LP Mastitis
LP Mastitis
LP Mastitis
NIM : I4052231003
Ruangan : R. Rubby
1. KONSEP PENYAKIT
1.1 Definisi
kelenjar susu. Mastitis merupakan suatu proses peradangan pada satu atau
lebih segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi.
1.2 Etiologi
Mastitis dapat terjadi sebagai akibat dari faktor ibu maupun faktor
bayi. Penyebab mastitis pada ibu meliputi praktik menyusui yang buruk
terhadap nutrisi yang buruk, stres dan kelelahan ibu. Mastitis dapat
yang menyerang. Makrofag susu, leukosit dan sel epitel adalah sel
yang efektif . Himpunan bagian sel ini dapat melepaskan chemokine dan
IL-1β, IL-6, TGF-β dan IL-10, yang secara signifikan meningkat. Sitokin
1.3 Patofisiologi
duktus (saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI tidak segera dikeluarkan
protein kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma masuk ke dalam ASI
Permeabilitas jaringan
ikat meningkat
Stasis ASI
Mastitis
Muncul pus
nyeri lokal, kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal, payudara
keras dan berbenjol-benjol, badan panas dan rasa sakit umum. Pasien
termasuk merah, payudara yang bengkak, panas, dan nyeri tekan, dengan
nyeri payudara lebih jelas, dan ibu mungkin menggigil dengan demam
seperti jumlah sel somatik , sitokin inflamasi, aktivitas enzim (mis., LDH
terdapat di kulit yang dapat memberikan hasil positif palsu dari kultur.
a. Mastitis parah
pertama atau perlu masuk harus meliputi kultur dan sensitivitas ASI,
1.7 Penatalaksanaan
terapi, berupa hisap tekanan negatif untuk meningkatkan produksi air susu
, kompres hangat (32-36 ° C air hangat) 15 mnt setiap 2 jam; suhu kamar
memerangi infeksi (4 juta unit dua kali sehari). Intervensi lain yang bisa
Bila abses telah terbentuk, pus harus dikeluarkan. Hal ini dapat
kuratif. Hal ini kurang nyeri, dan melukai dibandingkan insisi dan
penyaliran, dan dapat dilakukan dengan anestesia lokal sering dilakukan
1.8 Komplikasi
Pada ibu yang mengalami mastitis akut jika tidak teratasi dengan
pada pasien dengan mastitis akut adalah karena pengobatan yang tidak
2. ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
diagnosa keperawatan.
A. Pengumpulan data
B. Sumber data
C. Klasifikasi data
nyeri payudara
Terapeutik
1) Sediakan lingkungan
yang dingin
2) Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3) Basahi dan kipas
permukaan tubuh
4) Berikan cairan oral
5) Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebih)
6) Lakukan pendinginan
eksternal (mis. selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
7) Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
8) Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, Jika perlu
2 Nyeri akut (d.0077) b.d Luaran : Tingkat nyeri Manajemen nyeri
agen pencedera Kode : L.08066 (I.08238)
fisiologis (inflamasi) Kriteria hasil : Observasi
d.d mengeluh nyeri 1) Kemampuan 1) Identifikasi lokasi,
menuntaskan karakteristik, durasi,
aktivitas meningkat frekuensi, kualitas,
2) Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
3) Meringis menurun 2) Identifikasi skala nyeri
4) Sikap protektif 3) Identifikasi respon
menurun nyeri non verbal
5) Gelisah menurun 4) Identifikasi faktor
6) Kesulitan tidur yang memperberat dan
menurun memperingan nyeri
5) Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
Terapeutik
1) Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresure,
terapi musik,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat atau dingin,
terapi bermain)
2) Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan
tidur
4) Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1) Jelaskan penyebab
periode dan pemicu
nyeri
2) Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4) Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5) Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 Risiko infeksi (d.0142) Luaran : tingkat infeksi Pencegahan Infeksi
b.d efek prosedur Kode : L.14137 (I.14539)
invasif Kriteria hasil : Observasi
1. Monitor tanda dan
1. Demam menurun gejala infeksi lokal dan
2. Kemerahan menurun sistematik
3. Nyeri menurun
4. Bengkak menurun Terapeutik
1. Batasi jumlah
pengunjung
2. Berikan perawatan
kulit pada area edema
3. Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik
aseptik pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
1) Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2) Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
3) Ajarkan etika batuk
4) Ajarkan cara
memeriksa kondisi luka
dan luka operasi
5) Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
6) Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
4 Gangguan citra tubuh Luaran : citra tubuh Promosi Citra Tubuh
(d.0083) b.d perubahan Kode : L.09067 (I.09305)
struktur/bentuk tubuh Kriteria hasil :
d.d payudara membesar 1. Melihat bagian Observasi
tubuh meningkat 1. Identifikasi harapan
2. Menyentuh bagian citra tubuh berdasarkan
tubuh meningkat tahap perkembangan
3. Verbalisasi 2. Identifikasi budaya,
kecacatan bagian agama, jenis kelamin,
tubuh menurun dan umur terkait citra
4. Verbalisasi tubuh
kehilangan bagian 3. Identifikasi perubahan
tubuh menurun citra tubuh yang
mengakibatkan isolasi
sosial
4. Monitor frekuensi
pernyataan kritik
terhadap diri sendiri
5. Monitor apakah pasien
bisa melihat bagian
tubuh yang berubah
Terapeutik
1. Diskusikan perubahan
tubuh dan fungsinya
2. Diskusikan perbedaan
penampilan fisik
terhadap harga diri
3. Diskusikan perubahan
akibat pubertas,
kehamilan dan penuaan
4. Diskusikan kondisi
stress yang
mempengaruhi citra
tubuh (mis. luka
penyakit, pembedahan)
5. Diskusikan cara
mengembangkan
harapan citra tubuh
secara realistis
6. Diskusikan persepsi
pasien dan keluarga
tentang perubahan citra
tubuh
Edukasi
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
perawatan perubahan
citra tubuh
5 Menyusui tidak efektif Luaran : Status Menyusui Pijat Laktasi (I.03134)
(d.0029) b.d payudara Kode : L.03029
bengkak d.d nyeri Kriteria hasil : Observasi
payudara 1. Monitor kondisi
1. Perlekatan bayi pada Mammae dan puting
payudara ibu 2. Identifikasi keinginan
membaik ibu untuk menyusui
2. kemampuan ibu 3. Identifikasi
memposisikan bayi pengetahuan ibu
dengan benar tentang menyusui
meningkat
3. Miksi bayi lebih dari Terapiutik
8 kali/24 jam 1. Posisikan ibu dengan
membaik nyaman
4. Berat badan bayi 2. Pijat mulai dari kepala,
meningkat leher, bahu, punggung
5. Tetesan/pancaran ASI dan payudara
membaik 3. Pijat dengan lembut
6. Suplai ASI adekuat 4. Pijak secara melingkar
meningkat (butterfly stroke)
7. Putting tidak lecet 5. Pijat secara rutin setiap
setelah 2 minggu hari
melahirkan membaik 6. Dukung ibu
meningkatkan
kepercayaan diri dalam
menyusui dengan
memberikan pujian
terhadap perilaku
positif ibu
7. Libatkan suami dan
keluarga
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur tindakan
2. Jelaskan manfaat
tindakan
Medika. 2002
330-337.