MAKALAH B.indo Kel 4
MAKALAH B.indo Kel 4
MAKALAH B.indo Kel 4
Disusun oleh :
Kelompok 4
HARYONO
AGUS SAPARUL FAHMI
MUNAROH
ANAH
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia
serta kasih sayang-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Bahasa
Indonesia yang berjudul “Kalimat Efektif Tunggal dan Majemuk”.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Agi Priatna, M.Pd
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami
para mahasiswanya dan juga terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami masih menyadari masih banyak terdapat
kekurangan serta kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja, baik yang
berkenaan dengan materi pembahasan dan lain-lain. Walaupun demikian, ini semua
adalah usaha maksimal yang telah dilakukan oleh penulis. Semoga dalam makalah ini,
kami, dosen, dan para pembaca dapat menambah wawasan pengetahuan serta menjadi
ilmu yang bermanfaat untuk orang sekitar. Kami berharap kepada dosen dan para
pembaca untuk memberi kritik serta saran untuk memperbaiki kesalahan penulisan
makalah dengan sebagaimana mestinya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dapat membuat kalimat. Akan tetapi, apakah kalimat yang dibuatnya itu sudah benar?
Kalimat yang benar pertama-tama haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini
berarti bahwa kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah- kaidah yang berlaku.
Kaidah-kaidah tersebut meliputi: (1) unsur-unsur penting yang ada dalam kalimat, (2)
aturan-aturan tentang ejaan yang disempurnakan, dan (3) cara-cara memilih kata dalam
kalimat (Akhadiah dkk., 1984/1985:1) Kalimat yang jelas dan baik akan dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. Kalimat yang demikian dapatlah dikatakan sebagai
kalimat yang efektif. Sebuah kalimat efektif haruslah secara tepat dapat mewakili
pikiran dan keinginan penulis atau pembicara. Hal ini berarti bahwa kalimat efektif
haruslah disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang tepat.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
lOMoARcPSD|31385821
4
lOMoARcPSD|31385821
3. Kehematan
Gunakan kata-kata secara hemat, namun tidak mengurangi makna atau mengubah
informasi yang ingin disampaikan. Dalam menyusun kalimat efektif, penggunaan
kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak dibutuhkan harus dihindari. Seperti:
Hindari pengulangan subjek
Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu
diulang. Sebagai contoh:
Kalimat tidak efektif: “Karena dia rajin, dia menjadi juarasatu.”
Kalimat efektif: “Karena rajin, dia menjadi juara satu.”
Hindari sinonim kata
Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki makna serupa,
cukup gunakan salah satu saja. Sebagai contoh: Kalimat tidak efektif: “Yarsa rajin
olahraga agar supaya sehat.”Kalimat efektif: “Yarsa rajin olahraga agar sehat.”
Perhatikan bentuk kata jamak
JIka sebuah kata telah memiliki makna jamak, maka tidak perlu ditambahkan
kata yang bermakna jamak lagi. Sebagai contoh:
Kalimat tidak efektif: “Para hadirin dimohon berdiri.” Kalimat efektif:
“Hadirin dimohon berdiri.”
4. Ketepatan
Informasi yang akan disampaikan dalam suatu kalimat harus jitu (sesuai dengan
sasaran), sehingga dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk menciptakan ketepatan kalimat yaitu; memakai kata yang tepat,
kata berpasangan harus sesuai, dan hindari peniadaan preposisi.
Berikut contohnya:
Kalimat tidak efektif: “Jam tangan Ayah yang antik itu dijual dengan harga murah.”
5
lOMoARcPSD|31385821
Kalimat efektif: “Jam tangan antik milik Ayah itu dijual denganharga murah.”
5. Kecermatan
Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan tafsir ganda/kalimat yang ambigu.
Perhatikan penggunaan kata atau diksi. Sebab kalimat efektif hanya memiliki satu
makna, tidak menyimpang ataupunambigu.
Sebagai contoh:
“Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.” Kalimat tersebut
terkesan ambigu karena tidak dapat menunjukkan siapa yang disebut terkenal, apakah
‘mahasiswa’ atau ‘perguruantinggi’?
• “Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.”
“Mahasiswa dari perguruan tinggi itu menerima hadiah.”
6. Kepaduan
Kepaduan artinya informasi yang disampaikan tidak terpecah- pecah dan tidak
bertele-tele. Tidak perlu menyisipkan kata seperti ‘daripada’ atau ‘tentang’ antara
predikat kata kerja dan objek penderita.
Contohnya yaitu:
Kalimat tidak efektif: “Novel ini membahas tentang persahabatandi sekolah.”
Kalimat efektif: “Novel ini membahas persahabatan di sekolah.” Supaya efektif,
kalimat tersebut dapat diubah menjadi salah satu dari dua bentuk berikut, sesuai
dengan makna yang dituju:
7. Kesejajaran
Kalimat efektif harus memiliki kesamaan bentuk kata atau makna yang dipakai
dalam kalimat. Kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal
struktur, kesejajaran ada pada klausa-klausa yang mengisi kalimat majemuk.
Sebagai contoh:
6
lOMoARcPSD|31385821
Kalimat tidak efektif: “Junot menolong anak itu dengan dipapahnyake pinggir jalan.”
Kalimat efektif: “Junot menolong anak itu dengan memapahnya kepinggir jalan.”
8. Kesepadanan
Struktur kalimat efektif wajib memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur SPOK,
minimal Subjek (S) dan Predikat (P).
Contoh : “Johan belajar di kelas.”
Subjek kalimat tersebut adalah ‘Johan’ dan predikatnya adalah‘belajar.’
7
lOMoARcPSD|31385821
kalimat “Andi memiliki meja belajar yang besar.” merupakan kalimat tunggal
adjektiva karena besar termasuk ke dalam sebuah predikat yang mengacu pada
sebuah kata sifat.Tas adik menjadikotor.
Contoh Kalimat tumggal adjectiva :
Sepatu adik menjadi kotor
Sekolah itu angker.
Bunga tulip sangat indah.
Ayah sangat lelah.
8
lOMoARcPSD|31385821
9
lOMoARcPSD|31385821
KALIMAT” oleh Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka, hubungan antara klausa yang
satu dan yang lain dalam kalimat ini menyatakan hubungan koordinatif. Kalimat
majemuk juga diartikan oleh KBBI sebagai kalimat yang terjadi dari 2 klausa atau
lebih yang dipadukan menjadi satu.
2.3.1 Ciri-ciri Kalimat Majemuk
1. Adanya perluasan pada kalimat inti.Perluasan maupun penggabungan di dalam
kalimat, nantinya juga akan menghasilkan pola kalimat baru
2. Mempunyai lebih dari satu subjek/predikat.
2.3.2 Ragam Kalimat Majemuk
Melansir dari buku “Inti sari lengkap bahasa indonesia untuk SD, SMP, SMA, dan
Umum” oleh Moh. Kusnadi Wasrie, kalimat mejemuk dibagi menjadi 4 jenis
diantaranya:
1. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang klausanya berkedudukan
sederajat. Kedua klausa itu tidak saling bergantung, tetapi dapat dihubungkan
dengan penghubung intrakalimat. Kata yang menjadi penghubung dalam kalimat
mejemuk setara adalah konjungtor koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, sedangkan,
lalu, dan kemudian.
Contoh kalimat mejemuk setara:
• Guru berbicara di depan kelas dan seorang murid bertanya dengan lantang.
• Saya bersedia memaafkannya, tetapi dia tidak mengakuikesalahannya.
• Ceramah yang kedua menarik sedangkan ceramah yang pertama tidak begitu
menarik.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang memiliki anak kalimat
(kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya) dan
10
lOMoARcPSD|31385821
induk kalimat (kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun). Kalimat
majemuk bertingkat sering juga disebut kalimat kompleks. Jenis kalimat majemuk
ini biasanya menggunakan kata penghubung tidak setara, seperti meskipun,
walaupun, supaya, karena, sebab, sehingga, maka, ketika, setelah jika, apabila,
bahwa, dan sebagainya.
Contoh kalimat majemuk bertingkat :
Meskipun agak sulit, soal matematika itu tetap dapat dijawabAndi.
Dia sering marah karena bawahannya sering mengecewakanhatinya.
Ibu Asni berkata kepada saya bahwa Pak Rahmat tidak dapat menghadiri
rapat koperasi.
3. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah jenis kalimat yang merupakan gabungan dari
kalimat setara dan kalimat beertingkat. Salah satu dari jenis-jenis kalimat majemuk
ini memiliki tiga klausa karena kalimat majemuk memiliki dua klausa yang tak
setara.
Contoh kalimat majemuk campuran:
Keinginan itu selalu tertunda karena dedi lebih berkonsentrasi kelembaga
pendidikan diluar negeri, sedangkan orang tuanya memilih pendidikan
didalam negeri.
Ketika malam mulai mencengkram, kutarik selimut itu dan kupejamkan mata
ini, tetapi rasa takut itu tidak juga pergi dari hatiku dan pikiranku.
4. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa
kalimat tunggal yang digabunggkan menjadi satu, tanpa menyebutkan kata- kata
yang sama. Dalam majemuk rapatan,
11
lOMoARcPSD|31385821
klausa yang digabung dipisahkan dengan tanda baca (,). Konjungsi yang biasa
digunakan meliputi dan, juga, serta, dan lain-lain.
Contoh kalimat majemuk rapatan :
Diah memilih buah. Diah membeli sayur. Diah membeli sembako. Digabung
menjadi kalimat majemuk rapatan : Diah membeli buah, sayur, dan sembako
12
lOMoARcPSD|31385821
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat adalah sebuah kumpulan kata-kata yang mempunyai arti dan suatu bahasa yang
terdiri atas dua kata atau lebih yang memiliki suatu pengertian dan pola intonasi akhir.
Kalimat tunggal disebut juga kalimat sederhana. Tidak ada kata penghubung atau
konjungsi dalam kalimat tunggal. Kalimat sederhana atau kalimat tunggal adalah
kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu kerangka. Sederhananya, kalimat
tunggal terdiri dari satu klausa dan memenuhi syarat sebagai kalimat utuh.
Kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di
dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Kalimat majemuk dibagi menjadi tiga, yaitu
kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.
3.2 Saran
Sebaiknya kita memahami dengan seksama dan bena tentang bahasa indnesia yang
memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan belajar mengajar teradisi
komunikasi yang baik dan tepat penggunaan bahasanya antara pendidik dengan peserta
didik.
13
lOMoARcPSD|31385821
DAFTAR PUSTAKA
Anton M. Moeliono, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ke-3. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Balai Pustaka, 1990.
Anton M, Moeliono, dkk, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Samsuri Baku: dkk. 1988. Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. (Balai Pustaka,
1988: 254).
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-kalimat-tunggal-berdasarkan-jenisnya
https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-kalimat-tunggal-berdasarkan-jenisnya
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-kalimat-majemuk
14