TUGAS INDIVIDU MAHASISWA Manja P 01
TUGAS INDIVIDU MAHASISWA Manja P 01
TUGAS INDIVIDU MAHASISWA Manja P 01
OLEH :
MANJA PRIHATININGRUM
022.01.3980
2. Proses penyakit
Pembentukan sendi panggul sangat bergantung pada hubungan dinamis antara tulang paha
dan asetabulum. Setiap gangguan pada kontak yang tepat antara keduanya di dalam rahim
atau pada masa bayi menyebabkan DDH.
Tunas ekstremitas bawah berkembang sekitar empat minggu, kondroblas berkumpul untuk
membentuk tulang sendi panggul di masa depan. Pada usia enam minggu, tulang rawan
berkembang menjadi diafisis femur, prekartilago menjadi kepala femoral di masa depan, yang
tidak dapat dibedakan dari acetabulum. Sel blastema membentuk proyeksi trokanterika.
Pada minggu ke 7, Interzone membedakan sisi sendi panggul. Acetabulum proksimal
terbentuk sebagai cekungan dangkal pada 65 derajat; ini nantinya harus semakin dalam
hingga 180 derajat, di bagian distal kepala femoral dan tulang rawan artikular. Lapisan tengah
mengalami autolisis membentuk ruang sendi, membran sinovial, dan ligamen teres. Pada
minggu ke-11, sendi panggul sudah dapat dikenali. Namun pertumbuhan kaput femoralis in
utero lebih cepat dibandingkan dengan asetabulum, sehingga menyebabkan cakupan kaput
femoralis kurang, sehingga setiap gangguan pada kontak akan menyebabkan perkembangan
abnormal.
Bedong dalam posisi ekstrim (pinggul memanjang, adduksi, tidak bergerak) mengakibatkan
kontak yang tidak tepat antara acetabulum dan tulang paha menghambat perkembangan
pinggul yang tepat. Acetabulum terus berkembang hingga usia 5 tahun.
Kontak ganas dalam jangka waktu lama menyebabkan perubahan kronis seperti hipertrofi
kapsul, ligamen teres, pembentukan tepi asetabus yang menebal (neolimbus), yang
selanjutnya mencegah kontak, dan mencegah relokasi kepala femoralis.
3. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang paling penting adalah pemeriksaan USG,pada bayi yang agak besar
atau anak-anak dapat dilakukan rontgen.
1) Rontgen : menunjukkan lokasi / luasnya fraktur / trauma
2) Scan tulang, tonogram, CT scan / MRI : memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan kerusakan jaringan lunak.
5. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif :
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak Gangguan Hambatan mobilitas
aktif dalam pergerakan muskuloskeletal fisik
- Ibu klien mengatakan anaknya rewel
- Ibu klien mengatakan anaknya kurang
bisa mengangkat kakinya keatas
Data Objektif :
- Klien terdapat keterbatasan gerak
pada saat abduksi dan adduksi
panggul
- Kaki kiri terlihat lebih pendek dari
kaki kanan
- Penurunan kemampuan melakukan
keterampilan motoric kasar
- Hasil USG didapatkan hip kiri dengan
besar sudut α 49,2o dan sudut β 50o
- Pemeriksaan Barlow dan Ortholani
manuver (+)
2 Data Subjektif :
- Ibu klien mengatakan cemas dengan Stressor Ansietas
keadaan anaknya
- Ibu klien mengatakan bahwa ini
adalah anak pertamanya
- Orang tua klien bertanya-tanya
apakah anaknya bias normal kembali
Data Objektif :
- Ibu klien tampak cemas
- Ibu klien tampak sedih
- Wajah ibu klien tampak pucat dan
tegang
Data Objektif :
- Ibu klien tampak cemas dan sedih
- Ibu klien sering bertanya-tanya
penyebab DDH pada anaknya
- Ibu klien dan keluarganya tampak
tampak kurang informasi
6. Diagnosa Keperawatan
1) Ukuran otot : adanya atrofi atau hipertrofi otot ; kesimetrisan massa otot
3) Kekuatan
1) Manipulasi mainan
2) Menggambar
d. Pengendalian postur
2) Adanya ataksia
3) Bergoyang-goyang
e. Persendian
1) Rentang gerak
2) Kontraktur
4) Tonjolan abnormal
f. Tulang belakang
g. Pinggul
1) Abduksi
2) Adduksi
2. Criteria pengkajian
a. Maneuver ortolani
b. Maneuver barlow
c. Tanda galeazzi
d. Uji trendelenburg
4. Kaji respon anak terhadap traksi dan imobilisasi dengan adanya gips spika.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dislokasi
C. Rencana Tindakan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dislokasi
Tujuan :Nyeri dapat berkurang atau hilang
Rasional : Memulihkan atau meningkatkan fungsi sendi dan kekuatan otot yang
berkurang karena proses penyakit atau kecelakaan
3. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh tujuan : Masalah
klien teratasi
Criteria hasil : Klien dapat menungkapkan masalahnya
Rasional : Agar klien tetap bersemangat dan tidak berputus asa terhadap perubahan
status kesehatannya
D. Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1. Pinggul bayi atau anak akan tetap pada posisi yang diharapkan
2. Kulit bayi atau anak akan tetap utuh tanpa kemerahan atau kerusakan