2968 6582 1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pertanian Agros Vol.25 no.

2, April 2023: 1816-1823

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI INDONESIA


DI PASAR INTERNASIONAL

FACTORS AFFECTING THE VOLUME OF INDONESIAN COFFEE EXPORT


IN THE INTERNATIONAL MARKET

Rizqiana Ida Fitriani1, Indra Tjahaja Amir21, Dona Wahyuning Laily3


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

ABSTRACT
The coffee commodity is one of the people's main sources of income; coffee is a mainstay of export
commodities and a source of foreign exchange earnings, but export volumes continue to fluctuate,
resulting in an imbalance between demand and supply of coffee commodities on world markets.
Therefore, it is necessary to know the factors that affect the volume fluctuation of Indonesian coffee
exports in the international market. The purpose of this research is to analyze the factors that
influenced the volume of coffee exports on the international market in 1996–2020. Data collection
uses time series data with a period of 25 years starting from 1996 to 2020. The data analysis method
used is multiple linear regression using SPSS software, with independent variables namely coffee
production (X1), domestic coffee prices (X2), international coffee prices (X3), the rupiah exchange
rate against the dollar (X4), land area (X5), and domestic consumption (X6), and the dependent
variable namely the volume of coffee exports (Y). The results showed that the factors that had a
positive effect on the volume of coffee exports in Indonesia were Indonesian coffee production and
the rupiah exchange rate against the dollar, while domestic coffee prices, land area, and domestic
consumption had a negative effect on the volume of coffee exports in Indonesia and had no effect on
coffee exports Indonesia is the international coffee price. With a significance level (α) of 5%,

Keywords: Coffee, production, land area

INTISARI
Komoditas kopi merupakan salah satu sumber penghasilan rakyat, kopi menjadi komoditas andalan
ekspor dan sumber pendapatan devisa negara, tetapi volume ekspor yang terus mengalami fluktuasi
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan komoditas kopi di pasar dunia.
Oleh dari itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi volume ekspor kopi
Indonesia di pasar internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apa saja faktor-
faktor yang mempengaruhi volume ekspor kopi di pasar internasional pada tahun 1996-2020.
Pengumpulan data menggunakan data time series dengan periode 25 tahun dimulai dari tahun 1996
sampai tahun 2020. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda
menggunakan software SPSS dengan variabel bebas yaitu produksi kopi (X1), harga kopi domestic
(X2), harga kopi internasional (X3), nilai tukar rupiah terhadap dollar (X4), luas lahan (X5) dan
konsmsi domestik (X6) dengan variabel terikat yaitu volume ekspor kopi (Y). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh positif terhadap volume ekspor kopi di Indonesia
yaitu produksi kopi Indonesia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar, sedangkan harga kopi
domestik, luas lahan dan konsumsi domestik berpengaruh negatif terhadap volume ekspor kopi di
Indonesia dan yang tidak berpengaruh terhadap ekspor kopi Indonesia yaitu harga kopi internasional
dengan taraf nyata (α) lima persen

Kata kunci : Kopi, produksi, luas lahan

1
Correspondence author: [email protected]
e-ISSN 2528-1488, p-ISSN 1411-0172
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Rizqiana Ida F, Indra Tjahaja A , Dona Wahyuning L) 1817

PENDAHULUAN tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi


motor penggerak bagi pertumbuhan.
Kegiatan yang sangat berpengaruh Berdasarkan data dari International Coffee
terhadap perekonomian nasional adalah Organization (2017) Indonesia menempati
perdagangan internasional) (Putri et al., 2018). posisi keempat sebagai negara penghasil kopi
Perdagangan internasional bertautan dengan terbesar dari seluruh negara produsen kopi di
pertukaran diluar batas Nasional dalam upaya dunia dengan total produksi sebesar 10 juta
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, karung biji kopi. Kopi merupakan tanaman
perdagangan internasional merujuk kepada perkebunan yang sudah lama dibudidayakan.
perencanaan dan pelaksanaan transaksi- Selain sebagai sumber penghasilan rakyat,
transaksi yang melewati batas nasional guna kopi menjadi komoditas andalan ekspor dan
memuaskan tujuan individu dan organsasi sumber pendapatan devisa Negara. Meskipun
(Sitepu & Nainggolan, 2021). Perdagangan demikian, komoditas kopi sering kali
internasional merupakan salah satu mesin mengalami fluktuasi harga sebagai akibat
penggerak bagi pertumbuhan ekonomi di ketidakseimbangan antara permintaan dan
suatu negara. Selain itu, di era globalisasi persediaan komoditas kopi di pasar dunia. Di
seperti sekarang, setiap negara dituntut untuk Indonesia biji kopi yang dihasilkan 60%
melakukan hubungan dengan negara lain diekspor ke pasar luar negeri karena
(Putra dan Indrajaya, 2013). Perdagangan ketergantungan negara impotir kopi terhadap
dalam hal ini adalah kegiatan ekspor dan komoditas kopi Indonesia, dan sisanya
impor yang dilakukan suatu negara dengan dikonsumsi dalam negeri (Rahardjo, 2012).
negara lain. Setiap negara akan meningkatkan Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia
ekspor dan mengurangi impor untuk mempunyai potensi besar di komoditas kopi,
meningkatkan perekonomian negara yang bukan hanya sebagai produsen saja namun
tercermin pada devisa negara. Kegiatan juga sebagai negara eksportir kopi terbesar
perdagangan internasional pada dasarnya di keempat di dunia.
gerakkan oleh Pada masa sekarang ini kondisi pasar
insentif yang sama seperti halnya kegiatan internasional telah memasuki era globalisasi
perdagangan pada umumnya, yaitu keinginan yang pada akhirnya meningkatkan tingkat
untuk memperoleh manfaat/keuntungan dari persaingan pada perdagangan internasional.
kegiatan tersebut (Ekonomi et al., 2020). Kondisi ini menuntut semua negara produsen
Ekspor dapat diartikan sebagai agar meningkatkan jumlah nilai ekspor dan
mengeluarkan barang, jasa, atau modal yang volume ekspor produknya, termasuk
berasal dari dalam daerah ke luar daerah Indonesia agar dapat bersaing secara kuat di
secara internasional. Tujuannya untuk pasar perdagangan Internasional (F.N.
digunakan, dimiliki, dialih kan, atau dijual Setiawan, 2018). Pada dasarnya, persaingan
kembali dengan memanfaatkan kegunaan atau yang terjadi dalam perdagangan global yang
keuntungan atas produkters ebut (Aprilla et al., ditunjukkan dengan adanya fluktuasi nilai
2012). Menurut Salvatore (2014) Jika aktivitas ekspor tidak dapat dipisahkan dari kosep
perdagangan internasional adalah eskpor dan keunggulan komparatif dan kompetitif (Baroh
impor, maka salah satu dari komponen et al., 2014)
1818 Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.2, April 2023: 1816-1823

800.000
600.000
400.000
200.000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 1 Grafik Volume Ekspor Kopi, 2010-2020


Sumber : FAOSTAT (2020)

Volume ekspor kopi sepuluh tahun secara maksimal agar dapat menghasilkan
terakhir cenderung berfluktuasi, berkisar produk pertanian dalam jumlah yang
antara 40,15 persen sampai dengan 12,82 maksimal pula. Berdasarkan potensi hasilnya,
persen. (Rosiana, Nurmalina, Winandi, & luas lahan dibedakan menjadi Luas Tanaman
Rifin, 2017), menambahkan bahwa fluktuasi Belum Menghasilkan (TBM), Luas Tanaman
volume ekspor kopi di beberapa negara Menghasilkan (TM), dan Luas Tanaman Tidak
eksportir utama pada 15 tahun terakhir diduga Menghasilkan (TTM) (Safitri & Yuliana,
akan berdampak pada posisi suatu negara 2021) . Kondisi perkebunan kopi di Indonesia
dalam menghadapi kompetisi dengan negara sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca,
eksportir lainnya. Kinerja ekspor yang perubahan keadaan cuaca sangat besar
fluktuatif ini menunjukkan adanya kendala pengaruhnya terhadap hasil perkebunan kopi
dalam daya saing kopi Indonesia di di Indonesia. Perkebunan kopi cenderung
pasarinternasional (Badan Pusat Statistik, tergantung pada cuaca yang tidak panas,
2019). karena perkebunan kopi sebagian besar berada
Luas lahan sangat berpengaruh terhadap pada daerah dataran tinggi. Dengan kondisi
hasil produksi suatu komoditas, semakin lahan perkebunan yang baik, maka akan dapat
sempit luas lahan maka hasil produksi semakin meningkatkan hasil perkebunan kopi di
sedikit. Begitupun juga produksi dapat Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut,
meningkatkan volume ekspor jika di dalam sehingga perlu mengetahui bagaimana
proses produksi terdapat pengelolaan yang perkembangan luas lahan, produksi kopi dan
baik dan benar sehingga dapat menghasilkan volume ekspor kopi selama 25 tahun dari 1996
suatu produk dengan jumlah yang maksimal. sampai 2020 dan bagaimana kondisi
Dengan begitu, semakin tinggi dan semakin persaingan ekspor kopi Indonesia dengan cara
baik hasil produksi maka volume ekspor akan melihat posisi daya saing serta faktor-faktor
meningkat. Dalam produksi kopi ini inovasi yang dapat mempengaruhi volume ekspor
teknologi yang dibutuhkan merujuk pada cara kopi Indonesia.
petani mengelola mereka perkebunan kopi
termasuk pengelolaan pembibitan, METODE PENELITIAN
penggunaan pupuk dan pestisida, penggunaan Penelitian ditentukan dengan
mesin dalam pengelolaan lahan, dan menggunakan negara Indonesia sebagai fokus
penanaman varietas unggul (Hartwich dan daerah penelitian yang merupakan salah satu
Scheidegger, 2010). dari sepuluh negara pengekspor kopi terbesar
Lahan pertanian harus dapat digunakan di pasar dunia. Penelitian ini menggunakan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Rizqiana Ida F, Indra Tjahaja A , Dona Wahyuning L) 1819

metode deskriptif kuantitatif dengan 𝑋6 = Konsumsi Kopi Domestik (Ton/Tahun)


menggunakan data time series tahunan dengan
periode waktu dari tahun 1996-2020. Hasil perhitungan analisis faktor-faktor
Subjek dalam penelitian ini produksi kopi yang mempengaruhi volume ekspor kopi di pasar
Indonesia (X1), harga kopi domestik (X2), internasional pada tingkat kepercayaan 95%
harga kopi internasional (X3), kurs (nilai tukar diperoleh Fhit 4,755 lebih besar dari Ftabel 2,74
rupiah terhadap dollar) (X4), luas lahan (X5) (Fhit = 4,755> Ftabel = 2,74) dengan nilai
dan konsumsi kopi domestik (X6) sebagai signifikansi 0,005 menyatakan bahwa lebih kecil
variabel dependen. ). Metode analisis data dari taraf signifikansi 0,05 (sig < 0,05)
yang digunakan untuk mengetahui faktor- menunjukan bahwa secara bersama-sama (uji
faktor yang mempengaruhi volume ekspor serentak) keenam variable independent yaitu
kopi Indonesia di pasar internasional dengan produksi kopi, harga kopi domestic, harga kopi
menggunakan model Regresi Linear internasional, nilai tukar rupiah terhadap dollar,
Berganda. Penelitian ini menggunakan luas lahan dan konsumsi kopi domestik dan nilai
software pengolah data SPSS. koefisien determinasi (R square) sebesar 0,613
artinya bahwa 61,3% variable ekspor kopi
HASIL DAN PEMBAHASAN Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel
Hasil analisis faktor-faktor yang produksi kopi, harga kopi domestik, harga kopi
mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia di internasional, nilai tukar rupiah terhadap dollar,
pasar internasional dengan menggunakan model luas lahan dan konsumsi kopi domestik. Menurut
Regresi Linear Berganda diperoleh persamaan Ghozali (2016), uji koefisien determinasi
sebagai berikut : bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
Y = -400,382 + 0,602𝑋1 - kemampuan model dalam menerangkan variasi
0,074𝑋2 +0,020𝑋3 +0,473𝑋4 -0,006𝑋5 -1,394𝑋6 variabel dependen.
Keterangan : Hasil estimasi dari model regresi yang
Y = Ekspor Kopi di Indonesia (Ton) disajikan dalam tabel 8 menunjukan bahwa
𝑋1 = Produksi Kopi di Indonesia (Ton) variabel harga internasional berpengaruh tidak
𝑋2 = Harga Kopi Domestik (Rp/Kg) signifikan terhadap ekspor kopi Indonesia,
𝑋3 = Harga Kopi Internasional (Rp/Kg) sedangkan variabel-variabel yang signifikan
𝑋4 = Nilai Tukar Rupiah terhadap dollar terhadap ekspor kopi Indonesia adalah produksi
(Rp/US$) kopi, harga domestik, kurs, luas lahan dan
𝑋5 = Luas Lahan (Ha) konsumsi domestik.

Tabel 8. Hasil Statistik Regresi Linear Berganda


Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -400,382 2327,069 -,172 ,865
Produksi Kopi 0,602 5,751 1,077 2,365 ,029
Harga Domestik -,074 ,034 -,494 -2,212 ,040
Harga Internasional ,020 ,022 ,191 ,941 ,359
Kurs ,473 ,132 1,266 3,575 ,002
Luas Lahan -,006 ,003 -,879 -2,226 ,039
Konsumsi Domestik -1,394 6,623 -1,187 -2,626 ,017
1820 Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.2, April 2023: 1816-1823

1. Produksi Kopi peningkatan harga maka ekspor kopi ke negara


Pada tingkat kepercayaan 95% produksi kopi tersebut mengalami penurunan, karena negara
dengan nilai thitung sebesar 2,365 lebih besar tersebut akan cenderung lebih memilih
dibandingkan ttabel yaitu 1.72913 atau memiliki mengimport barang sejenis dari negara lain yang
nilai signifikasi lebih kecil dari nilai α 5% memiliki harga yang lebih murah dari produk
sebesar (0,029 < 0,05). Dengan demikian dapat Indonesia dan akhirnya menyebabkan penurunan
disimpulkan bahwa produksi kopi domestic (X1) nilai ekspor produk itu sendiri begitupun
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sebaliknya. Ini sejalan dengan penelitian yang
ekspor kopi di Indonesia (Y). Hal ini disebabkan dilakukan (Aprilla et al., 2012) yang mana
para petani mampu memproduksi kopi dengan diperoleh hasil bahwa harga kopi dalam negeri
maksimal karena ada bantuan dari pemerintah berpengaruh nyata terhadap kopi Indonesia.
baik dalam hal modal, peralatan, maupun adanya
penyuluhan cara menanam kopi yang baik agar 3. Harga Kopi Internasional
mampu maksimal dalam produksi. Hasil ini juga Pada tingkat kepercayaan 95% harga kopi
masih didukung dengan penelitian yang dakukan internasional dengan nilai thitung sebesar 0,941
oleh Wulandari (2010), dimana produksi kopi lebih kecil dibandingkan ttabel yaitu 1.72913
Indonesia berpengaruh postif terhadapa ekspor atau memiliki nilai signifikasi lebih bessar dari
kopi Indonesia ke Amerika Serikat dan menurut nilai α 5% sebesar (0,359 < 0,05). Dengan
(Saleh Mejaya et al., 2016) menyatakan bahwa demikian dapat disimpulkan harga kopi
hubungan produksi dengan volume ekspor internasional (X3) memiliki pengaruh yang tidak
adalah positif. Hal ini dikarenakan ketika jumlah signifikan terhadap ekspor kopi di Indonesia (Y).
produksi kopi semakin meningkat maka akan Harga kopi dunia yang tidak signifikan
meningkatkan jumlah penawaran di dalam negeri mengindikasikan permintaan ekspor kopi
maupun di luar negeri. Indonesia di pasar Internasional kemungkinan
lebih dipengaruhi oleh harga kopi Indonesia
2. Harga Kopi Domestik untuk pasar ekspor yang mungkin tidak terlalu
Pada tingkat kepercayaan 95% harga kopi mengikuti harga kopi dunia, tetapi lebih
domestik dengan nilai thitung sebesar dipengaruhi oleh biaya produksi kopi di dalam
-2,212 dan memiliki nilai signifikasi lebih kecil negeri. Hasil penelitian ini sama dengan hasil
dari nilai α 5% sebesar (0,04< 0,05). Tanda penelitian (Ilham et al., 2012) yang menemukan
negative yang menunjukkan bahwa konsumsi harga kopi internasional tidak berpengaruh
domestic berpengaruh negative terhadap ekspor signifikan.
kopi di Indonesia. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa harga kopi domestik (X2) 4. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar (Kurs)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pada tingkat kepercayaan 95% nilai tukar rupiah
ekspor kopi di Indonesia (Y). Harga kopi terhadap dollar dengan nilai thitung sebesar
domestik yang memiliki pengaruh negatif sesuai 3,575 lebih besar dibandingkan ttabel yaitu
dengan bunyi hukum penawaran dalam negeri 1.72913 atau memiliki nilai signifikasi lebih
dimana semakin tinggi harga maka semakin kecil dari nilai α 5% sebesar (0,002 < 0,05).
banyak jumlah ekspor yang ditawarkan dalam Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
negeri, sebaliknya semakin rendah tingkat harga tukar rupiah terhadap dollar (X4) memiliki
semakin sedikit jumlah ekspor yang di tawarkan. pengaruh yang signifikan terhadap ekspor kopi
Ketika ekspor kopi Indonesia mengalami di Indonesia (Y). Nilai tukar menjadi salah satu
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Rizqiana Ida F, Indra Tjahaja A , Dona Wahyuning L) 1821

faktor yang berpengaruh terhadap tinggi kopi Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena hasil
rendahnya ekspor. Dalam pengaruh tersebut panen yang didapat tidak sebanding dengan luas
dapat dikatakan apabila nilai tukar mengalami lahan yang dapat ditanami, hal ini pula
kenaikan akan terjadi peningkatan yang disebut disebabkan karena dalam mengolah masih
(Apresiasi) dan maka kulitas ekspornya juga menggunakan metode tradisional yang membuat
akan mengalami kenaikan. Apabila nilai tukar hasilnya menjadi tidak maksimal.
mata uang dalam negeri melemah, maka ekspor
semakin meningkat. Dengan penawarannya yang 6. Konsumsi Domestik
besar dan terus naik, maka negara pengimpor Pada tingkat kepercayaan 95% konsumsi
akan tetap membeli kopi untuk memenuhi domestik (X6) dengan nilai thitung sebesar -
kebutuhan kopi dalam negerinya meskipun kurs 1,187 dan memiliki nilai signifikasi lebih kecil
nilai tukarnya melemah. Hal ini sejalan dengan dari nilai α 5% sebesar (0,017< 0,05). Dengan
(Tyas, 2022) yang menyatakan bahwa nilai tukar demikian dapat disimpulkan bahwa konsumsi
rupiah dan inflasi berpengaruh signifikan domestik (X6) memiliki pengaruh yang
terhadap volume ekspor dalam jangka pendek signifikan terhadap ekspor kopi di Indonesia (Y).
maupun jangka panjang dan penelitian Lukman Tanda negative yang menunjukkan bahwa
(2012) yang menyatakan bahwa terjadinya konsumsi domestik berpengaruh negative
kondisi ini disebabkan karena tingkat inflasi terhadap ekspor kopi di Indonesia. Konsumsi
dalam negeri lebih tinggi daripada pertumbuhan berpengaruh negatif terhadap ekspor kopi
penguatan Rupiah terhadap nilai tukar beberapa Indonesia, dimana hal ini disebabkan oleh
negara tujuan. tingginya tingkat konsumsi kopi masyarakat
sementara persediaan kopi dalam negeri tidak
5. Luas Lahan dapat mencukupi permintaan dalam negeri
Pada tingkat kepercayaan 95% luas lahan kopi sehingga negara melakukan impor. Hasil ini juga
dengan nilai thitung -2,226 sebesar lebih kecil sama dengan penelitian (Rosiana et al., 2017)
dibandingkan ttabel yaitu 1.72913 atau memiliki dimana kapasitas konsumsi berpengaruh negatif
nilai signifikasi lebih kecil dari nilai α 5% dalam jangka pendek terhadap ekspor di
sebesar (0,039 < 0,05). Dengan demikian dapat Indonesia dan Konsumsi kopi domestik dapat
disimpulkan bahwa luas lahan (X5) memiliki meningkat apabila didukung dengan pola sosial
pengaruh yang signifikan terhadap ekspor kopi yang terjadi dimasyarakat dengan
di Indonesia (Y). Tanda negative yang mengkonsumsi kopi dalam negeri, menunjang
menunjukkan bahwa luas lahan berpengaruh harga yang dapat dijangkau serta cita rasa yang
negative terhadap ekspor kopi di Indonesia. Luas sesuai dengan selera konsumen (Narulita et al.,
lahan yang memiliki pengaruh negative terhadap 2014) .
volume ekspor dikarenakan terdapat masalah
terhadap tanaman kopi itu sendiri seperti KESIMPULAN DAN SARAN
terserang hama dan penyakit, pupuk yang
diberikan tidak bisa terserap sempurna sehingga Kesimpulan
tanamannya menjadi terhambat, kualitas tanah Hasil analisis faktor-faktor yang
yang kurang subur, kualitas biji kopi yang tidak mempengaruhi volume ekspor kopi Indonesia
bagus, sehingga hasil panen kurang memuaskan. di pasar Internasional menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil dari penelitian, sama dengan variabel yang signifikan berpengaruh positif
penelitian (Pratama, 2016) dimana luas lahan terhadap volume ekspor kopi di Indonesia
panen tidak mempunyai pengaruh dengan ekspor yaitu produksi kopi Indonesia dan nilai tukar
1822 Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.2, April 2023: 1816-1823

rupiah terhadap dollar, sedangkan harga kopi Ekonomi, I., Pembangunan, S., Ekonomi, F.,
domestic, luas lahan dan konsumsi domestik Bisnis, D. A. N., & Surakarta, U. M. (2020).
berpengaruh negatif terhadap volume ekspor Rofi ’ ah Dian Islami
kopi di Indonesia dengan taraf nyata (α) lima Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis
persen. Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang :
Saran Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harga kopi internasional dalam Hartwich, F. and Scheidegger, U. (2010).
penelitian ini berpengaruh secara signifikan Fostering Innovation Networks: the missing
terhadap volume ekspor kopi Indonesia di piece in rural development?. Rural
pasar internasioanal artinya Indonesia perlu Development News.
memperhatikan harga internasional karena Ilham, Supriana, T., & Salmiah. (2012). Analisis
semakin besar selisih antar harga di pasar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
internasional dengan harga domestik akan Permintaan Komoditi Kopi Di Sumatera
menyebabkan jumlah komoditi yang akan Utara Analysis of Factors Affecting
diekspor bertambah banyak. Demand for Coffee Commodities in North
Petani kopi perlu meningkatkan kualitas Sumatera. 1–14.
dan kuantitas produksi kopi Indonesia agar International Coffee Organization. 2017. World
produksi semakin membaik, serta adanya Coffee Production
kebijakan yang tepat seperti peningkatan Narulita, S., Winandi, R., & Jahroh, S. (2014).
ekspor kopi maka diharapkan ekspor kopi Analisis Dayasaing Dan Strategi
Indonesia menjadi bertambah. Pengembangan Agribisnis Kopi Indonesia.
Jurnal Agribisnis Indonesia, 2(1), 63.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.29244/jai.2014.2.1.63-74
Pratama, R. S. (2016). Analisis Pengaruh Luas
Aprilla, S., Sukiyono, K., & Romdhon, M. M. Panen, Harga Ekspor dan Produksi Pangan
(2012). Efek Instabilitas Nilai Tukar Rupiah Nabati terhadap Jumlah Ekspor Pangan
Terhadap Penawaran Ekspor Kopi Nabati Jawa Tengah Tahun 2005-2014.
Indonesia Dan Harga Kopi Domestik. Jobs (Jurnal of Business Studies), 13–24.
Jurnal Agrisep, 11(1), 51–60. Purwito, A. dan Indriani. (2015). Ekspor, Impor,
https://doi.org/10.31186/jagrisep.11.1.51- Sistem Harmonis, Nilai Pabean,
60 Jakarta:Mitra Wacana Media
Putri, N. H., Sarfiah, S. N., Septiani, Y.,
Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Kopi
Ekonomi, F., & Tidar, U. (2018). Analisis
Indonesia Determinan Nilai Ekspor Kopi Indonesia
Baroh, I., Hanani, N., Setiawan, B., & Koestiono, Ke Determinant Analysis Of Export Value
D. (2014). Indonesian Coffee
Of Indonesian.
Competitiveness in the International Rahardjo, Puji. (2012). Kopi. Edisi I. Bogor:
Market: Review from the Demand Side. Penebar Swadaya.
International Journal of Agriculture Rosiana, N., Nurmalina, R., Winandi, R., & Rifin,
Innovations and Research, 3(2), 2319– A. (2017). the Level of Comparative
1473. Advantages of World Main Coffee
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2018). Statistik Producers. Buletin Ilmiah Litbang
Perkebunan Indonesia 2016-2018.
Kementerian Pertanian. Jakarta.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Rizqiana Ida F, Indra Tjahaja A , Dona Wahyuning L) 1823

Perdagangan, 11(2), 227–246.


https://doi.org/10.30908/bilp.v11i2.274
Safitri, Z., & Yuliana, L. (2021). Penerapan
Model Error Correction Mechanism:
Determinan Produksi Kopi Di Indonesia
Periode 2002-2018. Seminar Nasional
Official Statistics, 2020(1), 946–956.
https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v20
20i1.561
Saleh Mejaya, A., Fanani, D., & Mawardi, M. K.
(2016). Pengaruh Produksi, Harga
Internasional, dan Nilai Tukar terhadap
Volume Ekspor. Jurnal Administrasi Bisnis,
35(2), 20–29.
Sitepu, I., & Nainggolan, M. L. W. (2021).
Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor
Kopi Indonesia Ke Jerman. Jurnal
Methodagro, 7, 74–83.
Tyas, H. P. (2022). Analisis Ekspor Indonesia
Tahun 1990-2019. Transekonomika:
Akuntansi, Bisnis Dan Keuangan, 2(2), 37–
52.
https://doi.org/10.55047/transekonomika.v
2i2.114

Anda mungkin juga menyukai