Perbedaan Pelayanan Rumah Sakit Offline Dan Online

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PERBEDAAN PELAYANAN RUMAH SAKIT OFFLINE DAN ONLINE

KELOMPOK 6

Nama : Devia putri hascika


Kelas : R2/B1
NIM : 31221061

1. Medium dan Cara Pelayanan

Hal pertama yang membedakan customer services online dan offline tentu saja adalah
melalui medium apa dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan. Dari namanya, sebenarnya
kita sudah bisa menebak letak perbedaannya.

Customer services online dilakukan melalui suatu sistem yang diletakkan pada situs
web atau aplikasi perusahaan, sedangkan customer service offline dilakukan secara tatap
muka atau dengan datang langsung ke kantor. Baik itu customer services online ataupun
offline, masing-masing punya kelebihannya tersendiri.

Saat ini, kalau kamu sering melakukan jual beli online di situs marketplace atau e-
Commerce dan menemui kendala terkait pengoperasian sistemnya, tentu kamu perlu jawaban
yang cepat, bukan? Mendatangi kantor marketplace untuk bertanya tentu bukan hal yang
memungkinkan. Nah, customer services online hadir sebagai sistem yang dapat membantu
pelanggan di waktu tersebut.

Customer services online mampu melayani pelanggan secara real time atau dalam
waktu kapan pun, tergantung dari masing-masing perusahaannya karena pelanggan hanya
butuh mengetikkan pertanyaan di kolom chat dengan customer service dan tinggal menunggu
jawabannya.

Sedangkan di sisi lain, customer services offline melayani pelanggan mengikuti waktu
operasional atau jam buka perusahaan karena sifatnya yang tatap muka dan bertemu secara
langsung. Pelanggan dapat bertanya dan menyampaikan keluhan yang dirasakan dengan lebih
jelas secara tatap muka dengan customer service offline.
2. Waktu dan Prosedur

Perkembangan teknologi juga tidak dapat dipungkiri mengubah perilaku manusia.


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sebagai pelanggan kamu ingin semua masalah
dapat terselesaikan dengan cepat. Kamu tentu senang bukan kalau customer service dapat
menjawab secara langsung untuk membantu menyelesaikan masalahmu? Nah, masalah waktu
dan prosedur penanggapan menjadi hal yang membedakan customer services online dan
offline.

Penyelesaian masalah atau penanggapan pertanyaan melalui CS online mungkin pada


umumnya tersedia secara 24 jam karena dapat diakses dengan mudah melalui internet saja.
Selain itu, pelanggan tidak memerlukan reservasi untuk mengantri untuk mendapatkan
layanan dari customer service online.

Berbeda halnya dengan customer service offline. Customer service offline biasanya
punya prosedur yang mengharuskan pelanggan untuk mengambil nomor antrian untuk dapat
memberikan pelayanannya. Selain itu, waktu operasional customer service offline juga
mengikuti jam kerja dan jam buka kantor tersebut.

3. Jangkauan Pelanggan

Selanjutnya, jangkauan pelanggan pada dua jenis customer service ini juga pun
berbeda lho. Customer service offline punya jangkauan pelanggan yang sangat terbatas kalau
dibandingkan dengan customer service online.

Hal ini berbanding sama dengan fakta bahwa untuk dapat mendapatkan pelayanan
secara tatap muka, pelanggan harus mendatangi kantor cabang terdekat agar dapat bertemu
dengan customer service offline. Jadi, jangkauan pelanggan secara otomatis hanya terbatas
pada area tertentu saja yang berlokasi dekat kantor cabang tersebut.

Sedangkan, customer service online dapat menjangkau pelanggan lebih luas karena
dapat diakses melalui Internet saja.

Pelanggan yang ingin mendapatkan layanan untuk melontarkan pertanyaan,


menyampaikan keluhan, ataupun yang lainnya dapat dengan mudah mengakses situs web
bisnis tersebut dan membuka sistem customer service yang sudah disediakan. Pelanggan
dapat dengan mudah mengakses layanan customer service dari mana saja dan kapan saja
tidak terbatas oleh lokasi.
4. Biaya

Apakah kamu berencana ingin menghadirkan fungsi customer service online atau
offline pada bisnismu? Nah, hal yang membedakan customer services online dan offline
adalah dari segi harga yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan ini kepada pelanggan

Pada umumnya, customer service offline membutuhkan biaya atau modal yang lebih
besar ketimbang customer services online. Hal ini dikarenakan CS offline membutuhkan
tempat atau lokasi kantor untuk dapat beroperasi dan melayani pelanggan secara tatap muka.

Selain itu, CS offline umumnya bersifat formal sehingga membutuhkan atribut


tertentu agar terlihat profesional, misalnya seragam, name tag, atau pun yang lainnya. Hal ini
bertujuan agar pelanggan yang datang langsung nyaman dan meningkatkan kredibilitas
perusahaan kita sendiri.

Nah, berbanding terbalik dengan customer services online. Customer services online
umumnya lebih fleksibel sehingga tidak membutuhkan biaya operasional yang lebih. Kamu
mungkin hanya perlu membayar biaya tertentu untuk memasukkan sistem layanan customer
service terhadap bisnismu.

Dari empat perbedaan mendasar dari customer services online dan offline di atas, kita
dapat memahami kalau masing-masing jenis hanya cocok untuk bisnis-bisnis tertentu saja.

Sebagai contoh, customer service offline dapat dihadirkan untuk jenis usaha yang
membutuhkan penyelesaian secara tatap muka dan kehadiran fisik dari pelanggan untuk dapat
menyelesaikan komplain atau pertanyaannya misalnya, seperti bank atau pelayanan
kesehatan.

Di sisi lain, customer services online sangat cocok untuk bisnis-bisnis yang berbasis
teknologi, misalnya kalau kamu mendirikan bisnis secara online melalui situs web atau media
sosial. Kamu bisa menghadirkan jasa pelayanan kepada pelanggan ini dengan menggunakan
platform layanan customer service dari pihak ketiga melalui WhatsApp atau media lainnya.
Nama : Esih ratnadila
Kelas : R2/B1
NIM : 31221092

A. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit
merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai perusahaan kesehatan yaitu
fasilitas yang tersedia, seperti peralatan medis yang lengkap dan pelayanan yang diberikan
kepada kosumen dalam hal ini pasien yang dapat diwujudkan dalam bentuk penerimaan
pasien baru.

Panjangnya antrian menyebabkan waktu tunggu di Rumah sakit menjadi lama. Waktu
tunggu adalah adalah waktu untuk memperoleh pelayanan rawat jalan dimulai dari loket
pendaftaran hingga ke ruang pemeriksaaan yang dipergunakan oleh pasien. Di Indonesia
waktu tunggu diatur oleh Kemenkes berdasarkan standar pelayanan minimal. SPM waktu
tunggu di rawat jalan yang diatur Kemenkes Nomor 129/Menkes/SK//II/2008 yaitu <60
menit atau sama 60 menit. Waktu tunggu yang panjang dapat menyebabkan ketentraman
pasien terganggu dan berdampak pada rasa puas pasien di waktu yang akan datang.

Kemudahan akses dalam pelayanan pendaftaran sangatlah diharapkan oleh setiap


pasien, namun yang terjadi dilapangan adalah sistem pelayanan yang membuat pasien melalui
banyak loket sehingga pasien harus mengantri panjang dimana hal tersebut akan
membutuhkan waktu yang cukup lama dan juga akan menimbulkan ketidakpuasan pasien
terhadap pelayanan pendaftaran. Pendaftaran dengan sistem online pun diharapkan mampu
mengatasi masalah tersebut namun bagi masyarakat yang kurang memahami teknologi
tentunya hal tersebut akan mengalami beberapa kendala.

Rumah Sakit pada umumnya telah ditunjang dengan fasilitas pelayanan pendaftaran
online dan juga offline. Layanan pendaftaran offline yaitu suatu sistem pendaftaran yang
dilakukan langsung di Poli Rumah Sakit. Sedangkan layanan pendaftaran online adalah suatu
bentuk sistem pendaftaran yang digunakan untuk mempermudah akses pendaftaran, layanan
pendaftaran online ini dapat dinikmati oleh masyarakat dengan cara mendownload aplikasi
online yg disediakan oleh pihak Rumah Sakit. Dengan adanya layanan pendaftaran online ini,
terjadi perubahan pada sistem pendaftaran pasien yaitu dengan memberikan prioritas
pendaftaran perjanjian (appointment), pasien yang telah terdaftar akan mendapatkan pin dan
nomor antrian poliklinik. Pasien dinyatakan terdaftar bila pasien sudah mencetak check-in,
dan batal atau hangus jika pasien tidak melakukan check-in pada waktu jam praktik.

B. PEMBAHASAN

1. Pendaftaran Offline

 Pelayanan pemeriksaan serta pengobatan yang didapatkan dengan lekas


 Pelayanan yang jelas dan tidak berputar-putar
 ketepatan dalam tindakan
 daya tanggap tinggi (Responsiveness) seperti lebih berfokus kepada apa yang
diinginkan oleh klien yaitu menerima pengaduan, serta masalah yang dikeluhkan oleh
konsumen, selalu bersedia memberikan pelayanan dengan tepat guna memenuhi apa
yang diperlukan oleh klien, kesediaan penyedia jasa apalagi staffnya guna menolong
juga memberikan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan klien dengan informasi yang
mudah dimengerti.
 Memakan waktu yang cukup lama
 Harus mengantri
 Waktu tunggu pada pasien offline rata-rata sebesar 165,46 menit dengan nilai
terendah yaitu 28 menit dan tertinggi 282 menit. Pada beberapa poli rawat jalan ada
pelayanan yang cepat ada juga yang lambat hal ini dikarenakan jumlah antrian yang
banyak dan juga dokter yang terkadang belum ada di ruangan.

2. Pendaftaran Online

 pengalaman layanan online yang menyenangkan,


 kepuasan keseluruhan layanan online
 pelayanan yang cepat, tanggap dan keramahan dalam memberikan pelayanan
keperawatan
 rawannya kesalahan dalam penginputan data,
 adanya trouble dalam basis atau server pelayanan,
 mahalnya biaya yang dibutuhkan baik dalam pembuatan maupun pengelolaan basis
pelayanan
 kurangnya kemampuan pasien dalam penggunaan pelayanan pendaftaran berbasis
online.

LINK: https://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi/article/download/577/360/2340
Nama : Melly yunita
Kelas : R2/B1
NIM : 31221154

1. Pendaftaran Offline
Pada sistem antrian konvensional rumah sakit seringkali terjadi penumpukan antrean
khususnya pada bagian pendaftaran, terkadang antrean yang membludak menyebabkan
kerugian bagi rumah sakit dan pasien jika tidak tersedianya penanganan yang baik dari pihak
rumah sakit, ditambah di tengah pandemi yang masih terjadi di Indonesia.

Jika hal tersebut terus terjadi, bukan tidak mungkin pelayanan pasien akan berkurang
dan rumah sakit mungkin mendapatkan ulasan negatif dari pasien.

1. Pengolahan data masih manual

Mengingat pasien yang selalu berdatangan setiap saat, rumah sakit sebagai penyedia
tayanan kesehatan haruslah menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan terbaik
untuk pasien. Akan menjadi sulit apabila pengolahan datanya dilakukan secara manual setiap
harinya. Sayangnya masih banyak rumah sakit yang melakukannya secara manual Apabila
hal ini terus dibiarkan, akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan rumah sakit yang harus
secara sigap memberikan pelayanan kepada pasien.

2. Data antar departemen tidak terintegrasi

Setiap Rumah Sakit tentu memiliki beberapa departemen yang menangani urusan
yang berbeda. Berbagai perbedaan urusan yang ditangani oleh setiap perbedaan tentu akan
menyulitkan pihak manajemen untuk menggabungkan datanya. Data yang ter-input ke dalam
manajemen haruslah tersinkron dan terintegrasi satu sama lain. Dengan begitu, pelayanan
rumah sakit menjadi lebih cepat dan optimal.

3. Risiko data hilang

Berbagai proses administrasi rumah sakit yang berbelit-belit dan manual tentu akan
meningkatkan risiko terjadinya kehilangan data Berbagai dokumen kertas mulai dari rekam
medis, resep dokter dan lainnya tentu akan melabutuhkan gudang yang besar untuk
menyimpannya dan juga waktu yang panjang dalam mencarinya. Hal ini menjadi salah satu
penyebab mengapa pelayanan rumah sakit menjadi lambat Karena masih banyaknya
dokumen yang bersifat peper-based.

4. Format laporan RS yang kaku

Telah banyak rumah sakit yang telah berdin sejak lama sebagai garda terdepan dalam
memberikan pelayanan kesehatan Telah banyak rumah sakit tersebut, yang sudah
meninggalkan cara konvensional dalam membuat pelaporannya Format pelaporan rumah
sakit yang kaku tentu akan menyulitkan proses administrasi karena pembuatannya secara
manual. Hal ini tentu akan menghambat proses migrasi data dan satu departemen ke
departemen lainnya. Pada akhirnya, hal tersebut juga akan menghambat pelayanan rumah
sakit.

2. Pendaftaran Online
Antrean online merupakan software berbentuk aplikasi atau web yang dapat diakses
melalui gadget pasien. Alih-alih melakukan registrasi offline yang harus dilakukan di rumah
sakit, pendaftaran online dapat dilakukan pasien di rumah masing-masing dan akan
mendapatkan nomor antrean setelahnya. Dengan itu, antrean akan berkurang karena pasien
akan langsung masuk ke tahap verifikasi singkat pendaftaran kemudian masuk langsung ke
tahap konsultasi dokter.

1. Efisiensi budget, dengan antrean online Anda dapat mengurangi ruang tunggu dan
mengalihkannya ke ruangan lainnya yang lebih produktif.
2. Mengurangi proses antrean dan waktu tunggu di rumah sakit, sistem antrean dapat
mengurangi antrean pasien dengan kedatangan berulang atau pasien yang baru ingin
mendaftar, juga mengurangi waktu tunggu sehingga meningkatkan kenyamanan
pasien.
3. Jadwal staf medis lebih teratur, dengan adanya sistem maka staf medis dapat fokus
pada jadwal yang telah diatur.
4. Informasi mudah dan cepat diakses, Anda dapat memberikan informasi langsung pada
pengguna aplikasi sehingga informasi dapat langsung diterima oleh pengguna rumah
sakit.
5. Pasien tidak usah berlama-lama menunggu di rumah sakit, pasien tidak harus
menunggu antrean ke dokter hingga waktu yang lama untuk mendapatkan nomor
antrean awal. Pasien dapat datang ketika nomor antreannya sudah dekat.
6. Meminimalisir kontak yang tidak perlu dengan pasien, pasien tidak harus mengisi
formulir pendaftaran di tempat.
7. Layanan dapat aktif 24 Jam / 7 Hari, sistem antrean online dapat difungsikan setiap
hari.
8. Memberikan kredibilitas bagi rumah sakit, dengan adanya sistem informasi
manajemen rumah sakit yang baik maka rumah sakit dianggap mampu dan sudah
memenuhi kesiapan teknologi dan kualitas pelayanan kesehatan di masa mendatang.
Nama : Musrifatunnur
Kelas : R2/B1
NIM : 31220159

1. Pendaftaran Offline dengan Kepuasan Pasien

Terdapat 3 jurnal yang membahas mengenai hubungan pendaftaran offline dengan


kepuasan pasien. Berdasarkan penelitian Wahyu Kuntoro (2017), didapatkan hasil penelitian
84% menyatakan puas terhadap pelayanan di TPP. Ada perbedaan tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan yang dimana hal itu dikarenakan
perbedaan karakteristik pendidikan pasien. Berdasarkan penelitian Utami (2015),
menunjukkan bahwa ada kecenderungan cepatnya waktu tunggu pendaftaran akan membuat
pasien puas dengan pelayanan, atau lamanya waktu tunggu pendaftaran akan membuat pasien
tidak puas dengan pelayanan.

Pelayanan rawat jalan adalah salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
pasien yang datang ke rumah sakit untuk keperluan observasi, penegakan diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medis dan pelayanan kesehatan lainnya yang ditangani oleh dokter
spesialis atau spesialis konsultan yang bertugas saat itu, tanpa tinggal atau menginap di
rumah sakit atau rawat inap. Prosedur penerimaan pasien dapat disesuaikan dengan sistem
yang dianut oleh masing-masing rumah sakit (Fifin, 2010).

Menurut Syamsudin, dkk (2019), pelayanan pendaftaran pasien harus mampu


mencakup informasi penting mengenai data sosial pasien. Selain itu petugas pelayanan
sebaiknya berpenampilan rapi dan berkomunikasi aktif. Dalam hal ini kemampuan
komunikasi interpersonal merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses pelayanan.
Komunikasi merupakan softskill atau kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh petugas
pelayanan guna mempertahankan pelanggan/pasien dan meningkatkan pelanggan/pasien,
aktivitas dalam kualitas pelayanan berawal dari kemampuan komunikasi interpersonal
petugas pelayanan. Dalam penelitian yang dilakukan Syamsudin juga memaparkan bahwa
komunikasi interpersonal petugas pendaftaran memiliki hubungan yang signifikan dengan
kepuasan pasien saat melakukan pendaftaran.

Pelayanan kesehatan akan dirasakan berkualitas oleh para pelanggannya jika


penyampaiannya dirasakan melebihi harapan dan pengguna layanan. Penilaian para pengguna
jasa pelayanan ditujukan kepada penyampaian jasa, kualitas pelayanan, atau cara
penyampaian jasa tersebut kepada para pemakai jasa (Muninjaya, 2012).

Oleh karena itu dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara pelayanan
pendaftaran offline dengan kepuasan pasien, dimana hal itu dapat di pengaruhi oleh banyak
faktor diantaranya yaitu latar belakang pendidikan, kecepatan pelayanan dan kecepatan
penyediaan dokumen.

2. Pendaftaran Online dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan penelitian Eka Puspita (2018), diketahui bahwa perencanaan pendaftaran


online dengan baik pada penerapan sasaran, tujuan, strategi, dan kebijakan dapat berimbas
pada peningkatan kepuasan konsumen. Selain itu implementasi pendaftaran online juga harus
dilakukan dengan perencanaan waktu yang cukup, sumber daya manusia yang sesuai dan
adanya standart operasional prosedur (SOP) dalam penerapannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Azelia Aisyah, n.d (2019), tentang
Analisis Kepuasan Penggunaan Fasilitas Pendaftaran Online Rawat Jalan didapatkan hasil
89% responden merasa puas, dan 11% merasa tidak puas. Hal ini juga sejalan dengan hasil
penelitian Masrulloh (2020), dimana terdapat dimensi kualitas layanan dalam sistem
registrasi online berdasarkan kecepatan layanan di Instalasi rawat jalan Di Rumah Sakit
Umum Jombang kebanyakan pasien menyatakan puasa sebanyak 67 responden (53,6%).
Berdasarkan kesiapan dalam sistem registrasi online menunjukkan bahwa sebagian besar
pasien menyatakan petugas cukup siap dalam melakukan pelayanan online untuk mendaftar.

Menurut Nursalam (2015), institusi pelayanan kesehatan dianggap baik apabila dalam
memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien. Kepuasan muncul dari kesan
pertama masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan. Misalnya : pelayanan
yang cepat, tanggap dan keramahan dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara pendaftaran online dengan kepuasan
pasien, akan tetapi dalam pelayanan pendaftaran online juga terdapat beberapa kekurangan
diantaranya yaitu rawannya kesalahan dalam penginputan data, adanya trouble dalam basis
atau server pelayanan, mahalnya biaya yang dibutuhkan baik dalam pembuatan maupun
pengelolaan basis pelayanan serta kurangnya kemampuan pasien dalam penggunaan
pelayanan pendaftaran berbasis online. Pasien akan merasa puas ketika mendapat kemudahan
dan kefektifan waktu dalam hal pelayanan yang dimana hal itu juga dipengaruhi oleh fasilitas
yang ada, perencanaan waktu yang cukup, sumber daya manusia yang sesuai dan adanya
standart operasional prosedur (SOP) yang sudah teruji.

3. Pendaftaran Online dan Offline dengan Kepuasan Pasien

Seperti yang dipaparkan Armine Lulejian, PhD, CHES and Michael N. Cantor (2018),
yang melakukan penelitian dengan tahap pre dan post implementasi didapatkan bahwa
kepuasan pasien mengalami peningkatan setelah melakukan pendaftaran berbasis online.
Kepuasan menggunakan pendaftaran online dapat diukur dengan skala likert berdasarkan
indikator: kepuasan layanan online, pengalaman layanan online yang menyenangkan,
kepuasan keseluruhan layanan online (Udo, et al., 2010).

Berdasarkan penelitian Ftoon H Kedwan dan Taghreed Justinia (2017), memaparkan


mengenai kepuasan pasien terhadap perbandingan pelayanan pendaftaran online dan offline
berdasarkan kelayakan serta persepsi pasien diketahui perbandingan antara ORS (registrasi
sistem online) 90% dan TQM (registrasi sistem offline) 10%, yang berarti pasien lebih
merasa puas terhadap sistem pendaftaran online daripada pendaftaran offline.

Apa Keunggulan Konsultasi Dokter Online?

Berbeda dari konsultasi tatap muka, konsultasi dokter online mempermudah Anda
untuk mengakses layanan kesehatan tanpa perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan
(faskes). Berikut ini beberapa keunggulan konsultasi konsultasi dokter dibandingkan tatap
muka:

1. Bebas Pilih Dokter

Lewat aplikasi dokter online, Anda dapat memilih dokter untuk konsultasi online berdasarkan
spesialisasi, lokasi praktek, dan lama praktek. Anda juga dapat melihat kisaran biaya yang
dibutuhkan untuk satu kali sesi konsultasi. Beberapa aplikasi bahkan menyediakan review
terkait kinerja dokter saat melayani pasien baik saat konsultasi online maupun tatap muka. Ini
bisa menjadi pertimbangan untuk Anda sebelum berkonsultasi dengan dokter.

2. Cek Jadwal Dokter

Pada konsultasi tatap muka, Anda mungkin harus menghubungi pihak faskes untuk
mengetahui apakah dokter yang ingin dituju sedang praktek atau tidak. Mengunjungi situs
resmi faskes bisa menjadi cara lain yang lebih mudah. Namun saat menggunakan
platform telemedicine, Anda bisa mengecek jadwal dokter secara real time melalui aplikasi
kesehatan. Ini akan memudahkan Anda untuk mengatur jadwal konsultasi online maupun
tatap muka.

3. Waktu Konsultasi Fleksibel

Anda bisa buat janji konsultasi dokter online kapan saja. Jadwal dokter akan ditampilkan di
aplikasi dan Anda bisa menentukan waktu konsultasi sesuai dengan kesediaan waktu Anda.+-

4. Hemat Waktu

Terkadang antrean panjang tidak dapat dihindari saat menunggu konsultasi tatap muka di
faskes. Namun, hal ini tidak akan terjadi jika Anda memilih konsultasi dokter online,
sehingga Anda bisa menghemat waktu karena tidak harus melakukan perjalanan dan
menunggu lama di rumah sakit. Anda cukup menunggu waktu konsultasi tiba dan membuka
aplikasi untuk langsung berkomunikasi dengan dokter.

5. Resep Digital

Setelah konsultasi, biasanya dokter akan memberikan resep untuk mengobati penyakit Anda.
Tenang saja, melalui konsultasi online Anda juga bisa mendapatkan resep dari dokter melalui
fitur resep digital (e-resep) yang bisa Anda tebus di apotek terdekat. Beberapa aplikasi dokter
online bahkan telah terintegrasi dengan layanan ojek online sehingga obat bisa diantarkan
langsung ke rumah Anda.

6. Mengurangi Risiko Tertular Penyakit

Selalu ada kemungkinan tertular penyakit baru dari pasien lain saat Anda berada di rumah
sakit. Dengan tetap berada di rumah, Anda mendapatkan perawatan yang Anda butuhkan
sekaligus menghindari risiko paparan penyakit.

Kapan perlu konsultasi tatap muka?

Konsultasi dokter lewat telepon, email, dan video cocok untuk masalah kesehatan yang tidak
memerlukan pemeriksaan fisik. Umumnya konsultasi online lebih cepat dan memungkinkan
akses yang lebih nyaman untuk pasien. Namun, beberapa kondisi berikut mengharuskan
Anda untuk tetap melakukan konsultasi tatap muka:

 Membutuhkan pemeriksaan fisik dalam bentuk apa pun.

 Mengalami kecelakaan yang mengakibatkan luka dan cedera.

 Merasa lebih nyaman berbicara langsung dengan dokter Anda.


 Membutuhkan prosedur seperti injeksi sendi atau operasi kecil.

Dalam beberapa kasus seperti masalah kesehatan kronis atau kesehatan mental, Anda
mungkin membutuhkan gabungan antara konsultasi online dan tatap muka.

Kapan sebaiknya melakukan konsultasi dokter online?

Konsultasi dokter online menjadi pilihan yang paling aman di masa pandemi Covid-19
seperti sekarang. Berikut ini waktu yang tepat untuk Anda melakukan konsultasi online:

 Ketika mulai merasa sakit dan membutuhkan bantuan medis segera. Meskipun
telemedicine tidak disarankan untuk masalah kesehatan darurat, konsultasi dokter
online bisa salah satu cara cepat untuk mendapatkan informasi mengenai pertolongan
pertama saat terjadi kondisi darurat medis.

 Ketika membutuhkan informasi tambahan mengenai hasil atau tindak lanjut


perawatan dari dokter setelah menajalani pemeriksaan fisik atau cek laboratorium.

 Membutuhkan dokter spesialis. Konsultasi dokter online memungkinkan Anda untuk


melakukan konsultasi dengan dokter spesialis. Hal ini bermanfaat untuk Anda yang
lokasi rumahnya jauh dengan rumah sakit sehingga akses ke dokter spesialis terbatas.

Mana yang Lebih Efektif: Konsultasi Dokter Tatap Muka atau Online?

Jawabannya tergantung dari kebutuhan Anda. Untuk kondisi yang membutuhkan


pemeriksaan fisik langsung atau situasi darurat, maka konsultasi tatap muka lebih efektif
dibandingkan konsultasi online. Namun jika tujuan konsultasi hanya untuk mencari
informasi, tindak lanjut pengobatan (follow up), dan kondisi medis yang ringan tanpa
memerlukan pemeriksaan fisik tentunya konsultasi online lebih efektif.

Tips Agar Konsultasi Dokter Tatap Muka dan Online Efektif

Maksimalkan sesi konsultasi Anda sebaik mungkin. Dapatkan informasi dan nasihat dokter
yang berguna untuk kesehatan Anda. Jika perlu, buatlah catatan agar tidak ada resep atau
anjuran dokter yang terlewat.

Tips konsultasi dokter tatap muka

 Persiapkan kunjungan dokter. Tuliskan semua masalah medis Anda, serta nama dan
dosis obat yang sedang dipakai. Buat salinannya dan berikan kepada perawat saat
Anda tiba untuk kunjungan dokter. Perawat akan menambahkannya ke catatan medis
Anda.
 Ketahui obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Pastikan Anda mengetahui nama
masing-masing obat, dosis, dan aturan pakainya. Ini termasuk obat herbal,
multivitamin, dan obat yang dijual bebas. Beri tahu juga kepada dokter tentang obat-
obatan yang menyebabkan efek samping setelah Anda memakainya.

 Jelaskan kondisi Anda dengan jujur dan mendetail. Beri tahu dokter segala sesuatu
yang dapat memengaruhi kesehatan Anda. Misalnya saat ini Anda sedang
mengonsumsi obat pencahar, sedang diet, menggunakan alat bantu tidur, dan
sebagainya.

 Buat catatan. Setelah sesi konsultasi selesai, buat catatan jika Anda membutuhkan
sesuatu atau bawa pendamping untuk membantu Anda mencatat nasihat dokter. Tulis
nama obat yang diresepkan oleh dokter dan jangan ragu untuk bertanya.

Tips konsultasi dokter online

 Pastikan kelengkapan teknis. Saat mempersiapkan konsultasi dokter online, pastikan


Anda memiliki semua persyaratan teknis yang diperlukan, seperti video, audio, dan
koneksi internet yang stabil.

 Pastikan pencahayaan ruangan cukup. Pastikan pencahayaannya cukup, terutama jika


Anda perlu menunjukkan ruam atau gejala fisik lainnya.

 Buat daftar pertanyaan. Membuat daftar pertanyaan sebelum konsultasi adalah cara
untuk memastikan Anda tidak melupakan apa pun. Jika Anda lupa menanyakan
sesuatu, Anda mungkin harus menunggu panggilan balik atau membuat janji
konsultasi baru.

 Gunakan waktu dengan bijak. Sebagian besar sesi konsultasi online berlangsung
sekitar 30 menit, jadi pastikan untuk menggunakan waktu Anda dengan bijak. Jika
Anda memiliki banyak pertanyaan, tanyakan yang paling penting terlebih dahulu.

https://linksehat.com/artikel/konsultasi-dokter-tatap-muka-vs-online-mana-yang-lebih-
efektif
Nama : Resa Noviyani

Kelas : R2/B1

NIM : 31221208

Menurut Hardiansyah (2011:11), Pelayanan adalah aktivitas yang diberikan untuk


membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak
kepada pihak lain.

Sedangkan menurut Mukarom (2015:38), Pelayanan adalah suatu aktivitas atau


serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat di raba) yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh
perusahaan pemberi layanan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau
pelanggan.

Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan pelayanan adalah suatu aktivitas
yang diberikan oleh pihak pemeberi layanan kepada konsumen untuk membantu
memecahkan masalah dalam bentuk barang dan jasa.

Sistem Antrian Berbasis Online

Menurut Gross dan Haris (2008), Sistem antrian berbasis online adalah kedatangan
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan
(server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah
dilayani.

Sistem antrian ini dibuat agar memudahkan masyarakat yang tinggal di tempat yang
jauh lebih tidak perlu repot lagi dalam mengantri dalam pengambilan nomor antrian.

Sistem ini sangat efektif dan efisien digunakan dikarenakan bagi masyarakat dan
pihak pemberi layanan dimana sama-sama diuntungkan. Pihak pemberi layanan
mengoptimalkan sistem ini agar bisa terus dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mencari
pelayanan yang memuaskan.

PEMBAHASAN

Inovasi pelayanan sistem antrian berbasis online yang digunakan oleh Rumah Sakit
Umum Daerah H.Badaruddin Kasim Kabupaten Tabalong pada awal perilisan tahun 2018
masih sepi. Karena masih banyak masyarakat yang kurang mengerti, ini dikarenakan
masyarakat lebih sering menggunakan sistem antrian offline yaitu dengan cara mengantri.
Demi kelancaran dan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan maka pihak
rumah sakit menyediakan sistem antrian berbasis online. Pembuatan aplikasi dan penerapan
aplikasi tersebut pada penelitian ini meyesuaikan karakteristik menurut Yogi
Suwarno(2008 :17–18), yaitu sebagai berikut :

1. Kesesuaian

Kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dimana inovasi tersebut dianggap konsisten


dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Inovasi
dari yang awalnya sistem antrian offline menjadi sistem antrian online ini diterapkan karena
menyesuaikan pasien yang ingin mendapatkan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum
H.Badaruddin Kasim di kabupaten Tabalong semakin hari semakin meningkat. Selain itu
dalam pelayanan antrian online ini menawarkan pelayanan yang sering dipilih oleh
masyarakat yaitu rawat jalan. Sehingga masyarakat yang menggunakan pelayanan tersebut
bisa dialihkan ke sistem antrian online sehingga terjadinya penumpukan pasien dapat
diminimalisir.

Dengan adanya pelayanan ini menjadikan pelayanan yang ada lebih optimal serta
menjadikan tugas resepsionis menjadi lebih mudah. Hal ini merupakan sebuah opsi yang
dipilih pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang ingin
berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah H.Badruddin Kasim di Kabupaten Tabalong.

2. Kemungkinan dicoba

Kemungkinan dicoba adalah suatu inovasi dapat dicoba atau setidaknya inovasi
tersebut bisa diterima. Sebuah inovasi harus mampu menunjukkan keunggulannya agar bisa
di terapkan.

Sebelumnya inovasi sistem antrian online ini sudah banyak diterapkan di berbagai
rumah sakit lain. Jadi pihak Rumah Sakit Umum H.Badaruddin Kasim mencoba inovasi
tersebut apakah bisa juga diterpakan dirumah sakit ini atau tidak. Dan hasilnya bisa dikatakan
berhasil dan mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat di Kabupaten Tabalong.

Pengembangan sebuah inovasi yang sudah ada menjadi yang terbarukan harus
memiliki sifat bisa dicoba penerapannya. Inovasi dapat dikatakan berhasil apabila pada masa
uji coba mendapatkan respon yang baik dari masyarakat atas adanya inovasi tersebut.

3. kemudahan diamati
kemudahan diamati adalah dalah mudah diamati atau tidaknya inovasi oleh si
penerima. Semakin mudah hasil inovasi itu diamati maka semakin banyak orang yang akan
mengadopsi inovasi ini. Hasil dari penerapan ini bisa dilihat dari tiap tahun semakin banyak
masyarakat yang menggunakan sistem antrian online serta tidak jarang juga ada beberapa
masyarakat yang minta di ajarin bagaimana menggunakan sistem ini.

Kerumitan adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi
penerima. Artinya semakin mudah inovasi itu dimengerti maka akan semakin mudah juga
mengadopsinya begitupun sebaliknya apabila suatu inovasi itu sulit dimengerti maka akan
semakin sulit juga mengadopsinya.

Penerapan inovasi yang awalnya sistem offline menjadi online menjadikan sebuah
tantangan bagi pihak Rumah Sakit Umum Daerah H.Badaruddin Kasim di Kabupaten
Tabalong dalam hal pelayanan nomor antrian. Pada awal penerapan sistem online ini banyak
mengalami hambatan-hambatan seperti tenaga teknis yang kurang memadai, sarana dan
prasarana yang kurang mendukung, serta pada awal peluncuran sistem ini masih sepi pada
tahun 2018 yang lalu.

Masalah tersebut dapat diatasi tahap demi tahap yang awalnya tenaga teknis yang
kurang menguasai sistem tersebut diberikan pelatihan oleh orang sudah mempunyai
kompensi dibidang tersebut. pengadaan sarana dan prasarana juga sudah mulai dipenuhi
dengan menggunakan anggaran yang sudah disediakan serta lebih intensnya pengenalan
sistem antrian online ini kepada masyarakat agar masyarakat dapat beralih dari menggunakan
ke sistem online.

5. Kuntungan Relatif

Keuntungan Relatif (Relative Advantage) adalah sejauh mana inovasi itu dianggap
menguntungkan oleh penggunanya. Artinya pengembangan inovasi yang baru ini memiliki
banyak keuntungan di bandingkan dengan inovasi yang terdahulu dari segi ekonomi,
kepuasan, kenyamanan, dan lain-lain.

Begitu juga di Rumah Sakit Umum Daerah H.Badaruddin Kasim di Kabupaten


Tabalong juga melakukan sebuah inovasi di bagian sistem antrian yang awalnya hanya
bersifat offline atau manual menjadi online. Dengan melakukan inovasi tersebut pelayanan
dalam pengantrian nomor akan lebih cepat serta menjadikan pelayanan yang lain menjadi
lebih optimal
Dalam melakukan sebuah inovasi sistem antrian berbasis online di Rumah Sakit
Umum Daerah H.Badaruddin Kasim di Kabupaten Tabalong mempunyai kelebihan dan
kekurangan dari penerapan sistem offline maupun online. Berikut uraian kelebihan serta
kekurangan menggunakan sistem antrian offline maupun online.

Faktor Penghambat dan Pendukung Inovasi Pelayanan Sistem Antrian Berbasis Online

Sistem Antrian Berbasis Online. Kendala yang di hadapi di Rumah Sakit Umum
Daerah H.Bdaruddin Kasim sebernarnya kendala yang cukup sering kita temui. Dalam hal
penerapan sistem yang baru kurangnya sosialisasi dari pihak rumah sakit kepada masyarakat
tentang adanya sistem baru ini. Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengerti
penggunaan sistem ini pada awal perilisan menjadikan pengguna aplikasi ini masih sepi dan
kurang peminat. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan
terjun langsung ke lapangan dengan menjelaskan bagaimana prosedur penggunaan aplikasi
ini selain itu masih banyaknya masyrakat dalam menginput data dalam web yang sudah
disediakan masih saja banyak terjadi seperti kesalahan menekan angka. Jadi pihak rumah
sakit menghimbau agar selalu teliti dalam pengisisan data agar tidak terjadi kesalahan dalam
penginputan data yang dapat menyebabkan terkesan membuang-buang waktu.

Kemudian seringnya terjadi pasien yang datang terlambat menjadikan pekerjaan tidak
efektif. Ini dikarenakan apabila resepsionis memanggil nomor antrian pasien sedangkan
pasien tersebut belum datang maka akan diberikan waktu menunggu 5 menit untuk pasien
tersebut untuk datang ke bagian resepsionis. Hal tersebut menjadikan jam pelayanan
terganggu, sehingga diusahakan pasien sudah datang 15 menit lebih awal agar menjadikan
pekerjaan para pegawai rumah sakit tidak terganggu.

Dalam faktor penghambat Inovasi Pelayanan Sistem Antrian Berbasis Online tentu
ada faktor pendukungnya dalam penerapan inovasi sistem antrian berbasis online yaitu
sebagai berikut adanya dukungan dari pihak luar seperti bupati, ini menjadikan sebuah
semangat para pegawai untuk terus meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik. Dukungan
dari pihak luar kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah H.Badaruddin Kasim di Kabupaten
Tabalong sangat mempengaruhi pegawai yang ada dengan adanya semangat serta dukungan
tersebut memunculkan sebuah ide untuk mengembangkan inovasi yang sudah ada.

Selain itu media ini mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan


kesehatan di rumah sakit Inovasi sistem antrian berbasis online merupakan sebuah media
layanan yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah H.Badaruddin Kasim di
Kabupaten tabalong kepada masyarakat. Media tersebut dapat dijadikan sarana untuk
mendapatkan pelayanan dalam prose pengambilan nomor antrian tanpa harus datang ke
rumah sakit serta waktu untuk mengantri secara offline masyarakat tidak perlu berdesak-
desakan lagi dalam mengambil nomor antrian. Sehingga aplikasi ini betul-betul dimanfaatkan
oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang dijelakan oleh peneliti tentang
Inovasi Pelayanan Sistem Antrian Berbasis Online di Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim Kabupaten Tabalong, menyimpulkan bahwa :

1. Penerapan Inovasi Pelayanan Sistem Antrian Berbasis Online di Rumah Sakit Umum
Daerah H.Badaruddin Kasim Kabupaten Tabalong sudah berjalan dengan baik dimana
masyarakat sudah banyak beralih ke pendaftaraan secara online sehingga tidak terjadi lagi
penumpukan pasien yang mendaftar melalui jalan offline, akan tetapi penyesuaian pelayanan
masih pelu ditingkatkan dengan menambah berberapa layanan yang masih belum tersedia dan
juga tingkat kesulitan dari prosedur pengunaan aplikasi ini lebih dimudahkan agar orang tua
yang sudah berusia lanjut menjadi lebih mudah mengerti.

2. Untuk faktor penghambat saat penerapan Inovasi Pelayanan Sistem Antrian Berbasis
Online di Rumah Sakit Umum Daerah H.Badaruddin Kasim Kabupaten Tabalong mungkin
terjadi pada awal perilisan, ini dikarenakan masih kurangnya sosialisasi akan tetapi
seiringnya berjalannya waktu sudah banyak masyarakat yang beralih ke sistem pendaftaran
online.
Nama : Sunita

Kelas : R2/B1

NIM : 31221257

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013


mengenai penyelenggaraan pekerjaan perekam medis pada pasal 15, menyebutkan bentuk
pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang dilakukan oleh perekam medis
meliputi pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi (Kemenkes, 2013).

Ada berbagai macam pelayanan di dalam rumah sakit baik offline maupun online.
Salah satu nya adalah pendaftaran pasien dan konsultasi dokter yang bisa dilakukan secara
offline dan online.

Pendaftaran pasien adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk


mendapatkan pelayanan medis untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi,
dan pelayanan lainnya (Fether and Barsasella, 2014).

Namun demikian dalam pelaksanaan pasien online dan offline masih terdapat
masalah. Masalah yang sering terjadi pada pendaftaran online adalah persyaratan pasien tidak
aktif, dokter yang dituju pasien tidak hadir dan keterlambatan respon dari pasien. Sedangkan
masalah yang terjadi pada pendaftaran offline adalah banyaknya jumlah antrian pasien,
seringnya pasien lupa membawa kartu berobat atau persyaratan yang seharusnya dibawa,
pasien salah mengambil antrian pasien lama dan pasien baru, tujuan rujukan sering berbeda,
dan kartu rujukan yang dibawa pasien sudah kadaluarsa.

Adapun hal yang dapat mempengaruhi peningkatan maupun penurunan kepuasan


yaitu kemudahan akses pelayanan pendaftaran, sistem atau basis pelayanan yang digunakan,
waktu tunggu, fasilitas dan juga mutu pelayanan.

1. PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT SECARA OFFLINE:

Pendaftaran langsung (offline) adalah pasien atau keluarga pasien datang secara
langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dari pelayanan
Kesehatan.

Pengelolaan data dan pelayanan secara manual mempunyai banyak kelemahan, selain
membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dan ketepatan kurang dapat diterima, karena
kemungkinan kesalahan sangat tergantung pada tingkat SDM.
Adapun pelayanan terkait Konsultasi dokter lewat telepon, email, dan video cocok
untuk masalah kesehatan yang tidak memerlukan pemeriksaan fisik. Umumnya konsultasi
online lebih cepat dan memungkinkan akses yang lebih nyaman untuk pasien. Namun,
beberapa kondisi berikut mengharuskan Anda untuk tetap melakukan konsultasi tatap muka:

• Membutuhkan pemeriksaan fisik dalam bentuk apa pun.

• Mengalami kecelakaan yang mengakibatkan luka dan cedera.

• Merasa lebih nyaman berbicara langsung dengan dokter Anda.

• Membutuhkan prosedur seperti injeksi sendi atau operasi kecil.

Dalam beberapa kasus seperti masalah kesehatan kronis atau kesehatan mental, Anda
mungkin membutuhkan gabungan antara konsultasi online dan tatap muka.

Berikut manfaat pelayanan Kesehatan secara offline:

1. Dapat bertatap muka secara langsung dengan dokter dan petugas rumah sakit lainnya untuk
menangani pasien.

2. Dapat di segerakan dalam hal penanganan.

3. Pemeriksaan yang akurat karena diperiksa secara langsung oleh dokter.

2. PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT SECARA ONLINE:

Pendaftaran tidak langsung (online) adalah pasien atau keluarga melakukan


pendaftaran dengan memanfaatkan fasiltas teknologi, misalnya pasien mendaftar dengan
memanfaatkan fasilitas telephone, SMS (Short Message Service), fasiltas WhatsApp, fasiltas
web, dan lain-lain untuk mendapatkan pemeriksaan dari pelayanan kesehatan (Budi, 2011).

Pelayanan konsultasi dokter online menjadi pilihan yang paling aman di masa
pandemi Covid-19, Berikut ini waktu yang tepat untuk Anda melakukan konsultasi online:

• Ketika mulai merasa sakit dan membutuhkan bantuan medis segera. Meskipun
telemedicine tidak disarankan untuk masalah kesehatan darurat, konsultasi dokter online bisa
salah satu cara cepat untuk mendapatkan informasi mengenai pertolongan pertama saat
terjadi kondisi darurat medis.

• Ketika membutuhkan informasi tambahan mengenai hasil atau tindak lanjut


perawatan dari dokter setelah menajalani pemeriksaan fisik atau cek laboratorium.
• Membutuhkan dokter spesialis. Konsultasi dokter online memungkinkan Anda untuk
melakukan konsultasi dengan dokter spesialis. Hal ini bermanfaat untuk Anda yang lokasi
rumahnya jauh dengan rumah sakit sehingga akses ke dokter spesialis terbatas.

Berikut manfaat pelayanan Kesehatan secara online:

1. memudahkan masyarakat mendapatkan layanan Kesehatan.

Dengan perkembangan layanan kesehatan digital saat ini, teknologi yang ada dapat
membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. MIsalnya dulu teknologi/platform layanan
kesehatan yang ada hanya memiliki feature untuk mengatur janji temu dengan dokter,
sedangkan saat ini banyak platform layanan kesehatan digital yang menyediakan end-to-end
features mulai dari buat janji temu dengan dokter, konsultasi dengan dokter lewat video,
pemberian resep hingga pengiriman obat lengkap dengan proses pembayaran di dalamnya.

2. menjaga keselamatan dan meminimalisir resiko penyebaran penyakit.

Platform layanan kesehatan digital sangat bermanfaat di era pandemi seperti sekarang ini.
Karena dengan menggunakan teknologi, masyarakat tidak perlu dating langsung ke rumah
sakit. Hal ini dapat mengurangi interaksi langsung, mulai dari pendaftaran pasien hingga
akhir proses rawat jalan misalnya. Semua dapat dilakukan lewat platform tanpa harus
bertatap muka. Platform digital juga mengurangi antrian di rumah sakit karena banyak yang
mendaftar dan konsultasi melalui platform.

3. mengurangi biaya Kesehatan tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan.

Dengan menggunakan layanan kesehatan digital, masyarakat dapat memanfaatkan untuk


mengurangi pengeluaran kesehatan dengan tetap mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
Karena rumah sakit dan tenaga medis juga tetap memberikan layanan yang tetap terjaga
kualitasnya.

4. memudahkan pasien mendapatkan fasilitas Homecare.

Layanan kesehatan digital turut memudahkan pasien dalam mendapatkan fasilitas homecare.
Misalnya untuk pemeriksaan laboratorium, saat ini dapat dilakukan di rumah tanpa harus
datang ke rumah sakit atau fasilitas penyedia layanan kesehatan. Dengan standard yang sama,
semua layanan kesehatan tersebut dapat dinikmati di rumah sehingga lebih efektif bagi pasien
untuk mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan meskipun memiliki keterbatasan
waktu.

5. mencegah pasien stress.


Mengantri dokter di rumah sakit bisa membutuhkan waktu lama dan pasti membosankan.
Apalagi jika dokter tersebut sudah terkenal dan memiliki banyak pasien yang berobat
kepadanya. Orang normal saja bisa stres saat menunggu antrean tersebut, apalagi si pasien
yang sedang sakit. Dengan layanan kesehatan digital bisa membuat jadwal pengobatan lebih
tepat sehingga bisa mencegah risiko stres pada pasien.

3. MANA YANG LEBIH EFEKTIF: PELAYANAN OFFLINE ATAU ONLINE?

Jawabannya tergantung dari kebutuhan Anda. Untuk kondisi yang membutuhkan


pemeriksaan fisik langsung atau situasi darurat, maka konsultasi tatap muka lebih efektif
dibandingkan konsultasi online. Namun jika tujuan konsultasi hanya untuk mencari
informasi, tindak lanjut pengobatan (follow up), dan kondisi medis yang ringan tanpa
memerlukan pemeriksaan fisik tentunya konsultasi online lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.daya.id/kesehatan/tips-info/aktivitas-sehat/ini-manfaat-layanan-kesehatan-
digital-bagi-masyarakat

Anda mungkin juga menyukai