BAB ISI-lampiran RirinJoeng
BAB ISI-lampiran RirinJoeng
BAB ISI-lampiran RirinJoeng
PENDAHULUAN
Dismenore merupakan gangguan yang terjadi pada saat haid yang dapat
putri yaitu sulit untuk berkonsentrasi akibat nyeri yang dirasakan. Menurut
Susanti (2018) juga mengatakan hal yang sama, remaja putri akan merasa
mudah lelah, tidak ada semangat untuk melakukan aktivitas hariannya. Jadi
berdasarkan hasil jurnal dan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
8,8% dan prevalensi tertinggi di negara Finlandia 94% (Latthe, 2006 dalam
Lestary, 2017). Data juga menunjukan sebanyak 75% remaja wanita di Mesir
sedang dan 14,8% dismenore berat (Utami, 2013 dalam Nurwana, 2017).
di Amerika Serikat pada umur 12- 17 tahun sekitar 59,7% dengan tingkat
nyeri 49% dismenore ringan, 37% dismenore sedang, dan 12% dismenore
1
berat yang mengakibatkan 23,6% dari penderita dismenore ijin untuk tidak
masuk sekolah. Jadi dalam data dunia dan data internasional penderita
75,2 % (Patel, 2006 dalam Elfira, 2017) . Hasil survei di India juga
menunujakan lebih dari 50% mengalami dismenore dari 2662 wanita di India,
primer 46%, dan 27,3% dari penderita absen dari sekolah dan pekerjaannya
pada saat hari pertama menstruasi, dan hasil penelitian di China tahun 2010
primer 31,5% - 41,9 % terjadi pada usia 9 - 13 tahun dan 57,1% - 79,4% pada
usia 14 - 18 tahun (Utami, 2013 dalam Nurwana, 2017). Jadi dari hasil
prevelensi ditingkat Asia juga cukup tinggi dengan angka kejadian tertinggi
64,25% yang diantaranya terdiri dari 54,88% dismenore primer dan 9,36%
dismenore sekunder (Manurung, 2015). Di Jawa Barat tidak ada angka pasti
mengalami masalah haid, termasuk di antaranya nyeri perut atau kram perut
pernah diteliti pada remaja putri rentang usia 15-16 tahun di Kecamatan
Bangko Kabupaten Rokan Hilir didapatkan prevalensi dismenore sebesar
dengan keluhan 10,1% mengalami mual muntah, 14,4% nyeri kepala, 33,7%
gangguan emosi dan 1% pingsan bahkan tidak masuk sekolah akibat nyeri
Azizah (2014), upaya-upaya yang dapat dilakukan yaitu 51,2% dengan terapi
obat, 24,7% dengan relaksasi dan 24,1% dengan distraksi atau pengalihan
nyeri antara lain relaksasi, distraksi, massage, guided imaginary dan lain
hangat dan teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri dismenore dengan
kompres hangat cara yang efektif dalam penurunan dismenore. Jadi dalam
cara yang cukup efektif dalam menurunkan intensitas nyeri haid yaitu dengan
otot yang dilatih bukan hanya otot luar tetapi juga otot dalam. Ada juga
emosi yang berhubungan dengan penurunan rasa nyeri. Walaupun strategi ini
menganggu aktivitas remaja putri masih cukup tinggi. Oleh karena itu
penelitian ini akan mencobakan efek dari Pilates Exercise pada remaja putri.
1.3.1 Apakah ada perbedaan yang signifikan dari tingkat intensi remaja
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang konsep teori dari variabel dependen yaitu intensi
dan keterampilan remaja putri dalam penanganan nyeri haid (dismenore) dimulai dari
penjelasan tentang nyeri haid pada remaja yang terdiri dari fisiologi menstruasi
normal, intensi dan keterampilan remaja, dan nyeri haid (dismenore). Dan untuk
Exercise. Dalam bab ini juga disertakan beberapa penelitian terkait dan kerangka
baik dalam segi fisik maupun psikologi. Agar dapat memahami proses
terjadinya nyeri haid pada remaja putri maka akan diuraikan atau dijelaskan
ada pembuahan sel telur oleh sperma, sehingga lapisan dinding rahim
(endometrium) yang sudah menebal untuk persiapan kehamilan menjadi
wanita dihitung mulai dari hari pertama menstruasi atau datang bulan,
menstruasi yang normal tidak kurang dari 24 hari dan tidak lebih dari
35 hari.
uterus, selaput dara vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan
sering muncul bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, pingsan dan
menstruasi
yang sering terjadi pada wanita. Disminore adalah rasa sakit yang
merupakan nyeri haid yang dirasakan pada perut bagian bawah dan
aktivitas sehari-hari.
nyeri haid tanpa ada kelainan pada alat-alat genetalia yang terjadi pada
akan makin kuat sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga semakin
sangat tinggi dan pada hari kedua dan selanjutnya lapisan dinding
terjadinya dismenore.
Dismenore memiliki tanda dan gejala berdasarkan pembagian
klinisnya. Tanda dan gejala dismenore yaitu nyeri pada perut yang
nyeri mulai timbul sesaat sebelum dan atau selama menstruasi serta
mual, sering berkemih dan kadang sampai terjadi muntah (El- Manan,
dapat disertai, sakit kepala, sakit pinggang, diare, dan rasa tertekan
tidak nyeri, skala 1–3: nyeri ringan, skala 4–7:nyeri sedang, skala 8–
10: nyeri berat (Afroh, Judha & Sudarti, 2012). Jadi skala numeric
penderita dismenore.
yang paling aman yaitu dengan terapi non farmakologi karena proses
melakukan exercise.
2.2 Intensi dam Keterampilan Remaja
dengan sengaja dan bukan tanpa tujuan. Sedangkan menurut Sukirno dan
Sutarmanto (2007), intensi adalah kompetensi diri individu yang mengacu pada
melakukan perilaku tersebut, dan jika individu tidak memiliki intensi untuk
perilaku tersebut.
prediktor utama yang mempengaruhi intensi tersebut, yaitu attitude toward the
empat elemen utama, yaitu target dari perilaku yang dituju (target), tindakan
(action), situasi saat perilaku ditampilkan (contex), dan waktu saat perilaku
Menurut Fishbein dan Ajzen (2010) intensi memiliki empat aspek yaitu
sasaran (target) yaitu objek yang menjadi sasaran perilaku (spesifik dapat
umumnya (any object)), situasi (situation) yaitu situasi yang mendukung untuk
tertentu, dalam satu periode atau jangka waktu yang tidak terbatas.
Joseph Hubert Pilates yang berasal dari Jerman pada abad ke-20, metode
pilates ini diperkenalkan pada tahun 1920an di Barat yang merupakan latihan
dalam gerakan maupun tujuan dari senam itu sendiri (Touw, 2011). Pilates
Exercise mempunyai dua bentuk latihan, yaitu Mat Exercise yang merupakan
didesain untuk menvariasikan pola gerakan dan postur tubuh (Paterson, 2009).
Pilates exercise merupakan latihan yang melatih otot- otot tubuh. Pilates
sikap tubuh dan memperbaiki postur otot tubuh bagian tangah yang terfokus
pada perut dan panggul (Namuri, 2015). Pilates adalah teknik dinamis yang
perut sebagai pusat dari kekuatan yang selalu bekerja selama latihan pilates
kesadaran untuk mendukung efisiensi gerakan (Araujo & Macedo, 2012). Jadi
pilates exercise adalah latihan kebugaran tubuh yang melatih otot-otot tubuh
yang ada diotak untuk memproduksi dan mengeluarkan hormon endorphin dan
kontrol, arus, nafas, precision dan konsentrasi, yang merupakan faktor utama
dalam mentukan kualitas pilates exercise, saat melakukan latihan secara penuh
dengan presisi mungkin akan memberikan hasil yang signifikan dalam waktu
berat badan. Pilates exercise dapat meningkatkan kekuatan otot-otot perut dan
hipertensi, asma, nyeri leher dan nyeri punggung bawah dan mencegah
dapat dikatakan hampir tidak ada, semua bisa melakukan senam ini tanpa
pengecualian untuk latihan ini yaitu orang yang memiliki gangguan pada sendi
untuk mengulur otot – otot punggung bawah, 1) Posisi awal berlutut diatas
matras, sendi panggul duduk diatas tumit, dada diturunkan diantara kedua
diulur.
Half curl, Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menguatkan core
muscle, meningkatkan daya tahan otot perut, 1) Posisi awal terlentang diatas
matras, lutut ditekuk dan lengan lurus disamping tubuh, kedua kaki dirapatkan
dan permukaan kaki rata pada lantai, 2) Membungkukkan punggung atas dan
bahu terangkat dari lantai dengan menggunakan otot perut atas, kedua lengan
stabilitas otot perut, melindungi sendi panggul dan punggung bawah, target
utama dari gerakan ini adalah perut bawah, 1) Posisi awal terlentang dimatras,
lutut ditekuk dan kaki jinjit, kedua tangan berada disendi panggul untuk
menarik nafas dan menahan posisi, lalu menghembuskan nafas lagi sambil
The hundred, tujuan dari gerakan ini adalah untuk penguatan otot perut,
1) Posisi awal terlentang diatas matras, lutut ditekuk dengan permukaan kaki
menempel pada lantai dan rapatkan paha, 2) Tarik nafas, tangan dijulurkan
kearah depan dengan palmar tangan mengarah kebawah, lalu nafas
kepala, 3) Secara gentle dorong tangan keatas sambil menarik nafas dan
Single leg circle Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mengulur otot
tungkai, menguatkan otot perut dalam, dan stabilitas pelvis dan otot perut, 1)
Posisi awal terlentang dimatras, kedua tungkai lurus, 2) Tarik nafas dan
searah jarum jam dengan posisi lutut ditekuk. 3) Dilanjutkan dengan menarik
Single leg stretch Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menstabilkan
core saat anggota gerak bawah digerakkan, dan menguatkan otot perut. 1)
Posisi awal tidur terlentang dimatras. 2) Tungkai kanan diangkat kearah dada,
tangan kanan menyentuh pergelangan kaki kanan dan tangan kiri menyentuh
lutut kanan sambil mengangkat kepala lalu tungkai kiri diluruskan dan diangkat
antar nyeri haid (dismenore) terhadap aktivitas belajar yang dilakukan siswa
kelas XI SMA Negeri 52 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode
Jakarta.
penelitian yaitu untuk melihat efek dari pilates terhadap nyeri dan kualitas
nyeri pada kelompok eksperimen (pre: 7,15 dan post: 3,80), sedangkan tidak
ada perubahan signifikan terlihat pada kelompok kontrol (pre: 6,85 dan post:
6,70). Kesimpulan dari penelitiannya yaitu pilates dapat mengurangi nyeri dan
Eksperimental, dengan desain penelitian Pre and Post Test With Control
analisa data menggunakan uji Wilcoxon sedangkan uji beda pengaruh dua
dysmenorrhea.
suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan
dengan rancangan penelitian yang digunakan pre dan post test, dengan populasi
15 orang yang dalam penelitiannya sample yang diambil dengan metode total
Hasil dari penelitian yaitu dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan Exercise
Pilates rata-rata sebagian besar skala nyeri berat dari 5 responden, kemudian
0,87 denga p-value sebesar 0,000, maka terlihat bahwa p-value 0,000<0,05 ini
menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan skala nyeri haid primer
Yarsi Bukittinggi.
sebelum diberikan pilates exercise ada pada kategori sedang yaitu sebanyak 68
orang (68,0 %), dan nyeri primary dysmenorrhea setelah diberikan pilates
exercise ada pada kategori ringan yaitu sebanyak 66 orang (66,0%). Maka
23
dengan 3,80), sedangkan
dismenore tidak ada
primer perubahan
signifikan terlihat
pada kelompok
kontrol (pre:6,85
dan post: 6,70)
3. Yellyta STIKES 2016 Tujuan untuk Metode penilian Populasi yang Hasil dari Jurnal ini
Ulsafitri Yaris mengetahui yang digunakan diambil 15 orang penelitian yaitu memiliki
Sumbar suatu gejala yaitu jenis yang dalam dapat diketahui kekurangan yaitu
Bukittingg atau penelitian penelitiannya sample bahwa sebelum tidak
i pengaruh eksperimen dengan yang diambil dengan dilakukan Exercise menampilkan cara
yang timbul rancangan metode total Pilates rata-rata pengambilan
sebagai penelitian yang sampling seluruh sebagian besar sampel yang
akibat dari digunakan pre dan mahasiswa dengan skala nyeri berat digunakan
adanya post test Statistical Program dari 5 responden,
perlakuan For Science (SPSS) kemudian menurun
tertentu menjadi skala nyeri
ringan sesudah
dilakukan Piltes
Exercise
4. Luci Kost putri 2014 Tujuan untuk Jenis penelitian ini Jumlah sampel 30 Hasil penelitian Kekurangan dari
Handaya Nur Arief, mengetahui adalah Quasi orang yang terdiri menunjukan bahwa jurnal penelitian
ni Makam pengaruh Eksperimental, dari 15 orang ada perubahan ini yaitu peneliti
Haji – pilates dengan desain kelompok perlakuan yang sangat tidak menjelaskan
Sukoharjo terhadap penelitian Pre and dan 15 orang signifikan dalam secar rinci
intensitas Post Test With kelompok kontrol. intensitas nyeri kelompok
nyeri pada Control Group. Pilates diberikan 3 pada kelompok eksperimen (pre:
primary Design Pengukuran kali dalam seminggu eksperimen (pre: 7,15 dan post:
dysmenorrhe nyeri menggunakan selama 4 minggu. 7,15 dan post: 3,80), sehingga
a di Kost Visual Analogue Teknik pengambilan 3,80), sedangkan pembaca tidak
putri Nur Scale (VAS). sampel tidak ada memahami apakah
Arief, Analisa data menggunakan perubahan yang
Makam Haji menggunakan uji Purposive Sampling signifikan terlihat dikasud intensitas
– Sukoharjo wilcoxon pada kelompok nyeri atau jumlah
sedangkan uji beda kontrol (pre: 6,85 responden yang
pengaruh dua dan post: 6,70). mengalami
kelompok dismenore.
menggunakan uji
mannwhitney.
5. Reze SMKN 2017 Tujuan untuk Metode penelitian Populasi yang Hasil penelitiannya Dalam jurnal ini
Elfira, Sukaresik mengetahui yang digunakan diambil adalah menunjukan bahwa tedapat
Siti Kabupaten pengaruh adalah eksperimen seluruh siswi kelas nyeri primary kekurangan yaitu
Saadah, Tasik Pilates dengan jenis X,XI,XII SMKN dysmenorrhea peneliti tidak
Sariestya malaya Exercise penelitian Quasi Sukaresik yang sebelum diberikan menampilkan
Rismawa terhadap Eksperimen dengan mengalami primary pilates exercise ada jumlah populasi
ti perubahan rancangan dysmenorrhea, pada kategori yang diambil
nyeri rangkaian waktu teknik pengambilan sedang yaitu sehingga tidak
primary (Time Series sampel sebanyak 68 orang jelas jumlah
dysmenorrhe Design menggunakan teknik (68,0 %), dan nyeri sample yang di
a pada siswi.
Purposive Sampling primary ambil darimana
yaitu sebanyak 100 dysmenorrhea
orang setelah diberikan
pilates exercise ada
pada kategori
ringan yaitu
sebanyak 66 orang
(66,0%)
2.5 Teori Keperawatan Katharine Kolcaba
dengan The Comfort Line, yang berfokus sebagai agen pemberi bantuan
(Alligood, 2017).
Kolcaba.
27
Pasien menurut Kolcaba (Moorhead, 2008) sebagai penerima
merupakan segala aspek dimulai dari pasien, keluarga, atau institusi yang
dapat dimanipulasi oleh perawat, orang yang dicintai, atau institusi untuk
2009).
2014).
memiliki kualitas yang lengkap, utuh, berkembang, etik dan tulus akan
mendapatkan hasil yang terbaik untuk pasien yang dan keluarga (institusi)
(Satwiko, 2009).
Kebijakan terbaik institusi atau kebijakan regional dalam teori The
Comfort Line dimulai dari adanya protokol prosedur dan medis yang
2011).
The Comfort Line (kenyamanan) yang berkaitan dalam penelitian ini yaitu
nyeri haid (dismenore) yang dapat membuat remaja putri mersaa tidak
pada remaja putri yang mengalami nyeri haid, intervensi yang diberikan
perubahan perilaku yang ada dalam diri remaja putri yang tidak dapat
keperawatan Kathrine Kolcaba yaitu The Comfort Line dan definisi operasional
penelitian.
Comfort Line , maka dalam penelitian ini akan mengaplikasikan teori tersebut
kebijakan terbaik). Ada beberapa faktor yang diaplikasikan dalam penelitian ini
Pilates Exercise akan berdampak pada health seeking behaviors yang terbagi
menjadi internal behaviors atau perubahan perilaku yang ada dalam diri remaja
putri yang tidak dapat kelihatan yaitu intensi remaja putri terhadap Pilates
diri remaja putri yang dapat dilihat yaitu keterampilan remaja putri dalam
melakukan Pilates Exercise. Dalam penelitian ini ada juga beberapa faktor
Best practice s
Internal behaviors
Peaceful death External behaviors
3.2 Hipotesis
Ho1: Tidak ada perbedaan yang signifikan dari intensi remaja putri di SMP
Ha1: Ada perbedaan yang signifikan dari intensi remaja putri di SMP Negeri
Ho2: Tidak ada perbedaan yang signifikan dari keterampilan remaja putri di
Ha2: Ada perbedaan yang signifikan dari keterampilan remaja putri di SMP
pengukuran.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
36
latihan yang merupakan lembar observasi yang berisi 6 skore
melatih otot- gerakan-gerakan gerakan senam pilates serta (min: 16 – max: 32)
otot tubuh. Piltes yaitu Half langkah-langkahnya dengan
Pilates exercise Curl, Tiny Step, jawaban Ya, jika responden
merupakan The Hundred, melakukan gerakan tidak
suatu latihan Single Leg Circle, sesuai langkah dan Tidak, jika
kebugaran tubuh dan Single Leg responden melakukan gerakan
yang dapat Stretch yang tidak sesuai langkah-langkah
memebntuk membantu melatih yang sudah tercantum dalam
sikap tubuh dan otot-oto perut dan lembar evaluasi.
memperbaiki panggul
postur otot
tubuh bagian
tangah yang
terfokus pada
perut dan
panggul
(Namuri, 2015).
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian yang digunakan, populasi dan sample penelitian, tempat dan waktu
penelitian, etika penelitian, alat dan pengumpulan data dan analisis data
dengan The Equivalent Time Series Samples Design yaitu dalam setiap urutan
waktu ganjil diberikan perlakuan dan diikuti dengan pengukuran dan dalam
O1 X1 O2 X2 O3
Keterangan:
O= ada perlakuan
X= observasi
sebelum diberikan intervensi maka hasil dari intervensi yang sudah diberikan
38
4.3 Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2019,
4.4 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VIII SMP
4.5 Sampel
penelitian dan administrasi. Jumlah sample pada penelitian ini berjumlah ≥15
(n-1)×(t-1)≥15 (n-1)×(1-1)≥15
(n-1)×(0)≥15
n-0≥15
n=15+0= 15
Keterangan:
t : banyaknya kelompok
Kriteria inklusi yaitu semua siswi kelas VIII dan yang tidak memiliki
keterbatasan gerak.
4.6 Instrumen Penelitian
Sangat Tidak Setuju, terkait kuesioner dalam penelitian ini dibuat sendiri dan
masih akan diuji valid. Dan didapatkan hasil uji valid dengan hasil reliability
langkah. Dan jawaban Tidak, jika responden melakukan gerakan tidak sesuai
yaitu menyiapkan ruangan untuk dilakukan latihan pilates, alat dan bahan
berupa matras dan lembar observasi serta kuesioner, pakian olahraga yang
buku saku Pilates Exercise. Senam pilates bisa dilakukan tanpa adanya
instruktur karena pada setiap gerakan yang ada pada senam pilates mudah
teman sejawat yang sudah berlatih Pilates Exercise. Kemudian pada hari
pertama, peneliti masuk setiap kelas VIII dan memilah siswi yang termasuk
dalam kriteria inklusi, kemudian peneliti menjelaskan tujuan dan prosedur-
tingkat keterampilan mereka dengan cara yang sama seperti pada hari ketiga.
adalah meminta perijinan dari fakultas dan kepala sekolah untuk mengambil
data ditempat penelitian untuk mengetahui populasi siswi kelas VIII di SMP
Negeri 13 Manado
fakultas dan kepala sekolah, menghadap wali- wali kelas VIII untuk
tanggal 30 Juli 2019 dengan cara memberikan kuesioner pada siswi kelas VIII
yang telah termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian meminta
buku saku Pilates Exercise agar siswi mempelajari tentang Pilates Exercise .
Exercise. Pada tanggal 4-5 peneliti melakukan obsevasi setiap gerakan Pilates
(post test) dan peneliti juga membagikan lembar kuesioner intensi (post test).
diisi dan mendapatkan data yang sesuai kemudian data diolah menggunakan
melihat terisinya jawaban seluruh siswi kelas VIII terhadap setiap pertanyaan
yang ada, kedua keterbatasan penulisan, tulisan yang kurang jelas agar dapat
jawaban yang berhubungan, jika terdapat jawaban yang kurang atau tidak
pengkodean setiap lembar kuesioner dan observasi yang sudah diisi oleh siswi
kelas VIII dengan mengisi daftar kode dengan pemberian angka setiap
seluruh siswi kelas VIII yang termasuk dalam kriteria inklusi yang sudah di
juga dilakukan untuk melihat dampak paket pelatihan pilates terhadap intensi
menggunakan uji t berpasangan atau uji alternatif yaitu uji Wilcoxon dengan
komputer.
penelitian, bukan hanya metode, desain, dan aspek lainnya, tetapi peneliti
and Beck (2003) dalam Swarjana (2015) menyatakan aspek etika dalam
untuk remaja putri yakni para siswi kelas VIII, yang ikut berpartisipasi dan
tidak ada atau sangat sedikit dampak kesehatan dalam penelitian ini. Hormat
yang diartikan dalam penelitian ini yaitu seluruh Siswi kelas VIII dijaga
siswi. Sikap adil yang dimaksud dalam penelitian ini mengambil seluruh siswi
kelas VIII yang akan mendapatkan perlakuan yang sama dalam penelitian ini.
memberikan manfaat kebaikan bagi kehidupan para siswi kelas VIII. Peneliti
Respect for Human Dignity) yaitu para Siswi kelas VIII dapat memilki hak
dilakukan atau tidak, termasuk treatment. Para siswi berhak untuk bebas dari
paksaan dalam bentuk apapun dan tanggung jawab dari peneliti jika siswi
menjaga privasi.
siswi kelas VIII dalam membedakan penelitian dan treatment, serta para siswi
kemudian tujuan penelitian dijelaskan pada para Siswi. Seluruh siswi kelas
menjelaskan bahwa jika terdapat uang tunjangan atau jasa yang perlu dibayar
HASIL PENELITIAN
penelitian yang terdiri dari hasil univariate yang disajikan dalam bentuk tabel.
Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswi kelas VIII baik yang
sedang haid maupun tidak sedang haid. Dan sampel yang memenuhi kriteria
inklusi adalah 31 orang. Hasil dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar
observasi untuk mengukur keterampilan siswi. Terdapat enam belas item dalam
lembar observasi yang dinilai sebelum dilakukan intervensi (pre test) dan
kemudian menyajikan data secara deskriptif yaitu uji univariat dan uji bivariat
Negeri 13 Manado
12 13 43,3
13 12 40,0
14 5 16,7
Total 30 100
5.2 Gambaran Siswi Kelas VIII di SMP Negeri 13 Manado yang Sedang
Haid
Ya 2 93.3
Tidak 28 6.7
Total 30 100
Sumber Data Primer 2019
SMP Negeri 13 Manado yang sedang haid, didapatkan siswi yang sedang
haid (93.3%) berjumlah 2 siswi dan tidak sedang haid (6.7%) berjumlah
28 siswi.
5.3 Gambaran Intensi Siswi Kelas VIII Di SMP Negeri 13 Manado Dalam
Pre Post
Intensi Siswi
f % %
Pre Post
Keterampilan
Siswi F % F %
5.5 Perbedaan Intensi Siswi Kelas VIII di SMP Negeri 13 Manado Sebelum
Uji normalitas yang digunakan untuk sampel < 50 atau sampel kecil
pelatihan memperoleh nilai probabilitas (p) = 0,382 yang berarti nilai p>α
(p) = 0,75 yang berarti nilai p>α 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
data penelitian berdistribusi normal . Uji statistik yang digunakan adalah uji t
berdistribusi normal jika ρ value ≥ 0,05 dan data tidak berdistribusi normal
intensi remaja putri di SMP Negeri 13 Manado diperoleh hasil bahwa secara
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan Pilates Exercise. Jika dilihat dari
hasil analisis uji t, membuktikan intensi remaja putri sebelum dan setelah
8.277, dan memperoleh nilai α= 0,000 (α < 0,05) artinya hipotesis diterima,
(dismenore).
Median (Min-
Keterampilan N Max) Z P
memperoleh nilai probabilitas (p) = 0,095 yang berarti p >α 0,05 sehingga
berdistribusi normal maka uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
bernilai 0,000, karena nilai 0,000 lebih kecil dari 0,005, maka dapat
PEMBAHASA
6.1 Gambaran Intensi Siswi Kelas VIII di SMP Negeri 13 Manado dalam
kelas VIII di SMP Negeri 13 Manado memiliki intensi yang tinggi dan
tingkat intensi siswi berada pada tingkatan intensi tinggi. Hal ini dikarenakan
faktor-faktor yang memungkinan intensi siswi tinggi antara lain perilaku yang
dimiliki masing-masing siswi, situasi yang ada di sekitar siswi dan waktu
yang dimilki siswi dan peneliti cukup panjang sehingga peneliti mampu
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Meilinda pada tahun
faktor-faktor yang terkandung dalam intensi itu sendiri antara lain perilaku
keterampilan yang baik. Hal ini di karenakan oleh beberapa faktor antara lain
minat siswi yang tinggi, siswi memperhatikan setiap gerakan yang diberikan,
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Purwanto pada tahun
(2010) dengan judul “Hubungan daya ingat jangka pendek dan kecerdasan
menghafal, semakin tinggi daya ingat jangka pendeknya maka akan semakin
dalam analisis sebab antara kecerdasan dengan daya ingat jangka pendek
terjadi kolinearitas.
SMP Negeri 13 Manado diperoleh hasil bahwa secara statistik yang dianalisis
diberikan pelatihan hasil dari mean meningkat dan terdapat perbedaan intensi
Jika dilihat dari hasil analisis uji t, membuktikan intensi remaja putri
memperoleh nilai < 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Meilinda pada tahun
yaitu perilaku yaitu perilaku spesifik yang nantinya akan diwujudkan, sasaran
objek dan orang atau objek pada umumnya, situasi yaitu situasi yang
dengan cara mencari perilaku kesehatan yaitu dengan perilaku internal atau
perilaku yang dibuat yang tidak dapat dilihat yakni sesuatu yang ada dalam
siswi kelas VIII SMP Negeri 13 Manado sebelum dan sesudah diberikan
tingkatan trampil.. Karena nilai p < 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa Ha
Pilates Exercise untuk mencegah dan mengatasi nyeri haid (Dismenore). Hal
ini disebabkan karena dalam proses simulasi gerakan, seluruh siswi terlihat
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Purwanto pada tahun (2010)
dengan judul “Hubungan daya ingat jangka pendek dan kecerdasan dengan
yang dimiliki remaja. Hasil pada daya ingat jangka pendek berpengaruh
dengan cara mencari perilaku kesehatan yaitu dengan perilaku eksternal atau
perilaku yang dibuat dpat terlihat dan dapat dilakukan yakni peningkatan
signifikan dari intensi dan keterampilan siswi kelas VIII di SMP Negeri 13 Manado
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan Pilates Exercise, didasari oleh sebagian
besar responden yang memilki intensi tinggi terhadap pelatihan Pilates Exercise dan
mungkin karena malu atau tidak ingin orang lain tahu tentang keadaan masing-
masing responden. Selama proses penelitian banyak siswi yang tidak tahu cara
BAB VII
PENUTUP
Bab ini, merupakan bagian penutup dari skripsi ini yang berisi tentang
7.1 Kesimpulan
intensi pelatihan Pilates Exercise siswi berada pada rata-rata tingkat intensi
pelatihan Pilates Exercise, intensi siswi masih dalam tingkat intensitas tinggi
7.2 Saran
institutional
CURRICULUM VITATE
A. Identitas
Ling-ling Au Joeng
Michael Au Joeng
Thenio Au Joeng
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
Waktu :
Hari/Tanggal :
A. Tujuan
dapat:
B. Metode Penyampaian
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)
C. Media
1. Materi SAP
D. Materi
Terlampir
E. Pelaksanaan
KEGIATAN
No TAHAP WAKTU
PELATIH PESERTA
F. Pengesahan
Mengetahui,
Pembimbing
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
2. Evaluasi proses
direncanakan
3. Evaluasi hasil
Pilates Exercise
Exercise
H. Lampiran Materi
PILATES EXERCISE
A. Pengertian
dapat memebntuk sikap tubuh dan memperbaiki postur otot tubuh bagian
tangah yang terfokus pada perut dan panggul (Namuri, 2015). Pilates
C. Ruang Lingkup
dengan masalah nyeri saat haid. Kontra indikasi dapat dikatakan hampir
tidak ada, semua bisa melakukan senam ini tanpa pengecualian untuk
latihan ini yaitu orang yang memiliki gangguan pada sendi tulang
belakang, Tidak dalam nyeri haid yang hebat, tidak dalam keadaan
stamina menurun akibat flu, atau kurang tidur dan baru sembuh dari sakit
(Namuri, 2015).
D. Prosedur
1. Persiapan
a) Persiapan alat
pergerakan
Stopwacth/ jam
b) Persiapan Klien
prosedurnya.
2. Pelaksanaan
a) Child pose
paha
b) Half curl
c) Tiny step
tungkai kiri.
d) The hundred
perut.
rapatkan paha
lurus
sebelumnya.
f) Single leg stretch
Anurogo, D & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
Ellsworth, A. (2009). Pilates Anatomy : a Comprehensive Guide. California:
Thunder Bay Press.
Namuri, L. 2015. Lisa’s Movement. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia
ngaruh Pilates Exercise Terhadap Intensi Dan Keterampilan Remaja Putri Dalam Penanganan Nyeri Haid (Dismenore) Di S
Nomor Kontak Peneliti
Ririn Au Joeng 082191123544 [email protected]
Pernyataan Persetujuan
Dengan Bertandatangan Di Bawah Ini, Anda Menyatakan Bahwa anda:
Telah Membaca Dan Memahami Dokumen Informasi Mengenai Penelitian Ini.
Telah Mendapat Penjelasan Mengenai Penelitian Yang Akan Dilakukan.
Memahami Bahwa Jikaanda Memilikipertanyaan Tambahan, Anda
Dapat Menghubungi Peneliti.
Memahami Bahwa Anda Bebas Untuk Mengundurkan Diri Dari Penelitian Ini
Setiap Saat, Tanpa Komentar Atau Penalti.
Memahami Bahwa Penelitian Ini Akan Menggunakan Instrumen
Penelitian/Alat Ukur Penelitian Yang Disesuaikan Dengan Kebutuhan
Penelitian.
Setuju Untuk Berpartisipasi Dan Bersedia Menjawab Semua Pertanyaan Dengan
Benar Tanpa Paksaan Dari Siapapun.
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
Identitas Responden
Petunjuk pengisisan: 1. Beri tanda centang pada kolom jawaban yang anda pillih
Nama (Initial) :
Alamat responden :
Usia :
Beri tanda centang (√) untuk jawaban anda. Untuk menjawab pertanyaan,
anda cukup memilih salah satu diantara lima pilihan yang disediakan.
Keterangan:
SS : Sangat setuju TS: Tidak setuju
S: Setuju STS: Sangat tidak setuju
Skala Pengukuran
No Minat
SS S TS STS
1. Saya termotivasi untuk melakukan latihan senam pilates
2. Saya akan melakukan senam pilates saat saya mengalami nyeri
haid
3. Senam pilates merupakan latihan yang aman untuk dilakukan
4. Saya selalu memperhatikan setiap gerakan senam pilates
Skala Pengukuran
No Attitude toward the behavior
SS S TS STS
1. Saya melakukan senam pilates untuk menurunkan nyeri pada
saat haid
2. Melakukan senam pilates merupakan hal yang baik untuk
dilakukan
3. Saya melakukan senam pilates dengan tidak menurunkan harkat
seorang wanita karena setiap gerakan dan pakaian yang
digunakan terkontrol
Subjective norm Skala Pengukuran
NO SS S TS STS
1. Melakukan senam pilates merupakan hal yang baik menurut
teman sekelas saya
2. Melakukan senam pilates merupakan hal yang baik juga
untuk dilakukan dalam lingkungan keluarga saya yang
mengalami
nyeri haid
3. Saya harap orang sekitar saya termotivasi untuk melakukan
senam pilates saat nyeri haid
Perceived behavior control Skala Pengukuran
NO SS S TS STS
1. Saya merasa yakin saya bisa melaukan latihan pilates secara
mandiri
2. Saya yakin saat saya melakukan senam pilates, nyeri haid akan
berkurang
3. Saya akan melakukan latihan pilates dirumah atau pada saat
saya haid atau sebelum saya haid
Lampiran 6
Nama Siswa :
Kelas :
Langkah-langakah Pilates
No Gambar Gerakan Mandiri Dibantu
Exercise
Pilates Exercise
1. Child pose Child pos
1. Posisi awal berlutut diatas
matras, sendi panggul
duduk diatas tumit, dada
diturunkan diantara kedua
paha
2. Kepala ditundukkan,
lengan diluruskan sampai
didepan kepala dan diulur
2. Half curl Half curl
1. Posisi awal terlentang
diatas matras, lutut
ditekuk dan lengan lurus
disamping tubuh, kedua
kaki dirapatkan dan
permukaan kaki rata pada
lantai
2. Membungkukkan
punggung atas dan bahu
terangkat dari lantai
dengan menggunakan otot
perut atas, kedua lengan
sejajar dengan lantai dan
punggung bawah tetap
menyentuh lantai
3. Tin Tiny step
y 1. Posisi awal terlentang
step dimatras, lutut ditekuk
dan kaki jinjit, kedua
tangan berada disendi
panggul untuk merasakan
gerakan tungkai
2. Menghembuskan nafas,
lalu lutut kanan diangkat
kearah dada sambil
mengencangkan perut
3. Dilanjutkan dengan
menarik nafas dan
menahan posisi, lalu
menghembuskan nafas
lagi sambil
mengencangkan perut,
kaki 16 diturunkan secara
perlahan, lalu melakukan
gerakan yang sama pada
tungkai
4. The hundred The hundred
1. Posisi awal terlentang
diatas matras, lutut
ditekuk dengan
permukaan kaki
menempel pada lantai dan
rapatkan paha
2. Tarik nafas, tangan
dijulurkan kearah
depan
dengan palmar tangan
mengarah kebawah, lalu
nafas dihembuskan,
lengan diangkat sehingga
otot leher terulur dengan
mengangkat kepala
3. Secara gentle dorong
tangan keatas sambil
menarik nafas dan
kebawah sambil
menghembuskan nafas
dengan gerakan kecil
seperti menepuk air
4. Selanjutnya menarik
nafas sambil
mengerakan tangan,
secara perlahan
menghembuskan nafas
secara paksa dengan
menggunakan otot perut.
5. Single leg circle Single leg circle
1. Posisi awal terlentang
dimatras, kedua
tungkai lurus
2. Tarik nafas dan
menghembuskan nafas,
tungkai kanan
diangkat, buat
lingkaran dengan lutut
searah jarum jam
dengan posisi lutut
ditekuk
3. Dilanjutkan dengan
menarik nafas kembali,
lalu menghembuskan
nafas, tungkai kiri
membentuk lingkaran
dengan arah berlawanan
dengan yang sebelumnya.
6. Single leg stretch Single leg stretch
1. Posisi awal tidur
terlentang dimatras.
2. Tungkai kanan diangkat
kearah dada, tangan
kanan menyentuh
pergelangan kaki kanan
dan tangan kiri
menyentuh lutut kanan
sambil mengangkat
kepala lalu tungkai kiri
diluruskan dan diangkat
setinggi telinga dari
matras.
Skore:
Total:
Keterangan:
≥ 24 = Terampil
< 24 = Kurang`Terampil
Lampiran 7
82
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 15
Lampiran 17