peledak
12. Keputusan Menteri Pertahanan - Pemberian izin jenis dan jumlah kuota bahan
peledak berikut pelengkapannya
13. Rekomendasi Kepala Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia - Bahan
Peledak Industri (Komersial)
14. NIB (Nomor Induk Berusaha)

Sumber : .:: INATRADE - Kementerian Perdagangan ::. (kemendag.go.id)


Prosedur Pengajuan

Alur Pemrosesan Permohonan Perizinan Impor


1. Pelaku Usaha Melakukan Registrasi Hak Akses Inatrade di Sistem INSW
2. Pelaku Usaha Mendapatkan Username dan Password Via Email
3. Pelaku Usaha Login ke Sistem INSW
4. Pelaku Usaha Mengajukan Permohonan di Sistem INSW
5. Data pengajuan diteruskan ke INATRADE via WebService
6. Data Pengajuan Diterima INATRADE dan Petugas Memeriksa Data Pengajuan
Pelaku Usaha
7. Permohonan Disetujui Oleh Dirjen Atas Nama Menteri Perdagangan
8. Dokumen Perizinan yang sudah disetujui diteruskan ke Sistem INSW via
WebService
9. Dokumen Perizinan diteruskan ke Pelaku Usaha Oleh Sistem INSW

Sumber : 2_ind.pdf (jetro.go.jp)


LAMPIRAN 1
Registrasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
PERMOHONAN REGISTRASI
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

A. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PERMOHONAN

1. Pemohon registrasi B3 harus menyampaikan surat pengantar permohonan


registrasi B3 sebagaimana format surat pada Lampiran I
- Surat ditandatangani oleh pemohon dan nama pemohon dicantumkan
secara jelas. Pemohon (Harus sesuai dengan yang tercantum pada Akta
Pendirian Perusahaan)
2. Pemohon registrasi harus menyampaikan lembar pernyataan keabsahan
dokumen. Lembar pernyataan tersebut wajib ditandatangani oleh pemohon
sebagaimana tersebut di poin 1 dan di atas kertas yang bermaterai. Jaminan
keabsahan dilakukan terhadap seluruh dokumen yang digunakan dalam proses
permohonan registrasi B3.
3. Dokumen permohonan (saat validasi):
a. berupa fotokopi dan soft copy, dokumen asli dibawa untuk diperlihatkan (kecuali
surat permohonan dan lembar keabsahan terhadap dokumen).
b. diurutkan sesuai dengan nomor yang dipersyaratan.
c. dimasukkan ke dalam satu map/bundel berwarna hijau serta
diberi nama perusahaan dan B3 yang diajukan registrasinya (paling banyak 10
jenis B3 dalam satu permohonan), sehingga dokumen tidak terpisah satu dan
lainnya.
d. yang ukurannya lebih kecil dari ukuran kertas A4, harap dimasukkan ke dalam
plastik, sehingga tidak mudah tercecer.
e. seluruhnya disertakan dalam bentuk softcopy.

B. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN PERMOHONAN


REGISTRASI B3

1. Surat permohonan dibuat dengan menggunakan kop surat perusahaan dan


ditandatangani di atas materai Rp. 6000 (disertai stempel perusahaan).
2. Surat permohonan harus mencantumkan nomor dan tanggal surat.
C. PERSYARATAN REGISTRASI B3

No. Jenis Dokumen Keterangan


1 Surat Permohonan  Format dapat diunduh di laman
pelayananterpadu.menlhk.go.id
 Ditandatangani oleh Nama dan Jabatan yang tercantum
dalam akte pendirian perusahaan di atas Materai Rp.
6000, disertai cap perusahaan
 Apabila ditandatangani oleh selain Direktur, maka
melampirkan surat kuasa bermaterai.
 Surat Permohonan hanya untuk permohonan 1 jenis B3
TUNGGAL bukan campuran/mixtures yang CAS
Number dan nama bahan kimia tercantum dalam
Lampiran 1 dan 2 PP No. 74/2001 tentang Pengelolaan
B3 yang berasal dari 1 asal negara

2 Formulir Registrasi B3  Format dapat diunduh di laman


pelayananterpadu.menlhk.go.id
 Ditandatangani oleh Nama dan Jabatan sesuai Surat
Permohonan disertai cap perusahaan
 Formulir Registrasi hanya untuk 1 jenis B3 1 jenis B3
TUNGGAL bukan campuran/mixtures yang number dan
nama bahan kimia tercantum dalam Lampiran 1 dan 2
PP No. 74/2001 tentang Pengelolaan B3 yang berasal
dari 1 asal negara

3 Akta Pendirian Perusahaan/Akta  Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahan terakhir


Perubahan beserta pengesahan dari Instansi berwenang

4 Nomor Induk Berusaha (NIB)  Dokumen sesuai atas nama perusahaan pemohon yang
(sebagai pengganti API,TDP,NIK) valid dan masih berlaku
 SIUP, TDP dan API tidak berlaku sebagai persyaratan
dan diganti dengan NIB

- Khusus untuk Perizinan Berusaha yang belum


masuk Sistem OSS/PP 24 tahun 2018 (Bidang/Sektor:
Pertahanan, Teknologi Satelit, Pertambangan
Minerba, MIGAS, Pengembangan Panas Bumi), NIB
dapat digantikan dengan API dan TDP)

5 SIUP/TDUP/IUI/ IUP/IUT : SIUP/TDUP/IUI/ IUP/IUT yang masih berlaku

6 NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan pemohon


7 Bill of Lading (B/L)  Jika impor melalui angkutan LAUT
 Jika impor berasal dari Negara selain negara di
kawasan ASEAN dan/atau Asia Tenggara dan Timor
Leste
 Dokumen B/L yang valid dan terbaru
Persyaratan ini tidak berlaku untuk:
- Permohonan Registrasi sebagai Produsen/Penghasil
- Permohonan Registrasi Ulang karena adanya perubahan
alamat, NPWP, dll serta penambahan pelabuhan bongkar
terhadap Surat Keterangan Registrasi B3 yang telah terbit
dan masih berlaku

8 Purchase of Order  Jika impor melalui angkutan UDARA


 Jika impor berasal dari negara di kawasan ASEAN
dan/atau Asia Tenggara dan Timor Leste
 Dokumen PO yang valid dan terbaru

Persyaratan ini tidak berlaku untuk:


- Permohonan Registrasi sebagai Produsen/Penghasil
- Permohonan Registrasi Ulang karena adanya perubahan
alamat, NPWP, dll serta penambahan pelabuhan bongkar
terhadap Surat Keterangan Registrasi B3 yang telah terbit
dan masih berlaku
9 Commercial Invoice dan Packing  Dokumen disiapkan oleh perusahaan eksportir (yang
List melakukan ekspor)
 Dokumen commercial invoice dan packing list untuk 1
jenis B3 yang akan diimpor

10 Lembar Data Keselamatan (LDK) /  Dokumen ini dikeluarkan oleh perusahaan penghasil B3
Material Safety Data Sheet (MSDS)  Dokumen memuat informasi mengenai karakteristik B3
yang akan diimpor

11 Sertifikat Analisis / Certificate of  Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang
Analysis (CoA) yang menyatakan kualitas dan kemurnian B3 yang akan
diimpor

12 Foto Gudang Penyimpanan  Foto Berwarna yang menggambarkan kondisi gudang


bagian luar (depan, belakang, samping kiri kanan) dan
bagian dalam

13 Surat Persetujuan Notifikasi dari  Lampirkan Surat ini jika B3 yang diimpor merupakan B3
Direktorat Pengelolaan B3 KLHK Terbatas Dipergunakan sesuai Lampiran 2 PP 74/2001
untuk B3 Terbatas Dipergunakan
14 Surat Keputusan Kelayakan  Dilampirkan jika pemohon mengajukan Registrasi
Lingkungan/Rekomendasi UKL- Produsen/Penghasil B3 sesuai lampiran PP 74/2001
UPL dan Izin Lingkungan  Izin lingkungan dapat berupa:
+Dokumen o Izin lingkungan; atau
o Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL,
DPL, DPLH, DPPL, DELH atau dokumen lingkungan
lainnya) yang dipersamakan sebagai izin lingkungan.

Catatan:
 Dokumen AMDAL yang diajukan wajib telah
diterbitkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidupnya oleh pejabat yang berwenang.
 Dokumen UKL-UPL yang diajukan wajib telah
diterbitkan dan disahkan rekomendasinya oleh
pejabat yang berwenang.
 Dokumen lingkungan hidup lainnya (DELH, DPPL,
Audit Lingkungan Hidup) yang diajukan wajib telah
disahkan oleh pejabat yang berwenang.
 Dalam hal diajukan dokumen evaluasi lingkungan
hidup (DELH) atau Dokumen Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan (DPPL), maka
diberlakukan sama dengan AMDAL
 Dalam hal diajukan dokumen Audit Lingkungan
Hidup, wajib tercantum rencana/upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup.
KOP SURAT PERUSAHAAN

Nomor : Kepada Yth.


Lampiran : Direktorat Jenderal
Perihal : Permohonan Registrasi Bahan Pengelolaan Sampah,
Berbahaya dan Beracun Limbah, dan Bahan
Beracun Berbahaya
di
Jakarta

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan nomor registrasi bahan
berbahaya dan beracun (B3), dengan data sebagai berikut :
I. IDENTITAS PEMOHON
a. Nama Pemohon : ............................................................................
(Diisi nama orang yang nama dan jabatannya tercantum
pada Akta Pendirian dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum)
b. Jabatan : ............................................................................
pemohon (contoh: Direktur Utama, Direktur, dll)
c. Alamat : ............................................................................
(Diisi dengan alamat pemohon yang mengajukan
permohonan secara lengkap, termasuk kabupaten/kota,
provinsi, kode pos)

d. Nomor Telepon / : ............................................................................


Faksimili (Diisi dengan nomor telp/fax pemohon registrasi yang dapat
dihubungi disertai dengan kode area serta nomor ext jika
ada (contoh untuk area Medan Telp: 061-8503507-09,
Fax:061-8503509)
e. Alamat e-mail : ............................................................................
(Diisi dengan alamat email pemohon)

II. IDENTITAS PERUSAHAAN


1. Nama : ...............................................................................
Perusahaan (Diisi nama badan usaha harus sesuai NIB )

2. Alamat : ...............................................................................
Perusahaan (Diisi alamat kantor dari badan usaha yang
mengajukan permohonan harus sesuai NIB)
3. Alamat Gudang : ...............................................................................
(Diisi alamat tempat penyimpanan B3)
 Sewa
 Milik Sendiri
(centang yang sesuai)
4. Nomor Telp/ : ...............................................................................
Faksimili (Diisi dengan nomor telp/fax pemohon registrasi yan g dapat
dihubungi disertai dengan kode area serta nomor ext jika ada
(contoh untuk area Medan Telp: 061-8503507-09, Fax:061-
8503509)
5. Alamat e-mail : ...............................................................................
(Diisi dengan alamat e-mail pemohon)
6. Bidang : ...............................................................................
Usaha/Kegiatan (Diisi jenis kegiatan dan/atau usaha yang dilakukan
sesuai dengan yang tercantum dalam akta pendirian
perusahaan harus sesuai NIB)
7. Akta Pendirian : ...............................................................................
Perusahaan dan (Diisi dengan nomor dan tanggal akta pendirian perusahaan
Surat Pengesahan serta nama notaris yang mengesahkannya. Surat Pengesahan
dari Instansi yang diisi dengan nomor dan tanggal surat serta jabatan yang
Berwenang berwenang mengesahkan)

8. Nomor Induk  Dokumen sesuai atas nama perusahaan pemohon yang


Berusaha (NIB) valid dan masih berlaku
(sebagai pengganti
 SIUP, TDP dan API tidak berlaku sebagai persyaratan dan
API,TDP,NIK)
diganti dengan NIB

Khusus untuk Perizinan Berusaha yang belum masuk


Sistem OSS/PP 24 tahun 2018 (Bidang/Sektor: Pertahanan,
Teknologi Satelit, Pertambangan Minerba, MIGAS,
Pengembangan Panas Bumi), NIB dapat digantikan dengan
SIUP, API dan TDP yang masih berlaku)
9. SIUP/TDUP/IUI/IUP/ ...............................................................................
IUT (Diisi dengan nomor dan tanggal SIUP/TDUP/IUI/IUP/IUT serta
nama pejabat yang mengesahkan dan masih berlaku

10. NPWP : ...............................................................................


(Diisi dengan nomor pokok wajib pajak perusahaan dan masih
berlaku)

11. Nama dan Nomor : ...............................................................................


Telepon (Diisi dengan nama dan nomor telepon dari pemohon atau
yang Bisa pihak lain yang diberi kuasa oleh perusahaan)
Dihubungi

III. KETERANGAN TENTANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


No. Nama Dagang Nama Bahan Kimia CAS Number Negara Asal
(Diisi dengan nama (Diisi dengan nama (Diisi dengan (Diisi dengan
dagang B3 dan bahan kimia dari B3 dan nomor CAS dari Negara asal
sesuai dengan sesuai dengan Lembar B3 dan sesuai dari B3)
Lembar Data Data Keselamatan) dengan Lembar 1 negara asal
Keselamatan) TUNGGAL bukan Data
campuran/mixtures yang CAS Keselamatan)
Number dan nama bahan
TUNGGAL bukan
kimia tercantum dalam
Lampiran 1 dan 2 PP No. campuran/mixtures
74/2001 tentang Pengelolaan yang CAS Number
B3 dan nama bahan
kimia tercantum
dalam Lampiran 1
dan 2 PP No.
74/2001 tentang
Pengelolaan B3
1.
1 jenis B3 TUNGGAL bukan campuran/mixtures yang CAS Number dan nama bahan kimia
tercantum dalam Lampiran 1 dan 2 PP No. 74/2001 tentang Pengelolaan B3 yang berasal dari
1 asal negara
IV. DOKUMEN YANG HARUS DISAMPAIKAN PEMOHON REGISTRASI
KEPADA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
1. Formulir Registrasi  Formulir yang disampaikan telah diisi lengkap
dan benar
 Pengisian formulir dengan cara diketik (tidak tulis
tangan)
 Lengkapi dengan tanda tangan pemohon dan cap
perusahaan
 Formulir dibuat untuk 1 jenis B3 TUNGGAL bukan
campuran/mixtures yang CAS Number dan nama
bahan kimia tercantum dalam Lampiran 1 dan 2 PP
No. 74/2001 tentang Pengelolaan B3 yang berasal
dari 1 asal negara
 Formulir dapat diunduh di website:
pelayananterpadu.menlhk.go.id
2 Akta Pendirian  Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahan terakhir
Perusahaan/Akta Perubahan beserta pengesahan dari Instansi berwenang
3 Nomor Induk Berusaha (NIB)  Dokumen sesuai atas nama perusahaan pemohon yang
(sebagai pengganti SIUP, API valid dan masih berlaku
dan TDP)
 SIUP, TDP dan API tidak berlaku sebagai persyaratan
dan diganti dengan NIB

- Khusus untuk Perizinan Berusaha yang belum


masuk Sistem OSS/PP 24 tahun 2018 (Bidang/Sektor:
Pertahanan, Teknologi Satelit, Pertambangan
Minerba, MIGAS, Pengembangan Panas Bumi), NIB
dapat digantikan dengan SIUP, API dan TDP)

4 NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan pemohon


5 Bill of Lading (B/L)  Jika impor melalui angkutan LAUT
 Jika impor berasal dari Negara selain negara di
kawasan ASEAN dan/atau Asia Tenggara dan Timor
Leste
 Dokumen B/L yang valid dan terbaru

Persyaratan ini tidak berlaku untuk:


- Permohonan Registrasi sebagai Produsen/Penghasil
- Permohonan Registrasi Ulang karena adanya perubahan
alamat, NPWP, dll serta penambahan pelabuhan bongkar
terhadap Surat Keterangan Registrasi B3 yang telah terbit
dan masih berlaku
6 Purchase of Order (PO)  Jika impor melalui angkutan UDARA
 Jika impor berasal dari negara di kawasan ASEAN
dan/atau Asia Tenggara dan Timor Leste
 Dokumen PO yang valid dan terbaru

Persyaratan ini tidak berlaku untuk:


- Permohonan Registrasi sebagai Produsen/Penghasil
- Permohonan Registrasi Ulang karena adanya perubahan
alamat, NPWP, dll serta penambahan pelabuhan bongkar
terhadap Surat Keterangan Registrasi B3 yang telah terbit
dan masih berlaku
7 Commercial Invoice dan  Dokumen disiapkan oleh perusahaan eksportir (yang
Packing List melakukan ekspor)
 Dokumen commercial invoice dan packing list untuk 1
jenis B3 yang akan diimpor

8 Lembar Data Keselamatan  Dokumen ini dikeluarkan oleh perusahaan penghasil B3


(LDK) / Material Safety Data  Dokumen memuat informasi mengenai karakteristik B3
Sheet (MSDS)
yang akan diimpor

9 Sertifikat Analisis / Certificate  Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang
of Analysis (CoA) yang menyatakan kualitas dan kemurnian B3 yang akan
diimpor

10 Foto Gudang Penyimpanan  Foto Berwarna yang menggambarkan kondisi gudang


bagian luar (depan, belakang, samping kiri kanan) dan
bagian dalam

11 Surat Persetujuan Notifikasi  Lampirkan Surat ini jika B3 yang diimpor merupakan B3
dari Direktorat Pengelolaan B3 Terbatas Dipergunakan sesuai Lampiran 2 PP 74/2001
KLHK untuk B3 Terbatas
Dipergunakan

12 Surat Keputusan Kelayakan  Dilampirkan jika pemohon mengajukan Registrasi


Lingkungan/Rekomendasi Produsen/Penghasil B3 sesuai lampiran PP 74/2001
UKL-UPL dan Izin Lingkungan  Izin lingkungan dapat berupa:
+Dokumen
o Izin lingkungan; atau
o Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL,
DPL, DPLH, DPPL, DELH atau dokumen lingkungan
lainnya) yang dipersamakan sebagai izin lingkungan.

Catatan:
 Dokumen AMDAL yang diajukan wajib telah
diterbitkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidupnya oleh pejabat yang berwenang.
 Dokumen UKL-UPL yang diajukan wajib telah
diterbitkan dan disahkan rekomendasinya oleh
pejabat yang berwenang.
 Dokumen lingkungan hidup lainnya (DELH, DPPL,
Audit Lingkungan Hidup) yang diajukan wajib telah
disahkan oleh pejabat yang berwenang.
 Dalam hal diajukan dokumen evaluasi lingkungan
hidup (DELH) atau Dokumen Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan (DPPL), maka
diberlakukan sama dengan AMDAL
 Dalam hal diajukan dokumen Audit Lingkungan
Hidup, wajib tercantum rencana/upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup.
V. IDENTITAS PENGURUS PERMOHONAN REGISTRASI B3*)
1. Nama : ……………………………..
2. Jabatan : ……………………………..
: .................................... (Nama
Jalan/Gedung)
Alamat dan/atau Desa/Kelurahan .....
3. Domisili Kecamatan .....
Kabupaten/Kota ....
Provinsi….
Kode Pos : (. .......................)
Nomor Telp/ :
4. (........) ................../(.......) ............../………….
Faksimili/HP
5. Alamat e-mail : ……………………………………………..
*tidak wajib diisi bila pengurusan permohonan registrasi B3 dilakukan sendiri oleh
pemohon/penanggung jawab kegiatan

Semua dokumen yang saya sampaikan adalah benar dan sah. Apabila di kemudian hari
terdapat kesalahan atau tidak sesuai dengan aslinya, saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

.................,...................................
Nama dan Tanda tangan Pemohon
serta Stempel Perusahaan
Bermaterai,

(..................................................)
LAMPIRAN 2
Nomor Pendaftaran Barang (NPB)
User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 4


User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 5


User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 6


User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 7


User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 8


User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 9


User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Kode izin
harap dicatat

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 10


User Manual Aplikasi NPB-terintegrasi OSS

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Aplikasi NPB) 11

Anda mungkin juga menyukai