Analisis Kandungan Gizi Pendaram Ikan Tamban Di Pulau Dendun
Analisis Kandungan Gizi Pendaram Ikan Tamban Di Pulau Dendun
Analisis Kandungan Gizi Pendaram Ikan Tamban Di Pulau Dendun
)
PADA MAKANAN KHAS PULAU DENDUN (PENDARAM)
USULAN PENELITIAN
TEDI FATRIO
190254244048
USULAN PENELITIAN
TEDI FATRIO
190254244048
Usulan Penelitian
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian pada Program Studi
Teknologi Hasil Perikanan
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh
Mengetahui
Ketua Program Studi
iii
PRAKATA
Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus kepada berbagai pihak
yang telah berperan serta dan memberikan dukungan dalam penelitian ini. Dalam
penulisan kata pengantar ini, penulis juga ingin menyampaikan apresiasi dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang telah berperan dalam
perjalanan penelitian "Analisis Nilai Gizi Pendaram Ikan Tamban (Sardinella sp.) di
Pulau Dendun." Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing,
dosen, dan mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta masukan yang
berharga. Dukungan dan bimbingan mereka telah membantu penulis dalam
mengarahkan penelitian ini ke arah yang benar dan lebih berkualitas.
Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada komunitas lokal di
Pulau Dendun yang telah membantu dalam pengumpulan data dan mendukung
kelancaran penelitian lapangan ini. Kerjasama yang baik dengan komunitas lokal
sangat berarti dalam memahami konteks lingkungan dan masyarakat setempat. Penulis
juga ingin menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada keluarga dan
teman-teman yang selalu memberikan dukungan moral, semangat, serta motivasi
selama proses penelitian ini berlangsung. Keberadaan mereka sebagai sumber inspirasi
dan dukungan emosional sangat berarti. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat yang nyata dalam pelestarian sumber daya laut, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, serta berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kritik dan
saran terhadap penelitian ini sangat terbuka penulis terima agar bisa menyempurnakan
penelitian ini nantinya.
Tedi Fatrio
iv
BAB I. PENDAHULUAN
kemunduran mutu ikan dapat dihambat. Upaya yang dilakukan oleh nelayan penghasil
tamban yaitu dengan melakukan perebusan dilaut ataupun dipesisir sebelum dilakukan
pengeringan. Sebagai bagian integral dari rantai makanan laut, ikan tamban berperan
sebagai herbivora dan pemakan plankton. Sebagai pemakan plankton, mereka
membantu dalam mengendalikan populasi plankton di perairan dan berkontribusi pada
keselarasan ekosistem laut. Selain itu, ikan tamban menjadi sumber makanan bagi
berbagai hewan predator seperti burung laut, ikan besar, dan mamalia laut seperti
lumba-lumba dan paus. Keberadaan ikan tamban di perairan Pulau Dendun juga
memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Ikan tamban
merupakan ikan konsumsi yang populer dan menjadi pilihan utama bagi nelayan lokal
sebagai sumber penghidupan. Penangkapan ikan tamban yang berlimpah dapat
meningkatkan pendapatan nelayan dan menyediakan pangan yang terjangkau bagi
komunitas pesisir.
Namun, karena pentingnya ikan tamban bagi ekosistem dan masyarakat
setempat, perlu dipahami dengan baik kandungan gizi yang dimiliki oleh pendaram
ikan tamban di Pulau Dendun. Analisis kandungan gizi seperti komposisi proksimat,
asam lemak, mikroelemen, dan vitamin pada ikan tamban akan memberikan wawasan
tentang nilai nutrisi dan manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari konsumsi ikan
tamban. Selain itu, analisis ini juga dapat membantu dalam pengelolaan perikanan
yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Dengan memahami kandungan gizi dan
kondisi populasi ikan tamban, dapat diambil kebijakan pengelolaan yang tepat untuk
menjaga kelangsungan sumber daya ikan ini dan memastikan keberlanjutan ekosistem
laut di sekitar Pulau Dendun.
Dalam konteks global yang semakin menyadari pentingnya keberlanjutan
sumber daya laut, penelitian mengenai kandungan gizi pendaram ikan tamban di Pulau
Dendun ini juga dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan pengelolaan
sumber daya kelautan secara lebih luas. Dengan demikian, penelitian ini memiliki
relevansi yang tinggi dalam bidang ilmu kelautan, perikanan, dan kesehatan
masyarakat. Sebagai ikan konsumsi yang penting, pengetahuan tentang kandungan
gizi ikan tamban sangat relevan untuk dianalisis. Kandungan gizi ikan tamban dapat
3
bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti musim, kedalaman perairan, dan
tingkat reproduksi ikan. Oleh karena itu, analisis kandungan gizi ikan tamban menjadi
sangat penting untuk memahami potensi ekonomi dan kesehatan yang terkait dengan
eksploitasi ikan tamban di wilayah Pulau Dendun. Apalagi mengingat bahwa
masyarakat mengkonsumsi ikan ini dikarenakan harga yang juga terbilang murah.
Sedangkan di sisi lain juga salah satu sumberdaya alam yang dapat
melengkapai pemenuhan gizi manusia secara esensial yaitu dari sumberdaya hasil
perikanan. Konsumsi ikan dipercaya mampu melengkapi kebutuhan gizi seperti
protein, asam lemak terutama omega-3, vitamin dan mineral. Konsumsi ikan mampu
menurunkan resiko gangguan pada kardiovaskular (Jakson et al 2019), Ikan dan
produk hasil perikanan mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas antioksidan
dan antihipertensi (Hamzeh et al 2020). Konsumsi ikan dengan jumlah 350g/minggu
memberikan efek kesehatan pada wanita dewasa dan orang tua dengan jenis kelamin
laki-laki (Thomsen et al. 2019). Dalam upaya mengedukasi masyarakat akan
pentingnya konsumsi ikan maka perlu disusun mengenai review berdasarkan hasil
studi pustaka dari berbagai sumber mengenai manfaat konsumsi ikan bagi peningkatan
kesehatan tubuh.
Berdasarkan latar belakang ini pula yang membuat penulis pada akhirnya
tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh kandungan gizi yang ada pada
ikan khususnya ikan di Pulau Dendun yakni ikan tamban. Oleh sebab itu pula maka
penulis akan membuat penelitian berjudul “Pengaruh Penambahan Ikan Tamban
(Sardinella sp.) Pada Makanan Khas Pulau Dendun (Pendaram)”
1.5 Hipotesis
Kandungan gizi pendaram ikan tamban memiliki nilai nutrisi yang signifikan
dan dapat menjadi sumber pangan yang bernilai gizi bagi masyarakat setempat. Selain
itu, ikan tamban berpotensi memberikan manfaat kesehatan melalui kontribusi asupan
protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang penting bagi konsumen.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
memberikan tekstur renyah pada hidangan ketika digoreng. Setelah proses persiapan
selesai, potongan ikan tamban ini kemudian digoreng dalam minyak panas hingga
berwarna keemasan dan renyah. Hidangan pendaram ikan tamban siap disajikan
sebagai camilan atau makanan ringan yang lezat.
Bahan-bahan pendaram ikan tamban mencakup bahan berupa tepung mila,
penyedap rasa seperti Sasa dan Masako, serta garam. Tepung mila digunakan untuk
menciptakan lapisan luar yang membantu menjaga kelembaban dan memberikan
tekstur yang krispi saat ikan tamban digoreng. Penyedap rasa seperti Sasa memberikan
citarasa khas pada ikan, dengan berbagai varian rasa yang bisa disesuaikan dengan
preferensi konsumen. Sementara itu, penyedap rasa Masako juga berperan dalam
menambahkan lapisan tambahan dalam profil rasa ikan tamban. Garam, selain
memberikan rasa asin yang khas pada ikan, juga memiliki peran dalam proses
pengawetan ikan, memperpanjang umur simpan ikan tamban yang telah diproses.
Kombinasi bahan-bahan ini menjadi unsur penting dalam menghasilkan hidangan ikan
tamban yang enak dan sesuai dengan selera, serta mempertahankan kualitas dan
keamanan produk. Dalam penelitian analisis nilai gizi pendaram ikan tamban di Pulau
Dendun, akan difokuskan pada pengaruh komponen-komponen ini terhadap nilai gizi
ikan tamban dan karakteristik organoleptiknya.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Clupeiformes
Famili : Clupeidae
Genus : Sardinella
Spesies : Sardinella albella
Kandungan gizi ikan tamban tiap 100 gram yaitu 20 gr protein, 3 gr lemak, 20
mg kalsium, 100 mg fosfor dan 1 mg zat besi. Ikan tamban juga memiliki kandungan
EPA (21,77%) dan DHA (11,59%) cukup tinggi (Ernawati dkk, 2019). Ikan tamban
sendiri memiliki panjang tubuh berkisar antara 10 hingga 20 cm, meskipun ada
beberapa spesies yang dapat mencapai ukuran lebih besar. Tubuhnya berwarna perak
kebiruan dengan beberapa garis gelap yang membentang secara diagonal di atas
sisik-sisiknya. Sirip punggung ikan tamban terletak jauh ke belakang tubuh dan
umumnya lebih tinggi dari sirip perutnya. Ikan tamban hidup di perairan tropis dan
subtropis, dan seringkali membentuk kelompok besar atau "pendaram" sebagai strategi
pertahanan dan mencari makanan. Mereka banyak ditemukan di perairan dangkal
dekat pesisir, estuari, serta perairan lepas pantai yang kaya akan plankton dan
fitoplankton. Ikan tamban memiliki kemampuan untuk berpindah dari satu perairan ke
perairan lainnya dalam jumlah yang besar. Mereka sering melakukan migrasi musiman
untuk mencari daerah yang lebih kaya akan makanan dan kondisi perairan yang lebih
sesuai untuk bertelur.
Ikan tamban berperan penting dalam rantai makanan laut. Sebagai pemakan
plankton, mereka membantu mengendalikan populasi plankton dan berperan sebagai
pemangsa sekunder bagi beberapa predator laut, termasuk burung laut, ikan besar, dan
mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus. Oleh karena itu, ikan tamban memiliki
peran ekologis yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Ikan tamban merupakan salah satu ikan konsumsi penting di banyak negara,
terutama di wilayah kepulauan dan pesisir. Penangkapan ikan tamban dilakukan
dengan berbagai metode, seperti jaring insang, jaring trawl, dan pancing. Ikan tamban
8
menjadi pilihan utama bagi nelayan lokal karena harga jualnya yang terjangkau dan
kelimpahannya di perairan tertentu. Ikan tamban memiliki nilai ekonomi dan nutrisi
yang tinggi. Daging ikan tamban mengandung protein, lemak, dan sejumlah nutrisi
penting seperti vitamin B kompleks, kalsium, fosfor, dan zat besi. Selain itu, ikan
tamban juga kaya akan asam lemak yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Alat
Tabel 1. Daftar Alat Yang Digunakan
3.2.2 Bahan
Tabel 2. Daftar Bahan yang Digunakan
yang diambil adalah representatif dari populasi yang akan dianalisis. Pilih
suhu tertentu hingga beratnya stabil. Berat kering dari sampel ini akan
abu dalam bakwan/pendaram, bakar sampel kering pada suhu tinggi hingga
semua material organik terbakar dan hanya abu yang tersisa. Untuk
ikan tamban memiliki kandungan air yang relatif tinggi, berkisar antara
Kandungan protein dalam ikan ini cukup tinggi, berkisar antara 18%
hingga 22% dari berat basah, dan protein ini termasuk dalam sumber
protein berkualitas tinggi. Lemak dalam ikan tamban bisa berkisar antara
Adonan pertama 30%, adonan kedua 40%, dan adonan ketiga 50%. Data yang
diperoleh dari analisis akan didapat dari hasil wawancara dengan nelayan dan
masyarakat setempat dan hasil analisis akan dianalisis secara deskriptif untuk
Dalam penelitian ini, data yang dianalisis akan dianalisis dengan menggunakan
regresi linear:
Analisi regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memerikasa dan
hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Model persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
b = koefisien regresi
Service Quality dan Marketing Mix, Sedangkan variabel terikatnya adalah Corporate
Image. Metode analisis ini menggunakan program SPSS (Statistic Product and Service
a = Konstanta
e = Standart Eror
Untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari nilai statistik T, nilai statistik F dan nilai koefisien diterminasi
18
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, dkk (2019) Prevention of stunting in school children through the utilization
of local food in the form of tamban fish (Spratelloides gracilis) and spinach at
Rugemuk Village Labu beach district. Abdimas Talenta 4(2)
Hafiludin. (2015). Analisis Kandungan Gizi pada Ikan Bnadeng yang Berasal dari
Habitat yang Berbeda. Jurnal Kalautan. Vol (8):1. pp. 37-43
Kementerian Kelautan dan Perikanan (2020). Kelautan dan perikanan dalam angka.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Nybakken, JW. 1992. Marine Biology: An Ecological Approach (Biologi Laut, suatu
pendekatan ekologis yang diterjemahkan oleh M.Eidman). Gramedia : Jakarta:
127 hlm