KEL 3 FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN - Compressed
KEL 3 FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN - Compressed
KEL 3 FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN - Compressed
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
1. Nadiatul Uzhma (1911011004)
2. Efira Damayanti (1911011010)
3 .Lailatul Magfiroh (1911011014)
4 .Riskiah Arifi Putri (1911011027)
5. Arie Wahyu Prasetyo (1911011038)
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya serta hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas konsep dasar keperawatan 1. penulis mendapatkan banyak sekali bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis juga
bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat. selaku Ketua Dekan fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah yang memudahkan segala perijinan dan penelitian.
2. Diyan Indriani, M.Kep, Sp.Mat selaku Wakil Dekan fakultas ilmu kesehatan Universitas
Muhammadiyah yang juga memberikan banyak perhatian serta waktunya untuk membimbing
penulis.
3. Ns. Cipto Susilo, S.Pd., S.Kep., M.Kep selaku dosen pendamping S1 fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah yang juga memberikan serta selalu memberikan motivasi.
4. Serta pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal kepada semuanya. Penulis berharap
makalah yang telah disusun ini bisa memberikan dan menambah pengetahuan para pembaca, dan
akhir kata, dalam rangka perbaikan selanjutnya, Penulis juga sangat mengharapkan masukan,
kritikan serta saran dari semua pihak agar karya tulis ini bisa menjadi lebih sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulis ........................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................... 1
BAB IV PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 16
4.2 Saran ......................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Falsafah Keperawatan
Falsafah adalah keyakinan atau pengetahuan terhadap nilai - nilai dengan akal budi
mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar atau keyakinan perawat terhadap nilai –
nilai keperawatan, hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar
dalam praktik keperawatan.
Falsafah keperawatan bukan suatu hal yang harus dihafal, melainkan sebuah artibut atau
nilai yang melekat pada diri perawat. Dengan kata lain, falsafah keperawatan merupakan “jiwa”
dari setiap perawat. Oleh karena itu, falsafah keperawatan harus menjadi pedoman bagi perawat
dalam menjalankan pekerjaannya. Sebagai seorang perawat tentunya dalam menjalankan profesi
keperawatan Anda harus senantiasa menggunakan nilai-nilai keperawatan dalam melayani
pasien.
Pada aspek lain bahwa falsafah keperawatan dapat digunakan untuk mengkaji penyebab
dan hukum-hukum yang mendasari realitas. Dalam falsafah keperawatan pasien di pandang
sebagai mahluk holistic, yang harus dipenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan biologis,
psikolois, sosial dan spiritual yang diberikan secara komprehensif
2
2. Jean Watson ( Caring )
a. Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencangkup suatu hal
berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses kepedulian
pada manusia, peristiwa dan pengalaman
b. Ilmu pengetahuan caring meliputi seni dan umat manusia seperti halnya ilmu
pengetahuan
c. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan, kejujuran,
kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga pasien dapat
membuat suatu keputusan
3. Florence Nightingale ( modern nursing )
a. Melihat penyakit sebagai proses penggantian atau perbaikan reparative proses.
Manipulasi dari lingkungan eksternal dapat membantu proses perbaikan atau
pergantian dan kesehatan klien
4. Betty Neuman
Neuman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep
holistic, pendekatan sistem terbuka, dan konsep stressor. Sistem klien terdiri dari 5
variable yang berinteraksi
b. Fisiologi: struktur tubuh dan fungsi
c. Psikologi: proses mental dan hubungan
d. Sosiokultural: kombinasi fungsi sosio dan kultural
e. Perkembangan: proses perkembangan manusia
f. Spiritual: keyakinan spiritual
5. Martha Rogers (1970)
a. Keperawatan adalah pengetahuan yang ditunjukkan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat
3
2.2 Paradigma keperawatan
Paradigma adalah suatu cara mempersepsikan atau memandang sesuatu yang
menjelaskan sesuatu dalam memahami tingkah laku yang memberikan dasar dalam melihat,
memandang, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena di
dalam keperawatan.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasar pada ilmu dan kiat keperawatan.
Jadi, paradigm keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fennomena
yang ada dalam keperawatan.
Paradigma keperawatan menurut Gaffar (1997) adalah cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan
Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam
melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional. Dengan dasar tersebut, sesuatu
yang mungkin terjadi di mana dua orang dengan paradigm yang berbeda akan
memandang suatu fenomena dengan cara Berbeda sehingga menimbulkan penarikan
kesimpulan yang berbeda pula. Hal ini juga berlaku dalam keperawatan, dengan objek
observasi yang sama perawat dengan latar belakang atau bidang yang berbeda mungkin
akan melihat masalah yang timbul berbeda dan menuntun pada perbedaan diagnosa serta
perencanaan keperawatan
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Falsafah Keperawatan
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab- sebab,
azas-azas, hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.
Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan bio-psiko-sosial-
spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti
menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta,
menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etik, agama, aliran politik dan status sosial ekonomi. Keperawatan falsafah adalah
keperawatan yang mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta
keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada
metoda empiris.
Falsafah Keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) adalah Roy memiliki delapan
falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah
veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat
bahwa :
a. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi.
b. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi-reaksi.
c. Memiliki holism intrinsic
5
3.2 Definisi Paradigma Keperawatan
Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam
memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia.
Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial dianggap
sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh ilmu
pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni. Tetapi untuk
memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri
atas dua jenis, yaitu:
1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia hanya
muncul dalam kesadaran manusia
Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya
tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara
struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk membentuk
tindakan manusia yang penuh makna
6
3.3 Komponen Paradigma
MANUSIA
KEPERAWATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN /
MASYARAKAT
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang
mempengaruhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada
ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu
selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami
tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional
agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi
bio, psiko, sosial, spiritual dan kultural.
Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori – teori
keperawatan atau paradigma keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi: manusia,
keperawatan, lingkungan, dan kesehatan.
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya
7
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis).
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi.
8
dalam menghadapi masalahnya, pola komunikasi yang dianut, cara pengambilan
keputusan, sikap, nilai, cita – cita keluarga dan gaya hidup keluarga yang berbeda – beda.
Individu dalam keluarga mempunyai siklus tumbuh kembang .
2. Konsep Keperawatan
Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap
manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio – psiko – sosial – spiritual dan
kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam
arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien
serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat
universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik,
agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian
integral dari pelayanan kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien
sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan.
3. Konsep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang
mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan proses penyakit.
Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang berada diluar individu
yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan
sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan
adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang
untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang
9
bersifat dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi
kesehatan. Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana
rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila
status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area),
tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area
sehat (wellness area).
4. Konsep Lingkungan
10
berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat
memberikan rasa nyaman.
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk
pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-
data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti dengan
lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau
lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.
b. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status sosial, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara terapi
lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap
penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien. Lingkungan
dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan tidak bersih maka
akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu
kotor maka kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau
membutuhkan perawatan dari orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat
berpengaruh dimana jika seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang
bersih.
1. Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien, dalam konteks paradigma keperawatan ini
bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem yang meliputi:
a. Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan di pengaruhi oleh lingkungan baik
fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu
terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
11
b. Sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya
yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c. Sistem personal,interpersonal dan sosial, manusia memiliki persepsi,pola kepribadian dan
tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau
masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan
adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan
kebutuhan dasar.
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang
diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
5. Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa
lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan
12
dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak
atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
3.5 Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera. Maka
dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah, pertama memiliki kemampuan
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
Kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan dan ketiga,
memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat,
keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit.
Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi,
pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah. Karena keyakinan terhadap
kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh
secara positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara
lain:
1. Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
2. Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.
3. Pengalaman masa lalu
Hal ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk
sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.
13
4. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan
status kesehatan kearah yang optimal.
5. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat
potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
6. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
7.Pelayanan
Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapatm
mempengaruhi status kesehatan
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
1. Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
2. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya
dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada
tubuhnya.
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.
4. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.
14
3.7 Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan
Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap berpedoman
pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan cara pandang dari sebuah ilmu
dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori yang ada. Dalam
perkembangannya, teori keperawatan dapat bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi. Di bawah ini adalh pandangan dari berbagai ahli tentang perkembangan
paradigma keperawatan diantaranya :
1. Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua sistem
mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan
dengan tujuan primernya adalah membantu keseimbangan individu khususnya pada
sistem perilaku ketika ia sakit, sehingga akan dicapai status kesehatan yang berarti
adanya respon adaptasi baik fisisk, mental, emosi maupun sosial terhadap stimulasi
internal dan eksternal untuk mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan.
2. King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa,
pengontrol, bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu.
3. Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam
mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain, kesehatan dan
mempertahankan hidup.
4. Levine memandang kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Orem memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik, psikologis,
interpesonal
6. Roy memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi
kehidupan yang baik
15
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian – uraian yang telah disampaikan pada makalah ini dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
a. Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang peling mendasar mengenai
keperawatan sebagai suatu proses, cara, perbuatan merawat membela orang sakit
yang sesuai dengan sifat sains dan akan dikembangkan dengan dasar hasil dari
perawatan itu sendiri.
b. Ilmu keperawatan dapat dikatakan sains karena melalui suatu proses observasi,
eksperimen dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan itu sendiri.
c. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memkirkan,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan. Pelayanan perawatan yang profesional harus dilandasi oleh
sains keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu menusia, perawat,
kesehatan dan lingkungan.
4.2 Saran
a. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
tentang falsafah dan paradikma keperawatan.
b. Semoga makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya.
c. Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat
menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya
16
DAFTAR PUSTAKA
17
SNCP I 2017
Email : [email protected]
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Abstraction
This study aims to determine the effect of human relation (X1), burnout (X2), and self efficacy (X3)
on the performance of nurses (Y) at the Hospital Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo either partially or
simultaneously, as well as to determine which of the variables human relation (X1), burnout (X2), and
self efficacy (X3) were the most significant influence on the performance of nurses (Y) at the Hospital
Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo.
The method used is quantitative. Data collection techniques used were quistionnaires. The samples
used were 62 nurses using random sampling techniques. Data analysis techniques used in this
research is multiple linear regression using the program Statistical Product and Service Solution
(SPSS) version 17 for Windows.
The results obtained by the validity test showed all statements that there be valid.
The test results indicate that partial hypothesis, human relation (X 1) and self efficacy (X 3)
significantly affects the performance of nurses (Y) and burnout (X 2) had no significant effect on the
performance of nurses. Simultaneously, human relation (X 1), burnout (X2), and self efficacy (X3)
significantly affects the performance of nurses (Y). Among the variables that affect the performance
of the nurse, human relations variables (X 1) which has the greatest influence on the performance of
nurses (Y).
59
SNCP I 2017
Pendahuluan
Dalam menghadapi masalah kesehatan pasien yang ada di Rumah Sakit, perawat mempunyai peran
yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan pasien selama 24 jam secara terus menerus.
Perkembangan paradigma keperawatan dalam bentuk pelayanan bio-psiko-sosial- spiritual yang
komprehensif, menuntut perawat untuk selalu profesional sesuai standar kinerja keperawatan yang
berlaku. Kinerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang ditandai dengan hasil yang dapat
dinikmati.
Perawat merupakan profesi yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat, karena
memiliki tanggung jawab profesi yaitu dituntut untuk meningkatkan profesionalisme dalam
memberikan pelayanan keperawatan dan juga bertanggung jawab pada organisasi rumah sakit.
Situasi tersebut dapat menjebak individu perawat pada situasi yang penuh tekanan (Lailani2014).
Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat, tentu diperlukan human relation yang
tinggi. Human relation merupakan hubungan atau interaksi antara seseorang dengan orang lain
baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi. Human relation dalam organisasi rumah sakit
merupakan hal utama karena penghubung antara pasien dengan perawat maupun perawat dengan
pimpinan. Ciri hakiki human relations bukan “human” dalam pengertian wujud manusia (human
being), melainkan dalam makna proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan
watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dan lain-lain aspek kejiwaan yang terdapat
pada diri manusia. Karena itu, terjemahan yang paling mendekati makna dan maksud human
relations adalah hubungan manusiawi atau hubungan insani (Effendy 2009)
Pekerjaan perawat memiliki beberapa karakteristik yang menciptakan tuntutan kerja yang tinggi
seperti pekerjaan yang rutin, jadwal kerja yang ketat, tanggung jawab atas keselamatan dan
kesehatan diri sendiri dan orang lain, serta dituntut untuk mampu bekerja dalam tim. Kompleksnya
tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab perawat menyebabkan profesi perawat rentan
mengalami burnout (Lailani 2012). Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan
kondisi penurunan energi mental atau fisik setelah periode stress berkepanjangan, berkaitan dengan
pekerjaan dan cacat fisik (Perry 2005). Banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap burnout
perawat. Faktor human relation dan self efficacy
Selain itu, self efficacy juga berperan penting bagi perawat. Self efficacy atau efikasi diri merupakan
salah satu komponen psikologis individu yang mempunyai peranan penting di dalam perilaku
kerja perawat. Perawat yang memiliki efikasi diri yang tinggi mempumyai keyakinan terhadap
kemampuan dirinya bahwa dirinya mampu melaksanakan tugas, mengatasi masalah, sehingga
mendukung orientasi untuk mencapai keberhasilan. Perawat yang memiliki efikasi diri yang tinggi
akan bertindak lebih terarah dan lebih persisten dalam upaya mencapai tujuannya. Perawat yang
tidak memiliki kepercayaan pada efikasi dirinya akan berusaha menghindari masalah atau tugas,
terutama tugas yang dirasa berat, dalam rangka untuk mengurangi tekanan emosionalnya.
Rumah Sakit Siti Khodijah merupakan salah satu amal usaha kesehatan milik Muhammadiyah.
Rumah sakit ini didirikan oleh Pengurus Cabang Muhammadiyah Cabang Sepanjang yang
pembinaannya dilakukan oleh Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Pengurus Cabang
Muhammadiyah Cabang Sepanjang. Sejak didirikan pada 8 Syaban 1387 Hijriah atau 26
November 1967, Rumah Sakit Siti Khodijah eksis dalam pelayanan kesehatan.
Untuk penerapan human relation, burnout, dan self efficacy pada RS. Siti Khodijah Sepanjang
Sidoarjo sudah baik, namun ada indikasi kinerja perawat masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat
dari tabel dibawah dan juga dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala Bidang Keperawatan
Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo pada tanggal 11Januari 2016 yang menyatakan bahwa
kinerja perawat masih belum bisa memenuhi target rumah sakit. Karena masih ditemukan keluhan
pasien tentang kinerja perawat mengenai komunikasi. Komunikasi tersebut berupa respon perawat
60
SNCP I 2017
yang kurang tanggap ketika ada pasien yang membutuhkan pertolongan, sehingga bisa dinilai bahwa
salah satu kinerja perawat Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo belum maksimal. (Sumber :
Data diolah dari wawancara).
Kajian Teori
Human relation adalah komunikasi persuasive, dimana faktor etika tampak penting yang terdapat
pada diri komunikator yang akan melaksanakan human relation itu. Dalam suatu organisasi
kekaryaan, seorang pemimpin organisasi bertugas mengerahkan dan mengarahkan para
karyawannya kepada tujuan yang telah ditetapkan. Aristoteles adalah orang yang menghubungkan
persuasi dengan etos.
Menurut Casmir dalam Effendy (2009), Persuasi inilah yang terdapat dalam pandangan khalayak
terhadap pembicara. Aristoteles menghendaki persuasi etis sebagai hasil dari faktor- faktor yang
dapat diamati oleh khalayak sewaktu seseorang sedang bicara. Penampilannya,
pengetahuannya, dan faktor-faktor yang sama akan cenderung mendukung kefektifannya.
Menurut Effendy (2009) konseling sebagai kegiatan human relation. Konseling merupakan kegiatan
yang banyak dilakukan dalam human relation. Ditinjau dari segi komunikasi, konseling adalah
komunikasi antar personal. Yang bertindak sebagai konselor adalah manajer atau pemimpin
kelompok karya sedangkan konselinya adalah karyawan yang menghadapi suatu masalah atau
menderita frustasi.
Menurut Perry (2005) Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan kondisi
penurunan mental atau fisik setelah periode stress berkepanjangan.
Pengertian lain burnout menurut Maslach dan Jackson merupakan aspek kelelahan emosional,
depersonalisasi, dan kurangnya pencapaian diri yang terjadi secara terus-menerus dan dalam
rentang waktu tertentu (Smith 2005). Burnout merupakan sindrom psikologi yang terdiri atas tiga
dimensi, yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi dan reduced personal accomplishment atau
penurunan pencapaian diri individu (Hariono 2010).
Menurut Robert (2009) mendefinisikan self efficacy sebagai kepercayaan diri seseorang dalam
menjalankan tugas pada sebuah tingkatan tertentu. Menurut Bandura dan Wood dalam (Mustaqim
2008) menyatakan self efficacy adalah keyakinan terhadap kemampuan seseorang untuk
menggerakkan motivasi, sumber-sumber kognitif, dan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
memenuhi tuntutan-tuntutan dari situasi yang dihadapi. Secara kontekstual, Bandura dalam
(Mustaqim 2008) memberikan definisi self efficacy sebagai berikut : self efficacy adalah keyakinan
seseorang mengenai kemampuan yang dimilikinya untuk menghasilkan tingkatan performa yang telah
terencana, dimana kemampuan tersebut dilatih, digerakkan oleh kejadian-kejadian yang berpengaruh
dalam hidup seseorang.
Nursalam, (2008) standar pelayanan keperawatan adalah pernyataan deskriptif mengenai kualitas
pelayanan yang diinginkan untuk menilai pelayanan keperawatan yang telah diberikan pada pasien.
Tujuan standar keperawatan adalah meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, mengurangi biaya
asuhan keperawatan, dan melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan
melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik. Dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan
kepada klien digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar praktek keperawatan telah dijabarkan oleh
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) (2000) yang mengacu dalam tahapan proses
keperawatan yang meliputi: (1) Pengkajian; (2) Diagnosa keperawatan; (3) Perencanaan; (4)
Implementasi; (5) Evaluasi.
Metode Penelitian
61
SNCP I 2017
Desain penelitian ini menggunakan metode asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011) metode
asosiatif kausal adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi dalam
penelitian ini terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi). Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Aisyiyah Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo
dengan melibatkan 62 perawat yang bekerja di unit-unit yang ada di Rumah Sakit dengan
menggunakan metode random sampling Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (human relation, bornout
dan self efficacy) terhadap variabel terikat ( kinerja perawat).
Karakteristik perawat dalam penelitian ini didapatkan rata-rata usia 22 tahun sampai dengan 30 tahun
dengan rata-rata pendidikannya adalah D3 keperawatan, hal ini menunjukkan bahwa perawat yang
kami teliti adalah perawat yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan bidang kerjanya. Dengan
masa kerja terendah adalah 1 tahun dan tertinggi adalah 10 tahun.
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Collinearity
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
Coefficients Correlations Statistics
1 (Constant) 11.046 3.666 3.013 .004
Model t Sig.
Human .879 .172 .547 5.111 .000 .700 .557 .452 .685 1.461
Relation
-.127 .088 -.130 -1.448 .153 -.153 -.187 -.128 .967 1.034
Burnout
.443 .182 .261 2.443 .018 .548 .305 .216 .684 1.462
Self
Human relation adalah komunikasi persuasive yang dilakukan oleh perawat kepada pasien atau
Efficacy
pimpinan dengan cara tatap muka dalam segala situasi. Indikator yang digunakan adalah komunikasi,
konseling, dan diskusi kelompok. Variabel human relation ini apabila dilihat dari hasil uji parsial
mendapatkan nilai thitung dalam penelitian ini adalah sebesar 5,111 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.000 lebih besar dari ttabel sebesar 2,00172. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penolakan
Ho dan penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel human relation (X1)
terhadap variabel kinerja (Y). Indikator yang paling dominan dalam variabel human relation (X1) ini
adalah diskusi kelompok. Dalam penerapannya, jadwal rutin keperawatan sudah ada dan berjalan
dengan baik. Dalam diskusi tersebut, banyak topik yang dibahas mengenai keperawatan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Cahyani Putri Susanti yang berjudul
“Pengaruh Human Relation (Hubungan Antar Manusia) Dan Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan)”
pada tahun 2014 bahwa secara parsial, variabel human relation berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perawat.
62
SNCP I 2017
Variabel selanjutnya yaitu burnout adalah suatu kondisi fisik, emosi dan mental yang sangat menurun
yang diakibatkan oleh situasi kerja. Indikator yang digunakan adalah perasaan frustasi, tertekan,
mudah tersinggung, kehilangan variabel, berpendapat negatif, dan bersikap sinis. Variabel burnout ini
apabila dilihat dari hasil uji parsial mendapatkan nilai thitung dalam penelitian ini adalah sebesar -
1,448 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,153 lebih kecil dari ttabel sebesar 2,00172. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi penerimaan Ho dan penolakan Ha yang berarti tidak terdapat pengaruh
yang signifikan variabel burnout (X2) terhadap variabel kinerja (Y). sehingga dapat disimpulkan
bahwa di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo, tenaga perawatnya tidak mengalami
burnout karena sudah dibagi ruangan atau pavilionnya sehingga perawat yang menangani pasien
tidak sampai over. Indikator yang paling dominan dalam variabel burnout (X2) ini adalah perasaan
bersalah. Persepsi perawat Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang merasa bersalah apabila ada
pasien yang kurang puas dengan pelayanan yang diberikan. Karena kualitas kinerja perawat pada
dasarnya bertumpu pada pelayanan. Di lain sisi, perawat juga terkadang merasa burnout dalam
bekerja. Sebagian kecil, mereka merasa jenuh dengan rutinitasnya yang sama. Terkadang, ada
pasien yang memilih perawat yang merawatnya. Karena mereka beranggapan bahwa perawat yang
baru bekerja, pengalaman dan pengetahuannya masih diragukan. Meskipun perawat mengalami
sedikit burnout dalam bekerja, mereka tetap tidak mengurangi kualitas kinerja. Karena mereka
memiliki tanggung jawab terhadap pasien yang dirawatnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspa Ayu Maharani pada tahun
2012 yang berjudul “Kejenuhan Kerja (Burnout) dengan Kinerja Perawat Dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan” bahwa tidak ada hubungan kejenuhan kerja (burnout) dengan kinerja perawat.
Variabel selanjutnya yaitu self efficacy (X3) adalah kepercayaan diri perawat dalam menjalankan
tugas. Indikator yang digunakan adalah kesulitan tugas, keyakinan terhadap kemampuan diri, dan
kemantapan terhadap keyakinan. Variabel self efficacy ini apabila dilihat
dari hasil uji parsial mendapatkan nilai thitung dalam penelitian ini adalah sebesar 2,443 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,018 lebih besar dari ttabel sebesar 2,00172. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi penolakan Ho dan penerimaan Ha yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
variabel self efficacy (X3) terhadap variabel kinerja (Y). Indikator yang paling dominan dalam variabel
self efficacy (X3) ini adalah keyakinan terhadap kemampuan diri. Perawat Rumah Sakit Siti Khodijah
sangat yakin terhadap kemampuan dirinya dalam memberikan pelayanan terha dap pasien. Dalam
manajemennya, pihak rumah sakit telah menerapkan penilaian kinerja perawat baik secara tim
maupun secara individu. Perawat yang memiliki nilai bagus, akan diberi reward berupa finansial. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Yeti Indrawati pada tahun
2014 yang berjudul “Pengaruh Self Esteem, Self Efficacy, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Perawat RS. Siloam Manado)” bahwa self efficacy berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perawat.
Model
Regression Sum of Squares
524.440 3 df Mean Square F
174.8 23.24 Sig. a
.000
Residual 436.270 58 13 7.5 1
Total 22
960.710 61
a. Predictors: (Constant), Self Efficacy, Burnout, Human Relation
b. Dependent Variable: Kinerja Perawat
63
SNCP I 2017
Prhitungan regresi linier berganda nilai Fhitung sebesar 23,241 dan Ftabel sebesar 2,76 dengan df
pembilang 3 dan penyebut 58. Dengan demikian maka terbukti bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel
yang berarti Ho ditolak dan menerima Ha pada tingkat signifikansi sebesar 0,000. Artinya bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan variabel-variabel human relation (X1), burnout (X2), dan self
efficacy (X3) secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja perawat (Y). Dengan demikian
hipotesis kedua yang berbunyi ada pengaruh human relation, burnout, dan self efficacy secara
simultan terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo diterima. Jika
penerapan human relation, burnout, dan self efficacy sudah baik, maka kinerja perawat meningkat
dan sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan sebagian perawat memiliki hubungan antarsesama
cukup harmonis, kemudian mengalami kejenuhan kerja berupa frustasi, dan keyakinan akan
kemampuan dirinya sangat baik. Meskipun mengalami burnout, kinerja perawat ini mengalami
peningkatan. Perawat erat kaitannya dengan nyawa seseorang. Meskipun perawat mengalami
kejenuhan kerja, kinerjanya tetap baik dan tidak menurun.
Dari dari 2 (dua) variabel bebas yang berpengaruh yaitu human relation (X1) dan self efficacy (X3),
human relation (X1) dengan nilai thitung paling tinggi 5,111 dengan tingkat signifikan 0,000
koefisien determinasi partialnya paling besar. Setelah dilakukan penelitian dengan hasil kuisioner
dinyatakan bahwa human relation berpengaruh paling signifikan terhadap kinerja perawat. Dengan
demikian hipotesis ketiga yang berbunyi : Diantara variabel human relation, burnout, dan self efficacy;
variabel self efficacy berpengaruh paling signifikan terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit Siti
Khodijah Sepanjang Sidoarjo ditolak karena variabel yang berpengaruh paling signifikan adalah
human relation. Untuk pertemuan perawat di Rumah Sakit Siti Khodijah sudah terjadwal dan
terlaksana dengan baik. Rutinitas mereka beragam, misalnya pertemuan dengan kepala
keperawatan, kepala ruangan kemudian mendiskusikan suatu kasus, dan juga jadwal mengaji setiap
minggu.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Cahyani Putri
Susanti yang berjudul “Pengaruh Human Relation (Hubungan Antar Manusia) Dan Kondisi
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Dinas Pekerjaan Umum
Cipta Karya Kabupaten Lamongan)” pada tahun 2014 bahwa diantara variabel yang berpengaruh
signifikan, variabel human relation merupakan variabel yang paling signifikan.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat dijelaskan melalui persamaan
sebagai berikut :
Y = 11,046 + 0,879X1 – 0,127X2 + 0,443X3
Berdasarkan rumusan masalah regresi diatas dapat diartikan bahwa apabila human relation
meningkat 1 persen akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 87,9%, peningkatan burnout
sebesar 1 pesen menurunkan kinerja perawat sebesar 12,7% dan peningkatan self efficacy
sebesar 1 persen akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 44,3%.
Saran.
64
SNCP I 2017
meningkatkan human relation, karena dalam pertemuan itu, perawat bisa saling berdiskusi mengenai
bidang keperawatan.
Untuk variabel self efficacy juga perlu meningkatkan system penilaian kinerja yang ada. Selain itu,
program pengembangan diri pun sangat bermanfaat bagi perawat. Untuk variabel burnout, secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Perawat tidak mengalami kejenuhan
kerja karena sudah dibagi ruangannya. Tetapi burnout tetap terjadi ketika diuji secara simultan. Oleh
karena itu, sebaiknya burnout dapat dikurangi dengan selalu bersikap positif dan selalu bersikap
ramah dalam melakukan pelayanan terhadap pasien
REFERENSI
65
SNCP I 2017
66
Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang
Penulis : Budiono
ii
Konsep Dasar Keperawatan
DAFTAR ISI
Topik 1.
Sejarah Perkembangan Keperawatan …………………………………………………………………… 2
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 11
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 11
Topik 2.
Falsafah dan Paradigma Keperawatan ………………………………………………………………….. 15
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 37
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 39
Topik 1.
Keperawatan sebagai Profesi Tujuan Pembelajaran Dan Pokok Materi 46
Pemebelajaran ………………………………………………………………………………………………………
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 62
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 61
Topik 2.
Peran, Fungsi dan Tugas Perawat …………………………………………………………………………. 68
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 75
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 76
iii
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 2.
Model Konsep Keperawatan ………………………………………………………………………………… 103
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 114
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 116
BAB IV: NILAI, ETIK, DAN LEGALITAS HUKUM DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN 122
Praktik 1.
Nilai, Etik, dan Legal Praktik Perawatan ………………………………………………………………… 123
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 138
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 141
Praktik 2.
Hukum dalam Praktik Keperawatan ……………………………………………………………………… 145
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 158
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 160
Praktik 1.
Sistem Pelayanan Kesehatan ………………………………………………………………………………… 168
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 182
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 184
Praktik 2.
Sistem Pelayanan Keperawatan ……………………………………………………………………………. 188
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 196
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 197
iv
Konsep Dasar Keperawatan
Praktik 1.
Berpikir Kritis (Critical Thinking) …………………………………………………………………………… 206
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 219
Tes 1 ……………………………..……........................................................................................ 221
Praktik 2.
Konsep Proses Keperawatan ………………………………………………………………………………… 224
Ringkasan ………………………………….................................................................................. 256
Tes 2 ……………………………..……........................................................................................ 258
v
Konsep Dasar Keperawatan
Selanjutnya, keseluruhan materi pada Modul Konsep Dasar Keperawatan ini akan
disajikan dalam 6 (enam) modul dengan susunan sebagai berikut:
1. Modul : Sejarah Falsafah dan Paradigma Keperawatan
2. Modul : Profesi, Peran dan Tugas Perawat
3. Modul : Ilmu dan Teori Model Keperawatan
4. Modul : Etika, Moral dan Legal Praktik Keperawatan
5. Modul : Sistem Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan
6. Modul : Berfikir Kritis Dalam Proses Asuahan Keperawatan
Ada beberapa manfaat yang akan Anda peroleh setelah mempelajari materi dalam
mata kuliah ini, diantaranya. Anda akan memperoleh wawasan dan pengetahuan baru
berkaitan dengan ilmu konsep dasar keperawatan yang nanti dapat anda gunakan sebagai
pedoman kerja ketika anda akan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Selain
itu Anda akan dapat menilai tingkat kemampuan diri sendiri karena anda harus belajar
mandiri tanpa harus melakukan tatap muka langsung dengan tutor atau pembimbing mata
vi
Konsep Dasar Keperawatan
kuliah ini. Anda juga dapat mengetahui pada bagian-bagian modul mana yang masih belum
sepenuhnya anda pahami.
Oleh karena itu dalam mempelajari matakuliah ini diharapkan Anda pelajari secara
bertahap mulai dari materi yang disajikan pada modul 1 ke modul berikutnya serta
mengikuti saran-saran sebagai berikut:
1. Pelajari materi modul ini dengan seksama dan anda pahami, jangan pindah ke modul
atau kegiatan belajar lain jika anda belum memahami isi materi yang terkandung
dalam modul atau kegiatan belajar yang disajikan. Jika anda sudah nyakin telah
memahaminya silakan untuk mempelajari pada bab berikutnya.
2. Dalam mempelajari modul ini diharapkan Anda memahami bahwa materi pada modul
1 merupakan dasar untuk mempelajari modul-modul berikutnya.
3. Selanjutnya kegiatan pada modul 2 merupakan materi yang harus dikuasai sebelum
mempelajari materi pada modul 3. Materi pada modul 3 akan mudah dipelajari setelah
materi pada modul 1dan modul 2….. dst
Keberhasilan dalam mempelajari modul ini sangat tergantung pada keseriusan anda
dalam mempelajarinya. Oleh karena itu janganlah anda segan-segan untuk bertanya dan
mendiskusikan dengan teman anda jika ada materi yang belum anda pahami. Jika jawaban
belum memuaskan silahkan anda mencatata materi yang mana pada kegiatan belajar/modul
mana yang belum dimengerti selanjutnya anda tanyakan pada tutor/pembimbing pada
kesempatan tatap muka secara langsung dengan tutor/pembimbing.
Anda harus berusaha untuk menyelesaikan semua tugas-tugas yang ada dalam modul
ini dengan baik. Anda harus nyakin bahwa mampu menyelesaikan dan Anda harus memilii
semangat belajar yang tinggi. Akhirnya jangan lupa anda harus berdoa setiap akan memulai
dan mengakiri kegiatan belajar kepada Tuhan Yang Maha Esa agar senantiasa diberikan
kemudahan dalam belajar.
Penulis
vii
BAB I
SEJARAH, FALSAFAH PARADIGMA KEPERAWATAN
Halo, apa kabar Saudara Mahasiswa? Salam kenal dari kami, kami berdoa Anda
semua dalam keadaan sehat walafiat dan senantiasa dalam perlindungan-Nya. Sebelum
Anda mempelajari Bab ini secara keseluruhan. Perlu kami jelaskan bahwa Bab I ini berjudul
“Sejarah, Falsafah dan Paradigma Keperawatan“.
Secara umum Bab ini menjelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan
diberbagai negara termasuk di Indonesia serta falsafah dan paradigma keperawatan. Agar
memudahkan Anda mempelajari isi materi Bab I, maka sitem pembelajaran ini kami kemas
dalam dua (2) unit Topik, yaitu:
1. Topik 1: Menjelaskan sejarah perkembangan keperawatan.
2. Topik 2: Menjelaskan falsafah dan paradigma keperawatan.
Bab ini dapat Anda pelajari secara mandiri, sebaiknya dalam mempelajari Bab ini Anda
lakukan secara bertahap. Mulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada Topik 1, jika
Anda sudah yakin memahaminya, Anda dipersilahkan untuk mempelajari materi
pembelajaran Topik 2.
Satu hal yang penting dan perlu Anda catat adalah membuat catatan tentang materi
pembelajaran yang menurut Anda sulit untuk dipahami. Jika hal ini terjadi cobalah untuk
mendiskusikan materi tersebut dengan sesama teman sejawat. Apabila memang masih
dibutuhkan, Anda dianjurkan untuk mendiskusikanya dengan nara sumber saat kegiatan
pembelajaran tatap muka.
1
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 1
Sejarah Perkembangan Keperawatan
1. Kompetensi Umum
Setelah mempelajari materi Topik 1 ini diharapkan Anda dapat menjelaskan sejarah
perkembangan keperawatan.
2. Kompetensi Khusus
Untuk mencapai kompetensi umum seperti yang diuraikan pada Topik 1, Anda
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian sejarah keperawatan
b. Menjelaskan perkembangan sejarah keperawatan pada zaman dahulu
d. Menjelaskan perkembangan sejarah keperawatann di dunia
e. Menjelaskan perkembangan sejarah keperawatan di Indonesia
f. Menjelaskan dampak sejarah keperawatan terhadap profil perawat Indonesia
2
Konsep Dasar Keperawatan
URAIAN MATERI
A. PENDAHULUAN
Halo, apa kabar Saudara Mahasiswa? Salam kenal dari kami, kami berdoa Anda semua
dalam keadaan sehat walafiat dan senantiasa dalam perlindungan-Nya. Apakah Anda sudah
siap untuk mengikuti pelajaran ini? Kami yakin Anda sudah siap untuk mempelajarinya. Pada
kesempatan yang pertama ini Anda akan mempelajari “ Sejarah Perkembangan Keperawatan
pada beberapa zaman dan perkembangan sejarah di berbagai negara termasuk di Indonesia,
serta dampak perkembangan sejarah tersebut bagi keperawatan di Indonesia”
B. PENGERTIAN SEJARAH
Sebelum anda mempelajari lebih lanjut tentang sejarah keperawatan, terlebih dalu
Anda harus tahu dan mengerti tentang pengertian sejarah. Apakah Anda tahu tentang
pengertian sejarah. Silakan Anda mencoba untuk menuliskan pengertian sejarah menurut
dasar pemerikiran Anda sendiri pada buku catatan Anda?,
Setelah Anda menuliskannya, coba Anda bandingkan tulisan Anda dengan pengertian
sejarah menurut konsep ini. Sejarah adalah suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada
masa lampau baik peristiwa kejadian menyenangkan maupun tidak menyenangkan bagi
mereka yang terlibat langsung maupun tindak langsung dari peristiwa tersebut. Sejarah
keperawatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan masalah keperawatan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
3
Konsep Dasar Keperawatan
muncul pada abad ini, ketika pekerjaan perawat dilakukan oleh para wanita maka perawat
hanya dianggap sebagai objek seks semata, dan ibu pengganti.
Pada awal sampai dengan akhir abad 19, seiring dengan muncul tokoh-tokoh di
bidang keperawatan seperti Florence Nightingale, dunia keperawatan mulai dihargai dan
pekerjaan perawat dipandang sebagai pekerjaan yang mulai, pekerjaan yang penuh kasih
sayang, bermoral dan penuh dengan pengabdian dan pengorbanan diri sendiri.
2. Perang
Sejarah mencatat dampak dari peperangan memberikan dapak terhadap
perkembangan sejarah keperawatan. Perang besar antar-agama yang dikenal dengan perang
salib. Perang ini membawa banyak derita bagi rakyat, korban luka dan terbunuh, kelaparan,
berbagai penyakit, dan lain-lain. Untuk mengatasi kondisi tersebut, mulai didirikan sejumlah
rumah sakit guna memberi pertolongan dan perawatan bagi korban perang. Akhirnya, ilmu
pengobatan dan perawatan pun terus mengalami kemajuan. Akan tetapi, kiblat
pembelajaran untuk ilmu pengobatan dan perawatan yang semula ada di negara Islam kini
beralih ke negara Barat.
4
Konsep Dasar Keperawatan
perubahan dalam konsep berpikir yang berpengaruh besar terhadap praktik keperawatan.
Hal ini seperti perubahan dalam ruang lingkup tatanan layanan keperawatan, standar praktik
keperawatan sampai munculnya undang-undang praktik keperawatan.
Perkembangan keperawatan di benua Asia, khususnya di Timur Tengah di negara Arab
perkembangan keperawatan mulai maju dan berkembang sekitar Abad 7 seiring dengan lahir
dan agama Islam di tengah-tengah bangsa Arab. Perkembangan dan penyebaran agama
Islam di ikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan
dan obat-obatan. Bahkan dalam kitab agama islam yaitu Al-Quran tertulis pentingnya
menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan sekitar tempat tinggal. Pada masa ini
muncul tokoh islam dalam keperawatan yang dikenal dengan nama Rufaidah.
Perkembangan perawatan dan pengobatan di negara Cina atau Tiongkok, bangsa
Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea dan syphilis. Beberapa
orang yang terkenal dalam ketabiban seperti: Seng Lung dikenal sebagai "Bapak
Pengobatan”, yang ahli penyakit dalamdan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-
tumbuhan dan mineral (garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah lihat, dengar,
tanya, dan rasa. Chang Chung Ching telah mengerjakan lavement dengan menggunakan
bambu.
Perkembangan keperawatan di benua Eropa, beberapa tokoh keperawatan yang
mempunyai peran besar dalam perubahan sejarah perkembangan keperawatan, salah
satunya muncul tokoh “Florence Nightingale” dalam keperawatan rupanya berpengaruh
besar pada perkembangan keperawatan di Eropa khususnya di negara Inggris. Berkat kerja
keras,perjuangan, perhatian dan dedikasinya yang luar biasa di bidang keperawatan dan
keinginan untuk memajukan keperawatan khususnya terhadap para korban perang, pada
perang salip yang terjadi di semenanjung Krimea, beliau dianugerahi gelar dengan sebutan
“ Lady with the Lamp” oleh para tentara korban perang. Pada akhirnya di negara Inggris
terjadi kemajuan yang pesat dalam bidang keperawatan, diantaranya adalah pembangunan
sekolah-sekolah perawat dan pendirian perhimpunan perawat nasional Inggris (British Nurse
Association) oleh Erenwick pada tahun 1887. Perhimpunan ini bertujuan untuk
mempersatukan perawat-perawat yang ada di seluruh Inggris. Kemudian, pada 1 Juli 1899,
Erenwick juga mendirikan sebuah lembaga yang disebut International Council of Nurses
(ICN).
Setelah era tersebut, dunia keperawatan terus berkembang pesat. Kondisi ini
mendorong munculnya tokoh-tokoh penting dalam keperawatan.
1. Florence Nightingale (1820 -1910 )
Florence Nightingale dilahirkan dalam keluarga yang kaya dan cerdas, ia merasa
terpanggil untuk membantu sesama manusia dan meningkatkan kesejahteraannya. Ia
memutuskan untuk menjadi seorang perawat walaupun mendapat pertentangan dari
kelurga karena dianggap melanggar aturan dan kebiasaan sebagai keluarga bangsawan
Inggris. Berkat kegigihan dan kontribusinya dalam bidang perawatan terutama pada
5
Konsep Dasar Keperawatan
Masih banyak lagi tokoh keperawatan lain yang tidak disebutkan di sini. Lebih lanjut,
perkembangan keperawatan di dunia bukan hanya berfokus pada aspek pelayanan, tetapi
juga pada jenjang pendidikan keperawatan. Di beberapa negara seperti di Amerika
termasuk di Indonesia sekarang ini pendidikan keperawatan sudah mencapai tingkat
doktoral.
Sebelum Anda melanjutkan pada uraian materi pembelajaran berikutnya, pastikan
bahwa Anda sudah memahami uraian materi pembelajaran yang baru saja Anda pelajari. Jika
belum, sebaiknya ulangi membaca materi pembelajaran yang belum Anda kuasai.
Coba Anda buatkan kesimpulan tentang Perkembangan Keperawatan mulai dari
zaman dahulu dan perkembangan di beberapa negara serta tokoh-tokoh keperawatan yang
sangat berperan dalam perkembangan dunia keperawatan?
6
Konsep Dasar Keperawatan
7
Konsep Dasar Keperawatan
8
Konsep Dasar Keperawatan
9
Konsep Dasar Keperawatan
meminta “izin” terlebih dahulu kepada perawat sebelum berinteraksi dengan klien. Hal yang
sama juga berlaku untuk keputusan memulangkan klien. Klien baru boleh pulang setelah
perawat menyatakan kondisinya memungkinkan. Walaupun program terapi sudah dianggap
selesai, program perawatan masih terus berlanjut karena lingkup keperawatan bukan hanya
pada saat klien sakit, tetapi juga setelah kondisi klien sehat.
Usaha untuk mewujudkan Undang-Undang Keperawatan sudah dirintis mulai dari tahun
90-an saat itu bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan dan Konsultan WHO sehingga terbentuk final draf Undang-Undang Keperawatan.
Pada tahun 1995 melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia Undang-Undang
Keperawatan telah dimasukkan oleh Prolegnas (Program Legislasi Nasional) kepada DPR RI
dengan nomor urut 160 yang seharusnya dapat diundangkan periode 2004–2009 (PP PPNI,
2008). Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PP PPNI) melalui Gerakan
Nasional 12 Mei 2008 meminta pemerintah dan DPR agar mengundangkan RUU
Keperawatan paling lambat tahun 2009 melalui inisiatif DPR RI (PP PPNI, 2008). Pada tanggal
1 Januari 2010 Mutual Recognition Arrange (MRA) perawat-perawat asing sudah bebas
masuk ke Indonesia, Sementara Indonesia sebagai tuan rumah belum memiliki pengaturan
hukum yang dapat melindungi masyarakat dan perawat Indonesia (PP PPNI, 2008). Akhirnya
pada hari Kamis Tanggal 25 September 2014 adalah hari yang bersejarah bagi perawat
Indonesia. Pada hari tersebut Sidang Paripurna DPR RI mengetukkan palu tanda pengesahan
Undang-Undang Keperawatan. Undang-Undang tersebut memuat 13 BAB 66 Pasal. Dengan
ditetapkan Undang-Undang Keperawatan No.38 Tahun 2014, akan melindungi masyarakat
penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh Perawat.
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan keperawatan adalah kegiatan
pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pelayanan keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktik keperawatan adalah
pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan.
RINGKASAN
10
Konsep Dasar Keperawatan
11
Konsep Dasar Keperawatan
TES 1
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test Formatif. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa
waktu, periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum
terjawab. Selamat mengerjakan test formatif ini semoga Anda sukses.
1) Suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau baik peristiwa itu
menyenangkan maupun tidak menyenangkan bagi mereka yang terlibat langsung
maupun tindak langsung disebut ….
A. Etika
B. Norma
C. Budaya
D. Sejarah
3) Ketika pekerjaan perawatan dilakukan oleh para wanita sebagai bentuk rasa tanggung
jawab dan kasih sayang kepada anggota keluarga, merupakan faktor yang
mempengaruhi perkembangan perawatan karena ….
A. Peperangan
B. Peran dan sikap masyarakat
C. Nilai agama dan kepercayaan
D. Kepemimpinan
5) Tokoh keperawatan yang mendapat gelar sebutan “ Lady with the lamp” adalah
A. Florence Nightingale
12
Konsep Dasar Keperawatan
B. Hildegard E. Peplau
C. Ida Jean Orlando
D. Virginia Handerson
9) Didirikan rumah sakit Stadsverband pada tahun 1919 dan sekarang dikenal dengan
nama RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) di Salemba Jakarta berdiri pada
masa….
A. Penjanjahan Belanda I (VOC)
B. Penjajahan Inggris
C. Penjajahan Belanda II
D. Penjajahan Jepang
10) Berikut ini yang bukan salah satu ciri profil perawat atau keperawatan di Indonesia
sebelum zaman kemerdekaan adalah ….
A. Perawat tunduk dan patuh mengikuti perintah dokter
B. Kurang percaya diri, merasa rendah diri
C. Profesi keperawatan dianggap sebagai pembatu dokter
D. Profesi keperawata adalah profesi yang mandiri
13
Konsep Dasar Keperawatan
TUGAS
Berikut ini adalah tugas-tugas Anda yang harus Anda selesaikan. Anda diminta
mengerjakan di lembar kertas tersendiri. Semoga Anda berhasil!
Setelah mengerjakan tugas tersebut, bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah sudah
merasa yakin bawah yang Anda kerjakan telah benar. Jika belum, cobalah pelajari kembali
materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa kerjakan soal tugas yang belum
selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, diskusikan
dengan teman atau fasilitator Anda ketika bertatap muka.
Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum mencapai 80% benar, sebaiknya Anda
pelajari kembali materi pembelajaran Topik 1 terutama materi pembelajaran yang belum
Anda pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas Topik 1. Semoga kali ini Anda
dapat menyelesaikannya dengan benar. Silakan Anda untuk mempelajari materi
pembelajaran yang diuraikan pada Topik 2. Selamat belajar dan sukses mempelajari materi
pembelajaran Topik 2.
14
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 2
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
1. Kompetensi Umum
Setelah mempelajari materi Topik 2 ini diharapkan Anda dapat menjelaskan tentang
Falsah dan Paradigma Keperawatan.
2. Kompetensi Khusus
Untuk mencapai kompetensi umum seperti yang diuraikan pada Topik 2, Anda
diharapkan dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian falsafah
b. Menjelaskan tentan pengertian paradigma keperawatan
c. Menjelaska tentang konsep keperawatan
d. Menjelaskan tentang konsep manusia
e. Menjelaskan tentang kebutuhan dasar manusia
f. Menjelaskan tentang konsep sehat-sakit
g. Menjelaskan tentang rentang sehat-sakit
h. Menjelaskan tentang konsep lingkungan
A. PENDAHULUAN
Selamat Anda telah menyelesaikan materi Topik 1, selanjutnya Anda lanjutkan untuk
mempelajari Topik 2 yang menyajikan materi ”Falsafah dan Paradigma Keperawatan”.
Praktik keperawatan sekarang ini jauh berbeda dengan keperawatan yang dipraktikkan
beberapa tahun silam. Untuk memahami keperawatan masa kini kita harus memahami ilmu
keperawatan yang diawali dengan mempelajari tentang Falsafah keperawatan. Sebelum
anda mempelajari tentang falsafah keperawatan, sebaiknya Anda mengerti, tentang arti
Falsafah?
15
Konsep Dasar Keperawatan
B. FALSAFAH KEPERAWATAN
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah menjadi ciri utama pada suatu
komunitas baik komunitas berskala besar maupun berskala kecil, salah satunya adalah
komunitas profesi keperawatan.
Berdasarkan uraian tersebut, Apakah Anda bisa menjelaskan pengertian falsafah
keperawatan berdasarkan konsep Anda sendiri? Tuliskan jawaban Anda pada buku catatan
Anda! Selanjutnya bandingkan atau cocokkan jawaban Anda dengan pengertian di bawah
ini.
Falsafah keperawatan adalah kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan
yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, baik kepada individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat. Keyakinan terhadap nilai keperawatan harus
menjadi pegangan setiap perawat, termasuk Anda sekarang ini. Sebagai seorang perawat
wajib bagi Anda untuk memegang dan menanamkan nilai-nilai keperawatan dalam diri Anda
ketika bergaul dengan masyarakat atau pada saat Anda memberikan pelanyanan
keperawatan pada pasien.
Falsafah keperawatan bukan suatu hal yang harus dihafal, melainkan sebuah artibut
atau nilai yang melekat pada diri perawat. Dengan kata lain, falsafah keperawatan
merupakan “jiwa” dari setiap perawat. Oleh karena itu, falsafah keperawatan harus menjadi
pedoman bagi perawat dalam menjalankan pekerjaannya. Sebagai seorang perawat
tentunya dalam menjalankan profesi keperawatan Anda harus senantiasa menggunakan
nilai-nilai keperawatan dalam melayani pasien.
Pada aspek lain bahwa falsafah keperawatan dapat digunakan untuk mengkaji
penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas. Dalam falsafah keperawatan pasien di
pandang sebagai mahluk holistic, yang harus dipenuhi segala kebutuhannya, baik kebutuhan
biologis, psikolois, sosial dan spiritual yang diberikan secara komprehensif. Pelayanan
keperawatan senantiasa memperhatikan aspek kemanusiaan setiap pasien berhak
mendapatkan perawatan tanpa ada perbedaan. Pelayanan keperawatan merupakan bagian
integral dari system pelayanan kesperawatan menjadikan pasien sebagai mitra yang aktif,
dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respons mereka terhadap situasi.
Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) terbagi menjadi delapan
elemen, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip
falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif
manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga
ia berpendapat bahwa seorang individu:
1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi dalam mencari solusi.
2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi-reaksi.
3. Memiliki holism intrinsic.
16
Konsep Dasar Keperawatan
Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal
yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang
mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip
veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks: a) Tujuan eksistensi
manusia, b) Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia, c) Aktifitas dan kreatifitas
untuk kebaikan-kebaikan umum, serta d) Nilai dan arti kehidupan.
C. PARADIGMA KEPERAWATAN
17
Konsep Dasar Keperawatan
Manusia
(2)
(1)
Keperawatan (
Kesehatan
(1)
Lingkungan/
Masyarakat
D. KONSEP KEPERAWATAN
18
Konsep Dasar Keperawatan
E. KONSEP MANUSIA
1. Pengertian Manusia
Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu yang utuh
dan kompleks (makhluk holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia
merupakan unsur kedua dalam paradigma keperawatan. Manusia bertindak atau berperilaku
secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam situasi tertentu manusia dalam
memenuhi kebutuhannya membutuhkan pertolongan, dan akan mengalami distress jika
mereka tidak dapat melakukannya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat
profesional harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menolong dirinya dalam
memenuhi kebutuhannya, dan manusia harus dipandang sebagai individu yang utuh dan
kompleks (makhluk holistik) yang tidak bisa dipisah-pisahkan.
19
Konsep Dasar Keperawatan
20
Konsep Dasar Keperawatan
butuh dan terpenuhi makan dan minumnya dari pada memenuhi kebutuhan sosial atau
harga dirinya.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut teori ini dapat digolongkan menjadi lima
tingkat kebutuhan prioritas (five hierarchy og needs), yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan
keselamatan dan keamanan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri. Menurutnya bahwa kebutuhan ini akan senatiasa muncul,
meskipun mungkin tidak secara berurutan. Artinya, ada sebagian orang karena suatu
keyakinan tertentu memiliki hirarki kebutuhan yang berbeda dibandingkan dengan yang lain.
Semakin tinggi hierarki kebutuhan yang terpuaskan, semakin mudah seseorang mencapai
derajat kemandirian yang optimal.
Pemenuhan kebutuhan tersebut, menurut Maslow didorong oleh adanya dua
kekuatan (motivasi), yakni motivasi kekurangan (dificiency motivation) dan motivasi
pertumbuhan/perkembangan (growth motivation) (Hasyim Muhamad, 2002). Motivasi
kekurangan ditujukan untuk mengatasi permasalahan, yaitu ketegangan organistik berupa
kekurangan. Sebagai contoh, lapar adalah petunjuk untuk memenuhi kekurangan nutrisi,
haus adalah pentunjuk untuk memenuhi kekurangan cairan dan elektrolit tubuh, sesak
napas adalah petunjuk untuk memenuhi kekurangan oksigen tubuh, takut cemas adalah
petunjuk untuk memenuhi kekurangan rasa aman dan sebagainya.
Motivasi pertumbuhan/perkembangan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk
tumbuh dan berkembang. Kapasitas ini merupakan pembawaan setiap manusia dan dapat
mendorong manusia mencapai tingkat hierarki kebutuhan yang lebih tinggi yaitu aktualisasi
diri. Selanjutnya, lima tingkat kebutuhan berdasarkan hierarki Maslow dapat digambarkan ke
dalam bentuk piramida seperti Gambar 1.2 berikut ini.
21
Konsep Dasar Keperawatan
a. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis dalam hierarki Maslow menempati urutan yang paling dasar, arti
dalam pemenuhan kebutuhan ini seseorang tidak akan atau belum memenuhi kebutuhan
lain sebelum terpenuhinya kebutuhan fisiologisnya. Kebutuhan fisiologis merupakan
kebutuhan primer yang menjadi syarat dasar bagi kelangsungan hidup manusia guna
memelihara homeostasis tubuh. Kebutuhan fisiologis ini mutlak harus terpenuhi, jika tidak
dapat berpengaruh terhadap kebutuhan lainnya.
Selanjutnya apakah Anda bisa memberikan contoh tentang kebutuhan fisiologis, dan
akibatnya jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi?
Manusia memiliki minimal delapan macam kebutuhan fisiologis yang harus terpenuhi.
Kebutuhan fisiologis tersebut, meliputi: oksigen, cairan, nutrisi, temperatur, eliminasi,
tempat tinggal, istirahat-tidur, seksual dan lain-lain.
Oksigen merupakan kebutuhan fisiologi yang paling mendasar, tubuh manusia sangat
tergantung akan oksigen untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oksigen
diperlukan oleh tubuh memperoleh energi bagi sel-sel tubuh melalui perses metabolisme.
Pada beberapa kondisi tertentu tubuh sering mengalai gangguan pemenuhan oksigen secara
adekuat baik secara akut maupun kronik, seperti pada kasus gangguan pada gangguan fungsi
jantung. Gangguan ini bisa berakibat fatal bagi seseorang dan tidak jarang sering
menimbulkan kematian.
Cairan di dalam tubuh manusia sebanyak 50%-60%. Oleh karena itu, tubuh manusia
membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan. Pada usia bayi,
anak-anak dan usia lanjut (orang tua) sangat rentan terkena resiko mengalami gangguan
keseimbangan cairan, seperti; dehidrasi karena penyakit diare, muntaber atau demam
berlebihan atau berkepanjangan. Gangguan keseimbangan lainnya bisa terjadi seperti
edema atau bengkak, jika terjadi edema biasanya juga diikuti dengan adanya gangguan
elektrolit dan bisa muncul pada gangguan nutrisi, kardiovaskuler, ginjal, kanker dan trauma.
Apabila ditemukan adanya ketidakseimbangan cairan, seperti dehidrasi dan edema pada
saat melakukan pengkajian keperawatan. Maka tindakan keperawatan diarahkan pada
perbaikan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Nutrisi merupakan kebutuhan esensial pada tubuh manusia, walaupun tubuh dapat
bertahan tanpa makanan lebih lama daripada cairan. Akan tetapi, jika tubuh tidak
mendapatkan pasukan makanan dalam waktu cukup lama, maka sel tubuh dan jaringan akan
mengalami gangguan dan kerusakan yang akan berakibat fatal bagi fungsi tubuh itu sendiri.
Proses metabolik tubuh mengonrol pencernaan, menyimpan zat makanan dan
mengeluarkan produk sampah/racun dari hasil proses metabolik. Dalam praktik
keperawatan, perawat harus bisa membantu mengatai masalah klien yang mengalami
gangguan keseimbangan nutrisi, seperti kasus kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi.
Untuk membatu klien dalam membantu mengatasi masalah nutrisi perawat harus mengerti
proses pencernaan dan proses metabolik tubuh.
Temperatur tubuh manusia dapat berfungsi secara optimal bila berada pada rentang
suhu 360C – 370C. Jika suhu tubuh berada di luar rentang itu maka dapat menimbulkan
kerusakan bagi sel-sel tubuh, efek yang ditimbulkan dapat bisa bersifat permanen, seperti
22
Konsep Dasar Keperawatan
kerusakan otak yang akan menimbulkan kematian. Tubuh dapat secara teratur mengontrol
pemaparan suhu melalui mekanisme tertentu, yang diatur oleh sistem saraf yang ada dalam
otak. Apabila terjadi pemaparan yang berlebihan terhadap matahari maka dapat
menyebabkan kelainan pada tubuh yaitu, sunstroke, yang ditandai dengan demam tinggi,
konvulsi dan koma. Orang tua yang tinggal di rumah dengan ventilasi yang jelek, tanpa
adanya mesin pendingan (AC) atau kipas angin berisiko terkena heatstroke selama cuaca
panas berkepanjangan.
Eliminasi merupakan suatu proses untuk mengluarkan produk sampah atau racun dari
proses metabolik ke luar tubuh melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru
secara periodik mengeluarkan karbondioksida (CO2), merupakan gas yang dibentuk selama
metabolisme pada sel dan jaringan air dan natrium yang sering disebut dengan keringat.
Proses ini juga dalam rangka membantu regulasi suhu tubuh karena evaporasi keringat
dapat menurunkan suhu tubuh. Ginjal merupakan bagian terpenting dari proses eliminasi
untuk mengekskresi sampah atau racun-racun seperti kelebihan cairan, elektrolit, ion
hidrogen dan asam melalui proses berkemih atau mengeluarkan urine (buang air kecil/bak).
Usus yang merupakan bagian dari pencernaan akan mengeluarkan produk sampah pada
dalam bentuk faeces melalui proses defikasi (buang air besar/bab).
Istirahat-tidur dibutuhkan oleh manusia untuk memberikan kesempatan tubuh untuk
memperbaiki sel-sel tubuh yang terganggung atau rusak. Kebutuhan istirahat-tidur setiap
individu bervariasi tergantung pada kualitas tidur, status kesehatan, pola aktivitas, gaya
hidup dan umur seseorang. Seseorang yang sedang sakit atau menyusui membutuhkan
istirahat yang lebih banyak daripada orang yang sehat atau orang normal.
23
Konsep Dasar Keperawatan
aman. Misalnya, seseorang yang menjalani operasi apendiktomi dapat berpikir bahwa hal ini
akan membahayakan keamanannya.
Coba Anda berikan contoh lain tentang kebutuhan keselamatan-keamanan fisik dan
psikologis, serta akibatnya jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi?
24
Konsep Dasar Keperawatan
kepada pasien. Selain itu, Anda juga perlu memberikan penghargaan atas kemajuan dan
kerja sama pasien, sekecil apapun hasilnya. Kedua dalam berinteraksi bersama pasien, Anda
harus menunjukkan profesionalisme dan menempatkan pasien sebagai guru, sebab Anda
harus belajar dari setiap kasus dan karakteristik yang ada pada pasien.
F. KONSEP SEHAT-SAKIT
1. Paradigma sehat
Membuat definisi atau mengartikan sehat yang baik tidaklah mudah karena setiap
orang mempunyai konsep yang berbeda tetang sehat, tergantung dari sudut pandang dan
latar belakang dan tingkat sosial seseorang dalam mengartikan sehat. Untuk memudahkan
dan memahami tentang konsep sehat kita harus memulai bagaimana seseorang melihat,
mengartikan apa itu sehat secara luas kita artikan sebagai paradigma sehat.
Apa itu paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir seseorang tentang
kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan
sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral,
yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penyakit
agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan yang sakit.
Pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya
apabila tidak ada gejala penyakit yang terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal pendapat
yang demikian itu kurang tepat, karena ada beberapa penyakit tidak menimbulkan gejala
terlebih dahulu, setelah penyakit cukup parah baru muncul atau menimbulkan gejala, seperti
beberapa penyakit kanker yang baru diketahui setelah stadium lanjut.
25
Konsep Dasar Keperawatan
2. Definisi Sehat
Secara umum sehat didefinisikan suatu keadaan yang dinamis dimana individu dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, spritual
dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
Menurut WHO (1974), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,
mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat ini
mempunyai tiga karakter yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan
Mandle, 1994), yaitu:
a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
b. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sedangkan pengertian sehat menurut UU No. 23 Tahun 1992 adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai sutu kesatuan yang
utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa
merupakan bagian integral kesehatan (Depkes RI, 1992).
26
Konsep Dasar Keperawatan
3. Definisi Sakit
Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan
sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh
gangguan terhadap sistem tubuh manusia. Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita
penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari-hari) seperti masuk
angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya maka ia
dianggap tidak sakit.
Oleh karena itu, sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh klien dengan
Leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti
biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker payudara yang sedang mempersiapkan diri
untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain
dimensi fisik.
Sehingga kita mengenal adanya perilaku sakit, apa itu perilaku sakit? Yaitu cara
seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang
dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Menurut Bauman (1965), seseorang dapat menggunakan tiga kriteria untuk menentukan
apakah mereka sakit, yaitu: 1) Adanya gejala naiknya temperature, nyeri; 2) Persepsi tentang
bagaimana mereka merasakan baik, buruk, dan sakit; 3) Kemampuan untuk melaksanakan
aktivitas sehari-hari seperti bekerja dan sekolah.
Bagaimana ciri seseorang dikatakan sakit? Seseorang dikatakan sakit jika ia percaya
bahwa ada kelainan dalam tubuhnya yakni merasa dirinya tidak sehat/merasa timbulnya
berbagai gejala merasa adanya bahaya. Gejala secara fisik yakni ada rasa nyeri dan panas
tinggi, sedangkan secara kognitif ada interprestasi terhadap gejala.
27
Konsep Dasar Keperawatan
Dengan model ini diharapkan perawat dapat menentukan pada tingkat mana
kesehatan klien berada sesuai dengan rentang sehat-sakitnya. Hanya saja dengan model ini
perawat biasanya sulit menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang
ada diantara dua titik ekstrim pada rentang ini.
Berdasarkan konsep sehat sakit tersebut, maka paradigma keperaatan dalam konsep
sehat sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama
rentang sehat sakit, akan melihat terlebih dahulu status keseatan dalam rentang sehat sakit
tersebut, apakah statusnya dalam keadan setengah sakit, sakit, atau sakit kronis, sehngga
akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang diberikan serta tujuan yang ingin
diharapkan dalam meningkatkan status kesehatan.
2. Rentang Sehat
Rentang sehat ini diawali dari status kesehatan normal, sehat sekali dan sejahtera.
Dikatakan sehat bukan berarti bebas dari penyakit, akan tetapi meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Selain empat
komponen utama terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status kesehatan
seseorang, yakni:
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
Artinya status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah
pertumbuhan dan perkembangan, dengan demikian setiap rentang usia (bayi-lansia)
memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang berbeda-beda.
Untuk itulah seorang tenaga kesehatan (perawat) harus mempertimbangkan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan klien pada saat melakukan perncanaan tindakan.
Contohnya: secara umum seorang anak belum mampu untuk mengenal keseriusan penyakit
sehingga perlu dimotivasi untuk mendapatkan penanganan atau mengembangkan perilaku
pencegahan penyakit.
28
Konsep Dasar Keperawatan
4) Faktor Emosi
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara
melaksanakannya. Seseorang yang mengalami respons stres dalam setiap perubahan
hidupnya cenderung berespons terhadap berbagai tanda sakit, mungkin dilakukan dengan
cara mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat mengancam kehidupannya.
Seseorang yang secara umum terlihat sangat tenang mungkin mempunyai respons
emosional yang kecil selama ia sakit. Seorang individu yang tidak mampu melakukan koping
secara emosional terhadap ancaman penyakit mungkin akan menyangkal adanya gejala
penyakit pada dirinya dan tidak mau menjalani pengobatan. Contoh: seseorang dengan
napas yang terengah-engah dan sering batuk mungkin akan menyalahkan cuaca dingin jika ia
secara emosional tidak dapat menerima kemungkinan menderita penyakit saluran
pernapasan. Banyak orang yang memiliki reaksi emosional yang berlebihan, yang
berlawanan dengan kenyataan yang ada, sampai-sampai mereka berpikir tentang risiko
menderita kanker dan akan menyangkal adanya gejala dan menolak untuk mencari
pengobatan. Ada beberapa penyakit lain yang dapat lebih diterima secara emosional,
sehingga mereka akan mengakui gejala penyakit yang dialaminya dan mau mencari
pengobatan yang tepat.
5) Spiritual
Aspek spiritual dapat terlihat dari bagaimana seseorang menjalani kehidupannya,
mencakup nilai dan keyakinan yang dilaksanakan, hubungan dengan keluarga atau teman,
dan kemampuan mencari harapan dan arti dalam hidup. Spiritual bertindak sebagai suatu
tema yang terintegrasi dalam kehidupan seseorang. Spiritual seseorang akan mempengaruhi
29
Konsep Dasar Keperawatan
cara pandangnya terhadap kesehatan dilihat dari perspektif yang luas. Fryback (1992)
menemukan hubungan kesehatan dengan keyakinan terhadap kekuatan yang lebih besar,
yang telah memberikan seseorang keyakinan dan kemampuan untuk mencintai. Kesehatan
dipandang oleh beberapa orang sebagai suatu kemampuan untuk menjalani kehidupan
secara utuh. Pelaksanaan perintah agama merupakan suatu cara seseorang berlatih secara
spiritual.
Ada beberapa agama yang melarang penggunaan bentuk tindakan pengobatan
tertentu, sehingga perawat hams memahami dimensi spiritual klien sehingga mereka dapat
dilibatkan secara efektif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
b. Faktor Eksternal
1) Praktik di Keluarga
Cara bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan biasanya mempengaruhi
cara klien dalam melaksanakan kesehatannya.
2) Faktor Sosioekonomi
Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit dan
mempengaruhi cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi terhadap penyakitnya. Variabel
psikososial mencakup: stabilitas perkawinan, gaya hidup, dan lingkungan kerja. Seseorang
biasanya akan mencari dukungan dan persetujuan dari kelompok sosialnya, hal ini akan
mempengaruhi keyakinan kesehatan dan cara pelaksanaannya.
c. Rentang Sakit
Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat - sakit. Rentang ini dimulai
dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis dan kematian. Sakit pada dasarnya
merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh
secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia.
30
Konsep Dasar Keperawatan
4) Tahap Ketergantungan
Tahap ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit yang tentunya
akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi seseorang sudah mulai
ketergantungan dalam pengobatan akan tetapi tidak semua orang mempunyai tingkat
ketergantungan yang sama melainkan berbeda berdasarkan tingkat kebutuhannya.
5) Tahap Penyembuhan
Tahap ini merupkan tahap terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi, di mana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.
d. Perilaku Sakit
Apabila seseorang mengalami sakit atau menderita suatu penyakit akan mengalami
berbagai perubahan terutama perubahan perilaku, beberpara faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku ketika seseirang menderita sakit :
1) Faktor Internal
a) Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami
Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu
rutinitas kegiatan sehari-hari. Akan tetapi, persepsi seperti itu dapat pula
mempunyai akibat yang sebaliknya. Bisa saja orang yang takut mengalami sakit
yang serius akan bereaksi dengan cara menyangkalnya dan tidak mau mencari
bantuan.
b) Asal atau Jenis penyakit
Pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan berat serta mungkin
mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada. Maka klien biasanya akan
segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.
Sedangkan pada penyakit kronik biasanya berlangsung lama (>6 bulan) sehingga
jelas dapat mengganggu fungsi di seluruh dimensi yang ada. Jika penyakit kronik
itu tidak dapat disembuhkan dan terapi yang diberikan hanya menghilangkan
sebagian gejala yang ada, maka klien mungkin tidak akan termotivasi untuk
memenuhi rencana terapi yang ada.
31
Konsep Dasar Keperawatan
2) Faktor Eksternal
a) Gejala yang Dapat Dilihat
Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan
Perilaku Sakit.
b) Kelompok Sosial
Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru
meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.
c) Latar Belakang Budaya
Latar belakang budaya dan etik mengajarkan sesorang bagaimana menjadi sehat,
mengenal penyakit, dan menjadi sakit. Dengan demikian, perawat perlu
memahami latar belakang budaya yang dimiliki klien.
d) Ekonomi
Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap
terhadap gejala penyakit yang ia rasakan. Sehingga ia akan segera mencari
pertolongan ketika merasa ada gangguan pada kesehatannya.
e) Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan
Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering
mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan.
Demikian pula beberapa klien enggan mencari pelayanan yang kompleks dan
besar dan mereka lebih suka untuk mengunjungi Puskesmas yang tidak
membutuhkan prosedur yang rumit.
32
Konsep Dasar Keperawatan
33
Konsep Dasar Keperawatan
f. Dampak Sakit
1) Terhadap Perilaku dan Emosi Klien
Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda tergantung pada asal penyakit, reaksi
orang lain terhadap penyakit yang dideritanya, dan lain-lain. Penyakit dengan jangka waktu
yang singkat dan tidak mengancam kehidupannya akan menimbulkan sedikit perubahan
perilaku dalam fungsi klien dan keluarga. Misalnya seorang ayah yang mengalami demam,
mungkin akan mengalami penurunan tenaga atau kesabaran untuk menghabiskan waktunya
dalam kegiatan keluarga dan mungkin akan menjadi mudah marah dan lebih memilih
menyendiri.
Sedangkan penyakit berat, apalagi jika mengancam kehidupannya dapat menimbulkan
perubahan emosi dan perilaku yang lebih luas, seperti ansietas, syok, penolakan, marah, dan
menarik diri. Perawat berperan dalam mengembangkan koping klien dan keluarga terhadap
stress, karena stressor sendiri tidak bisa dihilangkan.
34
Konsep Dasar Keperawatan
a) Jenis perubahan (mis: kehilangan tangan, alat indera tertentu, atau organ tertentu)
b) Kapasitas adaptasi
c) Kecepatan perubahan
d) Dukungan yang tersedia
H. LINGKUNGAN
Lingkungan adalah unsur keempat dalam paradigma, lingkungan diartikan agregat dari
seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu
organisme. Secara umum, lingkungan dibedakan menjadi dua lingkungan fisik dan
lingkungan non-fisik.
35
Konsep Dasar Keperawatan
1. Lingkungan fisik yaitu lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia. Lingkungan
fisik ini meliputi banyak hal seperti cuaca, musim, keadaan geografis, struktur geologis,
dan lain-lain.
2. Lingkungan non-fisik, yaitu lingkungan yang muncul akibat adanya interaksi antar-
manusia. Lingkungan non-fisik ini meliputi sosial-budaya, norma, nilai, adat istiadat,
dan lain-lain.
Agens merupakan faktor yang dapat menyebabkan penyakit, seperti faktor biologis,
kimiawi, mekanis, dan psikologis. Penjamu (hospes) adalah semua faktor yang terdapat pada
diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit serta perjalanan suatu penyakit.
Faktor tersebut antara lain, status perkawinan, mekanisme pertahanan tubuh, umur, jenis
kelamin, keturunan, pekerjaan, kebiasaan hidup dan sebagainya.
Nah, sampai di sini uraian materi pembelajaran Topik 2, secara garis besar, tentulah
Anda telah memahaminya. Namun, untuk lebih memantapkan pemahaman Anda mengenai
materi pembelajaran yang baru saja Anda pelajari, bacalah secara cermat rangkuman
berikut ini.
36
Konsep Dasar Keperawatan
RINGKASAN
37
Konsep Dasar Keperawatan
38
Konsep Dasar Keperawatan
10) Lingkungan adalah unsur keempat dalam paradigma, lingkungan diartikan agregata
dari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan suatu organisme. Secara umum, lingkungan dibedakan menjadi dua
lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik. Untuk memahami hubungan lingkungan
dngan kesehatan, dapat digunakan model segitiga yang menjelaskan hubungan antara,
agens, hospes, dan lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang.
TES 2
Petunjuk
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 2. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 2 dan sukses bagi Anda.
2) Cara pandang secara global yang dianut atau dipakai oleh mayoritas kelompok
keperawatan atau menghubungkan berbagai teori yang membentuk suatu susunan
yang mengatur hubungan diantara teori guna mengembangkan model konseptual dan
teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan adalah ….
A. Teori Keperawatan
B. Paradigma keperawatan
C. falsafah keperawatan
D. Model Keperawatan
39
Konsep Dasar Keperawatan
4) Unsur keempat dalam paradigma, yaitu suatu agregata dari seluruh kondisi dan
pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme
yang disebut sebagai ….
A. Keperawatan
B. Manusia
C. Sehat-sakit
D. Lingkungan
5) Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu yang utuh
dan kompleks, dimana manusia merupakan sekumpulan oragan tubuh yang
mempunyai fungsi yang terintegrasi, merupakan ciri manusia dilihat sebagai
makhluk….
A. hidup
B. psiko
C. sosial
D. spiritual
6) Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu yang utuh
dan kompleks, dimana manusia mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk
lain, merupakan ciri manusia dilihat sebagai makhluk ….
A. hidup
B. psiko
C. sosial
D. spiritual
7) Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu yang utuh
dan kompleks, dimana manusia mempunyai hubungan dengan kekuatan di luar dirinya
hubungan dengan Tuhannya dan mempunyai keyakinan dalam hidupnya, merupakan
ciri manusia dilihat sebagai makhluk ….
A. hidup
B. psiko
C. sosial
D. spiritual
40
Konsep Dasar Keperawatan
10) Suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan merupakan definisi dari konsep ….
A. Sejahtera
B. Bugar
C. Sehat
D. Sempurna
11) Sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu
tertentu, yang terdapat dalam rentan dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan
energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya
energi totol, ini merupakan konsep dari rentang ….
A. sehat – gejala sakit
B. sakit – kematian
C. sehat – sakit
D. gejala sakit –timbul penakit
12) Tahapan dimana seseorang mengalami proses sakit ditandai dengan adanya perasaan
tidak nyaman terhadap dirinya sendiri karena timbulnya suatu gejala yang dapat
meliputi gejala fisik, tahapan ini merupakan pada tahap ........ selama proses sakit
A. gejala
B. asumsi terhadap sakit
C. penyembuhan
D. ketergantungan
13) Tahapan yang terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit yang akan
sangat memerlukan bantuan pengobatan dan bantuan seseorang disebut tahap ........
selama proses sakit.
A. gejala
B. asumsi terhadap sakit
C. penembuhan
D. ketergantungan
41
Konsep Dasar Keperawatan
14) Tahapan kedua yang terjadi selama proses sakit yaitu tahap ….
A. gejala
B. ketergantungan
C. asumsi terhadap sakit
D. penyembuhan
15) Tahap tahap terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk beradaptasi,
dimana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya selama
sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit adalah tahap ….
A. gejala
B. ketergantungan
C. asumsi terhadap sakit
D. penyembuhan
TUGAS
Selanjutnya Anda di berikan tugas untuk menjawab soal-soal berikut ini. Anda diminta
mengerjakan di lembar kertas tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas
sudah selesai Anda kerjakan, dan masih kurang mengerti silahkan Anda diskusikan dengan
taman-teman Anda. Semoga Anda berhasil!
Bagaimana jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat atas
keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum mencapai 80% benar,
sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Topik 2 terutama materi
pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas
Topik 2. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya dengan benar.
42
Konsep Dasar Keperawatan
43
Konsep Dasar Keperawatan
Daftar Pustaka
Budiono, Sumirah Budi P. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Pengamtar Konsep Dasar Keperawatan, ed.2 Jakarta:
Salemba Medika.
44
Konsep Dasar Keperawatan
BAB II
PERAN DAN FUNGSI PROFESI KEPERAWATAN
Halo, apa kabar? Setelah Anda menyelesaikan membaca Bab I, mari kita lanjutkan
dengan mempelajari materi Bab II yang berjudul “ Peran, dan Fungsi Profesi Keperawatan“.
Secara umum Bab ini menjelaskan tentang peran dan fungsi profesi keperawatan
baik perawat di luar negeri maupun perawat di Indonesia termasuk organisasi
keperawatannya. Agar memudahkan Anda mempelajari isi materi Bab II, maka sistem
pembelajaran ini kami kemas dalam dua (2) unit Topik, yaitu:
1. Topik 1: Menjelaskan Keperawatan sebagai Profesi
2. Topik 2: Menjelaskan Peran, Fungsi dan Tugas Perawat
Bab ini dapat Anda pelajari secara mandiri, sebaiknya dalam mempelajari Bab ini Anda
lakukan secara bertahap. Mulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada Topik 1, jika
Anda sudah yakin memahaminya, Anda dipersilahkan untuk mempelajari materi
pembelajaran Topik 2.
Setelah Anda mempelajari Bab II ini diharapkan Anda dapat:
a. Menjelaskan pengertian profesi
b. Menjelaskan profesi keperawatan
c. Menjelaskan ciri-ciri profesi
d. Menjelaskan keperawatan sebagai profesi
e. Menjelaskan etika profesi
f. Menjelaskan kode etik profesi
g. Menjelaskan kode etik keperawatan
h. Menjelaskan organisasi keperawatan di luar negeri dan di Indonesia
i. Menjelaskan pengertian peran dan fungsi perawat
j. Menjelaskanperan perawat
k. Menjelaskan fungsi perawat
l. Menejelaskan wewenang keperawatan
m. menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab perawat
Satu hal yang penting dan perlu Anda catat adalah membuat catatan tentang materi
pembelajaran yang menurut Anda sulit untuk dipahami. Jika hal ini terjadi cobalah untuk
mendiskusikan materi tersebut dengan sesama teman sejawat. Apabila memang masih
dibutuhkan, Anda dianjurkan untuk mendiskusikanya dengan nara sumber saat kegiatan
pembelajaran tatap muka.
45
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 1
Keperawatan sebagai Profesi
Tujuan Pembelajaran dan Pokok Materi Pemebelajaran
3. Pokok-Pokok Materi
a. Pengertian profesi
b. Profesi keperawatan
c. Ciri-ciri profesi
d. Keperawatan sebagai profesi
e. Etika profesi
f. Kode etik profesi
g. Kode Etik keperawatan
h. Organisasi Keperawatan di luar negeri dan di Indonesia
46
Konsep Dasar Keperawatan
URAIAN MATERI
Halo, apa kabar? Apakah Anda sudah siap dengan materi pembelajaran yang baru.
Saya berharap Anda sudah siap, Materi yang akan kita pelajari pada Topik 1 ini, adalah
“Profesi Keperawatan”.
A. PENDAHULUAN
Keperawatan modern merupakan suatu seni dan ilmu yang mencakup berbagai
aktivitas konsep dan keterampilan yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah unik karena keperawatan ditujukan ke berbagai
respon individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi.
Profesi keperawatan merupakan profesi yang kompleks dan beragam. Perawat
berpraktik di berbagai tempat yang menuntut aspek ketrampilan dan keahlian serta disiplin
yang tinggi. Keahlian dalam keperawatan merupakan hasil dari pengetahuan dan
pengalaman klinik yang dijalanninya. Keahlian diperlukan untuk menginterpretasikan situasi
klinik dan membuat keputusan yang kompleks dalam rangka memberikan asuhan
keperawatan yang profesional dan berkualitas.
Profesi kekperawatan berkembang karena adanya tuntutan masyarakat serta
perubahan kebutuhan kesehatan dan berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan
pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan.
B. PENGERTIAN PROFESI
47
Konsep Dasar Keperawatan
C. PROFESI KEPERAWATAN
48
Konsep Dasar Keperawatan
D. CIRI-CIRI PROFESI
Sebagai sebuah profesi, keperawatan masih berusaha menunjukkan jati diri untuk
mendapatkan pengakuan dari profesi lain, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak
tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri.
Beberapa ahli keperawatan mendiskripsikan tentang karakteristik profesi, seperti:
49
Konsep Dasar Keperawatan
50
Konsep Dasar Keperawatan
6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur
kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar
asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset
keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan (KepMenKes No.
1239 Tahun 2001).
51
Konsep Dasar Keperawatan
semata sebagai syarat adminitrasi. Akan tetapi di dalamnya juga terkandung tujuan yang
sangat tinggi.
Perlu Anda fahami bahwa sebelum membahas tentang Kode Etik, Anda harus mengerti
tentang etik atau etika. Dalam kehidupan sehari-hari kita berada dalam kehidupan yang
bermasyarakat yang bersifat saling berdampingan satu dengan yang lainnya. Dalam
kehidupan bermasyarakat kita memerlukan etika yang baik dalam bermasyarakat sehingga
pandangan orang terhadap kita sangatlah baik. Banyak sekali etika-etika yang harus kita
pahami misalnya, etika dalam komunikasi. Jadi etika dalam profesi di bidang kesehatan dan
keperawatan sangatlah penting.
2. Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk
jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dapat dikemukakan berdasarkan beberapa batasan yang ada kaitannya dengan
perilaku individu dalam satu organisasi yang menuntut untuk dilaksanakannya etika
tertentu. Lebih jauh diuraikan dalam kaitannya dengan perilaku yang etis menyangkut
seluruh perilaku baik di dalam ataupun di luar pekerjaannya. Selanjutnya diuraikan bahwa
etika ini dipengaruhi pula oleh budaya dari organisasi, kode etik, panutan dari pimpinan,
kebijakan organisasi serta kenyataan yang berlaku di dalam organisasi. Dari uraian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa etika itu berkaitan dengan baik buruknya perilaku
seseorang, serta sejauh mana kode etik diperhatikan oleh individu baik di dalam ataupun di
luar lingkungan pekerjaanya.
Definisi lainnya etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Menurut kamus bahasa
indonesia, Etika adalah: 1) Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban
moral. 2) Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak. 3) Nilai mengenai apa yang
benar dan salah yang dianut masyarakat.
Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaksana profesi, etika profesi
berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap klien. Dengan kata lain, orientasi
utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang
dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan
mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang
dibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengkopi
program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas program yang
dikomesikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik
profesi.
52
Konsep Dasar Keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk
seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik
perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode
etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Kode etik keperawatan adalah asas atau moral tertulis yang harus dijadikan
pedoman/prinsip bagi setiap perawat dalam berinteraksi dengan pasien agar perilaku
perawat tetap berada pada koridor kebenaran. Kode etik keperawatan ini harus sudah
tertanan dalam diri setiap perawat. Oleh sebab itu, setiap perawat harus mengetahui apa
yang menjadi fungsi kode etik tersebut.
Setelah Anda mengetahui apa itu kode etik keperawatan, sebagai seorang perawat
tentu Ada harus tahu pula isi dan fungsi dari kode etik keperawatan tersebut dalam
kaitannya tugas Anda sebagai perawat.
53
Konsep Dasar Keperawatan
Kode etik keperawatan di Indonesia disusun dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) pada tanggal 29 November 1989.
Kode etik keperawatan Indonesia kemudian direvisi dan ditetapkan melalui Musyawarah
Nasional VI persatuan Nasional Indonesia di Bandung pada tanggal 14 april 2000.
Kode etik keperawatan Indonesia terdiri atas lima bab, yaitu: 1). tanggung jawab
perawat terhadap klien; 2). tanggung jawab perawat terhadap masyarakat; 3). tanggung
jawab perawat terhadap rekan sejawat; dan 4). tanggung jawab terhadap profesinya. Untuk
lebih jelasnya, berikut akan diuraikan isi kode etik Keperawatan Indonesia hasil Munas PPNI
VI Bandung.
54
Konsep Dasar Keperawatan
55
Konsep Dasar Keperawatan
k. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan lain atau warga
masyrakat dalam meningkatkan upaya masyarakat dan nasional untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
56
Konsep Dasar Keperawatan
57
Konsep Dasar Keperawatan
1. Sejarah PPNI
PPNI didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai
organisasi keperawatan di masa itu, seperti IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan
Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita
Indonesia). Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang sah dapat
mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI, dan semua siswa/mahasiswa keperawatan yang
sedang belajar dapat disebut sebagai calon anggota.
58
Konsep Dasar Keperawatan
59
Konsep Dasar Keperawatan
4. Keanggotaan PPNI
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk:
a. Menyempurnakan AD/ART
b. Perumusan program kerja
c. Pemilihan pengurus
60
Konsep Dasar Keperawatan
61
Konsep Dasar Keperawatan
RINGKASAN
62
Konsep Dasar Keperawatan
dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan. b) Kode etik profesi merupakan sarana
kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa
etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga
dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalangan sosial). c) Kode etik
profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.
5) Kode etik keperawatan adalah etika dalam menjalankan tugas profesional
keperawatan yang mengatur hubungan profesional, baik dengan sesama perawat,
klien, masysarakat, profesi kesehatan lain, atau dengan prktik keperawatan itu sendiri.
6) Kode etik keperawatan Indonesia berdasarkan hasil Munas, PPNI VI di Bandung pada
tanggal 4 april 2000 terdiri atas lima bab, yaitu tanggung jawab perawat terhadap
klien; tanggung jawab perawat terhadap praktiknya; tanggung jawab perawat tehadap
masyarakat; tanggung jawab perawat terhadap rekan sejawat; dan tanggung jawab
perawat terhadap profesinya.
7) Profesi keperawatan telah memenuhi sebagai suatu profesi, salah satunya cirinya
bahwa profesi keperawatan telah menyelenggarakan program pendidikan keprofesian
bertujuan menghasilakan “perawat” yang bertanggung jawab, mempunyai
kemampuan dan kewenangan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam segala
aspek dengan selalu berpedoman pada “Kode Etik Keperawatan“ dalam memberikan
setiap layanan keperawatan kepada pasien.
8) Keperawatan suatu bentuk pelayanan profesional yang sepenuhnya terintegrasi ke
dalam pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komperehensif didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan di tujukan kepada individu,
keluarga dan komunitas baik sakit maupun sehat mencakup seluruh aspek kehidupan.
9) Organisasi profesi adalah organisasi praktisi yang menilai/mempertimbangkan
seseorang memiliki kompetensi profesional dan ikatan bersama untuk
menyelenggarakan fungsi sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah
sebagai individu.
10) Ciri-ciri organisasi profesi adalah :
a) Hanya ada satu organisasi untuk setiap profesi.
b) Ikatan utama para anggota adalah kebanggaan dan kehormatan.
c) Tujuan utama adalah menjaga martabat dan kehormatan profesi.
d) Kedudukan dan hubungan antar anggota bersifat persaudaraan.
e) Memiliki sifat kepemimpinan kolektif.
f) Mekanisme pengambilan keputusan atas dasar kesepakatan.
11) Peran organisasi profesi adalah:
a) Sebagai pembina, pengembang, dan pengawas terhadap mutu pendidikan
keperawatan.
63
Konsep Dasar Keperawatan
TES 1
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 1. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 1 dan sukses bagi Anda.
1) Suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan khusus dalam beberapa bidang ilmu,
melaksanakan peran yang bermutu di masyarakat yang di laksanakan sesuai dengan
cara-cara dan peraturan yang telah disepakati besersama, merupakan definisi dari ….
A. Etika
B. Kode etik
C. Profesi
D. Tanggung jawab profesi
2) Suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan khusus dalam beberapa bidang ilmu,
melaksanakan peran yang bermutu di masyarakat yang di laksanakan sesuai dengan
cara-cara dan peraturan yang telah disepakati besersama, definisi ini dikemukakan
oleh ….
A. Chin Yacobs
B. Abraham Flexner
C. Oemar Hamalik
D. Schein & Kommers
64
Konsep Dasar Keperawatan
3) Salah satu ciri bahwa profesi keperawatan telah diakui sebagai profesi karena ….
A. Program pendidikan keprofesian yang belum jelas
B. Pekerjaan keperawatan didasarkan pada penglaman insteing
C. Mempuanyai “Kode Etik Keperawatan“
D. d.Dalam bekerja menunggu perintah/order dari dokter
4) Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban moral, atau
kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan apa yang benar dan salah yang dianut
masyarakat, di sebut ….
A. Adat – istiadat
B. Budaya
C. Etika
D. Norma
6) Norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi di dalam melaksanakan tugas
profesinya dan hidupnya di masyarakat disebut ….
A. Norma
B. Adat-istiadat/budaya
C. Etika
D. Kode etik
65
Konsep Dasar Keperawatan
B. 14 April 2004
C. 12 Juli 1985
D. 18 Oktober 1984
9) Hasil Munas PPNI ke IV telah merumuskan Kode etik Keperawatan Indonesia terdiri
atas lima bab, seperti berikut kecuali ….
A. tanggung jawab perawat terhadap klien
B. tanggung jawab perawat terhadap masyarakat
C. tanggung jawab perawat terhadap rekan sejawat
D. tanggung jawab terhadap atasannya
10) Yang bukan fungsi organisasi profesi dalam bidang pelayanan keperawatan adalah ….
A. Penetapan standar gaji/intsip tenaga keperawatan
B. Pemberian izin praktek /rekomendasi
C. Pemberian registrasi tenaga keperawatan
D. Penetapan standar profesi keperawatan
11) Karakteristik profesi menurut Abraham Flexner (1915) adalah berikut ini, kecuali ….
A. Aktivitas yang bersifat intelektual
B. Berorientasi pada pelayanan
C. Berdasarkan ilmu dan pengetahuan
D. Digunakan untuk tujuan praktek pelayanan
14) Yang bukan karakteristik profesi menurut Abraham Flexner, (1915) adalah ….
A. Aktivitas yang bersifat pengalaman dan keterampilan
B. Aktivitas yang bersifat intelektual
C. Berdasarkan ilmu dan pengetahuan
D. Digunakan untuk tujuan praktek pelayanan
66
Konsep Dasar Keperawatan
15) Ciri-ciri Keperawatan sebagai suatu bentuk profesi menurut “ FLAHETI (1980) kecuali….
A. Pengakuan terhadap kode etik
B. Dedikasi terhadap penguasaan keahlian
C. Digunakan untuk tujuan praktek pelayanan
D. Keterlibatan penuh dalam Profesi
TUGAS
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan semua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya soal-soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikan dengan fasilitator anda.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat
atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum mencapai 80%
benar, sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Topik 1 terutama materi
pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas
Topik 1. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya dengan benar.
67
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 2
Peran, Fungsi dan Tugas Perawat
68
Konsep Dasar Keperawatan
URAIAN MATERI
Halo, apa kabar Saudara mahasiswa? Apakah Anda sudah siap dengan materi
pembelajaran yang baru. Saya berharap Anda sudah siap, materi yang akan kita pelajari pada
Topik 2 ini adalah Peran, Fungsi dan Tugas Perawat.
A. PENDAHULUAN
Pada masa lalu pelayanan di bidang keperawatan lebih menuntut perawat untuk
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan
pada klien yang memerlukanya, ini merupakan yang fungsi spesifik keperawatan pada masa
lalu.
Namun sekarang ini telah terjadi perubahan peran perawat menjadi lebih luas dengan
penekanan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan memandang klien secara
komprehensif baik pada kondisi sehat maupun sakit. Peran yang harus dilakukan perawat
sekarang ini meliputi; pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etik, pelindung dan
advokat bagi klien, manager kasus/keperawatan, rehabilitator, pembuat kenyamanan,
komunikator dan pendidik.
B. PERAN PERAWAT
1. Pengertian Peran
Sebelum membahas tentang peran perawat, alangkah baiknya Anda mengetahui
pengertian peran? Peran diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi maupun dari luar profesinya yang bersifat konstan.
Selanjutnya siapa yang disebut sebagai perawat atau perawat profesional? Beberapa
ahli mempunyai pendapat yang berbeda tentang pengertian perawat, tetapi pada
prinsipnya mempunyai persamaan seperti pendapat berikut.
a. Menurut UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Perawat adalah mereka yang
memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
b. Taylor C. Lillis C. Lemone (1989) Mendefinisikan perawat adalah seseorang yang
berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dengan melindungi seseorang
karena sakit, luka dan proses penuaan.
c. ICN (International Council of Nursing, 1965), Perawat adalah seseorang yang telah
menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta berwenang di
negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bertanggung
jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita
sakit.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001 tentang Registrasi
dan Praktik Perawat, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Perawat adalah seseorang
69
Konsep Dasar Keperawatan
yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
2. Peran Perawat
Setelah Anda mengetahui tentang definisi peram dan perawat profesional, sekarang
yang menjadi pertanyaan apakah Anda sudah profesional dalam menjalan peran Anda?
Apakah Anda tahu apa sesungguhnya peran Anda sebagai perawat?
Peran perawat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
Peran perawat menurut beberapa ahli sebagai berikut:
a. Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989
1) Pemberi asuhan keperawatan, dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2) Advokat pasien /klien, dengan menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien.
3) Pendidik /Edukator, perawat bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada klien
dalam hal ini individu, keluarga, serta masyarakat sebagai upaya menciptakan perilaku
individu/masyarakat yang kondusif bagi kesehatan. Untuk dapat melaksanakan peran
sebagai pendidik (edukator), ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang
perawat sebagai syarat utama, yaitu berupa wawasan ilmu pengetahuan yang luas,
kemampuan berkomunikasi, pemahaman psikologi, dan kemampuan menjadi
model/contoh dalam perilaku profesional.
4) Koordinator, dengan cara mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5) Kolaborator, peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
70
Konsep Dasar Keperawatan
C. FUNGSI PERAWAT
Setelah Anda tahu tentang peran perawat, dalam menjalankan perawat juga akan
melaksanakan berbagai fungsi, oleh karena itu Anda juga harus tahu apa fungsi perawat itu?
Coba Anda sebutkan fungsi perawatan menurut Anda!
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada, perawat
dalam menjalankan perannya memiliki beberapa fungsi, seperti:
71
Konsep Dasar Keperawatan
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain),
pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau instruksidari
perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara
tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyapenyakit kompleks. Keadaan ini tidak
dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya.
D. WEWENANG KEPERAWATAN
72
Konsep Dasar Keperawatan
1. Tugas Perawat
Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan ini
dapat dilaksanakan sesuai tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati
dalam Lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan tugas dan tanggungjawab perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien (sincere intereset).
b. Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia memberikan
penjelasan dengan ramah kepada kliennya (explanantion about the delay).
c. Menunjukan kepada klien sikap menghargai (respect) yang ditunjukkan dengan
perilaku perawat. Misalnya mengucapkan salam, tersenyum, membungkuk, dan
bersalaman.
d. Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien (subjects the patiens
desires) bukan pada kepentingan atau keinginan perawat.
e. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud menghina
(derogatory).
f. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut pandang klien
(see the patient point of view).
73
Konsep Dasar Keperawatan
Tugas perawat dalam menjalankan peran nya sebagai pemberi asuhan keperawatan ini
dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini
disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan adalah:
a. Mengumpulkan data.
b. Menganalisis dan mengintrepetasi data.
c. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan.
d. Menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, sosial
budaya, ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka
memenuhi KDM.
e. Menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan.
f. Menilai tingkat pencapaian tujuan.
g. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan.
h. Mengevaluasi data permasalahan keperawatan.
i. Mencatat data dalam proses keperawatan
j. Menggunakan catatan klien untuk memonitor kualitas asuhan keperawatan.
k. mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan.
l. membuat usulan rencana penelitian keperawatan.
m. menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan.
n. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan.
o. Membuat rencana penyuluhan kesehatan.
p. Melaksanakan penyuluhan kesehatan.
q. Mengevaluasi penyuluhan kesehatan.
r. Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
s. Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan maupun tim
kesehatan lain.
2. Tanggungjawab Perawat
74
Konsep Dasar Keperawatan
Tanggung jawab adalah keharusan seseorang sebagai makhluk rasional dan bebas
untuk tidak mengelak serta memberikan penjelasan mengenai perbuatannya, secara
retrosfektif atau prospektif.
RINGKASAN
Selamat, anda telah menyelesaikan Topik 2 tentang Peran, Funngsi dan Tugas Perawat.
Dengan demikian, Anda sebagai perawat harus memahami tentang makna dan esensi yang
terkandung dalam peran, fungsi dan tugas tersebut sebagai pegangan dan landasan Anda
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Hal-hal penting yang telah anda
pelajari dalam Topik 2 adalah sebagai berikut:
1) Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan
keperawatan.
2) Peran perawat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang
bersifat konstan.
3) Peran perawat berdasarkan hasil Lokakarya Nasional Keperawatan (1983) adalah: 1)
Pelaksana pelayanan keperawatan, 2). Pendidik dalam keperawatan, 3). Pengelola
pelayanan keperawatan, 4). Peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan.
4) Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada,
perawat dalam menjalankan perannya memiliki beberapa fungsi, seperti: a) Fungsi
Independen yaitu fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia. b)
Fungsi Dependen yaitu fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau
instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang di
berikan. c) Fungsi Interdependen yaitu fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang
bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang
mempunyapenyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya.
75
Konsep Dasar Keperawatan
TES 2
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 2. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 2 dan sukses bagi Anda.
1) Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam, suatu sistem disebut ....
A. Peran
B. Fungsi
C. Tugas
D. Tanggungjawab
76
Konsep Dasar Keperawatan
B. Pendidik/edukator
C. Advokat/pelindung pasien
D. Manager/pengelola
4) Perawat bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dalam hal ini
individu, keluarga, serta masyarakat sebagai upaya menciptakan perilaku
individu/masyarakat yang kondusif bagi kesehatan, peran yang dijalankan oleh
perawat tersebut adalah ….
A. Pemberi asuhan keperawatan
B. Pendidik/edukator
C. Advokat /pelindung pasien
D. Manager/pengelola
6) Seorang perawat berperan dengan cara bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya, peran yang dijalankan oleh perawat tersebut adalah ….
A. Manager/pengelola
B. Koordinator
C. Kolaborator
D. Konsultan
77
Konsep Dasar Keperawatan
10) Tiga fungsi perawat yang melekat pada diri perawat dalam menjalankan tugas adalah
A. Client educate, educator, conselor
B. Pendidik, pelaksanaan, fasilitator
C. Independent, dependent, interdependent
D. Pengawas, penemu kasus, konsultane
11) Sesuatu yang harus dikerjakan oleh perawat sesuai dengan prosedurnya…..
A. Peran perawat
B. Tugas perawat
C. Fungsi perawat
D. Tanggungjawab perawat
12) Perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau instruksidari perawat lain.
Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana adalah fungsi ….
A. dependent
B. interdependent
C. independent
D. education
78
Konsep Dasar Keperawatan
13) Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara
tim satu dengan yang lainnya. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya. Fungsi perawat tersebut adalah
fungsi ….
A. dependent
B. interdependent
C. independent
D. education
14) Hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan kemampuan,
tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki, ini merupakan........ perawat
A. Peran perawat
B. Tugas perawat
C. Fungsi perawat
D. Wewenang perawat
15) Perawat melaksanakan kegiatan sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilaksanakan sesuai tahapan dalam proses keperawatan. Kegiatan perawat ini
disepakati dalam Lokakarya tahun 1983, kegiatan tersebut merupakan .......perawat
A. Peran perawat
B. Tugas dan tanggung jawab perawat
C. Fungsi perawat
D. Wewenang perawat
TUGAS
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, Anda
diperkenankan untuk melanjutkan mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Topik 2. Semoga Anda berhasil.
79
Konsep Dasar Keperawatan
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya soal-soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikanlah dengan fasilitator anda.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat
atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum mencapai 80%
benar, sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Topik 2, terutama materi
pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas
Topik 2. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya dengan benar.
80
Konsep Dasar Keperawatan
Test 2
1) A 6) C 11) B
2) A 7) D 12) A
3) C 8) A 13) B
4) B 9) C 14) D
5) B 10) - 15) B
81
Konsep Dasar Keperawatan
Daftar Pustaka
Budiono, Sumirah Budi P. (2015). Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Bumi Medika
Faz Patrick & Craven, Ruth F, (2000). Fundamental of Nursing : Human Health and Function,
3 rd ed, DLMN/DLC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Pengamtar Konsep Dasar Keperawatan, ed.2 Jakarta:
Salemba Medika
Julia B.George, RN, PhD (editor) 1995, Nursing Theories, The Base for Profesional Nursing
Practice. 4 th. Appleton & Lange Norwalk, Connecticut
Kozier, Erb, Berman, & Snyder.2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses &
Praktik, ed.7.Vol.1. Jakarta :EGC
Marinner-Tomey, A. (1994). Nursing Theorist and Their Work. (3th ed.) Philadelphia: Mosby
Pearson & Vaughan, (1999). Nursing models for practice. London : Heinemann Nursing
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan Praktek.
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Potter. P., Perry, A.G. (1997). Fundamental of nursing: Concepts, process and practice. Fourth
edition. Philadelphia: Mosby
82
Konsep Dasar Keperawatan
BAB III
ILMU TEORI DAN KONSEP MODEL KEPERAWATAN
Secara umum Bab III ini menjelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan di
berbagai negara termasuk di Indonesia serta falsafah dan paradigma keperawatan. Agar
memudahkan Anda mempelajari isi materi Bab III ini, maka sistem pembelajaran ini terbagi
menjadi dua (2) topik, yaitu:
Topik 1: Ilmu dan Teori Keperawatan
Topik 2: Model Konsep Keperawatan
Bab ini dapat Anda pelajari secara mandiri, sebaiknya dalam mempelajari Bab ini Anda
lakukan secara bertahap. Mulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada Topik 1, jika
Anda sudah yakin memahaminya, Anda dipersilakan untuk mempelajari materi
pembelajaran Topik 2. Setelah Anda mempelajari Bab III ini diharapkan Anda dapat:
a. Menjelaskan pengertian ilmu
b. Menjelaskan karakteristik ilmu
c. Menjelaskan fungsi ilmu
d. Menjelaskan sumber-sumber ilmu
e. Menjelaskan keperawatan sebagai ilmu
f. Menjelaskan perkembangan ilmu keperawatan
g. Menjelaska teori, dan karakteristik teori keperawatan
h. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan
i. Menjelaskan model dan konsep keperawatan
j. Menjelaskan macam teori model konsep keperawatan:
1. Model konsep keperawatan menurut Florence Nigtingale
2. Teori keperawatan Marta E. Rogers
3. Teori keperawatan Myra Levine
4. Teori keperawatan Virginia Henderson
5. Model konsep perawatan diri dari f. Dorothe E. Orem
6. Model kosep teori human caring menurut Jean Watson
7. Model konsep interaksi sistem menurut Imogene King
8. Model teori Adaptasi dari Sister Calista Roy
83
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 1
Ilmu dan Teori Keperawatan
84
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
A. PENDAHULUAN
Konsep teori keperawatan disusun berdasarkan ilmu dan seni yang mencakup berbagai
aktivitas konsep dan keterampilan yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu.
Keperawatan merupakan profesi yang unik karena fungsi dan tanggung jawab keperawatan
ditujukan ke berbagai respon klien baik sebagai individu, keluarga maupun masyarakat
terhadap masalah kesehatan yang dihadapi.
Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan perintah dokter
kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah
dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan
jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan
hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi keperawatan ini sendiri.
Perawat dalam menjalankan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam memberikan
asuhan keperawatan, dituntut untuk memiliki ketrampilan dan keahlian serta disiplin yang
tinggi.Keahlian dan keterampilan dalam keperawatan merupakan hasil dari ilmu
pengetahuan dan pengalaman klinik yang dijalaninya. Keahlian diperlukan untuk
menginterpretasikan situasi klinik dan membuat keputusan yang kompleks dalam rangka
memberikan asuhan keperawatan yang profesional dan berkualitas karena adanya tuntutan
masyarakat serta perubahan kebutuhan kesehatan dan berbagai kebijakan pemerintah
terkait dengan pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan.
Oleh karena itu, keilmuan yang dimiliki oleh perawat harus senantiasa dikembangkan
seiring dengan semakin berkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyaarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan khususnya keperawatan.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang ilmu atau ilmu pengetahuan, apakah Anda
tahu tentang pengertian ilmu? Coba jelaskan arti ilmu menurut Anda, tuliskan jawaban Anda
pada buku catatan Anda!
Ilmu biasanya identik dengan pengatahuan atau disebut ilmu pengetahuan adalah
seluruh upaya sadar manusia untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai aspek realitas di alam. Ilmu tidak hanya pengetahuan
(knowledge) namun meringkas satu set teori berbasis pengetahuan yang disepakati dan
dapat diuji secara sistematis dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu.
Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan
knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science (berasal dari bahasa lati dari kata Scio,
Scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu
85
Konsep Dasar Keperawatan
Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama. Untuk lebih
memahami pengertian Ilmu (science) berikut ini akan dikemukakan beberapa ahli
mendefinisikan tentang pengertian ilmu.
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan ilmu sebagai pengetahuan tentang
sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan)
itu.
2. Minto Rahayu mengartikan ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun seara
sistematis dan belaku umum, seangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat
pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
3. Thomas Kuhn mengartikan ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak
penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya.
4. dr. Maurice bucaille mengartikan ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal,
baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
5. Poespoprodjo mengartikan ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan
yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris.
6. M Izuddin Taufiq mengartikan ilmu adalah penelususan data atau informasi melalui
pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat,
landasan dasar ataupun asal-usul.
7. The Liang Gie menyatakan dilihat dari ruang lingkupnya pengertian ilmu adalah sebagai
berikut :
Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebutkan segenap pengetahuan
ilmiah yang dipandang sebagai suatu kebulatan. Jadi ilmu mengacu pada ilmu
seumumnya.
Ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang
mempelajari pokok soal tertentu, ilmu berarti cabang ilmu khusus.
Selain itu The Liang Gie mengemukakan tiga sudut pandang berkaitan dengan
pemaknaan ilmu/ilmu pengetahuan yaitu:
Ilmu sebagai pengetahuan, artinya ilmu adalah sesuatu kumpulan yang
sistematis, atau sebagai kelompok pengetahuan teratur mengenai pokok soal
atau subject matter. Dengan kata lain bahwa pengetahuan menunjuk pada
sesuatu yang merupakan isi substantif yang terkandung dalam ilmu.
Ilmu sebagai aktivitas, artinya suatu aktivitas mempelajari sesuatu secara aktif,
menggali, mencari, mengejar atau menyelidiki sampai pengetahuan itu
diperoleh. Jadi ilmu sebagai aktivitas ilmiah dapat berwujud penelaahan (study),
penyelidikan (inquiry), usaha menemukan (attempt to find), atau pencarian
(search).
Ilmu sebagi metode, artinya ilmu pada dasarnya adalah suatu metode untuk
menangani masalah-masalah, atau suatu kegiatan penelaahan atau proses
penelitian yang mana ilmu itu mengandung prosedur, yakni serangkaian cara dan
langkah tertentu yang mewujudkan pola tetap.
86
Konsep Dasar Keperawatan
8. Harsoyo mendefinisikan ilmu dengan melihat pada sudut proses historis dan
pendekatannya yaitu:
Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan atau kesatuan
pengetahuan yang terorganisasikan.
Ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan
waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh pancaindra manusia.
Dari pengertian di atas nampak bahwa ilmu memang mengandung arti pengetahuan,
tapi bukan sembarang pengetahuan melainkan pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu
yang tersusun secara sistematis, dan untuk mencapai hal itu diperlukan upaya mencari
penjelasan atau keteranga. Dalam hubungan ini Moh Hatta menyatakan bahwa
pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu, dengan kata lain ilmu
adalah pengetahuan yang diperoleh melalui upaya mencari keterangan atau penjelasan.
Lebih jauh dengan memperhatikan pengertian-pengertian ilmu sebagaimana
diungkapkan di atas, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengertian
ilmu yaitu:
Ilmu adalah sejenis pengetahuan.
Tersusun atau disusun secara sistematis.
Sistimatisasi dilakukan dengan menggunakan metode tertentu.
Pemerolehannya dilakukan dengan cara studi, observasi, eksperimen.
Dengan demikian, sesuatu yang bersifat pengetahuan biasa dapat menjadi suatu
pengetahuan ilmiah bila telah disusun secara sistematis serta mempunyai metode berfikir
yang jelas karena pada dasarnya ilmu yang berkembang dewasa ini merupakan akumulasi
dari pengalaman/pengetahuan manusia yang terus difikirkan, disistematisasikan, serta
diorganisir sehingga terbentuk menjadi suatu disiplin yang mempunyai kekhasan dalam
objeknya.
C. KARAKTERISTIK ILMU
Setelah Anda mempelajari tengtang pengertian ilmu, mari kita lanjutkan dengan
mempelajari karakteristik ilmu. Apakah Anda tahu tentang karakteristik atau syarat
pengetahuan dapat dijadikan sebagai ilmu?
Ilmu merupakan sebuah fenomena yang menarik dalam kehidupan manusia, yang
berhubungan dengan sebab akibat atau asal-usul yang besifat universal dan memiliki
objektivitas tanpa dipengaruhi oleh prasangka-prasangka subjektif. Ilmu sering
disamaartikan dengan pengetahuan yang maknanya memahami, mengerti atau mengetahui.
Dalam hal penyerapannya, ilmu berbeda dengan pengetahuan. Ilmu merupakan
pengetahuan khusus tentang apa yang menyebabkan sesuatu dan mengapa. Ilmu
87
Konsep Dasar Keperawatan
merupakan kumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan
yang sistematis dan terkendali.
Oleh karena itu, di dalam ilmu ada syarat yang harus dipenuhi, sehingga pengetahuan
dapat dikategorikan sebagai ilmu. Menurut The Liang Gie secara lebih khusus menyebutkan
ciri-ciri ilmu sebagai berikut :
1. Empiris (berdasarkan pengamatan dan percobaan).
2. Sistematis (tersusun secara logis serta mempunyai hubungan saling bergantung dan
teratur.)
3. Objektif (terbebas dari persangkaan dan kesukaan pribadi).
4. Analitis (menguraikan persoalan menjadi bagian-bagian yang terinci).
5. Verifikatif (dapat diperiksa kebenarannya).
88
Konsep Dasar Keperawatan
D. FUNGSI ILMU
Selanjutnya Apakah Anda mengetahui apa fungsi dari ilmu? Silakan tulis jawaban Anda
pada buku catatan Anda.
Ilmu pengetahuan telah banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia,
terlebih lagi dengan makin berkembangnya teknologi berbgai bidang keilmuan yang telah
menjadikan manusia lebih mampu memahami berbagai gejala serta mengatur kehidupan
secara lebih efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa ilmu mempunyai dampak yang besar
bagi kehidupan manusia yang tidak terlepas dari fungsi dan tujuan ilmu itu sendiri.
Kerlinger dalam melihat fungsi ilmu mengelompokkan dua sudut pandang tentang ilmu
yaitu pandangan statis dan pandangan dinamis. Dalam pandangan statis, ilmu merupakan
aktivitas yang memberi sumbangan bagi sistimatisasi informasi bagi dunia, tugas ilmuwan
adalah menemukan fakta baru dan menambahkannya pada kumpulan informasi yang sudah
ada, oleh karena itu ilmu dianggap sebagai sekumpulan fakta, serta merupakan suatu cara
menjelaskan gejala-gejala yang diobservasi, berarti bahwa dalam pandangan ini
penekanannya terletak pada keadaan pengetahuan/ilmu yang ada sekarang serta upaya
penambahannya baik hukum, prinsip ataupun teori-teori.
Dalam pandangan ini, fungsi ilmu lebih bersifat praktis yakni sebagai disiplin atau
aktivitas untuk memperbaiki sesuatu, membuat kemajuan, mempelajari fakta serta
memajukan pengetahuan untuk memperbaiki sesuatu (bidang-bidang kehidupan).
Pandangan ke dua tentang ilmu adalah pandangan dinamis atau pandangan heuristik
(arti heuristik adalah menemukan), dalam pandangan ini ilmu dilihat lebih dari sekedar
aktivitas, penekanannya terutama pada teori dan skema konseptual yang saling berkaitan
yang sangat penting bagi penelitian. Pandangan ini fungsi ilmu adalah untuk membentuk
hukum-hukum umum yang melingkupi perilaku dari kejadian-kejadian empiris atau objek
empiris yang menjadi perhatiannya sehingga memberikan kemampuan menghubungkan
berbagai kejadian yang terpisah-pisah serta dapat secara tepat memprediksi kejadian-
kejadian masa datang.
Dari penjelasan di atas, nampaknya ilmu mempunyai fungsi yang amat penting bagi
kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu untuk memahami, menjelaskan, mengatur dan
memprediksi berbagai kejadian baik yang bersifat kealaman maupun sosial yang terjadi
dalam kehidupan manusia. Setiap masalah yang dihadapi manusia selalu diupayakan untuk
dipecahkan agar dapat dipahami dan setelah itu manusia menjadi mampu untuk
mengaturnya serta dapat memprediksi (sampai batas tertentu) kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya. Dengan kemampuan prediksi
tersebut maka perkiraan masa depan dapat didesain dengan baik meskipun hal itu bersifat
probabilistik, mengingat dalam kenyataannya sering terjadi hal-hal yang bersifat tak reduga
(unpredictable).
Dengan dasar fungsi tersebut maka dapatlah difahami tentang tujuan dari ilmu adalah
untuk memahami, memprediksi, dan mengatur berbagai aspek kejadian di dunia, di samping
untuk menemukan atau memformulasikan teori. Teori itu sendiri pada dasarnya merupakan
89
Konsep Dasar Keperawatan
suatu penjelasan tentang sesuatu sehingga dapat diperoleh kefahaman dan prediksi kejadian
dapat dilakukan dengan probabilitas yang cukup tinggi, asalkan teori tersebut telah teruji
kebenarannya.
Berdasakan teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa ilmu memiliki beberapa fungsi utama antara lain sebagai berikut:
1. Menjelaskan. Fungsi ilmu menjelaskan 4 bentuk, yaitu:
a. Deduktif, ilmu menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b. Probablistik, ilmumenjelaskan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas,
sehingga memberikan kepastian yang tidak mutlak dan bersifat kemungkinan
besar atau hampir pasti.
c. Fungsional, ilmu menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara
menyeluruh.
d. Genetik, ilmu menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-gejala yang sering
terjadi.
2. Meramalkan. Fungsi ilmu menjelaskan faktor sebab akibat suatu kejadian atau
peristiwa seperti disaat harga suatu barang mengalami kenaikan atau penurunan.
3. Mengendalikan. Fungsi ilmu mengendalikan harus dapat mengendalikan gejala alam
berdasarkan suatu teori seperti bagaimana mengendalikan peristiwa alam atau
penyakit yang menyerang seseorang.
90
Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengertian Teori
Teori terdiri dari sekumpulan konsep yang berhubungan secara logis dalam suatu
kerangka berpikir tertentu. Konsep pada dasarnya merupakan suatu gambaran mental atau
persepsi yang menggambarkan atau menunjukkan suatu fenomena baik secara tunggal
ataupun dalam suatu kontinum. Konsep juga sering diartikan sebagai abstraksi dari suatu
fakta yang menjadi perhatian ilmu, baik berupa keadaan, kejadian, individu ataupun
kelompok.
Umumnya konsep tidak mungkin/sangat sulit untuk diobservasi secara langsung, oleh
karena itu untuk keperluan penelitian perlu adanya penjabaran-penjabaran ke tingkatan
yang lebih kongkrit agar observasi dan pengukuran dapat dilakukan. Dalam suatu teori,
konsep-konsep sering dinyatakan dalam suatu relasi atau hubungan antara dua konsep atau
lebih yang tersusun secara logis, pernyataan yang menggambarkan hubungan antar konsep
disebut proposisi. Dengan demikian, konsep merupakan himpunan yang membentuk
proposisi, sedangkan proposisi merupakan himpunan yang membentuk teori.
91
Konsep Dasar Keperawatan
Sementara itu Goetz dan LeCompte membagi teori ke dalam empat jenis yaitu:
a. Grand Theory (teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat mengkaitkan proposisi-
proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat digunakan menguraikan,
menjelaskan dan memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena besar secara
non-probabilitas.
b. Theoritical model (model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar (tidak ketat)
antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan
tentang dunia.
c. Formal and middle-range theory (teori formal dan tingkat menengah). Yaitu proposisi
yang berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa kelompok
tingkah laku manusia yang abstrak.
d. Substantive theory (teori substantif). Adalah teori yang paling rendah tingkatan
abstraksi dan sangat terbatas dalam keumuman generalisasinya (Hamid Hasan, 1996).
Teori pada dasarnya merupakan alat bagi ilmu (tool of science), dan berperan dalam
hal-hal berikut (Moh. Nazir, 1985):
a. Teori mendefinisikan orientasi utama ilmu dengan cara memberikan definisi terhadap
jenis-jenis data yang akan dibuat abstraksinya.
b. Teori memberikan rencana konseptual, dengan rencana mana fenomena-fenomena
yang relevan disistematiskan, diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan.
c. Teori memberi ringkasan terhadap fakta dalam bentuk generalisasi empiris dan sistem
generalisasi.
d. Teori memberikan prediksi terhadap fakta.
e. Teori memperjelas celah-celah dalam pengetahuan kita.
92
Konsep Dasar Keperawatan
2. Teori Keperawatan
Mari kita lanjutkan pembahasan materi ini dengan membahas teori dan karakteristik
teori keperawatan. Sebelum membahas tentang teori keperawatan kita harus tahu tentang
definisi dari teori. Apakah Anda tahu, apa arti dari teori? Coba Anda sebutkan arti teori
menurut Anda!
Definisi teori menerut beberapa ahli, teori merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata dan menjelaskan suatu proses. Teori adalah hubungan
beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan suatu
pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan
hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan,
menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji,
diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.Teori adalah serangkaian
konsep yang saling terkait yang menspesifikasi hubungan antar variabel
Bagaimana halnya dengan teori keperawatan? Apakah Anda tahu tentang pengertian
dari teori keperawatan itu? Coba Anda sebutkan pengertian dari teori keperawatan menurut
Anda!
Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang menjelaskan tentang suatu
proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang didasari oleh fakta-fakta yang
telah diobservasi. Teori keperawatan biasanya banyak digunakan untuk menyusun atau
membuat suatu model konsep dalam keperawatan. Selain itu, karena model praktek
keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan nila-nilai yang menjadi dasar
sebuah model. Untuk itu, dianggap sangat perlu untuk memiliki dan mempelajari mengenai
teori dan model keperawatan yang telah ada karena dianggap sangat dibutuhkan oleh
perawat untuk jadi acuannya.
93
Konsep Dasar Keperawatan
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan
sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.
94
Konsep Dasar Keperawatan
95
Konsep Dasar Keperawatan
96
Konsep Dasar Keperawatan
RINGKASAN
97
Konsep Dasar Keperawatan
studi yang harus di uji keberadaanya. c) Metodis, ilmu harus memiliki mekanisme atau
cara untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari
kebenaran. d) Sistematis, ilmu harus memiliki alur dan dirumuskan dalam hubungan
teratur dan logis. e) Universal, ilmu harus memiliki kebenaran universal yang umum
(non-spesifik) yang berlaku untuk siapapun.
3) Menurut The Liang Gie secara lebih khusus menyebutkan ciri-ciri ilmu sebagai berikut:
a). Empiris (berdasarkan pengamatan dan percobaan) b). Sistematis (tersusun secara
logis serta mempunyai hubungan saling bergantung dan teratur). c). Objektif (terbebas
dari persangkaan dan kesukaan pribadi). d). Analitis (menguraikan persoalan menjadi
bagian-bagian yang terinci). e). Verifikatif (dapat diperiksa kebenarannya).
4) Menurut beberapa ahli bahwa ilmu memiliki beberapa fungsi utama: a) Menjelaskan,
secaradeduktif, probablistik, fungsional. b) Meramalkan, faktor sebab akibat suatu
kejadian atau peristiwa.c )Mengendalikan, dapat mengendalikan gejala alam
berdasarkan suatu teori.
5) Menurut beberapa ahli bahwa Ilmu dapat diperoleh melalui berbagai cara dan
berbagai sumber: a) Empiris,ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh melalui
pengalaman dengan jalan observasi atau dengan pengindraan. b) Rasionalisme, yaitu
melalui pikiran manusia dengan rasio atau akal budaya. c). Intuisionisme yang secara
etimologis artinya langsung melihat, tidak terikat kepada indra maupun penalaran. d)
Wahyu Allah, yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat
Nabi yang diutus-Nya.
6) Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki body knowledge yang
disusun dari beberapa teori-teori yang membentuk satu kesatuan yang utuh yang khas
dan mempunyai arti atau makna yang berbeda dan senantiasa berkembang.
7) Teori terdiri dari sekumpulan konsep yang berhubungan secara logis dalam suatu
kerangka berpikir tertentu, konsep juga sering diartikan sebagai abstraksi dari suatu
fakta yang menjadi perhatian ilmu, baik berupa keadaan, kejadian, individu ataupun
kelompok.
8) Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang menjelaskan tentang suatu
proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang didasari oleh fakta yang
telah diobservasi. Teori keperawatan biasanya banyak digunakan untuk menyusun
atau membuat suatu model konsep dalam keperawatan.
9) Tujuan adanya teori keperawatan untuk: a)pengembangan bentuk dan model praktek
keperawatan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. b) membantu para
anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian
asuhan keperawatan. c) membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan. d)
memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan
pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
98
Konsep Dasar Keperawatan
TES 1
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 1. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan.
2) Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun seara sistematis dan berlaku umum,
merupakan definisi ilmu menurut ….
A. Minto Rahayu
B. dr. Maurice Kuhn
C. Thomas
D. Poespoprodjo
3) Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam
bentuk penolakan maupun pengembangannya, merupakan definisi ilmu menurut ….
A. Minto Rahayu
B. dr. Maurice Kuhn
C. Thomas
D. Poespoprodjo
99
Konsep Dasar Keperawatan
6) Pernyataan berikut yang bukan ciri-ciri ilmu menurut The Liang Gie adalah ….
A. Empiris
B. Objektif
C. Sistematis
D. Realitis
7) Menurut The Liang Giesalah satu ciri-ciri ilmu adalah Empiris artinya ....
A. Berdasarkan pengamatan dan percobaan
B. Tersusun secara logis serta mempunyai hubungan saling bergantung dan teratur
C. Terbebas dari persangkaan dan kesukaan pribadi
D. Menguraikan persoalan menjadi bagian-bagian yang terinci
8) Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli memiliki fungsi “deduktif“
yang artinya ….
A. Ilmu menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang telah ditetapkan
sebelumnya
B. Ilmu menjelaskan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas, sehingga
memberikan kepastian yang tidak mutlak dan bersifat kemungkinan besar atau
hampir pasti
C. Ilmu menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara menyeluruh
D. Ilmu menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-gejala yang sering terjadi
9) Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli memiliki fungsi “fungsional “
yang artinya ….
A. Ilmu menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang telah ditetapkan
sebelumnya
B. Ilmu menjelaskan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas, sehingga
memberikan kepastian yang tidak mutlak dan bersifat kemungkinan besar atau
hampir pasti
C. Ilmu menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara menyeluruh
D. Ilmu menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-gejala yang sering terjadi
100
Konsep Dasar Keperawatan
10) Menurut beberapa ahli ilmu dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti,“ Empiris “
yang berarti …..
A. Ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dengan jalan
observasi atau dengan penginderaan
B. Ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh melalui pikiran manusia dengan
berpendapat bahwa sumber satu-satunya dari ilmu pengetahuan manusia adalah
rasio atau akal budaya
C. Sumber ilmu pengetahuan adalah manusia mempunyai kemampuan khusus
untuk mengetahui yang tidak terikat kepada indera maupun penalaran
D. Ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat Nabi yang
diutus-Nya.
11) Menurut beberapa ahli ilmu dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti,
“Intuisionisme“ yang berarti ….
A. Ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dengan jalan
observasi atau dengan penginderaan.
B. Ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh melalui pikiran manusia dengan
berpendapat bahwa sumber satu-satunya dari ilmu pengetahuan manusia adalah
rasio atau akal budaya
C. Sumber ilmu pengetahuan adalah manusia mempunyai kemampuan khusus
untuk mengetahui yang tidak terikat kepada indra maupun penalaran
D. Ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat Nabi yang
diutus-Nya.
12) Sekumpulan konsep yangberhubungan secara logis dalam suatu kerangka berpikir
tertentu, merupakan definisi dari ….
A. Pengetahuan
B. Ilmu
C. Teori
D. Konsep
13) Merupakan suatu gambaran mental atau persepsi yang menggambarkan atau
menunjukan suatu fenomena baik secara tunggal ataupun secara kontinum,
merupakan definisi dari ….
A. Pengetahuan
B. Ilmu
C. Teori
D. Konsep
101
Konsep Dasar Keperawatan
TUGAS MANDIRI
Selanjutnya untuk menilai kemampuan Anda memahami materi ini, Anda diberikan
soal-soal tugas secara mandiri. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas tersendiri,
silakan Anda selesaikan soal tugas di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan secara singkat pengertian dari ilmu!
2. Jelaskan secara singkat karakteristik dari ilmu!
3. Jelaskan secara singkat fungsi ilmu!
4. Jelaskan secara singkat sumber ilmu!
5. Jelaskan secara singkat keperawatan sebagai Ilmu!
6. Jelaskan secara singkat perkembangan ilmu keperawatan!
7. Jelaskan secara singkat pengertian teori!
8. Jelaskan secara singkat karakteristik teori keperawatan!
9. Jelaskan secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan!
Bagaimana jawaban Anda? Apakan Anda sudah yakin dengan hasi pekerjakan Anda?
Jika belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, Anda bisa mendiskusikan dengan teman Anda.
Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat atas keberhasilan Anda. Apabila
belum sepenuhnya berhasil atau belum mencapai 80% benar, sebaiknya Anda pelajari
kembali materi pembelajaran ini. Apabila memang Anda telah berhasil menyelesaikan semua
soal tugas dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, Anda diperkenankan untuk
mempelajari Topik 2.
102
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 2
Model Konsep Keperawatan
103
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
A. PENDAHULUAN
104
Konsep Dasar Keperawatan
merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh
fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara
langsung.
Model konsep keperawatan sendiri merupakan cara pandang secara menyeluruh
perawat dalam menganalisa atau meramalkan fenomena yang berkaitan dengan masalah
pelayanan keperawatan. Model keperawatan tersebut memberikan petunjuk bagi organisasi
perawat untuk mendapatkan informasi sehingga perawat cepat tanggap terhadap apa yang
sedang terjadi dan tindakan apa yang paling sesuai.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan
perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model
konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebutmempertahankan
keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi
stressor ini.
Model konseptual didefinisikan sebagai kumpulan konsep yang umum dan abstrak
dengan menempatkan fenomena suatu disiplin ilmu. Dalil yang secara luas menggambarkan
konsep tersebut yang secara umum dan abstrak berhubungan dengan dua atau lebih
konsep. Model konseptual memberikan perspektif atau kerangka kerja sebagai pola pikir
kritis dan acuan dalam membuat keputusan bagi perawat (Tomey and Alligood, 2010).
Model konseptual digunakan sebagai kerangka konsep kerja yang mengarahkan suatu
pandangan keperawatan dalam tindakan yang akan dilakukan dalam memberikan asuhan,
menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi dalam memberikan asuhan
keperawatan. Model konseptual biasanya dikembangkan melalui tiga tahap yaitu
konseptual/formulasi, formalisasi model dan validasi, prosesnya dapat dilakukan secara
empiris atau intuitif, deduktif atau induktif. Model konseptual menggambarkan asumsi,
keyakinan, nilai dari pengembang model terhadap fenomena yang diamati.
Model konseptual terdiri dari enam unit yaitu apa tujuan keperawatan, bagaimana
konseptualisasi klien, apa peran sosial perawat, apa masalah/kesukaran sumber, apa
intervensi yang dilakukan dan konsekuensi yang diinginkan (Peterson & Bredow, 2004).
105
Konsep Dasar Keperawatan
Teori-teori keperawatan yang ada saat ini dibangun atas empat konsep yang
menghasilkan suatu model keperawatan. Model keperawatan tersebut digunakan dalam
praktik, penelitian maupun pengajaran.
Selanjutnya pada materi ini kita akan mencoba menguraikan beberapa model
konseptual keperawatan. Model ini dipilih berdasarkan kegunaan dalam praktik
keperawatan di Indonesia yang diuraikan berdasarkan keempat konsep model utama yaitu:
106
Konsep Dasar Keperawatan
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian sistem ketersediaan sebagai satu kesatuan
yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri
dari:
a. Integritas : Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
b. Resonansi: Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan
berirama dengan frekuensi yang bervariasi.
c. Helicy : Terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan
terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan
cepat.
107
Konsep Dasar Keperawatan
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter, akan tetapi perawat
tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
Konsep utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan. Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk
meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih
kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang
merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Bernapas secara normal,
b. minum dengan cukup,
c. Membuang kotoran tubuh,
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan,
e. Tidur dan istirahat,
f. Memilih pakaian yang sesuai,
g. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan,
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integument,
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai,
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam menungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut,
atau pendapat,
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan,
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi,
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi,
n. Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan
satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan
satu kesatuan (unit)
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dengan
klien. Menurut henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari
hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
a. Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien.
b. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
c. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti di dalam
memenuhi kebutuhan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemampuan pasien
yang berkurang. Perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu
108
Konsep Dasar Keperawatan
dan pasien berada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong untuk menolong
atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya.
Kemandirin ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak
bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung
demi mewujudkan kesehatan pasien.
Sebagai mitra, perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan
bagi pasien.Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi
patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau
budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat
tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan
filosofi yang membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau tenaga
kesehatan lainnya.
Deficit perawat
diri
Kemampuan
keperawatan
109
Konsep Dasar Keperawatan
Dalam konsep keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care
diantaranya: a) Perawatan diri sendiri (self care). b) Perawat diri kurang (Self Care Defisit.) c)
Teori sistem keperawatan.
110
Konsep Dasar Keperawatan
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “human
science and humancare”. Watson percaya bahwa focus utama dalam keperawatan adalah
pada carative factor yang bermula dari perspektif himanistik yang dikombinasikan dengan
dasar poengetahuan ilmiah.
Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filosofi humanistik dan sistem nilai
serta seni yang kuat. Filosofi ini memberi fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan,
sedangkan dasar seni dapat membantu perawat mengembangkan visi mereka serta nilai-
nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis
dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan,
bukan pengobatan penyakit. Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai
berikut:
1) Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.
2) Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor carative yang menghasilkan
kepuasan pada kebutuhan manusia.
3) Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan
individu dan keluarga.
4) Respons asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang sebagaimana mereka
sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5) Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan
perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang untuk memilih
kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.
111
Konsep Dasar Keperawatan
Penilaian
Individu A
Tindakan
Penilaian
Umpan bslik
Persepsi
Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan individu
yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang
berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat
mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk sosial manusia akan hidup
bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain. Berdasarkan hal tersebut,
maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu: a) Informasi kesehatan, b) Pencegah
penyakit, c). Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.
a. Elemen keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam
melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983). Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat
112
Konsep Dasar Keperawatan
bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi
individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu kesatuan yang utuh
untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan berespons terhadap
stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi.Jika stressor terjadi dan individu tidak dapat
menggunakan “koping” secara efektif maka individu tersebut memerlukan perawatan.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan,
sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.Komponen-komponen adaptasi
mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
b. Elemen manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit yang
saling berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan umpan balik (Roy,
1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi
secara spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan sebagai kognator dan regulator
(pengaturan) untuk mempertahankan adaptasi. Terdapat empat cara adaptasi, mencakup
adaptasi terhadap fungsi fisologis, konsep diri, fungsi peran dan terhadap kebutuhan saling
ketergantungan.
Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang
terbuka, adaptif, melakukan pertukaran energi dengan zat/benda dan lingkungan. Manusia
sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari lingkungan eksternal dan internal. Proses
kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni sistem regulator dan kognator. Keluaran
dari sistem ini dapat berupa respons adaptif atau respons tidak efektif.
c. Elemen lingkungan
Lingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.
d. Elemen sehat
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi pada
makhluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya (Roy, 1984).
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua interaksi
individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses, seperti yang berikut. Proses
yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Perubahan ini
merupakan stresor atau stimulus fokal. Apabila stresor atau stimulus tersebut mendapat
dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual maka akanmuncul interaksi yang biasa
disebut stres. Dengan demikian adaptasi sangat diperlukan untuk mengatasi stres.
Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons adaptif atau
tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan
pencapaian tujuan individu mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi, dan
integritas. Bagan konsep model Adaptasi Calista Roy adalah berikut ini.
113
Konsep Dasar Keperawatan
Umpan balik
RINGKASAN
114
Konsep Dasar Keperawatan
perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal teori
lingkungannya.
6) Model konsep teori keperawatan menurut Marta E. Rogers, teorinya dikenal dengan
nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini,
berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat
dan karakter yang berbeda-beda.
7) Model konsep teori keperawatan menurut Myra Levine, memandang klien sebagai
makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas konservasi dan
konservasi energi adalah bagian yang menjadi pertimbangan.
8) Model konsep teori keperawatan menurut Virginia Henderson (Teori Henderson)
Virginia henderson memperkenalkan definisi keperawatan, Ia menyatakan bahwa
defenisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis, ditinjau
dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas
guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal
dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki
kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.
9) Model konseptual perawatan diri dari f. Dorothe E. Orem (Teori Orem)
Pandangan Teori Orem bahwa tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur
dalam kebutuhannya. Sistem perawatan berorientasi pada individu, individu (klien)
dianggap sebagai penerimaan asuhan keperawatan yang utama.
10) Model kosep teori human caring menurut Jean Watson (Teori Watson)
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami
bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya: kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan psikososial,
dan kebutuhan intra dan interpersonal.
11) Model konsep interaksi sistem menurut Imogene King (Teori King)
King memahami model konsep keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem
terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga dalam
mencapai hubungan interaksi, konsep kerjanya yang meliputi adanya sistem personal,
sistem interpersonal dan sistem sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
12) Model teori Adaptasi dari Sister Calista Roy (Teori Roy)
Roy mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan mekanisnme koping yang
tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak efektif, merusak integritas individu
tersebut. Teori ini menekankan promosi kesehatan dan pentingnya membantu klien
dalam menipulasi lingkungan mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang
115
Konsep Dasar Keperawatan
penting dalam kesehatan. Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam
model adaptasi keperawatan, yakni keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan
sehat
TES 2
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 2. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 2 dan sukses bagi Anda.
2) Suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi
simbol-simbol yang nyata merupakan definisi dari ….
A. Model
B. Ilmu
C. Teori
D. Konsep
3) Model konsep teori dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit, teori ini,
berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat
dan karakter yang berbeda-beda, merupakan teori dari ….
A. Floren Nigtingale
B. Myre Levine
C. Marta E Rogers
D. Virginia Henderson
116
Konsep Dasar Keperawatan
C. Marta E Rogers
D. Virginia Henderson
7) Model konsep keperawatan dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal,
kebutuhan psikososial, dan kebutuhan intra dan interpersonal, merupakan teori dari:
A. Dorothe E. Orem
B. Imogene King
C. Orem Jean Watson
D. Sister Calista Roy
117
Konsep Dasar Keperawatan
9) Model konsep keperawatan yang terkenal dengan toeri adaptasi yang berpendapat
bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi keperawatan, yakni
keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat, merupakan teori dari ….
A. Dorothe E. Orem
B. Imogene King
C. Orem Jean Watson
D. Sister Calista Roy
10) Teori model keperawatan yang menekankan pada kemampuan individu untuk
memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada ketergantungan dengan orang lain
(mandiri) merupakan teori dari ….
A. Virginia Henderson
B. Leininger
C. Dorothea Orem
D. Watson
14) Teori jean watson memahami bahwa manusia memiliki 4 cabang kebutuhan manusia
yang saling berhubungan, kecuali ….
A. Kebutuhan dasar biophisikal
B. Kebutuhan psikososial
118
Konsep Dasar Keperawatan
C. Kebutuhan sosial
D. Kebutuhan intra
TUGAS
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan semua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
119
Konsep Dasar Keperawatan
1) B 6) D 11) C
2) A 7) A 12) C
3) C 8) A 13) D
4) A 9) C 14) D
5) D 10) A 15) A
Tes 2
1) B 6) D 11) C
2) A 7) A 12) C
3) C 8) A 13) D
4) A 9) C 14) D
5) D 10) A 15) A
120
Konsep Dasar Keperawatan
Daftar Pustaka
Budiono, Sumirah Budi P, 2015, Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Bumi Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul.2007. Pengamtar Konsep Dasar Keperawatan, ed.2 Jakarta: Salemba
Medika
121
Konsep Dasar Keperawatan
BAB IV
NILAI, ETIK, DAN LEGALITAS HUKUM DALAM
PRAKTIK KEPERAWATAN
Secara umum Bab yang berjudul “Nilai, Etik, dan Legalitas Hukum dalam Praktik
Keperawatan“ ini menjelaskan tentang bagaimana sistem pelayanan kesehatan dan
keperawatan yang ada di Indonesia. Agar memudahkan Anda mempelajari isi materi Bab IV,
maka sistem pembelajaran ini kami kemas dalam dua (2) Topik, yaitu:
1. Topik 1: Nilai Etik dan Legal Praktik Keperawatan
2. Topik 2: Hukum dalam Praktik Keperawatan
Bab ini dapat Anda pelajari secara mandiri, sebaiknya dalam mempelajari Bab ini
Anda lakukan secara bertahap. Manfaat Anda mempelajari materi pembelajaran ini,
memberikan bantuan atau pedoman kepada Anda ketika Anda menjalankan tugas dan
tanggung jawab Anda sebagai perawat. Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien baik secara individu maupun kelompok pada kondisi yang sehat maupun yang sakit.
Salah satu isu yang sering muncul berkaitan hubungan antara perawat pasien adalah etika.
Terdapat beberapa isu yang bisa jadi merupakan masalah dalam praktik keperawatan
merupakan perbuatan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang
terjadi disebabkan oleh masalah etis.
Materi pembelajaran yang disajikan pada dua Topik 1 dan Topik 2, dan Anda
disarankan untuk mempelajari secara bertahap, dari tahap 1 jika Anda sudah yakin
memahaminya, Anda dipersilahkan untuk mempelajari materi pembelajaran Topik 2
demikian seterusnya.
122
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 1
Nilai, Etik, dan Legal Praktik Perawatan
123
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
A. PENDAHULUAN
Halo, apa kabar? Apakah Anda sudah siap dengan materi pembelajaran yang baru,
saya berharap Anda sudah siap. Materi yang akan kita pelajari pada Bab 4 Topik 1 ini, adalah
“Moral Nilai dan Legal Praktik Keperawatan”.
Profesi keperawatan dalam bekerja telah membuat kontrak sosial dengan masyarakat,
walaupun tidak dibuat secara langsung yang berarti masyarakat memberi kepercayaan
kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekuensi
dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu
dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan
tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan
mempertimbangkan etika.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu yang
mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering
digunakan secara bergantian.
124
Konsep Dasar Keperawatan
3) Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang tentang kebenaran,
keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau perilaku yang
berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan
seseorang.
4) Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran,
keinginan mengenai ide-ide, objek atau perilaku khusus.
Selanjutnya bahwa dalam diri manusia terdapat 2 nilai yaitu nilai personal (nilai-nilai
manusia sebagai pribadi yang utuh) dan nilai profesional yaitu nilai-nilai manusia
berdasarkan profesinya. Nilai-nilai tersebut merupakan suatu ciri:
1) Nilai-nilai yang membentuk dasar perilaku seseorang.
2) Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten.
3) Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang
4) Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara
intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan
mempertahankannya.
Pada kenyataanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup
praktek keperawatan dan bidang tekhnologi medis akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan konflik antara nilai-nilai pribadi yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan
praktek yang dilakukan sehari-hari. Selain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari
perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan tertentu, dinilai pihak perawat
mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai
pribadi mereka.
Dalam praktiknya seorang perawat profesional dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya harus didasarkan atas nilai-nilai dan kode etik yang sesuai dengan
profesinya, antara lain:
1) Menghargai martabat individu tanpa prasangka
2) Melindungi seseorang dalam hal privasi
3) Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
Perawat secara hukum dan etika berkewajiban untuk memenuhi tanggung jawab dan
kewajibannya dalam peraturan yang membatasinya dan kode etik yang membimbingnya.
Perawat di dalam menjalankan kewajibannya tidak terlepas dari nilai-nilai personal dan
professional. Tata nilai yang ada yang disebut dengan nilai profesional diperlukan nilai-nilai
yang sesuai dengan etika profesi, seperti: menghargai martabat individu tanpa prasangka,
melindungi seseorang dalam hal privasi dan bertanggung jawab untuk segala tindakannya.
Perawat di dalam menjalankan kewajibannya tidak terlepas dari nilai-nilai personal dan
profesional. Sehingga perlu adanya klasifikasi untuk mengidentifikasi nilai-nilai mereka
sendiri. Seperti perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan selain menggunakan ilmu
keperawatan yang dimiliki juga diperkuat oleh nilai yang ada dalam diri mereka.
125
Konsep Dasar Keperawatan
Berdasarkan klasifikasi nilai-nilai tersebut manusia sebagai pribadi yang utuh harus
senantiasa memegang aspek kejujuran atau nilai-nilai yang berhubungan dengan
akhlak,benar dan salah yang dianut oleh golongan atau anggota. Nilai-nilai, keyakinan atau
sikap dapat menjadi suatu nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria yakni:
menjunjung dan menghargai keyakinan dan perilaku seseorang, menegaskannya di depan
umum, apabila cocok, memilih dari berbagai alternatif, memilih setelah mempertimbangkan
konsekuensinya, memilih secara bebas dan bertindak dengan pola konsistensi.
126
Konsep Dasar Keperawatan
Klarifikasi nilai dapat menjadi sarana yang berguna dalam membantu klien dan
keluarganya untuk memilih dan berperilaku yang dapat meningkatkan kesehatan,
beradaptasi pada tekanan penyakit, serta menemukan sumber-sumber yang dapat
digunakan untuk mengembalikan fungsi maksimal pada proses penyembuhan atau proses
rehabilitasi.
Klarifikasi nilai akan membantu klien untuk memperoleh kesadaran tentang prioritas
pribadi, mengidentifikasi nilai yang tidak jelas dan memecahkan konflik antara nilai dan
tingkah laku. Dalam prosesnya seringkali klien menunjukan keinginan untuk mendiskusikan
masalah dan perasaan sebenarnya sehingga membantu perawat dalam menetapkan rencana
asuhan keperawatan yang akan diberikan.
Klarifikasi nilai dapat digunakan sebagai pendekatan bagi perawat untuk menghargai,
pemilihan, penilaian dan tindakan yang harus diambil pada saat memberikan asuhan
keperawatan pada klien. Perawat membatuk klien mengklarifikasi berbagai alternatif
sehingga mereka dapat bertindak pada kemungkinan pilihan yang paling baik. Ketika
perawat membuat respon untuk menjelaskan, penjelas tersebut harus berifat ringkas,
selektif, tidak berpihak, memicu timbulnya pemikiran dan bersifat spontan.
Klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem
nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan
127
Konsep Dasar Keperawatan
seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan dan analisis yang
dipilihnya dan muncul alternatif-alternatif, apakah pilihan–pilihan ini yang sudah dianalisis
secara rasional atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya (Steele dan Harmon,
1983).
Klarifikasi nilai-nilai mempunyai manfaat yang sangat besar didalam aplikasi
keperawatan. Semakin disadari nilai-nilai profesional maka semakin timbul nilai-nilai moral
yang dilakukan serta selalu konsisten untukmempertahankannya. Bila dibicarakan dengan
sejawat atau pasen dan ternyata tidak sejalan, maka seseorang merasa terjadi sesuatu
yang kontradiktif dengan prinsip-prinsip yang dianutnya yaitu: penghargaan terhadap
martabat manusia yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa
nyaman. Oleh karena itu, klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana kita perlu
meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil secara khusus dalam
kehidupan ini untuk menghormati martabat manusia. Hal ini merupakan nilai-nilai positif
yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dalam masyarakat luas.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang
mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering
digunakan secara bergantian.
Etik atau etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang
baikbagikelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagiperbuatanyang
benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baikdandengan kewajiban
moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatanatau tindakan yang
mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitaskarena etika mempunyai
tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik
dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standard dan prinsip-prinsip
yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-
hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang
mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional.
1. Definis Etik
Perawat diharapkan memiliki komitmen yang tinggi untuk bisa memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek
asuhan keperawatan profesional. Perilaku etis diperlukan setiap kali perawat dalam
pengambilan keputusan yang etis untuk membantu memecahkan masalah etika. Perawat
seringkali menggunakan dua pendekatan dalam memecahkan masalah etika yang sering
128
Konsep Dasar Keperawatan
terjadi dalam praktik keperawatan: yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan pendekatan
berdasarkan asuhan keperawatan.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang, etik, moral dan nilai, apakah Anda tahu
tentang pengertian etik, moral dan nilai relevansinya dengan pekerjaan Anda sebagai
perawat? Coba Anda jelaskan dan silahkan Anda tulis di buku catatan Anda?
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978)
berarti ”kebiasaaan”, ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif
atau dorongan yang mempengaruhi perilaku.
Definisi etik atau etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai
acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab moral. Silakan
Anda perhatikan beberapa pengertian Etik dan Etika menurut beberapa ahli seperti berikut:
a. Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau
salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.
b. Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke dalam situasi
nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia
berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang
dianutnya. Banyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika
suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik
PPNI.
c. Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap
suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem
nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan
sering diartikan sebagai perilaku personal.
d. Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang
benar atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama,
hukum, adat dan praktek profesional.
129
Konsep Dasar Keperawatan
d. Moral: perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar perilaku atau
perilaku yang harus diperhatikan seseorang menjadi anggota kelompok atau
masyarakat dimana ia berada, atau nilai yang menjadi pegangan bagi seseorang suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
e. Kode etik adalah kaedah utama yang menjaga terjalinnya interaksi pemberi dan
penerima jasa profesi yang wajar, jujur, adil dan terhormat.
f. Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan
tertentu.
g. Profesionalisme, karakter, spirit, metoda profesional, mencakup pendidikan dan
kegiatan berbagai kelompok yang anggotanya berkeinginan jadi profesional.
h. Profesionalisme, merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau
mengubah karakteristik ke arah profesi.
i. Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan
dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat.
a. Otonomi (Autonomy)
Dalam bekerja perawat harus memilik prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Perawat
harus kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai
keputusan atau pilihan yang harus dihargai dan tidak dipengaruhi atau intervensi profesi
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap klien, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan
tentang perawatan dirinya.
130
Konsep Dasar Keperawatan
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan harus ditumbuh kembangan dan dibutuhkan dalam diri perawat,
perawat bersikap yang sama dan adil terhadap orang lain dan menjunjung prinsip-prinsip
moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam memberikan asuhan
keperawatan ketika perawat bekerja untuk yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan keperawatan.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran,perawat harus menerpkan prinsi nilai
ini setiap memberikan pelayanan keperawatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan
dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun
demikian, terdapat beberapa argumen mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti
jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan
paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki
hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar
dalam membangun hubungan saling percaya.
g. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi
.klien.Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien di
luar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga
kesehatan lain harus dihindari.
131
Konsep Dasar Keperawatan
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
132
Konsep Dasar Keperawatan
f. Melakukan tindakan
Begitu keputusan etis telah diambil berdasarkan hasil diskusi tim yang dilakukan secara
terbuka dengan melibatkan semua unsur yang terkait, maka perawat atau tim dapat
mengimplementasikannya dalam bentuk tindakan keperawatan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan.
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak
terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, hari kematian ataupun tentang krisis.
133
Konsep Dasar Keperawatan
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerja sama
bersifat kolaboratif dengan pasien atau klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Seorang perawat profesional dalam bekerja memberikan praktik asuhan keperawatan
harus sesuai dengan standar keperawatan dan peraturan perundang-undangan atau hukum,
dengankata lain bahwa praktik asuhan keperawatan tersebut harus bersifat legal.
134
Konsep Dasar Keperawatan
1. Definisi Legislasi
Legislasi keperawatan adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan
perangkat hukum yang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik
keperawatan (Sand, Robbles 1981). Legislasi praktek keperawatan merupakan ketetapan
hukum yang mengatur hak dan kewajiban seorang perawat dalam melakukan praktek
keperawatan. Legislasi praktek keperawatan di Indonesia diatur melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan tentang registrasi dan praktek perawat.
Legislasi (Registrasi dan Praktek Keperawatan) Keputusan Menteri Kesehatan
No.1239/Menkes/XI/2001, Latar belakang Perawat sebagai tenaga profesional bertanggung
jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya. Untuk itu
perlu ketetapan yang mengatur tentang hak dan kewajiban seseorang untuk terkait dengan
pekerjaan/profesi.
135
Konsep Dasar Keperawatan
136
Konsep Dasar Keperawatan
6. Pemberian lisensi
Pemberian lisensi adalah pemberian izin kepada seseorang yang memenuhi
persyaratan oleh badan pemerintah yang berwenang, sebelum ia diperkenankan melakukan
pekerjaan dan prakteknya yang telah ditetapkan. Tujuan lisensi ini:
a. Membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik keperawatan hanya bagi
yang kompeten.
b. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang
diperlukan.
7. Registrasi
Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dan informasi lain pada badan
resmi baik milik pemerintah maupun non pemerintah. Perawat yang telah terdaftar diizinkan
memakai sebutan registered nurse. Untuk dapat terdaftar, perawat harus telah
menyelesaikan pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran dengan nilai
yang diterima. Izin praktik maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua tahun.
Dalam masa transisi profesional keperawatan di Indonesia, sistem pemberian izin praktik
dan registrasi sudah saatnya segera diwujudkan untuk semua perawat baik bagi lulusan SPK,
akademi, sarjana keperawatan maupun program master keperawatan dengan lingkup
praktik sesuai dengan kompetensi masing-masing.
8. Sertifikasi
Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah memenuhi
standar minimal kompetensi praktik pada area spesialisasi tertentu seperti kesehatan ibu
dan anak, pediatric, kesehatan mental, gerontology dan kesehatan sekolah. Sertifikasi telah
diterapkan di Amerika Serikat. Di Indonesia sertifikasi belum diatur, namun demikian tidak
menutup kemungkinan di masa mendatang hal ini dilaksanakan.
Tujuan sertifikasi:
137
Konsep Dasar Keperawatan
9. Akreditasi
Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status akreditasi
kepada institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh organisasi atau badan
pemerintah tertentu. Hal-hal yang diukur meliputi struktur, proses dan kriteria hasil.
Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan penilaian/pengukuran untuk
pendidikan DIII keperawatan dan sekolah perawat kesehatan dikoordinator oleh Pusat
Diknakes sedangkan untuk jenjang S 1 oleh Dikti. Pengukuran rumah sakit dilakukan dengan
suatu sistem akrteditasi rumah sakit yang sampai saat ini terus dikembangkan.
RINGKASAN
Anda telah menyelesaikan Topik 1 tentang “Moral Nilai dan Legal Praktik
Keperawatan”. Dengan demikian Anda sebagai perawat harus memahami tentang makna
dan ensensi yang terkadung dalam materi tersebut sebagai pegangan dan landasan Anda
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Hal-hal penting yang telah anda pelajari dalam Topik 1 ini adalah sebagai berikut:
1) Definisi nilai adalah keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide, tingkah laku,
kebiasaan atau objek yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkah laku,
(Rokeach, 1973). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3 tahun 2003, definisi
dari nilai antara lain:
a) Sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau sesuatu
yang menyempurnakan manusia sesuai hakekatnya.
b) Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian oleh
seseorang sesuai dgn tuntutan hati nurani (pengertian secara umum).
c) Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang ttng kebenaran,
keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau perilaku yang
berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan
seseorang.
d) Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran,
keinginan mengenai ide-ide, objek atau perilaku khusus.
2) Fungsi nilai adalah berfungsi sebagai filter untuk berbagai pengalaman yang berkaiatan
dengan hubungan sesama manusia atau hubungan antara perawat dengan kliennya
dalam kehidupan sehari-hari. Seorang perawat tidak akan dapat menjalankan peran
dan tanggungjawabnya dengan baik manakala tidak mempunyai fungsi filter dalam
nilai pada dirinya ketika perawat membantu klien membuat banyak keputusan yang
penting dan memberikan rasa percaya diri pada perawat.
138
Konsep Dasar Keperawatan
3) Klasifikasi nilai dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu nilai-nilai nurani dan nilai-nilai
memberi.
a) Nilai nurani yaitu nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang
menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain. Seperti: keberanian,
kejujuran cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian
dan kesesuaian.
b) Nilai-nilai memberi yaitu nilai yang perlu di praktekkan atau yang diberikan yang
kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Contoh: setia, dapat
dipercaya, hormat, cinta kasih sayang, tidak egois, baik hati, ramah adil dan
murah hati.
4) Essensi nilai dalam praktek keperawatan profesional dapat di identifikasi menjadi 7
nilai-nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu: Aesthetics (keindahan), Altruism
(mengutamakan orang lain), Equality (kesetaraan), Freedom (Kebebasan), Human
dignity (Martabat manusia), Justice (Keadilan), Truth (Kebenaran).
5) Klarifikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem
nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri.
6) Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978)
berarti ”kebiasaaan”. ”Model perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan
sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. Definisi etik atau etika
adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan
seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawaban moral.
7) Moral perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar prilakuatau
prilaku yang harus diperhatikan seseorang menjadi anggota kelompok atau masyarakat
dimana ia berada atau nilai yang menjadi pegangan bagi seseorang suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya.
8) Kode etik adalah kaedah utama yang menjaga terjalinnya interaksi pemberi dan
penerima jasa profesi yang wajar, jujur, adil dan terhormat.
9) Prinsip-Prinsip Etik dalam Keperawatan seperti: Otonomi (Autonomy), berbuat baik
(Beneficience), Keadilan (Justice), Tidak merugikan (Nonmaleficience), Kejujuran
(Veracity, Menepati janji (Fidelity), Karahasiaan (Confidentiality), Akuntabilitas
(Accountability).
10) Metodologi dalam pengambilan keputusa etis agar keputusan yang diambil tepat,
harus mengandung beberapa unsur, seperti: menunjukkan maksud baik,
mengidentifikasi semua orang penting, mengumpulkan informasi yang relevan,
mengidentifikasi prinsip etis yang penting, mengusulkan tindakan alternatif, yang
terakhir, melakukan tindakan.
11) Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak
terjadi dimasa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
139
Konsep Dasar Keperawatan
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, hari kematian ataupun tentang
krisis.
12) Issue etik yang sering muncul dalam keperawatan seperti:
a) Keperawatan maternitas, masalah: aborsi, kehamilan remaja, penanganan bayi
berisiko tinggi.
b) Keperawatan gerontology masalah: penganiayaan lanjut usia, euthanasia,
penanganan pasien HIV/AIDS.
13) Legal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang. Aspek legal
yang sering pula disebut dasar hukum praktik keperawatan mengacu pada hukum
nasional yang berlaku di suatu negara.
14) Issue legal dalam praktik keperawatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
di perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang dan sah, sesuai dengan
Undang-Undang/Hukum mengenai tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama dengan klien baik individu, keluarga atau komunitas dan berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya, baik tanggung jawab
medis/kesehatan maupun tanggung jawab hukum.
15) Legislasi Keperawatan adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan
perangkat hukumyang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik
keperawatan (Sand,Robbles1981). Legislasi praktek keperawatan merupakan
ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seorang perawat dalam
melakukan praktek keperawatan.Legislasi praktek keperawatan di Indonesia diatur
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang registrasi dan praktek perawat.
16) Tujuan Legislasi Keperawatan yang utama adalah untuk melindungi masyarakat serta
melindungi perawat. Sedangkan tujuan lainya: mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan, melidungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan,
menetapkan standar pelayanan keperawatan, menapis IPTEK keperawatan, menilai
boleh tidaknya praktik, menilai kesalahan dan kelalaian.
17) Prinsip dasar legislasi untuk praktik keperawatan
a) Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga keperawatan.
b) Badan yang mengurus legislasi bertanggung jawab atas sistem keperawatan.
c) Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan pendidikan dan ujian sesuai
ketetapan.
d) Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat.
140
Konsep Dasar Keperawatan
TES 1
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 1. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 1 dan sukses bagi Anda
1) Keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide, tingkah laku, kebiasaan atau objek
yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkahlaku, merupakan definisi
dari ….
A. Nilai
B. Etika
C. Moral
D. Norma
2) Berfungsi sebagai filter untuk berbagai pengalaman yang berkaiatan dengan hubungan
sesama manusia atau hubungan antara perawat dengan kliennya dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan fungsi dari ….
A. Moral
B. Nilai
C. Norma
D. Etika
4) Peraturan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan
dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan
definisi dari ….
A. Moral
B. Nilai
C. Norma
D. Etika
141
Konsep Dasar Keperawatan
5) Perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar prilakuatau prilaku yang
harus diperhatikan seseorang menjadi anggota kelompok atau masyarakat dimana ia
berada, merupakan definisi dari ….
A. Moral
B. Nilai
C. Norma
D. Etika
6) Prinsip- prinsip etik dalam keperawatan yang berarti “tidak merugikan orang lain”
adalah ….
A. Beneficience
B. Nonmaleficience
C. Justice
D. Fidelity
7) Prinsip- prinsip etik dalam keperawatan yang berarti “ berbuat baik “ adalah ….
A. Beneficience
B. Nonmaleficience
C. Justice
D. Fidelity
9) Suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi di
masa mendatang, seperti: kesakitan, kematian ataupun, krisis yang terjadi dalam
praktik keperawatan merupakan definisi dari ….
A. Issue
B. Perkiraan
C. Ramalan
D. Dugaan
10) Issue etik yang sering muncul dalam keperawatan maternitas seperti ….
A. Aborsi,
B. Penanganan pasien HIV/AIDS
C. Euthanasia,
D. Penganiayaan/penelantaran pasien
142
Konsep Dasar Keperawatan
11) Berikut merupakan metodologi dalam pengambilan keputusa etis agar keputusan
yang diambil tepat, kecuali ….
A. Menunjukkan maksud baik,
B. mengidentifikasi prinsip etis
C. mengumpulkan informasi yang relevan
D. Menunjukkan rasa simpati
12) Sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang disebut ….
A. Legislasi
B. Ilegal
C. Legal
D. Registrasi
13) Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukum yang sudah
ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik keperawatan, disebut ….
A. Legislasi
B. Ilegal
C. Legal
D. Registrasi
15) Pernyataan berikut bukan prinsip dasar legislasi untuk praktik keperawatan ….
A. Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga keperawatan.
B. Badan legislasi tidak bertanggung jawab atas sistem keperawatan.
C. Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan pendidikan dan ujian sesuai
ketetapan.
D. Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat
TUGAS MANDIRI
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan semua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
143
Konsep Dasar Keperawatan
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya soal-soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikan dengan fasilitator anda.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat
atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil Anda pelajari kembali materi
pembelajaran Topik 1, terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu,
cobalah kerjakan kembali soal tugas Topik 1. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya
dengan benar.
144
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 2
Hukum dalam Praktik Keperawatan
145
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
PENDAHULUAN
Praktik keperawatan diatur oleh berbagai konsep hukum. Oleh karena itu, penting bagi
perawata untuk mengetahui dasar konsep hukum, karena perawat bertanggung gugat atas
penilaian dan tindakan yang dilakukan terhadap klien. Tanggung gugat merupakan konsep
penting dalam praktik keperawatan profesional dan hukum.
1. Definisi Hukum
Definisi hukum adalah seluruh aturan dan undang-undang yang mengatur sekelompok
masyarakat, hukum dibuat oleh masyarakat dan untuk mengatur semua anggota masyarat.
Setiap negara mempunyai sumber dan tipe hukum yang berbeda satu dengan lain,
sumber dan tipe hukum negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, tentu berbeda sumber
hukumya yang di gunakan di negara Indonesia. Akan tetapi, pada prinsipnya sumber dan tipe
hukum yang digunakan hampir sama seperti berikut ini.
1. Sumber Hukum
a. Hukum Konstitusi
Negara Amerika Serikat menempatkan hukum konstitusi di tempat tertinggi dalam
sistem hukum di Amerika. Konstitusi menetapkan pengaturan umum terhadap pemerintah
federal, menjamin kekuasaan tertentu bagi pemerintah dan memberikan batasan mengenai
apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah federal atau negara bagian (Amerika Serikat
terdiri dari negara-negara bagian atau federal).
146
Konsep Dasar Keperawatan
c. Hukum Adminstratif
Saat badan pembuat Undang-undang mengeluarkan satu peraturan, badan
administratif diberi kewenangan untuk membuat aturan perundangan untuk memperkuat
hukum perundangan tersebut.
d. Common Law
Hukum yang dikembangkan dari putusan pengadilan. Sistem hukum ini selain
menafsirkan dan menerapkan hukum konstitusi maupun hukum perundangan, pengadilan
juga diminta untuk menyelesaikan perselisihan antara dua kelompok.
2. Tipe Hukum
Hukum adalah aturan yang mengatur hubungan individu pribadi dengan pemerintah
dan dengan individu lain, sehingga jika lihat dari aspek hubungan, sistem hukum dapat kita
bagi menjadi dua tipe hukum yaitu:
a. Hukum Publik
Hukum publik adalah bagian hukum yang mengatur hubungan antara individu dan
pemerintah dan lembaga pemerintah.
b. Hukum Pidana
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tindakan yang membahayakan
keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Contoh: pembunuhan, pencurian,
kejahatan, dan perampasan.
c. Hukum Perdata atau Hukum Sipil
Hukum perdata atau hukum sipil adalah bagian hukum yang mengatur hubungan
antara individu perorangan, jika terjadi perselisihan antara invidu dan bukan
merupakan kejahatan.
147
Konsep Dasar Keperawatan
2. Kedua, alasan yuridis. UUD 1945, pasal 5, menyebutkan bahwa Presiden memegang
kekuasaan membentuk Undang-Undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat. Demikian Juga UU Nomor 23 tahun 1992, Pasal 32, secara eksplisit
menyebutkan bahwa pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Sedangkan Pasal 53
menyebutkan bahwa tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya, tenaga kesehatan dalam
melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati
hak pasien. Di sisi lain secara teknis telah berlaku Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat.
3. Ketiga, alasan sosiologis. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan keperawatan semakin meningkat. Hal ini karena adanya pergeseran
paradigma dalam pemberian pelayanan kesehatan, dari model medikal yang
menitikberatkan pelayanan pada diagnosis penyakit dan pengobatan ke paradigma
sehat yang lebih holistik yang melihat penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan
sebagai fokus pelayanan (Cohen, 1996).
4. Keempat, keadilan dan pemerataan. Masyarakat membutuhkan pelayanan
keperawatan yang mudah dijangkau, pelayanan keperawatan yang bermutu sebagai
bagian integral dari pelayanan kesehatan, dan memperoleh kepastian hukum kepada
pemberian dan penyelenggaraan pelayanan keperawatan. Keperawatan merupakan
salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Sebagai profesi, tentunya pelayanan yang
diberikan harus profesional, sehingga perawat/ners harus memiliki kompetensi dan
memenuhi standar praktik keperawatan, serta memperhatikan kode etik dan moral
profesi agar masyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperwatan yang bemutu.
148
Konsep Dasar Keperawatan
upaya kesehatan”. Berdasarkan PP No. 32/1996 Pasal 2 ayat (1) jo, ayat (3) perawat
dikatagorikan sebagai tenaga keperawatan.
Ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU No. 23 tahun 1992 jo. Pasal 21 ayat (1) PP No. 32 tahun
1996 tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk memenuhi standar
profesi dan menghormati hak pasien. Standar profesi merupakan pedoman bagi tenaga
kesehatan/perawat dalam menjalankan upaya pelayanan kesehatan, khususnya terkait
dengan tindakan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap pasien, sesuai
dengan kebutuhan pasien, kecakapan, dan kemampuan tenaga serta ketersediaan fasilitas
dalam sarana pelayanan kesehatan yang ada.
149
Konsep Dasar Keperawatan
150
Konsep Dasar Keperawatan
151
Konsep Dasar Keperawatan
perawat harus menggantikan atau mengisi kekurangan tenaga dokter untuk mengobati
penyakit terutama di puskesmas-puskesmas, tetapi secara hukum hal tersebut tidak
dilindungi terutama bagi perawat yang memperpanjang pelayanan di rumah. Bila memang
secara resmi tidak diakui, maka seharusnya perawat dibebaskan dari pelayanan kuratif atau
pengobatan untuk benar-benar melakuan nursing care.
152
Konsep Dasar Keperawatan
zaman, tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang asuransi malpraktik juga perlu
dipertimbangkan bagi semua tenaga kesehatan termasuk perawat di Indonesia.
153
Konsep Dasar Keperawatan
154
Konsep Dasar Keperawatan
penuntutan, hakim/juri biasanya menggunakan saksi ahli (orang yang ahli di bidang
tersebut).
Contoh:
1. Sembarangan menguras barang pribadi klien (pakaian, uang, kacamata) sehingga
rusak atau hilang.
2. Tidak menjawab tanda panggilan klien yang di rawat sehingga klien mencoba
mengatasinya sendiri dan terjadi cedera.
3. Tidak melakukan tindakan perlindungan pada klien yang mengakibatkan klien
cedera, misalnya tidak mengambilkan air panas dari dekat klien yang
mengakibatkan air tersebut tumpah kena klien dan klien mengalami luka bakar.
d. Gagal melaksanakan perintah perawatan, gagal memberi obat secara tepat atau
melaporkan tanda dan gejala yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak menyelidiki
perintah yang meragukan sebelumnya sehingga dengan kelalaian/kegagalan tersebut
menimbulkan cedera.
e. Pelanggaran penghinaan, yaitu suatu perkataan atau tulisan yang tidak benar
mengenai seseorang sehingga orang tersebut merasa terhina dan dicemooh. Jika
pernyataan tersebut dalam bentuk lisan, disebut slander dan jika berbentuk tulisan,
disebut libel.
Contoh:
1. Pernyataan palsu
2. Menuduh orang secara keliru
3. Memberi keterangan palsu kepada klien.
Orang yang didakwa dengan tuduhan slander atau libel tidak dapat diancam hukuman
jika ia dapat membuktikan kebenaran pernyataan (lisan/tulisan). Tuduhan ini dapat
dibela dengan komunikasi yang didasarkan pada anggapan bahwa petugas profesional
tidak dapat memberi pelayanan yang baik tanpa pembeberan fakta secara lengkap
mengenai masalah yang di hadapinya. Jadi, informasi berprivilese merupakan
informasi rahasia antarpetugas profesional dengan kliennya, misalnya antara
perawat/dokter dengan kliennya, antara pngacara dengan kliennya, antara kiai dengan
pemeluk agamanya.
f. Penahanan yang keliru, adalah penahanan klien tanpa alasan yang tepat atau
pencegahan gerak seseorang tanpa persetujuannya, misalnya menahan klien pulang
dari rumah sakit guna mendapat perawatan tambahan tanpa persetujuan klien yang
bersangkutan, kecuali jika klien tersebut mengalami gangguan jiwa atau penyakit
menular yang apabila di pulangkan dari rumah sakit akan membahayakan masyarakat.
Untuk itu, rumah sakit mempunyai formulir khusus yang ditandatangani
klien/keluarga, yang menyatakan bahwa rumah sakit yang bersangkutan tidak
bertanggung jawab apabila klien cedera karena meninggalkan rumah sakit tersebut.
g. Pelanggaran privasi, yaitu tindakan mengekspos/memamerkan/menyampaikan
seseorang (klien) kepada publik, baik orangnya langsung, gambar ataupun rekaman,
155
Konsep Dasar Keperawatan
156
Konsep Dasar Keperawatan
2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat? Perawat memilki tanggung
gugat dari seluruh kegitan professional yang dilakukannya mulai dari mengganti laken,
pemberian obat sampai persiapan pulang. Hal ini bisa di observasi atau diukur
kinerjanya.
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya? Ikatan perawat,
PPNI atau asosiasi perawat atau asosiasi rumah sakit telah menyusun standar yang
memiliki krirteria-kriteria tertentu dengan cara membandingkan apa-apa yang
dikerjakan perawat dengan standar yang tercantum. Baik itu dalam input, proses atau
outputnya. Misalnya apakah perawat mencuci tangan sesuai standar melalui 5 tahap
yaitu mencuci kuku, telapak tangan, punggung tangan, pakai sabun di air mengalir
selama 3 kali dan sebagainya.
Untuk dapat bertanggung gugat, perawat melakukan praktik dalam kode profesi.
Tanggung gugat membutuhkan evaluasi kinerja perwat dalam memberikan perawatan
kesehatan.
Istilah tanggung gugat merupakan istilah yang baru berkembang untuk meminta
pertanggung jawaban seseorang karena kelalaiannya menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
Di bidang pelayanan kesehatan, persoalan tanggung gugat terjadi sebagai akibat adanya
hubungan hukum antara tenaga medis (dokter, bidan, perawat) dengan pengguna jasa
(pasien) yang diatur dalam perjanjian. Tanggung gugat dapat diartikan sebagai bentuk
partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekuensinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada
157
Konsep Dasar Keperawatan
pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani menghadapinya. Terutama yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Perawat harus mampu untuk menjelaskan
kegiatan atau tindakan yang dilakukannya.
Macam-macam jenis tanggung gugat adalah:
1. Contractual Liability
Tanggung gugat jenis ini muncul karena adanya ingkar janji, yaitu tidak
dilaksanakannya sesuatu kewajiban (prestasi) atau tidak dipenuhinya sesuatu hak pihak lain
sebagai akibat adanya hubungan kontraktual. Dalam kaitannya dengan hubungan terapetik,
kewajiban atau prestasi yang harus dilaksanakan oleh health care provider adalah berupa
upaya (effort), bukan hasil (result). Oleh karena itu, dokter atau tenaga kesehatan lain hanya
bertanggunggugat atas upaya medik yang tidak memenuhi standar, atau dengan kata lain,
upaya medik yang dapat dikategorikan sebagai civil malpractice.
2. Liability in Tort
Tanggung gugat jenis ini merupakan tanggung gugat yang tidak didasarkan atas adanya
contractual obligation, tetapi atas perbuatan melawan hukum. Pengertian melawan hukum
tidak hanya terbatas pada perbuatan yang berlawanan dengan hukum, kewajiban hukum diri
sendiri atau kewajiban hukum orang lain saja tetapi juga yang berlawanan dengan kesusilaan
yang baik dan berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam pergaulan hidup
terhadap orang lain atau benda orang lain (Hogeraad, 31 Januari 1919).
3. Strict Liability
Tanggung gugat jenis ini sering disebut tanggung gugat tanpa kesalahan (liability
whitout fault) mengingat seseorang harus bertanggung jawab meskipun tidak melakukan
kesalahan apa-apa; baik yang bersifat intensional, recklessness ataupun negligence.
Tanggung gugat seperti ini biasanya berlaku bagi product sold atau article of commerce,
dimana produsen harus membayar ganti rugi atas terjadinya malapetaka akibat produk yang
dihasilkannya, kecuali produsen telah memberikan peringatan akan kemungkinan terjadinya
risiko tersebut.
4. Vicarious Liability
Tanggung gugat jenis ini timbul akibat kesalahan yang dibuat oleh bawahannya
(subordinate).Dalam kaitannya dengan pelayanan medik maka RS (sebagai employer) dapat
bertanggung gugat atas kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan yang bekerja dalam
kedudukan sebagai sub-ordinate (employee).
RINGKASAN
Anda telah menyelesaikan Topik 1 tentang “Moral Nilai dan Legal Praktik
Keperawatan”. Dengan demikian, Anda sebagai perawat harus memahami tentang makna
158
Konsep Dasar Keperawatan
dan esensi yang terkandung dalam materi tersebut sebagai pegangan dan landasan Anda
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Hal-hal penting yang telah anda pelajari dalam Topik 1 ini adalah sebagai berikut:
1) Definisi hukum adalah seluruh aturan dan undang-undang yang mengatur sekelompok
masyarakat, hukum dibuat oleh masyarakat dan untuk mengatur semua anggota
masyarat.
2) Fungsi hukum dalam praktek keperawatan
a) Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana
yang sesuai dengan hukum.
b) Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain.
c) Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan
mandiri.
d) Membantu dalam mempertahankan standar praktik keperawatan dengan
meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum (Kozier, Erb,
1990).
3) Sumber-Sumber Hukum di Indonesia, seperti berikut: hukum konstitusi, perundangan
(hukum legislasi), hukum adminstratif, common law.
4) Hukum adalah aturan yang mengatur hubungan individu pribadi dengan pemerintah
dan dengan individu lain, sehingga jika lihat dari aspek hubungan, sistem hukum dapat
kita bagi menjadi dua tipe hukum yaitu: Hukum Publik, Hukum Pidana, Hukum Perdata
atau Hukum Sipil.
5) Instrumen hukum perawat dalam menjalankan praktik keperawatan harus
berpedoman pada: lafal sumpah perawat, standar profesi perawat, standar asuhan
keperawatan, dan kode etika keperawatan. Keempat instrumen tersebut berisi tentang
norma-norma yang berlaku bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
6) Beberapa sumber hukum yang berhubungan dengan praktik keperawatan, adalah :
a) UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan
b) UU No. 6 tahun 1963 tentang tenaga kesehatan
c) UU kesehatan No. 14 tahun 1964, tentang wajib keja paramedis
d) SK Menkes No. 262/per/VII/1979 tahun 1979
e) Permenkes. No. 363/ Menkes/ per/XX/1980 tahun 1980
f) UU kesehatan No. 23 tahun 1992
7) Undang-undang dan srategi diberlakukan untuk melindungi perawat terhadap litigasi
diantaranya: Good Samaritan Act, Asuransi tanggung wajib profesi, mengklarifikasi
program yang tampak rancu atau salah dari dokter yang meminta, memberikan asuhan
keperawatan yang kompeten, membuat rekam medis, dan laporan insiden.
8) Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam
penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat klien, berbagai issue
legal dalam keperawatan adalah: pelanggaran, kejahatan, kecerobohan luar biasa,
kealpaan mematuhi undang-undang kesehatan, kecerobohan dan praktik sesat,
sembarangan menguras barang pribadi klien, gagal melaksanakan perintah perawatan,
159
Konsep Dasar Keperawatan
PENUTUP
Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada
BabIV yang berjudul “Nilai, Etik, Dan Legalitas Hukum Dalam Praktik Keperawatan”.
Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Bab ini, Anda haruslah mengerjakan Tes Akhir .
Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap
keseluruhan materi pembelajaran yang telah Anda pelajari.
Selamat mengerjakan Tes dan sukses tentunya. Apabila Anda telah berhasil
mengerjakan Tes tersebut, maka Anda dikatakan telah menguasai materi pembelajaran yang
diuraikan di dalam Bab ini. Semoga Anda berhasil dan dapat melanjutkan Topik untuk Bab
yang lain.
TES 2
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah.Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 2.Waktu yang disediakan adalah 20 menit.Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 2 dan sukses bagi Anda.
160
Konsep Dasar Keperawatan
A. Etika
B. Hukum
C. Moral
D. Norma
2) Pernyataan berikut yang bukan fungsi hukum dalam praktek keperawatan adalah ….
A. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan
B. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain
C. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
D. Meningkatkan kepercayaan perawat dalam akuntabilitas hukum
5) Hukum yang dikembangkan dari putusan pengadilan yang selain menafsirkan dan
menerapkan hukum konstitusi maupun hukum perundangan, pengadilan juga diminta
untuk menyelesaikan perselisihan antara dua kelompok disebut ….
A. Perundangan
B. Hukum Konstitusi
C. Hukum Adminstratif
D. Common Law
6) Bagian hukum yang mengatur hubungan antara individu dan pemerintah dan lembaga
pemerintah disebut ….
A. Hukum Publik
B. Hukum Perdata
C. Hukum Pidana
D. Hukum Adat
161
Konsep Dasar Keperawatan
8) Bagaian hukum yang mengatur hubungan antara individu perorangan, jika terjadi
perselesihan antara invidu dan bukan merupakan kejahatan disebut ….
A. Hukum Publik
B. Hukum Perdata
C. Hukum Pidana
D. Hukum Adat
10) Perlakuan seseorang yang dapat merugikan orang lain berupa harta atau milik lainnya
secara di sengaja atau tidak disengaja disebut ….
A. Pelanggaran
B. Kecerobohan dan praktik sesat
C. Kejahatan
D. Pelanggaran penghinaan
11) Suatu perlakuan merugikan publik, karena terlalu parah, kejahatan yang dianggap
tindakan perdata (tort) dapat digolongkan sebagai tindakan kriminal (tindakan pidana),
disebut ….
A. Pelanggaran
B. Kecerobohan dan praktik sesat
C. Kejahatan
D. Pelanggaran penghinaan
12) Suatu tindakan yang menunjukkan bahwa pelaku tidak mengindahkan sama sekali
nyawa orang lain (korban) disebut ….
A. Pelanggaran
B. Kecerobohan dan praktik sesat
162
Konsep Dasar Keperawatan
C. Kejahatan
D. Pelanggaran penghinaan
13) Suatu perkataan atau tulisan yang tidak benar mengenai seseorang sehingga orang
tersebut merasa terhina dan dicemooh disebut ….
A. Pelanggaran
B. Kecerobohan dan praktik sesat
C. Kejahatan
D. Pelanggaran penghinaan
14) Penahanan klien tanpa alasan yang tepat atau pencegahan gerak seseorang tanpa
persetujuannya disebut ….
A. Penahanan yang keliru
B. Kecerobohan dan praktik sesat
C. Kejahatan
D. Pelanggaran privasi
TUGAS MANDIRI
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan semua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
163
Konsep Dasar Keperawatan
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya soal-soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikan dengan fasilitator anda.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat
atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil Anda pelajari kembali materi
pembelajaran Topik 1, terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu,
cobalah kerjakan kembali soal tugas Topik 1. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya
dengan benar.
164
Konsep Dasar Keperawatan
Test 1
1) A 6) B 11) D
2) B 7) A 12) C
3) C 8) D 13) A
4) D 9) A 14) A
5) A 10) A 15) B
Test 2
1) B 6) A 11) C
2) D 7) C 12) D
3) A 8) B 13) D
4) C 9) D 14) A
5) D 10) A 15) D
165
Konsep Dasar Keperawatan
Daftar Pustaka
Aiken,T.D. & Catalano,J.T. (1994). Legal. Ethical, and political issues in nursing. Philadelphia
Potter, Patricia A., dan Anne G. Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
166
Konsep Dasar Keperawatan
BAB V
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN
KEPERAWATAN
Secara umum Bab yang berjudul “ Sistem Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan“
ini menjelaskan bagaimana sistem pelayanan kesehatan dan keperawatan yang ada di
Indonesia.Agar memudahkan Anda mempelajari isi materi Bab 4, maka sitem pembelajaran
ini kami kemas dalam dua (2) unit Topik, yaitu:
1. Topik 1 : Sistem Pelayanan Kesehatan
2. Topik 2 : Sisttem Pelayanan Keperawatan
Bab ini dapat Anda pelajari secara mandiri, sebaiknya dalam mempelajari Bab ini Anda
lakukan secara bertahap. Manfaat Anda mempelajari materi pembelajaran ini, memberikan
bantuan atau pedoman kepada Anda ketika Anda menjalankan tugas dan tanggung jawab
Anda sebagai perawat. Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien baik secara
individu maupun kelompok pada kondisi yang sehat maupun yang sakit. Salah satu isu yang
sering muncul berkaitan hubungan antara perawat pasien adalah etika. Terdapat beberapa
isu yang bisa jadi merupakan masalah dalam praktik keperawatan merupakan perbuatan
dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh
masalah etis.
Materi pembelajaran yang disajikan pada dua Topik 1 dan Topik 2, dan Anda
disarankan untuk mempelajari secara bertahap, dari tahap 1 jika Anda sudah yakin
memahaminya, Anda dipersilahkan untuk mempelajari materi pembelajaran Topik-2.
Selanjutnya, setelah Anda mempelajari Bab 5 ini diharapkan Anda dapat:
a. Menjelaskan sistem pelayanan kesehatan
b. Sistem kesehatan nasional
c. Menjelaskan konsep sistem pelayanan kesehatan di Indonesia
d. Menjelaskan pelayanan rujukan kesehatan di Indonesia
e. Menjelaskan masalah-masalah pelayanan kesehatan
f. Menjelaskana faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan
g. Menjelaskan pelayanan perawatan kesehatan
h. Menjelaskan unit pelayanan perawatan kesehatan
i. Menjelaskan klien dalam sistem pemberian perawatan kesehatan
j. Menjelaskan issue pemberian perawatan kesehatann kesehatan
k. Menjelaskan inovasi dalam pemberian perawat
167
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 1
Sistem Pelayanan Kesehatan
168
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
A. PENDAHULUAN
Halo, apa kabar? Apakah Anda sudah siap dengan materi pembelajaran yang baru,
saya berharap Anda sudah siap. Materi yang akan kita pelajari pada Bab 5 Topik 1 ini, adalah
“Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia”.
Perawatan kesehatan adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang kesehatan,
keterampilan hubungan antar manusia dan keteerampilan organisasi diterapkan dalam
hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada
tenaga social demi untuk memelihara kesehatan masyarakat (Ruth B. Freeman,1961).
Pada pelaksanaannya perawatan kesehatan dibutuhkan system pelayanan kesehatan
yang maksimal guna menunjang keberhasilan perawatan kesehatan. Salah satu usaha untuk
mencapai pelayanan kesehatan yang maksimal dibutuhkan usaha untuk pembangunan
nasional, yang bertujuan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan
secara berkelanjutan.
Sistem kesehatan adalah kumpulan dari berbagai factor yang kompleks dan saling
berhubungan yang terdapat dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi suatu
kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat
pada setiap saat yang dibutuhkan (WHO,1984).
Ada beberapa hal masalah yang terkait dengan system pelayanan kesehatan di
Indonesia, yang terkandung di dalamnya yaitu: konsep dasar sistem, konsep dasar
kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia dikaitkan
dengan pelayanan kesehatan, peran pelayanan kesehatan dalam pengembangan sumber
daya manusia dan tantangan-tantangan pelayanan kesehatan dalam pengembangan sumber
daya manusia.
1. Pengertian sistem
Pengertian sistem banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang dipandang cukup
penting adalah:
a. Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu
proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
b. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk mencapai keluaran yang
diinginkan secara efektif dan efisien.
169
Konsep Dasar Keperawatan
c. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang
berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ciri-ciri sistem
Sesuatu disebut sistem apabila ia memiliki beberapa ciri pokok sistem. Ciri-ciri pokok
yang dimaksud banyak macamnya yang apabila disederhanakan dapat diuraikan sebagai
berikut:
170
Konsep Dasar Keperawatan
4) Sistem bersifat terbuka dan selalu berinteraksi dengan system lain yang lebih
luas, yang biasanya disebut dengan lingkungan.
5) Sistem mempunyai kemampuan transformasi, artinya mampu mengubah sesuatu
menjadi sesuatu yang lain. Dengan kata lain, sistem mempu mengubah masukan
menjadi keluaran.
6) Sistem mempunyai mekanisme pengendalian, baik dalam rangka menyatukan
berbagai bagian atau elemen, juga dalam rangka mengubah masukan menjadi
keluaran.
171
Konsep Dasar Keperawatan
berbagai upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan.
2. Landasan SKN
SKN yang merupakan wujud dan metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan
adalah bagian dari Pembangunan Nasional. Dengan demikian landasan SKN adalah sama
dengan landasan Pembangunan Nasional. Secara lebih spesifik landasan tersebut adalah:
a. Landasan idiil yaitu Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
b. Landasan konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:
1) Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya.
2) Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang.
3) Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
4) Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas
jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
5) Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
a. Perikemanusiaan
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip perikemanusiaan yang dijiwai,
digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Terabaikannya pemenuhan kebutuhan kesehatan adalah bertentangan dengan prinsip
kemanusiaan. Tenaga kesehatan dituntut untuk tidak diskriminatif serta selalu menerapkan
prinsip-prinsip perikemanusiaan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan.
172
Konsep Dasar Keperawatan
e. Kemitraan
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip kemitraan. Pembangunan kesehatan
harus diselenggarakan dengan menggalang kemitraan yang dinamis dan harmonis antara
pemerintah dan masyarakat termasuk swasta, dengan mendayagunakan potensi yang
dimiliki. Kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta serta kerjasama
lintas sektor dalam pembangunan kesehatan diwujudkan dalam suatu jejaring yang berhasil-
guna dan berdaya-guna, agar diperoleh sinergisme yang lebih mantap dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
173
Konsep Dasar Keperawatan
4. Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi
bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil-guna dan
berdaya-guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
5. Kedudukan SKN
a. Suprasistem SKN
Suprasistem SKN adalah Sistem Penyelenggaraan Negara. SKN bersama dengan
berbagai subsistem lain, diarahkan untuk mencapai Tujuan Bangsa Indonesia seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dalam keterkaitan dan interaksinya, SKN harus dapat mendorong kebijakan dan upaya
dari berbagai sistem nasional sehingga berwawasan kesehatan. Dalam arti sistem-sistem
nasional tersebut berkontribusi positip terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan.
174
Konsep Dasar Keperawatan
6. Subsistem SKN
Sesuai dengan pengertian SKN, maka subsistem pertama SKN adalah upaya kesehatan.
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi Bangsa
Indonesia. Penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan tersebut memerlukan dukungan
dana, sumber daya manusia, sumber daya obat dan perbekalan kesehatan sebagai masukan
SKN. Dukungan dana sangat berpengaruh terhadap pembiayaan kesehatan yang semakin
penting dalam menentukan kinerja SKN. Mengingat kompleksnya pembiayaan kesehatan,
maka pembiayaan kesehatan merupakan subsistem kedua SKN.
Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia yang mencukupi
dalam jumlah, jenis dan kualitasnya sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Oleh karenanya sumberdaya manusia kesehatan juga sangat penting dalam meningkatkan
kinerja SKN dan merupakan subsistem ketiga dari SKN. Sumber daya kesehatan lainnya yang
penting dalam menentukan kinerja SKN adalah sumber daya obat dan perbekalan
kesehatan.
Permasalahan obat dan perbekalan kesehatan sangat kompleks karena menyangkut
aspek mutu, harga, khasiat, keamanan, ketersediaan dan keterjangkauan bagi konsumen
kesehatan. Oleh karena itu, obat dan perbekalan kesehatan merupakan subsistem keempat
dari SKN. Selanjutnya, SKN akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan
masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata sebagai obyek pembangunan
kesehatan, melainkan juga sebagai subyek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan
kesehatan. Oleh karenanya, pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting, agar
masyarakat termasuk swasta dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan
kesehatan. Sehubungan dengan itu, pemberdayaan masyarakat merupakan subsistem
kelima SKN.
Untuk menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-
guna, diperlukan manajemen kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi,
integrasi, sinkronisasi serta penyerasian upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan,
175
Konsep Dasar Keperawatan
176
Konsep Dasar Keperawatan
177
Konsep Dasar Keperawatan
178
Konsep Dasar Keperawatan
semakin tinggi, kebutuhannya juga semakin meluas dan beragam, maka sebagai
pemberi jasa harus mengadakan perbaikan terus menerus.
e. Memberdayakan pelanggan artinya petugas hendaknya menawarkan berbagai jenis
layanan kesehatan yang dapat digunakan sebagai sumberdaya atau perangkat
tambahan oleh pelanggan untuk menyelesaikan persoalan hidupnya sehari-hari.
a. Rujukan kesehatan
Rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat
(public health services). Rujukan ini dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan. Macamnya ada tiga, yaitu: rujukan teknologi, rujukan
sarana, dan rujukan operasional.
b. Rujukan medis
Pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical services). Rujukan ini
terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit. Macamnya ada tiga, yaitu:
rujukan penderita, rujukan pengetahuan, rujukan bahan-bahan pemeriksaan.
179
Konsep Dasar Keperawatan
180
Konsep Dasar Keperawatan
Perubahan sifat pelayanan kesehatan makin bertambah nyata, tatkala diketahui pada
saat ini telah banyak dipergunakan berbagai alat kedokteran yang canggih, ketergantungan
yang kemudian muncul terhadap berbagai peralatan tersebut, sehingga menimbulkan
berbagai dampak negatif yang merugikan, diantaranya:
a. Makin regangnya hubungan antara petugas kesehatan (tenaga medis, paramedis, dan
klien) telah terjadi tabir pemisah antara dokter juga perawat dengan klien akibat dari
berbagai peralatan kedokteran yang dipergunakan.
b. Makin mahalnya biaya kesehatan. Kondisi seperti ini tentu mudah diperkirakan akan
menyulitkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan.
181
Konsep Dasar Keperawatan
4. Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya dapat dirasakan
oleh orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk memperoleh fasilitas
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, namun bagi klien dengan status ekonomi yang
rendah tidak akan mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna, karena tidak
mampu menjangkau biaya pelayanan kesehatan. Akibatnya masyarakat enggan untuk
mencari diagnosis dan pengobatan. Penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan menurun
akibat biaya pelayanan yang tinggi dan tidak adanya jaminan bagi masyarakat yang tidak
mempunyai pekerjaan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan berpengaruh pada
kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan dan siapa yang
menanggung biaya pelayanan kesehatan. Tentunya saat ini menjadi kabar baik bagi
masyarakat yang kurang mampu dengan adanya kebijakan di tiap-tiap kabupaten tentang
pengobatan gratis di pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Namun demikian, jangan
sampai kebijakan pengobatan gratis tersebut akan mengurangi mutu dari pelayanan
kesehatan yang ujung-ujungnya karena tidak mendapat keuntungan dari program tersebut.
RINGKASAN
182
Konsep Dasar Keperawatan
3) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.
4) Landasan SKNadalah sama dengan landasan Pembangunan Nasional. Secara lebih
spesifik landasan tersebut adalah Landasan idiil yaitu Pancasila dan Landasan
konstitusional yaitu UUD 1945,
5) Prinsip dasar SKN adalah norma, nilai dan aturan pokok yang bersumber dari falsafah
dan budaya Bangsa Indonesia, yang dipergunakan sebagai acuan berfikir dan bertindak
dalam penyelenggaraan SKN. Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi: perikemanusiaan,
hak asasi manusia, adil dan merata, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat,
kemitraan, pengutamaan dan manfaat, tata kepemerintahan yang baik.
6) Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi
bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil-guna
dan berdaya-guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
7) Konsep Sistem Pelayanan Kesehatan adalah membantu menyiapkan, menyediakan dan
memproses, serta membantu keperluan orang lain. Pelayanan kesehatan adalah setiap
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun
masyarakat.
8) Secara konsep suatu pelayanan kesehatan dikatakan baik apabila, memenuhi syarat-
syarat berikut: tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous), dapat
diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate), mudah dicapai (accessible),
mudah dijangkau (affordable), bermutu (quality), melayani dengan hati nurani (soft
system), perbaikan yang berkelanjutan, memberdayakan pelanggan.
9) Sistem pelayanan rujukan kesehatan di Indonesia meliputi pelayanan rujukan yang
berupa:
a) Pelayanan kesehatan dasar, pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di
puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan pelayanan lainnya di
wilayah kerja puskesmas selain rumah sakit.
b) Pelayanan kesehatan rujukan, pada umumnya dilaksanakan di rumah sakit.
Pelayanan keperawatan diperlukan, baik dalam pelayanan kesehatan dasar
maupun pelayanan kesehatan rujukan.
10) Sistem rujukan di Inodenesia telah diatur dalam SK Menteri Kesehatan RI No.32 tahun
1972, yaitu suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit
yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti antara unit-unit yang setingkat
kemampuannya.
183
Konsep Dasar Keperawatan
11) Macam rujukan yang berlaku di negara Indonesia telah ditentukan atas dua macam
dalam Sistem Kesehatan Nasional, yaitu: rujukan kesehatan dan rujukan medis.
TES 1
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 1. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 1 dan sukses bagi Anda.
1) Kumpulan dari berbagai faktor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat
dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dan tuntutan
kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat pada setiap saat
yang dibutuhkan, merupakan definisi dari ….
A. Sistem pelayanan
B. Sistem kesehatan
C. Sistem kebutuhan
D. Sistem keluarga atau masyarakat
2) Pernyataan berikut merupakan masalah yang sering terkait dengan sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia adalah …..
A. Sumber daya manusia
B. Sarana prasana kesehatan
C. Sumber daya alam
D. Masalah kebijakan
184
Konsep Dasar Keperawatan
8) Semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan,
serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan. Ini
merupakan prinsip dari pelayanan kesehatan ….
A. Tersedia (available)
B. Dapat diterima (acceptable)
C. Mudah dicapai (accessible)
D. Mudah dijangkau (affordable)
185
Konsep Dasar Keperawatan
10) Jika pelayanan kesehatan yang terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, dan
sementara itu tidak ditemukan didaerah pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan
yang baik. Hal ini bertentangan dengan prinsip pelayanan kesehatan dari prinsip ….
A. Tersedia (available)
B. Dapat diterima (acceptable)
C. Mudah dicapai (accessible)
D. Mudah dijangkau (affordable)
11) Jika pelayanan kesehatan yang mahal hanya mungkin dinikmati oleh sebagian kecil
masyarakat saja bukanlah kesehatan yang baik. Hal ini bertentangan dengan prinsip
pelayanan kesehatan dari prinsip ….
A. Tersedia (available)
B. Dapat diterima (acceptable)
C. Mudah dicapai (accessible)
D. Mudah dijangkau (affordable)
12) Rujukan yang dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat
kesehatan dan terbagi menjadi tiga macam seperti rujukan teknologi, rujukan sarana,
dan rujukan operasional disebut sebagai ….
A. Rujukan kesehatan
B. Rujukan medis
C. Rujukan pencegahan
D. Rujukan rehabilitasi
13) Rujukan yang berhubungan atau dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit dan
macamnya ada tiga seperti rujukan penderita, rujukan pengetahuan, rujukan bahan-
bahan pemeriksaan disebut sebagai ….
A. Rujukan kesehatan
B. Rujukan medis
C. Rujukan pencegahan
D. Rujukan rehabilitasi
14) Manfaat sistem rujukan di tinjau dari unsur masyarakat sebagai pengguna pelayanan
kesehatan adalah ….
A. Tidak perlu menyediakan berbagai macam peralatan setiap sarana kesehatan
B. Memperjelas sistem pelayanan kesehatan
C. Memudahkan pekerjaan administrasi
186
Konsep Dasar Keperawatan
15) Manfaat sistem rujukan ditinjau dari unsur pemerintah atau pembentuk pelayanan
kesehatan yaitu ….
A. Terdapat hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
B. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
C. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan
D. Membantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan klien.
TUGAS MANDIRI
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan semua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya soal-soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikan dengan fasilitator anda.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat
atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil Anda pelajari kembali materi
pembelajaran Topik 1, terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu,
cobalah kerjakan kembali soal tugas Topik 1. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya
dengan benar.
187
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 2
Sistem Pelayanan Keperawatan
188
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
A. PENDAHULUAN
Halo, apa kabar? Apakah Anda sudah siap dengan materi pembelajaran yang baru,
saya berharap Anda sudah siap. Materi yang akan kita pelajari pada Bab 5 Topik 2 ini, adalah
“Sistem Pelayanan Keperawatan di Indonesia”.
Pelayanan keperawatan dalam pelayanan kesehatan merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan rujukan sehingga meningkatkan derajat
kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan
pendekatan askep keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam
kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil keputusan,
menanggulangi keadaan darurat, memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang
sakit serta memodifikasi lingkungan.
a. Perawatan Primer
Perawatan primer melibatkan klien secara langsung dan biasanya merupakan kontak
awal dengan pemberi perawatan primer, misalnya dokter atau perawat. Perawatan primer
berfokus pada deteksi dini dan perawatan rutin. Pelayanan perawatan primer harus dapat
diakses atau dijangkau dengan mudah oleh klien. Tempat-tempat pelayanan primer misalnya
189
Konsep Dasar Keperawatan
praktik dokter, klinik-klinik yang dikelola oleh perawat, dan tempat-tempat pelayanan
kesehatan kerja.
b. Perawatan Sekunder
Perawat sekunder mencakup pemberian pelayanan medis khusus oleh dokter spesialis
atau oleh rumah sakit yang dirujuk oleh atau perawat primer. Klien mengalami tanda dan
gejala yang dikenali baik tanda maupun gejala yang masih bersifat diagnosa atau yang
memerlukan tindakan diagnosa lebih lanjut.
c. Perawatan Tersier
Perawatan tersier adalah suatu tingkat perawatan yang memerlukan spesialisasi dan
teknik yang tinggi utnuk menentukan diagnosa dan mengobati masalah kesehatan yang
rumit atau masalah kesehatan yang tidak biasa terjadi.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah tindakan pencegahan yang berhubungan dengan
rehabilitasi dan cara mengembalikan klien kepada status fungsi yang maksimal dalam
keterbatasan yang diakibatkan oleh penyakit dan ketidakmampuan. Tingkat pencegahan ini
terjadi setelah suatu penyakit menyebabkan kerusakan yang luas, misalnya penyakit stroke.
3. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah usaha pemulihan seseorangn untuk mencapai fungsi normal atau
mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau mental, cedera atau penyalahgunaan
zat kimia atau NAPZA. Pelayanan rehabilitasi mengawali masuknya klien ke dalam sistem
pelayanan kesehatan, pada awalnya rehabilitasi berfokus pada pencegahan komplikasi yang
berhubungan dengan penyakit dan cedera yang dialami
190
Konsep Dasar Keperawatan
4. Perawatan berkelanjutan
Pelayanan keperawatan berkelanjutan memberikan perawatan suportig yang terus
menerus untuk klien dengan masalah kesehatan kronik dan berjangka panjang. Perawatan
ini terdiri dari pelayanan yang diberikan kepada klien dengan cacat fisik dan penyakit mental.
Klien dan keluarga diberikan berbagai alternatif yang memungkinkan klien tetap tinggal
dirumah. Klien akan menerima terapi secara terus menerus dan dapat kembali kerumhnya.
2. Unit Klinik
Klinik dapat berbentuk suatu kelompok praktik dokter, klinik rawat jalan yang dikelola
oleh perawat atau lembaga pelayanan masyarakat yang menyediakan pelayanan kesehatan
tertentu. Pelayanan kesehatan yang diberikan di klinik dalam melaksankan peran praktik
yang lebih ahli menggabungkan pengetahuan keperawatan dan kedokteran dalam suatu
perspektif perawatan yang berpusat pada klien. Pelayanan keperawatan yang dilakukan
lebih menekankan pada pendidikan kesehatan dan perawatan diri. Contohnya, klien yang
menderita penyakit kronik harus bekerja sama dengan keluarga agar mereka dapat
mengelola atau merawat penyakit yang dideritanya.
191
Konsep Dasar Keperawatan
b. Masuk saat klien mempunyai kebutuhan kesehatan tertentu atau keinginan sendiri
Klien dapat masuk ke dalam sitem pelayanan karena keinginan sendiri untuk
mendapatkan kebutuhan tertentu. Contoh klien mencari pelayanan kesehatan karena ingin
mengobati penyakit yang dideritanya, seperti nyeri tenggorokan, nyeri perut dll. Klien ini
akan masuk ke sistem pelayanan kesehatan ke tingkat primer. Pada situasi lain seorang klien
menderita patah tulang setelah mengalami kecelakaan, dia masuk ke sistem pelayanan ini ke
dalam sistem pelayanan ke tingkat tersier yaitu melalui ruang gawat darurat rumah sakit.
192
Konsep Dasar Keperawatan
mempunyai hak untuk menentukan jenis pelayanan kesehatan yang harus tersedia untuk
kebutuhan saat ini dan yang akan datang.
Hak-hak klien yang berkaitan dengan sistem pemberian perawatan kesehatan, sebagai
berikut :
193
Konsep Dasar Keperawatan
pelayanan yang membantu individu dan keluarga untuk mempertahankan kesehatan atau
mendeteksi penyakit pada tahap dini.
Pemberian pelayanan diarahkan dan melibatkan peran serta masyarakat, pendidikan
kesehatan diarahkan kepada kesadaran pada masyarakat bahwa timbulnya penyakit erat
kaitanya dengan perilaku masyrakat, terutama perilaku-perilaku yang tidak sehat yang dapat
menimbulkan masalah penyakit di masyarakat, contohnya: membuang sampah di
sembarang tempat, pengelolaan limbah rumah tangga yang tidak baik, merupakan sarang
terjadinya wabah penyakit di masyarakat.
Di tengah banyaknya perubahan yang terjadi diharapkan keperawatan muncul sebagai
pemimpin untuk mengembangkan berbagai strategi perawatan baru yang dapat
mempengaruhi pemberian pelayanan kesehatan sehingga perubahan dapat dilakukan
dengan tepat untuk menciptakan cara yang lebih baik dalam pemberian pelayanan
keperawatan dan untuk mengembangkan berbagai peran baru dari keperawatan.
1. Asuhan Terpadu
Asuhan terpadu adalah sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan memberikan
asuhan yang efektif-biaya dan berkualitas yang berfokus pada penurunan biaya dan
perbaikan hasil untuk kelompok klien. Perawatan klien direncanakan secara cermat sejak
kontak awal hingga penetapan kesimpulan masalah keperawatan tertentu. Dalam asuhan
terpadu penyedia layanan keperawatan dan institusi kesehatan berkolaborasi memberikan
asuhan yang paling tepat dan paling efektif dengan biaya serendah mungkin.
2. Manajemen Kasus
Menajemen kasus menggambarkan serangkaian model yang digunakan untuk
mengintegrasikan layanan kesehatan bagi individu atau kelompok. Secara umum
manajemen kasus melibatkan tim multidisiplin yang mengemban tanggungjawab kolaboratif
untjuk menrencanakan, mengkaji kebutuhan dan mengoordinasi, mengimplementasi dan
194
Konsep Dasar Keperawatan
mengevaluasi perawatan untuk sekelompok klien sejak pertama kali masuk rumah sakit
sampai pulang atau pindah dan saat pemulihan.
4. Metode Kasus
Metode kasus juga disebut perawatan total, adalah salah satu model keperawatam
yang dikembangkan paling awal. Metode ini berpusat pada klien, satu orang perawat
ditugaskan dan bertanggung jawab memberikan asuhan yang komprehensif terhadap
sekelompok klien selama satu sief (8–12 jam). Untuk tiap klien, perawat mengkaji
kebutuhan, membuat rencana asuhan, merumuskan diagnosa, mengimplementasikan
asuhan dan mengevaluasi efektivitas asuhan. Dalam metode ini seorang klien memiliki
kontak yang konsisten dengan satu perawat selama satu sief, tetapi dapat memiliki perawat
yang berbeda pada sief yang lain.
5. Metode Fungsional
Metode keperawatan yang berfokus pada penyelesaian tugs (misal merapikan tempat
tidur, menyuntik, dan mengukur tanda-tanda vital). Sistem pedekatan metode ini, perawat
dengan bekal pendidikan sedikit/rendah lebih sedikit dibanding perawat profesional.
Metode ini berlandaskan pada model produksi dan efesiensi yang memberikan wewenang
dan tanggungjawab terhadap seseorang yang memberi tugas.
6. Keperawatan Tim
Keperawatan tim adalah pemberian asuhan keperawatan perorangan untuk klien oleh
tim yang dipimpin oleh seorang perawat profesional. Tim keperawatan terdiri dari Ns,
perawat praktik yang memiliki izin. Tim ini bertanggung jawab memberikan asuhan
keperawatan yang terkoordinasi kepada sekelompok klien.
7. Keperawatan Primer
Keperawatan primer adalah sistem yang didalamnya perawat bertanggung jawab atas
perawatan total sejumlah klien selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Metode ini adalah
metode pemberian asuhan yang komprehensif, individual dan konsisten. Keperawatan
primer menggunakan pengetahuan teknis dan keterampilan manajemen keperawatan.
Perawat primer mengkaji dan memprioritaskan kebutuhan tiap-tiap klien, dan
megidentifikasi diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan bersama klien, dan
mengevaluasi efektivitas asuhan.
195
Konsep Dasar Keperawatan
RINGKASAN
196
Konsep Dasar Keperawatan
berbagai issue penting dalam pelayanan kesehatan seperti: Issue yang sekarang ini
berkembang adalah terjadi perpindahan oreintasi pelayanan kesehatan telah berubah
yang semula orientasi pelayanan diarahkan kelayanan rawat inap sekarang lebih
banyak diberikan pada instalansi rawat jalan.
9) Berbagai inovasi telah di kembangkan oleh perawat-perawat dan konsep dan teori
keperawatan dan telah diterapkan pada tatanan klinik keperawatan dalam bentuk
pengembangan model asuahan keperawatan, seperti pengembangan manejemen
asuhan keperawatan terpadu, manajemen kasus, menejemen asuhan keperawatan
yang berfokus pada klien, metode fungsional, metode keperawatan tim, dan metode
keperawatan primer.
TES 2
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 2. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 2 dan sukses bagi Anda.
1) Tingkat perawatan yang melibatkan klien secara langsung dan biasana merupakan
kontak awal dengan pemberi perawatan primer, misalnya dokter atau perawat. Yang
berfokus pada deteksi dini dan perawatan rutin disebut ….
A. Perawatan primer
B. Perawatan sekunder
C. Perawatan Tersier
D. Perawatan berkelanjutan
2) Tingkat perawatan yang mencakup pemebrian pelayanan medis khusus oleh dokter
spesialis atau oleh rumah sakit yang masih bersifat diagnosa atau yang memerlukan
tindakan diagnosa lebih lanjut disebut ….
A. Perawatan primer
B. Perawatan sekunder
C. Perawatan Tersier
D. Perawatan berkelanjutan
3) Tingkat perawatan yang memerluka spesialisasi dan teknik yang tinggi utnuk
menentukan diagnosa dan mengobati masalah kesehatan yang rumit atau masalah
kesehatan yang tidak biasa terjadi disebut ….
A. Perawatan primer
B. Perawatan sekunder
197
Konsep Dasar Keperawatan
C. Perawatan Tersier
D. Perawatan berkelanjutan
7) Cara klien masuk ke dalam sistem pelayanan dengan rujukan dari seorang anggota tim
kerena mengalami masalah yang akut dan potensi mengancam kehidupannya
disebut….
A. Masuk dengan rujukan dari seorang anggota tim kesehatan
B. Masuk saat klien mempunyai kebutuhan kesehatan tertentu atau keinginan
sendiri
C. Masuk karena sehubungan denga sumber keuangan
D. Masuk karena rujukan dari atasannya atau rujukan dari masyarakat
8) Cara klien dapat masuk ke dalam sitem pelayanan karena keinginan sendiri untuk
mendapatkan kebutuhan tertentu disebut ….
A. Masuk dengan rujukan dari seorang anggota tim kesehatan
B. Masuk saat klien mempunyai kebutuhan kesehatan tertentu atau keinginan
sendiri
198
Konsep Dasar Keperawatan
9) Cara masuk klien kesistem pelayanan kesehatan mungkin dipengaruhi oleh masalah
keuangan atau sumber keuangan disebut ….
A. Masuk dengan rujukan dari seorang anggota tim kesehatan
B. Masuk saat klien mempunyai kebutuhan kesehatan tertentu atau keinginan
sendiri
C. Masuk karena sehubungan denga sumber keuangan
D. Masuk karena rujukan dari atasannya atau rujukan dari masyarakat
10) Pada situasi yang kurang akut perawat atau anggota masyarakat sering memberikan
informasi kepada klien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada institusi rumah
sakit yang lebih besar dan lengkap disebut ….
A. Masuk dengan rujukan dari seorang anggota tim kesehatan
B. Masuk saat klien mempunyai kebutuhan kesehatan tertentu atau keinginan
sendiri
C. Masuk karena sehubungan denga sumber keuangan
D. Masuk karena rujukan dari atasannya atau rujukan dari masyarakat
11) Salah satu model keperawatam yang dikembangkan paling awal. Metode ini berpusat
pada klien, satu orang perawat ditugaskan dan bertanggung jawab memberikan
asuhan yang komprehensif terhadap sekelompok klien selama satu sief (8 – 12 jam),
merupakan model ….
A. Metode Kasus
B. Metode Fungsional
C. Keperawatan Tim
D. Keperawatan Primer
12) Metode keperawatan yang berfokus pada penyelesaian tugas dan berlandaskan pada
model produksi dan efesiensi yang memberikan wewenang dan tanggungjawab
terhadapat seseorang yang memberi tugas merupakan model ….
A. Metode Kasus
B. Metode Fungsional
C. Keperawatan Tim
D. Keperawatan Primer
13) Model asuhan keperawatan perorangan untuk klien oleh tim yang dipimpin oleh
seorang perawat profesional, yang bertanggung jawab memberikan asuhan
keperawatan yang terkoordinasi kepada sekelompok klien merupakan model ….
A. Metode Kasus
199
Konsep Dasar Keperawatan
B. Metode Fungsional
C. Keperawatan Tim
D. Keperawatan Primer
14) Model asuhan keperawatan dengan sistem yang didalamnya perawat bertanggung
jawab atas perawatan total sejumlah klien selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu,
merupakan model ….
A. Metode Kasus
B. Metode Fungsional
C. Keperawatan Tim
D. Keperawatan Primer
15) Model asuhan keperawatan dengan metode pemberian asuhan yang komprehensif,
individual dan konsisten. Dimana perawat mengkaji dan memprioritaskan kebutuhan
tiap-tiap klien, dan megidentifikasi diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan
bersama klien, dan mengevaluasi efektivitas asuhan, merupakan model ….
A. Metode Kasus
B. Metode Fungsional
C. Keperawatan Tim
D. Keperawatan Primer
TUGAS MANDIRI
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan semua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya soal-soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikan dengan fasilitator anda.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat
atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil Anda pelajari kembali materi
200
Konsep Dasar Keperawatan
pembelajaran Topik 2, terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu,
cobalah kerjakan kembali soal tugas Topik 2. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya
dengan benar.
201
Konsep Dasar Keperawatan
Test 1
1) B 6) B 11) D
2) A 7) C 12) A
3) B 8) A 13) B
4) A 9) B 14) D
5) A 10) C 15) A
Test 2
1) A 6) C 11) A
2) B 7) A 12) B
3) C 8) B 13) C
4) A 9) C 14) D
5) B 10) D 15) D
202
Konsep Dasar Keperawatan
Daftar Pustaka
Budiono, Sumirah Budi P, 2015, Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Bumi Medika
Cowen, S. & Moorhead, S. (2001). Current Issues in Nursing, Seventh Edition. St.
Louis,Missouri: Mosby Elsivier
Hidayat, A. Aziz Alimul.2007. Pengamtar Konsep Dasar Keperawatan, ed.2 Jakarta: Salemba
Medika
Kozier, B. Erg,. G Blais, K., & Wilkinson, J., ( 1996 ). Fundamental of nursing : concepts,
process &practice. Calipornia : Addison Wesley Pub. Co, Inc.
203
Konsep Dasar Keperawatan
BAB VI
BERPIKIR KRITIS (CRITICAL THINKING) DALAM
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Halo, apa kabar Mahasiswa? Pembahasan Bab 6 ini adalah mengenai “ Berpikir Kritis
(Critical Thinking) dalam Proses Asuhan Keperawatan“
Secara umum Bab ini menjelaskan tentang bagaimana perawat mampu berpikir kritis
dalam memberikan Asuhan Keperawatan kepada pasien. Agar memudahkan Anda
mempelajari isi materi Bab 6, maka sitem pembelajaran ini kami kemas dalam dua (2) unit
Topik, yaitu:
1. Topik 1: Berpikir Kritis
2. Topik 2: Proses Asuhan Keperawatan
Bab ini dapat Anda pelajari secara mandiri, sebaiknya dalam mempelajari Bab ini Anda
lakukan secara bertahap. Mulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada Topik 1, jika
Anda sudah yakin memahaminya, Anda dipersilahkan untuk mempelajari materi
pembelajaran Topik 2.
Satu hal yang penting dan perlu Anda catat adalah membuat catatan tentang materi
pembelajaran yang menurut Anda sulit untuk dipahami. Jika hal ini terjadi cobalah untuk
mendiskusikan materi tersebut dengan sesama teman sejawat. Apabila memang masih
204
Konsep Dasar Keperawatan
dibutuhkan, Anda dianjurkan untuk mendiskusikanya dengan nara sumber saat kegiatan
pembelajaran tatap muka.
205
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 1
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
1. Pengertian berpikirkritis
2. Manfaat dan fungsi berpikir kritis
3. Elemen berpikir kritis
4. Model berpikir kritis dalam keperawatan
5. Analisa berpikir kritis
6. Berpikirlogis dan kreatif
7. Karakteristik berpikir kritis
8. Pemecahan masalah dalam berpikir kritis
9. Proses pengambilan keputusan berpikir kritis dalam keperawatan
206
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
Selamat berjumpa lagi. Apakah Anda sudah siap dengan materi pembelajaran yang
baru. Saya berharap Anda sudah siap, materi yang akan kita pelajari pada Topik 1 ini, adalah
“Cara berpikir kritis perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien”
Sebelum pembelajaran ini dimulai, saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Anda,
Apakh Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan caraberpikir kritis? Coba Anda sebutkan
pengertian berpikir kritis menurut Anda! Tuliskan jawaban Anda pada buku catatan Anda!
Selanjutnya jawaban Anda bandingkan atau cocokkan dengan pengertia di bawah ini.
207
Konsep Dasar Keperawatan
Berpikir kritis sangat diperlukan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien selain dituntut
untuk memiliki keterampilan sesuai dengan kompetensinya juga harus mampu berpikir kritis,
sehingga pekerjaan menjadi lebih praktis dan efektif dan bekerja sesuai dengan standarnya,
beberapa manfaat dan fungsi berpikir kritis dalam keperawatan seperti berikut:
1. Penerapan profesionalisme
Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat yang baik. Diperlukan oleh
perawat, karena perawat setiap hari mengambil keputusan, perawat menggunakan
keterampilan berpikir, menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungannya
serta menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan.
208
Konsep Dasar Keperawatan
keperawatan adalah tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, karena pada saat
menentukan masalah diperlukan argumen secara rasional, sehingga masalah yang diangkat
atau ditetapkan lebih tajamdan rasional.
Seseorang yang berpikir dengan cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut
yang selalu berbeda meskipun obyeknya sama, sehingga dapat dikatakan, dengan
tersedianya pengetahuan baru, seseorang profesional harus selalu melakukan sesuatu dan
mencari apa yang selalu efektif dan ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk
kesejahteraan diri maupun orang lain.
Pada proses selanjutnya, apa fungsi atau manfaatnya berpikir kritis bagi perawat?
Manfaat berpikir kritis bagi perawat dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan keperawatan
adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari.
b. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu- isu dalam keperawatan.
c. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
d. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan tujuan,
serta tingkat hubungan.
e. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan.
f. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
g. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
h. Membuat dan mengecek dasar analisis dan faliidasi data keperawatan.
i. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan
j. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang
dilakukan.
k. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan
l. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan akktifitas nilai-nilai keputusan.
m. Mengefaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.
209
Konsep Dasar Keperawatan
1. Menentukan tujuan
Menentukan atau merumuskan tujuan dalam proses keperawatan merupakan tahapan
yang paling utama dan paling penting. Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk
mengatasi masalah yang dihadapi atau dikeluhkan oleh pasien. Oleh karena itu, perawat
dituntut untuk mampu berpikir kritis, dengan berpikir kritis tujuan yang dirumuskan atau
ditentukan oleh perawat bisa tercapai atau tidak dengan menetapkan kreteria hasil sesuai
dengan standar asuhan keperawatan.
3. Menunjukkan bukti
Kemampuan perawatan untuk menunjukkan bukti atau data dengan cara memvalidasi
data merupakan upaya untuk memberikan justifikasi pada data yang telah dikumpulkan
dengan melakukan perbandingan data subjektif dan objektif yang didapatkan dari berbagai
sumber dengan berdasarkan standar nilai normal. Untuk itu diperlukan kemampuan atau
keterampilan berpikir kritis oleh perawat.
Berpikir kritis adalah suatu proses pengaturan intelektual yang berlangsung secara
aktif dan disertai dengan mengonsep, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi informasi
yang dikupulkan sebagai panduan untuk mengambil suatu keputusan dan bertindak. Agar
keputusan dan tindakan yang diambil tidak merugikan pasien, maka perawat dituntut pula
untuk memiliki keterampilan analisis kritis, yaitu kemampuan untuk menggunakan
serangkaian pertanyaan terhadap situasi tertentu atau gagasan untuk menentukan informasi
dan gagasan penting serta membuang informasi dan gagasan yang yang tidak berguna.
Perawat harus memiliki suatu keterampilan sehingga ia mampu berpikir kritis,
keterampilan berpikir kritis yang harus dimiliki oleh perawat yaitu keterampilan berpikir
secara induktif dan deduktif.
210
Konsep Dasar Keperawatan
a. Komunikasi
Komunikasi dalam pengertian proses penyampaian ide, pikiran, dan keahlian suatu
pihak kepada pihak lain, mempercepat proses pemahaman terhadap nilai-nilai baru. Selama
proses komunikasi berlangsung akan terjadi pertukaran informasi, masing-masing orang
akan mencurahkan isi pikirannya kepada orang lain. Komunikasi yang efektif akan
menghasilkan pengertian yang menyeluruh tentang pikiran dan perasaan seseorang. Pikiran
manusia, selain memiliki pikiran subyetif memiliki juga pikiran intersubyektif yaitu
kemampuan untuk mengerti dan memahami pikiran dan perasaan orang lain, mengerti apa
yang diungkapkan orang lain. Pikiran intersubjektif inilah yang digunakan dalam komunikasi.
Seorang perawat, semakin sering berkomunikasi dengan kliennya maka semakin
terlatih dan semakin baik kemampuan berpikirnya. Kemampuan berpikir intersubjektif yang
baik ini menyebabkan seseorang dapat mengerti informasi-informasi dari orang lain dengan
baik. Demikian pula, ia dapat mengetahui maksud sebenarnya dari informasi yang
diterimanya, dapat memahami mengapa seseorang mengemukakan suatu pendapat, apa
yang melatar belakanginya dan untuk tujuan apa. Pada akhirnya dapat mengerti sistem nilai
dan norma yang mempengaruhi orang lain.
Pemahaman tersebut dapat membuat seseorang memiliki pengetahuan tentang
banyaknya pendapat yang berbeda-beda yang masing-masing memiliki kemungkinan benar.
Sehingga seseorang tidak kaku terhadap satu pendapat saja. Proses dialektik pun akan
terjadi setiap kali akan mengambil tindakan. Hal ini tentu saja akan meningkatkan
kemampuan kritis terhadap diri sendiri, masyarakat dan objek di sekelilingnya.
Bentuk-bentuk komunikasi yang baik dilakukan dalam meningkatkan kemampuan dan
berpikir kritis banyak macamnya, diantaranya adalah diskusi, tanya jawab, melakukan
permainan-permainan yang melibatkan proses komunikasi, dan memberikan umpan balik
211
Konsep Dasar Keperawatan
kepada pendapat orang lain. Hal terpenting dalam komunikasi adalah harus ada hubungan
yang sejajar antara peserta komunikasi.
b. Refleksi diri
Refleksi diri adalah suatu usaha untuk melihat kondisi diri kita, apa yang sudah kita
lakukan, dan apa-apa saja yang ada dalam diri kita. Ada dua cara refleksi diri, yakni
introspeksi dan retrospeksi. Introspeksi adalah suatu kegiatan di mana kita berusaha melihat
ke dalam diri kita apa saja yang ada di sana sekarang. Hal-hal yang kita lihat adalah
keseluruhan diri kita seperti pola pikir, nilai-nilai, perasaan dan sebagainya. Dengan
seringnya kita melihat ke dalam diri kita, kita akan tahu kondisi diri kita, mana yang baik dan
mana yang benar. Dengan pengetahuan itu kita bisa lebih mudah memperbaiki atau
mengubahnya. Kita juga jadi kritis terhadap diri kita, termasuk sistem nilai kita. Kita bisa
memperbaiki dan mengubah sistem nilai dan norma kita. Salah satu bentuk kegiatan
introspeksi adalah dengan cara bertanya kepada diri kita tentang apa saja yang berkaitan
dengan kondisi diri kita pada saat itu.
Retrospeksi adalah suatu kegiatan di mana kita berusaha melihat ke dalam diri kita apa
saja yang sudah dilakukan. Hal-hal yang kita lihat adalah keseluruhan dari apa yang sudah
kita lakukan di masa lalu, bisa dalam periode tertentu atau periode seluruh hidup.
Retrospeksi ini sebaiknya dilakukan berkaitan dengan introspeksi. Dengan seringnya kita
melihat ke dalam diri kita dan apa saja yang sudah kita lakukan, kita akan tahu kondisi diri
kita, mana yang baik dan mana yang buruk di masa lalu dan di masa kini. Dengan
pengetahuan itu, kita bisa lebih mudah memperbaiki atau mengubahnya. Kita juga jadi kritis
terhadap diri kita, termasuk sistem nilai dan norma yang dianut. Kita dapat memperbaiki dan
mengubah sistem nilai kita. Sama seperti introspeksi, salah satu bentuk kegiatan retrospeksi
adalah dengan cara bertanya kepada diri kita tentang apa saja yang sudah kita lakukan dan
bagaimana hasilnya, kalau ada kesalahan dimana letak kesalahan itu.
c. Penghayatan Proses
Penghayatan proses adalah kegiatan menelusuri proses terjadinya sesuatu, mencari
tahu mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi. Dengan melakukan kegiatan ini kita bisa lebih
mampu memahami mengapa sesuatu terjadi. Kita bisa lebih tahu seluk-beluk sesuatu. Selain
itu, kebiasaan melakukan penghayatan proses membuat pikiran terlatih melakukan analisis,
peka terhadap hal-hal yang tidak masuk akal, dan mampu mengenali masalah secara jernih.
Dengan kemampuan tersebut kita bisa lebih kritis dalam berpikir.
Penghayatan proses ini bisa dilakukan dengan cara menanyakan “apa, mengapa,
bagaimana dan untuk apa sesuatu itu ada”. Misalnya, apa itu peraturan? Mengapa orang
harus mentaati peratuan? Bagaimana peraturan dibuat? Untuk apa peraturan dibuat?
Selama belajar berpikir kritis diperlukan kebesaran hati untuk menerima sesuatu yang
baru, menerima sesuatu tanpa memberikan penilaian begitu saja sebelum mempertimbang-
kannya masak-masak. Keterbukaan pikiran merupakan kunci penting dalam mempelajari
berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dikatakan sebagai usaha untuk memberdayakan pikiran,
212
Konsep Dasar Keperawatan
untuk meningkatkan kemampuan kerja pikiran. Pikiran seperti parasut, keduanya bekerja
pada saat terbuka.
1. Feeling Model
Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir
kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam
melakukan aktifitas keperawatan dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas dalam
pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk dan perhatian kepada
pernyataan serta pikiran klien.
2. Vision Model
Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan
menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide tentang
permasalahan perawatan kesehatan klien, beberapa kritis ini digunakan untuk mencari
prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi.
3. Examine Model
Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi. Perawat menguji ide
dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat
untuk analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi, menjelaskan dan
menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide. Model berpikir kritis dalam keperawatan
menurut para ahli,
213
Konsep Dasar Keperawatan
Ada empat alasan mengapa perawat perlu berpikir kritis dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien, yaitu: deduktif, induktif, aktifitas informal, aktivitas tiap hari,
dan praktek. Untuk menjelaskan lebih mendalam tentang definisi tersebut, alasan berpikir
kritis adalah untuk menganalisis penggunaan bahasa, perumusan masalah, penjelasan, dan
ketegasan asumsi, kuatnya bukti-bukti, menilai kesimpulan, membedakan antara baik dan
buruknya argumen serta mencari kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar
serta tindakan yang dilakukan.
Analisis kritis merupakan suatu cara untuk mencoba memahami kenyataan kejadian
atau peristiwa dan pernyataan yang ada dibalik makna yang jelas atau makna langsung.
Analisis kritis mempersaratkan sikap untuk berani menentang apa yang dikatakan atau
dikemukakan oleh pihak-pihak yang berkuasa. Analisis kritis merupakan suatu kapasitas
potensi yang dimiliki oleh semua orang demikian analisis kritis tetap akan tumpul dan tidak
berkembang apabila tidak di asa atau dipraktekan.
Nah, selanjutnya bagaimana cara berpikir kritis secara logis dan kreatif? Coba Anda
paparkan pendapat Anda!
Berpikir logis adalah penalaran atau keterampilan berpikir dengan tepat, ketepatan
berpikir sangat tergantung pada jalan pikiran yang logis dalam berpikir secara logis. Kita
harus terampil untuk mengerti fakta, memahami konsep hubungan dalam menarik
kesimpulan.
Berpikir kreatif adalah berpikir lintas bidang yang ditandai dengan karakteristik
berpikir. Di samping itu berpikir kreatif juga menuntut adanya pengikatan diri terhadap tugas
yang tinggi yang artinya kreatifitas menuntut disiplin yang tinggi dan konsisten terhadap
bidang tugas.
Nah, selanjutnya bagaimana karakteristik berpikir kritis? Karakteristik berpikir kritis
dalam keperawatan adalah:
1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan
konsep adalah fenomena atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran tentang
kejadian, objek atribut, dan sejenisnya. Dengan demikian, konseptualisasi merupakan pikiran
abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol dan disimpan dalam otak.
214
Konsep Dasar Keperawatan
3. Reflektif
Artinya bahwa seseorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau presepsi
dalam berpikir atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk
mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan kejadian.
5. Kemandirian berpikir
Seorang berpikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran
dan keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan secara benar dan dapat
dipercaya.
8. Watak (dispositions)
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis,
sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat,
resespek tehadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang
berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang diangapnya baik.
9. Kriteria (criteria)
Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke
arah mana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun
sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pembelajaran, namun akan
mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarlisasi maka
haruslah berdasarkan relevansi, keakuratan fakta-fakta, berdasarkan sumber yang kredibel,
teliti, tidak berasal dari logika yang keliru, logika yang konsisten dan pertimbangan yang
matang.
215
Konsep Dasar Keperawatan
Dalam proses pemecahan masalah untuk satu situasi dapat digunakan untuk
membantu dalam pemecahan pada situasi yang lain. Beberapa pendekatan yang sering
digunakan dalam pemecahan masalah, adalah trial and error, intuisi, proses penelitian atau
metode ilmiah.
2. Intuisi
Intusi adalah metode pemecahan masalah dengan cara memahami atau mempelajari
mengenai suatu hal tanpa memakai penalaran yang disadari. Intuisi juga dikenal dengan
216
Konsep Dasar Keperawatan
sebutkan indera keenam, firasat, insting perasaan. Sebagai pendekatan pemecahan masalah,
intusi dipandang sebagai bentuk dugaan, sehingga cara pendekatan ini tidak dapat
digunakan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Oleh karena itu, pengalaman sangat penting dalam mempertajam intuisi karena
ketepatan dan kecepatan dalam penilaian untuk mengambil suatu keputusan sering
dipengaruhi seberapa sering perawat menghadapi situasi yang serupa yang dialami oleh
klien. Situasi ini biasanya dihadapi oleh perawat yang bertugas di unit perawatan kritis atau
unit darurat yang sering kali memberikan perhatian yang lebih ketat dari biasanya, pada
klien yang sering kali kondisinya dapat berubah secara tiba-tiba.
Meskipun pendekatan ini sering digunakan dalam menghadapi situasi yang kritis,
tetapi sebagai bagian pendekatan dalam memecahkan masalah metode ini tidak dianjurkan
untuk perawat, terutama bagi perawat pemula atau mahasiswa karena biasanya mereka
kurang memiliki dasar pengetahuan dan pengalaman klinik untuk membuat penilaian atau
pengambilan keputusan yang tepat.
217
Konsep Dasar Keperawatan
Selanjutnya mari kita lanjutkan tentang bagaimana proses intuisi, apakah Anda tahu?
Proses intuisi merupakan pendorong utama untuk benar logis (masuk akal) sekaligus pemicu
aktifitas berpikir bagi siswa. Untuk itu perlu adanya upaya pemilihan pendekatan
pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga kemampuan berpikir yang diharapkan mampu
mengoptimalkan serta memupuk sikap positif dan pola berpikir yang membudaya dalam
mengatasi permasalahan di dunia nyata (real world). Salah satu solusi yang dipandang tepat
untuk mewujudkan tuntutan tersebut adalah pendekatan kontekstual berbasis intuisi
sebagai suatu pendekatan yang diawali dengan berintuisi informal dalam menyelesaikan
masalah berkonteks yang dirancang secara kusus.
Bagaimana dengan aspek-aspek berpikir kritis yang anda fahami? Nah, Coba Anda
jelaskan menurut Anda, lalu tuliskan jawaban Anda pada buku catatan! Selanjutnya jawaban
Anda bandingkan atau cocokkan pemaparan berikut ini:
Betul sekali, mari kita cermati pemaparan berikut ini, kegiatan berpikir kritis dapat
dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis
itu berlangsung. Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek:
1. Relevance yaitu keterkaitan dari pernyataan yang dikemukan.
2. Importance, yaitu penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukaan.
a. Novelty, yaitu kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau
informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide orang lain.
b. Outside material, yaitu menggunakan pengalamanya sendiri atau bahan-bahan
yang diterimanya dari perkuliahan.
c. Ambiguity clarified, yaitu mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika
dirasakan ada ketidakjelasan.
d. Linking ideas, yaitu senantiasa menghubungkan fakta, ide atau pandangan serta
mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan.
218
Konsep Dasar Keperawatan
Bagaimana indikator bahwa seseorang telah berpikir kritis? Beberapa indikator yang
dapat digunakan untuk menilai apakah seseorang telah berpikir kritis. Wade (1995)
mengidentifikasi delapan kerakteristik berpikir kritis, yakni meliputi:
1. Kegiatan merumuskan pertanyaan
2. Membatasi permasalahan
3. Menguji data-data
4. Menganalisis berbagai pendapat
5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6. Menghindari penyederhanaan berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi
8. Mentolerasi ambiguitas
Nah, sampai di sini uraian materi pembelajaran Topik 1. Secara garis besar, tentulah
Anda telah memahaminya. Namun, untuk lebih memantapkan pemahaman Anda mengenai
materi pembelajaran yang baru saja Anda pelajari, bacalah secara cermat ringkasan berikut
ini.
RINGKASAN
Anda telah menyelesaikan Topik 1 tentang berpikir kritis, dengan demikian Anda
sebagai perawat harus memahami tentang makna dan esensi yang terkadung dalam berpikir
kritis dalam keperawatan tersebut sebagai pegangan dan landasan Anda dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien.
Hal-hal penting yang telah anda pelajari dalam Topik 1 ini adalah sebagai berikut:
1) Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup
interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis
merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan
proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas
tentang komponen berpikir kritis dalam keperawatan yang didalamnya dipelajari
definisi, elemen berpikir kritis, model berpikir kritis, analisa berpikir kritis, berpikir logis
dan kreatif, karakteristik berpikir kritis, pemecahan masalah dan langka-langka
pemecahan masalah, proses pengambilan keputusan, fungsi berpikir kritis, model
penggunaan atribut, proses intuisi, indikator, dan prinsip utama.
2) Manfaat berpikir kritis bagi seorang perawat adalah penerapan profesionalisme,
penting dalam membuat keputusan, argumentasi dalam keperawatan, dan penerapan proses
keperawatan.
219
Konsep Dasar Keperawatan
3) Asumsi berpikir (think), berpikir, perasaan dan berbuat dilakukan komponen dasar bersama
atau sejalan pada saat melakukan keperawatan. Berpikir tanpa melakukan sesuatu
adalah sia-sia, bekerja tanpa berpikir adalah sangat berbahaya, berpikir atau berbuat
tanpa diserta perasaan tidak mungkin.
4) Metoda berpikir kritis menurut Freely debate adalah individual decision group, persuasi,
propaganda, dan coercion.
5) Elemen berpikir kritis antara lain menentukan tujuan, menyususn pertanyaan atau
membuat kerangka masalah, menunjukkan bukti, menganalisis konsep, serta asumsi.
6) Model berpikir kritis dalam penerapan pembelajaran pemikiran kritis di pendidikan
keperawatan digunakan tiga model, yaitu: feeling, vision model, dan examine model.
7) Analisis berpikir kritis merupakan suatu cara untuk mencoba memahami kenyataan
kejadian atau peristiwa dan pernyataan yang ada di balik makna yang jelas atau makna
langsung. Analisis kritis mempersyaratkan sikap untuk berani menentang apa yang
dikatakan atau dikemukaan oleh pihak-pihak yang berkuasa.
8) Berpikir logis adalah penalaran atau keterampilan berpikir dengan tepat, ketepatan
berpikir sangat tergantung pada jalan pikiran yang logis dalam berpikir secara logis.
Kita harus terampil untuk mengerti fakta, memahami konsep hubungan dalam menarik
kesimpulan.
9) Berpikir kreatif adalah berpikir lintas bidang yang ditandai dengan karakteristik
berpikir. Di samping itu berpikir kreatif juga menuntut adanya pengikatan diri terhadap
tugas yang tinggi yang artinya kreatifitas menuntut disiplin yang tinggi dan konsisten
terhadap bidang tugas.
10) Karakteristik berpikir kritis adalah yaitu konseptualisasi, rasional dan beralasan,
reflektif, bagian dari suatu sikap, kemandirian berpikir, berpikir adil dan terbuka,
pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan, watak (dispositions), kriteria (criteria),
sudut pandang.
11) Langkah-langkah pemecahan masalah yaitu: mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi, mengumpulkan fakta-fakta dan data yang
relevan, mengolah fakta dan data, menentukan beberapa alternatif pemecahan
masalah, memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih, memutuskan tindakan
yang akan diambil, dan evaluasi.
12) Keputusan dalam penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi
kesehatan, khususnya dalam asuhan keperawatan. Tidak hanya berpengaruh pada
proses pengelolaan asuhan keperawatan dan kebidanan, tetapi penting untuk
meningkatkan kemampuan merencanakan perubahan. Perawat pada semua tingkatan
posisI klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mengambil
keputusan yang efektif, baik sebaga ipelaksana/staf maupun sebagai pemimpin.
220
Konsep Dasar Keperawatan
TES 1
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 1. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 1 dan sukses bagi Anda.
1) Berpikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk
mengintervensikan atau mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilain atau
keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Pengertian tersebut menurut ….
A. Bandman (1988)
B. Pery dan Potter (2005)
C. Abraham Maslow
D. Fahleti
221
Konsep Dasar Keperawatan
C. Examine model
D. Nursing model
6) Berpikir lintas bidang yang ditandai dengan karakteristik berpikir disebut berpikir ….
A. logis
B. kreatif
C. kritis
D. tepat
9) Suatu cara untuk mencoba memahami kenyataan kejadian atau peristiwa dan
pernyataan yang ada dibalik makna yang jelas atau makana langsung disebut ….
A. Berpikir kritis
B. Berpikir kreatif
C. Analisis kritis
D. Berpikir logis
10) Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan,
kecuali….
A. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari
B. Menyamakan sejumlah penggunaan dan isu- isu dalam keperawatan
C. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan
D. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing idikasi, penyebab dan
tujuan, serta tingkat hubungan
TUGAS MANDIRI
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan semua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
222
Konsep Dasar Keperawatan
Bagaimana jawaban Anda? tentunya soal- soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikan dengan fasilitator anda.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, Selamat
atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil Anda pelajari kembali materi
pembelajaran Topik 1, terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu,
cobalah kerjakan kembali soal tugas Topik 1. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya
dengan benar.
223
Konsep Dasar Keperawatan
Topik 2
Konsep Proses Keperawatan
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Topik 2, secara
khusus diharapkan Anda dapat :
1. Menjelaskan pengertian proses keperawatan.
2. Menjelaskan manfaat proses keperawatan
3. Menjelaskan sifat proses keperawatan
4. Menjelaskan tahap proses keperawatan
5. Menjelaskan proses pengkajian dalam asuhan keperawatan
6. Menjelaskan proses perumusan diagnosa keperawatan
7. Menjelaskan proses perumusan rencana asuhan keperawatan
8. Menjelaskan proses perumusan implementasi asuhan keperawatan
9. Menjelaskan proses evaluasi asuhan keperawatan
C. POKOK-POKOK MATERI
Adapun pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari padaTopik 2 ini adalah:
1. Pengertian proses keperawatan.
2. Manfaat proses keperawatan
3. Sifat proses keperawatan
4. Tahap proses keperawatan
5. Proses pengkajian dalam asuhan keperawatan
6. Proses perumusan diagnosa keperawatan
7. Proses perumusan rencana asuhan keperawatan
8. Proses perumusan implementasi asuhan keperawatan
9. Proses evaluasi asuhan keperawatan
224
Konsep Dasar Keperawatan
Uraian Materi
Materi yang akan di bahas dalam unit Topik 2 ini terdiri dari:pengertian proses
keperawatan, latar belakang proses keperawatan, tujuan proses keperawatan, manfaat
proses keperawatan, sifat proses keperawatan dan tahapan proses keperawatan meliputi;
pengkajian, rumusan diagnosa, rencana intervensi, implementasi dan evaluasi asuhan
keperawatan.
Proses keperawatan tentunya bukan sesuatu hal yang asing bagi Anda, karena setiap
hari anda bergelut dengan proses ini pada saat Anda memberikan pelanyanan keperawatan
kepada pasien. Apakah proses keperawatan itu? Proses keperawatan adalah suatu cara atau
metode yang sistematis dalam memberikan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat dan bekerjasama dengan pasien (induvidu, keluarga, masyarakat) yang bertujuan
untuk mengidentifikasi masalah keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan
diagnosa, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta
mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan dengan berfokus pada pasien,
berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Selanjutnya bagaimana tahapan proses keperawatan itu? Menurut Craven dan Hirnle
bahwa proses keperawatan memiliki enam fase yaitu: pengkajian, diagnosa, tujuan, rencana
tindakan, implementasi, dan evaluasi.
Kemudian teori lain menyatakan bahwa proses keperawatan adalah sarana atau alat
yang digunakan oleh seorang perawat dalam bekerja dan tata cara pelaksanaannya tidak
boleh dipisah-pisah antara tahap pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Tahap pertama
pengkajian, tahap kedua menegakkan diagnosa keperawatan, tahap ketiga menyusun
rencana keperawatan yang mengarah kepada penanganan diagnosa keperawatan, tahap
keempat diimplementasikan dan tahap kelima atau tahap terakhir adalah dievaluasi.
Orientasi dari pelayanan asuhan keperawatan adalah pada pencapaian tujuan asuhan
keperawatan. Asuhan keperawatan baru dapat dikatakan berhasil dan selesai jika semua
tujuan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan dalam perencanaan keperawatan telah
tercapai. Pendapat beberapa ahli tentang proses keperawatan sebagai berikut.
1. Menurut Florence Nightingale menyatakan bahwa tindakan dalam asuhan
keperawatan harus selalu terpisah dari tindakan medis. Tugas pokok Anda sebagai
perawat adalah memenuhi kebutuhan dasar manusianya klien dan menata lingkungan
keperawatan menjadi lingkungan yang adekuat untuk pemulihan kondisi klien.
2. Yura and Walsh (1983) yang menyebutkan proses keperawatan terdiri atas 4 tahap.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1982 melalui National Council of State Boards
of Nursing menyatakan bahwa proses keperawatan terdiri atas 5 tahap yaitu
225
Konsep Dasar Keperawatan
Setelah Anda memahami pengertian proses keperawatan, marilah kita lanjut pada apa
tujuan Anda membuat proses keperawatan? Apakah Anda tahu?.......untuk mengetahuinya
ikuti uraian berikut.
Apa tujuan proses keperawatan? Tujuan umum dari proses keperawatan adalah
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Adanya proses keperawatan akan menciptakan
pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dengan indikator teratasinya semua
masalah yang terkait dengan kebutuhan dasar manusianya klien. Adapun tujuan khususnya
dalah sebagai berikut.
1. Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar manusianya klien.
2. Dapat menentukan diagnosa keperawatan.
3. Tersusunnya perencanaan keperawatan yang tepat untuk mengatasi diagnosa
keperawatan.
4. Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan terencana.
5. Diketahuinya perkembangan klien.
6. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan keperawatan.
Apakah manfaat dari proses keperawatan itu, baik untuk diri Anda maupun bagi klien?
Untuk klien dan untuk institusi pelayanan keperawatan tempat Anda bekerja. Sebagai
seorang perawat tentu Anda akan merasakan manfaat proses keperawatan berikut ini.
1. Anda akan mempunyai rasa percaya diri. Anda akan lebih percaya diri melaksanakan
tindakan asuhan keperawatan, karena semua perencanaan disusun dengan baik
berdasarkan kepada diagnosa keperawatan yang ditunjang oleh data-data yang tepat
dan akurat.
2. Adanya proses keperawatan, Anda akan memberikan peningkatan kualitas asuhan
keperawatan. Asuhan keperawatan yang optimal, akan mempercepat proses
kesembuhan klien. Hal ini tentunya akan memberikan kepuasan bagi klien dan Anda
sendiri, inilah yang dimaksud dengan kepuasan kerja.
3. Proses keperawatan yang diterapkan akan membantu pengembangan profesionalisme
Anda sendiri khususnya dan keperawatan pada umumnya.
4. Proses keperawatan yang terdokumentasi dengan baik, akan memudahkan bagi staf
Anda dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
226
Konsep Dasar Keperawatan
Apakah selama ini sudah Anda rasakan pentingnya proses keperawatan di tempat
Anda bekerja? Sementara bagi klien, pentingnya proses keperawatan adalah:
1. Klien akan ikut berpartisipasi dalam menentukan perencanaan keperawatan, dan akan
meningkatkan kerjasama klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
2. Proses keperawatan menjamin klien akan mendapatkan asuhan keperawatan yang
berkesinambungan.
3. Mencegah terjadinya duplikasi tindakan dan kekurangan tindakan.
4. Klien akan mendapatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang prima.
Sedangkan bagi rumah sakit atau puskesmas sebagai tempat Anda bekerja, proses
keperawatan akan memberikan:
1. Kepuasan klien, sehingga akan menyebabkan klien menjadi pelanggan tetap rumah
sakit atau puskesmas dimana Anda bekerja.
2. Dengan sendirinya klien akan menceritakan kepuasannya mendapat pelayanan asuhan
keperawatan yang Anda lakukan kepada orang lain, sehingga orang lain berkeinginan
untuk mendapatkan pelayanan tersebut.
3. Meningkatnya jumlah klien yang menjadi pelanggan, akan meningkatkan pendapatan
rumah sakit atau puskesmas tempat Anda bekerja.
Setelah Anda mempelajari dan memahami manfaat dari proses keperawatan bagi
Anda dan klien Anda. Sekarang apakah Anda tahu bagaimana sifat dari proses keperawatan
itu? Sifat proses keperawatan adalah sebagai berikut:
227
Konsep Dasar Keperawatan
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tentang tahapan dalam proses keperawatan,
tahn dimulai dengan: tahap pengkajian, tahap diagnosa keperawatan, tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan serta tahap evaluasi. Setiap tahapan terdapat beberapa kegiatan atau
langkah-langkah harus ditempuh, seperti Gambar 6.1.
228
Konsep Dasar Keperawatan
Langkah 1 Pengkajian
Mengumpulkan data
Pengelompokan/mengatur data
Validasi data
Mendokumentasikan data
Langkah 2 Diagonasa kesehatan, resiko,
kekuatan
Menganalisa data
Pengidentifikasi masalasah
Merumuskan pernyataan
Diagnosa keperawatan
229
Konsep Dasar Keperawatan
Setelah Anda mempelajari tahapan proses keperawatan secara umum mari kita
lanjutkan mempelajari tahapan proses keperawatan yang pertama yaitu tahapan pengkajian.
Apakah pengkajian keperawatan? Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari
proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data
dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan
klien.Pengkajian keperawatan merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
Pengkajian yang lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada
pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu.
1. Pengumpulan Data
Pada saat Anda melakukan pengkajian keperawatan Anda harus tahu macam data
yang ingin diperoleh ketika Anda melakukan pengkajian pada klien Anda?Data-data yang
harus Anda peroleh ketika Anda melakukan pengkajian pada klien, Anda seperti:
a. Data Dasar
Data dasar adalah seluruh informasi tentang status kesehatan klien, data dasar ini
meliputi data umum, data demografi, riwayat keperawatan, pola fungsi kesehatan dan
pemeriksaan. Data dasar yang menunjukkan pola fungsi kesehatan efektif/optimal
merupakan data yang dipakai dasar untuk menegakkan diagnosa keperawatan sejahtera.
b. Data Fokus
Data focus adalah informasi tentang status kesehatan klien yang menyimpang dari
keadaan normal. Data focus dapat berupa ungkapan klien maupun hasil pemeriksaan
langsung Anda sebagai seorang perawat. Data ini yang nantinya mendapat porsi lebih
banyak menjadi dasar timbulnya masalah keperawatan. Segala penyimpangan yang berupa
keluhan hendaknya dapat divalidasi dengan data hasil pemeriksaan. Sedangkan untuk bayi
atau klien yang tidak sadar banyak menekannya pada data focus yang berupa hasil
pemeriksaan.
c. Data Subjektif
Data yang merupakan ungkapan keluhan klien secara langsung dari klien maupun tidak
langsung melalui orang lain yang mengetahui keadaan klien secara langsung dan
menyampaikan masalah yang terjadi kepada Anda sebagai perawat berdasarkan keadaan
yang terjasi pada klien. Untuk mendapatkan data subjektif, dilakukan anamnesis, salah satu
contoh: ”merasa pusing”, “mual”, “nyeri dada” dan lain-lain.
230
Konsep Dasar Keperawatan
d. Data Objektif
Data yang diperoleh Anda secara langsung melalui observasi dan pemeriksaan pada
klien. Data objektif harus dapat diukur dan diobservasi, bukan merupakan interpretasi atau
asumsi dari Anda, contoh: tekanan darah 120/80 mmHg, konjungtiva anemis.
231
Konsep Dasar Keperawatan
5) Perawat lain. Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya, maka Anda
harus meminta informasi kepada teman sejawat Anda yang telah merawat klien
sebelumnya. Hal ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang telah diberikan.
6) Kepustakaan. Untuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif, Anda dapat
membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien. Memperoleh literatur
sangat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang benar dan
tepat.
a. Anamnesis
Anamnesis adalah suatu proses tanya jawab atau komunikasi untuk mengajak klien
dan keluarga bertukar fikiran dan perasaan, mencakup keterampilan secara verbal dan non
verbal, empati dan rasa kepedulian yg tinggi. Teknik Verbal, meliputi: pertanyaan
terbuka/tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi respon klien. Sedangkan teknik non
Verbal, meliputi: mendegarkan secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata.
Unsur- unsur penting yang harus Anda cermati dalam mendengar secara aktif,
meliputi:
1) Memperhatikan pesan yg disampaikan dan hubungannya dengan fikiran
2) Mengurangi hambatan-hambatan
3) Posisi duduk Anda yg sesuai
4) Menghindari interupsi
5) Mendengarkan secara seksama setiap perkataan klien
6) Memberi kesempatan istirahat kepada klien
Apakah Anda tahu tujuan Anda melakukan Anemnesis atau komunikasi dengan klien
Anda, Adapun tujuan komunikasi yang Anda lakukan dalam pengkajian data keperawatan
meliputi:
1) Mendapatkan informasi yang Anda perlukan dalam mengidentifikasi dan
merencanakan tindakan keperawatan
2) Meningkatkan hubungan Anda dengan klien dalam komunikasi
3) Membantu klien memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah
dan tujuan
4) Membantu Anda untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian.
b. Observasi
Tahap kedua pada pengumpulan data yang Anda lakukan adalah Observasi, yaitu:
pengamatan prilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan
232
Konsep Dasar Keperawatan
dan keperawatan klien. Kegiatan observasi, meliputi 2S HFT: Sight yaitu seperti kelainan fisik,
perdarahan, terbakar, menangis; Smell yaitu seperti alkohol, darah, feces, medicine, urine;
Hearing yaitu seperti tekanan darah, batuk, menangis, ekspresi nyeri, heart rate dan ritme
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang Anda lakukan dengan menggunakan metode atau teknik P.E.
(Physical Examination) yang terdiri dari :
1) Inspeksi, yaitu: teknik yang dapat Anda lakukan dengan proses observasi yang
dilaksanakan secara sistematik.
2) Palpasi, yaitu: suatu teknik yang dapat Anda lakukan dengan menggunakan indera
peraba. Langkah-langkah yg Anda perlu diperhatikan adalah:
a) Ciptakan lingkungan yg kondusif, nyaman dan santai
b) Tangan Anda harus dalam keadaan kering, hangat, kuku pendek
c) Semua bagian nyeri dilakukan palpasi yg paling akhir.
3) Perkusi, adalah: pemeriksaan yang dapat Anda lakukan dengan mengetuk, dengan
tujuan untuk membandingkan kiri-kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan
menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk: mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk
dan konsistensi jaringan. Contoh suara-suara yang dihasilkan: Sonor, Redup, Pekak,
Hipersonor/timpani.
4) Auskultasi, Auskultasi, adalah merupakan pemeriksaan yang dapat Anda lakukan
dengan mendengarkan suara yg dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan
stetoskop.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
233
Konsep Dasar Keperawatan
FORMAT : P + E + S
Format tersebut di kemukakan oleh salah satu pakar keperawatan yaitu Gordon,
maksud dari format tersebut yaitu:
P artinya Problem/Masalah: menjelaskan status kesehatan dengan singkat dan jelas.
Eartinya Etiologi/Penyebab: penyebab masalah yang meliputi faktor penunjang dan
faktor yang terdiri dari:
a. Patofisiologi yaitu semua proses penyakit yang dapat menimbulkan tanda/gejala yang
menjadi penyebab timbulnya masalah keperawatan.
b. Situasional yaitu sistuasi personal (hubungan dengan klien sebagai individu ), dan
environment (hubungan dengan lingkungan yang berinteraksi dengan klien).
c. Medicational/Treatment yaitu pengobatan atau tindakan yang diberikan yang
memungkinkan terjadinya efek yang tidak menyenangkan yang dapat diantisipasi atau
dicegah dengan tindakan keperawatan.
234
Konsep Dasar Keperawatan
d. Maturasional yaitu tingkat kematangan atau kedewasaan klien, dalam hal ini
berhubungan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan.
Diagnosis keperawatan aktual adalah diagnosis yang menjelaskan masalah yang nyata
terjadi saat ini. Pada saat Anda menyusun diagnose keperawatan harus ada unsur PES.
Simptom harus memenuhi criteria mayor (80-100%) dan sebagian criteria minor. Komponen
Diagnosis Keperawatan Aktual adalah:
a. Label yaitu perubahan, kerusakan, ketidakefektifan, gangguan, dan lain-lain.
b. Definisi yaitu konseptual dan konsisten dengan label dan batasan karakteristik
merupakan arti yang tepat dari diagnosis keperawatan yang sedang terjadi.
c. Batasan karakteristik yaitu memenuhi 80% atau lebih kriteria mayor.
d. Faktor yang berhubungan sama dengan etiologi.
Rumusan : P + E
235
Konsep Dasar Keperawatan
Rumusan : P + E
Rumusan : P atau P + E
236
Konsep Dasar Keperawatan
Pada dasarnya diagnosis sejahtera Anda gunakan hanya pada kasus yang berfokus
pada perbaikan fungsi dan tujuannya adalah kemajuan dari satu tingkat kesejahteraan ke
tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Carpenito (1995) memberikan dua syarat yang
menunjukkan pembenaran untuk menegakkan diagnosis keperawatan sejahtera: (1)
keinginan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi, (2) status atau pola fungsi dalam
keadaan efektif. Syarat ini mengharuskan bahwa jika masalah yang Anda angkat merupakan
kekuatan klien, faktor yang berhubungan harus menunjukkan kekuatan juga (bila diagnosi
keperawatan sejahtera dinyatakan dalam dua bagian). Jika tidak diagnosis masih pada
perilaku negative atau defisit.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa diagnosis keperawatan sejahtera
dapat dituliskan dalam satu atau dua bagian. Bila etiologi dapat diidentifikasi, pertanyaan
dituliskan dalam dua bagian (problem dan etiologi). Dengan demikian, tindakan
keperawatan diarahkan untuk meningkatkan kondisi menjadi etiologi serta membantu klien
berkembang melalui proses tersebut.
H. RENCANA KEPERAWATAN
Materi yang akan di bahas dalam rencanaintervensi keperawatan ini terdiri dari:
pengertian rencana keperawatan, tujuan rencana keperawatan, kegiatan dalam diagnosis
keperawatan, prioritas masalah keperawatan, tujuan dan criteria hasil, Rencana
keperawatan, Rasional rencana keperawatan, Dokumentasi rencanakeperawatan.
Apakah Anda tahu apakah perencanaan keperawatan itu? Perencanaan adalah
pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-
masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan. Desain perencanaan
menggambarkan sejauh mana Anda mampu menetapkan cara menyelesaikan masalah
dengan efektif dan efisien.
Kenapa Anda harus membuat tujuan perencanaan keperawatan? Untuk apa tujuan
perencanaan harus dibuat? Adapun tujuan rencana keperawatan adalah:
1. Tujuan administrasi
Administrasi mengidentifikasi fokus keperawatan, fokus intervensi keperawatan dapat
diidentifikasi melalui rencana keperawatan yang disusun.Rencana keperawatan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif merupakan suatu rangkaian rencana
keperawatan yang disusun berdasarkan masalah yang terjadi. Masalah keperawatan yang
bertipe aktual mempunyai proporsi aspek kuratif lebih tinggi dibandingkan yang lain. Aspek
237
Konsep Dasar Keperawatan
promotif lebih banyak digunakan untuk menetapkan desain perencanaan pada masalah yang
bertipe sejahtera.
Administrasi membedakan tanggung jawab Anda sebagai perawat dengan profesi
kesehatan yang lain. Tanggung jawab Anda menjadi lebih jelas dan spesifik yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang akan dilakukan. Secara administrasi
menyediakan kriteria guna mengevaluasi hasil keperawatan. Kriteria hasil merupakan
indikator pencapaian tujuan yang telah Anda tetapkandan indikator/batasan bagaimana
tujuan itu akan dicapai sehingga gambaran kriteria keberhasilan dari diagnosis keperawatan
yang diangkat sudah ditetapkan terlebih dahulu.
2. Tujuan Klinik
Merupakan penunjuk dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, dimana tindakan
keperawatan selalu berpedoman pada perencanaan yang telah Anda buat. Tidak ada satu
tindakan pun yang keluar dari perencaan, semua rencana yang Anda tetapkan merupakan
pilihan yang rasional/ilmiah dan betul-betul diperlukan untuk mengatasi masalah yang
terjadi. Anda harus dapat melaksanakan semua rencana yang telah disusun, kecuali ada
sebab yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan lain sebagai alat komunikasi, Anda bekerja dengan sistem tim kerja, tidak ada
perawat yang bertugas selama 24 jam penuh dalam satu hari, tetapi merupakan shift yang
secara bergantian melakukan kegiatan keperawatan. Rencana keperawatan yang Anda susun
merupakan alat komunikasi antara perawat yang bertugas secara lisan pada saat timbang
terima klien dan tertulis dalam perencatatan rencana tindakan keperawatan dalam status
kesehatan klien.
Kegiatan apa yang Anda lakukan pada perencanaan keperawatan? Kegiatan pertama
dalam perencanaan keperawatan adalah menentukan prioritas masalah keperawatan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan masalah yang akan menjadi skala prioritas
untuk diselesaikan atau dilatasi terlebih dahulu. Namun, bukan berarti bahwa dalam
menyelesaikan masalah Anda menunggu satu masalah selesai sampai tuntas baru
menyelesaikan masalah yang lain.
Prioritas pertama diartikan bahwa masalah ini perlu mendapat perhatian Anda, karena
dapat mempengaruhi status kesehatan klien secara umum dan memperlambat penyelesaian
masalah yang lain.Dalam pelaksanaannya nanti, prioritas masalah yang kedua dan
seterusnya dapat diatasi secara bersama-sama dan berkesinambungan.
Beberapa dapat pedoman dapat kita gunakan sebagai standar teknik dalam membuat
skala prioritas, sepeerti hal berikut:
238
Konsep Dasar Keperawatan
Dalam praktiknya, ternyata tidak selalu yang aktual menjadi prioritas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan masalah potensial. Masalah yang diduga akan terjadi bersifat
mengancam jiwa dapat menjadi prioritas dibanding dengan masalah aktual yang beresiko
rendah.
c. Hierarki Maslow
Dalam menentukan prioritas masalah juga dapat menggunakan pedoman berdasarkan
hierarki Maslow. Maslow telah membuat lima hierarki kebutuhan dasar manusia. Hierarki
yang menjadi prioritas pemenuhan terletak pada kebutuhan dasar yang bersifat fisiologis.
Kebutuhan ini meliputi oksigenasi, cairan danelektrolit, eliminasi, nutrisi, istirahattidur,
aktivitas dan mobilitas, seksualitas dan lain-lain. Prioritas kedua adalah rasa aman dan
nyaman, dilanjutkan dengan cinta kasih dan sayang pada prioritas ketiga. Prioritas
berikutnya adalah kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri, lihat Gambar 6.2. berikut.
1. Kebutuhan fisiologi
239
Konsep Dasar Keperawatan
Dari beberapa pendekatan di atas, Anda dapat menggunakan salah satu, atau dapat
juga mempertimbangkan beberapa pendekatan sekaligus. Sebagai contoh, bila semua
masalah terjadi termasuk dalam kategori mengancam kesehatan (prioritas 2 dalam standar
asuhan keperawatan), dan semua masalah bersifat fisiologis (prioritas 1 dalam hierarki
maslow), Anda dapat melanjutkan pendekatan body system.
Bagaiman cara menetapkan tjuuan dan kreteria hasil? Tujuan yang Anda
tetapkanmerupakan perubahan prilaku pasien yang diharapkan oleh Anda setelah tindakan
keperawatan berhasil dilakukan.
Kriteria tujuan yang Anda rumuskan harus dirumuskan secara singkat dan jelas, Anda
susun berdasarkan diagnosa keperawatan, spesifik, dapat diukur/diobservasi, realitiatau
dapat dicapai, terdiri dari subjek, perilaku, kondis dan kriteria tujuan.
S+P+H+K+T
Berdasarkan rumus formulasi diatas dalam merumuskan tujaun harus ada komponen-
komponen sebagai berikut :
- S artinya subjek, Siapa yang mencapai tujuan
- Partinya Predikat, kata kerja yang dapat Anda ukur , Anda tulis sebelum kata kerja kata
“mampu”.
- H artinya Hasil, respons fisiologis dan gaya hidup Anda harapkan dari klien terhadap
intervensi.
- K artinya Kriteria, mengukur kemajuan klien dalam mencapai hasil.
- Tartinya Timer, target waktu, periode tertentu untuk mencapai kriteria hasil.
240
Konsep Dasar Keperawatan
S+P+K
Berdasarkan rumus formula di atas bahwa dalam merumuskan tujuan harus ada
komponen-komponen sebagai berikut:
- S artinya Subjek
- P artinya Predikat/perilaku yang diinginkan setelah klien mencapai tujuan
- K artinya Kriteria/kondisi pencapaian tujuan
S + M + A + R + T=T
Berdasarkan rumus formula diatas bahwa dalam merumuskan tujuan harus ada
komponen-komponen sebagai berikut:
- S artinya Spesifik, berfokus pada pasien, singkat dan jelas.
- Martinya Measurable, dapat diukur.
- A artinya Achievable, realistis.
- Rartinya Reasonable, Ditentukan oleh perawat dan klien.
- T artinya Time, kontrak waktu.
241
Konsep Dasar Keperawatan
Bagaimana cara Anda menetapkan kriteria hasil? Kriteria hasil merupakan batasan
karakteristik atau indikator keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan.Selain itu
berorientasi pada masalah dan kemungkinan penyebab dan merujuk pada simptom dan
meliputi empat aspek yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (perubahan status fungsi),
psikomotor (perilaku), dan perubahan fungsi tubuh.
Kriteri hasil ditulis dalam suatu bentuk kalimat pernyataan, tujuan perilaku yang akan
Anda capai masih memerlukan indikator-indikator yang lebih spesifik sehingga tingkat
keberhasilan akan lebih mudah Anda ukur. Penetapan kriteria hasil yang benar dapat
menggambarkan perilaku yang ingin Anda capai dengan tepat. Perilaku ini dapat berbentuk
kognitif, yaitu perubahan pengetahuan klien dari keadaan tidak tahu. kurang tahudan salah
konsep menjadi tahu dan mempunyai konsep yang benar.
Selain aspek kognitif dapat juga dinilai dari aspek perubahan fungsi tubuh berkaitan
dengan respons tubuh yang timbul akibat keadaan patologis, tindakan atau situasi yang
mengancam. Demikian pula dapat dilihat dari adanya perubahan perilaku yang Anda
inginkan adalah perubahan dari kondsi abnormal menjadi normal. Contoh: hipertermi
menjadi suhu normal, takikardi menjadi nadi normal, diare menjadi buang air besar yang
normal dan lain-lain.
Setelah Anda memahami tentang cara menetapkan rencana tujan dan kreteria hasil
yang ingin Anda capai dalam rencana auhan keperawatan. Selanjutnya Bagaimana cara
242
Konsep Dasar Keperawatan
1) Diagnostik/Obserevasi
Rencana tindakan keperawatan diagnostik adalah rencana tindakan untuk mengkaji
atau melakukan observasi terhadap kemajuan klien dengan pemantauan secara langsung
yang Anda lakukan secara kontinu. Dengan observasi ini, diharapkan hal-hal yang Anda
tetapkan dalam kriteria hasil dapat Anda pantau secara berkesinambungan sampai tujuan
berhasil dicapai.
2) Terapeutik/Nursing Treatment
Rencana tindakan keperawatan terpeutik adalah rencana tindakan yang ditetapkan
untuk mengurangi, memperbaikidan mencegah perluasan masalah.Rencana tindakan ini
berupa intervensi mandiri Anda yang bersumber dari ilmu, kiat dan seni keperawatan. Dalam
suatu masalah keperawatan, biasa didapatkan beberapa (lebih dari satu) alternatif
penyelesaian masalahnya, Anda dituntut untuk dapat memilih mana yang paling sesuai
untuk Anda tetapkan pada pasien.
243
Konsep Dasar Keperawatan
memerlukan rencana kolaboratif. Sifat rencana tindakan kolaboratif ini merupakan tugas
Anda.
244
Konsep Dasar Keperawatan
pembelajaran, dengan harapan Anda dapat menerapkan prinsip dan konsep ilmiah yang
mendasari ditetapkannya desain rencana keperawatan. Rasional rencana tindakan
keperawatan menerapkan berpikir kritis dan bertanggungjawab pada pengambilan
keputusan dalam menyelesaikan masalah klien.
Masing-masing rencana tindakan ditetapkan satu rasional. Bila dari rencana tindakan
ada sub-rencana, Anda diperkenankan membuat rasional secara umum namun diharapkan
untuk Anda , dapat membuat rasional untuk masing-masing sub-rencana.
Untuk lebih memahami cara menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan
marilah kita cermati beberapa contoh di bawah ini:
245
Konsep Dasar Keperawatan
246
Konsep Dasar Keperawatan
247
Konsep Dasar Keperawatan
J. EVALUASI KEPERAWATAN
Materi yang akan di bahas dalam evaluasi keperawatan terdiri dari: pengertian
evaluasi Keperawatan, tujuan evaluasi keperawatan, proses evaluasi keperawatan, macam-
macam evaluasi keperawatan, kerangka waktudalam evaluasi keperawatan, komponen
SOAP/SOAPIER, dokumentasi evaluasi keperawatan.
248
Konsep Dasar Keperawatan
249
Konsep Dasar Keperawatan
Pertanyaan yang sering diajukan yaitu kapan sebenarnya evaluasi itu dilakukan?
Evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan yang ditetapkan sudah
dicapai atau belum. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan sesuai dengan kerangka waktu
penetapan tujuan (evaluasi hasil), tetapi selama proses pencapaian terjadi pada klien juga
harus selalu harus dipantau (evaluasi proeses). Dari pernyataan diatas, dapat diketahui
250
Konsep Dasar Keperawatan
bahwa evaluasi proses itu dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan perubahan klien
dan evaluasi klien dan evaluasi hasil dilakukan pada akhir pencapaian tujuan, beberapa
rumah sakit menetapkan kebijakan yang berbeda, evaluasi hasil diukur tiap shift jaga,
sedangkan rumah sakit lain evaluasi proses ditetapkan tiap 24 jam sekali, kecuali untuk kasus
gawat darurat dan intensive care, pada prinsipnya, semakin cepat perubahan yang terjadi
pada klien baik ke arah perbaikan atau penurunan, semakin sering evaluasi proses itu
dilakukan.
Konponen format atau formula yang sering digunakan oleh perawat dalam proses
evaluasi asuhan keperawatan adalahpenggunaan formula SOAP atau SOAPIER. Apakah SOAP
atau SOAPIER itu? Untuk memudahkan Anda mengevaluasi atau memantau perkembangan
klien, digunakan komponen SOAP/SOAPIE/SOAPIER, penggunaannya tergantung dari
kebijakan setempat.
O: artinya Data Objektif Data objkektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran
atau hasil observasi Anda secara langsung kepada klien, dan
yang dirasakan klien setelah dilakukan tindakan
keperawatan.
251
Konsep Dasar Keperawatan
Silahkan Anda cermati pedoman pengisian format evaluasi dibawah ini, pedoman
Pengisian Format Evaluasi/Catatan Perkembangan.
b. Tanggal/Jam
Tulislah tanggal, bulan, tahun, dan jam waktu evaluasi dilakukan.
252
Konsep Dasar Keperawatan
f. Paraf
Tulislah paraf dan nama jelas Anda.
Baiklah, mari kita seksama mencermati salah satu contoh evaluasi dengan
menggunakan format SOAP, SOAPIE dan SOAPIER di bawah ini
253
Konsep Dasar Keperawatan
254
Konsep Dasar Keperawatan
Masalah
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
O: -Suhu 39 derajat celcius,.
-Nadi 108x/mnt, reguler.
-RR 20X/mnt.
-Ibu menolak tindakan
kompres pada anaknya.
A: Hipertermi berlanjut, timbul
masalah baru,
ketidakefektifan koping
keluarga.
P:
- Suhu tubuh turun 1 derajat
celcius dalam 1 jam.
- Rencana tindakan 1
dihentkan.
- Jelaskan pada keluaraga
tentang proses penyakit dan
perawatannya.
- Lakukan observasi keadaan
umum, tingkat kesadaran,
suhu, nadi, RR, dan akral tiap
30 menit.
I:
- Menjelaskan pada keluarga
tentang proses penyakit dan
perawatannya
- Mengobservasi keadaan
umum, tingkat kesadaran dan
akal.
- Melakukan kolaborasi
pemberian Xylomidon 1 cc
IM.
E:
- Keluarga dapat menjelaskan
kembali proses perjalanan
penyakit dan perawatan
- Suhu 38, 5 derajat celcius
- Nadi 88x/mnt
- RR 16X/mnt
255
Konsep Dasar Keperawatan
Masalah
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
- Td 105/90mmHg
Nah, sampai di sini uraian materi pembelajaran Topik 2, secara garis besar, tentulah
Anda telah memahaminya. Namun, untuk lebih memantapkan pemahaman Anda mengenai
materi pembelajaran yang baru saja Anda pelajari, bacalah secara cermat rangkuman
berikut ini!
RINGKASAN
256
Konsep Dasar Keperawatan
b) Data focus adalah informasi tentang status kesehatan klien yang menyimpang
dari keadaan normal. Data fokus dapat berupa ungkapan klien maupun hasil
pemeriksaan langsung Anda sebagai seorang perawat.
c) Data subjektif, data yang merupakan ungkapan keluhan klien secara langsung
dari klien maupun tidak langsung melalui orang lain yang mengetahui keadaan
klien secara langsung dan menyampaikan masalah yang terjadi kepada Anda
contoh: ”merasa pusing”, “mual”, “nyeri dada”, dan lain-lain.
d) Data objektif adalah data yang diperoleh Anda secara langsung melalui observasi
dan pemeriksaan pada klien. Data objektif harus dapat diukur dan diobservasi,
bukan merupakan interpretasi atau asumsi dari Anda, contoh: tekanan darah
120/80 mmHg, konjungtiva anemis.
5) Teknik pengumpulan data yang dapat Anda lakukan dengan cara melakukan:
a) Tahap pertama melakukan anamnesis adalah suatu proses tanya jawab atau
komunikasi untuk mengajak klien dan keluarga bertukar fikiran dan perasaan,
mencakup keterampilan secara verbal dan non verbal, empati dan rasa
kepedulian yg tinggi.
b) Tahap kedua adalah observasi, yaitu: pengamatan prilaku dan keadaan klien
untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan
klien.Kegiatan Observasi, meliputi 2S HFT: Sight yaitu seperti kelainan fisik,
perdarahan, terbakar, menangis; Smell yaitu seperti Alkohol, darah, feces,
medicine, urine; Hearing yaitu seperti Tekanan darah, batuk, menangis, ekspresi
nyeri, heart rate dan ritme.
c) Tahap ketiga adalah pemeriksaan fisik yang Anda lakukan dengan menggunakan
metode atau teknik P.E. (Physical Examination) yang terdiri dari:
(1) Inspeksi, yaitu: teknik yang dapat Anda lakukan dengan proses observasi
yang dilaksanakan secara sistematik.
(2) Palpasi, yaitu: suatu teknik yang dapat Anda lakukan dengan menggunakan
indera peraba. Langkah-langkah yg Anda perlu diperhatikan adalah:
(3) Perkusi, adalah: pemeriksaan yang dapat Anda lakukan dengan mengetuk,
dengan tujuan untuk membandingkan kiri-kanan pada setiap daerah
permukaan tubuh dengan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk:
mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. Contoh
suara-suara yg dihasilkan: sonor, redup, pekak, hipersonor/timpani.
(4) Auskultasi, adalah merupakan pemeriksaan yang dapat Anda lakukan
dengan mendengarkan suara yg dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan
stetoskop.
6) Diagnosa keperawatan merupakan suatu pertanyaan klinis yang menggambarkan
respons manusia sebagai individu atau kelompok terhadap masalah kesehatan atau
proses kehidupan baik aktual ataupun potensial sebagai dasar pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil tempat perawat bertanggung jawab.
257
Konsep Dasar Keperawatan
TES 2
Petunjuk:
Bacalah setiap butir soal berikut ini dengan cermat dan kerjakanlah terlebih dahulu
butir soal yang menurut Anda relatif lebih mudah. Usahakanlah untuk mengerjakan semua
butir soal Test 2. Waktu yang disediakan adalah 20 menit. Apabila masih tersisa waktu,
periksalah kembali lembar jawaban Anda, apakah masih ada butir soal yang belum terjawab,
selamat mengerjakan Test 2 dan sukses bagi Anda.
2) Tujuan umum dari proses keperawatan adalah sebuah sistem. Apapun yang tergolong
sistem, maka tujuannya adalah ….
A. Peningkatan kualitas
B. Peningkatan daya saing
258
Konsep Dasar Keperawatan
C. Pelaksanaan keperawatan
D. Peningkatan ekonomi
3) Titik sentral dalam proses penyelesaian masalah dalam proses keperawatan adalah ….
A. Kebutuhan dan masalah klien
B. Masyarakat
C. Kelompok khusus
D. Institusi rumah sakit
4) Pengkajian fisik yang dilakukan terhadap klien untuk memperoleh data dilakukan
dengan menggunakan pendekatan ....
A. Nursing process
B. Body system approach
C. Observation
D. Therapiutic
6) Di bawah ini merupakan contoh data dari pengkajian keperawatan. Yang merupakan
data subjektif adalah ….
A. Pernyataan nyeri
B. Klien menyeringai
C. Klien berkeringat
D. Skala nyeri
259
Konsep Dasar Keperawatan
10) Rencana keperawatan merupakan bagian dari proses keperawatan yang mempunyai
tujuan ….
A. Tujuan langsung keperawatan dan koordinasi perawatan pasien
B. Komunikasi antar perawat
C. Gambaran standar keperawatan yang diberikan pada pasien
D. Pengaturan pembiayan keperawatan
12) Kegiatan pertama yang Anda lakukan pada perencanaan antara lain ….
A. Menentukan prioritas masalah keperawatan
B. Menetapkan tujuan dan kriteria hasil
C. Merumuskan rencana tindakan keperawatan
D. Menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan
14) Evaluasi yang dilakukan setelah akhir tindakan keperawatan secara paripurna,
Berorientasi pada masalah keperawatan, Menjelaskan keberhasilan/ketidak
berhasilan, Rekapitulasi dan kesimpulan status kesehatan klien sesuai dengan
kerangka waktu yang ditetapkan disebut ….
A. Evaluasi formatif
B. Evaluasi sumatif
260
Konsep Dasar Keperawatan
C. Evaluai awal
D. Evaluasi proses
TUGAS
Langkah-langkah
Berikut ini diberikan soal-soal tugas. Anda diminta mengerjakan di lembar kertas
tersendiri (tidak di dalam Bab). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan,
selamat Anda sudah berhasil menyelesaikan smua tugas dari setiap Topik pada Bab ini.
Bagaimana jawaban Anda? tentunya soal-soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika
belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa
kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda kerjakan. Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, diskusikan jawaban Anda dengan fasilitator Anda.
Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum benar, sebaiknya Anda pelajari
kembali materi pembelajaran Topik 2 terutama materi pembelajaran yang belum Anda
pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas Topik 2. Semoga kali ini Anda dapat
menyelesaikannya dengan benar. Selamat Anda telah berhasil menyelesaikan semua tugas
pada Bab ini.
261
Konsep Dasar Keperawatan
PENUTUP
Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada
Bab VI yang berjudul “Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan”. Sebagai tindak lanjut dari
penyelesaian Bab ini, Anda haruslah mengerjakan Tes Akhir. Tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap keseluruhan materi
pembelajaran yang telah Anda pelajari.
Selamat mengerjakan Tes dan sukses tentunya. Apabila Anda telah berhasil
mengerjakannya, maka Anda dikatakan telah menguasai materi pembelajaran yang
diuraikan di dalam Bab ini.
262
Konsep Dasar Keperawatan
Test 1
1) B 6) B
2) D 7) A
3) D 8) A
4) A 9) C
5) D 10) B
Test 2
1) D 6) A 11) D
2) A 7) D 12) A
3) A 8) B 13) D
4) B 9) A 14) D
5) B 10) C 15( A
263
Konsep Dasar Keperawatan
Daftar Pustaka
Julia B. George, RN, PhD (editor) 1995, Nursing Theories, The Base for Profesional Nursing
Practice. 4 th. Appleton and Lange Norwalk, Connecticut
Marinner-Tomey, A. (1994). Nursing Theorist and Their Work. (3th ed.) Philadelphia: Mosby
NAnda. 2006. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification. Dalam http:// www.
Nanda.org/Portals/0/PDFs/NANDA-1%20Pubs/New_Book_Now_4_08.pdf/
Pearson & Vaughan, ( 1999 ). Nursing models for practice. London: Heinemann Nursing
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan Praktek.
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Talbot. L. A. & Mary Meyers – Marquardt. 1997. Pengkajian Keperawatan Kritis. Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Wilkinsn Judith M. 2005. Nursing Diagnosis Handbook With NIC. Intervention and NOC
Outcomes. Eighth Edition. New Jersey: Pearson Education.
264