Dakwah Tamkin
Dakwah Tamkin
Dakwah Tamkin
Disusun Oleh :
FAKULTAS DAKWAH
TAHUN 2023
A. Paradigma Dakwah
Paradigma adalah pandangan paling mendasar dari ilmuan tentang apa yang menjadi
pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengeteahuan.
Paradigma merupakan konsesus terluas yang terdapat dalam satu cabang ilmu
pengetahuan yang membedakan komunitas ilmuan satu dengan komunitas yang lain.
Dakwah sendiri secara teminologi memiliki berbagai pandangan dan cara
mendefinisikannya. Kata dakwah sendiri dalam Al-quran digunakan secara umum yaitu
da’wah il Allah yang artinya dakwah islam. 1 Oleh karena itu dalam pengembangan
paradigma,dakwah menjadi pokok bahasan yang terus di kembangkan.
Paradigma dakwah menunjuk pada konsep atau bagan pemikiran , cara pandang,
pola pikir, asumsi-asumsi atau kacamata yang harus dipakai oleh para da’I dalam
melaksanakan dakwah.2 Kemudian dalam perkembangannya dakwah terbagi dalam
bebereapa paradigma di antaranya yaitu:
1. Paradigma Dakwah Tamkin
Dakwah sebagai salah satu kajian ilmu yang mengkaji paradigm, perilaku,
motivasi, gerakan aksi dan juga cara implementasi kegiatan manusia sebagai bentuk
keimanan dan ketaqwaan. Menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam serta ke
universalan dari ajaran tersebut dengan tujuan untuk mewujudkan kebahagian bukan
hanya duniawi tetapi juga kebahagiaan di akhirat.3
Dakwah yang berkembang dimasyarakat kemudian bertujuan untuk
memberikan perubahan pengaruh dan juga dorongan kepada masyarakat untuk
senntiasa berubah dan menaikan taraf kehidupannya menjadi lebih baik lagi. Hal ini
dilakukan melalui dakwah sebgai upaya pemberdayaan umat atau tamkin.
Paradigma dakwah Tatwhir/Tamkin. Dakwah tamkin berupa proses
transformasi ajaran islam kedalam pemberdayaan umat , Bentuk da’wah
Tamkin/Tatwhir Islam, bersisikan pemberdayaan Sumber Daya Insani (SDI),
lingkungan hidup dan pemberdayaan ekonomi umat, disebut juga sebagai
Pengembangan Masyarakat Islam.
1
Syamsuddin, Pengantar Sosiologi Dakwah (Jakarta : Kenacana, 2011) h. 7
2
llyas Ismail, filsafat Dakwah : Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, (Jakarta :
Kenacana, 2011) h. 9.
3
Rohmanur Aziz, “Dalam Paradigma Pemberdayaan Masyarakat Muslim”, Jurnal Ilmu Dakwah, Vol.5 No.16,
juli- Desember 2010, h.118.
yang formal dan terstruktur serta mengikuti system yang berlaku sesuai aturan dan norma
yang Dalam perspektif dakwah islam, pemberdayaaan disebut sebagai tamkin al-dakwah
yaitu aktifitas menyeru, memotivasi, memfasilitasi, memediasi dan mengadvokasi
masyarakat baik yang kaya (aghniya) ataupun yang miskin (fuqoro al-masakiin) untuk
saling menguatkan dengan perekat nilai-nilai kejujuran, keadilan, tanggung jawab,
kepedulian dan kasih sayang yang tentunya di ajarkan oleh islam sehingga tumbuh
kesatuan ummat (wahdat al-ummah) dalam perbedaan status social dan income proverty.
Pengertian tamkin yang diformulasikan sebagai bentuk transformasi, pada dasarnya
mengacu pada penjelasan kata makna yang diistimbath dari Q.S Al-A’raf ayat 10 dan
Q.S Al-kahf ayat 84 “Sesungguhnya kami Telah menempatkan kamu sekalian di muka
bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan, amat sedikitlah
kamu bersyukur “ Q.S Al-Arf (7): 10. Serta” Sesungguhnya Kami telah memberi
kekuasaan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu” Q.S. Al-kahf (18):84.
Dua ayat di atas dapat memberi pemahaman bahwa manusia disediakan sarana dan
memiliki potensi untuk memanfaatkan sumber daya yang telah di sediakan oleh Allah.
Manusia dalam hal ini diharuskan untuk melakukan upaya pengembangan dalam rangka
membangun diri dan masyarakatnya mencapai cita-cita kehidupan sesuai dengan aturan
Allah, sebagai wujud syukur kepadanya. Dalam konteks ini dakwah tatwhir merupakan
salah satu bagian perwujudannya.4
6
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 268.
7
Farhan, “Bahasa Dakwah Struktural dan Kultural Da’i Dalam Perspektif Dramaturgi”…h.271
keagamaan berkaitan dengan perilaku dan sikap individu dalam pengamalan ajaran
agamanya.