Tugas Kewirausaan 5
Tugas Kewirausaan 5
Tugas Kewirausaan 5
KEWIRAUSAHAAN
AJI PURNOMO
E28121244
dalam mengerakkan perekonomian bangsa. Peranan pokok sektor usaha tani yang
harga cukup tinggi di pasaran. Salah satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan
oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat, adalah cabe rawit
skala besar (Santika, 1995). Lebih lanjut Setiadi, (1999) menyatakan cabe rawit
merah merupakan bahan masakan sehingga cabe rawit merah sangat diperlukan
oleh sebagian besar ibu rumah tangga sebagai pelengkap bumbu dapur. Pasar-
ton, dan di pasar tradisional Bandung membutuhkan 32 ton per hari, yang
menanam cabe rawit merah sebanyak 15 orang dengan luas lahan 170 are atau1,7
ha. Usahatani cabe rawit merah di desa Tapenpah ini bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan petani. Usaha tani cabe rawit merah berskala relatif
kecil dan terdapat ketergantungan pada harga jual yang selalu berfluktuasi setiap
1.3 Tujuan
1.4 Metode
TTU pada bulan Februari sampai bulan Agustus 2017. Menggunakan metode
survei. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer
terkait. Pemilihan sampel dilakukan secara sensus sehingga semua petani yang
Untuk mengetahui pendapatan petani yang berasal dari usahatani cabe rawit
formula Soekartawi, (2002), biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani yang
produksi sebayak 382 kali dengan rata-rata pemanenan per responden sebanyak
25 kali.
a. Penerimaan Petani
harga jual cabe rawit merah per kilogram. Berdasarkan hasil perhitungan cabe
rawit merah yang diusahakan di desa Tapenpah dengan total produksi dalam
penerimaanRp9.000.000,00.
b. Biaya Produksi
Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang habis terpakai dalam
satu kali proses produksi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada petani
desa Tapenpah, rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan dalam satu kali
Rp17.325.000,00. Biaya produksi tersebut terdiri dari beberapa jenis yakni biaya
dikeluarkan petani untuk usahatani cabe rawit merah di desa Tapenpah sebesar
Biaya tersebut terdiri dari beberapa jenis yakni penyusutan barang dengan rata-
rata biaya Rp2.958,33 dengan total biaya sebesar Rp44.375,00, penyusutan pacul
penyusutan linggis dengan rata-rata biaya Rp3.416,67 dengan total biaya sebesar
c. Pendapatan Petani
caberawit merah dengan biaya yang dikeluarkan yang terdiri dari biaya tetap
sehingga total pendapatan cabe rawit merah sebesar Rp116.480.312,50 per tahun
Nilai R/C ratio yang diperoleh adalah 7,12 yang menunjukkan nilai lebih besar
dari satu oleh karena itu usahatani cabe rawit merah sangat layak untuk
dikembangkan sebab sangat menguntungkan secara ekonomis. Setiap biaya
Rp1,00 yang dikeluarkan untuk usahatani cabe rawit merah akan memperoleh
sebagai berikut:
o Petani memiliki lahan yang luas dan dekat dengan sumber air, sehingga
sehingga petani pandai membaca situasi pasar dan menjadi price maker.
S-T : strategi ini berusaha untuk menggunakan kekuatan internal yang dimiliki
oleh para petani yang berusaha tani cabe rawit merah untuk menghindari atau
mengatasi serangan hama penyakit pada tanaman cabe rawit merah dengan cara
yang tepat.
o Peningkatan diversifikasi tanaman hortikultura untuk memanfaatkan lahan
yang dekat dengan sumber air agar mengatasi persaingan pasarakan cabe rawit
merah.
adalah perlu adanya perhatian dari pemerintah khususnya dinas pertanian, agar
informasi pasar harus tersedia. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan dari
W-T : strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan
tanaman cabe rawit merah. Karena petani kurang teknologi tentang cara budidaya
dengan cara masing-masing untuk menanam tanaman hortikultura yang lain untuk
o Karena biaya transportasi dari rumah ke pasar mahal maka strategi yang
3.1 Kesimpulan
Biaya yang dikeluarkan dalam usahatani cabe rawit merah meliputi biaya tetap
dan biaya variabel dengan rata-rata biaya sebesar Rp1.262.645,83 dan total biaya
sebesar Rp18.939.688,00. Penerimaan usahatani cabe rawit merah dalam satu kali
adalah 7,12 yang artinya kegiatan usahatani cabe rawit oleh petani di desa
Ajak, A. & Taolin, R.I. 2016. Pengaruh Olah Tanah dan Jenis Pupuk Kandang
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabe Rawit Varietas Bara
(Capsicumfrutescens L.). Savana Cendana, 1(03): 98–101.
BPS Kab. TTU 2016. Kabupaten Timor Tengah Utara dalam Angka 2016.
Kefamenanu: Badan Pusat Statistik Kabupaten TTU.
Hadisapoetro, S. 1973. Pembangunan Pertanian. Yogyakarta: Departemen
Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Rangkuti, F. 2006. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Santika, A. 1995. Agribisnis Cabe. Jakarta: Penebar Swadaya.
Setiadi 1999. Cabe Unggul. Jakarta: Swadaya.
Soekartawi 1993. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Soekartawi 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.