Ririnsyamti Akmal - 21092 - OMK 1
Ririnsyamti Akmal - 21092 - OMK 1
Ririnsyamti Akmal - 21092 - OMK 1
DISUSUN OLEH:
RIRINSYAMTI AKMAL
P10121092
Segala puji hanya bagi Allah Swt yang telah memberikan kesempatan, kemampuan, dan
kesehatan serta kenikmatan yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang In Syaa Allah bermanfaat bagi kita. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang kita nantikan Syafa’atnya di akhirat
nanti, tak lupa kami mengucapkan syukur kehadirat Allah karena atas berkah-nya sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “ Teori Dan Konsep Manajemen”.
Makalah ini telah kami susun berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu
dan memberikan ide serta masukan kepada kami, dengan segala bantuan tersebut sehingga kami
juga dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tujuan makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah “ Organisasi Manajemen Kesehatan “ dibawah bimbingan Ibu Bertin Ayu
Wandira, S.KM., M.Kes
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi dan
pembaca, serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan. Terlepas dari semua itu, penulis
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka penulis membuka kritik dan
saran yang bersifat membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian manajemen dari segala ahli
b. Mengetahui fungsi dari manajemen
c. Mengetahui pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mengkaji fungsi dan
unsur manajemen
d. Mengetahu berbagai teori yang berhubungan dengan manajeman
e. Mengetahu berbagai jenis-jenis dari manajemen
f. Mengetahui kararkteristik dari ilmu manajemen
g. Mengatahui hubungan antara ilmu manajemen dalam manajemen puskesmas
h. Mengetahui studi kasus yang terjadi yang terkait tentang ilmu manajemen pada
puskesmas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen dari Para Ahli
Manajemen dalam pengertiannya dapat didefinisikan dalam berbagai cara.
Adapun beberapa pengertian manajemen dari para ahli, yaitu:
a. Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama
mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama
(Massie dan Douglas).
b. Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien
menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-
ubah (Kreitner).
c. Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya
mencapai tujuan tertentu yang ditentukan (Sisk).
d. Manajemen adalah menciptakan lingkungan yang efektif agar orang bisa
bekerja di organisasi formal (Koontz dan O’Donnel).
e. Manajemen mencakup kegiatan yang dilakukan oleh satu atau lebih orang
untuk mengoordinasikan kegiatan yang dilakukan oleh orang lainnya dan
untuk mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai oleh satu orang saja
(Donnely, Gibson, dan Ivancevich)
f. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, aktivitas anggota organisasi, dan kegiatan yang
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert).
g. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta
pengendalian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Jones dan George).
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni mencapai sesuatu
melalui orang lain (the art of getting things done through the others).
Sehingga dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan
menggunakan sumber daya organisasi.
2.2 Fungsi Manajemen
Pekerjaan yang dilakukan oleh para manajer pada saat mengelola perusahaan
dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tugas yang memiliki tujuan yang
disebut dengan fungsi manajemen. Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai sejumlah
kegiatan yang meliputi berbagai jenis pekerjaan yang digolongkan dalam satu kelompok
sehingga membentuk suatu kesatuan administrasi. Menurut Koontz & Weirich (1993)
mereka berpendapat bahwa fungsi manajemen dikelompokkan menjadi 5 fungsi, yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih
cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengambilan keputusan
merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau
memilih alternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternatif yang ada.
Perencanaan diperlukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi. Langkah
pertama, rencana ditetapkan untuk organisasi secara keseluruhan.
Kemudian, rencana yang lebih detail untuk masing-masing bagian atau
divisi ditetapkan. Dengan cara semacam itu, organisasi mempunyai
perencanaan yang konsisten secara keseluruhan. Beberapa manfaat
perencanaan adalah (1) mengarahkan kegiatan organisasi yang meliputi
penggunaan sumber daya dan penggunaannya untuk mencapai tujuan
organisasi, (2) memantapkan konsistensi kegiatan anggota organisasi agar
sesuai dengan tujuan organisasi, dan (3) memonitor kemajuan organisasi.
Jika organisasi berjalan menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan,
dapat dilakukan perbaikan.
b. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)
Tahap berikutnya adalah pengorganisasian. Pengorganisasian dapat
diartikan sebagai kegiatan mengoordinasi sumber daya, tugas, dan otoritas
di antara anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
cara yang efisien dan efektif. Sebagai contoh, kegiatan perusahaan
kebanyakan diorganisasi berdasarkan fungsi pokok perusahaan, seperti
pemasaran, keuangan, produksi, administrasi, dan personalia. Masing-
masing dikelompokkan menjadi departemen atau bagian sendiri. Masing-
masing bagian dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab kepada
direktur utama
Direktur Utama
c. Pengarahan (Leading)
Setelah struktur organisasi ditetapkan, orang-orangnya ditentukan.
Langkah selanjutnya adalah membuat bagaimana orang-orang tersebut
bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer perlu “mengarahkan”
orang-orang tersebut. Lebih spesifik lagi pengarahan meliputi kegiatan
memberi pengarahan (directing), memengaruhi orang lain (influencing),
dan memotivasi orang tersebut untuk bekerja (motivating). Pengarahan
biasanya dikatakan sebagai kegiatan manajemen yang paling menantang
dan paling penting karena langsung berhadapan dengan manusia.
Bagaimana membuat orang lain bekerja untuk tujuan organisasi
merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Manajer harus mampu
menciptakan suasana (atmosfer) yang bisa mendorong orang untuk
bekerja. Cara yang dipakai mungkin sangat berlainan dari satu organisasi
ke organisasi lain. Microsoft, perusahaan pembuat perangkat lunak
(software) di Amerika Serikat, membuat suasana kerja yang sangat
longgar. Karyawan yang terdiri atas para pemrogram (programmer) tidak
mempunyai jam kerja tertentu. Mereka dapat masuk dan keluar kapan saja
dan biasanya justru keluar kantor malam hari. Mereka tidak perlu
memakai seragam, boleh datang dengan T-Shirt atau celana jeans. Di
tempat kerja, disediakan meja biliar atau minuman ringan (softdrink)
bebas. Prinsipnya, asal pekerjaan mereka selesai dan mereka bisa
menghasilkan software yang baik, tidak ada masalah dengan peraturan
kerja. Suasana semacam itu barangkali mirip dengan perguruan tinggi,
yaitu staf pengajar bisa keluar masuk kapan saja. Akan tetapi, suasana
yang longgar semacam itu tidak akan berhasil apabila diterapkan di
organisasi militer yang membutuhkan disiplin yang tinggi. Barangkali
juga tidak akan berhasil apabila diterapkan di perusahaan manufaktur yang
memproduksi barang yang berstandar, tempat kreativitas tidak begitu
penting. Perusahaan semacam itu membutuhkan disiplin kerja yang baik.
d. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian bertujuan melihat apakah kegiatan organisasi sesuai dengan
rencana. Manajer harus selalu memonitor kemajuan organisasi. Fungsi
pengendalian meliputi empat kegiatan: (1) menentukan standar prestasi,
(2) mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini, (3) membandingkan
prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi, dan (4) melakukan
perbaikan jika ada penyimpangan dari standar prestasi yang telah
ditentukan. Kemudian, kembali lagi ke fungsi perencanaan untuk periode
berikutnya.
e. Proses manajemen dalam praktik
Gambar proses manajemen di muka menunjukkan urutan proses
manajemen secara teoretis. Semua manajer melakukan empat fungsi yang
telah dibicarakan (planning, organizing, leading, dan controlling).
Meskipun demikian, dalam praktik gambaran semacam itu tidak begitu
terlihat. Sering kali kita melihat kegiatan manajer yang sibuk ke sana
kemari yang sepertinya tidak punya waktu untuk berpikir dan
merencanakan sesuatu dengan tenang. Aktivitas manajer dalam praktik
sepertinya reaktif, bereaksi terhadap suatu kejadian. Mereka lebih action
oriented. Model proses manajemen seperti yang digambarkan di muka
tampaknya tidak sesuai dengan praktik manajemen. Kalau diperhatikan,
manajer tetap melakukan empat fungsi manajemen tadi. Manajer
melakukan perencanaan meskipun kadang-kadang rencana tadi ditetapkan
dalam waktu yang sangat singkat. Pada waktu manajer berteriak menyuruh
bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, ia sedang
melakukan fungsi pengarahan. Cuma urutan yang digambarkan oleh garis
tebal (pada gambar proses manajemen) tidak sepenuhnya tepat. Pada
praktiknya, manajer sering melompat-lompat dalam melakukan empat
fungsi tadi. Sebagai contoh, manajer melakukan perencanaan, kemudian
langsung memberi pengarahan. Garis yang terputus-putus lebih tepat
menggambarkan urutan fungsi manajemen dalam praktiknya. Keempat
fungsi manajemen dilakukan secara interaktif dan kadang-kadang secara
simultan.
b. Berdasarkan Fungsi
a. Manajer umum
Manajer umum bertanggung jawab mengawasi unit tertentu yang
mempunyai beberapa bidang sekaligus. Manajer suatu divisi merupakan
contoh manajer umum. Manajer umum bertangung jawab terhadap
aktivitas pemasaran, keuangan, dan operasi divisi tersebut. Manajer divisi,
cabang internasional, dan cabang daerah tertentu merupakan contoh lain
manajer umum.
b. Manajer Fungsional
Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi
tertentu. Sebagai contoh, manajer pemasaran mengawasi aktivitas
pemasaran organisasi. Dia tidak bertanggung jawab terhadap aktivitas
keuangan organisasi meskipun melakukan koordinasi dengan manajer
keuangan dan manajer bidang lainnya. Sebaliknya, manajer keuangan
bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan organisasi, seperti mencari
dana dan mengalokasikannya. Biasanya, manajer fungsional mencakup
aktivitas fungsional perusahaan. Aktivitas yang populer adalah pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia atau personalia, dan produksi. Manajer-
manajer tersebut sering dijumpai pada suatu organisasi perusahaan.
Namun demikian, beberapa perusahaan kadangkadang mempunyai
kegiatan yang lebih khusus lagi, seperti humas (hubungan masyarakat)
atau sering disebut public relation. Manajer yang menangani kegiatan
tersebut dinamakan manajer public relation (atau disingkat PR).
Perusahaan yang besar sering kali mempunyai kegiatan riset dan
pengembangan yang cukup besar sehingga harus diawasi oleh seorang
manajer. Manajer tersebut dinamakan manajer riset dan pengembangan.
Perusahaan yang memandang informasi sebagai sumber daya yang penting
akan menetapkan manajer sistem informasi. Bidang atau kegiatan yang
akan dicakup manajer bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan
lainnya.
c. Tingkatan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
Meskipun manajer pada semua tingkat melakukan proses manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian), manajermanajer
tersebut berbeda dalam hal alokasi waktu untuk aktivitas mereka. Manajer puncak
akan lebih banyak duduk di ruang kerjanya untuk merumuskan strategi
perusahaan, lebih banyak bertemu dengan orang lain, dan lebih banyak
melakukan rapat. Sementara itu, manajer operasional (tingkat bawah) lebih
banyak di lapangan, bertemu dengan karyawan operasional, dan lebih tahu
kegiatan operasional dibandingkan manajer puncak. Kegiatan manajer perusahan
internasional yang besar tentunya berbeda dengan kegiatan manajer perusahaan
kecil. Meskipun melakukan kegiatan yang sama, keterampilan yang dibutuhkan
berbeda antartingkatan manajer. Manajer puncak lebih membutuhkan
keterampilan konseptual (conceptual skills), manajer menengah lebih banyak
membutuhkan keterampilan manusiawi (human skills), dan manajer operasional
lebih banyak membutuhkan keterampilan teknis (technical skills). Meskipun
demikian, setiap manajer harus mempunyai tiga ketrampilan tersebut, tetapi
dengan penekanan yang berbeda. Apa yang dimaksud dengan keterampilan
konseptual, manusiawi, dan teknis? Robert L. Katz, yang mengidentifikasikan
ketiga keterampilan tersebut, mengartikan keterampilan konseptual sebagai
kemampuan mengoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan serta kepentingan
organisasi. Kemampuan semacam ini lebih abstrak, yaitu kemampuan untuk
melihat organisasi secara keseluruhan, ketergantungan antarbagian organisasi,
melihat masa depan organisasi dan lingkungannya, serta bagaimana lingkungan
memengaruhi organisasi. Keterampilan manusiawi merupakan kemampuan
memahami orang lain, bekerja sama dengan orang lain, serta mendorong dan
memotivasi orang lain, baik secara individual maupun kelompok. Sementara itu,
kemampuan teknis merupakan kemampuan memahami serta melakukan kegiatan
operasional. Pengawas produksi akan tahu kapan pelumas mesin harus diganti dan
bagaimana mengganti mesin yang rusak.
d. Keterampilan Analitis dan Konseptual
Di samping keterampilan konseptual seperti yang telah dibahas di muka, manajer
juga memerlukan keterampilan analitis. Manajer dalam menganalisis persoalan
diharapkan mampu memecah persoalan yang besar ke dalam bagian yang lebih
kecil, kemudian memberikan solusi (pemecahannya). Sebagai contoh, manajer
melihat produktivitas suatu bagian menurun. Kemudian, dia melakukan analisis
apa penyebabnya. Ada beberapa kemungkinan: upah yang rendah, suasana kerja
yang tidak menyenangkan, dan pengawas yang tidak menyenangkan. Setelah
melakukan penyelidikan, manajer berkesimpulan pengawas tidak menyenangkan.
Manajer mengambil tindakan untuk mengganti pengawas tersebut. Setelah itu,
produktivitas kembali naik. Keterampilan semacam itu berbeda dengan
keterampilan konseptual. Pada keterampilan tersebut, manajer diharapkan
mempunyai “gambaran menyeluruh” mengenai situasi yang dihadapi
organisasinya serta mampu melihat hubungan antarbagian dan hubungan
organisasi dengan lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber daya
yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner).Manajemen mencakup
kegiatan yang dilakukan oleh satu atau lebih orang untuk mengoordinasikan kegiatan
yang dilakukan oleh orang lainnya dan untuk mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai
oleh satu orang saja (Donnely, Gibson, dan Ivancevich) f. Manajemen adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, aktivitas anggota organisasi,
dan kegiatan yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert). Adapun filsafat Taylor
memiliki empat prinsip yang ditetapkan yaitu (a) Pengembangan manajemen ilmiah
secara benar, (b) Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang
cocok untuk satu pekerjaan, (c) Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para
pekerja, dan (d) Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah (a) Adanya
ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan; (b) Adanya hubungan
waktu dan gerak kelompok; (c) Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja
secara individual; (d) Bekerja untuk hasil yang maksimal; (e) Mengembangkan seluruh
karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum
para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Fayol membagi opearsi-operasi perusahaan
menjadi enam kegiatan yang tergantung satu dengan yang lain kegiatan-kegiatan tersebut
adalah: (a) Teknik produsi dan manufacturing product; (b) Komersial pembelian bahan
baku dan penjualan produk; (c) Keuangan (financial) perolehan dan penggunaan modal;
(d) Keamanan perlindungan karyawan dan kekayaan; (e) Akuntansi pelaporan dan
pencatatan biaya,laba dan hutang, pembuatan neraca dan pengumpulan data statistik; dan
(f) Manajerial yang terdiri dari lima fungsi: (1) Perencanaan (planning) berupa penentuan
langkahlangkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya; (2)
Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya
manusia guna melaksanakan rencana; (3) Memerintah (Commanding) dengan memberi
arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka; (4)
Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan
organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya; (5) Pengendalian
(Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Menurut Mooney untuk merancang organisasi perlu diperhatikan empat kaidah
dasar, yaitu (a) Koordinasi, syarat-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling
melayani, perumusan tujuan dan disiplin; (b) Prinsip scalar, proses scalar mempunyai
prinsip, prospek, dan pengaruhsendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi, dan
definisi fungsional; (c) Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme bermacam-macam
tugas yang berbeda; dan (d) Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staf dan lini.
Sementara keterbatasannya adalah konsep mahluk sosial tidak manggambarkan
secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja, perbaikan kondisi kerja dan
kepuasan karyawan tidak menghasillkan peningkatan produktivitas yang dramatis seperti
yang diharapkan Pentingnya perhatian kepada karyawan secara individual, dan
lingkungan sosial ditempat kerja salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas d.
Aliran Manajemen Modern Aliran manajemen modern berkembang melalui dua
jalur berbeda, yaitu: 1. Menurut (Notoatmodjo, 2003) Empat tanggung jawab yang wajib
dilaksanakan Puskesmas antara lain pembangunan kesehatan, khususnya mendorong
pembangunan kecamatan yang berwawasan kemandirian masyarakat dan keluarga untuk
hidup sehat, mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, dan terjangkau, serta sebagai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu,
kelompok, masyarakat, dan lingkungan.
Puskesmas memiliki atau menjalankan beberapa program utama dalam rangka
memberikan kontribusi dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh daerah di wilayah
kerjanya, antara lain: Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, pengobatan,
termasuk pelayanan kecelakaan dan gawat darurat, penyuluhan kesehatan masyarakat,
sekolah kesehatan, kesehatan jiwa, pelaporan dan pencatatan dalam rangka penurunan
kesehatan, kesehatan olahraga, kesehatan lansia, kesehatan gigi dan mulut, pembinaan
pengobatan tradisional, pelayanan kesehatan masyarakat, dan pemeriksaan laboratorium
sederhana. Sesuai dengan Permenkes Republik Indonesia No 56 Tahun 2014 perihal
pengelompokan dan perizinan Rumah Sakit Umum Pemerintahan dikelompokkan ddalam
beberapa tingkatan yaitu Rumah Sakit Umum jenis A, Rumah Sakit Umum jenis B,
Rumah Sakit Umum jenis C, Rumah Sakit Umum jenis D. Penetapan klasifikasi Rumah
Sakit berdasarkan pelayanan yang diberikan, sumber daya, peralatan, saran dan prasarana
dan administrasi serta manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.
Rumah sakit ini merupakan milik Pemerintah Daerah dan rumah sakit ini adalah
rumah sakit yang menjadi salah satu rumah sakit acuan di Kota Dumai, sehingga
diharapkan dapat memberi pelayanan bermutu selaras dengan harapan masyarakat yang
menggunakan pelayanan rumah sakit, tidak hanya jasa kesehatan yang bersifat
penyembuhan, rumah sakit juga diharapkan dapat menimbulkan rasa puas pada pasien.
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menyatakan
bahwa dalam menjalankan pelayanan dalam proses pelayanan rawat jalan, banyak pasien
yang menunggu lama karena poliklinik yang sempat ditutup selama 3 jam karena
penyelenggara pelayanan tidak tahan terhadap kritikan yang terkait dengan kurang
baiknya pelayanan di RSUD Kota Dumai sehingga pasien yang menunggu tidak
mendapatkan pelayanan dengan baik.
3.2 SARAN
a. Perlu adanya pelatihan manajemen yang lebih ekslusif oleh Dinas Kesehatan
kepada staf-staf pelayanan kesehatan agar memaksimalkan kinerja bulanan.
b. Perlunya evaluasi secara rutin untuk mengukur sejauh mana kinerja staf dalam
mengatur manajemen kerja.
c. Pemerintah Daerah setempat perlu menyiadakan sarana prasarana pelayanan agar
mendukung sistem manajemen yang terjadi di tempat kerja
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S., Rahman, F., Wulandari, A., & Anhar, V. Y. (2013). BUKU AJAR Buku Dasar-dasar
Manajemen Kesehatan (Vol. 53, Issue 9). PUSTAKA BANUA.
Fardiansyah, A., Syurandhari, D. H., Yuniarti, A. M., Saputra, H., & Mafticha, E. (2022).
KONSEP DASAR MANAJMEN KESEHATAN (R. L. Mahmudah (ed.)). STIKes Majapahit
Mojokerto.
I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, & I Wayan Mudiarta Utama. (2012). Manajemen Sumber
Daya Manusia (Cetakan Pe). GRAHA MULIA.
Kasmiati, Sumarni, M, andi R., S, A., Fhirawati, Sriwidyastuti, Fauziah, A., M, D., Susilawati,
R, F., & B, A. (2019). PENGANTAR ILMU KESHATAN MASYARAKAT. TOHAR MEDIA.
Mamduh, H. (2015). Konsep Dasar dan Perkembangan Teori Manajemen. In Manajemen (Issue
1, p. 7).
Nisa, K., & RFS, H. T. (2023). Manajemen Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kota Dumai. Jurnal Hukum, Politik Dan Ilmu Sosial, 2(3), 224–234.
Nuryadin, A. A., Nuryadin, A. A., Yusup, M., Khasanah, U., Anwar, Sihab, M., Priyawan, S.,
Saputra, E., Ratnawati, T., Marhawati, Rahmiyanti, N., Ratnaningsih, & Mujiburrohman.
(2022). DASAR DAN SEJARAH MANAJEMEN (Mujiburrohman (ed.)). Tahta Media Group.
Sari, R., & Manajemen, K. D. (n.d.). 1 Ratna Sari, “Konsep Dasar Manajemen” (Makalah), h.
1. 1. 1–13.
Sulaeman, E. S. (2019). Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di Puskesmas. Gadjah Mada
University Press.
Wardhana, A., Pertiwi, W., A, A., S, C., & Majiburrahman. (2020). DASAR-DASAR
MANAJEMEN (KONSEP DAN TEORI). Media Sains Indonesia.