6514 19660 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

J. Ked. Mulawarman Vol.

8 (3) Desember 2021 78

Original Research

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL ANEMIA


DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LEMPAKE KOTA SAMARINDA

Rahmat Bakhtiara, Yusuf Muladib, Annisa Tamayab, Aisyah Utarib, Rita Yulianab, Wina
Ariyantib
a
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda,
Indonesia
b
Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Korespondensi: [email protected]

Abstrak
Anemia pada ibu hamil merupakan masalah utama kesehatan ibu dan menjadi program prioritas di
Indonesia. Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) adalah intervensi cost effective yang secara
signifikan menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil. Ketidakpatuhan dan kurangnya pengetahuan
mengenai pentingnya mengkonsumsi TTD secara teratur menjadi hambatan dalam program ibu hamil
bebas anemia. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan ibu hamil anemia mengenai
informasi penting suplemen Fe dan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi TTD sesuai dosis.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik cross sectional. Sebanyak 48 ibu hamil anemia
yang melakukan antenatal care yang teregister pada kohor ibu dari bulan Januari–Mei 2019 dijadikan
sebagai sampel. Variabel penelitian adalah pengetahuan tentang pesan penting TTD dan kepatuhan
menelan TTD yang diukur dengan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Sebagian besar ibu
hamil anemia berusia 20-30 tahun, pendidikan SMA dan PT, bekerja, berpenghasilan baik. Pengetahuan
tentang pesan pesan penting cukup baik dan lebih dari separuh ibu hamil anemia mengkonsumsi TTD
secara rutin setiap hari selama tiga bulan. Pengetahuan ibu hamil anemia tentang informasi penting
tentang TTD meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi TTD. Monitoring kepatuhan dan penggunaan TTD
sesuai dosis sangat diperlukan agar ibu hamil dan bayinya bebas dari dampak buruk anemia.

Kata kunci : Kehamilan, anemia, pesan penting, kepatuhan tablet besi

Abstract

Anaemia in pregnancy is a major problem for maternal health and a high priority program in Indonesia.
Cost-effective supplementation of iron tablets significantly reduces the prevalence of anaemia in
pregnancy, however non-compliance and lack of knowledge associated with supplementation of iron
tablets barrier this programme. A cross-sectional observational study was conducted at the Lempake
Public Health Center coverage area to determine the knowledge of taking iron tablets and compliance of
anaemic pregnant women. A total of 48 anaemic pregnant mothers registered in the maternal cohort
from January – May 2019 were used as samples. A structured self-administered questionnaire was used
to identify knowledge of anaemic pregnant mothers while Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-
8) was used to measure adherence. Most anaemic pregnant mothers were 20-30 years old, had high
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 79

education, and an occupation, The findings also suggested that knowledge was associated with
adherence of anaemic pregnant mothers in consuming iron tablets. Careful monitoring and adequate
supplementation are therefore needed for anaemic pregnant mothers and infants.

Keywords: Anaemia in pregnancy, important message, compliance – Iron supplementation


J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 80

PENDAHULUAN Populasi yang paling rentan mengalami

Anemia ibu hamil merupakan masalah anemia yaitu ibu hamil.1 Metabolisme energi yang

kesehatan masyarakat global yang perlu segera meningkat selama proses kehamilan menyebabkan

ditanggulangi. WHO memperkirakan 40% ibu hamil kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat.

di seluruh dunia mengalami anemia.1 Di Indonesia Peningkatan energi dan zat gizi tersebut

berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menggambarkan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

anemia terjadi pada 48,9% ibu hamil.2 Upaya perkembangan janin, pertambahan besarnya

pemerintah dalam menurunkan angka kejadian organ kandungan, perubahan komposisi dan

anemia terdiri dari deteksi dini anemia melalui metabolisme tubuh ibu. Wanita hamil sangat sulit

pemeriksaan kadar hemoglobin yang dilaksanakan untuk mendapatkan cukup zat besi walaupun telah

pada saat antenatal care dan pemberian suplemen mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi setiap

Tablet Tambah Darah (TTD). Namun sebagian hari karena zat besi merupakan salah satu nutrien

besar ibu hamil telah mengalami anemia sebelum yang tidak dapat di peroleh dalam jumlah yang

memulai kehamilan.3 adekuat dari makanan yang dikonsumsi selama

Pemberian suplementasi TTD yang masa hamil.3 Perubahan fisiologis sebagai

dilakukan oleh pemerintah merupakan salah satu kompensasi peningkatan kebutuhan kadar oksigen

upaya penanggulangan anemia pada ibu hamil juga meningkatkan risiko anemia.

agar ibu terhindar dari anemia dengan segala Menurut WHO di negara berkembang,

dampak buruknya sepanjang kehamilan dan masa anemia pada kehamilan, menyumbang 4%

nifas. Suplementasi TTD merupakan upaya cost kematian ibu.1 Dampak dari anemia pada ibu hamil

effective karena kandungan besinya padat, adalah keguguran,8,9 pendarahan selama

dilengkapi dengan asam folat dan harganya relatif kehamilan,10,11 persalinan prematur,12–15 gangguan

murah.4 Anemia dalam kehamilan merupakan janin,16 gangguan persalinan dan masa nifas.17

kondisi ibu hamil dengan kadar Hb < 11 gr/dl pada Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi

trimester I dan III atau kadar Hb < 10,5 gr/dl pada TTD dan kurangnya pengetahuan tentang

trimester II.5 Dalam upaya mencegah anemia pentingnya konsumsi TTD menjadi faktor risiko

setiap ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90 kehamilan dengan anemia.18–23 Untuk

tablet selama kehamilan.5 mengantisipasi ketidakefektifan pemberian TTD,

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 petugas Puskesmas menyampaikan beberapa

menggambarkan cakupan pemberian TTD di informasi penting sebelum ibu hamil mulai

Indonesia tahun 2018 adalah 81,42%, sedangkan mengkonsumsi TTD dan diulangi ketika kunjungan

cakupan TTD di Kalimantan Timur sebesar 8,2%.6 berikutnya. Informasi atau pesan penting yang

Data Dinas Kesehatan Kota Samarinda disampaikan petugas kesehatan antara lain fungsi

menggambarkan angka kejadian anemia ibu hamil dan manfaat dari TTD, dosis atau jumlah TTD dan

masih tinggi dan cakupan pemberian TTD di cara pemberian TTD, efek samping dan cara

Puskesmas Lempake masih dibawah target penanganan efek samping, serta nutrisi lain yang

nasional.7
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 81

dianjurkan dan tidak dianjurkan dikonsumsi secara anemia. Beberapa informasi yang dikategorikan
bersamaan dengan TTD. pesan penting adalah 1). Informasi tentang fungsi
Kehamilan bebas anemia pada setiap ibu dan manfaat TTD; 2). Informasi tentang dosis TTD;
hamil merupakan standar pelayanan kesehatan ibu 3). Informasi tentang cara mengkonsumsi TTD
hamil yang berdampak tidak hanya pada yang benar; 4). Informasi tentang efek samping
kesehatan dan keselamatan ibu juga kepada bayi TTD; 5). Informasi tentang makanan atau nutrisi
yang akan dikandungnya. Prevalensi anemia ibu yang dianjurkan dikonsumsi secara bersamaan
hamil yang masih tinggi dan belum tercapainya dengan TTD dan; 6). Informasi tentang makanan
target nasional pelayanan kesehatan ibu hamil yang tidak dianjurkan dikonsumsi secara
dimana salah satu indikatornya adalah cakupan bersamaan dengan TTD. Pengukuran setiap pesan
pemberian suplemen Fe di Puskesmas maka penting diberi nilai 2 jika responden tahu dan nilai
peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat 1 jika responden tidak tahu. Seluruh item pesan
pengetahuan ibu hamil dengan anemia terhadap penting dijumlahkan dan dikatakan ibu hamil
pesan penting pemberian TTD di wilayah kerja mempunyai pengetahuan baik jika skornya ≥ 10.
Puskesmas Lempake. Kepatuhan mengkonsumsi TTD adalah kemauan
ibu menelan TTD setiap hari secara teratur selama

METODE PENELITIAN 90 hari dan diukur dengan menggunakan

Penelitian observasional analitik cross kuesioner kepatuhan minum obat Morisky

sectional yang dilaksanakan bulan Mei-Juni 2019 di Medication Adherence Scale (MMAS-8). Data

Puskesmas Lempake Samarinda provinsi primer yang dikumpulkan melalui kuesioner dan

Kalimantan Timur. Populasi dalam penelitian ini wawancara. Karakteristik responden dianalisa

adalah semua ibu hamil yang mengalami anemia secara deskriptif dan analisa bivariate dilakukan

yang melakukan antenatal care (ANC) periode dengan analisa Chi square (χ2) dan Odds Ratio

Januari-Mei 2019. Seluruh ibu hamil anemia yang dengan tingkat signifikan jika p < 0,05.

terdata dalam kohort ibu selama periode tersebut


dijadikan sebagai sampel (total sampling). Ibu HASIL DAN PEMBAHASAN
hamil dengan anemia yang menderita penyakit Penelitian dilaksanakan di Puskesmas
infeksi yang berpotensi menurunkan kadar Lempake dan di Posyandu-posyandu yang berada
hemoglobin dan ibu hamil yang tidak berada di diwilayah kerja Puskesmas Lempake kota
tempat saat dikunjungi peneliti dieksklusikan Samarinda Kalimantan Timur. Sumber informasi
dalam penelitian ini. Ibu hamil dengan anemia utama dalam mengidentifikasi ibu hamil anemia
adalah ibu hamil dengan kadar Hb ≤ 11 mg%.5 adalah buku kohor ibu yang terdapat di ruangan
Kepatuhan mengkonsumsi TTD adalah kemauan KIA Puskesmas. Peneliti mengidentifikasi ibu hamil
ibu menelan TTD setiap hari secara teratur selama dan dengan kadar HB<11 mg% yang terdata
90 hari. Informasi tentang TTD untuk mengobati selama periode Januari–Mei 2019, baik yang telah
anemia disampaikan oleh petugas kesehatan diberikan maupun yang belum diberikan TTD dan
setelah seorang ibu hamil terindikasi menderita
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 82

mengkonfirmasi tempat tinggal apakah masih Tabel 2. Pengetahuan Ibu Hamil Anemia Tentang
berdomisili di Samarinda. TTD di Puskesmas Lempake Samarinda 2019

Jawaban Responden (N=48)


Pengetahuan
Ibu hamil anemia yang Ya % Tdk %
teregister di kohort Ibu Manfaat TTD 29 60,4 19 39,5
Dosis TTD 28 58,3 20 41,6
(56 orang)
Pindah domisili Cara mengkonsumsi TTD 26 54,1 22 55,8
kedaerah lain Efek Samping pemberian 24 50,0 24 50,0
TTD
(6 orang) Nutrisi yang dianjurkan 26 54,1 22 55,4
Ibu hamil anemia yang dikonsumsi bersamaan
ada 50 orang TTD
Nutrisi yang tidak 21 43,7 27 56,2
Tidak bersedia dianjurkan dikonsumsi
diwawancarai bersama TTD

(2 orang)
Responden (N=48)
Tabel 2 menggambarkan pengetahuan ibu hamil
anemia tentang enam pengetahuan terkait
Gambar 1. Flowchart pengambilan sampel
dengan informasi penting yang harus diketahui ibu
Dari proses pengambilan responden penelitian
hamil yang menderita anemia. Hanya 60,41% yang
didapatkan 48 orang ibu hamil anemia (gambar 1).
mengetahui manfaat TTD bagi kehamilan,
sebanyak 58,33% ibu hamil mengetahui jumlah
Tabel 1. Karakteristik Ibu hamil dengan Anemia
Karakteristik Responden Jumlah % TTD sebanyak 90 tablet yang dikonsumsi satu
(n=48)
tablet setiap hari, cara mengkonsumsi TTD yang
Umur < 20 2 4,16
20 – 30 32 66,66 benar dipahami 54,16% ibu hamil anemia, separuh
>30 14 29,18
Pendidikan SD sederajat 0 0 ibu hamil anemia mengetahui efek samping
SMP sederajat 1 2,09
SMA sederajat 34 70,84 pemakaian TTD (50%), sebanyak 54,16% ibu hamil
PT 13 27,08
Pekerjaan Bekerja 36 75,00 mengetahui makanan yang dianjurkan bersamaan
Tidak Bekerja 12 25,00
Jumlah Anak Tidak ada 6 12,50 atau setelah mengkonsumsi TTD dan hanya
Paritas 1-2 30 62,50
>2 12 25,00
43,75% ibu hamil anemia mengetahui makanan
Penghasilan ≤ UMR (Rp.3 Juta) 15 31,25 makanan yang tidak dianjurkan dikonsumsi
keluarga* >UMR (Rp.3 Juta) 33 68,75
*UMR(Upah Minimum Regional Kalimantan Timur) bersamaan dengan suplemen Fe.

Tabel 1 menggambarkan karakteristik ibu hamil Tabel 3. Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Anemia
anemia yang menjadi responden dalam penelitian mengkonsumsi TTD
ini. Sebagian besar ibu hamil berusia 20 – 30 tahun
Ibu Hamil Anemia
(66,66%), berpendidikan SMA sederajat (70,84%), (N=48)
Tingkat Kepatuhan
mempunyai pekerjaan (75%), mempunyai 1-2 Jumlah %

orang anak (62,50%) dan hamil pertama (12,5%), Patuh 27 56,25


Tidak Patuh 21 43,75
serta 68,75% berasal dari keluarga yang
Total 48 100
mempunyai penghasilan lebih dari standar UMR
provinsi Kalimantan Timur. Tabel 3 menggambarkan kepatuhan ibu hamil
anemia di wilayah kerja Puskesmas Lempake
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 83

Samarinda dalam mengkonsumsi TTD sebanyak 90 (40%), muntah (20%) dan tidak nyaman di ulu hati
dosis adalah 56,25%. Sementara itu ibu hamil (18%), perubahan warna tinja menjadi agak hitam
anemia yang tidak teratur mengkonsumsi TTD (23%), susah buang air besar atau sembelit (26%),
setiap hari atau tidak dapat melanjutkan merasa tidak bermanfaat (12%) dan perasaan
pengobatannya sebesar 43,75%. Beberapa alasan bosan(41%).
yang dikemukakan antara lain perasaan mual

Tabel 4. Hubungan pengetahuan pesan penting dengan tingkat kepatuhan mengkonsumsi TTD
Pengetahuan Kepatuhan (N=48) 95% CI
p value OR
Pesan Penting Ya % Tidak % Min Max
Kurang 17 62,96 6 54,54 0.019* 5.037 1,460 13,375
Baik 9 37,04 16 45,45
Total 26 100 22 100

*sig:pvalue<0,05
Tabel 4 menunjukkan pengetahuan pesan penting pada ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) yang
berhubungan secara signifikan dengan tingkat sulit diintervensi selama kehamilan.26 Hal yang
kepatuhan ibu hamil anemia dalam mengkonsumsi sama juga didapatkan oleh beberapa peneliti yang
TTD (p=0,019). Berdasarkan Odd Ratio didapatkan menggambarkan usia ibu hamil yang berusia 20-30
pengetahuan ibu hamil yang kurang ternyata tahun banyak yang menderita anemia.22,25,27,28
meningkatkan kepatuhan 5 kali lipat dibanding Selain secara demografi ibu hamil banyak pada
yang pengetahuan tinggi, dengan variasi antara 1,5 rentang usia tersebut, kemungkinan lain
hingga 13,4 kali lipat. disebabkan masa paritas yang pendek dan anemia
Sebagian besar ibu hamil mengalami sudah terjadi pada saat sebelum hamil. Dugaan ini
anemia dengan multiparitas. Anemia dengan diperkuat dengan data penelitian menunjukkan
paritas tinggi meningkatkan risiko perdarahan usia ibu hamil anak pertama adalah 18-23 tahun
postpartum.24 Multiparitas berisiko lebih tinggi dengan jarak kehamilan 1-2 tahun serta studi di
mengalami anemia dibandingkan ibu dengan Guatemala menunjukkan 39-67% wanita muda
paritas rendah karena kehamilan dan persalinan tidak mempunyai cadangan besi yang cukup.29
menguras cadangan zat besi dalam tubuh.16 Ibu hamil dengan keluarga berpenghasilan
Berbeda dengan penelitian Tessa di Puskesmas tinggi lebih banyak ditemukan dalam penelitian ini.
Lahat yang menyatakan kejadian anemia ibu hamil Hasil ini sejalan dengan penelitian Febi di Aceh,27
tidak berhubungan dengan paritas.25 tetapi Sjahriani menyatakan sebaliknya lebih tinggi
Tingginya proporsi ibu hamil berusia pada keluarga dengan penghasilan rendah.25 Hal
muda yang menderita anemia seperti yang tersebut dikaitkan dengan kemampuan untuk
tergambar dari penelitian ini kemungkinan membeli bahan makanan sehingga makanan
disebabkan anemia sudah terjadi sejak masa kurang bervariasi atau asupan bahan makanan
remaja atau sebelum menikah sehingga tergolong tidak mencukupi. Anemia pada ibu hamil
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 84

berpenghasilan tinggi kemungkinan disebabkan kesehatan dapat mengingatkan ibu hamil untuk
masalah budaya, adanya penyakit, kebiasan diet selalu mengkonsumsi TTD sesuai dengan dosis
yang lama atau anemia telah terjadi semenjak yang telah ditetapkan.19 Informasi berkala pesan
remaja. penting yang disampaikan ketika ibu melakukan
Aktivitas bekerja memerlukan oksigen ANC mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu
yang cukup agar aktivitas sel di otot dan otak mengenai penggunaan tablet zat besi.23 Manfaat
berfungsi dengan baik. Ibu hamil yang bekerja zat besi dideskripsikan berbeda oleh ibu hamil
rentan menderita anemia yang disebabkan seperti mencegah kurang darah, agar tidak pusing
terkurasnya energi tidak hanya dari proses atau obat letih dan lesu.32 Wulandini
kehamilannya juga dari aktivitas pekerjaan. mendeskripsikan meskipun ibu hamil tahu tentang
Penderita anemia akan sulit berkonsentrasi dan apa itu TTD tetapi tidak memahami manfaatnya
mudah lelah sehingga berdampak pada kualitas untuk menaikkan kadar Hb.19
pekerjaan yang dilakukan. Florencia di Manado Menurut Kemenkes RI, suplemen Fe
menggambarkan tingginya kejadian anemia yang diberikan pada ibu hamil mengacu pada dosis dan
dialami ibu hamil yang bekerja.30 Faktor lain adalah cara yang telah ditentukan, yaitu untuk dosis
asupan nutrisi yang tidak seimbang selama bekerja pencegahan diberikan pada kelompok sasaran
dan di rumah meningkatkan risiko anemia.31 tanpa pemeriksaan Hb sebanyak 1 tablet (60 mg
Beberapa penelitian menggambarkan zat besi dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut
pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan selama minimal 90 hari masa kehamilan dimulai
dampak yang ditimbulkannya baik bagi janin dan sejak pemeriksaan kehamilan pertama (K1). Dosis
18–21,32
kehamilannya rendah. Namun Fahza di pengobatan diberikan bila kadar Hb ≤ 11 gr%,
Jakarta menyatakan pengetahuan tidak diberikan 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilan.
23
berpengaruh terhadap status anemia ibu hamil. Penelitian sebelumnya menunjukan ibu hamil yang
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang rutin mengkonsumsi tablet zat besi yang
menstimulasi atau merangsang terwujudnya mengandung 60 mg zat besi / hari (1 tablet / hari),
perilaku kesehatan. Ibu hamil dengan dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1gr/dL
pengetahuan yang disertai pemahaman TTD yang perbulan.34 Penggunaan selama 3 bulan secara
baik cenderung mengkonsumsi TTD sesuai dosis konsisten dan adanya keluhan berupa efek
dan waktu yang telah tentukan.33 Ibu hamil yang samping membuat kepatuhan mengkonsumsi
mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia berpotensi menurun sehingga target bebas anemia
cenderung mengkonsumsi makanan rendah zat pada periode akhir kehamilan tidak tercapai. Hal
besi selama kehamilan yang dikarenakan oleh ini dapat dicegah dengan menerapkan komunikasi
18
ketidaktahuannya dan faktor lainnya. Temuan efektif dengan materi penekanan pada informasi
yang menarik yang dilakukan oleh Wulandini, penting TTD di awal pemberian dan dievaluasi
meskipun tidak mempunyai pengetahuan yang baik pengetahuan maupun kadar Hb setiap bulan.
cukup, stimulasi atau pemberian informasi yang Efek samping yang umum yang sering
berulang serta konsisten yang dilakukan petugas dikeluhkan oleh ibu hamil yang mengkonsumsi TTD
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 85

adalah rasa tidak nyaman pada epigastrium, mual makanan atau minuman yang menghambat
26
dan muntah dan tinja yang berwarna hitam absorbsi zat besi.
pemberiannya dapat dilakukan lebih sering dengan Kepatuhan ibu hamil anemia dalam
dosis yang lebih kecil namun frekuensinya sering mengkonsumsi TTD menjadi masalah dalam
misalnya 2 kali setengah tablet. Suplemen zat besi menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil.
diberikan saat keadaan perut kosong yaitu sekitar Berbeda dengan penelitian Aminin dan Vongvichit
1-2 jam sebelum makan atau menjelang tidur yang menegaskan pengetahuan baik akan
untuk menghindari efek samping. Meskipun tidak meningkatkan kepatuhan minum TTD33,35.
membahayakan, rasa khawatir mungkin timbul Pengetahuan yang baik belum menjamin ibu hamil
ketika terjadi perubahan warna tinja menjadi lebih patuh mengkonsumsi TTD20. Bahkan
hitam. Malabsorbsi usus terhadap zat besi serta beberapa penelitian mengatakan tidak terdapat
peningkatan kebutuhan zat besi selama hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan
pertumbuhan dan kehamilan, dimana intake mengkonsumsi zat Fe19,36. Hasil OR yang
makanan kurang mencukupi, akan menyebabkan mengindikasikan pengetahuan yang kurang
defisiensi zat besi.3 Sembelit dapat terjadi ternyata meningkatkan kepatuhan minum TTD
terutama pada wanita dan dapat diredakan sebanyak 5 kali dibanding pengetahuan tinggi,
dengan memperbanyak minum dan konsumsi menurut peneliti pengetahuan bukan faktor utama
makanan kaya akan serat seperti roti, serealia, dan dalam meningkatkan kepatuhan lebih disebabkan
agar-agar. Edukasi sebelum pemberian TTD harus dorongan bidan dan motivasi ibu.
dilakukan agar pasien tahu anemia dapat dicegah Sekitar 60% ibu hamil masih
atau dihilangkan, efek samping biasanya ringan mengkonsumsi teh, kopi, susu coklat dan minuman
dan tidak membahayakan. bersoda ketika menelan TTD. Makanan makanan
Tingkat pengetahuan ibu mengenai nutrisi ini mengandung tanin dan polifenol dalam teh
atau makanan yang dianjurkan dikonsumsi yang membentuk kompleks tidak larut dengan zat
bersamaan ketika mengkonsumsi TTD cukup baik. besi, sehingga membuat zat besi tidak tersedia
Vitamin C atau asam askorbat merupakan untuk diserap37. Sedangkan vitamin C membantu
makanan yang meningkatkan absorbsi zat besi dari penyerapan zat besi dengan mereduksi ferri
makanan bukan daging ketika dikonsumsi menjadi ferro dalam usus halus, sehingga zat
bersamaan dengan makanan. Makanan dan besi mudah diserap.38 Sulistyaningsih (2015),
minuman yang mengandung tanin seperti teh/kopi menunjukkan sebagian besar ibu hamil
atau phytat seperti sereal sebaiknya tidak mengkonsumsi TTD menggunakan air teh dan
dikonsumsi bersamaan karena dapat menghambat hanya sedikit yang menelan TTD menggunakan air
penyerapan zat besi dalam tubuh. Sumber putih dan menggunakan air jeruk.39 Hal ini
makanan yang mengandung zat besi dan mudah menunjukan bahwa cara kebiasan mengkonsumsi
terserap terdapat pada daging merah. Singh di TTD sebagian besar ibu hamil masih kurang tepat.
India menunjukan kejadian anemia lebih tinggi Beberapa kelemahan penelitian ini adalah
pada ibu hamil yang sering mengkonsumsi Pertama, peneliti tidak membatasi usia kehamilan
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 86

responden sehingga terdapat perbedaan waktu 2. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar
Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI
mendapatkan informasi tentang pesan penting Fe.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploa
Kemampuan retensi informasi seseorang berbeda d/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
riskesdas-2018_1274.pdf (2018).
beda tergantung waktu, meskipun peneliti
berasumsi anemia umumnya terdeteksi pada 3. Hytten, F. Nutritional requirements in
pregnancy: What should the pregnant
antenatal care awal kehamilan dan pesan penting
woman be eating? Midwifery 6, 93–98
akan diulang petugas kesehatan setiap bulan (1990).
ketika datang mengambil obat. Kedua, jumlah
4. Roosleyn, I. P. T. Strategi dalam
sampel yang terbatas sebaiknya menggunakan
penanggulangan pencegahan anemia pada
beberapa Puskesmas agar lebih bervariasi. Ketiga, kehamilan. J. Ilm. Widya 3, 1–9 (2016).
pertanyaan tertutup pengetahuan dengan opsi
5. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman
pilihan yaitu tahu dan tidak tahu mempunyai
Penatalaksanaan Pemberian Tablet
spektrum yang sangat luas, meskipun peneliti Tambah Darah. Kementerian Kesehatan RI.
(2017)
mereview kembali pilihan jawaban responden,
intervensi tim peneliti mengandung unsur
6. Kementerian Kesehatan RI. Profil
subjektifitas. Kesehatan Indonesia tahun 2019.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/d
ownload/pusdatin/profil-kesehatan-
SIMPULAN indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-
2019.pdf. Kementerian Kesehatan RI.
Pengetahuan ibu hamil anemia berkaitan Jakarta (2020).
dengan informasi penting TTD berhubungan
dengan kepatuhan mengkonsumsi TTD. Kepatuhan 7. Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Evaluasi
Program KIA Kota Samarinda tahun 2019.
menelan TTD akan menjamin ibu hamil terhindar Dinas Kesehatan Kota Samarinda,
dari anemia sepanjang usia kehamilan, persalinan Samarinda (2019).

dan nifas. Tindakan mengkonsumsi TTD secara


8. Kamila, N. A. Relationship Between
benar dan teratur menurunkan angka kejadian Anemia In Pregnancy With The Incidence
anemia dan secara tidak langsung menurunkan of Abortus In Tanjung Karang Public Health
Centre Mataram. Medikes 8, 61–72 (2021).
angka mortalitas dan morbiditas pada ibu maupun
bayi. Pemahaman tentang pentingnya bebas 9. Wardiyah, A. Hubungan Anemia Dengan
anemia selama kehamilan perlu disampaikan Kejadian Abortus Di RSUD DR. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung. J. Chem. Inf.
dengan pendekatan komunikasi efektif agar ibu Model. 53, 1689–1699 (2013).
dan anak terhindar dari dampak buruk anemia.
10. Oktariza, R., Flora, R. & Zulkarnain, M.
Gambaran Anemia Pada Kejadian
KEPUSTAKAAN Perdarahan Post Partum. JAMBI Med. J. 8,
15–18 (2020).
1. WHO. Prevalence of anaemia in women
aged 15-49, by pregnancy status (%).
https://www.who.int/data/gho/indicator- 11. Yurniati & Mustari, R. Hubungan Anemia
metadata-registry/imr-details/4552 (2019). Dengan Kejadian Perdarahan Post Partum
Di Rsud H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 87

Takalar Tahun 2017. J. Ilm. Forilkesuit 1, Tentang Anemia Defisiensi Besi Dengan
41–47 (2019). Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet
Zat Besi Di Bidan Praktek Swasta Cut
Maryamah Trienggadeng Tahun 2012. J.
12. Aditianti, A. & Djaiman, S. P. H. Meta
Kesehat. Masy. 001, (2012).
Analisis: Pengaruh Anemia Ibu Hamil
Terhadap Berat Bayi Lahir Rendah. J.
21. Prahesti, R., Indarto, D. & Akhyar, M.
Kesehat. Reproduksi 11, 163–177 (2020).
Analysis of Factors Associated with Anemia
in Pregnant Women at Prambanan
13. Larumpaa, F. S., Suparman, E. & Lengkong, Community Health Center, Sleman,
R. Hubungan Anemia pada Ibu Hamil Yogyakarta. J. Matern. Child Heal. 01, 131–
dengan Kejadian Persalinan Prematur di 137 (2016).
RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. e-
CliniC 5, 68–73 (2017). 22. Abidah, S. N. & Anggasari, Y. Analisis
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Tm Iii Di
14. Symington, E. A. et al. Maternal iron-
Bpm Kusmawati Surabaya. J. Heal. Sci. 12,
deficiency is associated with premature
99–108 (2019).
birth and higher birth weight despite
routine antenatal iron supplementation in
23. Fazha, P., Sitoayu, L. & Bahar, H. Hubungan
an urban South African setting: The NuPED
Pengetahuan Dan Asupan Zat Gizi Ibu
prospective study. PLoS One 14, 1–21
Hamil Terhadap Status Anemia Ibu Hamil
(2019).
Trimester I Di Puskesmas Kecamatan
Setiabudi. J. Sains Kesehat. 24, 94–103
15. Nurrahman, N. H., Anugrah, D. S., Adelita, (2017).
A. P. & Sutisna, A. N. Faktor dan Dampak
Anemia pada Anak-Anak , Remaja , dan Ibu 24. Siagian, R., Sari, R. D. P. & N, P. R.
Hamil. JSTE 2, 46–50 (2020). Hubungan Tingkat Paritas dan Tingkat
Anemia terhadap Kejadian Perdarahan
Postpartum pada Ibu Bersalin. J. Major. 6,
16. Abu-Ouf, N. M. & Jan, M. M. The impact of
45–50 (2017).
maternal iron deficiency and iron
deficiency anemia on child’s health. Saudi
25. Sjahriani, T. & Faridah, V. Faktor-Faktor
Med. J. 36, 146–149 (2015).
Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil. J. KEBIDANAN 5,
17. Juul, S. E., Derman, R. J. & Auerbach, M. 106–115 (2019).
Perinatal Iron Deficiency: Implications for
Mothers and Infants. Neonatology 115, 26. Toteja, G. S. et al. Prevalence of anemia
269–274 (2019). among pregnant women and adolescent
girls in 16 districts of India. Food Nutr. Bull.
27, 311–315 (2006).
18. Purbadewi, L. & Ulvie, Y. N. S. Hubungan
tingkat pengetahuan anemia dengan
27. Febi, S. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil
kejadian anemia pada ibu hamil. J. Gizi
Anemia di Desa Ujong Baroh Kecamatan
Univ. Muhammadiyah Semarang 2, 31–39
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
(2013).
SKRIPSI FKM Universitas Teuku Umar
Meulaboh Aceh Barat (2013).
19. Wulandini, P. & Triska, T. Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia
28. Arimurti, I. S. Gambaran Karakteristik Ibu
dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet
Hamil Dengan Anemia Di Rumah Sakit An-
Fe di Wilayah Puskesmas RI Karya Wanita
Nisa Kota Tangerang Tahun 2015-2017.
Pekanbaru Tahun 2017. J. Matern.
Edu Dharma J. 2, 57 (2019).
Neonatal 2, 300–308 (2018).

29. Pan America Health Organization & World


20. Nora, S. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
J. Ked. Mulawarman Vol. 8 (3) Desember 2021 88

Health Organization. Anemia among Ibu Hamil Di RSUP Sanglah Denpasar


adolescent and young adult women in Tahun 2016. J. Med. 8, 2597–8012 (2019).
Latin America and the Caribbean: A cause
for concern. Pan America Health
35. Aminin, F. & Dewi, U. Kepatuhan Ibu Hamil
Organization
Mengkonsumsi Tablet Fe di Kota
http://www.paho.org/hq/dmdocuments/2
Tanjungpinang Tahun 2017. J. NERS DAN
010/AnemiaEngWEB.pdf (2010).
KEBIDANAN 2, 285–292 (2020).

30. Paendong, F. T., Suparman, E. & Tendean,


36. Pratiwi, Y. & Safitri, T. Kepatuhan Ibu Hamil
H. M. M. Profil zat besi (Fe) pada ibu hamil
Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe ( Ferrum )
dengan anemia di Puskesmas Bahu
Terhadap Kejadian Anemia Di Desa
Manado. e-CliniC 4, (2016).
Langgenharjo Kecamatan Juwana.
LUMBUNG Farm. 2, 49–53 (2021).
31. Rumarjianti, S. I. Hubungan Antara Jenis
Pekerjaan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil 37. Machmud, P. B., Hatma, R. D. & Syafiq, A.
Pekerja Pabrik Rokok Di Puskesmas KONSUMSI TEH DAN ANEMIA DEFISIENSI
Rejosari Kabupaten Kudus Jawa Tengah. BESI PADA WANITA HAMIL DI KABUPATEN
SKRIPSI Univ. Airlangga (2016). BOGOR , INDONESIA Tea Consumption and
Iron-Deficiency Anemia among Pregnant
Women in Bogor District , Indonesia. Mgmi
32. Asyirah, S. Analisis Faktor yang
91–100 (2019).
Berhubungan dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng 38. Triharini, M., Nursalam, N., Sulistyono, A.,
Kabupaten Gowa Tahun 2014. SKRIPSI FKM Adriani, M. & Hsieh, P.-L. Perceived
UI (2012). Benefits and Intakes of Protein, Vitamin C
and Iron in Preventing Anemia among
Pregnant Women. J. Ners 13, 156 (2019).
33. Vongvichit, PhasoukIsaranurug, S.,
Nanthamongkolchai, S. & Voramongkol, N.
Compliance of Pregnant Women Regarding 39. Sulistyaningsih, Y. & Yuliyanti, T.
Iron Supplementation in Vientiane Penatalaksanaan Pendidikan Kesehatan
Municipality, Lao P.D.R. Res. gate (2003). Diit Anemia Ibu Hamil Dengan Masalah
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh. IJMS - Indones. J. Med.
34. Wirahartari, L. M., Herawati, S. & Wande,
Sci. 4, 56–69 (2017).
N. Gambaran Indeks Eritrosit Anemia Pada

Anda mungkin juga menyukai