OMB Kelompok 3
OMB Kelompok 3
OMB Kelompok 3
Kelompok 3
Anggota:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
1. Pengertian Manajemen
Manajemen secara bahasa atau etimologi berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu
menagement. Kata ini memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur, inilah yang
mendasari bahwa manajemen ialah sebuah seni. Seni yang berarti dekat dengan
keindahan. Suatu keindahan manajemen yang teratur, rapi dan terstruktur.
Definisi manajemen menurut para ahli, menurut G.R. Tarry, manajemen adalah suatu
proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain. Menurut Henry Fayol Manajemen ialah proses tertentu
yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber
daya manusia dan menggandakan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.
2. Kedudukan Manajemen dalam ilmu
Manajemen sebagai ilmu (science) yang obyektif-rasional, bisa dipelajari oleh
siapapun.Bahkan para ilmuwan dengan sangat fasih menguraikan teori-teori manajemen
yang dikembangkannya. Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dalam lingkup
organisasi terkecil, minimal di lingkungan kerjanya, itu soal lain. Teori-teori manajemen
hanya memberi sejumlah peluang, atau kemungkinan-kemungkinan, tanpa ada kepastian
keberhasilan.Teori manajemen hanya dapat membimbing kepada prestasi dan hasil yang
lebih baik.Sebagai ilmu, manajemen dengan sangat sistematis merupakan suatu uraian
menyeluruh mengenai konsep-konsep dan langkah-langkah praktis yang siap
implimentasi.
Manajemen sebagai ilmu karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu
pengetahuan.Seni karena keragaman.Manajemen sebagai profesi karena manajemen biasa
digunakan sebagai batu pijak dan karir.
Ilmu (science), harus memiliki kerangka dasar keilmuan yang kokoh kuat: Badan
pengetahuan secara sistematis diciptakan melalui metode ilmiah : Mengobservasi
kejadian, menjelaskan dan memformulasi peristiwa, mengemukakan pernyataan
berdasarkan penjelasan untuk meramalkan apa yang akan terjadi dan membuktikan
ramalan berdasarkan penelitian yang sistematis dan terkendali.
3. Teori Manajemen
Teori manajemen berfungsi untuk menyediakan kerangka kerja organisasi dalam
membangun tim kerja. Dengan teori manajemen maka para pemimpin mampu
menggunakan untuk menggunakan secara efektif banyak proses sistemik dan aspek
motivasi dari struktur dan fungsi organisasi.
Dalam praktiknya, penerapan teori manajemen dapat dilihat ketika para pemimpin
organisasi memotivasi karyawan mereka untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi
pencapaian tujuan organisasi. Misalnya, ketika para pemimpin organisasi mulai
melakukan koordinasi dan pengawasan, maka pada saat itulah teori manajemen bekerja.
Di bawah ini 5 manfaat mempraktikkan teori manajemen di lingkungan kerja.
Produktivitas Meningkat
Teori manajemen membantu organisasi untuk memaksimalkan produksi dengan
memaksimalkan sumberdaya yang mereka miliki. Perusahaan senantiasa berupaya untuk
mengembangkan potensi individu karyawan guna mencapai efektivitas, efisiensi dan
peningkatan produktivitas.
Pengambilan Keputusan yang Disederhanakan
Teori manajemen membantu para pemimpin organisasi untuk menyusun strategi dalam
mempercepat proses pengambilan keputusan yang mendukung efektivitas dari setiap
keputusan yang mereka buat.
Meningkatkan Kolaborasi
Para pemimpin organisasi dapat memanfaatkan teori organisasi untuk meningkatkan
partisipasi staf atau karyawan melalui kerja tim dan kolaborasi.
Meningkatkan Objektivitas
Teori manajemen membantu para manajer dalam mengambil keputusan secara obyektif
karena semua keputusan yang diambil oleh mereka didasarkan pada data dan fakta, dan
bukan sekadar perkiraan atau sekadar berbasis pada perasaan.
Terdapat tujuh teori manajemen yang cukup umum dikenal, yaitu sebagai berikut:
1. Teori Manajemen Ilmiah
Dikembangkan oleh Frederick Taylor, dia adalah salah satu orang pertama yang
mempelajari kinerja kerja secara ilmiah. Prinsip Taylor merekomendasikan bahwa
metode ilmiah harus digunakan untuk melakukan tugas di tempat kerja, sebagai
lawan dari pemimpin yang mengandalkan penilaian mereka pribadi terhadap anggota
tim.
Taylor memulai proses penerapan manajemen ilmiah di sebuah perusahaan otomotif
Ford di Amerika Serikat. Henry Ford, sang pemilik perusahaan menyewa jasa
konsultan Taylor untuk memperbaiki manajemen di perusahaannya sehingga dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan Ford pada waktu itu. Dan terbukti pada tahun
1908 metode Assembly Line diperkenalkan dalam proses produksi Mobil Ford.
Dengan konsep ini maka proses produksi yang dulunya hanya dapat memproduksi 1
unit mobil untuk satu model mobil diganti dengan produksi skala massal. Ini
dimungkinkan karena pada proses perakitan bagian mobil dibagi menjadi tiap bagian
dan tiap bagian bertanggung jawab menyelesaikan tugas tertentu dengan input dan
output yang telah ditentukan.
2. Prinsip Teori Manajemen Administrasi
Henry Fayol adalah seorang sarjana teknik dari Perancis dan Direktur sebuah
perusahaan pertambangan
Berikut 14 Fungsi Administrasi Henry Fayol:
1. Inisiatif
2. Equity/Keadilan
3. Rentang Kendali
4. Bentuk penghargaan atas kinerja yang telah dihasilkan karyawan
5. Kesatuan perintah.
6. Saling menghargai dan patuh atas semua peraturan
7. Pembagian kerja
8. Otoritas dan tanggung jawab
9. Kesatuan komando atau perintah
10. Keseimbangan antara kepentingan individu & organisasi
11. Manajemen teratas sebagai otoritas tertinggi
12. Tatanan
13. Stabilitas masa kerja
14. Espirit de corps (kerja sama tim)
1. Adanya ketentuan tegas dan resmi mengenai kewenangan yang didasarkan pada
peraturan-peraturan umum, yaitu ketentuan-ketentuan hukum dan administrasi.
2. Prinsip pertingkatan (hierarki) dan derajat wewenang, merupakan sistem tegas
hubungan atasan dan bawahan dimana terdapat pengawasan di dalamnya.
3. Ketatalaksanaan suatu birokrasi yang modern didasarkan pada dokumen-dokumen
tertulis, disusun dan dipelihara aslinya ataupun salinannya.
4. Pelaksanaan birokrasi dalam bidang-bidang tertentu memerlukan latihan dan keahlian
khusus.
5. Bila birokrasi telah berkembang dengan penuh, maka kegiatan-kegiatannya meminta
kemampuan bekerja yang maksimal dari pelaksana-pelaksananya, terlepas dari
kenyataan bahwa waktu bekerja pada organisasi tersebut secara tegas dibatasi.
o James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Barnard
Organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
o George. R. Terry
Organisasi adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang relatif serta tanggung jawab masing-
masing individu yang bertanggung jawab untuk setiap komponen kerja dan menyediakan
lingkungan kerja yang tepat dan sesuai
o William H. Newman
Mengorganisasi adalah menggolong-golongkan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk
melaksanakan rencana-rencana dalam kesatuan-kesatuan administrasi dan menentukan
hubungan-hubungan antara pemimpin-pemimpin dan pegawai-pegawai dalam kesatuan-
kesatuan kerja.
o Staf dosen balai pembinaan administrasi UGM
Organisasi adalah suatu sistem usaha kerja sama dari pada sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama.
C. Unsur Organisasi
1. Kelompok orang,
2. Kerjasama,
3. Tujuan bersama
D. Fungsi Organisasi
1. Mengatur kerja dan kerjasama yang sebaik-baiknya,
2. Mencegah keterlambatan dan kesulitan kerja,
3. Mencegah kesimpangsiruran kerja,
4. Menentukan pedoman-pedoman kerja.
E. Prinsip Organisasi
Ada dua belas prinsip organisasi, sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan (the objective) dengan jelas, dimengerti, dipahami, diterima, dijiwai
setiap orang dalam melaksanakan tugas (agar terjadi penghematan tenaga, material,
biaya dan waktu). Peran tujuan:
a. pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa,
b. Landasan bagi organisasi yang bersangkutan,
menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan,
c. menentukan program, prosedur, KISS ME (Koordinasi, Integrasi, Simplikasi,
Sinkronisasi, dan Mekanisasi).
2. Kesatuan arah (unity of direction),
3. Kesatuan perintah (Unity of commend)
4. Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang atau pelimpahan
wewenang (delegation of authority). Ada tiga jenis:
a. pelimpahan wewenang ke bawah (dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat yang
lebih rendah),
b. pelimpahan wewenang horizontal (penyerahan kekuasaan antara pejabat yang
sederajat),
c. pelimpahan wewenang ke atas (penyerahan dari pejabat bawahan kepada pejabat
atasannya).
5. Pembagian tugas (distribution of work), pembagian kerja (homogenetise assignment),
departementasi (devisionisasi). Dasar pembagian kerja:
a. wilayah/territorial (propinsi, kabupaten, kecamatan, kodam, kodim dsb),
b. jenis produksi (mobil sedan, truk, jip, dsb),
c. langganan yang dilayani (penyakit dalam, kulit, paru-paru, mata, THT, perusahaan
pemerintah, swasta, perorangan, dsb).
d. fungsi/rangkaian kerja (bagian pembelian, personalia, tata usaha, pemasaran,
perundangan, tenun pemintalan, perajutan, pencelupan, dll),
e. Waktu (kelompok pagi, siang, dan malam),
f. Jasa yang diberikan (asuransi jiwa, kebakaran, dll),
g. Alat perlengkapan yang digunakan (STM mesin, listrik, sipil, perkapalan).
F. Bentuk Organisasi
1. Lini/garis (line organization)
Suatu bentuk organisasi dimana kepala eksekutif (chief executive) dipandang sebagai
sumber wewenang tunggal, segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada
satu tangan.
Tujuan Controlling:
Apabila sudah memahami fungsi controlling, sudut pandang ahli, dan konsep
pelaksanaannya, maka tujuan controlling perlu digaris bawahi. Agar pemahaman
tentang controlling atau pengawasan lebih mendalam dan mudah diingat.
Berikut tujuan controlling atau pengawasan:
Tipe-Tipe Pengawasan
Ada tiga tipe dasar pengawasan:
1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control) atau sering disebut steering
controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah dari standar atau
tujuan dan memungkin koreksi dibuat sebelum suatu tahapan kegiatan tertentu
diselesaikan. Jadi pendekatan pengawasan ini mendeteksi masalah-masalah dan
mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi.
2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent
control), atau sering disebut screening control. Pengawasan ini dilakukn selama
suatu kegiatan berlangsung. Tipe ini merupakan proses di mana aspek tertentu
dari suatu prosedur atau syarat harus disetujui dulu sebelum kegiatan-kegiatan
bisa dilanjutkan atau menjadi semacam peralatan “double check” yang lebih
menjamin ketepatan pelaksanaan.
3. Pengawasan umpan balik (feedback control) dikenal juga dengan istilah past-
action controls, yaitu mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah
diselesaikan. Sehinga pengawasan ini bersifat historis karena pengukuran
dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Dalam menjalankan proses pengawasan tersebut terdapat beberapa tahapan yang
harus dilaksanakan karena hal ini akan menentukan hasil dari pengawasan tersebut.
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan setidak ada lima tahap, yaitu;
1) penetapan standar penlaksanaan, pengawasan,
2) penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan pengawasan,
3) pengukuran pelaksanaan kegiatan pengawasan,
4) pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan dan
5) pengambilan tindakan koreksi apabila diperlukan. Kemudian setelah
dilakukan analisis dan koreksi, maka dilakukanlah kegiatan pengambilan
tindakan untuk pengambilan langkah atas hasil analisis dan koreksi.
Planning
Nilai IPK saya di semester 3 ini harus diatas 3,25. Harus lebih bagus lagi daripada semester
yang sebelumnya, maka dari itu kita harus lebih rajin lagi belajar supaya IPK kita bisa lebih
naik daripada yang sebelumnya
Organizing
o Mengikuti seminar-seminar yang diadakan leh universitas gunadarma atau bisa
juga daftar seminar dikampus yang lainnya
o Mengadakan kelompok belajar
o Mengikuti ujian utama bila diperlukan
Actuating
Melaksanakan adalah mengerjakan sesuatu yang lebih bermanfaat pelaksanaannya
seperti lebih bermanfaat. Pelaksanaannya seperti lebih giat lagi mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh dosen. Selain itu bisa jga dengan rajin masuk kelas dan
mencatat materi yang diberikan oleh dosen tersebut.
Controling
Memeriksa kembali apakah tugas yang kita kerjakan sudah benar atau belum.
Tujuannya adalah agar nlai yang kita inginkan mendapatkan nilai A