Penggunaan Play Therapy Untuk Mengurangi Konflik Siswa Inklusi Kelas VIII-I SMP Bina Satria Medan Marelan
Penggunaan Play Therapy Untuk Mengurangi Konflik Siswa Inklusi Kelas VIII-I SMP Bina Satria Medan Marelan
Penggunaan Play Therapy Untuk Mengurangi Konflik Siswa Inklusi Kelas VIII-I SMP Bina Satria Medan Marelan
Oleh :
DANTY LINDA SARI
NPM. 1402080133
Danty Linda Sari, 1402080133, “ Penggunaan Play Therapy Untuk Mengurangi Konflik
Siswa Inklusi Kelas VIII-I SMP Bina Satria Medan Marelan Tahun Pembelajaran
2017/2018”
Play Therapy adalah suatu kegiatan bermain yang dilakukan sambil bermain yang
bertujuan agar , perkembangan psikologis, memberi pengalihan dari rasa bosan, nyeri dan
ketidak nyamanan dan membantu mengembangkan keterampilan sensorik motorik pada anak
yang dilaksanakan dinSMP Bina Satria Tahun Ajaran 2017-2018, yang beralamat dijalan
Tanah 600 Medan Marelan kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan layanan dengan pendekatan deskristif kualitatif dengan subjek dan objek peneliti
adalah : siswa kelas VIII selama 2 minggu untuk mengurangimkonflik siswa. Dengan teknik
pengumpulan data, Observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian
dilakukan : penggunaan play therapy untuk mengurangi konflik siswa dikelas VIII di Smp
Bina Satria sangat membantu mengurangi konflik siswa , dengan dilakukannya layanan
bimbingan kelompok dengan teknik play therapy yaitu belajar sambil bermaian siswa
bermaian dengan nama permainan pantai pijit dan rangkaian nama menjadi melatih siswa
untuk lebih rileks , tidak jenuh dan lebih aktif didalam layanan bimbingan kelompok.
Permainan pantai pijit dilakukan saat layanan bimbingan kelompok berlangsung yaitu guru
konselor menyuruh siswa untuk membuat sebuah lingkaran dan memegang bahu teman nya
lalu memijat satu sama lain agar terciptanya suasanya rileks , Dan permaianan rangkaian
nama dilaksanakan didalam layanan bimbingan kelompok yaitu guru konselor menyuruh
siswa untuk mengibaratkan siswa itu bunga dan jika nama bunga itu sudah disebutkan maka
tidak boleh disebutkan kembali, jika disebutkan kembali maka akan diberi sangsi hukuman
yaitu hukuman dengan menirukan suara hewan. Dengan dilaksanakannya layanan bimbingan
kelompok dengan teknik play therapy oleh peneliti siswa tampak berubah dan cara
berfikirnya luas, layanan bimbingan kelompok ini sesuai dengan yang diharapkan oleh
peneliti. Dan perubahan tersebut setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok melalui
teknik play therapy dalam pencapaian sasaran dilakukan bersama antar konseli dan konselor .
Demikian bimbingan dan konseling sangat berperan penting.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
laporan skripsi ini dengan baik. Adapun skripsi ini merupakan salah satu
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu mulai dari selama kegiatan
sayang, doa restu, semangat dan dukungan baik moril dan materil
Irgi Aditya.
i
4. Bapak Dr. Agussani M.AP, selaku Rektor Universitas
9. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf biro fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan.
awal kuliah hingga sampai saat ini yang sebentar lagi akan sama-sama
11. Terimakasih kepada teman terdekat Prada Ahmad Fauzi yang selalu
12. Terima kasih kepada yang tersayang Risma Wati, Miranda Irawan,
ii
Wulandari, Nurul Idayani, Dedi Kurniawan, Nofriansyah, Dodi
bagi kita semua, terima kasih untuk bantuannya selama ini, semoga dapat menjadi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,
oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun, sangat penulis harapkan guna
Akhir kata penulis berharap agar upaya ini dapat mencapai maksud
yang diinginkan dan dapat menjadi tulisan yang bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................. i
iv
2. Jenis Konflik ...................................................................... 22
E. Hipotesis ................................................................................. 27
A. Kesimpulan ............................................................................. 84
B. Saran ....................................................................................... 85
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.12 Reduksi Kegiatan Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa ............. 83
Lampiran :
3. Hasil Observasi
8. Dokumentasi
9. Form K-1
x
BAB I
PENDAHULUAN
bahkan pendidikan juga mampu mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada
diri sendiri, dan segala permasalahan yang dihadapi dari dalam diri yang tidak bisa
teratasi dengan menggunakan metode psikoterapi yang disebut play therapy (Terapi
bermain).
biasa.
Sehingga siswa menjadi lebihbetah dan lebih senang dalam mendengarkan arahan
Salah satu unsur yang paling penting dalam konsep dasar terapi bermain
adalah untuk perkembangan anak, baik emosi, mental, intelektual, kreativitas dan
1
2
permainan yang tidak membosankan. Dengan demikian dapat mencegah setiap anak
juga siswa-siswi remaja yang pada awal remaja mulai muncul konflik kecil baik
itu dalam diri individu anak dan dari luar dirinya, seperti lingkungan keluarga,
sekolah, dan lingkungan sekitar, karena pada masa remaja pemecahan masalah
sudah tidak seperti pada masa sebelumnya yang dibantu oleh orangtua dan gurunya.
pertentangan pendapat antara siswa yang satu dengan siswa lain dalam satu
peristiwa. Konflik pun tidak diungkapkan secara verbal tapi juga diungkapkan
secara nonverbal seperti dalam bentuk raut muka, gerak badan, yang
mengekspresikan pertentangan.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan dengan guru BK yang ada di sekolah
SMP Bina Satria Medan. Saya melihat ternyata banyak terjadi konflik pada masa
remaja yang berada di sekolah tersebut. Konflik yang dialami mereka bermacam-
macam, yaitu konflik dengan teman sekelas dan teman di luar kelas.
Adapun konflik yang sudah sering terjadi oleh para siswa adalah tidak
adanya komunikasi yang baik dalam pertemanan, konflik kepada guru dan staf
pengajar, konflik dalam berbicara sopan dan santun dengan orang yang lebih tua,
konflik dalam tata tertib sekolah, dan konflik pergaulan. Dengan demikian semua
3
konflik yang terjadi di sekolah tersebut akan menimbulkan kecemasan pada diri
siswa karena tidak mampu mengatasi konflik yang terjadi di dalam dirinya sendiri.
perlu kiranya diberikan layanan yang bisa mengatasi dan membantu konflik
kelompok.
dinamika kelompok yang dilakukan dengan pendekatan pada anggota kelompok dan
khususnya masalah interaksi sosial dengan orang lain. Bimbingan diadakan untuk
mereka yang memerlukan pertolongan. Oleh karena itu, masalah pemilihan anggota
kelompok adalah masalah yang perlu mendapatkan perhatian karena berkaitan erat
keterlibatan konselor.
memperoleh kesadaran diri dalam rangka mengontrol tingkah laku berdasarkan pola
yang belum atau kurang menyadari bahwa mereka bermasalah). Pembahasan dalam
kelompok yang kaku, tegang, canggung, malu,gerogidan salah tingkah.Hal ini dapat
Oleh karna itu , Play Therapy bagian dari struktur dalam pelaksanaan
latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis beringinan untuk meneliti
2017/2018”
B. Identifikasi Masalah
individu.
kelompok.
C. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
6
dalam bimbingan kelompok pada siswa kelas VIIIdi SMP Bina Satria
membantu mengurang konflik siswa pada kelas VIII di SMP Bina Satria
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan
penelitian:
therapy dalam bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII di SMP Bina
dapat membantu mengurangi konflik siswa kelas VIII di SMP Bina Satria
E. Manfaat Penelitian
penelitian berikutnya.
- Bagi siswa, siswa dapat ikut aktif dalam kegiatan bimbingan kelompok
LANDASAN TEORITIS
A. Play Therapy
(2015,hal 13) Bermain adalah “suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
(permainan) membawa hal yang lebih positif bagi para pendidik dilapangan.
Sehingga siswa menjadi lebih betah dan lebih senang dalam melaksanakan arahan
Dalam hal ini tidak lepas juga dengan materi layanan bimbingan konseling,
8
9
kegembiraan. Selain dari itu bermain juga akan membangkitkan daya imajinasi
anak. Imajinasi ini amat penting bagi pertumbuhan kepribadian anak dan
sosial, apabila permainan itu dibentuk dalam permainan kelompok. Hal ini semua
adalah merupakan persyaratan pokok untuk membentuk pribadi yang sempurna dan
utuh.
permainan , sebagaimana ketika seorang anak menirukan tongkat sebagai kuda dan
serta beberapa hal lain. Media dan aktivitas lain yang digunakan dalam bimbingan
mereka antara lain adalah bermain dengan mainan. Permainan dan aktivitas
kesenian turut serta ke terapi bermain akan menimbulkan penurunan yang signifikan
depresi dan kegelisahan serta peningkatan rasa emosi bagi anak. Terapi bermain
juga memberikan dampak positif pada kepercayaan diri dan sikap sosial anak,
10
seperti merespon orang lain secara konstruktif dan bersikap lebih akrab dengan anak
sebaya mereka.
Berikut penjelasannya :
tersinggung .
yang lain, anak harus belajar komunikasi dalam arti mereka dapat
tersebut.
mengerti apa yang disampaikan orang lain dan sebaliknya mereka harus
kemampuan orang lain sehingga dapat membangun konsep diri secara lebih
moral, belajar bermain dengan peran jenis kelamin, belajar bekerja sama,
bimbingan. Play therapy berfungsi dalam pekerjaan seorang konselor, karena anak
perasaannya dan membangun sikap positif bagi dirinya dan temannya, strategi
tahap yaitu:
13
merasa akrab dan nyaman antara satu dengan yang lain. Jenis play
nervouse.
bimbingan kelompok.
B. Bimbingan Kelompok
yang optimal.
Dengan adanya kegiatan bimbingan kelompok ini maka siswa dilatih untuk
belajar untuk menghargai pendapat, siswa belajar memecahkan masalah dari topik
15
yang dibahas. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar dan
mempertinggi prestasi.
temannya.
5. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
Pendapat yang sama dikemukanan oleh ( Ketut Sukardi, 2003 hal 48)
masyarakat.”
membina sikap dan perilaku yang normatif serta aspek-aspek positif lainnya yang
a. Suasana Kelompok
dinamis, bergerak dan aktif berfungsi dalam memenuhi suatu kebutuhan dan
terwujud jika kelompok tersebut benar-benar hidup, mengarah pada tujuan yang
17
menjadi baik adalah “Hubungan yang dinamis antar anggota kelompok, tujuan
b. Pemimpin Kelompok
c. Anggota Kelompok
Merupakan salah satu unsur pokok dalam suatu kelompok dan sangatlah
ataupun kehidupan kelompok itu sebagian besar didasarkan atas peranan para
18
anggotanya. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif
para anggota kelompok, dan bahkan lebih dari itu, dalam batas-batas tertentu suatu
sama sekali.
Jika anggota kelompok tidak bisa membina keakraban, melibatkan diri dalam
membantu anggota kelompok lain, maka akan sangat sulit dalam menciptakan
terdapat tiga komponen yang sangat mempengaruhi di dalam berhasil atau tidaknya
suatu proses bimbingan kelompok dan akan saling menunjang satu sama lain.
anggota kelompok.
19
yang dihadapinya.
hal-hal atau informasi yang tidak layak diketahui oleh orang lain
mengeluarkan pendapat, ide, saran dan apa saja yang dirasakan atau yang
dipikirkannya.
maka sangat dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan
yang diharapkan. Akan tetapi jika asas-asas tersebut diabaikan atau bahkan
terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, bahkan juga dapat
a. Tahap pembentukan
2) Doa bersama.
5) Cara pelaksanaan.
b. Tahap Peralihan
c. Tahap Kegiatan
d. Tahap Pengakhiran
5) Doa penutup.
C. Memahami Konflik
definisi konflik sangat kompleks dan beragam tergantung bagaimana tempat dan
persepsi terhadap konflik tersebut. Konflik diartikan sebagai persepsi terhadap suatu
isu oleh dua orang atau kelompok pada waktu yang sama.
situasi yang dimana ada dua atau lebih kelompok yang menginginkan sumber yang
Sumber langkah tidak hanya berorientasi secara ekonomi saja, tetapi sejarah,
lingkungan dan keamanan. Konflik adalah hubungan antar dua pihak atau lebih
(individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran yang tidak
sejalan.
22
(tahun 2007, hal 3)“ Konflik merupakan perbuatan sumber daya, pembalas
Sumber konflik sangat luas, apa pun yang menyebabkan bertentangan dapat
memunculkan konflik baik personal maupun kelompok. Kita bisa menilai apakah
konflik itu bersumber pada diri individu, situasi atau objek tertentu. Jika dilihat
konflik-konflik melibatkan tiga hal tersebut, pihak yang berkonflik (individu atau
Berdasarkan kita membagi penyebab konflik pada empat hal, pertama yaitu
individu, yang meliputi faktor biologis dan kepribadian. Kedua, situasi sosial yang
melibatkan dua atau lebih individu atau kelompok dalam meraih suatu tujuan. (2)
dilema sosial, situasi dimana setiap orang dapat meningkatkan perolehan individual
dengan bertindak sendiri, tetapi jika semua orang melakukannya hasil akhir yang
diterima semua orang akan berkurang. Ketiga faktor sosial (relasi), yang berkaitan
2. Jenis Konflik
Konflik dapat terjadi pada level individu dan kelompok. Pada level individu
terbagi dua, yang pertama konflik intrapersonal, yaitu yang terjadi pada diri
individu yang diakibatkan adanya pertentangan antara ego dan realitas. Kedua,
konflik interpersonal yaitu konflik yang melibatkan orang lain, akibat adanya
Adapun konflik yang terjadi disini yaitu konflik tentang masalah belajar yang
rata-rata disebabkan oleh orang tua yang bertengkar didepan si anak ataupun
bercerai.
Konflik yang terjadi pada level kelompok yaiktu konflik dalam kelompok
dapat terjadi karena adanya perbedaan cara pandang dan kepentingan yang sama.
tidak di kelola secara baik, maka akan berpotensi menimbulkan konflik dalam
kelompok.
24
Adapun jenis konflik yang terjadi disekolah antara lain ngomongnya suka kasar,
melawan guru, sensitif terhadap teman sebaya dan melamun didalam kelas.
3. Dampak Konflik
Namun jika pandai mengelola konflik, maka konflik akan memiliki manfaat,
yaitu:
3) Memberikan solusi
4) Menumbuhkan semangat
6) Menambah kepedulian
Setiap manusia adalah individu yang unik, artinya setiap orang memiliki
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal dan lingkungan yang
c. Orientasi Biologis
Siswa dengan keberanian dan kekuatan fisik yang lebih, cendrung berani
E. Kerangka Konseptual
dan bersahabat.
therapy ini diharapkan siswa agar terjadinya hubungan yang lebih baik lagi diantara
anggota kelompok agar tidak terjadi konflik siswa kelas VIII di SMP Bina Satria
RPL
Bimbingan kelompok
Dilakukan bimbingan
kelompok dengan
play therapy ke siswa
kelas VIII di SMP
Bina Satria
Bertujuan untuk
mengurangi konflik
pada siswa
F. Hipotesis
sementara yang harus di uji dengan data yang terkumpul melalui kegiatan
hipotesis dari penelitian ini adalah “Melalui pemberian play therapy di dalam
bimbingan kelompok dapat membantu mengurangi konflik siswa kelas VIIIdi SMP
METODE PENELITIAN
permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas dan sekaligus mencari jawaban atas
kelompok dengan teknik play therapy. Jenis data dalam penelitian ini termasuk data
kualitatif.
pelayananan bukan hanya mengetes sebuah perlakuan tetapi terlebih dahulu peneliti
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini berada di SMP Bina Satria, Tanah 600 ,Kecamatan
27
28
2. Waktu Penelitian
Bulan/Minggu
No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Prariset
2. Penulisan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Riset
5. Bimbingan Skripsi
6. Sidang Meja Hijau
tentang konflik siswa yang sedang memiliki masalah belajar dan masalah yang
2. Konflik Siswa
pertentangan atau pertikaian yang terjadi antar siswa. Pertentangan dalam penelitian
ini adalah semua hal yang mencakup permasalahan didalam hubungan sosial siswa.
E. Desain Penelitian
penelitian tindakan seluruh tahapan dalam PTK ini merupakan tindakan yang
membentuk siklus.Menurut arikunto yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke
adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan , refleksi model dan
Perencanaan
Perencanaan
Pengamatan
?
Gambar 2.1
F. Prosedur Observasi
berbentuk sepiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. penelitian ini
dan topik bebas yang berhubungan dengan penyelesaian dan pencegahan. Setiap
reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencana yang sudah
1. Siklus 1
Siklus pertama ini terdiri dari 2 kali pertemuan, apabila dalam siklus
pertama ini konflik belum terselesaikan maka akan dilanjutkan ke siklus ke 2 dan
1) Perencanaan
untuk evaluasi.
2) Tindakan
tahap ini umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga
tujuan kelompok.
c. Tahap kegiatan, yaitu tahap “kegiatan inti”, para anggota belajar hal-hal
suasana mulai kaku dan bisa maka di berilah permainan kelompok untuk
d. Tahap pengakhiran, yaitu tahapan untuk melihat kembali apa yang sudah
kelompok.
33
3) Observasi
kelompok?
dengan baik?
4) Refleksi
5) Evaluasi
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mencari tahu seberapa besar
2. Siklus 2
1) Perencanaan
2) Tindakan
harapan yang ingin dicapai para anggota kelompok. Pada tahap ini
saling mengenal.
tujuan kelompok.
c. Tahap kegiatan, yaitu tahap “kegiatan inti”, para anggota belajar hal-
Saat dirasa suasana mulai kaku dan bosa maka diberilah permainan
kelompok.
3) Observasi
dengan baik?
4) Refleksi
sudah dilakukan. Dari analisis dari hasil pengamatan yang diberikan kepada siswa,
mengalami konflik dalam maka penelitian tindakan bimbingan konseling ini cukup
dilakukan dua kali sklus. Namun jika sebaliknya para siswa belum mampu
bimbingan belum dapat dikatakan berhasil dan perlu dilakukan siklus III.
36
5) Evaluasi
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mencari tahu seberapa besar
tingkat keberhasilan dari tindakan yang sudah dilakuakan perubahan tingkah laku
yang didapatkan dari penelitian, kriteria evaluasi melalui analisis data ditentukan
dari jumlah siswa yang berhasil menyelesaikan konflik setelah mengikuti kelompok.
Dalam penelitian ini teknik atau metode yang digunakan adalah teknik
pertanyaan dan komunikasi secara verbal (tanya jawab, lisan) dan langsung
diwawncarai.
2. Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini
proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak
terlalu besar.
37
3. Metode Dokumentasi
data-data tertulis tentang daftar nama siswa, dan kegiatan dalam melakukan
play therapy dalam konseling kelompok dan jumlah siswa atau data lain
yang berkaitan dengan melihat pengaruh peserta didik atau individu dalam
bimbingan konseling ini dianalisis yang digunakan adalah deskripsi kualitatif yakni
suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan dan fakta yang
Dalam penelitian ini analisis data kualitatif mengikuti model analisis interaktif.
keberhasilan yang ingin dicapai dari perubahan tingkah laku, Penarikan kesimpulan,
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Bina Satria di jalan Tanah 600
Marelan ajaran 2017/2018. Sekolah ini didirikan pada tanggal 3 September Tahun
1983 dan jumlah siswa pada tahun 2017/2018 yaitu : 294. Secara objektif dapat
digambarkan bahwa SMP Bina Satria ini telah melaksanakan aktivitas pengajaran
mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, dan tata usaha (petugas administrasi) dan
sekolah ini.
39
40
IDENTITAS SEKOLAH
NSM : 131212710026
NPSN : 60728333
Kota : Medan
Email : [email protected]
a. Visi
b. Misi
ma.
sarana dan prasarana yang terdapat disekolah SMP Bina Satria yakni
Tabel 4.2
prasarana yang dimiliki sekolah SMP Bina Satria Cukup Memadai . Dari
Adapun data guru dan pegawai SMP Bina Satria dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.3
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa guru yang mengajar di SMP Bina
(S1). Dan 1 orang adalah guru BK, yang memiliki latar belakang pendidikan
Agama Islam.
Adapun jumlah siswa yang ada di SMP Bina Satria ini dapat dilihat dari
tabel berikut :
Tabel 4.4
Jumlah Siswa
Jenis
No Kelas/Rombel Kelamin Jumlah Siswa
LK Pr
1 VII A 17 20 37 Siswa
2 VII B 20 19 39 Siswa
3 VII C 19 15 34Siswa
4 VIII A 15 16 31 Siswa
5 VIII B 9 20 29 Siswa
6 VIII C 11 18 29 Siswa
8 IX A 16 16 32 Siswa
9 IX B 14 20 34 Siswa
10 IX C 11 20 29 Siswa
Total 11 Kelas 132 164 294 Siswa
44
F . Hasil Penelitian
konflik terhadap teman dan konflik terhadap diri sendiri. Konflik tersebut dilihat
dari hasil observasi diketahui bahwa siswa sedang mengalami konflik ada 5 orang
siswa tediri dari 3 orang perempuan dan 2 orang laki-laki yaitu Mawar, Melati,
mengenai konflik yang terjadi di antara siswa tersebut. Dari hasil wawancara
mereka di ketahui bahwa konflik yang dialami cukup membuat ketidak nyamanan
dan mulai mengurangi konsentrasi belajar di dalam kelas. Dan diketahui bahwa
1. Perencanaan
laiseg
Tabel 4.6
Layanan
No. Hari, Tanggal/Pukul bimbingan
Kelompok
Pertemuan
I
1 Selasa 16 Januari ü
2018 .
46
2. Tindakan Pertama
siswa yang sedang mengalami konflik dengan teman sekelasnya sehingga mereka
dilakukan di ruang kelas pada saat jam mata pelajaran bimbingan konseling .
a. Tahap pembentukan
dan hobi dengan mengubah nama anggota kelompok dengan nama bunga
seperti “ kelompok m saya bunga mawar hobi saya bernyayi cita-cita saya
polisi, saya bunga anggrek hobi saya membaca cita-cita saya guru,saya
bunga melati hobi saya berenang cita-cita saya menjadi tentara,saya bunga
kertas hobi saya bernyanyi cita-cita saya pramugari dan saya bunga delima
teknik play therapy yakni belajar dan bermaian pertama nama permainan
dan keaktifan anggota kelompok cara bermain nya seperti ini anggota
kelompok lainnya, contoh “ Aku mawar, aku berwarna merah , aku berduri
dan aku harum “ , “ Aku melati, aku berwarna putih dan harum” Aku Kertas
, Aku berwarna putih aku mudah tumbuh” Aku Anggrek , Aku cantik,
banyak warna dan mahal “ Aku Delima, Aku langkah dan aku bisa dimakan
disebutkan oleh anggota kelompok jika tersebut nama bunga yang telah
yaitu hukuman nya menirukan suara hewan seperti suara katak , suara
hariamau dan suara kucing. Satu lagi nama permainan nya yakni bermain
saling memijat.
b. Tahap Peralihan
kegiatan.
c. Tahap kegiatan
kelompok itu terbagi dua yaitu topik bebas dan topik tugas , karena konselor
oleh konselor dengan topik “ Keluarga”. Yang dibahas disini adalah pengertian
anggota kelompok.
2. Mawar : “ Menurut saya keluarga adalah ada nya ayah dan ibu .
3. Kertas : “ Menurut saya keluarga itu adalah bagian penting dihidup saya.
4. Anggrek : “ Menurut saya keluarga itu adalah sekumpulan dua orang atau
5. Delima : “ Menurut saya keluarga itu adalah sekumpulan dua orang atau
lebih
Konselor : Jawaban kalian semua sangat lah bagus , Tapi disini ibu akan
adalah suatu ikatan hidup atas dasar perkawinan antar orang dewasa yang
berlainan jenis dimana hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan
yang sudah sendiri atau tanpa anak, baik itu anaknya sendiri maupun dengan
yang tanpa anak, baik itu anaknya sendiri ataupun adopsi yang tinggal pada
mengkhawatirkan”
2. Mawar : “ Kalau menurut saya karena tidak adanya rasa sayang kepada
setiap pasangan”
rumah tangga “
yang baik “
5. Delima : “Kalau menurut saya karena saling egois dan tak mau mengalah
dalam hubungan “
Konselor : “ iya,baik”
keluarga itu adalah yang pertama keinginan yang tidak sama, yang kedua
kurang komuikasi , yangke tiga salah satu atau keduanya egois, yang ke
empat banyak fikiran, yang ke lima merasa bosan dirumah, yang ke enam
rumah, yang ke enam keuangan yang tidak teratur, yang ketuju karena
senang”
51
sayang”
pantau pijit ini adalah untuk mengrileks kan badan dan suasanya
pertengkaran yang membuat anak menjadi koraban malas belajar dan prestasi
menurun .
korban”
Konselor : “iy,bagus”
Konselor : Jawaban kalian semua sangat lah bagus tapi disini ibu
saat menasehati orang tua pada saat santai misal lagi nonton tv ,
pasti orang tua akan ibah atau sedih ketika kita berbicara seperti
54
itu kepada orang tua, dan bilang keorang tua kalau anak-anak
sayang sayang sama orang tua dan gak mau melihat mereka
tua nya seperti itu pasti orang tua akan ibah atau kasian melihat
anaknya dan jika mau bertengkar lagi pasti akan mikir dua kali,
karna setiap nanti nya akan terjadi pertengkaran pasti orang tua
mikir apa yang kita sudah bilang kemereka dan akhirnya mereka
belajar dan menuntut ilmu. Dan tunjukan kepada orang tua kalau
3. Tahap pengakhiran
disajikan yakni : Keluarga itu adalah bagian penting didalam hidup kita, apapun
latar belakang keluarga kita tetap bersyukur , keluraga itu adalah pendidikan
55
utama bagi kita , dan keluarga itu yang no 1 didalam hidup kita, karena selalu
terima suka dan duka yang sedang kita alami. Dengan diadakannya layanan bkp
ini ibu menjadi lebih akrab dengan anggota kelompok dan adapun
permasalahan yang sedang dihadapi saat ini kita harus tetap bersyukur karena
masih banyak orang diluar sana yang mempunyai masalah lebih berat dari yang
sedang kita alami dan tetap berkomiten akan terus lebih giat belajar didalam
kelas sehingga tidak merugikan diri sendiri, buang sikap yang negatif didalam
diri . Buktikan kepada semua orang bahwa kita bisa sukses. Lalu konselor pun
sudah buk” namun ada 1 anak seperti nya kurang paham. Lalu Konselor
kesan kepada anggota kelompok begitu juga konselor memberikan kesan kepad
saya sadar bahwa apa yang saya lakukan selama ini dengan sering melamun
didalam kelas merugiakan diri saya, karna saya sering melamun jadi saya
tidak fokus belajar, dan saya tidak akan mengulangi kebiasaan saya
melamun lagi”
56
kelompok ini saya sangat senang, karna menambah wawasan saya tentang
terhadap teman, dan saya sadar sifat sensitif saya terhadap teman selama ini
kelompok ini saya senang karena ada bermain nya didalam layanan
adalah saya menjadi sedikit lebih tenang, karena tau cara bagaimana cara
tuntas, disini juga ibu akan memberikan kesan dan pesan kepada kalian
semua. Adapun kesan ibu adalah ibu sangat senang bersyukur dan senang
dengan teknik play therapi yaitu kita belajar sambil bermain ini sehingga
(belajar sambil bermain) bermain “pantai pijit” saling pijat memijat bahu
57
teman berjalan dengan baik. Pesan ibu adalah tetaplah berkomitmen dengan
terhadap teman, turun nya prestasi belajar dan terus sadar bahwa apa yang
kalian lakukan itu salah. Dan buktikan kepada orang tua dan keluarga
bahwa kalian semua bisa sukses walau banyak cobaan yang datang
bermain “pantai pijit” saling memijit teman satu dengan teman yang ada
belajar ) yaitu bermain dengan nama permainan pantai pijat berjalan dengan
baik.
Namun konselor kurang merasa puas akan jawaban dari salah satu anggota
4. Observasi
Hasil observasi yang dilakukan peneliti dan dibantu oleh Guru BK selama
Ya Tidak
1. Mengunggkapkan Masalah ü ü Masih ada
beberapa
siswa malu-
malu dan
masih saling
menyalahkan
2. Saling memberi tanggapan ü ü Masih
dalam melakukan layanan beberapa
bimbingan kelompok yang
memeberikan
tanggapan
3. Saling perhatian sesama ü ü Masih
anggota kelompok terlihat cuek
4. Komunikatif,aktif, ü ü Dinamika
berdinamika kelompok
belum
berjalan
dengan baik
5. Saling menghargai ü
6. Memberi tanggapan ü
dengan kata-kata yang baik
7. Kerjasama anggota ü ü Kerjasama
kelompok, dan kompak masih belum
terlihat
8. Memberikan solusi ü
9. Sikap dalam mengambil ü
kesimpulan
10. Sikap yang sopan dan ü
saling percaya sesama
anggota kelompok
11. . Motivasi Belajar ü
b. Dalam berjalannya layanan Bkp siswa masih terlihat cuek dengan anggota
lain.
mengikuti segala prosedur Bkp yang dilakukan peneliti, namun masih ada
beberapa siswa diam yang belum mau untuk memberikan tanggapan dan
berbicara.
5. Refleksi
a. Pada awal kegiatan ini siswa memilih respon yang sangat baik terhadap
kehadiran peneliti ke sekolah mereka sebagai guru dan kakak yang akan
tapi masih ditemukan beberapa siswa yang tidak mau memberi tanggapan
pendapat.
dialaminya.
6. Evaluasi
kegiatan layanan yang telah dilakukan mulai dari tahap pelaksanaan kegiatan,
Tabel 4.8
terselesaikan karena belum mau sopan dengan guru nya , itu berarti keberhasilan
pada siklus I hanya sebanyak 4 orang yaang ada perubahan dan 1 orang yang
belum ada perubahan pada siswa maka harus dilaksanakan bimbingan kelompok
1. Perencanaan
laijapen.
Tabel 4.9
2. Tindakan Kedua
siswa yang sedang mengalami konflik sehingga mereka dapat berfikir lebih
menjadi satu kelompok untuk setiap harinya dilakukan kegiatan layanan Bkp
(bimbingan kelompok) yang dilakukan di ruang kelas pada saat jam mata
a. Tahap pembentukan
kelompok dengan nama bunga seperti “ kelompok m saya bunga mawar hobi
saya bernyayi cita-cita saya polisi, saya bunga anggrek hobi saya membaca
cita-cita saya guru,saya bunga melati hobi saya berenang cita-cita saya
pramugari dan saya bunga delima hobi saya traveling cita-cita saya dokter.
konseling
teknik play therapy yakni belajar dan bermaian pertama nama permainan
dan keaktifan anggota kelompok cara bermain nya seperti ini anggota
kelompok lainnya, contoh “ Aku mawar, aku berwarna merah , aku berduri
dan aku harum “ , “ Aku melati, aku berwarna putih dan harum” Aku Kertas
, Aku berwarna putih aku mudah tumbuh” Aku Anggrek , Aku cantik,
banyak warna dan mahal “ Aku Delima, Aku langkah dan aku bisa dimakan
disebutkan oleh anggota kelompok jika tersebut nama bunga yang telah
yaitu hukuman nya menirukan suara hewan seperti suara katak , suara
hariamau dan suara kucing. Satu lagi nama permainan nya yakni bermain
saling memijat.
Konselor : “ Hayo siapa yang masih ingat kita bahas apa minggu lalu?
65
baiklah disini ibu akan menjelaskan lagi seperti minggu lagu, karena ibu lihat
kemaren ada jawaban teman kalian yakni “kertas “ yang hanya sedikit
menyelesaikan masalahnya “
Anggota Kelompok : “ Oke buk, tapi nanti ada bermain nya lagi kan buk? “
Konselor : “ iya nak, nanti kita buat bermain lagi ya permainan nya untuk
melatih konsentrasi”
b.Tahap Peralihan
kegiatan.
C. Tahap kegiatan
kelompok itu terbagi dua yaitu topik bebas dan topik tugas , karena pemimpin
1. Melati : “ Masih ingat buk , menurut saya keluarga adalah sekumpulan orang
2. Mawar : “Masih ingat buk, menurut saya keluarga adalah ada nya ayah dan
ibu .
3. Kertas : “ Masih ingat buk, menurut saya keluarga itu adalah bagian penting
dihidup saya.
4. Anggrek : “ Masih ingat buk, menurut saya keluarga itu adalah sekumpulan
5. Delima : “ Masih ingat buk, menurut saya keluarga itu adalah sekumpulan
Konselor : Jawaban kalian semua sangat lah bagus masih sama seperti
disini ibu akan memberi tahu kalian pengertian keluarga yang sebenarnya.
Jadi keluarga adalah suatu ikatan hidup atas dasar perkawinan antar orang
dewasa yang berlainan jenis dimana hidup bersama atau seorang laki-laki
atau perempuan yang sudah sendiri atau tanpa anak, baik itu anaknya sendiri
maupun dengan yang tanpa anak, baik itu anaknya sendiri ataupun adopsi
Lalu konselor mulai nampak kebosanan dari wajah anggota kelompok dan
konselor pun mengajak anggota kelompok untuk mengikuti play theapy yaitu
aku berwarna merah , aku berduri dan aku harum “ , “ Aku melati, aku
berwarna putih dan harum” Aku Kertas , Aku berwarna putih aku mudah
tumbuh” Aku Anggrek , Aku cantik, banyak warna dan mahal “ Aku
Delima, Aku langkah dan aku bisa dimakan “. Di Anggota kelompok tidak
68
kelompok jika tersebut nama bunga yang telah disebutkan oleh anggota
menirukan suara hewan seperti suara katak , suara hariamau dan suara
kucing.
1. Melati : “ Masih ingat buk, kalau menurut saya karena ekonomi yang
sangat mengkhawatirkan”
2. Mawar : “ Masih ingat buk, kalau menurut saya karena keinginan yang
tidak sama ”
3. Kertas : “Masih ingat buk, kalau menurut saya karena adanya orang
4. Anggrek : “ Masih ingat buk, kalau menurut saya karena tidak terjalin
5. Delima : “ Masih ingat buk, kalau menurut saya karena keduanya egois“
Konselor : Jawaban kalian semua sudah bagus dan kalian masih ingat
keluarga itu adalah yang pertama keinginan yang tidak sama, yang kedua
kurang komuikasi , yang ke tiga salah satu atau keduanya egois, yang ke
empat banyak fikiran, yang ke lima merasa bosan dirumah, yang ke enam
rumah, yang ke enam keuangan yang tidak teratur, yang ketuju karena
memberikan pendidikan “
70
aman “
Delima : “iya buk, sekarang delima tau fungsi keluarga itu apa”
dalam keluarga”
Konselor : “iya,bagus”
Konselor : Jawaban kalian semua sangat lah bagus tapi disini ibu
saat menasehati orang tua pada saat santai misal lagi nonton tv ,
orang tua akan ibah atau sedih ketika kita berbicara seperti itu
kepada orang tua, dan bilang keorang tua kalau anak-anak sayang
sayang sama orang tua dan gak mau melihat mereka bertengkar
72
terus didepan nya. Jadi ketika anak menasehati orang tua nya
seperti itu pasti orang tua akan ibah atau kasian melihat anaknya
dan jika mau bertengkar lagi pasti akan mikir dua kali, karna
setiap nanti nya akan terjadi pertengkaran pasti orang tua mikir
apa yang kita sudah bilang kemereka dan akhirnya mereka tidak
jadi bertengkar dan mengadu kepada yang lebih tua seperti kakek
atau nenek, biasanya kedua orang tua kita lebih segan kepada
belajar dan menuntut ilmu. Dan tunjukan kepada orang tua kalau
D. Tahap pengakhiran
disajikan yakni : Keluarga itu adalah bagian penting didalam hidup kita,
keluraga itu adalah pendidikan utama bagi kita , dan keluarga itu yang no 1
didalam hidup kita, karena selalu terima suka dan duka yang sedang kita alami.
Dengan diadakannya layanan bkp ini ibu menjadi lebih akrab dengan anggota
kelompok dan adapun permasalahan yang sedang dihadapi saat ini kita harus
tetap bersyukur karena masih banyak orang diluar sana yang mempunyai
masalah lebih berat dari yang sedang kita alami dan tetap berkomiten akan terus
lebih giat belajar didalam kelas sehingga tidak merugikan diri sendiri, buang
sikap yang negatif didalam diri . Buktikan kepada semua orang bahwa kita bisa
yakni, Apakah kalian sudah paham? Anggota kelompok menjawab “ iya kami
dan pesan kepada anggota kelompok, dan anggota kelompok pun memberikan
kesan nya kesana konselor lalu ditutup dengan berdoa yang dipimpin oleh
saya sadar bahwa apa yang saya lakukan selama ini dengan sering melamun
didalam kelas merugiakan diri saya, karna saya sering melamun jadi saya
tidak fokus belajar, dan saya tidak akan mengulangi kebiasaan saya
melamun lagi”
kelompok ini saya sangat senang, karna menambah wawasan saya tentang
terhadap teman, dan saya sadar sifat sensitif saya terhadap teman selama ini
kelompok ini saya senang karena ada bermain nya didalam layanan
kelompok yang pertama dan fikiran saya terbuka untuk menjadi pribadi
yang positif.
tuntas, disini juga ibu akan memberikan kesan dan pesan kepada kalian
semua. Adapun kesan ibu adalah ibu sangat senang bersyukur dan senang
selama 2 kali dengan teknik play therapi yaitu kita belajar sambil bermain
bahu teman nya dan mereka saling pijat memijat bahu teman nya fungsi nya
75
rileks tubuh dan permainan satu lagi adalah nama permainan nya
favorite nya seperti aku mawar, aku berwarna merah dan harum, aku melati
aku berwarna putih dan wangi , aku delima aku cantik dan bisa dimakan,
aku kertas , aku banyak warna dan mudah dijumpai, aku anggrek aku cantik
kejadian yang lalu seperti melamun didalam kelas, sensitif terhadap teman,
turun nya prestasi belajar dan terus sadar bahwa apa yang kalian lakukan itu
salah. Dan buktikan kepada orang tua dan keluarga bahwa kalian semua
bisa sukses walau banyak cobaan yang datang misalnya masalah keluarga.
teknik play therapi (belajar sambil bermain ) bermain “pantai pijit” saling
memijit teman satu dengan teman yang ada didalam anggota kelompok ini
fungsi nya untuk rileks kan tubuh dan bermain “rangakaian nama” anggota
kelompok menyebutkan nama bunga favorite nya seperti aku mawar, aku
berwarna merah dan harum, aku melati aku berwarna putih dan wangi , aku
delima aku cantik dan bisa dimakan, aku kertas , aku banyak warna dan
mudah dijumpai, aku anggrek aku cantik dan mahal fungsinya melatih
3. Evaluasi Layanan.
Ya Tidak
1. Mengunggkapkan Masalah ü Suasana
Konseling
2. Saling memberi tanggapan ü sudah terlihat
dalam melakukan layanan akrab dan
konseling kelompok hangat saling
3. Saling perhatian sesama ü memberikan
anggota kelompok pendapat
4. Komunikatif,aktif, ü Dinamika
berdinamika
kelompok
5. Saling menghargai ü mulai terjalin
6. Memberi tanggapan ü dan sudah
saling
dengan kata-kata yang baik
mengenal
7. Kerjasama anggota ü anggota
kelompok, dan kompak kelompok
8. Memberikan solusi ü
9. Sikap dalam mengambil ü
kesimpulan
10. Sikap yang sopan dan ü
saling percaya sesama
anggota kelompok
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
komunikasinya.
77
temannya .
4. Refleksi
a. Pada awal kegiatan ini siswa memilih respon yang sangat baik terhadap
kehadiran peneliti ke sekolah mereka sebagai guru dan kakak yang akan
kegiatan yang telah dilakukan mulai dari tahap pelaksanaan kegiatan, tindakan,
hingga observasi. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh peneliti,
yang bagus dengan perilaku siswa yang sedang mengalami konflik . Berdasarkan
hasil tabel di atas diketahui bahwa seluruh siswa yang mengalami konflik dan
menjadi sampel dalam penelitian sudah mampu untuk saling mengerti dan saling
memahami bahwa tindakan yang dilakukan selama ini salah karena membuang-
buang waktu hanya yang merugikan diri sendiri dan Ia mengerti bahwa tak
seharusnya ia bersikap sensitif kepada teman dikelas dan tidak menghargai guru
ini berati bahwa berhasilan bimbingan kelompok siklus I dan siklus ke II adalah
layanan sudah berhasil. Dengan begitu permasalahan yang dialami siswa yang
berhubungan dengan konflik utama nya adalah keluarga yang membawa sikap
negatif terhadap anak seperti tidak sopan kepada guru, sensitif kepada teman,
melamun dikelas, dan prestasi menurun dengan ini sudah dapat dikatakan
layanan sudah berhasil, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini cukup
hanya dengan siklus II saja. Dan penggunaan play therapy dalam bimbingan
E. Pembahasan Penelitian
Setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II, dan masing-masing siklus
telah dilakukan observasi, refleksi dan evaluasi, maka diperoleh data sebagai
berikut :
Tabel 4.12
Siklus I Siklus II
NO Aspek yang di Observasi Indikator Indikator
Ya Tidak Ya Tidak
1. Mengunggkapkan Masalah ü ü ü -
2. Saling memberi tanggapan dalam ü ü ü -
melakukan layanan bimbingan
kelompok
3. Saling perhatian sesama anggota ü ü ü -
kelompok
4. Komunikatif,aktif, berdinamika ü ü ü -
5. Saling menghargai ü ü -
6. Memberi tanggapan dengan kata- ü ü -
kata yang baik
7. Kerjasama anggota kelompok, dan ü ü ü -
kompak
8. Memberikan solusi ü ü -
9. Sikap dalam mengambil kesimpulan ü ü -
10. Sikap yang sopan dan saling percaya ü ü -
sesama anggotakelompok
Dari tabel di atas dapat dilihat perubahan prilaku yang lebih baik di antara
Tabel 4.13
Dari tabel refleksi di atas dapat dilihat perubahan prilaku yang lebih baik di
kelompok keluar dari masalah yang sedang terjadi dan saling mengakrabkan
bimbingan kelompok.
dalam berbagi, saling menghargai, saling memberi tanggapan dan solusi serta
bimbingan kelompok.
Dalam penelitian ini adalah konflik yang terjadi pada individu dapat
siswa di tandai dengan adanya prilaku yang positif yang menunjukkan sikap
positif dan perubahan dari tahap ke tahap dalam melakukan layanan bimbingan
Therapy Untuk Mengurangi Konflik Siswa dikelas VIII SMP Bina Satria T.A
A. KESIMPULAN
Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Bina Satria mengenai
Layanan Bimbingan Kelompok dengan memlauli teknik Play Therapy untuk mengurangi konflik
siswa dikelas VIII di SMP Bina Satria tahun ajaran 2017-2018, maka sebagai akhir hasil
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Bina Satria dapat diketahui,
bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik play therapi yaitu belajar
bermain dengan permainan pantai pijit , disini anggota kelompok dibuat rileks dan tidak
bosan saat melakukan layanan bimbingan kelompok. Lalu peneliti mengajak anggota
kelompok bermain dengan nama permainan rangkan nama , disini peneliti melatih
konsentrasi siswa dan membuat siswa belajar berfikir dan aktif didalam pelaksanaan
teknik play therapy dapat diketahui kegiatan layanan bimbingan kelompok ini
mengurangi konflik siswa di kelas VIII tahun ajaran 2017-2018 berhasil dilaksanakan .
85
86
B. Saran
seluruh kelas.
3. Guru BK dapat menggunkan bimbingan kelompok dengan play therapy dan memberikan
yang tepat menangani permasalahan siswa khususnya mengenai konflik dan proses sosial
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Dian Adriana, (2011) , Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada Anak, Jakarta : Salemba
Medika
Fisther , (2000) Mengelola Konflik ; Keterampilan Dan Strategi Untuk Bertindak ( Edisi
Pustaka,2001)
Miles B. “ Analisis Data Kuatitatif : Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru / Mattehew
Romlah, Tatik 2001, Teori Dan Praktik Bimbingan Kelompok . Malang : Universitas Malang
Sarlito W. Sarwono. (2009). Penghantar Psikologi Umum, Jakarta : Pt Raja Grafindo Prsada,
Wibowo Mungi Edi. 2005 “ Konseling Kelompok , Perkembangan Semarang Unnes Press