Makalah Tugas 2 - Dasar Manajemen
Makalah Tugas 2 - Dasar Manajemen
Makalah Tugas 2 - Dasar Manajemen
Agribisnis
Disusun Oleh :
Farhan Fauzul Azhim (J0410221128)
Marizka Yukabad (J0410221096)
Nur Azizah (J0410221219)
Risa Dwi Ramadhani (J0410221315)
Muhammad Iqbal (J0410221061)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu manajemen merupakan suatu proses di mana seseorang dapat
mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok.
Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu
ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya
yang tersedia. Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan
sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai
dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata.
Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak
langsung setiap harinya. Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut
etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan,
berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat diartikan sebagai
usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada demi
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli memandang ilmu
manajemen dengan pengertian beragam. Menurut Mary Parker Follet,
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara. Dalam
hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam
menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan. Scientific
Management, atau dalam Bahasa Indonesia disebut Manajemen Ilmiah,
pertama kali dicetuskan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang
berjudul “Principles of Scientific Management” pada tahun 1911. Dalam
bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai suatu
penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Teori ini muncul akibat rasa kurang puasnya
Taylor terhadap ketidakefisienan pekerja pada perusahaannya.
Ketidakefisienan itu disebabkan karena para pekerja menggunakan berbagai
macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama dan juga para pekerja
yang cenderung menganggap remeh pekerjaannya.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Manajemen Ilmiah?
2. Bagaimana sejarah dari Teori Manajemen Ilmiah?
3. Apa saja Kelebihan dari Teori Manajemen Ilmiah?
4. Apa saja Kelemahan dari Teori Manajemen Ilmiah?
5. Bagaimana pengaplikasian Teori Manajemn Ilmiah pada Perusahaan
Agribisnis?
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian dari Teori Manajemen Ilmiah, Sejarah Teori
Manajemen Ilmiah, Prinsip dari Teori Manajemn Ilmiah, Kelebihan dan
kelemahan dari Teori Manajemen Ilmiah, dan pengaplikasiannya pada
perusahaan agribisnis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan Teori
Scientific Management, atau dalam Bahasa Indonesia disebut Manajemen
Ilmiah, pertama kali dicetuskan oleh Frederick Winslow Taylor dalam
bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management” pada tahun
1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai
suatu penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Teori ini muncul akibat rasa kurang puasnya
Taylor terhadap ketidakefisienan pekerja pada perusahaannya.
Ketidakefisienan itu disebabkan karena para pekerja menggunakan berbagai
macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama dan juga para pekerja
yang cenderung menganggap remeh pekerjaannya.
Atas dasar itu kemudian Taylor membuat sebuah pedoman atau prinsip dasar
dalam penerapan teori manajemen ilmiah. Pedoman itu meliputi :
2. Memilih
Memilih merupakan sebuah elemen dimana kita terpaksa harus bisa
menentukan pilihan kita diantara dua barang atau lebih. Memilih merupakan
sebuah gerakan yang tidak efektif untuk dilakukan. Oleh karena itu solusi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakefektifan itu adalah :
a. Obyek-obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan
dan terpisah;
b. Obyek yang digunakan sudah sesuai standar, sehingga dapat dipertukarkan
antara yang satu dengan yang lain;
c. Mempergunakan suatu tempat material yang mampu mengatur posisi
obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada saat mengambil
tanpa harus memilih.
8
3. Memegang
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup
jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.
Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen
gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa
hal dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen gerak ini dapat digunakan:
a. Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara bersamaan;
b. Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat
dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak obyek yang berserakan;
c. Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan untuk
memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan yang pada
akhirnya dapat memperlambat datangnya kelelahan.
7. Melepas
Elemen ini terjadi pada saat pekerja melepaskan kembali obyek yang
dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen therblig yang
efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan ini dapat diperbaiki dengan cara
:
a. Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus dengan elemen
gerakan membawa;
b. Mendesign tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa sehingga elemen
melepas dapat dilaksanakan secara singkat dan mempercepat proses
pelepasan;
c. Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung berada pada
kondisi kerja untuk elemen berikutnya.
8. Mengarahkan
Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari menempatkan
obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen gerak ini termasuk
Therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan untuk
dihilangkan. Waktu untuk mengarahkan dapat diefisiensikan dengan
mempergunakan alat bantu atau mesin yang sudah memiliki akurasi yang
tepat untuk menempatkan objek
9. Mengarahkan Awal
Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang
mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja
mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan
mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. Usaha
yang dapat dilakukan untuk menghindari elemen gerakan ini adalah :
a. Mengabungkan elemen gerakan memeriksa dengan kegiatan yang lain;
10
11. Merakit
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan antar objek
menjadi satu kesatuan utuh. Elemen ini merupakan elemen Therblig yang
efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi dapat diperbaiki dan
ditingkatkan lagi efisiensi waktu perakitannya.
13. Memakai
Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu atau
kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk tujuan-
tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
16. Merencanakan
Elemen ini adalah sebuah gerakan secara mental yang dilakukan oleh pekerja.
Gerakan ini dilakukan oleh pekerja yang berhenti sejenak lalu memikirkan
sesuatu. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
12
2. Terdapat aturan yang jelas dalam proses berjalannya sebuah perusahaan.
Dengan adanya sebuah kegiatan manajemen yang jelas maka akan tercipta
pula sebuah aturan yang jelas. Hal ini diperoleh melalui sebuah standar
kerja yang telah ditentukan atau kerap kita sebut sebagai standar
operasional perusahaan. Peraturan yang jelas ini akan sangat membantu
dalam kegiatan produksi karena pekerja tidak perlu lagi diarahkan karena
sudah terbiasa untuk melakukan aktivitas yang sama setiap harinya.
13
buahnya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Manajemen Ilmiah pertama kali dicetuskan oleh Frederick Winslow
Taylor dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific Management” pada
tahun 1911 yang memiliki arti sebagai suatu penggunaan metode ilmiah untuk
menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Memiliki
beberapa prinsip yaitu mengembangkan suatu ilmu bagi setiap unsur pekerjaan
seseorang, pilihlah, latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut,
bekerja sama secara sungguh-sungguh. Teori manajemen Ilmiah juga memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu terciptanya perusahaan yang
berproduksi secara maksimal, terdapat aturan yang jelas, meningkatkan efisiensi
dan efektivitas sebuah perusahaan, pembagian tugas pekerja menjadi lebih jelas,
terciptanya karyawan yang pandai, terjadi kolaborasi yang terstruktur. Kelemahan
teori ini adalah pekerja menjadi mudah lelah, tuntutan perusahaan yang tinggi,
terjadi persaingan atau kompetisi, pekerja tidak bisa mengembangkan kemampuan
pribadinya, banyaknya pengangguran.
17
DAFTAR PUSTAKA
Aini Nur, Zakaria Shabrina.(2022).Protes dan Mogok Kerja Buahkan
Hasil,Pekerja Kelloggs Naik Gaji.New York.Republika.co.id.
https://www.republika.co.id/berita/r9m85d382/protes-dan-mogok-kerja-buahkan-
hasil-pekerja-kelloggs-naik-gaji