Dina 2
Dina 2
Dina 2
PENDAHULUAN
1
2
5
6
dengan aktivitas yang lain seperti berjalan cepat, naik turun tangga,
memanjat, kegiatan olahraga yang memperhatikan nafas terengah-engah
seperti jogging, sepak bola, voli, dan basket, bermain tenis.
1. Faktor Hormon
Premenstruasi Syndrome (PMS) terjadi pada sekitar 70-90% wanita
usia subur dan lebih sering terjadi pada wanita usia 20-40 tahun. Peran
hormon ovarium tidak jelas, tetapi gejala PMS sering berkembang ketika
ovarium stres. Faktor hormon ketidakseimbangan antara hormon estrogen
dan progesteron. Kadar hormon estrogen sangat tinggi, diatas batas normal
tetapi kadar progesteron rendah. Hal ini menyebabkan perbedaan genetik
dalam sistem pembawa pesan yang memediasi sensitivitas reseptor dan
pelepasan hormon seks intraseluler.
2. Faktor Kimiawi
Faktor kimiawi sangat mempengaruhi dan munculnya Premenstruasi
Syndrome (PMS). Bahan-bahan kimia tertentu di dalam otak seperti
serotonim, berubah-ubah selama siklus menstruasi. Serotonin memiliki efek
yang kuat pada suasana hati. Hal ini terkait dengan gejala-gejala depresi,
kecemasan, daya tarik, malaise, perubahan pola makan, gangguan tidur,
agresif dan nafsu makan meningkat.
3. Faktor Genetik
Faktor genetik pula memainkan suatu kiprah bahwa sangat penting,
lantaran peristiwa Premenstruasi Syndrome (PMS) 2 kali berdasarkan
kembar identik.
4. Faktor Psikologis
Faktor psikologis, atau stres memiliki efek mendalam pada
perkembangan PMS, dan ketika seorang perempuan wanita merasakan
gejala PMS.
5. Faktor Gaya Hidup
Faktor gaya hayati pada pola makan seorang memainkan kiprah sama
pentingnya. Makan berlebihan memainkan kiprah primer tanda-tanda gejala
PMS.
12
5. Stres
Faktor stres akan memperbesar gangguan PMS. Hal ini juga sangat
merajai kejiwaan dan kepintaran seseorang ketika menuntaskan masalah.
Stres adalah reaksi tanggung jawab manusia, baik secara fisik maupun
psikologis sebab adanya perubahan kemarahan, kecemasan juga bisa bentuk
lain emosi ialah dengan reaksi stres.
6. Pola Makan
Faktor norma mengonsumsi kuliner atau minuman tinggi gula garam,
kopi, cokelat, minuman bersoda, produk susu, dan kuliner olahan bisa
memperberat tanda-tanda PMS.
13
hanya sekitar 3% dari semua tipe PMS murni tipe D. PMS tipe D murni
ditimbulkan akibat ketidakseimbangan hormon progesteron serta estrogen,
dimana hormon progesteron pada peredaran haid terlalu tinggi dibandingkan
menggunakan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dengan tipe A
bisa ditimbulkan beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino
tyrosine, penyerapan bersama penyimpanan timbal di tubuh, atau
kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Mempertinggi
konsumsi makanan adapun mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat
membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan
menentukan PMS tipe A.
Syndrome (PMS) dapat membantu mereka rileks dan tidur di malam hari
(Maulidah,2016 dalam Risky Fiskalia, 2018).
Fakftor Risiko
1. Riwayat keluarga
2. Wanita yang pernah
melahirkan
3. Status perkawinan
4. Usia
5. Stres
6. Pola makan
7. Indeks masa tubuh
(IMT)
8. Kekurangan zat-zat
Gizi
9. Aktivitas fisik
Keterangan :
Variabel bebas : Aktivitas Fisik
Variabel terikat : Premenstruasi Syndrom (PMS)
3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2017). Hipotesis pada penelitian ini ialah sebagai
berikut:
Ha: Ada hubungan. Aktivitas fisik dengan kejadian Premenstruasi Syndrome
(pms) pada remaja putri di Smk Jaya Buana Kresek Kabupaten Tangerang.
H0 : Tidak ada hubungan. Aktivitas fisik dengan kejadian Premenstruasi
Syndrome (PMS) pada remaja putri di Smk Jaya Buana Kresek Kabupaten
Tangerang.
21
21
Definisi
Variabel Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
Operasional
55%
Variabel Premenstruasi Kuisioner Mengisi Dikatakan Ordinal
Dependen syndrome 1-10 kuisioner PMS jika
Kejadian (PMS) adalah SPAF yang terdiri mengalami
Premenstruas kumpulan (Shortened dari 10 paling
i syndrome gejala fisik, Premenstru pertanyaan. sedikit 5
(PMS) psikologis, l Asessment tanda PMS
dan Form) Pertanyaan atau total
emosional Tidak ada score lebih
yang terkait keluhan = 1 atau sama
dengan siklus Sangat dengan 30
menstruasi ringan = 2
wanita (Rizky Ringan = 3 1 = tidak
Fiskalia, Sedang = 4 PMS jika
2018). Berat = 5 score < 30
(Skala 2 = PMS
Linkert). jika score >
30
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.3.1 Populasi
24
25
4.3.2 Sampel
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2012). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria
eksklusi sebagai berikut :
a. Siswi remaja XI yang tidak hadir
b. Siswi remaja XI yang tidak bersedia menjadi responden